SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
Baixar para ler offline
KONSEP MANAJEMEN
     ENERGI
Outline
   Manajemen Energi dan ISO 50000
   Siklus Manajemen Energi
   Assesmen Manajemen Energi (Energy Management
    Matrix)
   Tahapan Implementasi
       Komitmen Manajemen
       Audit Energi dan Penetapan Target
       Penyusunan Rencana Tindak
       Melaksanakan Rencana Tindak
       Evaluasi Kemajuan
       Penghargaan Terhadap Hasil
Pengertian
•   Standar Sistem Manajemen Energi menyediakan perangkat kebijakan
    yang layak dengan mekanisme yang berbasis pasar untuk mendukung dan
    mempengaruhi efisiensi energi di industri secara berkelanjutan.


•   Kegunaan dari suatu standar manajemen energi adalah memberikan
    arahan kepada perusahaan industri dalam mengintegrasikan efisiensi
    energi ke dalam praktek-praktek manajemen mereka dengan menggunakan
    pendekatan “plan-do-check-act” sebagaimana dikenal dan diterapkan
    dalam quality and environment management systems seperti pada ISO
    9001 dan ISO 14001.
Fitur Umum dari
Standar Sistem Manajemen Energi :
•   Kebijakan Energi yang mendefinisikan cakupan, tujuan dan sasaran dari energy
    management system dan memperhatikan seluruh aspek penggunaan energi yang
    penting;
•   Rencana Strategis yang mana memerlukan pengukuran, manajemen dan
    dokumentasi untuk perbaikan yang berkelanjutan dari kinerja energi dan efisiensi
    energi;
•   Team manajemen energi lintas divisi yang dipimpin oleh koordinator energi yang
    mana secara langsung melaporkan ke manajemen dan bertanggung jawab untuk
    mengawasi penerapan dari rencana strategis tersebut;
•   Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur untuk mengatur seluruh aspek dari
    pembelian, penggunaan, dan pembuangan energi;
•   Identifikasi Indikator Kinerja Utama (KPI) yang spesifik untuk perusahaan yang
    bersangkutan yang mana terlacak untuk mengukur tingkat keberhasilannya;
•   Proyek-proyek untuk menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan dalam efisiensi
    energi;
•   Pembentukan Energy Manual, dokumen hidup yang melibatkan seluruh projects
    dan kebijakan yang telah dilakukan dan didokumentasikan; dan
•   Laporan kemajuan periodik       kepada   manajemen    yang   berdasarkan   pada
    pengukuran-pengukuran.
Singkatnya, energy management systems menawarkan sebuah kerangka
    kerja berbasis keahlian dan praktik-praktik terbaik untuk organisasi ataupun
    perusahaan untuk mencapai tujuan efisiensi energi, rencana perbaikan,
    prioritas untuk melakukan efisiensi energi maupun investasinya, monitor
    dan dokumentasi dan menjamin keberlanjutan dan perbaikan tetap dari
    kinerja efisiensi energi.


•   Kombinasi spesifikasi ISO dan dokumen panduan diharapkan dapat
    diterapkan untuk semua organisasi tanpa melihat jenis maupun ukurannya.
The ANSI Proposal Scope Statement

Standarisasi di bidang manajemen energi meliputi:
  –       Pasokan energi
  –       Procurement untuk peralatan dan sistem pengguna energi
  –       Penggunaan energi
  –       Semua hal yang berhubungan dengan isu-isu pembuangan energi


Standar Manajemen Energi juga mengarahkan:
  –       Pengukuran penggunaan energi saat ini
  –       Implementasi dari sistem pengukuran terhadap:
      •      Dokumentasi
      •      Pelaporan
      •      Validasi perbaikan yang berkelanjutan pada area manajemen
             energi
Siklus Manajemen Energi
                           MEMBUAT
                           KOMITMEN



                    MENGKAJI KINERJA       Audit Energi
                   MENENTUKAN TARGET


                       MENYUSUN
 MONITORING
 KAJI ULANG




                     RENCANA TINDAK




                                                  Implementasi
              MENGHARGAI        MELAKSANAKAN
                 HASIL          RENCANA TINDAK



                      MENGEVALUASI
                        KEMAJUAN
Assessmen Manajemen Energi

   Terlampir ...
STEP-BY-STEP MANAJEMEN ENERGI

                             EVALUASI            MENENTUKAN
 KOMITMEN                                                            ACTION PLAN
                              KINERJA              TARGET
• Menunjuk Manajer   •   Mengumpulkan Data      • Menentukan        • Mendefinisikan
  Energi             •   Normalisasi Data         Lingkup             Langkah-langkah
• Membentuk Tim      •   Menyusun Baseline      • Memperkirakan       dan target
  Energi             •   Benchmark                Potensi Perbaikan • Menentukan
• Menyusun           •   Menganalisa Data       • Menentukan          Peran dan
  Kebijakan Energi   •   Melaksanakan Audit dan   Target              Sumberdaya
                         Evaluasi Teknis

                                          EVALUASI              MENGHARGAI
      IMPLEMENTASI                        PROGRESS                 HASIL

 • Menyusun Jaringan Komunikasi        • Mengukur Hasil        • Pengakuan Internal
 • Meningkatkan Kesadaran              • Kaji Ulang Rencana    • Pengakuan Eksternal
   (Awareness)                           Tindak
 • Membangun Kemampuan
 • Memotivasi
 • Melacak dan Memonitor
[1] Komitmen Untuk Perbaikan Berkelanjutan
   Komitmen Pimpinan
    Komitmen pimpinan harus jelas dan disebarluaskan sehingga
    diketahui oleh segenap karyawan dan senantiasa menjadi bagian
    dari tujuan perusahaan/institusi yang dipimpin
   Wujud Komitmen
     Pernyataan Komitmen secara formal dalam bentuk kebijakan
       energi
     Pembentukan komite energi yang merupakan kumpulan dari wakil
       divisi-divisi yang terkait di bidang energi
     Penunjukan manajer energi atau koordinator yang bertanggung
       jawab dalam pelaksanaan program manajemen energi
     Penetapan target penghematan energi secara kuantitatif

