Topik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat PelbagaiLYANANATASHA2
Pembentukan etika dan peradaban dalam masyarakat kepelbagaian di Malaysia dipengaruhi oleh migrasi dan interaksi berbagai peradaban sejak zaman pra-kolonial hingga era globalisasi saat ini. Berbagai faktor seperti geografi, demografi, ekonomi, dan falsafah telah berkontribusi terhadap evolusi nilai-nilai dan budaya dalam masyarakat majmuk Malaysia.
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan peradaban dalam masyarakat kepelbagaian di Malaysia. Ia menjelaskan proses pembentukan etika dan peradaban melalui faktor-faktor seperti agama, penempatan, peningkatan kualiti hidup, dan bahasa. Dokumen ini juga menganalisis unsur-unsur pembentukan etika dan peradaban seperti lingkungan geo-fisikal, masyarakat dan demografi, serta ekonomi dan pasaran
Dokumen tersebut membahas proses pembentukan etika dan peradaban dalam masyarakat pelbagai di Malaysia. Ia menjelaskan lima tahap pembentukan kelompok masyarakat yakni amalgamasi, asimilasi, akulturasi, akomodasi dan segregasi. Dokumen ini juga menyoroti bagaimana kepelbagaian masyarakat di Malaysia telah menghasilkan etika dan peradaban tersendiri yang menjadi asas keharmonian antara kaum.
BAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIAN.docx.pptxAvinaashChandran
BAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIANBAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIANBAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIANBAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIANBAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIANBAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIANBAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIAN
Topik 3 - Etika dan Peradaban dlm Masyarakat PelbagaiLYANANATASHA2
Pembentukan etika dan peradaban dalam masyarakat kepelbagaian di Malaysia dipengaruhi oleh migrasi dan interaksi berbagai peradaban sejak zaman pra-kolonial hingga era globalisasi saat ini. Berbagai faktor seperti geografi, demografi, ekonomi, dan falsafah telah berkontribusi terhadap evolusi nilai-nilai dan budaya dalam masyarakat majmuk Malaysia.
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan peradaban dalam masyarakat kepelbagaian di Malaysia. Ia menjelaskan proses pembentukan etika dan peradaban melalui faktor-faktor seperti agama, penempatan, peningkatan kualiti hidup, dan bahasa. Dokumen ini juga menganalisis unsur-unsur pembentukan etika dan peradaban seperti lingkungan geo-fisikal, masyarakat dan demografi, serta ekonomi dan pasaran
Dokumen tersebut membahas proses pembentukan etika dan peradaban dalam masyarakat pelbagai di Malaysia. Ia menjelaskan lima tahap pembentukan kelompok masyarakat yakni amalgamasi, asimilasi, akulturasi, akomodasi dan segregasi. Dokumen ini juga menyoroti bagaimana kepelbagaian masyarakat di Malaysia telah menghasilkan etika dan peradaban tersendiri yang menjadi asas keharmonian antara kaum.
BAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIAN.docx.pptxAvinaashChandran
BAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIANBAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIANBAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIANBAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIANBAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIANBAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIANBAB 3 ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT KEPELBAGAIAN
Dokumen tersebut membahas tentang pluralitas dan pluralisme dalam masyarakat multietnik di Malaysia. Secara ringkas, pluralitas merujuk kepada masyarakat multietnik secara alami sebelum penjajahan, sementara pluralisme merujuk kepada masyarakat multietnik hasil sistem dan kebijakan penjajahan yang memaksa pendatang masuk. Kesultanan Melaka digambarkan sebagai contoh puncak pluralitas di mana berbagai etnis dapat hidup berdamping
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah hubungan etnik di Malaysia, dimulai dari zaman Kesultanan Melayu Melaka hingga era kolonial dan kemerdekaan. Ia menjelaskan bagaimana Melaka menjadi lambang pluralisme ketika itu, dan bagaimana penjajahan Barat memengaruhi pembentukan masyarakat multietnik di Tanah Melayu. Dokumen ini juga menganalisis kerangka teori dan konsep hubungan etnik serta ras di Malaysia.
Teks tersebut membahas mengenai interaksi antara berbagai tamadun. Ada beberapa jenis interaksi tamadun, yaitu: (1) interaksi antara budaya yang sama, (2) antara budaya berbeda namun toleran, (3) antara tamadun kuat dan lemah, serta (4) interaksi sejarah antara tamadun-tamadun besar. Interaksi memungkinkan terjadinya pengaruh timbal balik antara berbagai unsur budaya.
Bab 1 : konsep konsep asas hubungan etnikDhani Ahmad
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep-konsep dasar budaya dan hubungan etnik. Budaya didefinisikan sebagai cara hidup manusia termasuk nilai, kepercayaan, dan tabiat berfikir. Budaya dibedakan menjadi budaya kebendaan dan bukan kebendaan. Masyarakat plural merupakan gabungan dua atau lebih masyarakat yang hidup bersama dalam satu negara.
Islam dan tamadun Melayu saling mempengaruhi. Islam memainkan peranan penting dalam membentuk identiti dan nilai-nilai tamadun Melayu seperti bahasa, adat resam, dan pandangan semesta."
