SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
1. Perbedaan Budaya Mempengaruhi Manajemen Sumber Daya
Manusia Global
Budaya negara adalah sekumpulan nilai, simbol, keyakinan, bahasa dan norma
yang memandu perilaku manusia di suatu negara. Di Jepang, sebagian besar orang
cenderung tetap bertahan untuk bekerja di suatu perusahaan seumur hidup mereka.
Di Amerika Serikat, para eksekutif senior sering berpindah perusahaan, namun di
Jepang, terdapat keyakinan yang kuat bahwa meninggalkan pekerjaan harus
dihindari sebagai bentuk penghormatan kepada tim bisnisnya.
Perusahaan perlu memahami budaya tuan rumah, yang menjadi tempat
perusahaan tersebut menjalankan bisnis. Orang-orang Amerika perlu memahami
budaya lain jika ingin bisnisnya berkembang. Orang barat dianggap terlalu
menekan dan ambisius. Terkadang, bisa jadi pertentangan antara budaya
organisasi dengan budaya tuan rumah. Karyawan internasional yang sukses
mampu menemukan keseimbangan antara mempertahankan nilai-nilai budaya
mereka dan menerima nilai-nilai budaya dari Negara tuan rumah. Mereka benar-
benar menciptakan gaya budaya ketiga dalam menjalankan bisnis. Dalam budaya
ketiga ini, para ekspatriat tidak perlu meninggalkan nilai-nilai mereka sendiri atau
secara total mengadopsi sistem nilai Negara tuan rumah. Oleh karena itu, muncul
konsep penting yang diakui sebagai kunci pertumbuhan perusahaan internasional
yaitu the right people in the right place at the right time (Greenberg dan Baron,
2003).
2. Evolusi Bisnis Global
Biasanya, perusahaan berkembang hingga menjadi benar-benar global dalam
waktu yang lama. Sebagian besar perusahaan mula-mula menjadi global tanpa
melakukan investasi besar di negara-negara asing, dengan melakukan ekspor,
pemberian lisensi, dan pemberian waralaba.
a. Melakukan ekspor (eksporting) berarti menjual ke luar negeri, secara
langsung ataupun tidak langsung
b. Pemberian lisensi (licensing) kesepakatan dimana organisasi memberikan
hak kepada sebuah perusahaan luar negeri untuk menggunakan kekayaan
intelektual seperti paten, hak cipta, proses manufaktur, atau nama dagang
selama proses tertentu.
c. Pemberian waralaba (franchising) opsi dimana perusahaan induk memberi
perusahaan lainnya hak untuk menjalankan bisnis dengan cara yang telah
ditentukan
d. Perusahaan multinasional: perusahaan yang berpusat di satu negara
(negara induk atau asal) dan memproduksi barang atau memberikan
layanan di satu atau lebih negara asing.
e. Perusahaan global: Organisasi yang memiliki unit-unit perusahaan di
sejumlah negara yang terintegrasi untuk beroperasi sebagai satu organisasi
berskala dunia.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia Global
Manajemen sumber daya manusia global (global human resource
management) adalah pemanfaatan sumber daya manusia global untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi tanpa memandang batas-batas geografis.
Orang-orang yang berurusan dengan masalah sumber daya manusia global
menghadapi sejumlah besar tantangan yang jauh melampaui rekan-rekan domestik
mereka. Permasalahan itu mulai dari hambatan budaya hingga hambatan politik
dan aspek-aspek internasional seperti kompensasi. Sebelum manajemen tingkat
atas memutuskan sebuah gerakan global, hal yang sangat pnting untuk dilakukan
adalah mempertimbangkan karakteristik penting isu-isu sumber daya manusia.
4. Penyediaan Staf Global (Global Staffing)
Rekrutmen, pemeliharaan dan pemanfaatan talenta global merupakan elemen-
elemen kesuksesan perusahaan di era modern. Meskipun biaya yang ditimbulkan
akibat kegagalan atau rendahnya kinerja ekspatriat sulit dihitung. Sebelum proses
penyediaan staf untuk penugasan internasioanal dimulai, pemahaman yang
menyeluruh atas hal-hal yang tercakup dalam pekerjaan harus dikembangkan
(analisis pekerjaan). Sebuah organisasi global harus secara sistematis
mencocokkan pasokan SDM internal dan eksternal dengan lowongan-lowongan
pekerjaan yang diperkirakan muncul dalam organisasi tersebut dalam periode
tertentu (perencanaan sumber daya manusia). Orang-orang harus direkrut dan
diseleksi berdasarkan kualifikasi tertentu yang telah diidentifikasi. Tanpa
identifikasi yang tepat atas kualitas-kualitas yang dibutuhkan untuk penugasasn
luar negeri, seorang karyawan yang memiliki prestasi luar biasa di Amerika
Serikat bisa gagal dalam penugasan global.
5. Jenis-jenis Anggota Staf Global
Perusahaan harus memilih berbagai jenis anggota global dan bisa
menggunakan pendekatan-pendekatan spesifik untuk penyediaan staf global
(global staffing). Anggota staf global bisa diseleksi dari tiga jenis yang berbeda:
ekspatriat, staf kebangsaan negara negara tuan rumah, dan staf kebangsaaan
negara ketiga. Ekspatriat adalah karyawan yang bukan warga negara dari negara
tempat perusahaan beroperasi, namun berasal dari negara tempat kantor pusat
organisasi yang bersangkutan berada. Staf kebangsaan negara tuan rumah adalah
karyawan yang merupakan warga negara perusahaan beroperasi. Staf kebangsaan
negara ketiga adalah warga negara suatu negara, bekerja di negara kedua, dan
bekerja untuk sebuah organisasi yang berkantor pusat di negara ketiga. Contohnya
adalah seorang warga negara Italia yang bekerja untuk sebuah perusahaan Prancis