     Penyediaan dana dan personil untuk mendukung terlaksananya
       program manajemen energi
     Penyediaan waktu untuk memonitor dan mengevaluasi
       pelaksanaan program manajemen energi
Komitmen 1 :
Mengangkat Manajer Energi (Energy Manager)
Manajer Energi :
Penanggung Jawab Pelaksana Manajemen Energi
Tugas-tugas Manajer Energi
   Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi manajemen
    energi
   Sebagai penghubung/saluran informasi kepada Manajemen terkait dengan
    pelaksanaan manajemen energi
   Membentuk dan memimpin Tim Manajemen Energi
   Menyusun Draft Kebijakan Energi
   Menyusun basis data informasi energi: disain sistem maupun operasi
    menganalisanya secara teratur.
   Memeriksa biaya energi (akuntansi / audit energi).
   Mengidentifikasi peluang konservasi, dan kelayakan penerapannya.
   Melaksanakan penerapan konservasi energi.
   Komunikasi & informasi (sosialisasi) untuk para pengguna/penghuni gedung.
Kualifikasi Personil
Manajer energi tidak harus menguasai permasalahan energi secara detil dan teknis
Manajer energi harus memahami bagaimana manajemen energi yang baik akan
   membantu perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan
Komitmen 2 :
    Membentuk Tim Energi
   Kumpulan dari wakil divisi-divisi terkait
        Engineering
        Purchasing (Pengadaan)
        Operation and Maintenance (Perawatan)
        Facility Management
        Environmental Health and Safety (KKK)
        Utilities
        etc
   Wadah komunikasi dan bertukar pikiran dalam upaya pelaksanaan
    manajemen energi di seluruh fasilitas yang ada di perusahaan
   Komposisi komite disesuaikan dengan struktur perusahaan
   Melakukan pertemuan berkala untuk melakukan evaluasi pemakaian
    energi
        perbandingan kinerja aktual dengan target dan anggaran yang telah
         ditentukan sebelumnya
        kinerja pada bulan sebelumnya
        status upaya penghematan energi yang sedang berjalan atau yang
         sedang direncanakan
Komitmen 3 :
    Menyusun Kebijakan Energi
   Kebijakan Energi merupakan formalisasi dukungan manajemen dan komitmen
    organisasi untuk melaksanakan efisiensi energi
   Kebijakan Energi disampaikan kepada seluruh pegawai/karyawan, pemegang
    saham, masyarakat dan stakeholder lainnya.
   Kebijakan Energi yang baik mencakup:
       Tujuan : memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang mereleksikan komitmen, kultur
        dan prioritas organisasi
       Akuntabilitas : mendefinisikan dengan baik jalur komando, peran dalam organisasi
        dan otoritas bagi personil untuk melaksanakan rencana manajemen energi
       Jaminan Perbaikan Berkelanjutan : memuat mekanisme evaluasi dan perbaikan
        kebijakan sesuai dengan perubahan kebutuhan dan prioritas
       Sasaran : Memiliki sasaran yang terkait erat dengan sasaran organisasi secara
        keseluruhan
   Kunci Sukses :
       Kebijakan disahkan oleh manajemen puncak
       Melibatkan personil-personil kunci dalam penyusunan kebijakan
       Menyesuaikan policy dengan budaya perusahaan
       Mudah dipahami oleh manajemen dan karyawan
       Memuat rincian yang dapat dterjemahkan dalam operasi sehari-hari
       Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua staf dan karyawan dan mendorong semua
        untuk ikut terlibat
Contoh Format Kebijakan Energi
           KEBIJAKAN ENERGI PERUSAHAAN ABC

Tujuan :
Perusahaan ABC komitmen untuk menggunakan dan membeli energi
   secara efisien, efektif dalam biaya dan ramah lingkungan.
Untuk mencapai tujuan ini, ABC akan :
   selalu meningkatkan efisiensi penggunaan energinya melalui
   penyusunan dan penerapkan program-program manajemen energi
   secara luas yang mendukung operasi dan kepuasan pelanggan
   serta menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Penerapan
Kebijakan ini diterapkan untuk semua fasilitas, unit bisnis dan
   karyawan ABC

Disahkan oleh :
Direktur Utama ABC
[2] Evaluasi Kinerja 1
Mengumpulkan Data
   Pengumpulan data
       Tentukan lingkup dan jenis data yag diambil
       Hitung untuk semua sumber energi
       Dokumentasikan semua penggunaan energi
       Kumpulkan data fasilitas dan operasional
   Menyusun sistem penelusuran data:
       Lingkup : lingkup, rincian dan frekuensi pengumpulan data
       Perawatan : sistem harus mudah untuk digunakan, diupdate dan
        dimaintain
       Pelaporan dan Komunikasi : Kinerja energi harus dapat disampaikan ke
        seluruh organisasi dan memotivasi untuk melakuan perubahan. Perlu
        disusun format yang mudah dipahami untuk seluruh level organisasi.
[2] Evaluasi Kinerja 2
Normalisasi Data dan Menyusun Baseline
Normalisasi Data
 Data penggunaan energi berubah-rubah berdasarkan banyak faktor.
       Untuk Gedung : Cuaca, Ukuran Fasilitas, Jam operasi, tingkat okupansi, dll
       Untuk Industri : bahan baku, jenis produk, output, proses produksi, jam
        operasi, dll
   Normalisasi adalah proses untuk mengeliminasi faktor-faktor tersebut,
    sehingga data yang terkumpul dapat dibandingkan secara fair, sehingga
    dapat terlihat tingkat efisiensi penggunaan energi secara akurat.
   Tahapan Normalisasi
       Tentukan faktor pengaruh
       Temukan variabel pengkoreksi
       Tentukan faktor pembobot
Menyusun Baseline
 Susun Basis Tahunan — bisa berdasarkan rata-rata tahunan, gunakan
  data paling lengkap dan paling relevan
 Tentukan Satuan : pilih satuan pengukuran yang paling efektif dan tepat
  untuk menyatakan kinerja energi perusahaan/organisasi
  Mis : kWh/m2, GJ/ton-produk, kg-bahan bakar/kg, ....
 Publikasikan hasil : Publikasikan baseline kinerja fasilitas/perusahaan
  kepada manajer, pengguna dan seluruh stakeholder kunci di organisasi
[2] Evaluasi Kinerja 3
Benchmark dan Analisa Data
Benchmark :
Membandingkan performa perusahaan dengan standard acuan tertentu
Benchmark bisa berupa :
  1. Performa historis
  2. Rata-rata Industri sejenis
  3. Terbaik di kelas
  4. Best Practice
Analisa Data :
   Analisa Kuantitatif :
       Profil Penggunaan.
       Evaluasi dan Komparasi Kinerja
       Studi dampak finansial
       Identifikasi kekurangan data
   Analisa Kualitatif
       Interview Operator (permasalahan operasi lapangan)
       Kaji ulang kebijakan dan prosedur (SOP)
[2] Evaluasi Kinerja 4
Audit dan Evaluasi Teknis
   Evaluasi kinerja perlu dilakukan secara periodik untuk menelusuri perubahan kinerja dari
    peralatan, proses maupun sistem.
   Audit Energi merupakan studi komprehensif yang dilakukan oleh profesional terkait dengan
    kinerja dari sistem maupun peralatan untuk membandingkan dengan standard kinerja yang
    ingin dicapai atau best practice. Hasilnya berupa peluang peningkatan kinerja atau peluang
    penghematan energi yang mungkin dilakukan.

