1. Clinical Report Session
PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA
Preseptor: dr. Yuliana Sp.KJ
Lismi Awliya Rahmah
Shanti Annur Atin
Yustika Ratna Ayu Alsaniah
SMF ILMU KESEHATAN JIWA
Fakultas kedokteran Universitas Islam Bandung
2. Nama : Tn. K
Usia : 27 tahun
Alamat : Padalarang
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : konveksi
Agama : Islam
Status pernikahan : Belum menikah
Tanggal masuk RS : 4-12-2020
Tanggal pemeriksaan : 7-12-2020
IDENTITAS PASIEN
4. Pasien datang ke IGD RSJ Cisarua diantar keluarganya dengan
keluhan histeris, marah-marah dan bicara sendiri sejak 1 hari SMRSJ.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sering mondar-mandir, marah-
marah, berbicara sendiri terus menerus dan tidak bisa tidur. Pasien tidak
bisa melakukan aktifitas sendiri dan sering melamun. Keluarga pasien
mengatakan dalam 2 hari terakhir nafsu makan berkurang dan lebih sering
menyendiri. Menurut keterangan keluarga pasien, hal ini terjadi karena
pasien memiliki masalah yaitu tidak jadi menikah dengan kekasihnya. Sejak
saat itu, pasien berprilaku seakan menyakiti dirinya sendiri dan orang lain.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
(heteroanamnesis)
5. Pasien mengatakan bahwa suasana hati pasien saat ini merasakan
sedih, tidak bersemangat, kurang minat untuk melakukan aktivitas dan lebih
ingin menyendiri. Pasien mengatakan lebih nyaman ditempat yang sepi
dibandingkan ditempat yang ramai.
Pasien mengatakan sering mendengar bisikan yang menyuruh
untuk melukai dirinya sendiri. Pasien sering mencium bau busuk yang
hanya pasien saja yang dapat mencium nya dan melihat sesuatu yang
orang lain tidak lihat.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
(autoanamnesis)
6. Tidak ada riwayat keluhan yang sama pada keluarga
pasien.
Pasien merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara
Pasien tinggal dengan kedua orang tua nya
Riwayat Keluarga
7. RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Tanggal 29 november 2020 pasien dibawa masuk ke IGD RSJ Cisarua dan
diberi obat clozapine 25 mg 0-0-1. lalu dibawa pulang kembali ke rumah.
9. Status Fisik
Status Generalis
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Status gizi : Tidak diperiksa, kesan baik
Tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 81 x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
Suhu : 36,6⁰C
10. Status Psikiatri
Roman muka : tampak bingung
Kontak/Rapport : Ada/inadekuat
Orientasi
Tempat : belum dapet dinilai
Waktu : belum dapat dinilai
Orang : buruk
Emosi
Mood : depresi, apatis, grieving
Afek : tumpul
Keserasian : tidak Serasi
11. Status Psikiatri
Memori
Remote memory : Belum dapat dinils
Recent past memory : Belum dapat dinilai
Recent memory : Buruk
Immediate retention and recall : Buruk
Perhatian : Buruk
Persepsi
Halusinasi dengar : Ada (mendengar bisikan)
Halusinasi lihat : Ada (melihat makhluk ghaib)
Halusinasi cium : Ada (mencium bau busuk)
Halusinasi raba : Ada
Halusinasi kecap : Tidak ada
Ilusi : Tidak ada
12. Status Psikiatri
Pikiran
Bentuk : Autistik
Isi : Waham kejar(-), waham kebesaran (-), waham kendali (+),
waham nihilistic (-), idea of influence (+), idea of reference(-),
thought insertion (-), thought of broadcasting (+), thought
withdrawal (-) , obsesi (-)
Jalan : Inkoheren (+), Irelevan (+), asosiasi longgar (+), inhibitionl (+),
Wawasan penyakit : Kurang
Tingkah laku : agresivitas
Bicara : spontan, artikulasi kurang, lambat, volume pelan, sedikit kata
Dekorum
Kebersihan : Baik
Sopan santun : Baik
Kooperatif : kurang
13. Diagnosis Aksial
Aksis I : F.23 Gangguan Psikotik Akut Dan Sementara
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah tidak jadi menikah dengan kekasihnya
Aksis V : GAF scale 20-11 (bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri)
17. GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN
SEMENTARA
Suatu sindrom psikotik akut dan transien, gejala yang muncul secara tiba-tiba
dan berlangsung selama 1 hari sampai 1 bulan, dan gejala dapat menyerupai
skizofrenia (seperti waham dan halusinasi)
*Pada pasien didapatkan gejala yang memenuhi yaitu berupa onset penyakit
yang akut (1 hari) kemudian ditemukan adanya halusinasi auditori, visual,
dan olfaktorius
efinisi
18. □ Insidensi dan prevalensi gangguan psikotik akut dan sementara jarang terjadi
□ Sering terjadi pada pasien muda (usia 20-30 tahunan)
□ Dua kali lipat lebih sering terjadi pada wanita daripada pria
□ Sering terjadi pada penduduk negara berkembang
□ Sering terjadi pada golongan sosioekonomi rendah
□ Orang yang mengalami stressor psikososial yang berat dapat beresiko lebih tinggi
mengalami gangguan psikotik akut dan sementara
pidemiologi
19. ● Penyebab gangguan psikotik sementara tidak diketahui.
