SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
Jaringan Proyek
Network Planning
• Network planning digunakan untuk menentukan
urutan aktivitas dalam sebuah proyek.
• Dapat digunakan untuk menentukan kegiatan atau
aktivitas mana yang harus dikerjakan sebagai
prioritas utama (critical path).
• Network Planining berbentuk diagram jaringan
seperti contoh berikut :
Simbol Diagram Jaringan
menyatakan kegiatan
menyatakan titik awal
atau akhir dari suatu
kegiatan
menyatakan kegiatan
semu atau dummy.
1. Anak panah
2. Lingkaran
3. Anak panah
dengan garis
putus-putus
Metode Pendekatan Jaringan
1. Pendekatan AON (activity on node) dimana
node atau titik menggambarkan kegiatan
2. Pendekatan AOA (activity on arrow) dimana
anak panah menggambarkan kegiatan
Contoh :
AON AOA
Kegiatan A mendahului
Kegiatan B dan C
Cara Menyusun Jaringan Kerja
1. Langkah Pertama
• Mengkaji dan mengidentifikasi lingkup proyek
• Menguraikan atau memecahkannya menjadi
kegiatan-kegiatan detail atau buat WBS.
2. Langkah kedua
• Menyusun urutan kegiatan atau hubungan kegiatan
yang satu dengan yang lain dalam proses
pembuatan jaringan kerja,
• Urutan kegiatan disusun berdasarkan logika
ketergantungan. Urutan ini dapat berbentuk pararel
atau seri.
3. Langkah ketiga
• Tentukan durasi waktu bagi tiap kegiatan yang dihasilkan
dari penguraian lingkup proyek.
• Dengan menentukan durasi waktu ke analisis jaringan
kerja, berarti perencanaan telah memasuki taraf yang
lebih spesifik, yaitu membuat jadwal kegiatan proyek.
4. Langkah keempat
• Mengidentifikasi jalur kritis (critical path) pada jaringan
kerja.
• Jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari rangkaian
kegiatan dari lingkup proyek, yang bila terlambat akan
menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan.
5. langkah kelima
• Bila semua langkah-langkah diatas diselesaikan,
dilanjutkan dengan usaha-usaha meningkatkan daya
guna dan hasil guna pemakaian sumber daya, yang
meliputi kegiatan :
a. menentukan jadwal yang paling ekonomis
b. meminimalkan fluktuasi pemakaian sumber daya
Setelah tersusun rencana dan jadwal proyek yang cukup
realistik, kemudian dapat dipakai sebagai tolak ukur
atau alat pembanding dalam kegiatan pengendalian
pada tahap implementasi fisik, yaitu dengan
memperbandingkan antara perencanaan atau jadwal
dengan hasil pelaksanaan nyata di lapangan.
• Tiap kegiatan diberi kode berupa huruf besar juga
diberi kode dengan simbol (i, j) ; i menyatakan nomor
kejadian awal kegiatan dan j menyatakan nomor
kejadian akhir kegiatan.
Pendekatan AOA (activity on arrow)
AOA • Nomor kejadian terkecil adalah
nomor dari kejadian awal dan
nomor kejadian terbesar
adalah nomor kejadian akhir.
Nomor kejadian ditulis di
dalam lingkaran kejadian.
Logika Ketergantungan Kegiatan
Kegiatan B hanya dapat dimulai
setelah kegiatan A selesai. Jadi
kegiatan B mulai dikerjakan ketika
kegiatan A telah selesai.
kegiatan C dan D dapat dimulai
setelah kegiatan A dan B selesai
dan selesai pada kejadian yang
berbeda.
Kegiatan E dan C saling
bergantung tanpa dihubungkan
dengan kegiatan, tapi
dihubungkan dengan dummy.
Kegiatan B dan C saling
bergantung tanpa dihubung kan
dengan kegiatan, tapi
dihubungkan dengan dummy.
Bila ada dua kegiatan berbeda
yang mulai pada kejadian yang
sama dan berakhir pada
kejadian yang sama pula,
maka pekerjaan tersebut tidak
boleh dibuat berimpit.
Dalam suatu jaringan kerja
tidak boleh terjadi suatu loop
atau arus putar
Jika ada 2 kegiatan dimulai pada titik yang berbeda
tetapi selesai pada titik yang sama maka ada dua
pertimbangan yaitu :
a. Kegiatan C tergantung pada selesainya seluruh
kegiatan A dan B.
b. Kegiatan C tergantung pada selesainya kegiatan
A dan sebagian kegiatan B atau sebaliknya.
Dalam hal seperti ini rangkaian kegiatan dapat
disusun dalam bentuk lain yaitu :
Diubah menjadi
bentuk lain yaitu
Usaha menyusun urutan kegiatan yang mengikuti
logika ketergantungan akan dipermudah dengan
menjawab pertanyaan berikut :
• Kegiatan apa yang dimulai terlebih dahulu?
• Mana kegiatan berikutnya yang akan dilakukan?
• Adakah kegiatan-kegiatan yang berlangsung
sejajar atau bersamaan?
• Perlukah memulai kegiatan tertentu sambil
menunggu kegiatan yang lain selesai?
Contoh
Diagram jaringan kerja (AOA)
Jalur Kritis (Critical Path)
1. Jalur kritis jalur dimana aktivitasnya tidak boleh
mengalami penundaan. Jika terjadi penundaan
maka akan mempengaruhi waktu penyelesaian
keseluruhan proyek.
2. Jalur kritis ditunjukan oleh waktu paling lama dalam
penyelesaian proyek
3. Sedang aktivitas di jalur tidak kritis memiliki waktu
yang dapat ditunda
4. Waktu yang dapat ditunda di dalam aktivitas tidak
kritis disebut dengan slack atau float.
ABDF = 3 + 2 + 4 + 6 = 15
ACEF = 3 + 4 + 5 + 6 = 18
Berarti jalur kritis adalah ACEF
6. Jalur kritis mempunyai 2 alasan:
a. Waktu penyelesaian proyek tidak dapat dikurangi
tetapi aktivitas di jalur kritis dapat dipercepat
penyelesaiannya.
b. Penundaan aktivitas dijalur kritis akan menyebabkan
penundaan waktu penyelesaian dari proyek
7. Penundaan di jalur tidak kritis tidak akan menunda
waktu penyelesaian proyek, sejauh penundaan tidak
melebihi waktu slack untuk setiap aktivitas tidak kritis
8. Penentuan jalur kritis, ada dua cara:
a. Waktu terpanjang (terlama) dari setiap jalur
b. Nilai 0 (null) pada perhitungan slack
Sekian