Titik Kritis dari Audit Energi antara lain :
    Pembentukan Tim : Tim audit harus melibatkan ahli yang dibutuhkan terkait dengan
     sistem, proses dan peralatan. Pelaksanaan oleh pihak luar (pihak ketiga) diperlukan untuk
     menghasilkan hasil yang objektif.
    Perencanaan dan Strategi Pelaksanaan Audit: pelaksanaan disusun sesuai dengan
     skala prioritas. Gunakan hasil benchmark untuk mengidentifikasi fasilitas yang memiliki
     kinerja kurang baik. Peralatan-peralatan pada fasilitas tersebut menjadi target untuk
     evaluasi
    Penyusunan Laporan Audit; laporan hasil audit harus mencakup rangkuman yang berisi
     tahapan/langkah-langkah yang realistis untuk mengurangi penggunaan energi.
     Rekomendasi yang dikeluarkan mulai dari yang sederhana seperti pengendalian operasi
     dan perawatan alat sampai dengan penggantian peralatan. Perkirakan sumber daya yang
     dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut..
[3] Menentukan Target (1)
   Target kinerja akan mendorong aktifitas manajemen
    energi ke arah perbaikan yang berkelanjutan (continuous
    improvement).
   Susun target secara jelas dan terukur, manfaatkan
    pengetahuan anggota Tim Energi untuk menyusun
    target yang agresif tapi realistis, dan mintakan review
    dari Manajemen untuk memperoleh umpan balik dan
    dukungan.
   Target yang baik dapat digunakan sebagai acuan dalam
    pengambil keputusan dan sebagai tolok ukur
    pengukuran progres kegiatan.
   Komunikasikan target ke seluruh karyawan untuk
    memotivasi seluruh staf dalam mendukung upaya-upaya
    manajemen energi.
Menentukan Target (2)
Tahapan dalam menentukan Target
3.1 Menentukan lingkup
   - Lingkup Organisasi (level manajemen, seluruh perusahaan, fasilitas/peralatan
   tertentu)
   - Lingkup Waktu (jangka pendek, jangka panjang)
3.2 Perkirakan potensi perbaikan
      Review data kinerja
      Benchmarking
      Evaluasi projek-projek terdahulu dan best practices
      Review hasil kajian dan audit teknis
      Perbandingan dengan organisasi sejenis
      Hubungkan dengan target organisasi yang lebih luas
3.3 Menentukan Target
      Pengurangan Penggunaan Energi
      Best-in-class
      Peningkatan EfisiensiEfficiency improvement
      Perbaikan Lingkungan
      Threshold goals
      Stretch goals
[4] Menyusun Rencana Tindak
Rencana tindak disusun sebagai peta jalan untuk perbaikan kinerja guna mencapai target
    energi yang diinginkan.
Rencana tindak harus dievaluasi dan diperbaharui secara rutin sesuai dengan capaian,
    perubahan kinerja dan perubahan prioritas.
Komunikasikan rencana tindak ke seluruh organisasi dengan baik
4.1 Mendefinisikan tahapan teknis
   Evaluasi hasil kajian teknis dan audit
   Tentukan langkah-langkah pencapaian
4.2 Mendefinisikan target capaian
   Susun target kinerja untuk setiap fasilitas, departemen dan organisasi
   Susun time line untuk setiap tindakan, termasuk jadwal pertemuan reguler untuk
    mengevaluasi progres, tanggal penyelesaia, milestone dan keluaran yang diharapkan
   Susun sistem pemantauan pencapaian kegiatan
4.3 Menentukan peran
   Identifikasi peran internal
   Identifikasi peran external
4.4 Menentukan sumberdaya
   Definisikan sumberdaya yang dibutuhkan
   Pastikan sumberdaya dapat diperoleh
[5] Implementasi Rencana Tindak
Peroleh dukungan dan kerjasama dari seluruh elemen kunci pada setiap level di
    dalam organisasi agar rencana tindak dapat diimplementasikan dengan baik.
Suksesnya kegiatan seringkali tergantung dari kesadaran, komitmen dan
    kemampuan personal yang mengimplementasikan project.
5.1 Susun Jalur Komunikasi
Komunikasikan informasi tentang program manajemen energi kepada elemen-
    elemen kunci dalam organisasi
5.2 Meningkatkan Kesadaran
Bangun dukungan dari semua level organisasi untuk setiap inisiatif kegiatan dan
    sasaran
5.3 Membangun Kemampuan
Melalui pelatihan-pelatihan, kampanye, penyediaan akses terhadap informasi,
    sampaikan kesuksesan, prosedur dan teknologi yang dibutuhkan untuk
    mengembangkan kemampuan staf.
5.4 Memotivasi
Ciptakan insentif untuk mendorong staf meningkatkan kinerjanya dalam mencapai
    sasaran.
5.5 Lacak dan monitor
Pantau progres kegiatan dengan membangun sistem pemantauan sebagai bagian
    dari penyusunan rencana tindak.
[6] Evaluasi hasil
Evaluasi pencapaian meliputi evaluasi data energi dan evaluasi aktivitas yang telah
   dilakukan sesuai rencana tindak.
Hasil evaluasi dapat digunakan untuk menyusun rencana tindak yang baru,
   mengidentifikasi best practices dan menyusun target kinerja yang baru
Evaluasi kinerja energi dan efektifitas program manajemen energi secara rutin
   membantu manajer energi dalam :
      Mengukur efektifitas program/project
      Memastikan keputusan berdasarkan informasi yang baik
      Menghargai individu dan team yang telah bekerja dengan baik
      Mendokumentasi peluang-peluang penghematan dan keuntungan lainnya
       yang tidak terukur untuk mendorong penyusunan program ke depannya
6.1 Pengukuran hasil
Bandingkan capaian kinerja dengan target yang telah ditentukan
6.2 Kajiulang rencana tindak
Evaluasi apa-apa saja yang telah berjalan baik dan tidak, untuk mengidentifikasi
    best practices
[7] Pengakuan terhadap Pencapaian
Pengakuan terhadap capaian program-program manajemen energi terbukti mampu untuk
   menjaga momentum dan dukungan terhadap program-program yang ada.
Penghargaan kepada mereka yang telah berjasa untuk mencapai capaian oganisasi
   akan memotivasi staf dan karyawan dan membangun iklim positif terhadap program
   manajemen energi
Memperoleh pengakuan dari luar dibutuhkan untuk memvalidasi pentingnya program
   manajemen energi ke seluruh stake holde, internal dan eksternal dan memberikan
   citra perusahan yang positif

