9. 1. Lahan pertanian organik yang sempit
2. Mahalnya produk pangan organik
3. Penyediaan Pupuk Organik
4. Sumber air yang ada sudah tercemar
pupuk, pestisida dan bahan kimia lainnya
5. Kawasan lahan budidaya berada jauh
dari akses transportasi.
6. Benih Organik belum cukup tersedia
10. 7. Tidak semua varietas adaptif terhadap
budidaya pertanian organik
8. Sulit mencari petakan lahan untuk
budidaya
9. Serangan hama/penyakit tanaman
10. Penyakit hewan
11. Adaptasi dan Perawatan
12. Sarana Produksi
12. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
perngembangan padi organik di
Kabupaten Magelang?
Bagaimana strategi dalam
mengembangkan padi organik di
Kabupaten Magelang?
14. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
tentang alur strategi pengembangan padi organik
di Kabupaten Magelang
Memberikan input dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya yang ada hubungannya
pengembangan padi organik
Dijadikan bahan referensi terhadap penelitian lebih
lanjut mengenai pengembangan padi organik
Memberi masukan mengenai berbagai kendala
yang dihadapi
Mengetahui manfaat dari perkembangan padi
organik di Kabupaten Magelang dari segi
Manajemen Sekolah Lapang yang ada
15. Pendekatan deskriptif kualitatif yaitu suatu
pendekatan dengan
menggambarkan/melukiskan keadaan
subyek/ obyek penelitian pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
tampak atau sebagaimana adanya
16. Peserta SL Agribisnis Komoditas
Pertanian Tahun 2013 di :
• Kecamatan Sawangan
• Kecamatan Bandongan
• Kecamatan Grabag
• Kecamaan Kajoran
• Kecamatan Salaman
• Kecamatan Mungkid
20. Petani yang melaksanakan budidaya secara
semi organik dengan padi Menthik Wangi
Petani konvensional yang dalam proses
budidaya masih mengandalkan bibit unggul,
pupuk dan pestisida sintetis
Petani Peserta Sekolah Lapang Agribisnis Padi
Organik di Kabupaten Magelang Tahun 2013
Tokoh penggagas / perintis pertanian organik
Tokoh pendiri / pengurus kelompok pertanian
organik / Asosiasi Pertanian Organik
Tokoh lokal setempat
Pejabat pemerintah
Konsumen / pelaku pasar
22. Sekolah Lapang adalah pendidikan yang cocok
bagi para petani bukan melalui jalur pendidikan
formal di sekolah
Pengembangan Manajemen adalah suatu proses
atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasional
Pengembangan Jiwa Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa
visi ke dalam kehidupan, Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif
Petani adalah perorangan warga negara Indonesia
besertakeluarganya yang bertempat tinggal di
desa dan menjadi anggota kelompok tani
23. Agribisnis Padi Organik adalah keseluruhan
kegiatan manajemen bisnis mulai dari perusahaan
yang menghasilkan sarana produksi bagi usaha
tani, usaha proses produksi pertanian
Padi Organik adalah segala usaha padi dengan
penggunaan pupuk kimia seminimal mungkin
digabungkan dengan pupuk dan pestisida organik
yang terbuat dari bahan-bahan alami sehingga
mampu menghasilkan pangan dan serat yang
cukup berkualitas dan usahatani berkelanjutan
Penyuluh pertanian lapangan adalah petugas yang
melakukan kegiatan penyuluhan di tingkat
kecamatan yang dikoordinasi oleh koordinator
penyuluh
24.
25. Internal
Eksternal
Strengths (S)
Tentukan faktor-faktor
kekuatan internal
Weaknesses (W)
Tentukan faktor-faktor
kelemahan internal
Opportunities (O)
Tentukan faktor-faktor
peluang eksternal
Strategi S-O
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
Strategi W-O
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang
Threats (T)
Tentukan faktor-faktor
ancaman
Strategi S-T
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
Strategi W-T
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
MATRIK SWOT
26. Analisis dengan menggunakan matriks
IFAS (internal strategic factors analysis
summary) dan EFAS (external strategic
factors analysis summary)
Faktor-faktor Internal Bobot Rating Skor
(1) (2) (3) (4)
Kekuatan
1. .....................................
