Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat laboratorium kimia dan cara penggunaannya dalam praktikum, (2) Alat-alat laboratorium kimia yang dijelaskan meliputi gelas ukur, pipet, buret, tabung reaksi, dan lain-lain, (3) Diberikan pula penjelasan tentang fungsi dan cara penggunaan masing-masing alat laboratorium.
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan
praktikum kimia. Di dalam labolatorium terdapat banyak peralatan yang mendukung
percobaan yang dilakukan oleh mahasiswa. Supaya alat labolatorium bisa digunakan
dalam jangka panjang maka peralatan memerlukan perawatan secara berkala. Alat adalah
suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai
untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ).
Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan.
Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil praktikum. Apabila alat yang digunakan
tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika
pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi
dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam
praktikum. (Anonim, 2012).
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang
didapat tidak akurat. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta
bahan harus mutlak dikuasai oleh pelaksana praktikum sebelum melakukan praktikum di
laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam
laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat-alat dan bahan
yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya,
disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja alat-alat yang digunakan pada saat praktikum kimia ?
2. Apa saja deskripsi dari alat-alat yang digunakan pada saat praktikum kimia ?
1
2. 3. Bagaimana cara menggunakan alat-alat laboratorium pada saat praktikum kimia ?
4. Apa saja fungsi dari alat-alat yang digunakan pada saat praktikum kimia ?
5. Apa saja hal-hal penting yang perlu diperhatikan pada saat menggunakan alat-alat
laboratorium ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui apa saja alat-alat yang digunakan pada saat praktikum kimia.
2. Untuk mengetahui apa saja bahan pembentuk alat-alat yang akan digunakan pada saat
praktikum kimia.
3. Untuk mengetahui cara-cara menggunakan alat-alat laboratorium yang baik dan benar
pada saat praktikum kimia.
4. Memberikan pemahaman mengenai fungsi dari alat-alat yang digunakan pada saat
praktikum kimia.
5. Memberikan pemahaman tentang hal-hal yang harus diperhatikan pada saat
menggunakan alat-alat laboratorium.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga akan
melaksanakan kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini.
Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi.
Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat
diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali
(Braddy, 1999: 5).
2
3. Dalam sebuah praktikum, diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta
fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya,
dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Alat-alat yang ada didalam laboratorium bermacam-macam diantaranya alat pemanas
yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin, kasa, gegep, pemanas air, alat-alat
perselin (cawan porselin dan pinggan porselin). Selain itu juga digunakan alat-alat gelas.
Sebelum digunakan alat-alat gelas harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas
diantaranya gelas wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur
(labu takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan alat-alat lain
seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain.
Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna untuk
memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum (Subroto, 2000 : 110).
Untuk alat-alat gelas dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehati-hatian,
misalnya praktikan memeriksa alat tersebut apa ada yang cacat atau rusak. Untuk
memindahkan zat-zat kimia yang berwujud cair kita sering menghadapi suatu kesulitan yang
mungkin disebabkan oleh tekanan biasa yang mempengaruhi dalam menentukan volume
cairan itu dengan tepat. Maka dari itu dapat digunakan pipet dan buret yang gunanya untuk
memindahkan volume cairan (Arifin, 1996 : 9).
Alat kaca yang tampaknya bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang
analisis. Permukaan yang tampaknya tak ada kotoran sering masih tercemari oleh lapisan
tipis, tak tampak yang berminyak. Bila air dituangkan dari dalam suatu wadah yang tercemar,
air tidak terbuang secara seragam dari permukaan kaca, tetapi menyisakan tetesan yang kecil,
yang merepotkan atau kadang-kadang mustahil dipulihkan. Alat kaca yang bisa dimasuki
sikat seperti bekker dan erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergen
sintetik. Pipet, buret, atau labu volumetri mungkin memerlukan larutan detergen panas untuk
bisa benar-benar bersih. Jika permukaan kaca itu masih membuang airnya secara seragam,
mungkin perlu digunakan larutan pembersih, yang sifat oksidasi kuatnya dapat memastikan
kebersihan permukaan kaca keseluruhan. Setelah dibersihkan, alat itu hendaknya dibilas
beberapa kali dengan air kran, kemudian dengan sedikit air suling, dan akhirnya mengering
sendiri. (Day dan Underwood, 1999 : 577-578).
