SlideShare uma empresa Scribd logo
KARYA TULIS
SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
Disusun oleh:
Muhammad Rafi Kambara
NPM 153060021515
Diploma III Akuntansi
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
2017
PEMBAHASAN
Sarbanes-Oxley Act adalah hukum federal Amerika Serikat yang ditetapkan
pada 30 Juli 2002, nama lain dari undang-undang reformasi perlindungan investor
(The Public Company Accounting Reform and Investor Protection Act of 2002).
Undang-undang ini merupakan suatu terobosan dan sebagai reformasi terbesar di
USA khususnya dan dunia pada umumnya bagi penilaian corporate governance
sejak diterbitkannya Securities Acts of 1933 and 1934, diprakarsaioleh Senator Paul
Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio) yang disetujui oleh
Dewan dengan suara 423-3 danoleh Senat dengan suara 99-0 serta disahkan menjadi
hukum oleh Presiden George W. Bush.
Undang-undang ini dikeluarkan sebagai respons dari Kongres Amerika
Serikat terhadap berbagai skandal pada beberapa perusahaan besar seperti: Enron,
Tyco International, Adelphia, PeregrineSystems, WorldCom (MCI), AOL
TimeWarner, Aura Systems, Citigroup, Computer Associates International, CMS
Energy, Global Crossing, HealthSouth, Quest Communication, Safety-Kleen
danXerox, yang juga melibatkan beberapaKAP yang termasuk dalam “the big five”
seperti: Arthur Andersen, KPMG dan PWC. Skandal-skandal yang menyebabkan
kerugian triliunan dolar bagi investor karena runtuhnya harga saham perusahaan-
perusahaan yang terpengaruh ini mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap
pasar saham. Semua skandal ini merupakan contoh tragis bagaimana kecurangan
(fraud schemes) berdampak sangat buruk terhadap pasar, stakeholders dan para
pegawai. Sebut saja WorldCom, sebuah perusahaan jasa layanan telekomunikasi di
Amerika Serikat, dibangun di tahun 1983. Pertumbuhan perusahaan ini sangat
signifikan dan mengantarkannya menjadi perusahaan nomor dua untuk jasa layanan
telepon jarak jauh di Amerika. WorldCom menyatakan bangkrut pada Juli 2002,
dengan total nilai US $ 11 milyar. Bernie Ebbers, mantan CEO dari perusahaan ini
dinyatakan bersalah dan dalang dari kejahatan akuntansi di perusahaan yang
dipimpinnya ini. Ebbers dijatuhi hukuman penjara selama 85 tahun. Kasus lainnya
adalah kasus Enron. Enron adalah perusahaan energi terkemuka di dunia. Enron
mengaku penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah US $101 milyar. Fortune,
majalah terkemuka di AS menamakan Enron sebagai perusahaan Amerika paling
inovatif selama enam tahun berturut-turut. Enron menjadi sorotandunia pada tahun
2001, ketika terungkapnya kondisi keungan yang dilaporkannya didukung oleh
penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara jenius.
Skandal akuntansi Enron tidak hanya membawa para direkturnya berhadapan
dengan hukum. Tidak hanya itu saja, firma akuntansi terbesar di dunia pada saat
itupun, Arthur Andersen, ditutup karena dianggap turut bertanggungjawab atas
kejahatan akuntansi di Enron (Arthur Andersen adalah firma akuntansi yang
memeriksa laporan keuangan Enron padasaat itu dan menyatakan tidak ada masalah
pada laporan keuangan dan kondisi keuangan Enron).
Dengan diterbitkannya undang-undang ini, ditambah dengan beberapa aturan
pelaksanaan dari Securities Exchange Commision (SEC) dan beberapa self
regulatory bodies lainnya, diharapkan akan meningkatkan standar akuntabilitas
perusahaan, transparansi dalam pelaporan keuangan, memperkecil kemungkinan
bagi perusahaan atau organisasi untuk melakukan danmenyembunyikan fraud , serta
membuat perhatian pada tingkat sangat tinggi terhadap corporate governance.
Perundang-undangan ini menetapkan suatu standar baru dan lebih baik bagi semua
dewan dan manajemen perusahaan publik serta kantor akuntan publik walaupun
tidak berlaku bagi perusahaan tertutup. Akta ini terdiri dari 11 bab atau bagian yang
menetapkan hal-hal mulai dari tanggung jawab tambahan Dewan Perusahaan hingga
hukuman pidana. Sarbox juga menuntut Securities and Exchange Commission
(SEC) untuk menerapkan aturan persyaratan baru untuk menaati hukum ini. Saat ini,
corporate governance dan pengendalian internal bukan lagi sesuatu yang mewah
lagi karena kedua hal ini telah disyaratkan oleh undang-undang. Dengan