di Jerman.
6. Pendekatan dalam Penyediaan Staf Global
Ada empat pendekatan utama dalam penyediaan staf global: penyediaan staf
etnosentris, polisentris, regiosentris, dan geosentris. Pendekatan tersebut
mencerminkan cara organisasi menyusun kebijakan sumber daya manusianya dan
jenis karyawan yang diutamakan untuk posisi-posisi yang berbeda.
Penyediaan staf etnosentris yaitu pendekatan penyediaan staf, yang melalui
pendekatan tersebut perusahaan mengutamakan untuk menggunakan ekspatriat
untuk mengisi posisi-posisi tingkat atas di luar negeri. Penyediaan staf polisentris
yaitu pendekatan penyediaan staf yang menggunakan orang-orang
berkebangsaaan negara tuan rumah di seluruh bagian perusahaan, dari posisi
puncak hingga dasar. Penyediaan staf regiosentris yaitu pendekatan staf yang
mirip dengan pendekatan polisentris, namun kelompok-kelompok regional yang
terdiri dari anak-anak perusahaan yang mencerminkan strategi dan struktur
organisasi bekerja sebagai sebuah unit. Penyediaan staf geosentris yaitu
pendekatan penyediaan staf yang menggunakan strategi bisnis yang terintegrasi
secara global.
7. Penyelidikan Latar Belakang
Pada bab sebelumnya, telah dibahas tentang penyelidikan latar belakang
karyawan potensial. Menyelidiki latar belakang saat bekerja dalam lingkungan
global sama pentingnya, atau bahkan lebih penting, namun perbedaan-perbedaan
antarbudaya dan negara seringkali menimbulkan hambatan-hambatan yang harus
diatasi. Setiap negara memiliki hukum, kebiasaan, dan prosedurnya sendiri untuk
melakukan penyelidikan latar belakang.
8. Pengembangan Sumber Daya Global
Banyak perusahaan AS beroperasi berdasarkan asumsi bahwa cara dan
praktik bisnis Amerika bersifat standar di seluruh dunia. Namun kenyataannya
tidak demikian. Pelatihan dan pengembangan global diperlukan karena orang-
orang, pekerjaan, dan organisasi seringkali sangat berbeda.
Pelatihan karyawan yang akan menjalani penugasan global seringkali tidak
menyenangkan, namun tampaknya semakin menningkat. Organisasi menyadari
bahwa para karyawan dan keluarga mereka menghadapi situasi dan tekanan
khusus sehingga diperlukan aktivitas pelatihan dan pengembangan agar mereka
siap menghadapinya. Karyawan dan keluarganya harus mendapatkan program
orientasi yang efektif dan program pelatihan penyesuaian diri kembali. Selain itu
karyawan harus mendapat program berkelanjutan.
Orientasi dan pelatihan praperpindahan untuk karyawan ekspatriat dan
keluarganya penting dilakukan sebelu penugasan global dimulai. Orientasi
perpindahan mencakup pelatihan dan pembiasaan dalam bahasa, budaya, sejarah,
kondisi hidup, serta kebiasaaan dan keunikan lokal.
Perusahaan-perusahaan kini juga menawarkan bantuan dan pelatihan online
dalam bidang-bidang seperti layanan karier, pelatihan lintas budaya dan program
bantuan karyawan. Internet menawarkan bantuan 24 jam sehari, 7 hari seminggu
kepada karyawan yang bermasalah.
Orientasi dan pelatihan juga diperlukan menjelang repatriasi, yang
merupakan proses pemulangan ekspatriat. Kurang lebih sepertiga ekspatriat dari
para patriat meninggalkan perusahaan mereka dalam 2 tahun karena perusahaan
tidak merepatriasi mereka dengan baik. Mereka tidak dijamin untuk mendapatkan
pekerjaan saat kembali. Untuk menghadapi tantangan-tantangan repatriasi,
perusahaan perlu memiliki program repatriasi yang tersedia secara formal di
dalam perusahaan. Adanya dialog mengenai ekspektasi dan perencanaan karir saat
kembali akan membantu mengelola ekspektasi karyawan tersebut. Diskusi pun
harus berlanjut setelah karyawan yang bersangkutan pulang ke negara asal. Selain
itu, penerimaan dan pengakuan atas kontribusi yang signifikan di luar negeri
merupakan penghargaan ang sanagt pantas diterima oleh karyawan yang pulang
dari penugasan.
9. Kompensasi Global
Perusahaan yang sukses dalam lingkungan global menyelaraskan program-
program sumber daya manusianya dalam mendukung rencana bisnis strategik.
Komponen paling utamanya adalah program kompensasi total sumber daya
manusia yang mendukung struktur, organisasi, dan operasi perusahaan secara
global maupun regional.
Perusahaan akan membutuhkan gambaran rinci mengenai ketenagakerjaan dan
kondisi kerja dalam rangka menentukan praktik-praktik yang tepat di setiap
negara. Beberapa faktor yang yang harus yang harus dipertimbangkan yaitu
persyaratan upah minimum, yang seringkali berbeda dari satu negara dengan
negara lainnya, bahkan dalam satu negara, terdapat perbedaan antar kota,
informasi waktu kerja seperti libur tahunan, waktu dan bayaran cuti, serta aturan-
aturan dan regulasi-regulasi mengenai penarikan dan pemberhentian yang
mencakup praktik-praktik pemutusan hubungan kerja.
Penugasan internasional untuk para ekpatriot berbiaya tiga hingga lima kali
gaji tahunan seorang penerima tugas di negara tuan rumah dan lebih besar jika
nilai tukar uang memburuk.
10. Keselamatan dan Kesehatan Global
Aspek keselamatan dan kesehatan dalam pekerjaan merupakan hal yang
penting karena karyawan yang bekerja dalam sebuah lingkungan yang aman dan
memiliki kesehatan yang baik akan cenderung lebih produktif dan memberikan
manfaat jangka panjang bagi organisasi dibandingkan mereka yang berada dalam