3
4. Sebelum memasuki laboratorium, perhatikan hal-hal berikut ini :
A. Persiapan
Setiap kali melakukan percobaan di laboratorium, perhatikan dan persiapkan hal-hal
berikut ini :
1. Jas laboratorium
2. Kacamata laboratorium
3. Sarung tangan laboratorium
4. Kertas kerja
B. Materi Praktikum
Materi harus sudah dipelajari terlebih dahulu. kita harus sudah mengetahui apa yang
akan dikerjakan, alat dan bahan yang diperlukan, cara kerja, serta hal-hal khusus seperti
bahaya yang mungkin terjadi.
C. Keselamatan di Laboratorium
Selama berada di laboratorium, kita harus menjaga ketertiban, keselamatan diri dan
orang lain. Jangan melakukan sesuatu, misalnya mencampurkan bahan kimia yang tidak
anda pahami dengan baik, apalagi diluar prosedur percobaan. Laporkan setiap kecelakaan
yang terjadi kepada dosen atau guru pembimbing.
D. Beberapa Petunjuk atau Larangan
Berikut ini beberapa petunjuk atau larangan umum yang harus diperhatikan setiap kali
memasuki laboratorium. Perhatikanlah petunjuk umum dan petunjuk khusus pada setiap
yang ada dilaboratoruim.
Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga
mengamati perubahan yang terjadi. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman
menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan,
pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori.
Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam
pengajaran sains sebagai produk ini. (Wahyudi, 2011).
4
5. BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Alat
1. Gelas piala (beker)
2. Tabung Erlenmeyer
3. Labu ukur
4. Gelas ukur
5. Kaca arloji
6. Tabung reaksi
7. Cawan penguap
8. Mortar dan alu (rumpang)
9. Pipet tetes
10. Pipet gondok (pipet volume)
11. Batang pengaduk
12. Corong pisah
13. Buret
14. Corong biasa
15. Rak tabung reaksi
16. Statif dan klem
17. Bola hisap
18. lampu spiritus
19. bunsen
20. kaki tiga
21. botol semprot
22. kawat kasa
3.2 Hasil Pengamatan
No Nama
Alat
Gambar Fungsi Cara kerja
1. Gelas
Piala
(beker)
Sebagai tempat untuk
menyimpan dan
meletakkan larutan.
Gelas Piala memiliki
takaran namun jarang
bahkan tidak
diperbolehkan untuk
mengukur volume
suatu zat cair.
Bersihkan gelas dengan
aquadest sebanyak tiga
kali, kemudian
masukkan larutan
percobaan dan simpan
gelas diatas kasa asbes
diatas kaki tiga untuk
melakukan
pembakaran
2. Tabung
Erleme
yer
Sebagai wadah unuk
mereaksikan suatu zat
kimia dalam skala
Siapkan Erlenmeyer
yang sudah dibersihkan,
isi dengan larutan yang
5
6. No Nama
Alat
Gambar Fungsi Cara kerja
yang cukup besar dan
sebagai wadah dalam
proses titrasi.
akan di uji
3. Labu
Ukur
Untuk
membuat,menyimpan
dan mengencer-
kan larutan dengan
ketelitian yang tinggi.
Cara menggunakannya
adalah dibersihkan,
dikalibrasi, lalu
dikeringkan dengan lap.
Kemudian dimasukkan
larutan yang akan
diencerkan atau
masukkan zat dengan
bantuan kertas isap,
agar zat tidak
menempel pada dinding
diatas batas atas
4. Gelas
Ukur
Untuk mengukur
volume larutan..
Bersihkan gelas ukur
dengan aquadest
sebanyak tiga kali lalu
masukkan larutan kimia
kedalamnya dengan
pipet sebanyak 10ml
5. Kaca
Arloji
Sebagai wadah untuk
menimbang bahan-
bahan kimia yang
berupa padat,serbuk
serta kristal
Simpan zat atau bahan
kimia yang akan
ditimbang diatas kaca
arloji lalu timbang
6. Tabung
Reaksi
Sebagai wadah satu
atau dua jenis zat
Cara menggunakan
tabung reaksi adalah
dibersihkan terlebih
dahulu lalu dikalibrasi
dengan aqua DM
setelah itu lap dengan
6
7. No Nama
Alat
Gambar Fungsi Cara kerja
lap atau kertas isap.