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural yang kompleks dengan berbagai keanekaragaman secara sosial, budaya, dan geografis. Multikulturalisme di Indonesia berakar dari kondisi geografis kepulauan serta percampuran budaya yang terjadi sejak zaman prasejarah akibat migrasi penduduk. Model masyarakat multikultural ini kemudian dijadikan dasar oleh para pendiri bangsa dalam membangun konsep kebudayaan nasional Indonesia.
Pluraliti dan masyarakat pluralistik di malaysia (terkini)Norisuwanah Jaffar
Dokumen tersebut membahas konsep pluralisme dan masyarakat pluralistik di Malaysia. Ia menjelaskan bagaimana pluralisme sudah wujud sejak zaman dahulu di Alam Melayu akibat interaksi pedagang asing. Kemuncak pluralisme dicapai pada zaman Kesultanan Melayu Melaka dengan kepelbagaian etnik. Penjajahan kemudian mempengaruhi corak penempatan etnik. Selepas kemerdekaan, politik berteraskan etnik dan perlemb
Teks tersebut membahaskan ciri-ciri penting dalam pembinaan sebuah tamadun meliputi (1) wujudnya petempatan dan ruang lingkup geografi, (2) jangka hayat tamadun yang panjang dan peningkatan kualiti hidup, (3) sistem kepercayaan dan amalan beragama, (4) kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, (5) sistem pemerintahan dan organisasi sosial, serta (6) sistem ekonomi dan perbandaran
Bab ini membincangkan sejarah pembentukan masyarakat majmuk di Malaysia sejak zaman Empayar Melaka hingga zaman penjajahan British. Ia juga mengenal pasti teori dan konsep penting dalam memahami hubungan etnik seperti teori masyarakat majmuk dan tahap-tahap hubungan etnik seperti akulturasi. Bab ini menekankan bahawa pemahaman sejarah dan konsep ini penting dalam menilai potret hubungan etnik kompleks di Malaysia masa
Tamadun mempunyai ciri-ciri tertentu seperti penempatan kekal, revolusi pertanian, stratifikasi sosial, kehidupan beragama, urbanisasi, pengkhususan kerja, sistem tulisan, organisasi politik dan kebudayaan. Ciri-ciri ini membentuk identiti setiap tamadun.
Kebudayaan tak bisa dipisahkan dari manusia, karena manusia yang menciptakannya dengan kekuatan akal pikiran yang dimilikinya. Itulah sebabnya kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi atau akal.
Kajian-kajian tentang kebudayaan Melayu yang ditemukan dalam sejumlah literatur cenderung membahas aspek-aspek tertentu saja dari kebudayaan Melayu. Kenyataan ini membuat banyak orang mengalami sedikit kesulitan untuk mengetahui gambaran kebudayaan Melayu secara utuh dan menyeluruh.
Buku ini membahas mengenai khazanah kebudayaan yang terbentang dalam
rentang kehidupan orang-orang Melayu, baik berkaitan dengan: nilai, aktifitas
(prilaku), dan benda-benda warisan. Kemudian dibahas juga secara lengkap tentang
periodesasi budaya Melayu, faham yang melekat pada budaya Melayu, sistem nilai
dan norma serta pandangan hidup dan jati diri masyarakat Melayu, dan pembahasan
lainnya tentang adat istiadat beserta seluruh tatanan sistem dari mulai sistem kekerabatan, hukum yang ada pada masyarakat Melayu sampai dengan sistem perekonomian dan sistem pendidikannya.
Buku ini sangat cocok bagi Anda untuk menambah wawasan dan pengetahuan
yang lebih luas tentang gambaran yang ada pada budaya masyarakat Melayu secara
lebih lengkap dan mudah dipahami. Buku ini juga bisa dijadikan rujukan bagi
pembaca untuk bisa mengenal kebudayaan Melayu. Semua pembahasannya bisa
Anda dapatkan di buku ini dengan pembahasan yang relevan.
Buku ini bisa Anda dapatkan di MANGGUSTORE.COM
https://manggustore.com/budaya-melayu-amrizal-sri-kamaliasari/
Dokumen tersebut membahas tentang budaya dan fungsinya dalam masyarakat Malaysia yang multietnis. Budaya memainkan peran penting dalam menyatukan berbagai kelompok etnis, mendukung perekonomian, membentuk citra dan identitas negara, serta menanamkan semangat patriotik. Pluralitas budaya diakui namun terdapat upaya untuk membangun persatuan melalui bahasa dan sistem pendidikan.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Mais conteúdo relacionado
Semelhante a Etika dan Peradaban semester 2 topik 3.pptx
Dokumen tersebut membahas tentang pluralitas dan pluralisme dalam masyarakat multietnik di Malaysia. Secara ringkas, pluralitas merujuk kepada masyarakat multietnik secara alami sebelum penjajahan, sementara pluralisme merujuk kepada masyarakat multietnik hasil sistem dan kebijakan penjajahan yang memaksa pendatang masuk. Kesultanan Melaka digambarkan sebagai contoh puncak pluralitas di mana berbagai etnis dapat hidup berdamping
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah hubungan etnik di Malaysia, dimulai dari zaman Kesultanan Melayu Melaka hingga era kolonial dan kemerdekaan. Ia menjelaskan bagaimana Melaka menjadi lambang pluralisme ketika itu, dan bagaimana penjajahan Barat memengaruhi pembentukan masyarakat multietnik di Tanah Melayu. Dokumen ini juga menganalisis kerangka teori dan konsep hubungan etnik serta ras di Malaysia.
