Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi untuk investasi dalam saham, meliputi klasifikasi investasi menjadi investasi lancar dan jangka panjang, serta metode akuntansi yang digunakan untuk masing-masing klasifikasi tersebut.
1. MODUL 8
(PERTEMUAN KE-9)
PENGANTAR AKUNTANSI II
Disusun Oleh :
NURUL HIDAYAH, S.E.,AK, M.Si.
Jakarta
2007
2. INVESTASI DALAM SAHAM
(Investment in Stock)
Menurut PSAK No. 13 mengenai akuntansi untuk investasi, metode akuntansi
yang dipergunakan untuk investasi bergantung pada klasifikasi apakah investasi
tersebut merupakan investasi lancar ataupun investasi jangka panjang. Investasi lancar
adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama
satu tahun atau kurang, dan investasi lainnya selain investasi lancar akan digolongkan
sebagai investasi jangka panjang.
Perusahaan dapat membeli saham perusahan lain untuk tujuan investasi dalam
saham, yang dinamakan equity securities.
Klasifikasi investasi :
1. Temporary investments atau marketable securities
2. Long-term investment
Temporary Investment
Dari pada membiarkan kelebihan kas menganggur, sebuah perusahaan bisa
menginvestasikan semua atau sebahagian kas tersebut dalam sekuritas yang akan
menghasilkan keuntungan.
Kriteria temporary investment :
1. Sekuritas tersebut dapat dipasarkan dengan cepat dan dapat dijual setiap waktu.
2. Manajemen bermaksud menjual sekuritas tersebut jika perusahaan
membutuhkan kas untuk operasi.
Perolehan Marketable securities
Investasi sementara dicatat dalam akum aktiva lancar, yaitu Marketable
Securities, pada harga pokoknya (cost). Harga pokok ini meliputi semua uang yang
dihabiskan untuk membeli sekuritas, termasuk komisi pialang..
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI
PENGANTAR AKUTANSI II
3. Contoh :
Pada tanggal 1 Juni 2002, PT A membeli 2.000 lembar saham biasa PT B, nilai nominal
per lembar $90 dengan harga $ 89,75 per lembar. Komisi pialang sebesar $500.
Jurnal :
Marketable Securities 180.000
Cash 180.000
Penerimaan Dividen
Apabila sebelum sekuritas dijual, perusahaan menerima dividen, maka dividen
ini dicatat sebai pendapatan . Jika pada tanggal 1 Oktober PT B mengumumkan cash
dividend sebesar $0,90 per lembar saham, yang terutang sejak tanggal 30 November
2002, maka jurnal yang dibuat PT A :
Cash 1.800
Dividend Income 1.800
Penjualan Sekuritas
Apabila membutuhkan dana, perusahaan dapat menjual sekuritas yang dimiliki.
Hasil yang diperoleh dari penjualan adalah harga jual setelah dikurangi dengan biaya-
biaya, contohnya komisi pialang.
Keuntungan yang diperoleh atas penjualan sekuritas ( capital gain ) adalah
selisih hasil yang diperoleh dengan harga perolehan.
Contoh :
Pada tanggal 1 Desember 2002 PT A menjual 1.000 lb saham biasa PT B dengan kurs
102 %, komisi pialang 1%.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI
PENGANTAR AKUTANSI II
4. Harga jual : 1.000 x 102 % x $90 = 91.800
Komisi pialang 1% x 91.800 = ( 918)
Hasil yang diterima (proceed) 90.882
Harga perolehan 1.000/2.000 x $ 180.000 (90.000)
Keuntungan 882
Jurnal
Cash 90.882
Marketable securities 90.000
Capital gain 882
Jurnal Penyesuaian
Dalam Neraca investasi sementara dapat dilaporkan sebesar harga perolehan
(cost) atau pada harga terendah antara harga pokok dan harga pasar (LCM). Penilaian
menggunakan metode LCM , mengharuskan adanya jurnal penyesuaian jika harga
pasar lebih rendah dari harga perolehan pada tanggal neraca.
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2002, harga pasar saham PT B per lembar $ 89
Harga jual saham ; 1.000 x $89 = 89.000
Komisi 1% (890)
Hasil yang diterima 88.110
Harga perolehan (90.000)
Rugi penurunan sekuritas 1.890
Jurnal :
Unrealized holding loss 1.890
Marketable securities 1.890
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI
PENGANTAR AKUTANSI II
5. Long term Investment
Investasi jangka panjang dalam saham tidak dimaksudkan sebagai sumber kas
dalam operasi normal perusahaan. Investasi ini dilaporkan dalam neraca setelah seksi
aktiva lancar.
