1. KULTUR JARINGAN
OLEH :
Kelompok 6
Dina Alfila Lubis
Radita Aulia Swastika
Sondang Farwati
Tri Agustina
Usman Harianto Depari
Widyawati Sitohang
Biologi Dik A 2013
3. 1. Ruangan Analisa
Ruangan analisa ini biasanya digunakan untuk tempat menganalisis,
mengamati, mendiskusikan hasil perlakuan terhadap eksplan yang telah
ditanam terlebih dahulu.
Hasil perlakuan yang telah dilakukan terhadap eksplan tertentu
perlu diamati untuk melihat perbedaannya dan untuk
membandingkannya dengan keadaan awal eksplan sewaktu ditanam.
4. 2. Ruangan Sterilisasi
• Ruangan sterilisasi adalah ruangan dimana seluruh alat ukur jaringan
dibersihkan.
• Sebaiknya ruangan sterilisasi terdiri dari dua bagian, yaitu : ruangan
pertama digunakan untuk mensterilisasikan alat-alat yang tidak
terkontaminasi, ruangan kedua digunakan untuk mensterilkan alat-alat
yang terkontaminasi.
5. 3. Ruangan preparasi
• Ruangan preparasi adalah ruangan yang digunakan untuk
mempersiapkan eksplan, membuat media dan hal lainnya.
• Pada ruangan ini dibutuhkan fasilitas seperti meja untuk mempersiapkan
bahan tanaman, untuk meletakkan alat-alat.
6. 4. Ruang Transfer
• Ruangan Trasnfer ruangan dilakukan isolasi bagian tanaman yang
hendak ditanam, sterilisasi eksplan tahap kedua, dan penanaman eksplan
ke media tanam.
• Ruangan ini harus berhubungan dengan ruangan kultur, karena setelah
penanaman, maka botol berisi tanaman dibawa ke ruang kultur.
7. 5. Ruang Kultur
• Ruangan ini merupakan ruangan terbesar dari seluruh ruangan yang
diperlukan dan harus dimungkinkan untuk melakukan perluasan, karena
kemungkinan senantiasa terjadi pertambahan kultur setiap periode
tertentu.
8. 6. Ruang Stock
• Ruangan stock tempat menyimpan bahan dan alat praktikum yang
susah untuk didapatlan
9. Persiapan Eksplan
Eksplan bagian kecil jaringan atau organ yang diambil /dipisahkan dari
tanaman induk kemudian dikulturkan.
Faktor yang diperhatikan dalam pengambilan eksplan:
1. Deskripsi varietas tanaman sumber bahan eksplan
2. Persyaratan bagian tanaman sebagai bahan eksplan
3. Karakter bagian tanaman sebagian bahan eksplan
10. Mensterilkan Eksplan
• Sterilisasi eksplan dengan bahan sterilisasi membersihkan debu,
cendawan, bakteri dan kontaminan lain dari bagan permukaan eksplan
atau disebut desinfestasi.
• Dalam sterilisasi eksplan harus memperhatikan bahan sterilisasinya.
Contoh :
a. Detergen Membershkan kotoran/debu dari eksplan
b. Fungisida Membersihkan jamur pada eksplan
c. Bakterisida Membersihkan bakteri
11. Media Kultur Jaringan
Media kultur jaringan penentu dalam keberhasilan kultur jaringan.
a. Garam-garam organik
b. Zat-zat organik
c. Substansi Organik Kompleks
Terdiri dari
Unsur Makro
Unsur Mikro
C,H,O,N,S,P,K,Ca, dan Mg
Cl, B, Mo, Mn, Cu, Fe, Zn, Co
Gula
Myo-inosotol
Vitamin
Asam Amino
Zat Pengatur
Tumbuh
12. Beberapa Macam Medium Dasar
1. Murashige dan Skoog
2. B5 atau Gamborg
3. White
4. Vaccint and Went
5. Nitsch dan Nistch
6. Schenk dan Hildebrant
7. WPM (woody plant medium)
8. N6
Semua tanaman,khususnya Herbaceus
Kultur Suspensi : kedelai,alfalfa, legume lain
Kultur Akar
Jaringan Anggrek
Kultur tepung sari atau polen
Kultur Jaringan Monokotil
Tanaman berkayu
Tanaman Padi
14. 1. Auksin
• Fungsi auksin adalah:
1. mengatur pembesaran sel,
2. memacu perpanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
3. merangsang pembelahan sel-sel kambium,
4. meningkatkan perkembangan bunga dan buah,
5. merangsang perkembangan akar lateral.
