SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
makalah tentang alergi obat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Alergi adalah suatu reaksi sistem kekebalan tubuh (imunitas) terhadap suatu
bahan/zat asing (alergen). Bentuk reaksi itu macam-macam, bisa berbentuk
ruam kemerahan, penyumbatan (kongesti), pilek, bersin, radang mata, asma,
shock atau bahkan kematian (jarang terjadi).
Alergi sangat dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Normalnya sistem
kekebalan tubuh dirancang untuk melawan bakteri, jamur, virus dan benda asing
lainnya. Namun dalam kenyataannya sistem kekebalan tubuh menimbulkan
reaksi yang berlebihan pada benda asing. Reaksi yang berlebihan oleh sistem
kekebalan tubuh terhadap benda asing ini menimbulkan alergi.
Alergi obat terjadi karena tubuh seseorang sangat sensitif sehingga bereaksi
secara berlebihan terhadap obat yang digunakan. Tubuh berusaha menolak obat
tersebut, namun reaksi penolakannya amat berlebihan sehingga merugikan
tubuh sendiri. Reaksi itu bisa berupa gatal, sesak napas, penurunan tekanan
darah, reaksi kulit disertai kelainan pada selaput lendir saluran cerna, sindrom
Stevens-Johnson pada saluran napas dan kemaluan.
Beberapa alergi obat hilang dengan sendirinya beberapa waktu. Tetapi setelah
anda memiliki reaksi alergi terhadap obat-obatan, anda mungkin akan selalu
menjadi alergi obat. Anda juga bisa alergi obat-obatan lainnya yang seperti itu.
Alergi obat merupakan salah satu jenis berbahaya, atau Adverse, reaksi
narkoba. Gejala dan perawatan dari berbagai jenis Adverse reaksi berbeda.
Risiko alergi obat meningkat pada orang yang memiliki bakat alergi atau dalam
istilah kedokteran disebut denganatopi. Untuk menghindari terjadinya alergi
obat, perlu kerja sama antara pasien dan dokter. Pasien harus mengemukakan
pengalamannya menggunakan obat selama ini, apakah obat tertentu membuat
tubuh alergi atau dicurigai menimbulkan alergi.
B. Proses terjadinya alergi
Normalnya benda – benda asing yang masuk ke dalam tubuh bisa diidentifikasi
dengan aman dan dapat diabaikan. Alergi terjadi jika sistem kekebalan tubuh
salah mengidentifikasi benda asing sehingga benda asing itu dianggap sebagai
ancaman. Karena di anggap ancaman maka sistem kekebalan tubuh akan
mengeluarkan berbagai macam zat dan antibody untuk melawan benda asing
tersebut. Zat dan senyawa yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh untuk
melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh menimbulkan gejala – gejala
alergi bagi tubuh penderita. Benda asing yang menyebabkan alergi disebut
sebagai alergen. Sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam proses terjadinya
alergi adalah IgE (immunoglobulin E). Seseorang akan mudah menderita alergi
jika orang tersebut ada riwayat keturunan alergi.
C. Zat yang dapat menyebabkan alergi
Pada dasarnya hampir semua obat, makanan, atau apapun yang Anda konsumsi
dapat berpotensi menimbulkan alergi. Setiap orang memiliki jenis alergi yang
berbeda-beda. Namun, dari Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI
menyebutkan obat yang yang sering menimbulkan alergi adalag antibiotika
penisilin dan turunannya (ampisilin, amoksisilin, kloksasilin), antibiotika
sulfonamide, obat antidemam dan antinyeri (seperti asam salisilat, parasetamol,
dll).
Obat apapun dapat menyebabkan reaksi alergi. Beberapa yang umum adalah:
1) Penicillins (seperti nafcillin, ampicillin atau amoxicillin). Jenis obat-obatan
yang paling menyebabkan alergi obat.
2) Sulfa obat-obatan.
3) barbiturates.
4) Insulin.
5) Vaksin.
Vaksin adalah sebuah senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan
imunitas tubuh terhadap virus dengan menghasilkan antibodi. Vaksin terbuat
dari virus yang telah dimatikan atau "dilemahkan" dengan menggunakan bahan-
bahan tambahan lainnya seperti formalaldehid, thymerosal dan lainnya.
Sedangkan vaksinasi adalah suatu usaha memberikan vaksin tertentu ke dalam
tubuh untuk menghasilkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit/virus