2. .....................................
Kelemahan
1. .....................................
2. .....................................
Total
27. KEKUATAN BOBOT RATING SKOR
1
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Magelang dalam
mendukung peningkatan produksi padi organik
0,13 3 0,38
2
Perencanaan program pembangunan pertanian
daerah
0,11 3 0,33
3
Soliditas aparat pertanian dan instansi terkait
lainnya
0,08 3 0,25
4 Kuantitas dan kualitas sumber daya aparat 0,09 3 0,28
5 Prasarana dan sarana 0,09 2 0,18
KELEMAHAN
1
Realisasi Kegiatan APBD Kabupaten untuk padi
organik
0,13 3 0,40
2 Alokasi dana untuk kegiatan penyuluhan 0,08 3 0,23
3 Monitoring dan evaluasi 0,09 2 0,18
4
Kinerja pelayanan aparat terhadap masyarakat tani 0,11 3 0,32
5
Pembinaan kerjasama dalam pemasaran hasil di
tingkat lapang
0,09 3 0,28
∑ (JUMLAH) 1,00 2,82
28. PELUANG BOBOT RATING SKOR
1 Teknologi usahatani padi organik 0,08 4 0,32
2 Adanya mitra usaha 0,07 3 0,20
3 Kesesuaian lahan dan iklim 0,08 3 0,25
4 Adanya lembaga pengairan 0,08 3 0,24
5
Adanya lembaga keuangan yang menyediakan kredit
untuk usaha padi Organik
0,05 3 0,16
6 Permintaan beras organik 0,08 4 0,31
7
Kebijakan pemerintah pusat dan provinsi yang
mendukung padi organik
0,06 3 0,18
ANCAMAN BOBOT RATING SKOR
1 Alih fungsi lahan pertanian 0,11 4 0,42
2 Sistim tebasan menyebabkan harga gabah rendah 0,10 3 0,31
3 Serangan organisme pengganggu tanaman 0,08 3 0,24
4 Pertambahan penduduk 0,08 3 0,24
5
Tingkat pendidikan petani dan minat generasi muda
dibidang padi organik
0,07 2 0,15
6 Pasar bebas 0,06 3 0,17
∑ (JUMLAH) 1,00 3,19
30. FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
KEKUATAN (S)
1. Kebijakan Pemerintah
Kabupaten Magelang dalam
mendukung peningkatan
produksi padi organik
2. Perencanaan program
pembangunan pertanian
daerah
3. Kuantitas dan kualitas sumber
daya aparat
4. Soliditas aparat pertanian dan
instansi terkait lainnya
5. Prasarana dan sarana
0,38
0,33
0,28
0,25
0,18
KELEMAHAN (W)
1. Kinerja pelayanan aparat
terhadap masyarakat tani
2. Pembinaan kerjasama dalam
pemasaran hasil di tingkat
lapang
3. Alokasi dana untuk kegiatan
penyuluhan
4. Realisasi Kegiatan APBD
Kabupaten untuk padi organik
5. Monitoring dan evaluasi
0,40
0,32
0,28
0,23
0,18
PELUANG (O)
1. Teknologi usahatani padi organik
2. Permintaan beras organik
3. Kesesuaian lahan dan iklim
4. Adanya lembaga pengairan
5. Adanya mitra usaha
6. Kebijakan pemerintah pusat dan
provinsi yang mendukung padi
organik
7. Adanya lembaga keuangan yang
menyediakan kredit untuk usaha
padi Organik
0,32
0,31
0,25
0,24
0,20
0,18
0,16
STRATEGI (S-O)
Perencanaan Program dan Teknologi
Usahatani Padi Organik dalam Peningkatan
Hasil
(S1+S2+S3+S4+S5+O1+O2+O3+O4+O5+O6+
07)
Perbaikan Mutu Intensifikasi Pertanian
Dan Kualitas Beras