kondisi kurang baik. Permasalahan tambahan dalam yang spesifik dalam
penugasan global adalah layanan evakuasi darurat dan proteksi keamanan global.
Kondisi kesehatan yang kritis memang mengkhawatirkan dalam setiap situasi,
naumn ketika seorang karyawan sakit atau cedera di luar negeri, hal tersebut bisa
menjadi pengalaman yang traumatis. Jika karyawan ditugaskan di daerah-daerah
ang lebih jauh dan kurang berkembang, perusahaan harus menyadari bahwa
banyak terjadi kekurangan fasilitas medis dasar. Disamping itu, karyawan dan
keluarganya yang tinggal di luar negeri harus terus menerus mewaspadai isu-isu
keamanan. Banyak perusahaan bahkan memiliki rencana bencana untuk
menenagani proses pengevakuasian ekspatriat jika terjadi bencana alam, konflik
sipil, atau perang.
11. Hubungan Kekaryawanan dan Ketenagakerjaan Global
Meskipun serikat pekerja tidak terlalu bertentangan dengan pihak menajemen,
serikat pekerja tetap sangat berpengaruh di seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu,
berbagai kebijakan dan praktik harus dipersiapkan untuk mengatasi perbedaan-
perbedaan global dalam perundingan bersama. Jelaslah bahwa kekuatan dan
karakteristik serikat-serikat pekerja antara satu negara dengan negara lain
berbeda-beda, mulai dari tidak ada serikat pekerja sama sekali, dan ada yang
relatif kuat. Penetuan bersama, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk
memiliki serikat pekerja atau perwakilan di dewan direksinya, sangat umum di
negara-negara Eropa. Hukum telah mambuat pemberhentian karyawan menjadi
sulit sehingga perusahaan-perusahaan enggan melakukan perekrutan karyawan.
12. Faktor Politik dan Hukum Global
Sebuah survey terbaru mengidentifikasi peningkatan kompleksitas kepatuhan
hukum dalam lingkungan global sebagai tren terpenting yang memengaruhi bisnis
global. Para manajer yang bekerja untuk perusahaan-perusahaan global harus
berkejaran dengan gelombang legislasi ketenagakerjaan yang semakin besar dan
melintasi batas-batas negara. Kekuatan politik bersifat unik di tiap negara. AS
menikmati sistem politik dan hukum yang relative stabil, dan hal yang sama juga
dialami banyak negara maju. Namun, di negara-negara lainnya, sistem politik dan
hukum sangat jauh dari stabil. Sebagian pemerintah rawan terhadap kudeta,
penguasa diktator, dan korupsi, yang bisa sangat mengubah lingkungan bisnis
maupun hukum. Sistem hukum juga bisa menjadi tidak stabil dengan kontrak-
kontrak yang mendadak tidak bisa diwujudkan karena politik internal.
Regulasi-regulasi dan hukum-hukum SDM sangat berbeda antarnegara.
Seperti dinyatakan sebelumnya, sekedar menjalankan pemeriksaan latar belakang
saja bisa berbeda antara satu negara ke negara lainnya. Di banyak negara Eropa
Barat, hukum mengenai serikat pekerja dan ketenagakerjaan mempersulit
pemberhentian para karyawan. Karena perbedaan politik dan hukum, sebuah
tinjauan komprehensif mengenai lingkungan politik dan hukum dari negara tuan
rumah penting untuk dilakukan sebelum operasi global dimulai.
13. Penyuapan Global
Menjalankan bisnis secara global menghadapkan perusahaan-perusahaan AS
pada lingkungan yang memungkinkan terjadinya penyuapan yang sangat
bertentangan dengan hukum. Semakin banyak organisasi internasional kini telah
mengembangkan panduan untuk membantu mengurangi korupsi di masa depan.
Beberapa perusahaan multinasional, telah mendorong perusahaan multinasional
lainnya untuk bersatu dan mengadopsi kebijakan-kebijkan mengenai praktik-
praktik korupsi seperti dalam hukum AS. Mungkin peraturan-peraturan sukarela
tersebut akan efektif dalam meningkatkan standar-standar etika dalam bisnis
internasional.
14. Peluang Kerja Setara Global
Peluang global utuk kaum wanita dan anggota kelompok ras/etnis minoritas
bisa melibatkan isu-isu hukum karena mereka dilindungi oleh peraturan-peraturan.
Para karyawan Amerika yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan milik
orang Amerika yang beroperasi di luar negeri tetap dilindungi berdasarkan hukum
ketenagakerjaan. Penyebaran ekpatriat tidak merata. Ada beberapa negara yang
budaya diskriminasi gendernya begitu mengakar sehingga kaum wanita sangat
mengalami kesulitan untuk berpartisipasi secara setara dengan populasi mayoritas
dalam angkatan kerja. Hingga kini ada beberapa budaya yang tidak bisa menerima
seorang wanita sebagai atasan.
15. Tim Virtual dalam Lingkungan Global
Peristiwa serangan WTC mempercepat penggunaan tim-tim virtual. Tim-tim
tersebut beroperasi melintasi batas waktu dan geografi serta telah menjadi
kebutuhan atas kehidupan kerja sehari-hari. Para anggota virtual global yang
berada di beberapa negara secara rutin bekerja sama secara efektif tanpa interaksi
tatap muka. Keuntungan tim virtual adalah keanggotaan tidak terbatas pada lokasi
tertentu saja. Dalam banyak hal lainnya, tim-tim virtual menyerupai tim-tim
tradisional. Tim virtual telah didefinisikan dalam banyak cara, dengan komponen–
komponen virtual yang bervariasi mulai dari penggunaan teknologi secara tidak
rutin sehingga ketergantungan pada teknologi sebagai media interaksi. Tim virtual
memungkinkan perusahaan-perusahaan menyelesaikan segala sesuatunya lebih
cepat dan efisien.
Manajemen sdm dalam konteks global