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelanVerifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Materi Kuliah Online
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
Fransiska Puteri
 
Precedence Diagram Method 2
Precedence Diagram Method 2Precedence Diagram Method 2
Precedence Diagram Method 2
Nurul Angreliany
 
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual ModelInteraksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Eko Kurniawan Khannedy
 

Mais procurados (20)

Network planning 1
Network planning 1Network planning 1
Network planning 1
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
 
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelanVerifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
 
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
 
Etika Bisnis dan Budaya Kerja di Alfamart
Etika Bisnis dan Budaya Kerja di AlfamartEtika Bisnis dan Budaya Kerja di Alfamart
Etika Bisnis dan Budaya Kerja di Alfamart
 
Proses Data Mining
Proses Data MiningProses Data Mining
Proses Data Mining
 
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan KomputerRagam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
 
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualModul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan Konseptual
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
 
Contoh tugas besar pemodelan sistem
Contoh tugas besar pemodelan sistemContoh tugas besar pemodelan sistem
Contoh tugas besar pemodelan sistem
 
Penjadwalam proyek perangkat lunak
Penjadwalam proyek perangkat lunakPenjadwalam proyek perangkat lunak
Penjadwalam proyek perangkat lunak
 
Manajemen Sumber Daya Proyek
Manajemen Sumber Daya ProyekManajemen Sumber Daya Proyek
Manajemen Sumber Daya Proyek
 
Precedence Diagram Method 2
Precedence Diagram Method 2Precedence Diagram Method 2
Precedence Diagram Method 2
 
Proker Hima Akuntansi FE Univ. Muhammadiyah surabaya
Proker Hima Akuntansi FE Univ. Muhammadiyah surabayaProker Hima Akuntansi FE Univ. Muhammadiyah surabaya
Proker Hima Akuntansi FE Univ. Muhammadiyah surabaya
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
 
8.Percepatan Waktu Proyek.pdf
8.Percepatan Waktu Proyek.pdf8.Percepatan Waktu Proyek.pdf
8.Percepatan Waktu Proyek.pdf
 
Nurrokhim pkm-k-unila
Nurrokhim pkm-k-unilaNurrokhim pkm-k-unila
Nurrokhim pkm-k-unila
 