Metode akuntansi untuk investasi dalam saham tergantung pada apakah
investor memiliki pengaruh yang signifikan atas kegiatan pembiayaan dan operasi
perusahaan yang sahamnya dimiliki (investee). Jika investor tidak memiliki pengaruh
yang signifikan, maka yang digunakan adalah metode cost. Sebaliknya, jika investor
mempunyai pengaruh yang substantial atas operasi investee, yang digunakan adalah
metode equity. Bukti-bukti pengaruh semacam ini meliputi persentase kepemilikan,
keberadaan transaksi antar perusahaan dan pertukaran personel manajemen.
Metode akuntansi dilihat dari persentase kepemilikan :
Investasi lancar dalam saham : LCM
Investasi jangka panjang dalam saham :
o Investor memiliki < 20% saham investee : Cost
o Antara 20 – 50% saham investee : Equity
o > 50% saham investee : Konsolidasi
Metode Cost
Akuntansi untuk investasi jangka panjang dimana investor memegang kurang
dari 20% saham beredar dari investee, akan mengikuti prosedur pencatatan yang sama
dengan pencatatan yang dilakukan pada investasi jangka pendek.
Metode Equity
Investor yang memiliki 20– 50% saham investee dapat mempengaruhi cara
investee tersebut dalam melakukan usahanya. Investor yang demikian kemungkinan
besar dapat mempengaruhi keputusan investee dalam hal kebijakan dividen, penentuan
lini produk, sumber pemasok dan masalah penting lainnya. Karena investor memiliki
pengaruh dalam operasi dan kebijakan usaha investee, maka keberhasilan dan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI
PENGANTAR AKUTANSI II
6. kegagalan dari operasi investee juga harus dimasukan dalam perhitungan investasi
jangka panjang investor.
Investasi yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas pada awalnya
dicatat pada harga perolehan. Pada saat investee melaporkan laba, perusahaan
investor akan mendebet akun investasi dan apabila rugi akan mengkredit akun investasi
sebesar persentase kepemilikan. Apabila investee mengumumkan dividen akun
investasi akan dikredit sebesar dividen yang diterima.
Contoh :
Pada tanggal 2 Januari 2002, Hally Inc. membayar kas $350.000 untuk membeli 40%
saham biasa Brock Corporation. Untuk tahun yang berakhir 31 Desembar, Brock
Corporation melaporkan laba bersih $105.000 dan mengumumkan serta membayar
deviden tunai $45.000. Hally Inc akan mencatat transaksi diatas sebagai berikut :
2 Januari 2002
Investasi dalam saham Brock Co. 350.000
Kas 350.000
31 Desember 2002
Investasi dalam saham Brock Co 42.000
Pendapatan Investasi Brock Co 42.000
31 Desember 2002
Kas 18.000
Investasi dlm saham Brock Co 18.000
Metode Konsolidasi
Kebanyakan perusahaan besar memiliki hak untuk mengendalikan perusahaan
lain. Hak mengendalikan atau kepentingan mayoritas (controlling atau majority interest)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI
PENGANTAR AKUTANSI II
7. merupakan pemilikan lebih dari 50 persen saham beredar investee yang memiliki hak
suara. Investasi sebesar ini memungkinkan investor untuk memilih dewan direksi yang
akan menjalankan usaha investee, dan karena itu dapat mengendalikan investee.
Investor dalam hal ini dinamakan sebagai perusahaan induk, sedangkan
investee dinamakan dengan perusahaan anak. Sebagai contoh, dalam prospektusnya,
PT Eterindo Wahanatama (PT EW) mengatakan memiliki tiga perusahaan anak, yaitu
PT Petrowidada, PT Eternal Buana Chemical Industries, dan PT Anugerahinti
Gemanusa, dengan besar kepemilikan 75,72%, 90%, dan 98%. Dalam hal ini, PT EW
merupakan perusahaan induk dari ketiga perusahaan tadi. Pemegang saham PT EW
akan mengendalikan PT EW. Namun karena PT EW memiliki sebagian besar (lebih dari
50%) hak ketiga perusahaan tersebut, maka pemegang saham PT EW juga dapat
mengendalikan ketiga perusahaan tadi.
Mengapa memiliki perusahaan anak ? Mengapa perusahaan tidak mengambil
bentuk satu badan hukum tunggal ?, sebab :
1. Perusahaan anak dapat menyebabkan perusahaan induk menghemat pajak
2. Membatasi kewajiban perusahaan induk dalam proyek yang berisiko, dan
3. Memudahkan untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.
Akuntansi konsolidasi merupakan suatu metode penggabungan dari dua atau
lebih perusahaan yang dikendalikan oleh pemilik yang sama. Metode ini menerapkan
konsep kesatuan usaha dengan menyusun satu laporan keuangan gabungan dari induk
dan berbagai perusahaan anaknya, dengan menggunakan nama induk perusahaan.
