BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
Pbk
1. MODUL 2
RUANG LINGKUP KEBUDAYAAN DALAM PENDIDIKAN
Kegiatan Belajar 1
HAKIKAT KEBUDAYAAN
Para ahli antropologi pendidikan seperti Theodore Brameld (1957) seperti
dikutip Tilaar (2002) mrlihat keterkaitan yang sangat erat antara
pendidikan,masyarakat dan kebudayaan.Antara pendidikan dan kebudayaan
terdapat hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan
suatu hal yang sama ialah nilai-nilai.Di dalam rumusan-rumusan mengenai
kebudayaan seperti Tylor tekah menjalin ketiga
pengertian;manusia,nastarakat,budaya sebagai tiga dimensi dari hal yang
bersamaan.Oleh sebab itu pendidikan tidak terlepas dari kebudayaan dan
hanya dapat terlaksana dalam suatu masyarakat.Apabila kebudayaan
mempunyai tiga unsur penting yaitu kebudayaan sebagai suatu tata
kehidupan (order),kebudayaan sebagai suatu proses,dan kebudayaan
mempunyai suatu visi tertentu (goals).
Kebudayaan dibedakan dengan peradaban,meskipun pada beberapa literatur
kadang kala menggunakan istilah kebudayaan untuk menunjuk suatu
peradaban.Kebudayaan memiliki pengertian yang intrisik oleh karena semua
bangsa atau masyarakat mempunyai budaya.Sedangkan peradaban lebih
terarah pada mastarakat modern dan maju.Namun,demikian ada pula yang
menyalah artikan peradaban dengan westernisasi.Sebenarnya peradaban
lebih diarahkan kepada masyarakat maju yang di tandai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan,teknologi, dan peningkatan nilai-nilai kemanusian
(Koentjaraninggrat, 1985).
Para ahli pendidikan dan antropologi sepakat bahwa budaya adalah dasar
terbentuknya kepribadian manusia.Dari budaya dapat terbentuk identitas
seseorang,identitas suatu masyarakat,dan identitas suatu bangsa.Dengan
budaya itu pulalah seseorang akan memasuki budaya global dalam dunia
terbuka.
A. Pengertian Kebudayaan
Kata " kebudayaan" berasal dari bahasa Sansekerta "buddayah" yang
merupakan bentuk jamak dari "buddi" yang berarti budi atau
akal.Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkut paut dengan
budi atau akal". Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing
sama artinya dengan kebudayaan berasal dari bahasa latin colere,yang
artinya mengolah atau mengerjakan,yaitu mengolah tanah atau bertani.Dari
asal kata colere tersebut culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan
manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Dalam antropologi yang meneliti dan menganalisis berbagai cara hidup
manusia dan berbagai sistem tindakan manusia aspek belajar merupakan
aspek pokok.Karena itu dalam memberi batasan kepada konsep
2. "kebudayaan",antropologi sering kali sangat berbeda dengan berbagai ilmu
lain.Arti "kebudayaan" dalam bahasa sehari-hari pada umumnya terbatas
pada segala sesuatu yang indah,misalnya;candi,tarian,seni rupa,seni
suara,kesusastraan dan filsafat.Menurut pandangan antropologi
"kebudayaan" adalah seluruh sistem gagasan dan rasa,tindakan,serta karya
yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat,yang di jadikan
miliknya dengan belajar".Dengan demikian hampir semua tindakan manusia
adalah "kebudayaan" (Koentjaraningrat, 1966).
E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai kompleks yang
mencakup pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,hukim,adat istiadat,dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang di dapatkan
oleh manusia sebagai anggota masyarakat.Kebudayaan terdiri dari segala
sesuatu yang di pelajari dari pola-pola perilaku yang normatif.Artinya
mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir,merasakan dan bertindak.
Tilaar (2002) merinci defenisi yang dikemukakan oleh E.B.Tylor di
atas,sebagai berikut:
Kebudayaan merupakan suatu keseluruhan yang kompleks.Hal ini
berarti bahwa kebudayaan merupakan suatu kesatuan dan bukan jumlah
dari bagian-bagian.
Kebudayaan merupakan suatu prestasi kreasi manusia yang bukan
matetial,artinya berupa bentuk-bentuk prestasi psikologis seperti:ilmu
pengetahuan,kepercayaan,dan seni.
Kebudayaan dapat pula berbentuk kelakuan-kelakuan yang terarah
seperti hukum,adat istiadat yang berkesinambungan.