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Hartono Ikawy
 
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJOKUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
Daniel Doni
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
padlah1984
 

Mais procurados (20)

Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklanTugas perilaku konsumen mengenai iklan
Tugas perilaku konsumen mengenai iklan
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
 
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJOKUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Materi Studi Kelayakan Bisnis
Materi Studi Kelayakan BisnisMateri Studi Kelayakan Bisnis
Materi Studi Kelayakan Bisnis
 
Analisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisAnalisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan Bisnis
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Ben)
 
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEPENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
 
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Manajemen Sumber Daya Manusia global
Manajemen Sumber Daya Manusia globalManajemen Sumber Daya Manusia global
Manajemen Sumber Daya Manusia global
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 

Semelhante a Manajemen sdm dalam konteks global

Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
Ageng Asmara
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Nadiatur Rakhma
 
Pertumbuhan bisnis internasional
Pertumbuhan bisnis internasionalPertumbuhan bisnis internasional
Pertumbuhan bisnis internasional
khun_phen
 
Pertumbuhan bisnis internasional
Pertumbuhan bisnis internasionalPertumbuhan bisnis internasional
Pertumbuhan bisnis internasional
khun_phen
 

Semelhante a Manajemen sdm dalam konteks global (20)

Fiks global human resource management
Fiks global human resource managementFiks global human resource management
Fiks global human resource management
 
Kelompok 8 msdm.pptx
Kelompok 8 msdm.pptxKelompok 8 msdm.pptx
Kelompok 8 msdm.pptx
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
Globalisasi manajemen sdm
Globalisasi manajemen sdmGlobalisasi manajemen sdm
Globalisasi manajemen sdm
 
10-PPT-Perenanaan PSDM-A Kelompok 1.pptx
10-PPT-Perenanaan PSDM-A  Kelompok 1.pptx10-PPT-Perenanaan PSDM-A  Kelompok 1.pptx
10-PPT-Perenanaan PSDM-A Kelompok 1.pptx
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
STRATEGI ORGANISASI YANG BERDAMPAK PADA PERUBAHAN DESAIN MSDM GLOBAL_MATERI 2...
 
strategi operasi Makalah
strategi operasi Makalahstrategi operasi Makalah
strategi operasi Makalah
 
KELOMPOK 1 MANAJEMEN GLOBAL.pdf
KELOMPOK 1 MANAJEMEN GLOBAL.pdfKELOMPOK 1 MANAJEMEN GLOBAL.pdf
KELOMPOK 1 MANAJEMEN GLOBAL.pdf
 
Msdm gobal
Msdm gobalMsdm gobal
Msdm gobal
 
Global Human Resources
Global Human ResourcesGlobal Human Resources
Global Human Resources
 
Perencanaan dan organisasi
Perencanaan dan  organisasiPerencanaan dan  organisasi
Perencanaan dan organisasi
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
 
Pertumbuhan bisnis internasional
Pertumbuhan bisnis internasionalPertumbuhan bisnis internasional
Pertumbuhan bisnis internasional
 
Pertumbuhan bisnis internasional
Pertumbuhan bisnis internasionalPertumbuhan bisnis internasional
Pertumbuhan bisnis internasional
 
MSDMGLOBAL.ppt
MSDMGLOBAL.pptMSDMGLOBAL.ppt
MSDMGLOBAL.ppt
 
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
6, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues i...
 