Kemudian sampel yang
akan direaksikan
dimasukkan kedalam
tabung reaksi
7. Cawan
Pengua
p
Digunakan sebagai
wadah untuk
mengeringkan suatu
zat
Larutan yang akan
dikristalisasi
dimasukkan ke dalam
cawan porselen
kemudian dipanaskan
diatas Bunsen yang
telah diberi kawat kasa
dan penyangga kaki tiga
8. Mortar
dan alu
(rumpa
ng)
Menghaluskan zat
yang masing bersifat
padat/kristal.
Bahan pratikum yang
akan dihaluskan
diletakkan di dalam
mortar lalu dihaluskan
dengan batang
penumbuk
9. Pipet
Tetes
Untuk meneteskan
atau mengambil
larutan dengan jumlah
kecil dari suatu tempat
ke tempat lain.
Tekan karet pada pipet
tetes, lalu masukkan
ujung pipet kedalam
larutan yang akan di
ambil sempel. Lepas
ujung pipet dan cairan
akan masuk kedalam
pipet
10. Pipet
Gondok
(pipet
volum)
Untuk mengukur
volume larutan
Pasangkan pipet volum
dengan bola hisap, lalu
ambil larutan sesuai
volum yang diinginkan
11. Batang
Pengad
Untuk mengocok atau
mengaduk suatu
Masukan batang
pengaduk ke dalam
7
8. No Nama
Alat
Gambar Fungsi Cara kerja
uk larutan. larutan yang akan
dicampur
12. Corong
Pisah
Untuk memisahkan
larutan yang
disebabakan ooleh
massa jenisnya yang
berbeda
Cara kerjanya yaitu
untuk memisahkan zat
atau senyawa tertentu
dalam sampel
berrdasaran kelarutan
dalam pelarut tertentu
yang memiliki
perbedaan fase.
Campuran dan du fase
pelarut dimasukkan
kedalam corong dari
atas dengan corong kran
ditutup. Orong ini
kemudian ditutup dan
digoyang dengan kuat
untuk membuat dua
fase larutan tercampur.
Corong ini kemudian
dibalik dan keran
dibuka untuk
melepaskan tekanan
uap yang berlebihan.
Corong ini kemudian
didiamkan agar
pemisahan dua fae
berlangsung.
Penyumbat dan keran
corong kemmudian
dibuka dan dua fase
larutan ini dipisahkan
8
9. No Nama
Alat
Gambar Fungsi Cara kerja
dengan mengontrol
keran corong.
13. Buret Digunakan untuk
titrasi, tapi pada
keadaan tertentu dapat
pula digunakan untuk
mengukur volume
suatu larutan.
Masukan zat yang akan
dititrasi, kemudian
tempelkan buret pada
statip, buka kran yang
ada pada buret dengan
perlahan
14. Corong
biasa
Corong digunakan
untuk memasukan
atau memindah
larutan dari satu
tempat ke tempat lain
Untuk memasukan
cairan ke dalam suatu
wadah dengan mulut
sempit seperti botol,
labu ukur
15. Rak
Tabung
Reaksi
Sebagai tempat tabung
reaksi.
Simpan tabung reaksi
pada lubang lubang rak
16. Statif
dan
Klem
Sebagai penjepit
soklet pada proses
ekstraksi dan sebagai
penjepit buret dalam
proses titrasi sekaligus
untuk menjepit
kondensor pada proses
destilasi
Pasangkan soklet, buret,
ataupun kondensor pada
penjepit
17. Bola
Hisap
Untuk menghisap
larutan yang akan dari
botol larutan.
Kempeskan katup yang
bersimbol A (aspirate),
Sedot cairan ke atas,
dengan menekan bagian
atas S (suction),
Kemudian tekan katup
E untuk mengeluarkan
cairan dari pipet ukur
9
10. No Nama
Alat
Gambar Fungsi Cara kerja
18. Lampu
Spritus
Untuk membakar zat
atau memanaskan
larutan.
Masukkan spiritus serta
sumbu kedalam lampu,
dan nyalakan
menggunakan korek.
19. Bunsen Untuk memanaskan
larutan dan dapat pula
digunakan untuk
sterilisasi dalam
proses suatu proses.
Simpan bunsen di
bawah kaki tiga,dan
simpan zat yang akan di
panaskan diatasnya
20. Kaki
Tiga
Kaki tiga sebagai
penyangga pembakar
spirtus.