● Pasien yang menderita gangguan kepribadian mungkin mempunyai kerentanan
biologis atau psikologis untuk gejala psikotik terutama dengan kualitas borderline,
schizoid, skizotipal atau paranoid.
● Riwayat keluarga skizofrenia atau gangguan mood
● Pemenuhan harapan yang tidak diperoleh atau pelarian dari situasi psikososial yang
menekan
tiologi
20. lasifikasi
Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala Skizofrenia
1.Gangguan psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia
1.Gangguan Psikotik Lir-skizofrenia
Gangguan Psikotik Akut lainnya dengan Predominan Waham
Gangguan Psikotik Akut dan Sementara Lainnya
1.
2.
3.
4.
5.
21. Sekelompok gangguan jiwa yang:
● Onset akut (≤2 minggu),
● Adanya sindrom yang khas (polimorfik = beraneka ragam dan berubah cepat; atau
schizophrenia-like = gejala skizofrenik yang khas),
● Adanya stres akut yang berkaitan,
● Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif,
● Tidak ada penyebab organik, dan
● Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau obat-obatan.
iagnosis kriteria PPDGJ
III
22. 1. Munculnya satu (atau lebih) gejala berikut ini: (1) Waham, (2) Halusinasi, (3) Pembicaraan yang
kacau (sering keliru atau inkoheren), (4) Tingkah laku yang kacau atau katatonik. Catatan: jangan
memasukan gejala jika merupakan bagian atau sikap yang dapat diterima dalam budaya setempat.
2. Durasi munculnya gangguan setidaknya 1 hari namun kurang dari 1 bulan, disertai kembalinya
fungsi premorbid (fungsi kembali penuh seperti sebelum mengalami gangguan).
3. Gangguan tidak disebabkan gangguan mood dengan gambaran psikotik, gangguan skizoafektif, atau
skizofrenia dan tidak disebabkan efek fisiologi langsung dari zat (cth: penyalahgunaan obat) atau
kondisi medis umum.
iagnosis kriteria DSM V
23. Tentukan apakah:
● Dengan stessor nyata (psikosis reaktif singkat): jika gejala terjadi segera setelah dan
tampak sebagai respon terhadap peristiwa yang secara sendiri-sendiri atau bersamaan,
secara nyata menekan hampir setiap orang dalam situasi yang sama dalam budaya
seseorang.
● Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah, atau tidak tampak
sebagai respons terhadap peristiwa yang secara sendiri-sendiri atau bersamaan, secara
nyata menekan hampir setiap orang dalam situasi yang sama dalam budaya seseorang.
● Dengan awitan pascapartus: jika awitan dalam 4 minggu pascapartus,
con’t… DSM V
24. ● Satu gejala utama psikosis, biasanya dengan awitan mendadak, tetapi tidak selalu
mencakup seluruh pola gejala yang terjadi pada skizofrenia.
● Gangguan psikotik sementara lebih sering mengalami mood labil, kebingungan, dan
gangguan perhatian. Gejala khas meliputi emosi mudah berubah, perilaku aneh
atau bizar, berteriak atau terdiam, dan gangguan memori terhadap kejadian yang
baru saja terjadi.
● Stresor pemicu yang paling jelas adalah peristiwa penting yang menyebabkan
kesedihan emosional yang signifikan.
ambaran Klinis
26. Rawat inap
1. 1. Dilakukan untuk evaluasi maupun proteksi
2. 2. Evaluasi memerlukan pemantauan gejala yg ketat dan penilaian tingkat bahaya pasien terhadap
diri sendiri dan orang lain
3. 3. Membantu pasien mendapatkan kembali kesadarannya terhadap realita
Farmakoterapi
Obat yang diberikan adalah antipsikotik dan ansiolitik.
Antipsikotik : haloperidol atau risperidon.
pilihan pada potensi tinggi dan atipikal
Ansiolitik : benzodiazepin.
pada pengobatan jangka pendek
Catatan : Benzodiazepin efektif untuk waktu singkat dan diserati efek samping lebih sedikit daripada
antipsikotik
engobatan
27. PSIKOTERAPI
• Untuk memberikan kesempatan membahas stresor dan episode psikotik.
• Membantu menangani harga diri yang hilang dan mendapatkan kembali rasa percaya
diri.
• Keterampilan menyelesaikan masalah.
• Memperkuat struktur ego.
engobatan
28. • Berlangsung kurang dari 1 bulan.
• Sebagian penderita kemudian menunjukan sindrom psikiatrik kronis seperti skizofrenia dan
gangguan mood.
• Lamanya gejala akut dan residual hanya beberapa hari, gejala depresi akan muncul setelah
gejala psikotik.
• Prognosis baik
erjalanan & Prognosis