Laporan konsolidasi menggabungkan neraca, laporan laba rugi dan laporan
keuangan lain dari perusahaan induk dengan anak-anak perusahaan menjadi satu
kesatuan usaha. Tujuannya adalah memberikan perspektif operasi secara keseluruhan
yang lebih baik dibandingkan apabila pengguna laporan keuangan harus melihat
laporan keuangan masing-masing perusahaan secara terpisah. Aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban dari masing-masing perusahaan anak akan digabung dengan
perusahaan induk. Laporan keuangan konsolidasi akan memperlihatkan nilai sisa
gabungan dari seluruh perusahaan tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI
PENGANTAR AKUTANSI II
8. SOAL LATIHAN
Soal 1
Berikut ini adalah transaksi PT Asuransi Jaya Selalu ( PT. Asjas ) selama tahun 2006
yang berkaitan dengan investasinya dalam saham perusahaan lain :
1 April PT. Asjas membeli 1.000 lembar saham biasa PT. Ramayana
dengan kurs 105. Dalam transaksi pembelian saham biasa ( common
stock ) ini, PT. Asjas harus membayar komisi untuk pialang yang
biayanya ditetapkan sebesar Rp 250.000,-. Nilai nominal saham Rp
10.000,- per lembar. Pada saat pembelian dilakukan, jumlah seluruh
saham biasa PT. Ramayana yang beredar ( outstanding common stock )
adalah sebanyak 10.000 lembar.
1 Agustus PT. Ramayana mengumumkan pembagian dividen tunai ( cash dividend )
sebesar Rp 600,- per lembar. Pembayaran dividend dilakukan
satu bulan kemudian, yaitu tanggal 1 September 2006.
27 Nov PT. Ramayana mengumumkan dan membagikan dividen saham ( stock
dividend ) sebesar 7,5 %.
20 Des PT. Asjas menjual 200 lembar saham biasa PT. Ramayana dengan kurs
11. Besarnya biaya penjualan yang dikeluarkan adalah Rp 100.000,-
31 Des PT. Ramayana menerbitkan laporan keuangan yang menunjukkan
adanya laba bersih ( net income ) sebesar Rp 40.000.000,-.
Diminta :
Buatlah semua ayat jurnal yang diperlukan sehubungan dengan pencatatan investasi
dalam saham oleh PT. Asjas.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI
PENGANTAR AKUTANSI II
9. Soal 2.
Selama tahun 2006 PT. Semoga Selalu Jaya melakukan investasi jangka panjang
dalam saham biasa PT. Jujur Selamanya. Berikut ini adalah transaksi selama tahun
2006 :
1 Januari PT Semoga Selalu Jaya membeli 40.000 lembar saham biasa PT. Jujur
Selamanya dengan kurs 108. Nilai nominal saham Rp 10.000,- per
lembar. PT. Jujur selamanya memiliki 100.000 lembar saham biasa yang
beredar.
1 Mei PT. Semoga Selalu Jaya menerima dividen tunai untuk kuartal I
sebesar Rp 250 per lembar saham biasa.
1 Sept PT. Semoga Selalu Jaya menerima dividen saham, di mana setiap
pemegang 10 lembar saham biasa berhak memperoleh 1 lembar saham
biasa.
20 Sept PT. Semoga Selalu Jaya menjual 4.000 lembar saham biasa PT. Jujur
Selamanya dengankurs 125. Besarnya biaya penjualan yang dikeluarkan
adalah Rp 475.000,-.
31 Okt PT. Semoga Selalu Jaya menerima dividen tunai untuk kuartal II sebesar
Rp 200,- per lembar saham biasa.
31 Des Dalam Laporan Laba Rugi ( income statement ) PT. Jujur Selamanya
diketahui adanya laba operasi ( income from operation ) sebesar Rp
95.000.000,- dan laba luar biasa ( other income ) sebesar Rp 5.000.000,-.
Jumlah saham biasa yang beredar milik PT. Jujur Selamanya pada akhir
tahun 2006 adalah sebanyak 125.000 lembar.
Diminta :
Buatlah ayat jurnal yang diperlukan sehubungan dengan pencatatan investasi dalam
saham oleh PT. Semoga Selalu Jaya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Nurul Hidayah, SE,AK,MSI
PENGANTAR AKUTANSI II