Administrasi Kepegawaian New.pptx
Administrasi Kepegawaian New.pptxAdministrasi Kepegawaian New.pptx
Administrasi Kepegawaian New.pptx
 
Manajemen global
Manajemen globalManajemen global
Manajemen global
 
Quiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke viQuiz dan forum be minggu ke vi
Quiz dan forum be minggu ke vi
 

Mais de Sigit Sanjaya

Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)
Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)
Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)
Sigit Sanjaya
 
Berperilaku menurut adat minang
Berperilaku menurut adat minangBerperilaku menurut adat minang
Berperilaku menurut adat minang
Sigit Sanjaya
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modal
Sigit Sanjaya
 

Mais de Sigit Sanjaya (13)

The Effect of Information Technology and Total Quality Management on Organiza...
The Effect of Information Technology and Total Quality Management on Organiza...The Effect of Information Technology and Total Quality Management on Organiza...
The Effect of Information Technology and Total Quality Management on Organiza...
 
Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)
Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)
Panduan penulisan jurnal ilmiah (artikel)
 
Segmenting, Targeting and Positioning
Segmenting, Targeting and PositioningSegmenting, Targeting and Positioning
Segmenting, Targeting and Positioning
 
Pricing decisions
Pricing decisionsPricing decisions
Pricing decisions
 
Global marketing information systems and research
Global marketing information systems and researchGlobal marketing information systems and research
Global marketing information systems and research
 
Social and Culture Environment
Social and Culture EnvironmentSocial and Culture Environment
Social and Culture Environment
 
Alternatif alternatif pembiayaan pemerintah
Alternatif alternatif pembiayaan pemerintahAlternatif alternatif pembiayaan pemerintah
Alternatif alternatif pembiayaan pemerintah
 
Mengimplementasikan strategi samudra biru
Mengimplementasikan strategi samudra biruMengimplementasikan strategi samudra biru
Mengimplementasikan strategi samudra biru
 
Database dan manajemen database
Database dan manajemen databaseDatabase dan manajemen database
Database dan manajemen database
 
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE
 
Berperilaku menurut adat minang
Berperilaku menurut adat minangBerperilaku menurut adat minang
Berperilaku menurut adat minang
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modal
 
Antitrust, ekonomi, hukum dan politik
Antitrust, ekonomi, hukum dan politikAntitrust, ekonomi, hukum dan politik
Antitrust, ekonomi, hukum dan politik
 