diberlakukannya undang-undang Sarbanes Oxley 2002 yang ditandatangani oleh
Presiden George Walker Bush pada 30 Juli 2002 diharapkan dapat membawa
dampak positif bagi berbagai profesi, antara lain : akuntan publik bersertifikat
(CPA); kantor akuntan publik (KAP); perusahaan yang memperdagangkan
sahamnya listed dibursa US (termasuk direksi, komisaris, karyawan, dan pemegang
saham); perantara (broker); penyalur (dealer); pengacara yang berpraktik untuk
perusahaan publik; investor perbankan serta para analis keuangan. Penerapan
undang-undang tersebut dilatarbelakangi oleh bangkrutnya sejumlah korporasi di
Amerika Serikat.
Hal-Hal yang Diatur Dalam SOA
Dalam Sarbanes-Oxley Act diatur tentang akuntansi, pengungkapan dan
pembaharuan governance; yang mensyaratkan adanya pengungkapan yang lebih
banyak mengenai informasi keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yang dicapai
manajemen, kode etik bagi pejabat di bidang keuangan, pembatasan kompensasi
eksekutif, dan pembentukan komite audit yang independen. Selain itu diatur pula
mengenai hal-hal sebagai berikut:
 Menetapkan beberapa tanggung jawab baru kepada dewan komisaris, komite
audit dan pihak manajemen
 Mendirikan the Public CompanyAccounting Oversight Board, sebuah dewan
yang independen dan bekerja full-time bagi pelaku pasar modal
 Penambahan tanggung jawab dan anggaran SEC secara signifikan
 Mendefinisikan jasa “non-audit” yang tidak boleh diberikan oleh KAP kepada
klien
 Memperbesar hukuman bagi terjadinya corporate fraud
 Mensyaratkan adanya aturan mengenai cara menghadapi conflicts of interest
 Menetapkan beberapa persyaratan pelaporan yang baru.
Dalam hal pelaporan, Sarbanes-Oxley Act mewajibkan semua perusahaan publik
untuk membuat suatu sistem pelaporan yang memungkinkan bagi pegawai atau
pengadu (whistleblowers) untuk melaporkan terjadinya penyimpangan. Sistem
pelaporan ini diselenggarakan oleh komite audit. Perusahaan dapat menggunakan
jasa pelaporan hotlines seperti ACFE’s EthicsLine. ACFE dapat membantu
menyusun hotlines pengaduan yang akan menerima dan merahasiakan pengaduan,
dan memberikan informasi kepada perusahaan agara dapat mengambil tindakan
yang tepat. Sistem hotlines ini akan mendorong para pegawai untuk melaporkan
karena mereka merasa aman dari tindakan pembalasan dari yang dilaporkan, dan
inilah elemen penting dan kritis bagi program pencegahan fraud yang kuat (a robust
fraud prevention program).
Sarbanes-Oxley Act juga meningkatkan program perlindungan bagi pegawai
yang menjadi pengadu atau pemberi informasi, yang mendapatkan perlakuan buruk
dari perusahaannya setelah membeberkan adanya fraud dan membantu investigasi
seperti: dipecat, didemosikan, diskors, diancam, dilecehkan dan berbagai perlakuan
diskriminatif lainnya Pegawai tersebut dapat mencari perlindungan melalui
Departemen Tenaga Kerja dan pengadilan distrik setempat. Dengan adanya undang-
undang ini, tindakan pembalasan terhadap pengadu dianggap sebagai pelanggaran
Federal (a Federaloffense) sehingga terdapat konsekuensi hukum pidana bagi orang
yang melakukannya berupa hukuman penjara sampai dengan 10 tahun.
Adapun perusahaan atau organisasi yang diatur oleh Sarbanes-Oxley Act antara
lain: perusahaan-perusahaan yang sahamnya telah diregistrasi berdasarkan Section
12 of the Exchange Act of 1934, perusahaan-perusahaan yang wajib membuat
laporan diregistrasi berdasarkan Section 15(d) of the Exchange Act, perusahaan-
perusahaan yang sedang dalam proses registrasi, dan Kantor Akuntan Publik yang
menerbitkan laporan audit. Undang-undang ini tidak mengecualikan perusahaan
asing yang listing di Amerika Serikat dan KAP dari luar Amerika Serikat yang
menerbitkan laporan auditnya bagi perusahaan tersebut. Persyaratan bagi
independensi auditor yang diatur dalam Sarbanes-Oxley Act diantaranya:
menghindari beberapaaktivitas yang dilarang, semua jasa audit harus telah disetujui
oleh komite audit, adanya rotasi dari partner yang melakukan audit, menghindari
konflik kepentingan, dan penelaahan oleh Controller General terhadap dampak
potensial dari rotasi yang telah diwajibkan.
REFERENSI
www.coursehero.com
https://akuntansiterapan.com/2010/06/15/sarbanes-oxely-act/
www.soxlaw.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
Mahyuni Bjm
 