tersebut. Tanda alergi yang biasa dialami oleh seseorang yang diberi vaksin
adalah demam.
Sistem kekebalan mengenali partikel vaksin sebagai agen asing,
menghancurkannya, dan "mengingat"-nya. Ketika di kemudian hari agen yang
virulen menginfeksi tubuh, sistem kekebalan telah siap:
1. menetralkan bahannya sebelum bisa memasuki sel dan
2. mengenali dan menghancurkan sel yang telah terinfeksi sebelum agen ini
dapat berbiak.
6) Anticonvulsants.
7) Obat untuk Hyperthyroidism.
risiko tinggi
1. Allopurinol
2. Sulfamethoxazole
3. Sulfamediazine
4. Sulfapyridine
5. Sulfadoxine
6. Sulfasalazine
7. Carbamezepine
8. Lamotrigine
9. Phenobartbital
10. Phenytoin
11. Phenylbutazone
12. Nevirapine
13. Oxicam NSAIDs
14. Thiacetazone
Resiko rendah
1. Acetic Acid NSAIDS
2. Aminopenicilins
3. Cephalosporinsquinolones
4. Cyclins
5. Macrolides
Cukup aman
1) Paracetamol (acetaminophen)
Paracetamol adalah suatu senyawa Acetazolamida dari Pirlideniadan termasuk
salah satu nootropikagen yang berpengaruh pada susunan syaraf pusat. Biasanya
akibat darimeminum paracetamol ini tidak mengalami reaksi alergi,jadi cukup
aman.
2) Pyrazolone analgesics
3) Corticosteroid
4) Sertraline
Tak berisiko
1. Aspirin
2. Sulfonylurea
3. Thiazide diuretics
4. Aldactone
5. Calcium channel blockers
6. Statins
7. Hormon
8. Vitamin
Jika Anda alergi salah satu obat-obatan, Anda mungkin alergi lain seperti itu.
Misalnya, jika Anda alergi penisilin, Anda mungkin juga alergi sama obat-
obatan seperti cephalosporins (cephalexin atau cefuroxime, misalnya).
D. Gejala
Gejala alergi dapat mulai dari yang ringan hingga yang berat. Gejala alergi yang
ringan dapat berupa bersin – bersin, hidung meler, gatal – gatal baik bersifat
lokal atau seluruh tubuh, hidung mampet dan gejala alergi lainnya. Gejala alergi
dapat dapat terlihat pada kulit, mata, hidung, paru-paru dan perut, tergantung
pada jenis alerginya. Gejala-gejala alergi obat bisa mulai dari ringan ke sangat
serius adalah:
1. hives atau welts, ruam, blisters, atau masalah kulit disebut eksim. Ini adalah
yang paling umum gejala alergi obat. Lihat gambar kulit yang disebabkan oleh
reaksi alergi obat.
2. Batuk, wheezing, Hidung, dan kesulitan bernapas.
3. demam.
4. kulit melepuh dan mengelupas. Masalah ini disebut racun berhubung dgn
kulit necrolysis, dan dapat membawa maut jika tidak dirawat.
5. Anaphylaxis, yang merupakan reaksi paling berbahaya. Dapat membawa
maut, dan Anda akan memerlukan perawatan darurat. Gejala, seperti hives dan
kesulitan bernapas, biasanya muncul dalam waktu 1 jam setelah minum obat,
reaksi cepat tanpa perawatan, Anda dapat masuk ke shock.
Gambaran lain yang menandakan adanya alergi obat :
1) Adanya penonjolan kemerahan, seperti orang terkena cacar
2) Adanya biduran
3) Adanya kemerahan pada kulit yang disertai dengan sisik kulit.
4) Adanya perdarahan dalam kulit, seperti kemerahan pada penderita demam
berdarah dengue.
5) Adanya radang pada pembulih darah (vaskulitis)
6) Adanya rekasi kemerahan karena kontak dengan sinar matahari
7) Adanya penonjolan bernanah seperti jerawat
8) Kelainan lain gawat darurat, seperti kulit seperti terbakar yang dalam klinik
disebut nekrolisis epidermal toksik
Gejala alergi yang berbahaya : rekasi anafilaksis
Reaksi alergi yang sangat berbahaya adalah gejala anafilaksis, gejalanya dapat
berupa shock berupa tekanan darah secara tiba – tiba dan cepat sehingga
membahayakan nyawa si penderita, kepala pusing dan sang penderita terlihat
sangat cemas sehingga perlu penanganan yang cepat dan harus segera di bawa
ke klinik atau RS. Gejala alergi anafilaksis paling sering terjadi pada gigitan
serangga dan alergi obat tertentu namun reaksi anafilaksis akibat minum obat
tersangat jarang terjadi.
E. Cara dokter mendiagnosa adanya reaksi alergi
a) Dokter menanyakan mengenai riwayat obat-obatan di masa lalu.
b) Dokter menanyakan mengenai kesehatan masa lalu
c) akan melakukan pemeriksaan fisik.