Letakkan bahan yang
akan dipanaskan diatas
kaki tiga dengan
bantuan kawat kasa
sebagai penyebar panas
21. Botol
Sempro
t
digunakan untuk
menyimpan aquades dan
digunakan untuk
mencuci ataupun
membilas bahan-bahan
yang tidak larut dalam
air.
Pencet bagian tengah
botol, lalu aquades akan
keluar
30. Kawat
Kasa
Sebagai alas atau
untuk menahan labu
atau beaker pada
waktu pemanasan
menggunakan
pemanas spiritus atau
pemanas bunsen
Simpan kawat kasa di
atas pemanas, lalu
simpan tabung reaksi di
atas kawat kasa tersebut
3.3 Deskripsi alat
10
11. 1. Gelas Piala (Gelas Bekker)
Gelas Piala (Gelas Bekker) berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala
sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga
suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.
2. Labu Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer, juga dikenal sebagai labu berbentuk kerucut, adalah jenis labu
laboratorium yang banyak digunakan. Memiliki tubuh berbentuk kerucut, leher silinder
dan dilengkapi dengan dasar yang datar. Labu Erlenmeyer biasanya dibuat dari kaca
borosilikat sehingga dapat dipanaskan di atas api atau di autoklaf. Ukuran Erlenmeyer
mempunyai beragam ukuran, antara lain: Erlenmeyer 25 mL, 50 mL, 100 mL, 125 mL,
500 mL, dan 1000 mL. Biasanya Erlenmeyer tidak mempunyai tutup. Penutup
Erlenmeyer dapat berupa plastik atau gabus penyumbat dan kaca.
3. Labu Ukur
Labu ukur berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan
tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.
11
12. 4.
5. Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengukur volume larutan
yang bentuknya seperti corong ataupun gelas yang mempunyai ukuran volume
mililiter yang berfariasi. Gelas ukur terbuat dari polypropylene karena ketahanan kimia
yang baik atau polymethylpentene untuk transparansi, hal itu membuat gelas menjadi
lebih ringan namun lebih rapuh dari kaca, maka tidak boleh digunakan untuk mengukur
larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala.
6. Kaca Arloji
Gelas Arloji atau kaca Arloji atau Cawan Arloji atau dalam bahasa Inggrisnya disebut
Watch Glasses merupakan sebuah peralatan laboratorium yang terbuat dari gelas
berbentuk seperti piring namun mempunyai permukaan cekung kedalam dan terbuat dari
kaca bening yang tembus pandang.
7. Tabung Reaksi
Tabung reaksi, adalah peralatan gelas yang umum ada di laboratorium berbentuk
tabung sebesar kira-kira jari tangan manusia dewasa, terbuat dari kaca atau plastik,
terbuka di bagian atasnya, biasanya alasnya berbentuk huruf-U. Tabung reaksi
mempunyai variasi ukuran baik dari segi panjang ataupun diameternya, beberapa varian
dari panjang tabung ini yaitu 23 ; 12 ; 14 ; 22 ; 15 ; 16 ; 11 centimeter, sedangkan untuk
diameternya bervariasi dari 2.2 ; 1 ; 1.2 ; 1.9 ; 1.6 centimeter.
8. Cawan Penguap
Cawan penguap terbuat dari porselen dan biasa digunakan untuk menguapkan larutan.
9. Mortar dan Alu (Rumpang)
Mortar dan Alu (Rumpang) terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat
digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.
10. Pipet Tetes
12
13. Pipet memiliki ukuran kecil dengan panjang mirip seperti sedotan dan umumnya
terbuat dari plastik ataupun kaca dengan bagian ujung bawahnya meruncing dan bagian
ujung atasnya ditutupi karet. Ukuran dari pipet ini hingga 1000 ml, untuk pipet berukuran
volume 1 sampai 1000 μl dinamakan mikropipet.
11. Pipet Gondok (Pipet Volume)
Pipet volumetric terbuat dari gelas dengan bagian tengahnya membesar dan ujungnya
meruncing. Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dengan tepat.
12. Batang Pengaduk
Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas.
13. Corong Pisah
Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia mempunyai
penyumbat di atasnya dan keran di bawahnya. Corong pemisah yang digunakan dalam
laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca ataupun Teflon.
Ukuran corong pemisah bervariasi antara 50 mL sampai 3 L.
14. Buret
Buret berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian
bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang
memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat.
Berdasarkan Ukurannya, buret dibagi menjadi 3 macam yaitu :
• Buret makro – buret yang kapasitasnya 50 ml dan skala terkecilnya dapat dibaca
hingga 0.10 ml.