Kebudayaan diperoleh dari lingkungan.
Kebudayaan tidak terwujud dalam kehidupan manusia yang soliter atau
terasing tetapi yang hidup dalam suatu masyarakat tertentu.
Defenisi Tylor juga memberikan penekanan kepada faktor manusia yang
memperoleh nilai-nilai tersebut dari masyarakatnya.Hal ini berararti betapa
pentingnya masyarakat manusia di dalam perkembangan manusia itu
sendiri.Implikasi yang dapat di petik dari pengertian kebudayaan menurut
Tylor adalah:
Adanya keteraturan dalam hidup bermasyarakat,
Adanya proses pemanusiaan;
Di dalam proses pemanusiaan itu terdapat suatu visi tentang kehidupan.
Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai
semua hasil karya,rasa,dan cipta masyarakat.Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan
jasmaniah (material culture) yang di perlukan oleh manusia untuk
menguasai alam sekitarnya,agar kekuatan serta hasilnya dapat di abadikan
untuk kepentingan masyarakat.
B. Wujud Kebudayaan
Talcott Parsons dan A.L. Kroeber ( Koendjaraninggrat: 1996) menganjurkan
untuk membedakan wujud kebudayaanbsebagai suatu sistem gagasan serta
3. konsep-konsep dan wujudnya sebagai rangkaian tindakan serta aktivitas
manusia yang berpola.Dalam rangka itu,J.J.Honingman (Koendjaraninggrat:
1996) membuat perbedaan atas 3 gejala kebudayaan,yakni:
a. ideas
b. activities
c. artifacts.
Namun demikian Koendjaraninggrat (1996) menyarankan agar kebudayaan
di beda-bedakan sesuai dengan 4 wujudnya yang terdiri dari:
a. artifacts
Wujud konkret dari kebudayaan berupa aftifact adalah kebudayaan
yang merupakan hasil karya yang bersifat fisik yang dapat di
raba,misalnya;bangunan,benda-benda bergerak seperyi kapal,dan benda-
benda yang di pergunakan manusi sehari-hari.
b. sistem tingkah laku dan tindakan yang berpola
Merupakan suatu pola tindakan yang dilakukan oleh manusia yang
berpola.Tingkah laku yangberpola ini mengikuti suatua aguran yang berlaku
pada sistem sosial masyarakat tertentu.Tingkah laku sifatnya kongkfit,dapat
diamati dan divisualisasikan.
c. sistem gagasan
Sistem gagasan sifatnya abstrak hanya dapat diketahui serta dipahami
setelah mempelajarinya dengan mendalam,baik melalui wawancara intensif
atau dengan membaca.
d. sistem idiologis.
Merupakan suatu gagasan yang telah di pelajari oleh warga suatu
masyarakat sejak dini,dan karena itu sangat sulit untuk di ubah.
Istilah untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang merupakn pusat dari
semua unsur yang lain itu adalah nilai-nilai budaya,yang menentukan sifat
dan corak dari pikiran,cara berpikir,serta tingkah laku manusia.
C. Sistem Nilai Budaya
Sustem nilai budaya adalah tingkat tertinggi dan paling abstrak dari adat
istiadat.Nilai budaya terdiri dari konsep-konsep mengenai segala sesuatu
yang dinilai berharga dan penting oleh suatu warga masyarakat sehingga
dapat berfungsi sebagai suatu pedoman orintasi pada kehidupan para warga
masyarakat yang bersangkutan.
Konsep idiologi juga merupakan suatu sistem pedoman hidup yang ingin di
capai oleh para warga suztu masyarakat,namun yang sifatnya lebih khusus
daripada sistem nilai budaya.Idiologi dapat menyangkut seluruh
masyarakat,tetapi dapat juga hanya golongan-golongan tertentu saja dalam
masyarakat yang bersangkutan.Sebaliknya istilah idiologi pada umumnya
tidak digunakan dalam hubungan dengan individu.Oleh karena itu yang ada
hanya idilogi negara,idiologi suatu masyarakat,idiologi golongan dan lain-
lain.
4. D.Adat Istiadat,Norma,dan Hukum
Norma merupakan aturan untuk bertindak yang sifatnya khusus,dan
perumusanya pada umumnya sangat rinci atau ruang linkupnya tidak terlalu
luas dan perumusanya tidak terlalu kabur.Norma yang khusus itu dapat
digolongkan menurut pranata di masyarakat,yang di dalamnya terdiri
sejumlah pranata,misalnya pranata
pendidikan,peradilan,ekonomi,kesenian,keagamaan,perkawinan dan
sebagainya.
