Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab Humas dalam hubungan investor. Secara garis besar, Humas bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang relevan kepada para investor mengenai perkembangan dan kinerja perusahaan, serta menjalin komunikasi dua arah yang efektif antara perusahaan dan komunitas keuangan. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah singkat perkembangan profesi Hubungan Investor sejak zaman VOC hingga masa
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tanggung Jawab Humas dalam Investor Relations - dokumen
1. 2009
Tanggung Jawab
Humas dalam
Hubungan Investor
[Tugas Mata Kuliah Hubungan Investor]
Mariyanah – Olga Liswati Dengah – Siska Doviana
APPLE .
.
[21 Juni 2009]
2. Kata Pengantar
Terima kasih untuk Bapak M. Natsir Kongah yang telah memberikan
kesempatan kami untuk membuat modul berjudul “ Tanggung Jawab HUMAS
dalam Hubungan Investor “.
Kami berharap modul ini dapat memenuhi prasyarat kelulusan mata kuliah
Investor Relation.
Jakarta , 21 Juni 2009
Kelompok 4
3. Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................................................2
Bab I Humas dalam Hubungan Investor..................................................................4
Bab II Tanggung Jawab Humas Umum....................................................................6
1. Hubungan Masyarakat Unsur Pendukung Kegiatan Organisasi ........................ 6
2. Hubungan Masyarakat sebagai Pusat Informasi..................................................... 7
Bab III Hubungan Investor ............................................................................................9
Hubungan Investor sebagai Profesi Humas ....................................................................10
Bab IV Sejarah Hubungan Investor ........................................................................ 11
Bab V Tantangan Humas Masa Kini....................................................................... 13
Bab VI Tantangan Hubungan Investor Masa Kini............................................. 14
Bab VII Tanggung Jawab Hubungan Investor ................................................... 16
Bab VIII Media Komunikasi Hubungan Investor................................................ 17
Komunikasi Cetak dengan Para Investor.........................................................................17
Korespondensi investor.........................................................................................................17
Komunikasi lisan......................................................................................................................17
Rapat tahunan investor..........................................................................................................18
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 19
4. Bab I
Humas dalam Hubungan Investor
Menurut organisasi profesional untuk hubungan investor, yaitu National
Investor Relations Institute (NIRI), definisi terakhir dari profesi ini pada Maret
2003 adalah “Tanggung Jawab Strategis Manajemen yang mengintegrasikan
keuangan, komunikasi, marketing, ketaatan pada hukum-hukum perdagangan
saham, yang dapat membuka jalan untuk komunikasi dua arah yang paling
efektif antara perusahaan, komunitas finansial, dan kelompok-kelompok lain,
yang pada akhirnya akan menyumbangkan masukan yang berharga bagi
saham perusahaan tersebut dalam mencapai nilai yang terbaik"
Dengan memahami khalayak investor secara lebih baik, maka berbagai
masalah komunikasi bisa diselesaikan secara lebih mudah. Kelompok khusus
investor dapat dipilih untuk komunikasi khusus, media komunikasi yang paling
sesuai untuk dipakai dan bahasa komunikasi investor untuk disesuaikan
dengan tingkat pendidikan dan perhatian khalayak.
Beberapa hal yang harus diketahui oleh para humas dalam profesinya
menangani Hubungan Investor adalah:
• rencana peluasan
• pengembangan produk baru
• rencana keuangan yang baru
• arus uang
• efek penurunan harga
• pertimbangan kebijaksanaan dividen
• kehilangan bisnis penting
• ramalan penjualan
5. • ramalah pendapatan, fusi dan tambahan yang sedang dipertimbangkan,
keuntungan dari kegiatan di luar negeri, penjualan melalui divisi, strategi
pemasaran, dan keuntungan dari divisi.
Adalah suatu peningkatan jumlah perusahaan yang memberikan informasi
pada para investor mengenai dampak pemerintah terhadap bisnis.
Berdasarkan urutannya, komunikasi perusahaan mengenai urusan umum
yang menyangkut pajak, inflasi, presentase pajak, pembatasan pemerintah
dalam hal upah dan harga, kebijakasanaan pemerintah yang mempngaruhi
bisnis, dan undang-undang perburuhan.1
1 Moore, H. Frazier, Ph.d- Hubungan Masyarakat, Membangun Citra Dengan Komunikasi. Remaja
Rosdakarya Bandung 2004. Hal 372.
