In the realm of investment, a robust assessment methodology for proposals is pivotal for making informed decisions. This presentation navigates through the multifaceted components of an investment proposal, beginning with the foundational aspects of initial screening criteria to streamline viable options. Delving into the quantitative realm, we explore financial metrics like NPV, IRR, and payback period, providing a numerical lens to gauge feasibility and potential returns. However, recognizing the limitations of numbers alone, we emphasize the qualitative analysis that considers market dynamics, competitive landscapes, and regulatory nuances, offering a holistic understanding of the proposal's viability. Risk assessment takes center stage as we identify, categorize, and strategize mitigation plans for potential challenges. Stakeholder analysis and alignment with strategic goals are explored to illuminate the broader impact and strategic fit of the investment proposal. Throughout, the presentation underscores the iterative nature of assessment, requiring adaptability and ongoing monitoring. By the conclusion, stakeholders are equipped with a comprehensive framework, balancing quantitative and qualitative factors, to navigate the complexities of investment proposals and make well-informed decisions.
2. The Payback Rule
Tidak mempertimbangkan semua cashflows,
akibatnya arus kas negatif yang terjadi pada
dua tahun terakhir untuk proyek tertentu
diabaikan
Tidak mempertimbangkan konsep nilai waktu
uang, karena aruskas yang dihasilkan setiap
tahunnya tidak didiscount, padahal arus kas
tertentu pada tahun pertama nilainya lebih
besar dari arus kas yang sama pada tahun
sebelumnya
Periode waktu yang diperlukan untuk menutup
kembali seluruh investasi awal yang dikeluarkan
dengan mempergunakan arus kas masuk yang
diperoleh dari proyek tersebut. Adapun
kelemahan dari payback rule:
3. THE DISCOUNTED
PAYBACK
Metode ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi
kelemahan metode payback rule, yaitu jumlah waktu yang
diperlukan untuk biaya awal proyek sama dengan nilai
diskon arus kas yang diharapkan, atau waktu yang diperlukan
untuk mencapai titik impas dari investasi.
4. NET PRESENT
VALUE
Metode yang didasarkan pada arus kas yang didiskonto dengan implementasi
dari metode ini yang langkah pertamanya harus dihitung nilai sekarang dari
arus kas masuk bersih yang diharapkan dari suatu proyek investasi, didiskonto
dengan biaya modal dan kemudian dikurangi dengan investasi awal dari
proyek tersebut. Dengan formula
5. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
Merupakan tingkat diskonto yang menghasilkan NPV=0,
dengan formula :
6. MUTUALLY EXCLUSIVE PROJECT
Perbandingan hasil evaluasi proyek yang bersifat saling mutually exclusive dengan
mempergunakan metode payback period, net present value, dan Internal Rate of Return
Perbandingan ini nantinya akan memberikan hasil penilaian yang berbeda, sehingga manajer
diharuskan untuk memilih yang terbaik mengingat evaluasi dari masing-masing hasil yang
berbeda
Metode Payback Rule tidak mempertimbangkan konsep nilai waktu uang yang dimana
merupakan kelemahan yang mendasar dari metode tersebut. Konsep nilai waktu uang penting
dipertimbangkan dalam mengevaluasi investasi jangka panjang, karena investasi tersebut
menghaislkan arus kas tidak secara sekaligus melainkan bertahap beberapa tahun.
Metode NPV dan IRR, keduanya mempertimbangkan konsep nilai waktu uang, tetapi IRR tidak
selalu memberikan hasil evaluasi yang konsisten dengan metode NPV.
Metode IRR lebih inferior dibandingkan NPV karena adanya asumsi tentang reinvestment rate
dan metode IRR untuk kasus arus kas tertentu dapat menghasilkan IRR lebih dari satu
(Multiple IRR)
7. PROYEK DENGAN UMUR
BERBEDA
Dalam menilai dua atau lebih proyek investasi yang memiliki umur yang berbeda,
hasil penilaiannya akan kurang tepat apabila dilakukan langsung sesuai dengan
umur masing-masing proyek. Penyebab akan hal tersebut karena perbedaan umur
proyek akan berdampak terhadap hasil penilaian proyek-proyek tersebut, sehingga
hasil penilaiannya kurang tepat digunakan sebagai dasar mengambil keputusan
untu memilih salah satu dari proyek tersebut.
Maka dari itu terdapat dua pendekatan untuk menilai proyek investasi dengan
kasus ini:
Pendekatan pengulangan proyek: dua proyek yang memiliki umur berbeda
dapat diulang beberapa kali sehingga kedua proyek akhirnya dievaluasi atas
dasar umur yang sama
Pendekatan Equivalent Annual Cost: proyek yang dipilih adalah proyek yang
memiliki EAC lebih kecil
8. CAPITAL RATIONING UNTUK PROYEK
DENGAN UKURAN BERBEDA
Dalam kasus ini apabila perusahaan mempunyai beberapa usulan proyek investasi
yang bersifat independen dan perusahaan dihadapkan dengan keterbatasan dana,
maka perusahaan tidak dapat melaksanakan semua proyek yang dinyatakan layak
diterima.
Penggunaan Profitability Index juga digunakan dalam pertimbangan kasus ini.
Profitability index hampir sama dengan metode NPV tapi dinyatakan secara
relatif sehingga ukuran proyek yang berbeda dapat diabaikan.
Dalam PI diasumsikan bahwa suatu proyek layak dilaksanakan apabila PI >= 1
dan apabila PI<1 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan
Metode PI juga dapat diterapkan jika perusahaan dihadapkan pada masalah
keterbatasan dana seperti yang disebutkan dalam kasus ini.