Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran arus dan tegangan pada rangkaian listrik, termasuk cara mengukur arus dan tegangan dengan alat ukur yang tepat, hubungan antara baterai dalam rangkaian seri dan paralel, serta contoh rangkaian seri dan paralel dengan beban lampu untuk menjelaskan dampaknya apabila saklar dalam rangkaian dihidupkan atau dimatikan.
2. 1. Rangkaian Pengukuran Arus
Pengukuran Arus dan Tegangan
Ampermeter A dihubungkan seri dengan beban
3. Cara mengukur arus
• Komponen atau cabang rangkaian yang akan diukur arusnya,
harus dibuka / diputus kemudian dihubungkan seri dengan
alat ukur Ampere Meter.
5. Cara mengukur Tegangan:
Komponen atau rangkaian di
antara 2 buah titik yang akan
diukur tegangannya, harus
dihubungkan paralel dengan
alat ukur Volt Meter.
Cara mengukur Tegangan
6. Baterai
• Baterai adalah sumber daya dalam rangkaian
arus searah.
• Baterai mempunyai kutub positif dan kutub
negatif. Kutub positif (+) adalah ujung baterai
dengan tonjolan kecil. Sementara, kutub negatif
(–) adalah ujung baterai yang rata (biasanya
mengilap).
• Jika kedua kutub dihubungkan dengan kabel,
maka elektron akan mengalir dari kutub positif
menuju kutub negatif. Aliran elektron ini disebut
arus listrik.
• Arus listrik hanya dapat menyala pada
rangkaian tertutup.
7. Hubungan Seri Baterai
• Hampir semua peralatan Elektronika portable
menggunakan Baterai sebagai sumber dayanya.
• Untuk mendapatkan tegangan yang semakin
besar, maka baterai dihubungkan Seri.
8. • Contoh : penggunaan Baterai dalam Lampu
Senter. Remote Control Televisi, dll
• Rangkaian Seri Baterai dari 4 buah Baterai yang
masing-masing bertegangan 1,5 Volt dan 1.000
miliampere per jam (mAh) akan menghasilkan 6
Volt Tegangan tetapi kapasitas arus Listriknya
(Current) akan tetap yaitu 1.000 miliampere per
jam (mAh).
• Vtot = Vbat1 +Vbat2 + Vbat3 + Vbat4
Vtot = 1,5V + 1,5V + 1,5V + 1,5V
Vtot = 6 V
9. Rangkaian Paralel Baterai
• Rangkaian Paralel yang terdiri dari 4 buah
Baterai. Tegangan yang dihasilkan adalah
sama yaitu 1,5 Volt tetapi arus atau
kapasitas arus listrik yang dihasilkan
bertambah besar yaitu 4.000 mAH
(miliampere per Jam) yaitu total dari
semua kapasitas arus listrik pada Baterai.
10. • Itot = Ibat1 +Ibat2 + Ibat3 + Ibat4
Itot = 1.000mAh + 1.000mAh + 1.000mAh + 1.000mAh
Itot = 4.000mAh
Arti mAh pada Baterai
• Kapasitas sebuah Baterai biasanya diukur dengan satu mAh.
• mAH adalah singkatan dari mili ampere Hour atau
miliamper per Jam. Makin tinggi mAH-nya makin tinggi pula
kapasitasnya.
• Pada dasarnya mAH (miliampere Hours) dalam Baterai
menyatakan kemampuan Baterai dalam menyediakan
energinya selama satu jam.
11. Rangkain Seri Dengan Beban Lampu
• Rangkaian listrik yang
terdiri dari dua buah
lampu yang disusun
secara seri.
• Sumber tegangan juga
dihubungkan secara seri.
• Apabila salah satu lampu
diputuskan ( mati ) maka
lampu yang lain juga juga
akan mati.
Jika saklar dimatikan (OFF), maka kedua buah lampu
akan mati. Hal ini merupakan salah satu kerugian jika
kita menggunakan rangkaian seri.
12. Rangkaian Paralel Dengan Beban Lampu
Rangkaian paralel dengan beban bola lampu. Kutub
lampu sejenis dihubungkan ke kutub baterai yang sama.
13. • Jika S1 OFF dan S2 ON maka yang mati hanya
lampu 4 dan 5 sedangkan lampu 1, 2, dan 3
tetap menyala.
• Jika S1 ON dan S2 OFF, maka yang mati hanya
lampu 1, 2, dan 3 sedangkan lampu 4 dan 5
tetap menyala.
• Hal ini terjadi karena lampu yang lain masih
terhubung dengan sumber arus listrik.
14. Tentukan lampu yang mati dan menyalah :
• Jika hanya S1 OFF
• Jika hanya S1 ON
• Jika S2 dan S3 ON
• Jika S1 dan S2 ON
• Jika hanya S3 ON
15. Tugas Kelompok
Buat Papan/Modul Rangkaian :
1. Rangkaian Seri
2. Rangkaian Paralel-1
3. Rangkaian Paralel-2
Dikumpulkan 12 Oktober 2016