Sistem informasi penagihan service charge pada PT. Hasta Group saat ini masih bersifat manual sehingga menyebabkan keterlambatan pelaporan. Tugas akhir ini mengusulkan perancangan sistem informasi berbasis komputer untuk mengomputerisasikan proses penagihan service charge guna meningkatkan efisiensi dan akurasi laporan.
Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat Tangible
Presentation tugas akhir
1. Siska Jayanti
Nim : 11095130
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
Akademik Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika
Jakarta
2012
1
2. judul ini penulis pilih karena dalam pengolahan data
penagihan service charge pada PT. Hasta Group masih
bersifat manual sehingga laporan penagihan service charge
selalu terjadi keterlambatan oleh karena itu, penulis
memberikan jalan keluar dalam pengolahan data penagihan
service charge dengan mengkomputerisasikan sistem
penagihan pada PT. Hasta Group yang masih manual agar
pengolahan data lebih efektif, efisien dan akurat serta laporan
penagihan service charge yang dihasilkan lebih tepat waktu.
pengertian service charge atau biasa disebut dengan
biaya pelayanan merupakan suatu komponen yang
menjadi satu kesatuan dengan harga produk layanan
tertentu pada transaksi penjualan ruko
2
3. 1. Untuk mengetahui permasalahan yang
berkaitan dengan sistem penagihan service
charge pada PT. Hasta Group
2. Memberikan alternatif atau solusi terhadap
kelemahan sistem penagihan service charge
pada PT. Hasta Group
3. Menerapkan ilmu yang penulis dapatkan selama
perkuliahan
Sedangkan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini
adalah sebagai syarat kelulusan program Diploma
III(D3) Jurusan Komputerisasi Akuntansi di
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Bina Sarana Informatika.
3
4. Batasan Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan Tugas Akhir ini
hanya membatasi Proses penagihan
Service charge pada PT. Hasta Group
dimana dimulai dari proses pembuatan
Invoice, faktur pajak, proses pembuatan
kwitansi, proses penagihan sampai
proses pelaporan
4
5. Acc(1)Inv,Acc_FP, Inv,,Laporan_buk
Kwitansi u_harian_kas
Sistem Informasi Penagihan
Pelanggan Service Charge pada Building manager
Acc(2)Inv,BSB PT Hasta Group
Acc(1)Inv
Jakarta Selatan
FP Acc_FP
Direktur
Keterangan :
Inv: Invoice
FP: Faktur Pajak
SC: Service Charge
BSB: Bukti Setoran Bank
Gambar III.2
Diagram Konteks Sistem Berjalan
5
6. Data penjualan
Ruko Data penjualan
Inv
ruko
Manager 1.0
Building Acc(1)Inv Pembuatan Invoice Data customer
Data customer
Acc(1)Inv
Arsip_Inv
Data ruko
Acc(1)Inv
Data ruko
Acc_FP
FP
2.0
Pembuatan Faktur Direktur
Arsip_FP pajak Acc_FP
Acc(1)Inv
Acc_kwitansi
3.0
Kwitansi Pembuatan Arsip_kwitansi
Kwitansi
Acc_kwitansi
Acc(1)Inv,
Acc_kwitansi Acc_kwitansi
Customer
BSB,Acc(2)Inv 4.0
Penagihan Acc(1)Inv
Arsip_Inv
BSB
Acc(2)Inv Arsip_BSB
Arsip_Inv
Laporan Buku Arsip_BSB
Harian Kas
5.0
Pelaporan Acc(2)Inv
Arsip_Inv
Gambar III.3
Diagram Nol Sistem Akuntansi Berjalan 6
7. Kelemahan Sistem Berjalan “permasalahan yang
terjadi”
• Belum adanya database untuk
Menyimpan dokumen
• Perhitungan data yang masih
menggunakan alat manual seperti
microsoft exel
dan kalkulator
• Sering terjadi keterlambatan
pembayaran oleh customer dengan
berbagai alasan
• Laporan yang dihasilkan sering terjadi
keterlambatan
7
8. Alternatif Pemecahan
Masalah
•Pembuatan File-file yang tersimpan dalam
database untuk seluruh data yang
digunakan.