6. Bab II
Tanggung Jawab Humas Umum
Dalam pelaksanaan pekerjaannya seorang praktisi humas akan
menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan
tugas-tugasnya. Bahwa proses humas (tahapan fact finding, planning,
communicating, evaluation). sepenuhnya mengacu pada pendekatan
manajerial.
Untuk keperluan pembahasan manajemen hubungan masyarakat, maka
sementara manajemen itu dapat dirumuskan sebagai suatu proses dari
kelompok orang-orang yang secara koordinatif, memimpin kegiatan-kegiatan
tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Dalam proses tersebut kita jumpai teknik-teknik dan koordinasi tertentu yang
dipergunakan oleh kelompok orang-orang yang disebut manajer di dalam
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan itu sendiri. Proses ini pun mencakup
fungsi-fungsi dasar dengan pendekatan analistik seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dalam melaksanakan
manajemen (POAC, Planning, Organizing, Actuating, Controlling)
Secara umum, tanggung jawab umum Humas dalam sebuah struktur
organisasi adalah :
1. Hubungan Masyarakat Unsur Pendukung Kegiatan Organisasi
Humas sebagai bidang ilmu pengetahuan interdisipliner dapat
memberikan jawaban, sejauh praktisinya mampu mengembangkan ilmu ini
dalam kaitannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, untuk ini disajikan kembali
berbagai definisi kehumasan, termasuk definisi yang disebut dengan
Statement Mexico. Definisi ini mempertegas kedudukan Humas dalam jajaran
ilmu-ilmu sosial lainnya, terutama yang berkaitan dengan ilmu komunikasi.
Definisi ini kembali menggarisbawahi tugas Humas harus dilandasi dengan
riset, konsultasi dengan pimpinan organisasi, program berencana dan
7. tanggung jawab sosialnya. Juga disimpulkan adanya empat unsur pokok
mengenai falsafah yang dikandung oleh humas.
Peranan humas untuk menanamkan sense of belonging pada publiknya
dalam upaya untuk memenangkan tujuan organisasi, yang tentunya
berlandaskan keterampilan humas agar dapat menyentuh persepsi publik
sasaran. Hal ini harus dipahami bahwa dengan cara sistematis dan terencana
akan dapat diraih dan dimenangkan sasaran pokok kegiatan humas untuk
memenangkan dan meraih opini publik yang menguntungkan bagi organisasi.
Semua ini bertitik tolak pada posisi humas sebagai unsur pendukung kegiatan
organisasi.
2. Hubungan Masyarakat sebagai Pusat Informasi
Penguasaan informasi merupakan syarat mutlak bagi praktisi dalam
mengemban tugasnya di dalam suatu organisasi, baik dalam hubungannya
dengan pihak pimpinan, maupun dengan khalayak dalam, dan terlebih lagi
dengan khalayak luar, informasi merupakan masukan yang harus dikuasai
atau dimiliki.
Dalam hal ini kita mengacu pada proses pengalihan PR yang dirumuskan
oleh Frank Jefkins, yang dengan jelas mengemukakan perlunya dijernihkan
dulu berbagai masalah yang sedang dihadapi agar pelaksanaan kehumasan
dapat berjalan dengan baik.
Semua ini tidak terlepas dari upaya untuk mengubah perilaku khalayak
melalui dua jenjang, yaitu transforming role dan socializing role. Yang
pertama dimaksudkan untuk mengubah perilaku publik, sementara yang
kedua adalah hasil yang dapat diperoleh.