7.1 Pengakuan Internal
      Tentukan level pengakuan individu, team, fasilitas
      Menyusun kriteria : ide terbaik, penurunan energi tertinggi, penghematan
       terbesar, dll
      Tentukan bentuk pengakuan : sertifikat, baju, mug, insentif, bonus, dll
7.2 Memperoleh pengakuan eksternal
Dari pemerintah, media, asosiasi, atau pihak ketiga lainya
      Program-program Kerjasama di bidang konservasi energi
      Pengakuan standard kinerja / akreditasi (ISO, Energy Star, Green Industry, Eco
       Industry, dll)
      Penghargaan-penghargaan / Awards (ASEAN Awards)
      Laporan Publik.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kristianto W_BSN_Dukungan SNI Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI  Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdfKristianto W_BSN_Dukungan SNI  Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdfInstansi
 
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...Instansi
 
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen EnergiPemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen EnergiAli Fuad R
 
Jurnal_Tyas Kartika Sari
Jurnal_Tyas Kartika SariJurnal_Tyas Kartika Sari
Jurnal_Tyas Kartika SariTyas Kartika
 

Mais procurados (7)

9 b
9 b9 b
9 b
 
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI  Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdfKristianto W_BSN_Dukungan SNI  Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
 
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
 
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen EnergiPemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
Pemahaman 50001:2018 Sistem Manajemen Energi
 
SKKNI2018053.pdf
SKKNI2018053.pdfSKKNI2018053.pdf
SKKNI2018053.pdf
 
PPT_Sidang_Tesis
PPT_Sidang_TesisPPT_Sidang_Tesis
PPT_Sidang_Tesis
 
Jurnal_Tyas Kartika Sari
Jurnal_Tyas Kartika SariJurnal_Tyas Kartika Sari
Jurnal_Tyas Kartika Sari
 

Semelhante a Training iso dan konsultan management energy bmd street consulting

Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptxPertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptxintanoktavianeli
 
Pengenalan kepada aplikasi penjimatan tenaga
Pengenalan kepada aplikasi penjimatan tenagaPengenalan kepada aplikasi penjimatan tenaga
Pengenalan kepada aplikasi penjimatan tenagaZAINI ABDUL WAHAB
 
ENG 02-01 presentasi tentang audit Energi.pdf
ENG 02-01 presentasi tentang audit Energi.pdfENG 02-01 presentasi tentang audit Energi.pdf
ENG 02-01 presentasi tentang audit Energi.pdfSnoopyy2
 
Maintenance Scorecard
Maintenance ScorecardMaintenance Scorecard
Maintenance Scorecardyoan_ariesta
 
PPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptx
PPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptxPPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptx
PPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptxandikalesmana8
 
MPTI Pengendalian-Proyek_Pertemuan 6.pptx
MPTI Pengendalian-Proyek_Pertemuan 6.pptxMPTI Pengendalian-Proyek_Pertemuan 6.pptx
MPTI Pengendalian-Proyek_Pertemuan 6.pptxsamsosupriatna
 
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptxdessy888577
 
Intro to Strategic Cost Management SCM
Intro to Strategic Cost Management SCMIntro to Strategic Cost Management SCM
Intro to Strategic Cost Management SCMIvan Giovanni
 
Sistem Evaluasi Monitoring Pembangunan
Sistem Evaluasi Monitoring PembangunanSistem Evaluasi Monitoring Pembangunan
Sistem Evaluasi Monitoring Pembangunankhoiril anwar
 
MANAJEMEN OPERASIONAL KINERJA RUMAH SAKIT.pptx
MANAJEMEN OPERASIONAL KINERJA RUMAH SAKIT.pptxMANAJEMEN OPERASIONAL KINERJA RUMAH SAKIT.pptx
MANAJEMEN OPERASIONAL KINERJA RUMAH SAKIT.pptxSeptylytaRahmitaPutr
 
Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Arfan Fahmi
 
2. manajemen kinerja rs (3 4)
2. manajemen kinerja rs (3 4)2. manajemen kinerja rs (3 4)
2. manajemen kinerja rs (3 4)AndriSaputra66
 
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdfbab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdfMamiKholiah
 
PPT. PMS PAK ARIF.ppt
PPT. PMS PAK ARIF.pptPPT. PMS PAK ARIF.ppt
PPT. PMS PAK ARIF.pptIwAn927910
 
Develop An End to End Process Architecture
Develop An End to End Process ArchitectureDevelop An End to End Process Architecture
Develop An End to End Process Architecturesiska_suryanto
 
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas Hasta Prayuna Lolyta
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasC S
 
Pedoman Evaluasi AKIP 88-2021.pdf
Pedoman Evaluasi AKIP 88-2021.pdfPedoman Evaluasi AKIP 88-2021.pdf
Pedoman Evaluasi AKIP 88-2021.pdfHairi II
 
15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt
15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt
15 MANAJEMEN KUALITAS.pptdodi983159
 
Strategi prosess
Strategi prosessStrategi prosess
Strategi prosesscika_santa
 

Semelhante a Training iso dan konsultan management energy bmd street consulting (20)

Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptxPertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
Pertemuan 2 Standar, Strategi dan Implementasi Manajemen Energi.pptx
 
Pengenalan kepada aplikasi penjimatan tenaga
Pengenalan kepada aplikasi penjimatan tenagaPengenalan kepada aplikasi penjimatan tenaga
Pengenalan kepada aplikasi penjimatan tenaga
 
ENG 02-01 presentasi tentang audit Energi.pdf
ENG 02-01 presentasi tentang audit Energi.pdfENG 02-01 presentasi tentang audit Energi.pdf
ENG 02-01 presentasi tentang audit Energi.pdf
 