Jika tidak memberitahu dokter apakah anda memiliki alergi obat, maka ia dapat
melakukannya tes kulit apakah Anda memiliki reaksi alergi.
Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu tes darah atau lainnya jenis
pengujian.
Adapun yang dilakukan oleh dokter ialah :
1. Dokter mewawancara (anamnesa) seperti:
a) Obat-obat apa saja yang Anda konsumsi belakangan ini? Apakah Anda
mengonsumsi obat tradisional seperti obat Cina atau jamu-jamuan
b) . Apakah kelainan ini muncul setelah Anda mengonsumsi obat atau jamu
tersebut?
c) Apakah ada rasa gatal dan demam yang tak terlalu tinggi?
2. Dokter melakukan pemeriksaan pada kulit Anda, dan diagnosa ini dapat
ditegakkan dengan melihat adanya gejala:
a) Adanya penyebaran kelainan kulit yang tersebar dan simetris atau setempat
saja
b) Adanya bentuk kelainan yang timbul seperti kemerahan pada kulit, adanya
biduran, perdarahan dalam kulit, tonjolan bernanah, dan lainnya.
F. Pengobatan
Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk alergi obat adalah untuk berhenti
meminum obat yang menyebabkan alergi, dan bicara dengan dokter untuk
melihat apakah Anda dapat menggunakan jenis obat lain yang dapat dikonsumsi
tanpa timbul alergi.
a) Jika pasien memiliki reaksi alergi yang mengancam hidup pasien, dokter
harus memberikan epinephrine. Jika pasien mengalami kesulitan bernapas atau
jika mulai mendapatkan hives. Dokter perlu mengambil obat-obatan lainnya,
seperti antihistamines steroid dan obat-obata, dan meletakkan obat-obatan ini
secara langsung ke dalam pembuluh darah (IV).
b) Jika pasien memiliki reaksi alergi ringan, over-the-counter antihistamines
gejala dapat membantu pasien. Namun memiliki efek ngantuk.
c) Jika dokter tidak dapat mengubah obat, dokter dapat mencoba metode yang
disebut desensitization.
1) Pertama yang harus dilakukan adalah mulai mengambil jumlah kecil obat
yang menyebabkan reaksi .
2) Secara perlahan-lahan tingkatkan jumlah dosis pemakaian. Hal ini
memungkinkan pasien mendapatkan sistem kekebalan "digunakan untuk
mendapatkan" obat. Setelah inipasien dapat dipastikan tidak lagi memiliki
reaksi alergi.
Dokter akan mempertimbangkan antara dua jenis obat yaitu untuk memberikan
efek :
a) sistemik (ke selutuh tubuh)
b) hanya topikal (setempat).
Tentunya ini berdasarkan kebutuhan dari pasien dan keadaan pasien.
Obat yang termasuk sistemik adalah obat jenis kortikosteroid yang diberikan
secara diminum, misalnya obat prednison. Dokter juga dapat memberikan obat
antihistamin untuk meredakan rasa gatal.
Pengobatan topikal juga bergantung pada keadaan kulit, apakah kering atau
basah. Jika kering dapat diberikan bedak salisilat. Jika basah akan diberikan
kompres dengan larutan salisilat.
Sebenarnya, penyakit ini dapat disembuhkan apabila kita mampu mengetahui
obat apa atau zat apa yang menyebabkan alergi ini. Akan tetapi terdapat
keadaan tertentu seperti nekrolisis epidermal toksik dan sindrom Steven
Johnson, yang dapat mematikan. Hal ini kembali pada bagaimana kualitas dari
reaksi tubuh tersebut kepada obat yang dipakai.
Pendekatan terhadap alergi saat ini sudah sangat maju. Dari obat-obatan sampai
lewat imunoterapi , alergi obat ini dapat diatasi bila kita mengetahui jenis-jenis
obat.
Obat alergi yang terbaik adalah dengan mencegah alergi tersebut dengan
menghindari alergen/benda yang diketahui menyebabkan alergi. Jika telah
terjadi alergi maka diperlukan obat untuk mengurangi gejala alergi yang terjadi.
Obat alergi yang sering diberikan oleh dokter adalah antihistamin dan
kostikosteroid. Kedua jenis obat tersebut banyak tersedia di apotik namun tetap
harus berdasarkan resep dokter.
Pengobatan gejala alergi yang parah memerlukan pengobatan immunotherapy
oleh dokter ahli alergi dengan memberikan suntikan dari allergen kepada
penderita dengan tujuan membangun ketahanan tubuh terhadap allergen
tersebut. Adapun alergi anafilaksis memerlukan perawatan medis darurat yang
cepat dengan di bawa ke klinik atau RS. Adapun obat yang diberikan untuk