Juga dikutip pendapat seorang pakar marketing, PR. Smith, tentang arti
informasi dalam bidang militer dan marketing, bahwa informasi dapat
menciptakan power. Dalam kaitan ini dikutip pula pendapat Jefkins tentang
posisi praktisi dalam suatu organisasi yang merupakan mata, telinga dan
8. suara dari perusahaan. Posisi ini harus berada pada jajaran pimpinan, dan
hal ini sama dengan sudut pandang Ivy Lee pada permulaan abad ini.2
2 Sumber Buku Manajemen Humas karya Mahidin Mahmud dan Alex Rumondor
9. Bab III
Hubungan Investor
Seluruh Investor dimanapun akan tertarik oleh kemajuan perusahaan tempat
mereka menginvestasikan dananya. Ribuan individu yang merencanakan
untuk menginvestasikan dananya dalam saham-saham industri sangat
menginginkan informasi tentang perusahaan. Bank-bank, perusahaan
asuransi, dan perusahaan investasi, serta lembaga-lembaga tengah mencari
data untuk menentukan bagaimana dan dimana mengembangkan atau
mengurangi portfolio mereka.
Beberapa perusahaan, melalui program hubungan Investor, terus
menyediakan informasi mengenai status finansial dan prosepek mendatang
perusahaan kepada para investor.
Tetapi, banyak perusahaan yang tetap tidak mengetahui pentingnya memberi
informasi terus menerus kepada para investor. Keengganan manajemen
untuk berhubungan dengan para investor didasarkan pada beberapa asumsi:
para investor tidak tertarik oleh peristiwa-peristiwa perusahaan selama
mereka tetap memperoleh dividen; banyak investor memiliki pengetahuan
terbatas mengenai keuangan perusahaan; peristiwa-peristiwa perusahaan
sebaiknya tidak diberitahukan kepada para investor untuk mencegah
pembeberan kepada para saingan; para investor menerima begitu banyak
informasi yang sebagian besar tidak diperhatikan untuk mereka; banyak
investor hanya tertarik dalam pengkritikan manajemen; hanya sedikit investor
yang menghadiri rapat tahunan atau rapat regional para investor; mereka
tidak tertarik pada berbagai kegiatan perusahaan. Hal itu tidaklah
mengejutkan. Banyaknya sikap apatis terhadap para investor adalah wajar,
berhubung komunikasi diantara kedua pihak buruk. Komunikasi menjadi tidak
efektif dikarenakan sifatnya yang terbatas dan umum. Telah diputuskan suatu
pengembangan dalam jumlah ahli investasi dan pada peranannya dalam
proses investasi. Latar belakang dan kepentingan yang kompleks serta
kebutuhan mereka berbeda karena latar belakang, kepentingan dan
10. kebutuhan para investor individual. Secara keseluruhan, masyarakat ini
merupakan satu kekuatan yang vital dalam ekonomi, yang dalam beberapa
hal menyenetuh setiap keluarga di negeri ini, dan demikian kompleksnya
sehingga keterlibatannya dengan manajemen perusahaan menjadi semakin
meningkat3.
Hubungan Investor sebagai Profesi Humas
Menurut survey gaji pada tahun 2006 yang disponsori oleh PRWeek and Korn
Ferry mengidentifikasikan bahwa profesi hubungan investor sebagai profesi
yang dibayar paling tinggi dibandingkan delapan bidang keahlian humas
lainnya. Gaji rata-rata praktisi yang mengkhususkan diri dalam bidang
finansial/ hubungan investor pertahunnya adalah US$165,620, diikuti dengan
“manajemen krisis” (US$150,000) dan “manajemen reputasi” (US$143,000).
Sementara spesialisasi lainnya memiliki angka antara US$98,500 untuk
“hubungan media” hingga US$59,910 untuk “hubungan komunitas.”
3 Moore, H. Frazier, Ph.d- Hubungan Masyarakat, Membangun Citra Dengan Komunikasi. Remaja
Rosdakarya Bandung 2004. hal 365.
11. Bab IV
Sejarah Hubungan Investor
Hubungan investor pertama kali terlihat pada VOC (Dutch East India
Company) di abad ke 17, namun jumlah pemegang sahamnya kecil dan tidak
terjadi masalah yang berarti dalam komunikasi, sehingga hubungan investor
tidak mendapatkan banyak perhatian.
