Pendekatan pendidikan Reggio Emilia berfokus pada potensi anak, lingkungan sebagai guru, dan kerjasama antara sekolah dan orang tua. Kurikulumnya mengikuti minat anak dan guru bertindak sebagai peneliti untuk memfasilitasi proses belajar yang aktif dan kreatif.
4. Sejarah Pendekatan Reggio Emilia
• REA diciptakan oleh Loris Malaguzzi dan para
orang tua di daerah sekitar Reggio Emilia di Italia
setelah Perang Dunia II.
• Metode atau pendekatan pendidikan, terutama
untuk anak usia dini, yang berbeda dari
pendekatan konvensional, yaitu Reggio Emilia
Approach (REA). Pendekatan REA ini
berkomitmen “menciptakan kondisi
pembelajaran yang akan mendorong dan
memfasilitasi anak untuk membangun kekuatan
berpikirnya sendiri melalui penggabungan
seluruh bahasa ekspresif, komunikatif, dan
kognitifnya” (Edward & Forman, 1993).
5. Filosofi Reggio Emilia
• Penggunaan lingkungan untuk meningkatkan
pembelajaran dan hubungan. Lingkungan dapat
dipertimbangkan sebagai “guru ketiga”
• Proyek kurikulum berdasarkan pada penelitian
dan “ratusan bahasa” anak-anak
• Dokumentasi sebagai sarana
pengamatan, penelitian, dan pembelaan
• Kemitraan dengan orang tua yang melampaui
pemahaman pendidikan orang tua terkini.
• Guru sebagai peneliti.
6. Pendekatan Reggio Emilia
Memperhatikan perkembangan anak-anak dan
hubungannya dengan lingkungan mereka yang
dibagi menjadi dua yaitu :.
a. Peran lingkungan fisik
b. Peran lingkungan sebagai guru
7. Prinsip Pembelajaran
Prinsip-prinsip Reggio Emilia yang berpusat pada
anak antara lain :
• Anak-anak memiliki banyak potensi kreatif,
kecerdasan, dan komunikatif, dan mereka juga
memiliki hak dasar agar semua potensi ini dihargai
dan dipelihara.
• Sekolah adalah sistem hubungan, seperti halnya
kesejahteraan anak-anak yang tergantung pada
kesejahteraan guru dan keluarga.
8. Lanjutan...
• Guru harus belajar tentang anak-anak sambil
mencoba mengajari mereka, dan ketidakpastian
adalah hal utama pada proses penyelidikan
bersama.
• Ruang pendidikan harus memenuhi kebutuhan
semua orang yang menggunakannya, seperti
tempat-tempat untuk anak usia dini yang
dikonsepkan sebagai tempat pertukaran dan
hubungan yang dibangun diantara dan antar
anak, guru, dan keluarga.
9. Peranan Guru dalam Pendekatan
Reggio Emilia :
• Membangun pengetahuan dan pemahaman anak.
• Mendorong agar anak mengeluarkan ide-ide, cara pemecahan
masalah dan konflik.
• Guru didorong untuk memfasilitasi anak belajar dengan kegiatan
perencanaan dan pelajaran berdasarkan kepentingan anak,
mengajukan pertanyaan untuk lebih memahami, dan secara aktif
terlibat dalam kegiatan bersama anak, bukannya duduk diam dan
mengamati anak belajar.
• Mengatur kelas dan benda-benda yang ada di kelas agar menjadi
tempat yang menyenangkan.
• Mengatur jenis barang-barang di kelas agar dapat membantu anak
membuat keputusan mengenai benda-benda yang akan digunakan.
• Untuk mendokumentasi kemajuan anak seperti; videotape, tape
recording dan portofolio
• Untuk membantu anak mengutarakan pengetahuannya melalui
gambaran pekerjaannya
• Membentuk hubungan baik antara rumah, sekolah dan komunitas
10. Tujuan Pembelajaran dalam
Pendekatan Reggio Emilia :
• Mengkomunikasikan kekuatan ide-ide dan hak-hak
anak, potensi, dan sumber-seumber yang seringkali
terabaikan.
• Mempromosikan studi, penelitian, eksperimen dalam
pembelajaran dengan konteks pembelajaran yang
aktif, konstruktif dan kreatif.
• Meningkatkan profesionalisme guru, mendukung suatu
kesadaran yang tinggi terhadap nilai-nilai kerjasama
dan kebermaknaan hubungan antara anak dan
keluarganya.
• Menjadikan topik utama dari nilai-nilai
penelitian, observasi, interpretasi dan dokumentasi
dari pengetahuan yang dibangun dari proses berpikir
anak.
• Mengorganisasikan kunjungan terbimbing ke dalam
program pendidikan, pameran budaya, seminar, dan
kursus-kursus dalam issue pendidikan dan budaya anak
usia dini
11. KURIKULUM
Kurikulum ini bertujuan untuk kemajuan
purposif tetapi kurang ruang lingkup dan urutan.
Guru mengikuti kepentingan anak-anak dan tidak
memberikan instruksi fokus dalam memberikan
pengajaran. Pendekatan Reggio Emilia memiliki
keyakinan yang kuat bahwa anak-anak belajar
melalui interaksi dengan orang lain, termasuk
orangtua, staf dan teman-teman di lingkungan
belajar yang ramah.
12. Penataan Kelas
Banyak perhatian dicurahkan untuk tampilan
dan nuansa kelas dalam pendekatan Reggio
Emilia. Tujuannya adalah untuk menciptakan
suasana yang menyenangkan, di mana anak-
anak, keluarga dan guru merasa dimengerti
dan santai. Lingkungan dipandang sebagai
unsur penting dari pendidikan dan merupakan
cerminan dari budaya sekolah
13. Atelier
Salah satu inovasi utama dari pendekatan
Reggio Emilia adalah Atelier, sebuah studio
dan laboratorium sekolah.