pengobatan alergi anafilaksis adalah dengan suntikan epinefrin dan pemberian
infus.
OBAT ALERGI DAN IMUNITAS
Obat alergi diperlukan untuk mengendalikan gejala alergi dengan
menghilangkan alergen (penyebab alergi). Namun, untuk mengendalikan alergi
dalam jangka panjang disarankan melakukan imunoterapi dengan vaksin
antiserum dan imunologikal.
Obat alergi dapat terbagi dalam 2 golongan yaitu :
1. Obat alergi golongan antihistamin (AH1)
Obat alergi golongan antihistamin ini bekerja menghambat reseptor H1 (AH1)
yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi akibat dilepaskannya histamin.
Histamin inilah yang kemudian menimbulkan reaksi imunitas seperti ruam
kemerahan, gatal-gatal, pilek, bersin, dll.
2. Obat alergi golongan kortikosteroid (kortison)
Kortikosteroid merupakan hormon yang disekresi oleh kelenjar anak ginjal
(adrenal cortex) atau obat-obat yang disintesis dan kerjanya analog dengan
hormon ini. Efek yang ditimbulkan oleh obat ini luas sekali dan dapat dikatakan
mempengaruhi hampir semua sistem dalam tubuh mulai dari keseimbangan
cairan dan elektrolit hingga daya tahan tubuh. Oleh karena itu dalam terapi obat
golongan steorid mempunyai indikasi yang sangat luas. Salah satunya sebagai
anti alergi pada serangan akut dan parah Penggunaan kortikosteorid diusahakan
tidak dalam jangka waktu panjang dan dengan dosis serendah mungkin yang
sudah memberikan efek terapi sesuai indikasinya. Dipilih dulu sediaan yang
nonsistemik (topikal atau inhalasi) karena tidak/sedikit sekali diserap ke dalam
tubuh. Jika obat ini sudah digunakan dalam jangka waktu lama, maka untuk
menghentikannya tidak boleh mendadak, tetapi harus diturunkan perlahan-
lahan.
G. Pencegahan
Untuk mencegah alergi ini kembali:
a) Yang paling mudah adalah memastikan bahwa pasien tidak lagi
mengonsumsi obat tersebut.
b) Bila pasien, pada kesempatan lainnya, berkonsultasi dengan dokter,
ingatkanlah dokter bahwa pasien memiliki alergi terhadap obat tertentu.
c) Merubah pola hidup menjadi dasar perbaikan seluruh kondisi alergi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alergi adalah suatu reaksi sistem kekebalan tubuh (imunitas) terhadap suatu
bahan/zat asing (alergen). Bentuk reaksi itu macam-macam, bisa berbentuk
ruam kemerahan, penyumbatan (kongesti), pilek, bersin, radang mata, asma,
shock atau bahkan kematian (jarang terjadi).
Alergi sangat dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Normalnya sistem
kekebalan tubuh dirancang untuk melawan bakteri, jamur, virus dan benda asing
lainnya. Namun dalam kenyataannya sistem kekebalan tubuh menimbulkan
reaksi yang berlebihan pada benda asing. Reaksi yang berlebihan oleh sistem
kekebalan tubuh terhadap benda asing ini menimbulkan alergi.
Gejala-gejala alergi obat bisa mulai dari ringan ke sangat serius adalah:
6. hives atau welts, ruam, blisters, atau masalah kulit disebut eksim. Ini adalah
yang paling umum gejala alergi obat. Lihat gambar kulit yang disebabkan oleh
reaksi alergi obat.
7. Batuk, wheezing, Hidung, dan kesulitan bernapas.
8. demam.
9. kulit melepuh dan mengelupas. Masalah ini disebut racun berhubung dgn
kulit necrolysis, dan dapat membawa maut jika tidak dirawat.
10. Anaphylaxis, yang merupakan reaksi paling berbahaya. Dapat membawa
maut, dan Anda akan memerlukan perawatan darurat. Gejala, seperti hives dan
kesulitan bernapas, biasanya muncul dalam waktu 1 jam setelah minum obat,
reaksi cepat tanpa perawatan, Anda dapat masuk ke shock.
B. Saran
Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Untuk mencegah alergi ini kembali:
d) Yang paling mudah adalah memastikan bahwa pasien tidak lagi
mengonsumsi obat tersebut.
e) Bila pasien, pada kesempatan lainnya, berkonsultasi dengan dokter,
ingatkanlah dokter bahwa pasien memiliki alergi terhadap obat tertentu.
f) Merubah pola hidup menjadi dasar perbaikan seluruh kondisi alergi.
Daftar Pustaka
1) (http://www.pediatrik.com/pkb/20060220-k5ms69-pkb.pdf)
2) : http://donadivinamed.wordpress.com/2009/03/17/bio-resonance-therapy/