(S1+S2+S3+S4+O1+O2+O3+O4+O6+07)
STRATEGI (W-O)
Peningkatan Kinerja Aparat Pertanian untuk
Kesejahteraan Petani
(W1+W3+W4+O1+O2+O3+O4+O6+07)
Pengembangan Kerjasama Pemasaran
Hasil dengan Mitra Usaha
(W2+W4+W5+O1+O2+O3+O5+O6+07)
ANCAMAN (T)
1. Alih fungsi lahan pertanian
2. Sistim tebasan menyebabkan harga
gabah rendah
3. Serangan organisme pengganggu
tanaman
4. Pertambahan penduduk
5. Pasar bebas
6. Tingkat pendidikan petani dan minat
generasi muda dibidang padi
organik
0,42
0,31
0,24
0,24
0,17
0,15
STRATEGI (S-T)
Optimalisasi lahan dan Serangan Pengganggu
Tanaman dalam Peningkatan Hasil Padi
Organik
(S1+S2+S3+S4+S5+T1+T3+T5)
Meningkatkan Daya Saing Padi Organik
dengan Melakukan Perlindungan Kepada
Petani
(S1+S2+S3+S4+S5+T2+T4+T6)
STRATEGI (W-T)
Pengembangan Kerjasama Permodalan
dengan Lembaga Keuangan
(W2+W3+W4+T1+T3+T4)
Pengembangan Sekolah Lapang Agribisnis
Padi Organik untuk peningkatan SDM Petani
dan Aparat
(W1+W2+W5+T1+T3+T4+T6)
Matriks Strategi berdasarkan Analisis SWOT Pada Perkembangan Padi Organik di
Kabupaten Magelang
31. NO ALTERNATIF STRATEGI STRATEGI SKOR PERINGKAT
1
Perencanaan Program dan Teknologi usahatani padi
organik untuk peningkatan hasil
SO 3,08 1
2
Perbaikan Mutu Intensifikasi Padi Organik dan
kualitas Beras Organik
SO 2,70 2
3
Peningkatan Kinerja Aparat untuk Kesejahteraan
Petani
WO 2,37 3
4
Optimalisasi lahan dan Serangan Pengganggu
Tanaman dalam Peningkatan Hasil Padi Organik
ST 2,25 4
5
Pengembangan Kerjasama dan Pemasaran Hasil
dengan Mitra Usaha
WO 2,15 5
6
Meningkatkan Daya saing Pertanian Organik dengan
melakukan perlindungan kepada petani
ST 2,12 6
7
Pengembangan Sekolah Lapang untuk Peningkatan
SDM Petani dan Aparat
WT 1,95 7
8
Pengembangan Kerjasama Permodalan dengan
Lembaga Keuangan
WT 1,73 8
32. SIMPULAN & SARAN
Kurang berkembangnya agribisnis Padi Organik di
Kabupaten Magelang disebabkan oleh masalah
utama yaitu “Belum optimalnya pembinaan
Manajemen dan Wirausaha di Tingkat Petani
Kabupaten Magelang”.
Perlunya sosialisasi yang matang dengan
mengedepankan daya saing pertanian organik hal ini
sangat diperlukan sekali guna melindungi para petani
agar mampu hidup sejahtera untuk keluarganya
karena permintaan akan produk organik dari hari ke
hari semakin bertambah
Diperlukannya peningkatan SDM Petani melalui
pengembangan Sekolah Lapang Agribisnis Padi
Organik dengan teknologi SRI (System Of Rice
Intensification) yang dikombinasikan dengan Demplot
dan Demfarm Area, agar pencapaian pengembangan
padi organik semakin dapat terwujud.
33. Untuk membatasi degradasi lahan atau
alih fungsi lahan dukungan kebijakan
publik yang dapat menekan alih fungsi
lahan perlu dilakukan, misalnya
pelaksanaan RTRW dan penggunaan
lahan pertanian untuk kegiatan non
pertanian yang telah ditetapkan sebagai
jalur hijau