Manajemen sdm dalam konteks global

  • 1. 1. Perbedaan Budaya Mempengaruhi Manajemen Sumber Daya Manusia Global Budaya negara adalah sekumpulan nilai, simbol, keyakinan, bahasa dan norma yang memandu perilaku manusia di suatu negara. Di Jepang, sebagian besar orang cenderung tetap bertahan untuk bekerja di suatu perusahaan seumur hidup mereka. Di Amerika Serikat, para eksekutif senior sering berpindah perusahaan, namun di Jepang, terdapat keyakinan yang kuat bahwa meninggalkan pekerjaan harus dihindari sebagai bentuk penghormatan kepada tim bisnisnya. Perusahaan perlu memahami budaya tuan rumah, yang menjadi tempat perusahaan tersebut menjalankan bisnis. Orang-orang Amerika perlu memahami budaya lain jika ingin bisnisnya berkembang. Orang barat dianggap terlalu menekan dan ambisius. Terkadang, bisa jadi pertentangan antara budaya organisasi dengan budaya tuan rumah. Karyawan internasional yang sukses mampu menemukan keseimbangan antara mempertahankan nilai-nilai budaya mereka dan menerima nilai-nilai budaya dari Negara tuan rumah. Mereka benar- benar menciptakan gaya budaya ketiga dalam menjalankan bisnis. Dalam budaya ketiga ini, para ekspatriat tidak perlu meninggalkan nilai-nilai mereka sendiri atau secara total mengadopsi sistem nilai Negara tuan rumah. Oleh karena itu, muncul konsep penting yang diakui sebagai kunci pertumbuhan perusahaan internasional yaitu the right people in the right place at the right time (Greenberg dan Baron, 2003).
  • 2. 2. Evolusi Bisnis Global Biasanya, perusahaan berkembang hingga menjadi benar-benar global dalam waktu yang lama. Sebagian besar perusahaan mula-mula menjadi global tanpa melakukan investasi besar di negara-negara asing, dengan melakukan ekspor, pemberian lisensi, dan pemberian waralaba. a. Melakukan ekspor (eksporting) berarti menjual ke luar negeri, secara langsung ataupun tidak langsung b. Pemberian lisensi (licensing) kesepakatan dimana organisasi memberikan hak kepada sebuah perusahaan luar negeri untuk menggunakan kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, proses manufaktur, atau nama dagang selama proses tertentu. c. Pemberian waralaba (franchising) opsi dimana perusahaan induk memberi perusahaan lainnya hak untuk menjalankan bisnis dengan cara yang telah ditentukan d. Perusahaan multinasional: perusahaan yang berpusat di satu negara (negara induk atau asal) dan memproduksi barang atau memberikan layanan di satu atau lebih negara asing. e. Perusahaan global: Organisasi yang memiliki unit-unit perusahaan di sejumlah negara yang terintegrasi untuk beroperasi sebagai satu organisasi berskala dunia.
  • 3. 3. Manajemen Sumber Daya Manusia Global Manajemen sumber daya manusia global (global human resource management) adalah pemanfaatan sumber daya manusia global untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi tanpa memandang batas-batas geografis. Orang-orang yang berurusan dengan masalah sumber daya manusia global menghadapi sejumlah besar tantangan yang jauh melampaui rekan-rekan domestik mereka. Permasalahan itu mulai dari hambatan budaya hingga hambatan politik dan aspek-aspek internasional seperti kompensasi. Sebelum manajemen tingkat atas memutuskan sebuah gerakan global, hal yang sangat pnting untuk dilakukan adalah mempertimbangkan karakteristik penting isu-isu sumber daya manusia. 4. Penyediaan Staf Global (Global Staffing) Rekrutmen, pemeliharaan dan pemanfaatan talenta global merupakan elemen- elemen kesuksesan perusahaan di era modern. Meskipun biaya yang ditimbulkan akibat kegagalan atau rendahnya kinerja ekspatriat sulit dihitung. Sebelum proses penyediaan staf untuk penugasan internasioanal dimulai, pemahaman yang menyeluruh atas hal-hal yang tercakup dalam pekerjaan harus dikembangkan (analisis pekerjaan). Sebuah organisasi global harus secara sistematis mencocokkan pasokan SDM internal dan eksternal dengan lowongan-lowongan pekerjaan yang diperkirakan muncul dalam organisasi tersebut dalam periode tertentu (perencanaan sumber daya manusia). Orang-orang harus direkrut dan diseleksi berdasarkan kualifikasi tertentu yang telah diidentifikasi. Tanpa
  • 4. identifikasi yang tepat atas kualitas-kualitas yang dibutuhkan untuk penugasasn luar negeri, seorang karyawan yang memiliki prestasi luar biasa di Amerika Serikat bisa gagal dalam penugasan global. 5. Jenis-jenis Anggota Staf Global Perusahaan harus memilih berbagai jenis anggota global dan bisa menggunakan pendekatan-pendekatan spesifik untuk penyediaan staf global (global staffing). Anggota staf global bisa diseleksi dari tiga jenis yang berbeda: ekspatriat, staf kebangsaan negara negara tuan rumah, dan staf kebangsaaan negara ketiga. Ekspatriat adalah karyawan yang bukan warga negara dari negara tempat perusahaan beroperasi, namun berasal dari negara tempat kantor pusat organisasi yang bersangkutan berada. Staf kebangsaan negara tuan rumah adalah karyawan yang merupakan warga negara perusahaan beroperasi. Staf kebangsaan negara ketiga adalah warga negara suatu negara, bekerja di negara kedua, dan bekerja untuk sebuah organisasi yang berkantor pusat di negara ketiga. Contohnya adalah seorang warga negara Italia yang bekerja untuk sebuah perusahaan Prancis di Jerman. 6. Pendekatan dalam Penyediaan Staf Global Ada empat pendekatan utama dalam penyediaan staf global: penyediaan staf etnosentris, polisentris, regiosentris, dan geosentris. Pendekatan tersebut mencerminkan cara organisasi menyusun kebijakan sumber daya manusianya dan jenis karyawan yang diutamakan untuk posisi-posisi yang berbeda.