Teks tersebut membahas mengenai interaksi antara berbagai tamadun. Ada beberapa jenis interaksi tamadun, yaitu: (1) interaksi antara budaya yang sama, (2) antara budaya berbeda namun toleran, (3) antara tamadun kuat dan lemah, serta (4) interaksi sejarah antara tamadun-tamadun besar. Interaksi memungkinkan terjadinya pengaruh timbal balik antara berbagai unsur budaya.
Bab 1 : konsep konsep asas hubungan etnikDhani Ahmad
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep-konsep dasar budaya dan hubungan etnik. Budaya didefinisikan sebagai cara hidup manusia termasuk nilai, kepercayaan, dan tabiat berfikir. Budaya dibedakan menjadi budaya kebendaan dan bukan kebendaan. Masyarakat plural merupakan gabungan dua atau lebih masyarakat yang hidup bersama dalam satu negara.
Islam dan tamadun Melayu saling mempengaruhi. Islam memainkan peranan penting dalam membentuk identiti dan nilai-nilai tamadun Melayu seperti bahasa, adat resam, dan pandangan semesta."
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural yang kompleks dengan berbagai keanekaragaman secara sosial, budaya, dan geografis. Multikulturalisme di Indonesia berakar dari kondisi geografis kepulauan serta percampuran budaya yang terjadi sejak zaman prasejarah akibat migrasi penduduk. Model masyarakat multikultural ini kemudian dijadikan dasar oleh para pendiri bangsa dalam membangun konsep kebudayaan nasional Indonesia.
Pluraliti dan masyarakat pluralistik di malaysia (terkini)Norisuwanah Jaffar
Dokumen tersebut membahas konsep pluralisme dan masyarakat pluralistik di Malaysia. Ia menjelaskan bagaimana pluralisme sudah wujud sejak zaman dahulu di Alam Melayu akibat interaksi pedagang asing. Kemuncak pluralisme dicapai pada zaman Kesultanan Melayu Melaka dengan kepelbagaian etnik. Penjajahan kemudian mempengaruhi corak penempatan etnik. Selepas kemerdekaan, politik berteraskan etnik dan perlemb
Teks tersebut membahaskan ciri-ciri penting dalam pembinaan sebuah tamadun meliputi (1) wujudnya petempatan dan ruang lingkup geografi, (2) jangka hayat tamadun yang panjang dan peningkatan kualiti hidup, (3) sistem kepercayaan dan amalan beragama, (4) kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, (5) sistem pemerintahan dan organisasi sosial, serta (6) sistem ekonomi dan perbandaran
Bab ini membincangkan sejarah pembentukan masyarakat majmuk di Malaysia sejak zaman Empayar Melaka hingga zaman penjajahan British. Ia juga mengenal pasti teori dan konsep penting dalam memahami hubungan etnik seperti teori masyarakat majmuk dan tahap-tahap hubungan etnik seperti akulturasi. Bab ini menekankan bahawa pemahaman sejarah dan konsep ini penting dalam menilai potret hubungan etnik kompleks di Malaysia masa
Tamadun mempunyai ciri-ciri tertentu seperti penempatan kekal, revolusi pertanian, stratifikasi sosial, kehidupan beragama, urbanisasi, pengkhususan kerja, sistem tulisan, organisasi politik dan kebudayaan. Ciri-ciri ini membentuk identiti setiap tamadun.
Kebudayaan tak bisa dipisahkan dari manusia, karena manusia yang menciptakannya dengan kekuatan akal pikiran yang dimilikinya. Itulah sebabnya kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi atau akal.
Kajian-kajian tentang kebudayaan Melayu yang ditemukan dalam sejumlah literatur cenderung membahas aspek-aspek tertentu saja dari kebudayaan Melayu. Kenyataan ini membuat banyak orang mengalami sedikit kesulitan untuk mengetahui gambaran kebudayaan Melayu secara utuh dan menyeluruh.
Buku ini membahas mengenai khazanah kebudayaan yang terbentang dalam
rentang kehidupan orang-orang Melayu, baik berkaitan dengan: nilai, aktifitas
(prilaku), dan benda-benda warisan. Kemudian dibahas juga secara lengkap tentang
periodesasi budaya Melayu, faham yang melekat pada budaya Melayu, sistem nilai
dan norma serta pandangan hidup dan jati diri masyarakat Melayu, dan pembahasan
lainnya tentang adat istiadat beserta seluruh tatanan sistem dari mulai sistem kekerabatan, hukum yang ada pada masyarakat Melayu sampai dengan sistem perekonomian dan sistem pendidikannya.
Buku ini sangat cocok bagi Anda untuk menambah wawasan dan pengetahuan
yang lebih luas tentang gambaran yang ada pada budaya masyarakat Melayu secara
lebih lengkap dan mudah dipahami. Buku ini juga bisa dijadikan rujukan bagi
pembaca untuk bisa mengenal kebudayaan Melayu. Semua pembahasannya bisa
Anda dapatkan di buku ini dengan pembahasan yang relevan.