Maintenance Scorecard
Maintenance ScorecardMaintenance Scorecard
Maintenance Scorecard
 
PPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptx
PPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptxPPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptx
PPT Chapter 10 Pengendalian Biaya.pptx
 
MPTI Pengendalian-Proyek_Pertemuan 6.pptx
MPTI Pengendalian-Proyek_Pertemuan 6.pptxMPTI Pengendalian-Proyek_Pertemuan 6.pptx
MPTI Pengendalian-Proyek_Pertemuan 6.pptx
 
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
1 . Diklat Akin Pemda - Gambaran Umum _Tayang 30 Nov 2021.pptx
 
Intro to Strategic Cost Management SCM
Intro to Strategic Cost Management SCMIntro to Strategic Cost Management SCM
Intro to Strategic Cost Management SCM
 
Sistem Evaluasi Monitoring Pembangunan
Sistem Evaluasi Monitoring PembangunanSistem Evaluasi Monitoring Pembangunan
Sistem Evaluasi Monitoring Pembangunan
 
MANAJEMEN OPERASIONAL KINERJA RUMAH SAKIT.pptx
MANAJEMEN OPERASIONAL KINERJA RUMAH SAKIT.pptxMANAJEMEN OPERASIONAL KINERJA RUMAH SAKIT.pptx
MANAJEMEN OPERASIONAL KINERJA RUMAH SAKIT.pptx
 
Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Sistem penganggaran
Sistem penganggaran
 
2. manajemen kinerja rs (3 4)
2. manajemen kinerja rs (3 4)2. manajemen kinerja rs (3 4)
2. manajemen kinerja rs (3 4)
 
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdfbab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
 
PPT. PMS PAK ARIF.ppt
PPT. PMS PAK ARIF.pptPPT. PMS PAK ARIF.ppt
PPT. PMS PAK ARIF.ppt
 
Develop An End to End Process Architecture
Develop An End to End Process ArchitectureDevelop An End to End Process Architecture
Develop An End to End Process Architecture
 
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola Kualitas
 
Pedoman Evaluasi AKIP 88-2021.pdf
Pedoman Evaluasi AKIP 88-2021.pdfPedoman Evaluasi AKIP 88-2021.pdf
Pedoman Evaluasi AKIP 88-2021.pdf
 
15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt
15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt
15 MANAJEMEN KUALITAS.ppt
 
Strategi prosess
Strategi prosessStrategi prosess
Strategi prosess
 

Mais de Abu Yazid

Training amdal
Training amdalTraining amdal
Training amdalAbu Yazid
 
Konsultan iso-www.konsultaniso.asia-www.trainingiso.asia
Konsultan iso-www.konsultaniso.asia-www.trainingiso.asiaKonsultan iso-www.konsultaniso.asia-www.trainingiso.asia
Konsultan iso-www.konsultaniso.asia-www.trainingiso.asiaAbu Yazid
 
Ion Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street ConsultingIon Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street ConsultingAbu Yazid
 
Training SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) oleh BMD Str...
Training SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) oleh BMD Str...Training SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) oleh BMD Str...
Training SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) oleh BMD Str...Abu Yazid
 
Ekologi industri Oleh BMD Street Consulting by Renaldo Moontri
Ekologi industri Oleh BMD Street Consulting by Renaldo MoontriEkologi industri Oleh BMD Street Consulting by Renaldo Moontri
Ekologi industri Oleh BMD Street Consulting by Renaldo MoontriAbu Yazid
 
Training iso dan konsultan iso di selenggarakan oleh bmd street consulting
Training iso dan konsultan iso di selenggarakan oleh bmd street consultingTraining iso dan konsultan iso di selenggarakan oleh bmd street consulting
Training iso dan konsultan iso di selenggarakan oleh bmd street consultingAbu Yazid
 
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...Abu Yazid
 
Teknologi Aerasi dan Training Wastewater Treatment oleh BMD Street Consulting
Teknologi Aerasi dan Training Wastewater Treatment oleh BMD Street ConsultingTeknologi Aerasi dan Training Wastewater Treatment oleh BMD Street Consulting
Teknologi Aerasi dan Training Wastewater Treatment oleh BMD Street ConsultingAbu Yazid
 
Tugas akhir skema penulisan laporan dan skripsi
Tugas akhir skema penulisan laporan dan skripsiTugas akhir skema penulisan laporan dan skripsi
Tugas akhir skema penulisan laporan dan skripsiAbu Yazid
 

Mais de Abu Yazid (9)

Training amdal
Training amdalTraining amdal
Training amdal
 
Konsultan iso-www.konsultaniso.asia-www.trainingiso.asia
Konsultan iso-www.konsultaniso.asia-www.trainingiso.asiaKonsultan iso-www.konsultaniso.asia-www.trainingiso.asia
Konsultan iso-www.konsultaniso.asia-www.trainingiso.asia
 
Ion Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street ConsultingIon Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
 
Training SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) oleh BMD Str...
Training SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) oleh BMD Str...Training SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) oleh BMD Str...
Training SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) oleh BMD Str...
 
Ekologi industri Oleh BMD Street Consulting by Renaldo Moontri
Ekologi industri Oleh BMD Street Consulting by Renaldo MoontriEkologi industri Oleh BMD Street Consulting by Renaldo Moontri
Ekologi industri Oleh BMD Street Consulting by Renaldo Moontri
 
Training iso dan konsultan iso di selenggarakan oleh bmd street consulting
Training iso dan konsultan iso di selenggarakan oleh bmd street consultingTraining iso dan konsultan iso di selenggarakan oleh bmd street consulting
Training iso dan konsultan iso di selenggarakan oleh bmd street consulting
 
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
Pengolahan Limbah Tekstil Oleh BMD Street Consulting, Training Wastewater Tre...
 