• Auksin rusak jika terkena cahaya sehingga batang yang terkena sinar memiliki kadar
auksin yang rendah dan membengkok menuju arah datangnya sinar.
15. 2. Giberelin
Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga,
buah dan terutama pada biji.
Peranan giberelin adalah:
merangsang pembelahan sel,
merangsang aktivitas enzim amilase dan proteinase dalam perkecambahan,
merangsang pembentukan tunas,
menghilangkan dormansi biji,
merangsang munculnya bunga sebelum waktunya
merangsang pertumbuhan buah secara partenokarpi.
Giberelin dapat mengubah tanaman kerdil menjadi 3-5 kali lebih tinggi.
16. 3. Sitokinin
Sitokinin banyak terdapat pada organ muda (biji, buah dan daun) dan di ujung akar.
Sitokinin dibuat di akar lalu diangkut melalui xilem menuju daun dan buah.
Peranan sitokinin adalah:
merangsang pembelahan sel,
merangsang pembentukan tunas,
menghambat efek dominasi apikal oleh auksin dan mempercepat pertumbuhan
memanjang.
Sitokinin menunda penuaan dan mempertahankan kesegaran jaringan supaya tetap
hijau.
17. 4. Gas Etilen
Gas etilen ditemukan pada tahun 1934 oleh R. Gane.
Gas etilen berperan dalam mempercepat pematangan buah.
Nama perdagangan etilen adalah karbit.
Etilen juga menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal yang berguna
untuk menahan pengaruh angin.
Kombinasi etilen dengan hormon lain dapat menguntungkan. Misalnya etilen
dengan auksin dapat memacu pembungaan pada mangga dan nanas.
Kombinasi etilen dengan giberelin dapat mengatur tumbuhnya bunga jantan
dan bunga betina.
18. 5. Asam Absisat
Nama asam absisat berasal dari kemampuan zat ini untuk mendorong
absisi
Asam absisat ditenemukan oleh F.T. Addicott (1963).
Peranan asam absisat adalah:
menghambat pembelahan dan pemanjangan sel,
menunda pertumbuhan,
membantu dormansi.
19. 6. Asam Traumatin
Asam traumatin (hormon luka), berperan merangsang pembelahan sel-sel di bagian
tumbuhan yang luka supaya tertutup.
7. Kalin
Hormon kalin dibedakan atas:
rizokalin untuk merangsang pembentukan akar;
kaulokalin merangsang pembentukan batang;
filokalin merangsang pembentukan daun; dan
antokalin atau florigen merangsang pembentukan bunga.
21. Kelebihan Kultur Jaringan
• a. Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit
tanaman yang banyak dalam waktu singkat.
• b. Kultur jaringan Tidak memerlukan tempat yang luas.
• c. Kultur jaringan tidak tergantung pada musim sehingga bisa
dilaksanakan sepanjang tahun.
• d. Bibit yang dihasilkan Kultur jaringan lebih sehat.
• e. Kultur jaringan memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik.
22. Kelemahan Kultur Jaringan
• a. Kultur jaringan memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di
dalam laboratorium dan menggunakan bahan kimia.
• b. Kultur jaringan memerlukan keahlian khusus.
• c. Kultur jaringan memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal
23. Masalah Yang Sering Dihadapi
• a. Kontaminasi oleh bakteri, jamur, virus, dan lain-lain. Agar terhindar dari
kontaminasi maka langkah-langkah pelaksanaan-nya harus mengikuti
prosedur yang benar dan dalam keadaan steril.
• b. Browning (pencoklatan), untuk mengatasinya dengan cara
mengabsorbsi fenol penyebab pencoklatan dengan arang aktif.