•Penggunaan pengkodean untuk
mempermudah kinerja staff keuangan
Dalam perhitungan penagihan service
charge, serta membuatkan sistem
penagihan service charge menjadi
terkomputerisasi.
•Pembuatan Data Pembayaranuntuk
Customer agar tidak terjadi keterlambatan
pembayaran dan keterlambatan pembuatan
Laporan. 8
9. ,Acc(1)Inv,Acc_FP Inv, Laporan
,Kwitansi buku Harian
Kas
Perancangan Sistem Informasi
Customer Penagihan Service Charge pada Manager Building
Acc(2)Inv,BSB PT Hasta Group
Acc(1)Inv
Jakarta Selatan
Acc_FP
FP
Direktur
Keterangan :
Inv : Invoice
FP : Faktur Pajak
SC : Service Charge
BSB : Bukti Setoran
ST : Surat Tagihan
Gambar IV.1
Diagram Konteks Sistem Usulan
9
10. invoice Data penjuualan
ruko
1.0 File penjualan ruko
Biulding manager Pembuatan
invoice Data customer
Acc (1) invoice
File customer
Data_gedung
Data gedung
File Invoice
2.0
Faktur pajak
Acc (1) invoice Pembuatan Faktur Direktur
Pajak
Acc_faktur_pajak
File faktur_pajak
invoice
kwitansi
3.0
File kwitansi
Acc_kwitansi Pembuatan Kwitansi
kwitansi
BSB 4.0 Acc(1) invoice
Customer Prosedur File invoice
penagihan
Acc(1) invoice,
acc_kwitansi
File pembayaran
File perkiraan
5.0 Data pembayaran
Data perkiraan
penjurnalan
File jurnal
Laporan buku harian
Data jurnal
kas
6.0
pelaporan
Laporan detail jurnal
Gambar IV.1
Diagram Nol Sistem Usulan
10
11. Normalisasi
1) Normalisasi tidak Normal
Syarat :
nomor tanggal
tanggal
harga
nama_customer
keterangan
tidak ada keharusan
quantity no_kwitansi mengikuti suatu format
jumlah
nomor
tanggal
nama_customer
tertentu, dapat saja data
luas
alamat
total_bayar
keterangan
tidak lengkap atau
biaya_SC no_kwitansi terduplikasikan apa
id_customer no_jurnal
nama_customer tanggal_jurnal
adanya sesuai dengan
Npwp
alamat
kode_perkiraan
nama_perkiraan
kedatangannya.
telepon debet
nama_perkiraan kredit
kode_perkiraan no_jurnal
no_invoice tanggal
No_gedung keterangan
nama_customer debet
biaya_SC kredit
ppn no_kwitansi
total no_invoice
no_kwitansi tanggal_kwitansi
jumlah keterangan
11
12. Normalisasi
2) Normalisasi Pertama 1NF
no_gedung*
tanggal
harga
quantity
jumlah
luas
alamat_gedung Aturan :
biaya_SC
id_customer*
Mendefinisikan atribut kunci
nama_customer Tidak adanya group berulang
npwp
alamat_customer
Semua atribut bukan kunci tergantung
npwp pada atribut kunci
telepon
nama_perkiraan
kode_perkiraan*
no_invoice*
* : candidate key
ppn
total
no_kwitansi
tgl_kwitansi
keterangan
no_jurnal*
debet
kredit
12
13. Normalisasi Aturan :
Sudah memenuhi
dalam bentuk normal ke
satu
Sudah tidak ada
3) Normalisasi ke dua
ketergantungan
Tabel Gedung
parsial, dimana seluruh
No_gedung*
Luas_gedung
Tabel invoice
field hanya tergantung
No_invoice*
Alamat_gedung
Biaya_SC Ppn Tabel kwitansi pada field kunci. Field-
Total
No_gedung**
No_kwitansi*
Tgl_kwitansi
field yang tergantung
Id_customer**
Jmlh_bayar
pada satu field haruslah
Tabel customer No_invoice**
dipisah dengan tepat
Keterangan:
Id_customer* Tabel penjualan
Nm_customer (*): Primary Key ( Kunci Utama )
Npwp No_penjualan*
Alamat_customer Tgl_penjualan
(**): Foreign Key ( Kunci Tamu )