Teknologi Aerasi dan Training Wastewater Treatment oleh BMD Street Consulting
Teknologi Aerasi dan Training Wastewater Treatment oleh BMD Street ConsultingTeknologi Aerasi dan Training Wastewater Treatment oleh BMD Street Consulting
Teknologi Aerasi dan Training Wastewater Treatment oleh BMD Street Consulting
 
Tugas akhir skema penulisan laporan dan skripsi
Tugas akhir skema penulisan laporan dan skripsiTugas akhir skema penulisan laporan dan skripsi
Tugas akhir skema penulisan laporan dan skripsi
 

Training iso dan konsultan management energy bmd street consulting

  • 2. Outline  Manajemen Energi dan ISO 50000  Siklus Manajemen Energi  Assesmen Manajemen Energi (Energy Management Matrix)  Tahapan Implementasi  Komitmen Manajemen  Audit Energi dan Penetapan Target  Penyusunan Rencana Tindak  Melaksanakan Rencana Tindak  Evaluasi Kemajuan  Penghargaan Terhadap Hasil
  • 3.
  • 4. Pengertian • Standar Sistem Manajemen Energi menyediakan perangkat kebijakan yang layak dengan mekanisme yang berbasis pasar untuk mendukung dan mempengaruhi efisiensi energi di industri secara berkelanjutan. • Kegunaan dari suatu standar manajemen energi adalah memberikan arahan kepada perusahaan industri dalam mengintegrasikan efisiensi energi ke dalam praktek-praktek manajemen mereka dengan menggunakan pendekatan “plan-do-check-act” sebagaimana dikenal dan diterapkan dalam quality and environment management systems seperti pada ISO 9001 dan ISO 14001.
  • 5. Fitur Umum dari Standar Sistem Manajemen Energi : • Kebijakan Energi yang mendefinisikan cakupan, tujuan dan sasaran dari energy management system dan memperhatikan seluruh aspek penggunaan energi yang penting; • Rencana Strategis yang mana memerlukan pengukuran, manajemen dan dokumentasi untuk perbaikan yang berkelanjutan dari kinerja energi dan efisiensi energi; • Team manajemen energi lintas divisi yang dipimpin oleh koordinator energi yang mana secara langsung melaporkan ke manajemen dan bertanggung jawab untuk mengawasi penerapan dari rencana strategis tersebut; • Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur untuk mengatur seluruh aspek dari pembelian, penggunaan, dan pembuangan energi; • Identifikasi Indikator Kinerja Utama (KPI) yang spesifik untuk perusahaan yang bersangkutan yang mana terlacak untuk mengukur tingkat keberhasilannya; • Proyek-proyek untuk menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan dalam efisiensi energi; • Pembentukan Energy Manual, dokumen hidup yang melibatkan seluruh projects dan kebijakan yang telah dilakukan dan didokumentasikan; dan • Laporan kemajuan periodik kepada manajemen yang berdasarkan pada pengukuran-pengukuran.
  • 6.
  • 7. Singkatnya, energy management systems menawarkan sebuah kerangka kerja berbasis keahlian dan praktik-praktik terbaik untuk organisasi ataupun perusahaan untuk mencapai tujuan efisiensi energi, rencana perbaikan, prioritas untuk melakukan efisiensi energi maupun investasinya, monitor dan dokumentasi dan menjamin keberlanjutan dan perbaikan tetap dari kinerja efisiensi energi. • Kombinasi spesifikasi ISO dan dokumen panduan diharapkan dapat diterapkan untuk semua organisasi tanpa melihat jenis maupun ukurannya.
  • 8. The ANSI Proposal Scope Statement Standarisasi di bidang manajemen energi meliputi: – Pasokan energi – Procurement untuk peralatan dan sistem pengguna energi – Penggunaan energi – Semua hal yang berhubungan dengan isu-isu pembuangan energi Standar Manajemen Energi juga mengarahkan: – Pengukuran penggunaan energi saat ini – Implementasi dari sistem pengukuran terhadap: • Dokumentasi • Pelaporan • Validasi perbaikan yang berkelanjutan pada area manajemen energi
  • 9. Siklus Manajemen Energi MEMBUAT KOMITMEN MENGKAJI KINERJA Audit Energi MENENTUKAN TARGET MENYUSUN MONITORING KAJI ULANG RENCANA TINDAK Implementasi MENGHARGAI MELAKSANAKAN HASIL RENCANA TINDAK MENGEVALUASI KEMAJUAN
  • 11. STEP-BY-STEP MANAJEMEN ENERGI EVALUASI MENENTUKAN KOMITMEN ACTION PLAN KINERJA TARGET • Menunjuk Manajer • Mengumpulkan Data • Menentukan • Mendefinisikan Energi • Normalisasi Data Lingkup Langkah-langkah • Membentuk Tim • Menyusun Baseline • Memperkirakan dan target Energi • Benchmark Potensi Perbaikan • Menentukan • Menyusun • Menganalisa Data • Menentukan Peran dan Kebijakan Energi • Melaksanakan Audit dan Target Sumberdaya Evaluasi Teknis EVALUASI MENGHARGAI IMPLEMENTASI PROGRESS HASIL • Menyusun Jaringan Komunikasi • Mengukur Hasil • Pengakuan Internal • Meningkatkan Kesadaran • Kaji Ulang Rencana • Pengakuan Eksternal (Awareness) Tindak • Membangun Kemampuan • Memotivasi • Melacak dan Memonitor
  • 12. [1] Komitmen Untuk Perbaikan Berkelanjutan  Komitmen Pimpinan Komitmen pimpinan harus jelas dan disebarluaskan sehingga diketahui oleh segenap karyawan dan senantiasa menjadi bagian dari tujuan perusahaan/institusi yang dipimpin  Wujud Komitmen  Pernyataan Komitmen secara formal dalam bentuk kebijakan energi  Pembentukan komite energi yang merupakan kumpulan dari wakil divisi-divisi yang terkait di bidang energi  Penunjukan manajer energi atau koordinator yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program manajemen energi  Penetapan target penghematan energi secara kuantitatif  Penyediaan dana dan personil untuk mendukung terlaksananya program manajemen energi  Penyediaan waktu untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program manajemen energi
  • 13. Komitmen 1 : Mengangkat Manajer Energi (Energy Manager) Manajer Energi : Penanggung Jawab Pelaksana Manajemen Energi Tugas-tugas Manajer Energi  Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi manajemen energi  Sebagai penghubung/saluran informasi kepada Manajemen terkait dengan pelaksanaan manajemen energi  Membentuk dan memimpin Tim Manajemen Energi  Menyusun Draft Kebijakan Energi  Menyusun basis data informasi energi: disain sistem maupun operasi menganalisanya secara teratur.  Memeriksa biaya energi (akuntansi / audit energi).  Mengidentifikasi peluang konservasi, dan kelayakan penerapannya.  Melaksanakan penerapan konservasi energi.  Komunikasi & informasi (sosialisasi) untuk para pengguna/penghuni gedung. Kualifikasi Personil Manajer energi tidak harus menguasai permasalahan energi secara detil dan teknis Manajer energi harus memahami bagaimana manajemen energi yang baik akan membantu perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan
  • 14. Komitmen 2 : Membentuk Tim Energi  Kumpulan dari wakil divisi-divisi terkait  Engineering  Purchasing (Pengadaan)  Operation and Maintenance (Perawatan)  Facility Management  Environmental Health and Safety (KKK)  Utilities  etc  Wadah komunikasi dan bertukar pikiran dalam upaya pelaksanaan manajemen energi di seluruh fasilitas yang ada di perusahaan  Komposisi komite disesuaikan dengan struktur perusahaan  Melakukan pertemuan berkala untuk melakukan evaluasi pemakaian energi  perbandingan kinerja aktual dengan target dan anggaran yang telah ditentukan sebelumnya  kinerja pada bulan sebelumnya  status upaya penghematan energi yang sedang berjalan atau yang sedang direncanakan
  • 15. Komitmen 3 : Menyusun Kebijakan Energi  Kebijakan Energi merupakan formalisasi dukungan manajemen dan komitmen organisasi untuk melaksanakan efisiensi energi  Kebijakan Energi disampaikan kepada seluruh pegawai/karyawan, pemegang saham, masyarakat dan stakeholder lainnya.  Kebijakan Energi yang baik mencakup:  Tujuan : memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang mereleksikan komitmen, kultur dan prioritas organisasi  Akuntabilitas : mendefinisikan dengan baik jalur komando, peran dalam organisasi dan otoritas bagi personil untuk melaksanakan rencana manajemen energi  Jaminan Perbaikan Berkelanjutan : memuat mekanisme evaluasi dan perbaikan kebijakan sesuai dengan perubahan kebutuhan dan prioritas  Sasaran : Memiliki sasaran yang terkait erat dengan sasaran organisasi secara keseluruhan  Kunci Sukses :  Kebijakan disahkan oleh manajemen puncak  Melibatkan personil-personil kunci dalam penyusunan kebijakan  Menyesuaikan policy dengan budaya perusahaan  Mudah dipahami oleh manajemen dan karyawan  Memuat rincian yang dapat dterjemahkan dalam operasi sehari-hari  Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua staf dan karyawan dan mendorong semua untuk ikut terlibat
  • 16. Contoh Format Kebijakan Energi KEBIJAKAN ENERGI PERUSAHAAN ABC Tujuan : Perusahaan ABC komitmen untuk menggunakan dan membeli energi secara efisien, efektif dalam biaya dan ramah lingkungan. Untuk mencapai tujuan ini, ABC akan : selalu meningkatkan efisiensi penggunaan energinya melalui penyusunan dan penerapkan program-program manajemen energi secara luas yang mendukung operasi dan kepuasan pelanggan serta menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Penerapan Kebijakan ini diterapkan untuk semua fasilitas, unit bisnis dan karyawan ABC Disahkan oleh : Direktur Utama ABC
  • 17.
  • 18.
  • 19. [2] Evaluasi Kinerja 1 Mengumpulkan Data  Pengumpulan data  Tentukan lingkup dan jenis data yag diambil  Hitung untuk semua sumber energi  Dokumentasikan semua penggunaan energi  Kumpulkan data fasilitas dan operasional  Menyusun sistem penelusuran data:  Lingkup : lingkup, rincian dan frekuensi pengumpulan data  Perawatan : sistem harus mudah untuk digunakan, diupdate dan dimaintain  Pelaporan dan Komunikasi : Kinerja energi harus dapat disampaikan ke seluruh organisasi dan memotivasi untuk melakuan perubahan. Perlu disusun format yang mudah dipahami untuk seluruh level organisasi.
  • 20. [2] Evaluasi Kinerja 2 Normalisasi Data dan Menyusun Baseline Normalisasi Data  Data penggunaan energi berubah-rubah berdasarkan banyak faktor.  Untuk Gedung : Cuaca, Ukuran Fasilitas, Jam operasi, tingkat okupansi, dll  Untuk Industri : bahan baku, jenis produk, output, proses produksi, jam operasi, dll  Normalisasi adalah proses untuk mengeliminasi faktor-faktor tersebut, sehingga data yang terkumpul dapat dibandingkan secara fair, sehingga dapat terlihat tingkat efisiensi penggunaan energi secara akurat.  Tahapan Normalisasi  Tentukan faktor pengaruh  Temukan variabel pengkoreksi  Tentukan faktor pembobot Menyusun Baseline  Susun Basis Tahunan — bisa berdasarkan rata-rata tahunan, gunakan data paling lengkap dan paling relevan  Tentukan Satuan : pilih satuan pengukuran yang paling efektif dan tepat untuk menyatakan kinerja energi perusahaan/organisasi Mis : kWh/m2, GJ/ton-produk, kg-bahan bakar/kg, ....  Publikasikan hasil : Publikasikan baseline kinerja fasilitas/perusahaan kepada manajer, pengguna dan seluruh stakeholder kunci di organisasi
  • 21. [2] Evaluasi Kinerja 3 Benchmark dan Analisa Data Benchmark : Membandingkan performa perusahaan dengan standard acuan tertentu Benchmark bisa berupa : 1. Performa historis 2. Rata-rata Industri sejenis 3. Terbaik di kelas 4. Best Practice Analisa Data :  Analisa Kuantitatif :  Profil Penggunaan.  Evaluasi dan Komparasi Kinerja  Studi dampak finansial  Identifikasi kekurangan data  Analisa Kualitatif  Interview Operator (permasalahan operasi lapangan)  Kaji ulang kebijakan dan prosedur (SOP)
  • 22. [2] Evaluasi Kinerja 4 Audit dan Evaluasi Teknis  Evaluasi kinerja perlu dilakukan secara periodik untuk menelusuri perubahan kinerja dari peralatan, proses maupun sistem.  Audit Energi merupakan studi komprehensif yang dilakukan oleh profesional terkait dengan kinerja dari sistem maupun peralatan untuk membandingkan dengan standard kinerja yang ingin dicapai atau best practice. Hasilnya berupa peluang peningkatan kinerja atau peluang penghematan energi yang mungkin dilakukan. Titik Kritis dari Audit Energi antara lain :  Pembentukan Tim : Tim audit harus melibatkan ahli yang dibutuhkan terkait dengan sistem, proses dan peralatan. Pelaksanaan oleh pihak luar (pihak ketiga) diperlukan untuk menghasilkan hasil yang objektif.  Perencanaan dan Strategi Pelaksanaan Audit: pelaksanaan disusun sesuai dengan skala prioritas. Gunakan hasil benchmark untuk mengidentifikasi fasilitas yang memiliki kinerja kurang baik. Peralatan-peralatan pada fasilitas tersebut menjadi target untuk evaluasi  Penyusunan Laporan Audit; laporan hasil audit harus mencakup rangkuman yang berisi tahapan/langkah-langkah yang realistis untuk mengurangi penggunaan energi. Rekomendasi yang dikeluarkan mulai dari yang sederhana seperti pengendalian operasi dan perawatan alat sampai dengan penggantian peralatan. Perkirakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut..