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
SyahrulFujiana
 
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
gueste4aa42e
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
sony4de
 
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
PPA FEUI
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sujatmiko Wibowo
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
Ratih Anjilni
 
Akuntansi Pensiun
Akuntansi PensiunAkuntansi Pensiun
Akuntansi Pensiun
Rizaldi Al Hazmi
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
Firdha Aryati
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
iyandri tiluk wahyono
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Asep suryadi
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...yufendriansyah auriga
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
Adi Jauhari
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Nony Saraswati Gendis
 
Audit investasi
Audit investasiAudit investasi
Audit investasi
Simon Nisja Zai
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDA
Mahyuni Bjm
 
NERACA (Balanca Sheet)
NERACA (Balanca Sheet)NERACA (Balanca Sheet)
NERACA (Balanca Sheet)
Amrul Rizal
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Gendro Budi Purnomo
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Perum Perumnas
 

Mais procurados (20)

Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
 
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
 
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
 
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Akuntansi Pensiun
Akuntansi PensiunAkuntansi Pensiun
Akuntansi Pensiun
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Audit investasi
Audit investasiAudit investasi
Audit investasi
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDA
 
NERACA (Balanca Sheet)
NERACA (Balanca Sheet)NERACA (Balanca Sheet)
NERACA (Balanca Sheet)
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 

Semelhante a MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002

Sarbanas Oxley Act - Corporate Governance
Sarbanas Oxley Act - Corporate GovernanceSarbanas Oxley Act - Corporate Governance
Sarbanas Oxley Act - Corporate Governance
Rifathi Syadzli
 
lely rofika - format paragraf - 2
lely rofika - format paragraf - 2lely rofika - format paragraf - 2
lely rofika - format paragraf - 2
Maii Lievicka Daffillyrocce
 
14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...
14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...
14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...
ASA LILA
 
Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...
Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...
Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...
ASA LILA
 
Kode Etik Akuntan.pptx
Kode Etik Akuntan.pptxKode Etik Akuntan.pptx
Kode Etik Akuntan.pptx
StellaNyappi
 
tugas dena.docx
tugas dena.docxtugas dena.docx
tugas dena.docx
BintangYudhaDwiKurni
 
Mengembangkan etika di kantor akuntan publik
Mengembangkan etika di kantor akuntan publikMengembangkan etika di kantor akuntan publik
Mengembangkan etika di kantor akuntan publik
Universitas Pasundan
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan Worldcom
Rose Meea
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
Hasunah
 
Bab 5 auditing
Bab 5 auditingBab 5 auditing
Bab 5 auditing
chikma jaoharah
 
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi ForensikPengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
KAJIAN REVIEW PUU PK - KKIPK
KAJIAN REVIEW PUU PK - KKIPKKAJIAN REVIEW PUU PK - KKIPK
KAJIAN REVIEW PUU PK - KKIPK
Eko Putranto
 
LEGAL FIELD EQUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITY (EEO)
LEGAL FIELD EQUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITY (EEO)LEGAL FIELD EQUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITY (EEO)
LEGAL FIELD EQUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITY (EEO)
Kacung Abdullah
 
Shistleblowing System Kementerian Keuangan (Wise)
Shistleblowing System Kementerian Keuangan (Wise)Shistleblowing System Kementerian Keuangan (Wise)
Shistleblowing System Kementerian Keuangan (Wise)Ahmad Abdul Haq
 
kesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPT
kesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPTkesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPT
kesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPT
Yesica Adicondro
 
SIM Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
SIM Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasiSIM Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
SIM Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
wingpie
 
Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasiBab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
audi15Ar
 
korupsi di korea selatan
korupsi di korea selatankorupsi di korea selatan
korupsi di korea selatan
Made Rahayu Indrayani
 

Semelhante a MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002 (20)

Sarbanas Oxley Act - Corporate Governance
Sarbanas Oxley Act - Corporate GovernanceSarbanas Oxley Act - Corporate Governance
Sarbanas Oxley Act - Corporate Governance
 
lely rofika - format paragraf - 2
lely rofika - format paragraf - 2lely rofika - format paragraf - 2
lely rofika - format paragraf - 2
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...
14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...
14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...
 
Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...
Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...
Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...
 
Kode Etik Akuntan.pptx
Kode Etik Akuntan.pptxKode Etik Akuntan.pptx
Kode Etik Akuntan.pptx
 
tugas dena.docx
tugas dena.docxtugas dena.docx
tugas dena.docx
 
Mengembangkan etika di kantor akuntan publik
Mengembangkan etika di kantor akuntan publikMengembangkan etika di kantor akuntan publik
Mengembangkan etika di kantor akuntan publik
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan Worldcom
 
Hukum bisnis
Hukum bisnisHukum bisnis
Hukum bisnis
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
 
Bab 5 auditing
Bab 5 auditingBab 5 auditing
Bab 5 auditing
 
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi ForensikPengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
 
KAJIAN REVIEW PUU PK - KKIPK
KAJIAN REVIEW PUU PK - KKIPKKAJIAN REVIEW PUU PK - KKIPK
KAJIAN REVIEW PUU PK - KKIPK
 
LEGAL FIELD EQUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITY (EEO)
LEGAL FIELD EQUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITY (EEO)LEGAL FIELD EQUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITY (EEO)
LEGAL FIELD EQUAL EMPLOYMENT OPPORTUNITY (EEO)
 
Shistleblowing System Kementerian Keuangan (Wise)
Shistleblowing System Kementerian Keuangan (Wise)Shistleblowing System Kementerian Keuangan (Wise)
Shistleblowing System Kementerian Keuangan (Wise)
 
kesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPT
kesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPTkesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPT
kesempatan yang setara dan masalah hukumnya PPT
 
SIM Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
SIM Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasiSIM Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
SIM Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
 
Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasiBab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
Bab 10 implikasi etis dari teknologi informasi
 
korupsi di korea selatan
korupsi di korea selatankorupsi di korea selatan
korupsi di korea selatan
 

Mais de Muhammad Rafi Kambara

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docxBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Muhammad Rafi Kambara
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
Muhammad Rafi Kambara
 
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docxRESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
Muhammad Rafi Kambara
 
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docxProses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Muhammad Rafi Kambara
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
Muhammad Rafi Kambara
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Muhammad Rafi Kambara
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Muhammad Rafi Kambara
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Muhammad Rafi Kambara
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Muhammad Rafi Kambara
 
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1NType of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Muhammad Rafi Kambara
 
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJABUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
Muhammad Rafi Kambara
 
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARAANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
Muhammad Rafi Kambara
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi HambalangUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Muhammad Rafi Kambara
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode NurhayatiUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Muhammad Rafi Kambara
 
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKPTermasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Muhammad Rafi Kambara
 
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja SubsidiPengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Muhammad Rafi Kambara
 
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja SubsidiAnalisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Muhammad Rafi Kambara
 
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERITATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
Muhammad Rafi Kambara
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Muhammad Rafi Kambara
 
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan NegaraImplikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Muhammad Rafi Kambara
 

Mais de Muhammad Rafi Kambara (20)

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docxBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
 
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docxRESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
 
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docxProses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1NType of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
 
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJABUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
 
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARAANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi HambalangUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode NurhayatiUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
 
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKPTermasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
 
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja SubsidiPengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
 
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja SubsidiAnalisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
 
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERITATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
 
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan NegaraImplikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara
 

Último

PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
adminguntur
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
DidiKomarudin1
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
DwiSuprianto2
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
paparan kapolsek dalam melaksanakann anev
paparan kapolsek dalam melaksanakann anevpaparan kapolsek dalam melaksanakann anev
paparan kapolsek dalam melaksanakann anev
newxclipse
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
AmandaJesica
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
heri purwanto
 

Último (11)

PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
paparan kapolsek dalam melaksanakann anev
paparan kapolsek dalam melaksanakann anevpaparan kapolsek dalam melaksanakann anev
paparan kapolsek dalam melaksanakann anev
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
 

MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002

  • 1. KARYA TULIS SARBANES-OXLEY ACT OF 2002 Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara NPM 153060021515 Diploma III Akuntansi POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TANGERANG SELATAN 2017
  • 2. PEMBAHASAN Sarbanes-Oxley Act adalah hukum federal Amerika Serikat yang ditetapkan pada 30 Juli 2002, nama lain dari undang-undang reformasi perlindungan investor (The Public Company Accounting Reform and Investor Protection Act of 2002). Undang-undang ini merupakan suatu terobosan dan sebagai reformasi terbesar di USA khususnya dan dunia pada umumnya bagi penilaian corporate governance sejak diterbitkannya Securities Acts of 1933 and 1934, diprakarsaioleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio) yang disetujui oleh Dewan dengan suara 423-3 danoleh Senat dengan suara 99-0 serta disahkan menjadi hukum oleh Presiden George W. Bush. Undang-undang ini dikeluarkan sebagai respons dari Kongres Amerika Serikat terhadap berbagai skandal pada beberapa perusahaan besar seperti: Enron, Tyco International, Adelphia, PeregrineSystems, WorldCom (MCI), AOL TimeWarner, Aura Systems, Citigroup, Computer Associates International, CMS Energy, Global Crossing, HealthSouth, Quest Communication, Safety-Kleen danXerox, yang juga melibatkan beberapaKAP yang termasuk dalam “the big five” seperti: Arthur Andersen, KPMG dan PWC. Skandal-skandal yang menyebabkan kerugian triliunan dolar bagi investor karena runtuhnya harga saham perusahaan- perusahaan yang terpengaruh ini mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham. Semua skandal ini merupakan contoh tragis bagaimana kecurangan (fraud schemes) berdampak sangat buruk terhadap pasar, stakeholders dan para pegawai. Sebut saja WorldCom, sebuah perusahaan jasa layanan telekomunikasi di Amerika Serikat, dibangun di tahun 1983. Pertumbuhan perusahaan ini sangat signifikan dan mengantarkannya menjadi perusahaan nomor dua untuk jasa layanan telepon jarak jauh di Amerika. WorldCom menyatakan bangkrut pada Juli 2002, dengan total nilai US $ 11 milyar. Bernie Ebbers, mantan CEO dari perusahaan ini dinyatakan bersalah dan dalang dari kejahatan akuntansi di perusahaan yang dipimpinnya ini. Ebbers dijatuhi hukuman penjara selama 85 tahun. Kasus lainnya adalah kasus Enron. Enron adalah perusahaan energi terkemuka di dunia. Enron mengaku penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah US $101 milyar. Fortune, majalah terkemuka di AS menamakan Enron sebagai perusahaan Amerika paling inovatif selama enam tahun berturut-turut. Enron menjadi sorotandunia pada tahun 2001, ketika terungkapnya kondisi keungan yang dilaporkannya didukung oleh penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara jenius. Skandal akuntansi Enron tidak hanya membawa para direkturnya berhadapan dengan hukum. Tidak hanya itu saja, firma akuntansi terbesar di dunia pada saat
  • 3. itupun, Arthur Andersen, ditutup karena dianggap turut bertanggungjawab atas kejahatan akuntansi di Enron (Arthur Andersen adalah firma akuntansi yang memeriksa laporan keuangan Enron padasaat itu dan menyatakan tidak ada masalah pada laporan keuangan dan kondisi keuangan Enron). Dengan diterbitkannya undang-undang ini, ditambah dengan beberapa aturan pelaksanaan dari Securities Exchange Commision (SEC) dan beberapa self regulatory bodies lainnya, diharapkan akan meningkatkan standar akuntabilitas perusahaan, transparansi dalam pelaporan keuangan, memperkecil kemungkinan bagi perusahaan atau organisasi untuk melakukan danmenyembunyikan fraud , serta membuat perhatian pada tingkat sangat tinggi terhadap corporate governance. Perundang-undangan ini menetapkan suatu standar baru dan lebih baik bagi semua dewan dan manajemen perusahaan publik serta kantor akuntan publik walaupun tidak berlaku bagi perusahaan tertutup. Akta ini terdiri dari 11 bab atau bagian yang menetapkan hal-hal mulai dari tanggung jawab tambahan Dewan Perusahaan hingga hukuman pidana. Sarbox juga menuntut Securities and Exchange Commission (SEC) untuk menerapkan aturan persyaratan baru untuk menaati hukum ini. Saat ini, corporate governance dan pengendalian internal