  • 5. Penyediaan staf etnosentris yaitu pendekatan penyediaan staf, yang melalui pendekatan tersebut perusahaan mengutamakan untuk menggunakan ekspatriat untuk mengisi posisi-posisi tingkat atas di luar negeri. Penyediaan staf polisentris yaitu pendekatan penyediaan staf yang menggunakan orang-orang berkebangsaaan negara tuan rumah di seluruh bagian perusahaan, dari posisi puncak hingga dasar. Penyediaan staf regiosentris yaitu pendekatan staf yang mirip dengan pendekatan polisentris, namun kelompok-kelompok regional yang terdiri dari anak-anak perusahaan yang mencerminkan strategi dan struktur organisasi bekerja sebagai sebuah unit. Penyediaan staf geosentris yaitu pendekatan penyediaan staf yang menggunakan strategi bisnis yang terintegrasi secara global. 7. Penyelidikan Latar Belakang Pada bab sebelumnya, telah dibahas tentang penyelidikan latar belakang karyawan potensial. Menyelidiki latar belakang saat bekerja dalam lingkungan global sama pentingnya, atau bahkan lebih penting, namun perbedaan-perbedaan antarbudaya dan negara seringkali menimbulkan hambatan-hambatan yang harus diatasi. Setiap negara memiliki hukum, kebiasaan, dan prosedurnya sendiri untuk melakukan penyelidikan latar belakang. 8. Pengembangan Sumber Daya Global Banyak perusahaan AS beroperasi berdasarkan asumsi bahwa cara dan praktik bisnis Amerika bersifat standar di seluruh dunia. Namun kenyataannya
  • 6. tidak demikian. Pelatihan dan pengembangan global diperlukan karena orang- orang, pekerjaan, dan organisasi seringkali sangat berbeda. Pelatihan karyawan yang akan menjalani penugasan global seringkali tidak menyenangkan, namun tampaknya semakin menningkat. Organisasi menyadari bahwa para karyawan dan keluarga mereka menghadapi situasi dan tekanan khusus sehingga diperlukan aktivitas pelatihan dan pengembangan agar mereka siap menghadapinya. Karyawan dan keluarganya harus mendapatkan program orientasi yang efektif dan program pelatihan penyesuaian diri kembali. Selain itu karyawan harus mendapat program berkelanjutan. Orientasi dan pelatihan praperpindahan untuk karyawan ekspatriat dan keluarganya penting dilakukan sebelu penugasan global dimulai. Orientasi perpindahan mencakup pelatihan dan pembiasaan dalam bahasa, budaya, sejarah, kondisi hidup, serta kebiasaaan dan keunikan lokal. Perusahaan-perusahaan kini juga menawarkan bantuan dan pelatihan online dalam bidang-bidang seperti layanan karier, pelatihan lintas budaya dan program bantuan karyawan. Internet menawarkan bantuan 24 jam sehari, 7 hari seminggu kepada karyawan yang bermasalah. Orientasi dan pelatihan juga diperlukan menjelang repatriasi, yang merupakan proses pemulangan ekspatriat. Kurang lebih sepertiga ekspatriat dari para patriat meninggalkan perusahaan mereka dalam 2 tahun karena perusahaan tidak merepatriasi mereka dengan baik. Mereka tidak dijamin untuk mendapatkan pekerjaan saat kembali. Untuk menghadapi tantangan-tantangan repatriasi, perusahaan perlu memiliki program repatriasi yang tersedia secara formal di
  • 7. dalam perusahaan. Adanya dialog mengenai ekspektasi dan perencanaan karir saat kembali akan membantu mengelola ekspektasi karyawan tersebut. Diskusi pun harus berlanjut setelah karyawan yang bersangkutan pulang ke negara asal. Selain itu, penerimaan dan pengakuan atas kontribusi yang signifikan di luar negeri merupakan penghargaan ang sanagt pantas diterima oleh karyawan yang pulang dari penugasan. 9. Kompensasi Global Perusahaan yang sukses dalam lingkungan global menyelaraskan program- program sumber daya manusianya dalam mendukung rencana bisnis strategik. Komponen paling utamanya adalah program kompensasi total sumber daya manusia yang mendukung struktur, organisasi, dan operasi perusahaan secara global maupun regional. Perusahaan akan membutuhkan gambaran rinci mengenai ketenagakerjaan dan kondisi kerja dalam rangka menentukan praktik-praktik yang tepat di setiap negara. Beberapa faktor yang yang harus yang harus dipertimbangkan yaitu persyaratan upah minimum, yang seringkali berbeda dari satu negara dengan negara lainnya, bahkan dalam satu negara, terdapat perbedaan antar kota, informasi waktu kerja seperti libur tahunan, waktu dan bayaran cuti, serta aturan- aturan dan regulasi-regulasi mengenai penarikan dan pemberhentian yang mencakup praktik-praktik pemutusan hubungan kerja.