Lalu Hubungan Investor masuk pada Era Komunikasi (1945-1970). Banyak
perusahaan pada saat ini mulai berpikir untuk menjalin komunikasi dengan
para pemegang saham mereka, ini dikarenakan setelah perang dunia kedua,
terjadi peningkatan (ledakan) ekonomi, dan masyarakat di Amerika banyak
yang menjadi kaya dan memegang banyak uang – perusahaan melihat
potensi dana yang dapat diinvestasikan. Perusahaan yang melihat potensi ini
berkompetisi satu dengan lainnya untuk menarik investor, banyak yang
beralih pada profesional – Humas – untuk menangani individu-individu ini.
Namun profesi humas sendiri pada masa-masa ini belum terlalu berkembang.
Era berikutnya adalah era keuangan (1970-2000), dimana terjadi pergeseran
dari pemegang saham individual kepada investor profesional. Pasar finansial
mulai memiliki lembaga-lembaga keuangan (menjadi terinstitusi) dan
tanggung jawab investor ikut bergeser dari spesialiasi komunikasi menjadi
akuntan dan jabatan keuangan profesional. Dibawah pengawasan Kepala
Divisi Keuangan, aktifitas hubungan investor menjadi lebih fokus pada
penyediaan informasi keuangan kepada para investornya. Fokus menjadi
bergeser, dari penggunaan media masa menjadi pertemuan-pertemuan kecil
(temu muka) dengan para pemegang saham institusional dan analis finansial.
Komunikasi tatap muka ini memungkinkan arus informasi dua arah. Umpan
balik didapatkan. Walaupun begitu strategi ini jarang sekali digunakan untuk
memodifikasi aktifitas perusahaan dan lebih banyak digunakan untuk
merangkai pesan-pesan persuasif dalam “menjual” organisasi. Pendekatan
“penjualan” ini memposisikan tujuan hubungan investor untuk meningkatkan
harga saham. Hal ini disimpulkan oleh Ryan dan Jacobs (2005) yang menilik
12. bahwa tujutan dari hubungan investor adalah untuk memaksimalkan harga
saham – semakin tinggi harga saham, semakin baik 4.
Kini Hubungan Investor memasuki Era Terintegrasi (setelah 2000) dimana
hubungan investor professional modern menyadari bahwa investor tidak
tertarik melihat sebuah perusahaan dengan nilai tinggi atau saham fantastis,
namun lebih tertarik dalam memahami bisnis perusahaan dan nilai-nilai
perusahaan ini. Untuk membuat ini lebih baik, perusahaan harus
mengembangkan komunikasi dengan pemegang saham dan
menginformasikan laporan-laporan keuangan yang diwajibkan sesuai dengan
peraturan dan hukum yang berlaku melalui laporan keuagan5. Banyak
akademisi dan praktisi menekankan pentingnya informasi non-keuangan
dalam hubungan investor6 fokus pertemuan bergeser dari pertemuan
keuangan menjadi pertemuan yang membahas aspek bisnis secara lebih
menyeluruh dan menekankan pentingnya informasi non-keuangan untuk
sebuah menentukan nilai suatu perusahaan.
4 Ryan, Thomas M. dan Jacobs, Chad A. Using Investor Relations to Maximize Equity Valuation. New
Jersey 2005. John Wiley & Sons
5 Wiesel, Skiera, & Villanueva, 2008, hal 1
6 Gelb& Siegel, 2000; Greenspan, 2002; Orndoff, 2004; Imamat, sarath, & Sougiannis, 2005;
Laskin, 2006.
13. Bab V
Tantangan Humas Masa Kini
Proses peranan manajemen dan hubungan masyarakat (humas) dalam suatu
organisasi adalah upaya menyusun sasaran dan kerja sama melalui orang
lain. Di samping itu, untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien
dan efektif dan agar pekerjaan terlaksana dengan baik. Fungsi dan tanggung
jawab manajer humas hendaknya mengupayakan terjadinya hubungan yang
lancar dan efektif antara semua bagian dalam perusahaan di satu sisi dan
antara perusahaan itu dengan publik internal dan publik eksternal.
Manajer humas adalah bagian yang mewakili perusahaan terhadap publik
dan mewakili publik pada perusahaan. Dengan demikian, tiap bagian lain
dalam perusahaan itu tahu bahwa pimpinan puncak termasuk manajer humas
tingkat dan bobotnya sama dengan rekan pimpinan puncak bagian lain.