Buku ini bisa Anda dapatkan di MANGGUSTORE.COM
https://manggustore.com/budaya-melayu-amrizal-sri-kamaliasari/
Dokumen tersebut membahas tentang budaya dan fungsinya dalam masyarakat Malaysia yang multietnis. Budaya memainkan peran penting dalam menyatukan berbagai kelompok etnis, mendukung perekonomian, membentuk citra dan identitas negara, serta menanamkan semangat patriotik. Pluralitas budaya diakui namun terdapat upaya untuk membangun persatuan melalui bahasa dan sistem pendidikan.
Semelhante a Etika dan Peradaban semester 2 topik 3.pptx (20)
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. Fenomena migrasi dan kepelbagaian dalam alam Melayu, tidak dapat
dipisahkan dalam mengupas etika dan peradaban dalam masyarakat
kepelbagaian di Malaysia. Sebelum kedatangan Eropah ke Asia, pada era pra-
kolonial (PrK), telah wujud peradaban bertaraf dunia serta putaran migrasi di
wilayah Alam Melayu yang telah menemukan peradaban India, Cina, Timur
Tengah dan Alam Melayu masing-masing dengan sistem etikanya, melalui Selat
Melaka.
Kepelbagaian ini menjadi lebih kompleks dengan kedatangan manusia rakus
dan pengambil peluang dari Eropah (era kolonial), melalui perdagangan dan
penjajahan, yang membawa peradaban dan sistem etika serta nilai Eropah.
Tindan lapis setiap unsur etika dan peradaban yang pelbagai ini, Timur dan
Barat, akhirnya tersulam melalui asimilasi, akomodasi, akulturasi dan
amalgamasi, yang berlaku daripada paras rakyat jelata sehingga ke mercu
pemerintahan kesultanan. Melalui migrasi buruh paksaan wujudlah masyarakat
majmuk semasa penjajahan.
Abstrak/Sinopsis
Pada era pasca-kolonial (PcK) yang berlanjutan ke era globalisasi, sifat
kepelbagaian di Alam Melayu amnya, dan Malaysia khususnya, menjadi
semakin pekat dan ligat apatah lagi setelah platform digital terasas
membentuk kepelbagaian yang sungguh kompleks, yang dipanggil
sebagai superdiversity. Dalam setiap era PrK-Kol-PcK ini wajah, idea
dan amalan etika berevolusi bersama penyesuaian pada peradaban-
peradaban yang terlibat.
3. Isi
kandungan
PENGENALAN
PEMBENTUKAN ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT PELBAGAI
PERSEKITARAN GEO-FIZIKAL
MASYARAKAT DAN DEMOGRAFI
EKONOMI DAN PASARAN
FALSAFAH DAN PEMIKIRAN
TAHAP-TAHAP PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT
•Amalgamasi
•Asimilasi
•Akulturasi
•Akomodasi
•Segregasi
PEMBENTUKAN ETIKA DAN PERADABAN DALAM MASYARAKAT PELBAGAI
KESIMPULAN
4. Hasil pembelajaran & objektif
Menjelaskan proses
pembentukan etika dan
peradaban dalam masyarakat
kepelbagaian.
1
Menganalisis impak etika dan
peradaban dalam masyarakat
kepelbagaian.
2
5. Pembentukan Etika dan Peradaban
dalam Masyarakat Kepelbagaian
1. Pengaruh Utama Komponen Etika dan
Peradaban:
a) Persekitaran Geo-Fisikal
(Laut-Daratan-Gunung Ganang)
b)Masyarakat dan Demografi
(Tani-Pedagang-Industri)
c) Ekonomi dan Pasaran
(Sara Diri-Tukar Barang-
Perdagangan)
d)Falsafah dan Pemikiran
(Tradisional-Modeniti)
2. Selat Melaka Sebagai Gelanggang
Kepelbagaian Pembentukan Malaysia.
www.maisinggah.com
www.tourism.gov.my
6. PEMBENTUKAN ETIKA DAN PERADABAN
DALAM MASYARAKAT PELBAGAI
• Kamus Dewan merujuk etika sebagai ilmu yang berkaitan dengan prinsip-prinsip akhlak dan moral yang menjadi pegangan dan
pedoman seseorang individu atau sesuatu kumpulan manusia atau masyarakat.
• Sidi (1973) menyatakan etika merupakan satu teori mengenai tingkah laku perbuatan manusia yang dipandang dari segi baik
dan buruk, yang dapat ditentukan oleh akal.
• H. Burhanudin Salam (2010 ) mengaitkan etika sebagai satu cabang falsafah yang membicarakan persoalan nilai dan norma
moral yang mampu membentuk perilaku manusia dalam kehidupannya.
• Sementara peradaban; kata pinjaman daripada bahasa Arab yang menjelaskan tentang maksud ketamadunan.
• Sebelum kedatangan Islam, perkataan yang digunakan untuk membawa maksud peradaban adalah budaya yang merujuk
kepada keluhuran nilai dan kehalusan budi pekerti manusiawi.
• Manakala istilah Melayu lain yang biasa digunakan untuk menjelaskan tentang peningkatan kualiti hidup masyarakat pula
adalah kemajuan atau pembangunan.
• Namun selepas kedatangan Islam, istilah Arab seperti tamadun dan peradaban mula digunakan dan diterima pakai secara
meluas.
• Intipati perbincangan dalam konsep peradaban atau tamadun ini melibatkan perkara seperti perkembangan intelektual, budaya,
dan material yang maju dalam masyarakat manusia.