  • 8. Penugasan internasional untuk para ekpatriot berbiaya tiga hingga lima kali gaji tahunan seorang penerima tugas di negara tuan rumah dan lebih besar jika nilai tukar uang memburuk. 10. Keselamatan dan Kesehatan Global Aspek keselamatan dan kesehatan dalam pekerjaan merupakan hal yang penting karena karyawan yang bekerja dalam sebuah lingkungan yang aman dan memiliki kesehatan yang baik akan cenderung lebih produktif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi organisasi dibandingkan mereka yang berada dalam kondisi kurang baik. Permasalahan tambahan dalam yang spesifik dalam penugasan global adalah layanan evakuasi darurat dan proteksi keamanan global. Kondisi kesehatan yang kritis memang mengkhawatirkan dalam setiap situasi, naumn ketika seorang karyawan sakit atau cedera di luar negeri, hal tersebut bisa menjadi pengalaman yang traumatis. Jika karyawan ditugaskan di daerah-daerah ang lebih jauh dan kurang berkembang, perusahaan harus menyadari bahwa banyak terjadi kekurangan fasilitas medis dasar. Disamping itu, karyawan dan keluarganya yang tinggal di luar negeri harus terus menerus mewaspadai isu-isu keamanan. Banyak perusahaan bahkan memiliki rencana bencana untuk menenagani proses pengevakuasian ekspatriat jika terjadi bencana alam, konflik sipil, atau perang.
  • 9. 11. Hubungan Kekaryawanan dan Ketenagakerjaan Global Meskipun serikat pekerja tidak terlalu bertentangan dengan pihak menajemen, serikat pekerja tetap sangat berpengaruh di seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu, berbagai kebijakan dan praktik harus dipersiapkan untuk mengatasi perbedaan- perbedaan global dalam perundingan bersama. Jelaslah bahwa kekuatan dan karakteristik serikat-serikat pekerja antara satu negara dengan negara lain berbeda-beda, mulai dari tidak ada serikat pekerja sama sekali, dan ada yang relatif kuat. Penetuan bersama, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk memiliki serikat pekerja atau perwakilan di dewan direksinya, sangat umum di negara-negara Eropa. Hukum telah mambuat pemberhentian karyawan menjadi sulit sehingga perusahaan-perusahaan enggan melakukan perekrutan karyawan. 12. Faktor Politik dan Hukum Global Sebuah survey terbaru mengidentifikasi peningkatan kompleksitas kepatuhan hukum dalam lingkungan global sebagai tren terpenting yang memengaruhi bisnis global. Para manajer yang bekerja untuk perusahaan-perusahaan global harus berkejaran dengan gelombang legislasi ketenagakerjaan yang semakin besar dan melintasi batas-batas negara. Kekuatan politik bersifat unik di tiap negara. AS menikmati sistem politik dan hukum yang relative stabil, dan hal yang sama juga dialami banyak negara maju. Namun, di negara-negara lainnya, sistem politik dan hukum sangat jauh dari stabil. Sebagian pemerintah rawan terhadap kudeta, penguasa diktator, dan korupsi, yang bisa sangat mengubah lingkungan bisnis
  • 10. maupun hukum. Sistem hukum juga bisa menjadi tidak stabil dengan kontrak- kontrak yang mendadak tidak bisa diwujudkan karena politik internal. Regulasi-regulasi dan hukum-hukum SDM sangat berbeda antarnegara. Seperti dinyatakan sebelumnya, sekedar menjalankan pemeriksaan latar belakang saja bisa berbeda antara satu negara ke negara lainnya. Di banyak negara Eropa Barat, hukum mengenai serikat pekerja dan ketenagakerjaan mempersulit pemberhentian para karyawan. Karena perbedaan politik dan hukum, sebuah tinjauan komprehensif mengenai lingkungan politik dan hukum dari negara tuan rumah penting untuk dilakukan sebelum operasi global dimulai. 13. Penyuapan Global Menjalankan bisnis secara global menghadapkan perusahaan-perusahaan AS pada lingkungan yang memungkinkan terjadinya penyuapan yang sangat bertentangan dengan hukum. Semakin banyak organisasi internasional kini telah mengembangkan panduan untuk membantu mengurangi korupsi di masa depan. Beberapa perusahaan multinasional, telah mendorong perusahaan multinasional lainnya untuk bersatu dan mengadopsi kebijakan-kebijkan mengenai praktik- praktik korupsi seperti dalam hukum AS. Mungkin peraturan-peraturan sukarela tersebut akan efektif dalam meningkatkan standar-standar etika dalam bisnis internasional.
  • 11. 14. Peluang Kerja Setara Global Peluang global utuk kaum wanita dan anggota kelompok ras/etnis minoritas bisa melibatkan isu-isu hukum karena mereka dilindungi oleh peraturan-peraturan. Para karyawan Amerika yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan milik orang Amerika yang beroperasi di luar negeri tetap dilindungi berdasarkan hukum ketenagakerjaan. Penyebaran ekpatriat tidak merata. Ada beberapa negara yang budaya diskriminasi gendernya begitu mengakar sehingga kaum wanita sangat mengalami kesulitan untuk berpartisipasi secara setara dengan populasi mayoritas dalam angkatan kerja. Hingga kini ada beberapa budaya yang tidak bisa menerima seorang wanita sebagai atasan. 15. Tim Virtual dalam Lingkungan Global Peristiwa serangan WTC mempercepat penggunaan tim-tim virtual. Tim-tim tersebut beroperasi melintasi batas waktu dan geografi serta telah menjadi kebutuhan atas kehidupan kerja sehari-hari. Para anggota virtual global yang berada di beberapa negara secara rutin bekerja sama secara efektif tanpa interaksi tatap muka. Keuntungan tim virtual adalah keanggotaan tidak terbatas pada lokasi tertentu saja. Dalam banyak hal lainnya, tim-tim virtual menyerupai tim-tim tradisional. Tim virtual telah didefinisikan dalam banyak cara, dengan komponen– komponen virtual yang bervariasi mulai dari penggunaan teknologi secara tidak rutin sehingga ketergantungan pada teknologi sebagai media interaksi. Tim virtual memungkinkan perusahaan-perusahaan menyelesaikan segala sesuatunya lebih cepat dan efisien.