telepon Harga
Qty
jumlah
No_invoice**
Tabel perkiraan Tabel jurnal
No_jurnal*
Kd_perkiraan*
Tgl_jurnal
Nm_perkiraan
Keterangan
Debet
kredit
Kd_perkiraan**
No_kwitansi**
13
14. Normalisas
i4)Normalisasi ketiga
Aturan :
Tabel Gedung
No_gedung*
Tabel invoice Sudah
Luas_gedung
Alamat_gedung
Biaya_SC
No_invoice*
Ppn Tabel kwitansi berada dalam
Total
No_gedung**
No_kwitansi* bentuk normal
Tgl_kwitansi
Id_customer**
Jmlh_bayar
kedua
Tabel customer No_invoice**
Tidak ada
Id_customer*
Nm_customer
Tabel penjualan Tabel jurnal
ketergantungan
Npwp No_penjualan*
Alamat_customer
telepon
Tgl_penjualan
Harga
No_jurnal*
Tgl_jurnal
transitif (dimana
Qty Keterangan
jumlah field bukan
No_invoice** No_kwitansi**
kunci
Tabel detail jurnal
tergantung
Debet
kredit pada field
Kd_perkiraan**
No_jurnal**
bukan kunci
Tabel perkiraan lainnya).
Kd_perkiraan*
Nm_perkiraan
Keterangan : : Satu Ke Satu (Relasi one to one)
*Kunci Primer ( Primery Key)
**Kunci Tamu (Foreign Key) : Satu Ke banyak (Relasi one to many)
14
15. HIPO
0.0
Menu Utama
1.0 2.0 3.0 4.0 5.0
Master Transaksi Cetak Utility Exit
1.2 2.1 3.1 4.1
Data Back up
File Invoice Cetak invoice
Penjualan
1.3 2.2 3.2 4.2
Cetak Faktur Ubah
Data gedung File Kwitansi password
Pajak
1.4 2.3 3.3
File Data Cetak
Data customer
Pembayaran Kwitansi
1.5 2.4 3.4
Data Perkiraan Cetak daftar
File jurnal
pembayaran
3.5
Cetak laporan
jurnal
3.6
Cetak Buku
Harian
Laporan Kas
Gambar IV.7
Diagram HIPO 15
16. Jadwal Implementasi
Gambar IV.8
Jadwal Implementasi
Bulan ke 1Bulan ke 2Bulan ke 3 Bulan ke 4
No Kegiatan 1 2 3 4 1 234 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyiapan Data awal
2 Pembuatan dan Tes Program
3 Pembuatan Petunjuk Operasional
4 Training
5 Tes Sistem
6 Peralihan Sistem
7 Operasional dan Evaluasi
16
17. Kesimpulan
1. Dengan sistem komputerisasi diharapkan mampu menghasilkan informasi
yang lebih cepat dan akurat dibanding dengan sebelumnya (manual).
2. Dapat memudahkan didalam pencarian dokumen-dokumen yang
diperlukan.
3. Dapat meminimalkan kesalahan yang terjadi dalam proses pembuatan
laporan.
4. Dengan sistem komputerisasi diharapkan pengawasan terhadap transaksi-
transaksi terutama transaksi penagihan Service Charge dapat dilakukan
tepat waktu.
17
18. Saran – saran
Saran
1. Perusahaan sebaiknya mengikuti perkembangan teknologi informasi baik
hardware maupun software sesu.ai kebutuhan
2. Perlunya pembuatan file back-up, jika terjadi kerusakan komputer
perusahaan mempunyai file back-upnya
3. Proteksi sistem dengan mengguknakan “passsword” jadi tidak sembarang
orang bisa mengakses data.
4. Perlu adanya pengecekan terhadap data yang akan di input ke
dalam komputer sebelum dilakukan penyusunan laporan untuk
mengurangi kesalahan.
5. Meskipun telah menggunakan sistem yang telah terkomputerisasi,
tetap perlu adanya sumber daya manusia yang baik pula atau
tenaga ahli untuk menangani sistem baru yang akan diterapkan.
6. Perawatan terhadap Hardware dan Software harus dilakukan
secara berkala agar kelayakan sistem yang baru diterapkan tetap
terjaga.
18