• Selain itu, ia turut berkaita dengan kemajuan dalam seni dan sains, penggunaan penyimpanan rekod yang meluas termasuk
penulisan serta penampilan institusi politik dan sosial yang kompleks.
7. 1. Persekitaran Geo-fizikal
• Lazimnya sesuatu etnik mempunyai
pertalian sejarah, tradisi dan budaya
dengan persekitaran kawasan geografi
tertentu.
• Geo-fizikal Tanah Melayu merupakan
sebuah semenanjung yang di kelilingi Laut
China Selatan (dahulunya dikenali sebagai
Laut Champa) dan Selat Melaka sebagai
laluan tempat pertemuan dan pergaulan
peradaban-peradaban besar dunia seperti
Arab, Mesir, China dan India, terutamanya
menerusi kegiatan perdagangan dan
kebudayaan.
• Sumber mineral dan produk pertanian
(rempah ratus) dari Alam Melayu menjadi
asas dagangan dengan peradaban lain.
Selain itu, Alam Melayu turut menjadi
penghubung Laluan Sutera menerusi laut.
• Peradaban Malaysia adalah penyulaman
www.budgetsabahrentcar.com
www.thestar.com.my www.snopes.com
8. MASYARAKAT DAN DEMOGRAFI
• Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang hidup bersama,
saling berhubungan dan bekerjasama, memiliki kesatuan sosial, serta
sentiasa membina kebudayaannya yang tersendiri.
• Masyarakat majmuk atau plural pula bermaksud masyarakat yang
bercampur antara satu sama lain tetapi tidak bersatu. Mereka hidup
berdekatan tetapi tidak terpisah dengan sistem politik yang sama serta
masing-masing berpegang kepada kebudayaan, agama, bahasa dan
pemikiran sendiri.
• Dalam konteks Malaysia kemajmukan masyarakatnya meliputi
kepelbagaian kaum dan budaya tersendiri seperti Melayu, Cina, India,
Iban dan Kadazan dan banyak lagi.
• Di dalam setiap masyarakat mempunyai individu, keluarga dan
kumpulan kecil yang membentuk jaringan erat sesama mereka melalui
kepelbagaian aktiviti sosial seperti mengadakan program gotong
royong, majlis rumah terbuka, kenduri-kendara dan lain-lain.
• Justeru hubungan yang harmoni antara pelbagai kelompok etnik ini
telah membina sebuah masyarakat yang teguh dan menjadi tonggak
kestabilan negara.
9. • Masyarakat majmuk adalah terdiri daripada pelbagai bangsa
yang membentuk satu kependudukan dari hidup sebagai
komuniti-komuniti yang berasingan dan di SemenanjungTanah
Melayu terdapat tiga etnik utama iaitu Melayu, Cina dan India.
Manakala Melayu/Bumiputera Sabah dan Sarawak seperti
Kadazan-Dusun, Bajau, Iban, Melanau dan sebagainya yang
bukan sahaja terpisah kerana adat, makanan dan pakaian tetapi
juga daripada segi pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal.
• Kewujudan masyarakat majmuk ini diwarisi daripada polisi
‘pecah dan perintah’ penjajah British yang datang ke Tanah
Melayu, dan Sarawak pada masa dulu dengan membawa masuk
semua kaum tersebut kononnya untuk memenuhi peluang
pekerjaan di Tanah Melayu.
• J.S. Furnivall - Masyarakat majmuk adalah bercampur antara
sama lain tetapi tidak bersatu. Mereka hidup berdekatan tetapi
tidak terpisah dengan sistem politik yang sama serta masing-
masing berpegang kepada kebudayaan, agama, bahasa dan
pemikiran sendiri.
Masyarakat dalam konteks Malaysia
11. • Istilah masyarakat majmuk digunakan untuk merujuk kepada masyarakat pelbagai
etnik di Tanah Melayu selepas kehadiran penjajah yang membawa masuk
pendatang dari China dan India untuk kepentingan ekonomi.
11
Budaya Majmuk
di Tanah Melayu merupakan hasil pertemuan
dan pertembungan budaya besar dunia yang
melahirkan fenomena sosial di Alam Melayu.
Peradaban Majmuk
bercirikan semula jadi,
tanpa paksaan dan
fleksibel.
Masyarakat Majmuk
bercirikan pemaksaan dan
perbezaan
Dari Kemajmukan ke Kepelbagaian
12. TAHAP-TAHAP PEMBENTUKAN
KELOMPOK MASYARAKAT
• Amalgamasi;
• Proses asimilasi tahap yang tertinggi dan paling kemuncak. Ia berlaku ekoran daripada percampuran budaya
atau ras lalu membentuk dan mewujudkan budaya serta ras yang baharu.
• Teori amalgamasi boleh diterjemahkan dengan formula A+B+C=D di mana A, B dan C mewakili kumpulan
etnik berlainan dan D mewakili amalgam yang merupakan satu kumpulan baharu hasil daripada penyatuan
A, B dan C tadi.
• Contoh mengamalkan perkahwinan campur lalu membentuk satu generasi baru atau budaya baru tanpa
menuruti budaya asal mereka.
• Segregasi;
• Pemisahan atau pengasingan antara sebuah kumpulan etnik dengan kumpulan etnik yang lain dalam
sesebuah negara.