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual ModelInteraksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 
8 metode activity on node
8  metode activity on node8  metode activity on node
8 metode activity on node
 

Semelhante a 5 jaringan proyek

3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
hydra29
 
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.pptdokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
FadliST
 
Bab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyekBab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyek
Rif'at Hm
 
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptxMPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
AhnafGaming
 

Semelhante a 5 jaringan proyek (20)

Pengembangan rencana proyek
Pengembangan rencana proyekPengembangan rencana proyek
Pengembangan rencana proyek
 
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJAPERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
 
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
 
MPPL-05.pptx
MPPL-05.pptxMPPL-05.pptx
MPPL-05.pptx
 
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEKMANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
 
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.pptdokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
 
Diagram pert oleh Universitas Brawijaya
Diagram pert oleh Universitas BrawijayaDiagram pert oleh Universitas Brawijaya
Diagram pert oleh Universitas Brawijaya
 
Net Work Planning (nwp)
Net Work Planning (nwp)Net Work Planning (nwp)
Net Work Planning (nwp)
 
Ppsi pertemuan-6-time-management
Ppsi pertemuan-6-time-managementPpsi pertemuan-6-time-management
Ppsi pertemuan-6-time-management
 
Bab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyekBab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyek
 
Bab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyekBab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyek
 
Pertemuan7
Pertemuan7Pertemuan7
Pertemuan7
 
if4210_05_131210.ppt
if4210_05_131210.pptif4210_05_131210.ppt
if4210_05_131210.ppt
 
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptxMPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
 
320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np
 
Modul-5-Manajemen-waktu-proyek.ppt
Modul-5-Manajemen-waktu-proyek.pptModul-5-Manajemen-waktu-proyek.ppt
Modul-5-Manajemen-waktu-proyek.ppt
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
MP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdfMP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdf
 
3. PERENCANAAN PROYEK.pptx
3. PERENCANAAN PROYEK.pptx3. PERENCANAAN PROYEK.pptx
3. PERENCANAAN PROYEK.pptx
 

Mais de Simon Patabang

Mais de Simon Patabang (20)

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascal
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
 
10 analisis komponen
10 analisis komponen10 analisis komponen
10 analisis komponen
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
8 beban rlc
8 beban rlc8 beban rlc
8 beban rlc
 
7 jenis beban ac
7 jenis beban ac7 jenis beban ac
7 jenis beban ac
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 

Último

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Último (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