  • 23. [3] Menentukan Target (1)  Target kinerja akan mendorong aktifitas manajemen energi ke arah perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement).  Susun target secara jelas dan terukur, manfaatkan pengetahuan anggota Tim Energi untuk menyusun target yang agresif tapi realistis, dan mintakan review dari Manajemen untuk memperoleh umpan balik dan dukungan.  Target yang baik dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambil keputusan dan sebagai tolok ukur pengukuran progres kegiatan.  Komunikasikan target ke seluruh karyawan untuk memotivasi seluruh staf dalam mendukung upaya-upaya manajemen energi.
  • 24. Menentukan Target (2) Tahapan dalam menentukan Target 3.1 Menentukan lingkup - Lingkup Organisasi (level manajemen, seluruh perusahaan, fasilitas/peralatan tertentu) - Lingkup Waktu (jangka pendek, jangka panjang) 3.2 Perkirakan potensi perbaikan  Review data kinerja  Benchmarking  Evaluasi projek-projek terdahulu dan best practices  Review hasil kajian dan audit teknis  Perbandingan dengan organisasi sejenis  Hubungkan dengan target organisasi yang lebih luas 3.3 Menentukan Target  Pengurangan Penggunaan Energi  Best-in-class  Peningkatan EfisiensiEfficiency improvement  Perbaikan Lingkungan  Threshold goals  Stretch goals
  • 25. [4] Menyusun Rencana Tindak Rencana tindak disusun sebagai peta jalan untuk perbaikan kinerja guna mencapai target energi yang diinginkan. Rencana tindak harus dievaluasi dan diperbaharui secara rutin sesuai dengan capaian, perubahan kinerja dan perubahan prioritas. Komunikasikan rencana tindak ke seluruh organisasi dengan baik 4.1 Mendefinisikan tahapan teknis  Evaluasi hasil kajian teknis dan audit  Tentukan langkah-langkah pencapaian 4.2 Mendefinisikan target capaian  Susun target kinerja untuk setiap fasilitas, departemen dan organisasi  Susun time line untuk setiap tindakan, termasuk jadwal pertemuan reguler untuk mengevaluasi progres, tanggal penyelesaia, milestone dan keluaran yang diharapkan  Susun sistem pemantauan pencapaian kegiatan 4.3 Menentukan peran  Identifikasi peran internal  Identifikasi peran external 4.4 Menentukan sumberdaya  Definisikan sumberdaya yang dibutuhkan  Pastikan sumberdaya dapat diperoleh
  • 26. [5] Implementasi Rencana Tindak Peroleh dukungan dan kerjasama dari seluruh elemen kunci pada setiap level di dalam organisasi agar rencana tindak dapat diimplementasikan dengan baik. Suksesnya kegiatan seringkali tergantung dari kesadaran, komitmen dan kemampuan personal yang mengimplementasikan project. 5.1 Susun Jalur Komunikasi Komunikasikan informasi tentang program manajemen energi kepada elemen- elemen kunci dalam organisasi 5.2 Meningkatkan Kesadaran Bangun dukungan dari semua level organisasi untuk setiap inisiatif kegiatan dan sasaran 5.3 Membangun Kemampuan Melalui pelatihan-pelatihan, kampanye, penyediaan akses terhadap informasi, sampaikan kesuksesan, prosedur dan teknologi yang dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan staf. 5.4 Memotivasi Ciptakan insentif untuk mendorong staf meningkatkan kinerjanya dalam mencapai sasaran. 5.5 Lacak dan monitor Pantau progres kegiatan dengan membangun sistem pemantauan sebagai bagian dari penyusunan rencana tindak.
  • 27. [6] Evaluasi hasil Evaluasi pencapaian meliputi evaluasi data energi dan evaluasi aktivitas yang telah dilakukan sesuai rencana tindak. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk menyusun rencana tindak yang baru, mengidentifikasi best practices dan menyusun target kinerja yang baru Evaluasi kinerja energi dan efektifitas program manajemen energi secara rutin membantu manajer energi dalam :  Mengukur efektifitas program/project  Memastikan keputusan berdasarkan informasi yang baik  Menghargai individu dan team yang telah bekerja dengan baik  Mendokumentasi peluang-peluang penghematan dan keuntungan lainnya yang tidak terukur untuk mendorong penyusunan program ke depannya 6.1 Pengukuran hasil Bandingkan capaian kinerja dengan target yang telah ditentukan 6.2 Kajiulang rencana tindak Evaluasi apa-apa saja yang telah berjalan baik dan tidak, untuk mengidentifikasi best practices
  • 28. [7] Pengakuan terhadap Pencapaian Pengakuan terhadap capaian program-program manajemen energi terbukti mampu untuk menjaga momentum dan dukungan terhadap program-program yang ada. Penghargaan kepada mereka yang telah berjasa untuk mencapai capaian oganisasi akan memotivasi staf dan karyawan dan membangun iklim positif terhadap program manajemen energi Memperoleh pengakuan dari luar dibutuhkan untuk memvalidasi pentingnya program manajemen energi ke seluruh stake holde, internal dan eksternal dan memberikan citra perusahan yang positif 7.1 Pengakuan Internal  Tentukan level pengakuan individu, team, fasilitas  Menyusun kriteria : ide terbaik, penurunan energi tertinggi, penghematan terbesar, dll  Tentukan bentuk pengakuan : sertifikat, baju, mug, insentif, bonus, dll 7.2 Memperoleh pengakuan eksternal Dari pemerintah, media, asosiasi, atau pihak ketiga lainya  Program-program Kerjasama di bidang konservasi energi  Pengakuan standard kinerja / akreditasi (ISO, Energy Star, Green Industry, Eco Industry, dll)  Penghargaan-penghargaan / Awards (ASEAN Awards)  Laporan Publik.