• Pengasingan ini boleh terjadi dalam beberapa keadaan antaranya dari aspek tempat tinggal, sistem
persekolahan, pengangkutan, kemudahan awam
• Segregasi boleh diklasifikasikan kepada dua jenis iaitu de Jure (didasari undang-undang) seperti Dasar
Aparteid 1948-1994 dan de Facto (tidak didasari undang-undang) seperti Pengasingan tempat tinggal,
pengangkutan, kemudahan awam dan sebagainya.
• Dasar segregasi ini pernah berlaku dalam sejarah ketamadunan masyarakat di Tanah Melayu pada era
penjajahan kolonial yang memperkenalkan dasar “Divide and Rule”.
13. Sambungan
• Asimilasi;
• Proses penggabungan/percantuman kebudayaan menerusi masyarakat yang pelbagai lalu mewujudkan
sebuah kebudayaan dan identiti masyarakat yang baru.
• Ianya juga dikenali sebagai proses peleburan atau penghakisan di mana kaum minoriti biasanya telah pun
dikuasai oleh budaya kaum majoriti. Kesannya kaum minoriti akan kehilangan jati diri dan identiti bangsa
mereka kepada kaum yang majoriti.
• Formula konsep ini adalah A+B+C =A. Abjad A ini mewakili golongan dominan manakala B dan C
mewakili kumpulan minoriti.
• Di Malaysia, proses ini berlaku kepada masyarakat seperti Jawa, Siam Kelantan, Cina Kelantan, Baba dan
Nyonya namun tidak melibatkan perubahan dalam aspek kepercayaan atau agama.
• Akomodasi
• Penerimaan terhadap norma dan nilai etnik yang berbeza tetapi dalam masa yang sama tidak menggugat
malahan budaya masing-masing terus dipertahankan.
• Setiap etnik memainkan peranan masing-masing dalam menyesuaikan diri dalam kelompok yang pelbagai
supaya dapat mewujudkan suasana yang aman dan harmoni.
• Contoh formula A+B+C= A+B+C iaitu A, B dan C merujuk kepada budaya etnik masing-masing. Walaupun
wujud kepelbagaian kumpulan etnik, tetapi mereka hidup dalam suasana yang harmonis dan menghormati
antara satu sama lain.
14. Sambungan
• Akulturasi
• Proses penerimaan unsur budaya dari satu kelompok etnik kepada kelompok etnik
yang lain.
• Namun tahap penerimaan sesebuah masyarakat terhadap kebudayaan asing itu
bergantung kepada sejauh mana ianya memberi kelebihan dan manfaat kepadanya.
• Unsur-unsur yang mempunyai nilai tambah dalam sesebuah kelompok etnik dan
tidak bertentangan dengan adat setempat maka diterima dengan mudah dan cepat.
• Sebagai contoh pemakaian tali leher dan pemberian Ang Pau yang telah diterima
oleh semua kelompok etnik di Malaysia.
• Tidak dinafikan juga berlakunya penyerapan nilai-nilai negatif tetapi lazimnya
ditolak oleh majoriti masyarakat umum dan hanya diamalkan oleh segelintir ahli
masyarakat sahaja yang terpengaruh seperti budaya punk, skin head dan black
metal di kalangan anak muda.
• Berlakunya penolakan tersebut disebabkan oleh timbulnya perasaan bahawa
kebudayaan asing itu boleh membawa kepada kehancuran dan kemusnahan kepada
nilai serta norma kebudayaan asal mereka.
15. PEMBENTUKAN ETIKA DAN PERADABAN
DALAM MASYARAKAT PELBAGAI
• Keunikan masyarakat yang pelbagai ini telah menghasilkan etika dan
peradaban yang tersendiri yang menjadi asas kepada keharmonian kaum dan
kemakmuran negara Malaysia.
• Terdapat beberapa perkara yang telah mencetuskan etika dan peradaban
tersebut, antaranya sistem kepercayaan dan agama, penempatan masyarakat,
sistem organisasi dan institusi sosial yang teratur, sistem perundangan yang
teratur dengan pemilikan nilai dan moral, kelahiran dan perkembangan daya
kreativiti, kemampuan dalam daya reka cipta berkaitan peralatan teknologi dan
pembinaan, penggunaan bahasa yang serumpun dengan satu sistem tulisan yang
tersendiri, peningkatan kualiti kehidupan dan peningkatan jangka hayat.
• Kesemua perkara tersebut telah diadun dengan sangat baik oleh semua pihak
sama ada kerajaan mahupun rakyatnya.
16. Sambungan
• Penempatan masyarakat yang pelbagai juga turut menghasilkan etika dan
peradaban yang tersendiri.
• Ada yang tinggal di kawasan seperti perbandaran, pinggir bandar,
kampung dan ladang.
• Kesemua ini telah menghasilkan kepelbagaian etika dan peradaban
seperti dalam aspek budaya (makanan, pakaian, permainan tradisional) dan
sosial (bahasa, pergaulan).
• Justeru kesemua tempat tinggal ini mempunyai ciri etika dan peradaban
yang mewarnai hidup masyarakat pelbagai di Malaysia.
17. Sambungan
• Sistem organisasi dan institusi sosial yang teratur melibatkan susunan hiraki
dan pekerjaan sama ada pada zaman dahulu mahupun sekarang.
• Pada masa kini, sistem organisasi dan institusi sosial terbentuk dalam
masyarakat melibatkan semua aspek seperti politik, ekonomi, sosial, agama dan
lain-lain.