13
14. • Buret semimikro – memiliki kapasitas volume 25 ml dengan skala terkecil dapat
dibaca hingga 0.050 ml.
• Buret makro – memiliki kapasitas volume 10 ml. Skala terkecilnya adalah 0.020 ml.
15. Corong Biasa
Corong biasa terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti
gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara
menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.
16. Rak Tabung Reaksi
Rak tabung reaksi terbuar dari kayu dan memeliki 12 lubang untuk penyimpanan
tabung reaksi. Rak ini berukuran 20 x 10 cm. Di sebagian sisi terdapat 6 batang kayu
yang berfungsi sebagai tempat tabung reaksi ketika di keringkan. Agar tabung reaksi
tidak tergelincir ketika di simpan di rak, maka pada alas rak terdapat cekungan sebanyak
12 cekungan, agar posisi tabung reaksi ketika di simpan tidak mudah tergelincir.
17. Statif dan Klem
Bahan : a. Statif : Dari besi atau baja , b. Klem : Dari alumunium atau besi. Ukuran :
Diameter klem10 mm dan panjang statif 60 cm.
18. Bola Hisap
Bola hisap terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan
(suction), mengambil udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).
19. Lampu Spiritus
Bahan : Kaca jenis soda kapur. Ukuran : 100 ml.
14
15. 20. Bunsen
Bahan : Kaca jenis soda kapur. Ukuran : 100 ml.
21. Kaki Tiga
Bahan : Besi. Ukuran : diameter 13 cm, tinggi 15 cm.
22. Botol Semprot
Bahan : Plastik. Ukuran : 250 ml, 500 ml, 1000 ml, 1500 ml.
23. Kawat Kasa
Kawat kasa terbuat dari anyaman kawat halus.
15
16. BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat laboratorium
memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan fungsinya. Alat merupakan benda yang
digunakan dalam kegiatan laboratorium dimana sifatnya bisa digunakan berulang-ulang.
Alat-alat yang ada dilaboratorium sangatlah berguna untuk membantu praktikan dalam
kelancaran bekerja pada saat melakukan praktikum.
Sebagian besar peralatan praktikum terbuat dari gelas dan beberapa dari kawat dan
kayu dengan fungsi nya masing-masing. Setiap alat memiliki bentuk dan fungsi yang
berbeda,namun beberapa ada yang disamakan fungsinya karena alasan kepraktisan. Alat dan
bahan yang diperkenalkan adalah alat dan bahan sederhana dan sering digunakan dalam
praktikum.
4.2 Saran
Saran untuk laboratorium, sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih
diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan
maksimal tanpa ada kekurangan. setiap praktikan harus menjaga kebersihan diri, alat dan
ruang laboratorium. Prelaksana praktikum juga diharapkan bekerja dengan teliti. Ketika
pengamatan berlangsung harus bisa menjaga keselamatan kelompok, jangan egois, serta
sesama tidak boleh bercanda ketika pengamatan sedang berlangsung.
Dalam penggunaan alat pada saat melakukan praktikum di Laboratorium haruslah
berhati-hati karena akan berakibat fatal jika kita menggunakan sembarang alat tanpa
mengetahui nama alat, prinsip kerja alat dan fungsi alat. Kita harus mengenal nama alat,
prinsip kerja alat, dan fungsi masing-masing alat. Agar pada saat praktikum praktikan
melakukan dengan baik dan benar tanpa melakukan kesalahan.
16
18. DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/243266879/alat-lab-fungsi-cara-pakai-dan-cara-membersihkan-
docx
(diakses tanggal 2/3/2017)
http://karimaesesaselatan.blogspot.co.id/2013/04/alat-alat-laboratorium-dan-cara_1106.html
(diakses tanggal 6/3/2017)
https://www.academia.edu/9031440/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_PENGENALAN_
ALAT-ALAT_LABORATORIUM
(diakses tanggal 6/3/2017)
http://sazilakarinarahman.blogspot.co.id/2013/05/percobaan-1-pengenalan-alat-alat.html
(diakses tanggal 6/3/2017)
http://rifnotes.blogspot.co.id/2013/06/laporan-praktikum-kimia-dasar.html
(diakses tanggal 6/3/2017)
http://rismaayushy.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pengenalan-alat-alat.html
(diakses tanggal 6/3/2017)
18