bukan lagi sesuatu yang mewah lagi karena kedua hal ini telah disyaratkan oleh undang-undang. Dengan diberlakukannya undang-undang Sarbanes Oxley 2002 yang ditandatangani oleh Presiden George Walker Bush pada 30 Juli 2002 diharapkan dapat membawa dampak positif bagi berbagai profesi, antara lain : akuntan publik bersertifikat (CPA); kantor akuntan publik (KAP); perusahaan yang memperdagangkan sahamnya listed dibursa US (termasuk direksi, komisaris, karyawan, dan pemegang saham); perantara (broker); penyalur (dealer); pengacara yang berpraktik untuk perusahaan publik; investor perbankan serta para analis keuangan. Penerapan undang-undang tersebut dilatarbelakangi oleh bangkrutnya sejumlah korporasi di Amerika Serikat. Hal-Hal yang Diatur Dalam SOA Dalam Sarbanes-Oxley Act diatur tentang akuntansi, pengungkapan dan pembaharuan governance; yang mensyaratkan adanya pengungkapan yang lebih banyak mengenai informasi keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yang dicapai manajemen, kode etik bagi pejabat di bidang keuangan, pembatasan kompensasi eksekutif, dan pembentukan komite audit yang independen. Selain itu diatur pula mengenai hal-hal sebagai berikut:
  • 4.  Menetapkan beberapa tanggung jawab baru kepada dewan komisaris, komite audit dan pihak manajemen  Mendirikan the Public CompanyAccounting Oversight Board, sebuah dewan yang independen dan bekerja full-time bagi pelaku pasar modal  Penambahan tanggung jawab dan anggaran SEC secara signifikan  Mendefinisikan jasa “non-audit” yang tidak boleh diberikan oleh KAP kepada klien  Memperbesar hukuman bagi terjadinya corporate fraud  Mensyaratkan adanya aturan mengenai cara menghadapi conflicts of interest  Menetapkan beberapa persyaratan pelaporan yang baru. Dalam hal pelaporan, Sarbanes-Oxley Act mewajibkan semua perusahaan publik untuk membuat suatu sistem pelaporan yang memungkinkan bagi pegawai atau pengadu (whistleblowers) untuk melaporkan terjadinya penyimpangan. Sistem pelaporan ini diselenggarakan oleh komite audit. Perusahaan dapat menggunakan jasa pelaporan hotlines seperti ACFE’s EthicsLine. ACFE dapat membantu menyusun hotlines pengaduan yang akan menerima dan merahasiakan pengaduan, dan memberikan informasi kepada perusahaan agara dapat mengambil tindakan yang tepat. Sistem hotlines ini akan mendorong para pegawai untuk melaporkan karena mereka merasa aman dari tindakan pembalasan dari yang dilaporkan, dan inilah elemen penting dan kritis bagi program pencegahan fraud yang kuat (a robust fraud prevention program). Sarbanes-Oxley Act juga meningkatkan program perlindungan bagi pegawai yang menjadi pengadu atau pemberi informasi, yang mendapatkan perlakuan buruk dari perusahaannya setelah membeberkan adanya fraud dan membantu investigasi seperti: dipecat, didemosikan, diskors, diancam, dilecehkan dan berbagai perlakuan diskriminatif lainnya Pegawai tersebut dapat mencari perlindungan melalui Departemen Tenaga Kerja dan pengadilan distrik setempat. Dengan adanya undang- undang ini, tindakan pembalasan terhadap pengadu dianggap sebagai pelanggaran Federal (a Federaloffense) sehingga terdapat konsekuensi hukum pidana bagi orang yang melakukannya berupa hukuman penjara sampai dengan 10 tahun. Adapun perusahaan atau organisasi yang diatur oleh Sarbanes-Oxley Act antara lain: perusahaan-perusahaan yang sahamnya telah diregistrasi berdasarkan Section 12 of the Exchange Act of 1934, perusahaan-perusahaan yang wajib membuat laporan diregistrasi berdasarkan Section 15(d) of the Exchange Act, perusahaan- perusahaan yang sedang dalam proses registrasi, dan Kantor Akuntan Publik yang
  • 5. menerbitkan laporan audit. Undang-undang ini tidak mengecualikan perusahaan asing yang listing di Amerika Serikat dan KAP dari luar Amerika Serikat yang menerbitkan laporan auditnya bagi perusahaan tersebut. Persyaratan bagi independensi auditor yang diatur dalam Sarbanes-Oxley Act diantaranya: menghindari beberapaaktivitas yang dilarang, semua jasa audit harus telah disetujui oleh komite audit, adanya rotasi dari partner yang melakukan audit, menghindari konflik kepentingan, dan penelaahan oleh Controller General terhadap dampak potensial dari rotasi yang telah diwajibkan.