Diantara berbagai norma yang ada di dalam suatu masyarakat,ada yang
dirasakan lebih besar dari pada lainya.Pelanggaran terhadap suatu norma
yang dianggap tidak begitu berat umumnyz tidak akan membawa akibat
yang panjang,dan mungkin hanya akan menjadi bahan ejekan atau
pergunjingan para warga masyarakat yang norma semacam ini oleh
W.G.Sumner dinamakan folksways atau dengan istilah lain sebagai tata
cara.Sebaliknya adanorma yang berakibat panjang apabila di langgar
sehingga pelanggaranya bisa jadi dituntut,diadili,dan dihukum.Norma
srmacam ini di namakan mores atau dengan istilah lain dinamakan adat
istiadat.
Ferdian Tonies (Soekanto, 1990) menjelaskan bahwa kebiasaan mempunyai
3 arti yaitu:
Dalam arti yang menunjuk pada suatu kenyataan yang bersifat objektif.
Dalam arti bahwa kebiasaan tersebut dijadikan kaidahbgi
seseorang,norma manayang diciptakan untuk diri sendiri.
Sebagai perwujudan kemauan atau keinginan seseorang untuk bsrbuat
sesuatu.
Di samping adat istiadat,kaidah yang mengatur kehidupan manusia adalah
hukum,yang biasanya di buat dengan sengaja dan mempunyai sanksi yang
jelas.Hukum di buat dengan tujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat
agar tetjafi keserasian antara warga maxyarakat dan sistem sosial yang di
bangun oleh suatu masyarakat.Pada masyarakat modern hukum dibuat oleh
lembaga-lembaga yang dibetikan wewenang oleh rakyat.
5. Kegiatan Belajar 2
UNSUR-UNSUR POKOK KEBUDAYAAN
A. Unsur-unsur Pokok Kebudayaan
Menurut Melville J. Herskovits (Soekanto: 1990) ada 4 unsur pokok
kebudayaan yaitu:
alat-alat teknologi
sistem ekonomi
keluarga
kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski (Soekanto: 1990) menyebut unsur-pokok
kebudayaan adalah sebagai berikut:
sistem norma yang memunkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
organisasi ekonomi
alat-alat lembaga atau petugas pendidikan,perlu di ingat bahwa
keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama.
C.Kluckhohn (1953) menyebutkan unsur-unsur pada kebudayaan yang ada
di dunia ini secara universal terdiri dari:
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia ( pakaian,perumahan,alat
tumah tangga,alat produksi,senjata,transportasi dan sebagainya.
Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi (
pertanian,peternakan,sistem produksi,sistem distribusi dan sebagainya.
Sistem kemasyarakatan ( sistem kekerabatan,organisasi politik,sistem
hukum dan sistem perkawinan).
Bahasa ( lisan maupun tertulis).
Kesenian ( seni rupa,seni suara,s3ni gerak dan sebagainya).
Sistem pengetahuan
Religi ( sistem kepercayaan).
Unsur-unsur kebudayaantersebut diatas sifatnya masih umum.Kebudyaan
universal tersebut dapat dijabarkan lagi kedalam unsur-unsur yang lebih
kecil.Ralp Linton 1936 menyebutnya dengan kegiatan-kegiatan kebudayaan
atau cultural activity.
Masing-masing unsur kebudayaan tersebut dapat dianalisis sebagai betikut:
1. Alam pikiran
2. Religi
3. Bahasa
4. Hubungan sosial
5. Hubungan perekonomian
6. Ilmu pengetahuan dan teknologi
7. Kesenian
8. Politik dan pemerintahan
9. Pendidikan
Unsur-unsur normatif yang merupakan bagian dari kebudayaan adalah
sebagai berikut:
6. Unsur-unsur yang menyangkut penilaian,
Unsur-unsur yang berhubungan dengan apa yang s3harusnya
Unsur-unsur yang menyangkut kepercayaan.
Soekanto (1990:1998) membatasi kaidah dalam kaitan dengan kebudayaan
kedalam 4 hal yaitu:
kaidah yang dipergunakan secara luas dalam suatu kelompok
masyarakat tertentu
kekuasaan yang memperlakukan kaidah-kaidah tersebut
unsur formal kaidah tersebut
hubunganya dengan ketentuan hidup lainya.