Manajer humas harus pula dapat menyajikan hasil evaluasi akurat tentang:
1. Lingkungan
2. Sikap dan pendapat publik
3. Efektivitas dalam mengelola informasi
4. Pengaruh bagian satu dalam organisasi terhadap bagian lainnya
* Evaluasi tersebut meliputi ruang lingkup tugasnya manajer humas dalam
rangka mengatur/memanfaatkan kegiatan internal dan eksternal.
14. Bab VI
Tantangan Hubungan Investor Masa Kini
Tantangan Hubungan Investor masa kini adalah untuk menciptakan
pengertian yang lebih baik bagi investor tentang bisnis perusahaan
(organisasi) dan nilai-nilai yang didukung oleh organisasi.
Salah satu kesulitan publik yang bergerak di bidang keuangan saat
berhubungan dengan pemangku kepentingan mereka (investor) adalah
keharusan para pemangku kepentingan ini mengisi data yang rumit dan
banyak, serta kewajiban untuk mengungkap beberapa hal yang rahasia.
Dalam bidang keuangan, humas juga mampu menerjemahkan data keuangan
yang rumit sehingga mudah dicerna oleh jurnalis. Humas mampu membujuk
wartawan untuk menulis data keuangan sesuai dengan kepentingan mereka,
melalui lembar fakta (fact sheet) mengenai data keuangan dengan bahasa
yang sederhana.
Salah satu aplikasi yang paling menonjol di Indonesia adalah apa yang
dilakukan Bursa Efek Jakarta saat memberikan keterangan mengenai kinerja
bursa, dan performance perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam bursa.
Komunikasi dengan para investor yang efektfi adalah yang seseuai dengan
asas-asas berikut:
Informasi sebaiknya disampaikan kepada para investor secara sederhana,
mudah dipahami dan dengan istilah-istilah non-teknis. Komunikasi investor
sebaiknya berkesinambungan sejak saat seorang investor mendapatkan
sahamnya sampai ia menjual sahamnya.
Informasi finansial merupakan bacaan yang tidak menarik dan menjemukan
bagi para kebanyakan investor yang banyak tidak mengenal baik keuangan
perusahaan. Teknik-teknik redaksional yang dipergunakan secara efektif
dalam majalah popular, sebaiknya diterapkan untuk mendapat perhatian dan
meningkatkan minat para pembaca sebagai komunikasi untuk investor.
15. Kontak pribadi antara manajemen dan para investor amatlah penting bagi
hubgunan investor yang terbaik. Komunikasi cetak tidak mendapat temat
pada kontak pribadi.
Manajemen sebaiknya mengungkapkan kepada para investor kedua sisi dari
kisah berita bisnis, baik yang buruk maupun yang baik.
Komunikasi dengan para investor sebaiknya mempertimbangkan ciri, sikap,
dan kepentingan para pemilik saham, seperti diungkapkan oleh penelitian-
penelitian investor yang sinambung.
16. Bab VII
Tanggung Jawab Hubungan Investor
Profesi Hubungan Investor memiliki tanggung jawab untuk membuat
pedoman umum suatu program hubungan antar pemegang saham.
Perusahaan dengan jumlah pemegang saham yang terbatas dapat saja
menunjuk seorang sekretaris atau pegawai tata usaha perusahaan agar
bertanggung jawab terhadap hubungan dengan para pemegang saham
dengan mengadakan rapat tahuan, melaporkan acara kerja, da menangani
seluruh urusan para pemegang saham. Akan tetapi perusahaan dengan
jumlah pemegang saham yang semakin besar sebaiknya menyerahakan
tanggung jawab hubungan pemegang saham kepada staf humas, yang
bekerja sama dengan sekretaris dana para petugas finansial perusahaan
lainnya dalam merencanakan komunikasi. Untuk memperoleh koordinasi
yang efektif, petugas finasial dan anggota staf humas membentuk suatu
panitia hubungan pemegang saham.