• Seterusnya perkembangan daya kreativiti, kemampuan dalam daya reka cipta
yang melibatkan penghasilan peralatan teknologi dan pembinaan turut dikaitkan
dengan ketinggian etika dan peradaban sesebuah masyarakat.
• Peningkatan kualiti kehidupan melibatkan peningkatan jangka hayat
sesebuah masyarakat merupakan antara ciri sesebuah negara yang menuju ke arah
kemodenan dan kemajuan yang mapan. Ianya turut menjadi cerminan sesebuah
masyarakat itu mempunyai etika dan peradaban yang baik.
18. Sambungan
• Begitu juga dng kepentingan membina keluarga bahagia turut
melambangkan kualiti hidup masyarakat yang baik.
• Hasil keluarga bahagia dapat elak perkara negatif seperti
penyalahgunaan dadah, penglibatan dalam gejala sosial dll yang boleh
membantutkan kemajuan sesebuah masyarakat.
• Peningkatan ilmu pengetahuan juga merupakan elemen penting ke
arah pengukuhan kualiti kehidupan dan jangka hayat kehidupan.
• Individu berilmu dapat mengangkat martabat diri, keluarga dan
meningkatkan taraf hidup dan mampu keluar daripada kepompong
kemiskinan.
19. Ringkasan Pembentukan Etika dan Peradaban
dalam Masyarakat Kepelbagaian
Penempata
n
masyarakat
Peningkata
n kualiti
kehidupan
dan
peningkata
n jangka
hayat
Sistem
perundang
an yang
teratur dan
sistem nilai
serta moral
Bahasa
yang
serumpun
dengan
satu sistem
tulisan yang
tersendiri
Kelahiran
dan
perkembang
an daya
kreativiti
Sistem
organisasi
dan
institusi
sosial yang
teratur
Daya reka
cipta dalam
penciptaan
teknologi
dan
pembinaan
Sistem
kepercayaa
n dan
agama
20. 3. Ekonomi dan Pasaran
• Pada era pra-kolonial, masyarakat Melayu
mengamalkan kegiatan ekonomi sara diri
iaitu kegiatan ekonomi masyarakat yang
paling asas dan hanya cukup untuk
menampung keperluan diri dan keluarga.
• Pada zaman Kesultanan Melayu Melaka,
kegiatan perdagangan menjadi kegiatan
terpenting dalam masyarakat disebabkan
keadaan kehidupan yang masih mundur dan
tradisional.
• Pada era kolonial, British dilihat terus
menguasai kegiatan ekonomi negeri-negeri
di Tanah Melayu dengan pembukaan
lombong bijih timah dan ladang getah serta
kemasukan tenaga buruh secara besar-
besaran dari China dan India.
• Pada era pasca kolonial, kerajaan telah
menjalankan strategi penyusunan semula
masyarakat untuk menyelesaikan kedudukan
yang tidak seimbang dari segi penguasaan
ekonomi dalam kalangan kaum dan
menggalakkan kemajuan ekonomi semua
golongan masyarakat agar jurang perbezaan
antara masyarakat dapat dihapuskan.
21. Dasar Ekonomi Baru (DEB)
www.sentiasapanas.com
• DEB telah diperkenalkan oleh Tun Abdul Razak pada
tahun 1970 hingga 1990.
• DEB berpegang kepada prinsip bahawa
ketidakseimbangan ekonomi perlu diperbaiki untuk
mengelakkan ketegangan dan konflik antara etnik
dan seterusnya mengukuhkan perpaduan dalam
kalangan masyarakat Malaysia.
• Objektif DEB ialah:
1. Pembasmian kemiskinan tanpa mengira kaum
2. Penyusunan semula masyarakat tanpa mengikut
fungsi ekonomi
22. 4. Falsafah dan Pemikiran
Falsafah dan Pemikiran Tradisional:
- Perspektif ini berpandangan matlamat telah pun ditentukan dan ditetapkan, manakala
manusia hanya diberi ruang untuk memilih cara bagaimana untuk mengecapi matlamat
tersebut.
• Perkembangan peradaban dan etika sesebuah masyarakat seiring dengan
perkembangan bidang ilmu (pemikiran dan falsafah). Kemampuan peradaban awal, iaitu
Mesopotamia dan Babylon bermula menerusi perkembangan pesat ilmu pemikiran dan
falsafah dalam pelbagai bidang kehidupan.
• Ramai ilmuan moden seperti Ibn Khaldun berpendapat ilmu perlu diintegrasikan ilmu
agama dan ilmu alat. Menurut beliau, menuntut ilmu agama, logik, falsafah, matematik
dan bahasa Arab merupakan asas kepada kegemilangan peradaban dan
masyarakat/negara.
• Kejayaan beberapa kerajaan Melayu menjadi pusat perkembangan ilmu dan agama
dunia seperti Srivijaya (Buddha), Champa (Buddha dan Islam) dan Melaka (Islam)
membuktikan bahawa falsafah dan pemikiran berkembang seiring (malahan lebih
penting) dengan perkembangan peradaban.
Falsafah dan Pemikiran Moden:
- Perspektif ini berpandangan manusia berhak menentukan matlamat hidupnya dan
23. 23
Selat Melaka Sebagai Gelanggang Kepelbagaian
• Kedudukan strategik Selat Melaka terutamanya daripada segi lokasi dan kesesuaian iklim
telah menjadikan Selat Melaka sebagai laluan utama perdagangan selama ratusan tahun.