5 jaringan proyek

  • 2. Network Planning • Network planning digunakan untuk menentukan urutan aktivitas dalam sebuah proyek. • Dapat digunakan untuk menentukan kegiatan atau aktivitas mana yang harus dikerjakan sebagai prioritas utama (critical path). • Network Planining berbentuk diagram jaringan seperti contoh berikut :
  • 3. Simbol Diagram Jaringan menyatakan kegiatan menyatakan titik awal atau akhir dari suatu kegiatan menyatakan kegiatan semu atau dummy. 1. Anak panah 2. Lingkaran 3. Anak panah dengan garis putus-putus
  • 4. Metode Pendekatan Jaringan 1. Pendekatan AON (activity on node) dimana node atau titik menggambarkan kegiatan 2. Pendekatan AOA (activity on arrow) dimana anak panah menggambarkan kegiatan Contoh : AON AOA Kegiatan A mendahului Kegiatan B dan C
  • 5. Cara Menyusun Jaringan Kerja 1. Langkah Pertama • Mengkaji dan mengidentifikasi lingkup proyek • Menguraikan atau memecahkannya menjadi kegiatan-kegiatan detail atau buat WBS. 2. Langkah kedua • Menyusun urutan kegiatan atau hubungan kegiatan yang satu dengan yang lain dalam proses pembuatan jaringan kerja, • Urutan kegiatan disusun berdasarkan logika ketergantungan. Urutan ini dapat berbentuk pararel atau seri.
  • 6. 3. Langkah ketiga • Tentukan durasi waktu bagi tiap kegiatan yang dihasilkan dari penguraian lingkup proyek. • Dengan menentukan durasi waktu ke analisis jaringan kerja, berarti perencanaan telah memasuki taraf yang lebih spesifik, yaitu membuat jadwal kegiatan proyek. 4. Langkah keempat • Mengidentifikasi jalur kritis (critical path) pada jaringan kerja. • Jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari rangkaian kegiatan dari lingkup proyek, yang bila terlambat akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan.
  • 7. 5. langkah kelima • Bila semua langkah-langkah diatas diselesaikan, dilanjutkan dengan usaha-usaha meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian sumber daya, yang meliputi kegiatan : a. menentukan jadwal yang paling ekonomis b. meminimalkan fluktuasi pemakaian sumber daya Setelah tersusun rencana dan jadwal proyek yang cukup realistik, kemudian dapat dipakai sebagai tolak ukur atau alat pembanding dalam kegiatan pengendalian pada tahap implementasi fisik, yaitu dengan memperbandingkan antara perencanaan atau jadwal dengan hasil pelaksanaan nyata di lapangan.
  • 8. • Tiap kegiatan diberi kode berupa huruf besar juga diberi kode dengan simbol (i, j) ; i menyatakan nomor kejadian awal kegiatan dan j menyatakan nomor kejadian akhir kegiatan. Pendekatan AOA (activity on arrow) AOA • Nomor kejadian terkecil adalah nomor dari kejadian awal dan nomor kejadian terbesar adalah nomor kejadian akhir. Nomor kejadian ditulis di dalam lingkaran kejadian.
  • 9. Logika Ketergantungan Kegiatan Kegiatan B hanya dapat dimulai setelah kegiatan A selesai. Jadi kegiatan B mulai dikerjakan ketika kegiatan A telah selesai. kegiatan C dan D dapat dimulai setelah kegiatan A dan B selesai dan selesai pada kejadian yang berbeda.
  • 10. Kegiatan E dan C saling bergantung tanpa dihubungkan dengan kegiatan, tapi dihubungkan dengan dummy. Kegiatan B dan C saling bergantung tanpa dihubung kan dengan kegiatan, tapi dihubungkan dengan dummy.
  • 11. Bila ada dua kegiatan berbeda yang mulai pada kejadian yang sama dan berakhir pada kejadian yang sama pula, maka pekerjaan tersebut tidak boleh dibuat berimpit. Dalam suatu jaringan kerja tidak boleh terjadi suatu loop atau arus putar
  • 12. Jika ada 2 kegiatan dimulai pada titik yang berbeda tetapi selesai pada titik yang sama maka ada dua pertimbangan yaitu : a. Kegiatan C tergantung pada selesainya seluruh kegiatan A dan B. b. Kegiatan C tergantung pada selesainya kegiatan A dan sebagian kegiatan B atau sebaliknya. Dalam hal seperti ini rangkaian kegiatan dapat disusun dalam bentuk lain yaitu :
  • 14. Usaha menyusun urutan kegiatan yang mengikuti logika ketergantungan akan dipermudah dengan menjawab pertanyaan berikut : • Kegiatan apa yang dimulai terlebih dahulu? • Mana kegiatan berikutnya yang akan dilakukan? • Adakah kegiatan-kegiatan yang berlangsung sejajar atau bersamaan? • Perlukah memulai kegiatan tertentu sambil menunggu kegiatan yang lain selesai?
  • 17. Jalur Kritis (Critical Path) 1. Jalur kritis jalur dimana aktivitasnya tidak boleh mengalami penundaan. Jika terjadi penundaan maka akan mempengaruhi waktu penyelesaian keseluruhan proyek. 2. Jalur kritis ditunjukan oleh waktu paling lama dalam penyelesaian proyek 3. Sedang aktivitas di jalur tidak kritis memiliki waktu yang dapat ditunda 4. Waktu yang dapat ditunda di dalam aktivitas tidak kritis disebut dengan slack atau float.
  • 18. ABDF = 3 + 2 + 4 + 6 = 15 ACEF = 3 + 4 + 5 + 6 = 18 Berarti jalur kritis adalah ACEF
  • 19. 6. Jalur kritis mempunyai 2 alasan: a. Waktu penyelesaian proyek tidak dapat dikurangi tetapi aktivitas di jalur kritis dapat dipercepat penyelesaiannya. b. Penundaan aktivitas dijalur kritis akan menyebabkan penundaan waktu penyelesaian dari proyek 7. Penundaan di jalur tidak kritis tidak akan menunda waktu penyelesaian proyek, sejauh penundaan tidak melebihi waktu slack untuk setiap aktivitas tidak kritis 8. Penentuan jalur kritis, ada dua cara: a. Waktu terpanjang (terlama) dari setiap jalur b. Nilai 0 (null) pada perhitungan slack