Diperusahaan besar, seksi hubungan pemegang saham dinyatakan dalam
suatu kebijakan hubungan pemegang saham untuk dijadikan pedoman bagi
manajemen dan segenap staf humas yang bertanggung jawab terhadap
hubungan pemegang saham. Khususnya, kebijaksanaan hubungan
pemegang saham tersebut adalah untuk meyakinkan para investor dan
pemegang saham perusahaan bahwa hal itu merupakan investasi jangka
panjang yang menguntungkan; bahwa kegiatan perusahaan dikelola dengan
baik; dan bahwa hal itu diberikan bagi suatu program pengembangan
produksi, penjualan, dan pertumbuhan yang didukung oleh penelitian dan
perkembangan yang berkesinambungan.
17. Bab VIII
Media Komunikasi Hubungan Investor
Media komunikasi dengan para investor ada yang cetak, audio visual, lisan,
dan gabungan ketiga metode ini. Komunikasi efektif menyajikan pertukaran
yang timbal balik, sehingga manajemen selain bisa memperoleh pandangan
dari para investor juga dapat memberi informasi kepada mereka mengenai
perusahaan.
Komunikasi Cetak dengan Para Investor
Komunikasi cetak dengan para investor meliputi laporan tahunan, laporan
sementara, pengumuman rapat tahunan dan rapat regional, majalah
pemengang saham, periklanan dividend an rapat ahunan, korespondensi
investor, publisitas finansial, penawaran khusus bagi para investor, etalase,
buku mini dan brosur, literature promosional, laporan rapat investor,
sayembara investor, dan komunikasi karyawan investor.
Korespondensi investor
Surat menyurat dengan para investor perseorangan merupakan suatu factor
penting dalam hubungan investor yang baik. Sebuah surat ucapan selamat
dari direktur utama dikirimkan dengan surat kepada para investor baru.
Apabila seorang investor menjual sahamnya, maka ia akan menerima surat
yang menyatakan penyesalan, dengan harapan semoga ia akan dianggap
kembali sebagai salah seorang pemilik saham perusahaan. Beberapa
perusahaan mengirimkan surat dengan teratur kepada para analisis jaminian
mendiskusikan kemajuan ekonomi di daerah yang dilayani oleh perusahaan
tersebut.
Komunikasi lisan
Metode utama komunikasi lisan dengan para investor dan komunitas finansial
adlah rapat tahunan, rapat regional, gelanggang terbuka atau wisata pabrik,
kunjungan pribadi, rapat dengan para analis jaminan dan para anggota
komunitas finansial, serta ceramah dan foum para investor.
18. Rapat tahunan investor
Undang undang perusahaan disetiap negara bagian mengharuskan setiap
perusahaan menyelenggarakan rapat tahunan. Dalam rapat itu para investor
mempunyai kesempatan menggunakan haknya untuk memilih direktur,
mendengarkan laporan manajemen, dan melakukan transaksi bisnis. Rapat
tahunan perusahaan acapkali merupakan peristiwa yang terabaikan, yang
dihadiri oleh kurang dari satu persen dari jumlah pemegangn saham. Banyak
perusahaan berupaya mengatasinya secepatnya dengan sedikit mungkin
mempermalukan para petugas, yang sering dijadikan sasaran
penyalahgunaan oleh mereka yang suka menyombongkan diri dan membuat
keonaran.
Rapat tahunan digambarkan sebagai sirkus dengan para pelawaknya.
Kelompok “investor professional” yang memiliki sejumlah kecl saham dari
sejumlah besar perusahaan menghadiri tidak kurang 150 rapat setiap
tahunnya.
19. Daftar Pustaka
Moore, H. Frazier, Ph.d- Hubungan Masyarakat, Membangun Citra Dengan
Komunikasi. Remaja Rosdakarya Bandung 2004.
Buku Manajemen Humas karya Mahidin Mahmud dan Alex Rumondor
PRWeek and Korn Ferry Survey Penghasilan Spesialisasi Humas 2006
Ryan, Thomas M. dan Jacobs, Chad A. Using Investor Relations to Maximize
Equity Valuation. New Jersey 2005. John Wiley & Sons.
Wiesel, Skiera, & Villanueva, 2008, hal 1
Gelb & Siegel, 2000; Greenspan, 2002; Orndoff, 2004; Imamat, sarath, &
Sougiannis, 2005; Laskin, 2006.