Selain mengendalikan perdagangan rempah (Nusantara sebagai negara sumber utama
banyak jenis rempah ratus dan herba) dan sutera, Selat Melaka juga menjadi laluan
utama perdagangan bijih timah, besi, emas dan pelbagai lagi logam berharga serta
produk-produk pertanian lain.
• Kelebihan ini telah menarik minat pelbagai pihak dari seluruh dunia terutamanya oleh
pedagang, mubaligh (agama) dan kuasa politik.
• Proses interaksi kepelbagaian peradaban dan etnik bermula di Selat Melaka dengan
proses pembudayaan yang mengintegrasikan masyarakat berbilang ras atau etnik
melalui aktiviti perdagangan, kebudayaan dan sosial.
• Melalui proses interaksi antara budaya, maka terbentuk interaksi peringkat peradaban
dan etika.
• Kewujudan beberapa kerajaan besar sekitar Selat Melaka seperti Beruas, Kedah Tua,
Majapahit, Srivijaya, Perlak, Palembang, Melaka dan sebagainya membuktikan bahawa
perkembangan peradaban dunia yang disumbang menerusi kepentingan strategik Selat
Melaka dimanfaatkan oleh orang Melayu bukan sahaja daripada segi ekonomi tetapi juga
daripada segi sosial dan politik.
24. Kesultanan Melayu Melaka –
Lambang Pertemuan Masyarakat Pelbagai Etnik
• Melaka di gelar The Venice of the East yang menjadi tempat pertemuan pedagang seluruh dunia
seperti dari Arab, Parsi, China, India dan sebagainya.
• Pelbagai aspek menyumbang kepada zaman keagungan Melaka.
24
Aspek Keterangan
Pemerintahan Perlembagaan Melaka berdasarkan ajaran Islam. Hukum Kanun Melaka & Undang-undang Laut
Melaka; pemerintahan secara diplomasi dan terbuka; mementingkan keharmonian kaum,
buktinya pegawai istana meliputi etnik Melayu dan India; amalan perkahwinan campur seperti
perkahwinan puteri Hang Li Po dengan Sultan Mansur Shah.
Perdagangan Undang-undang Laut Melaka digunakan untuk tujuan menjaga keselamatan laut Melaka dari
ancaman perompak dan lanun; dan pemerintahan terbuka dan pentadbiran sistem pelabuhan
yang cekap oleh Laksamana Melaka.
Kependudukan Zaman Pluraliti akibat penghijrahan pedagang dari Arab, India, China dan negara lain tanpa
memerlukan pasport atau visa sebagai pengenalan diri untuk memasuki sesuatu kawasan, di
samping bebas berdagang dan berinteraksi menyebabkan berlakunya proses asimilasi dan
amalgamasi. Wujud masyarakat baru – Baba & Nyonya, Melayu Arab & Melayu India.
Kepelbagaian
Budaya
Melaka sebagai kota metropolitan dan kota multibudaya. Pluralisme budaya hasil daripada
interaksi pelbagai budaya seperti Arab pra-Islam, Hinduisme, Buddhisme, Arab Islam dan Eropah
[Portugis, Sepanyol, Belanda dan British] dengan budaya alam Melayu sejak abad 5 Masihi.
25. Warisan dan Pendigitalan Sejagat
• Teknologi maklumat dan media digital yang dikuasai oleh Barat adalah satu cabaran
besar kepada seluruh peradaban manusia dalam mempengaruhi nilai dan etika
masyarakat kepelbagaian.
• Aspek media samada media elektronik atau media cetak memainkan peranan
penting, secara langsung atau tidak langsung, dalam proses membina kesepaduan
antara etnik melalui peresapan ke dalam amalan dan gaya hidup masyarakat
Malaysia.
• Budaya Barat telah mempengaruhi perkembangan teknologi dan komunikasi dan
menyerap masuk dalam kehidupan peradaban bukan Barat melalui bentuk
penjajahan pemikiran dan budaya.
www.cdc.gov
• Impak media digital ke atas etika dan
peradaban dapat dilihat melalui
peningkatan jaringan komunikasi,
mendekatkan manusia dari seluruh dunia,
meningkatkan taraf hidup dan membuka
ruang kepada perkongsian ilmu tanpa
sempadan.
26. Kesimpulan
• Etika dan peradaban merupakan dua unsur penting yang
telah tersemat dalam kehidupan masyarakat dan berjaya
mewujudkan keharmonian kaum di Malaysia.
• Walaupun bersifat majmuk, Malaysia terus dihormati
kerana berjaya mengekalkan keamanan sehingga
mendapat tempat ke-16 dalam senarai Global Peace
Index pada tahun 2019.
• Kejayaan ini sangat bermakna kerana Malaysia
merupakan sebuah negara yang bukan homogen
(homogeneous).
• Semua pihak termasuk kerajaan dan rakyat mempunyai
peranan masing-masing dalam menjayakan konsep ini.
• Justeru pengalaman dan kejayaan ini perlu dipertahan dan
diteruskan oleh generasi berikutnya kerana natijahnya
telah memberi kesan positif kepada pembinaan negara
bangsa Malaysia.