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (8)

Obat antihistamin dan abat
Obat antihistamin dan abatObat antihistamin dan abat
Obat antihistamin dan abat
 
Ppt alergi
Ppt alergiPpt alergi
Ppt alergi
 
Hipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe IHipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe I
 
Alergi dan hipersensitivitas
Alergi dan hipersensitivitasAlergi dan hipersensitivitas
Alergi dan hipersensitivitas
 
Asma 2
Asma 2Asma 2
Asma 2
 
Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
 
Tes alergi
Tes alergiTes alergi
Tes alergi
 
Preskripsi alergi
Preskripsi  alergiPreskripsi  alergi
Preskripsi alergi
 

Semelhante a Pengobatan dan Diagnosa Alergi Obat

Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptxKelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptxSelvitriRahayu
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. ari saputra
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptxSiskaRahmawati10
 
Antimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatAntimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatPoltekes TNI AU
 
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdfSlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdfwidarma atmaja i komang
 
Efek samping obat
Efek samping obat Efek samping obat
Efek samping obat Dedi Kun
 
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
Lecture Notes 1 :  Overview of ImmunologyLecture Notes 1 :  Overview of Immunology
Lecture Notes 1 : Overview of ImmunologyCatatan Medis
 

Semelhante a Pengobatan dan Diagnosa Alergi Obat (20)

Makalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obatMakalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obat
 
Saad alergi obat AKPER PEMKAB MUNA
Saad alergi obat AKPER PEMKAB MUNA Saad alergi obat AKPER PEMKAB MUNA
Saad alergi obat AKPER PEMKAB MUNA
 
zkzkzkz
zkzkzkzzkzkzkz
zkzkzkz
 
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptxKelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
 
Reaksi alergi
Reaksi alergiReaksi alergi
Reaksi alergi
 
Dian anafilaksis AKPER PEMKAB MUNA
Dian anafilaksis AKPER PEMKAB MUNADian anafilaksis AKPER PEMKAB MUNA
Dian anafilaksis AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
 
Anafilaktik (2)
Anafilaktik (2)Anafilaktik (2)
Anafilaktik (2)
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptx
 
Leaflet sle
Leaflet sleLeaflet sle
Leaflet sle
 
Antimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obatAntimik efek samping_obat
Antimik efek samping_obat
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Referat Syok Anafilaktik
Referat Syok AnafilaktikReferat Syok Anafilaktik
Referat Syok Anafilaktik
 
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdfSlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
 
Lupus persentasi
Lupus persentasiLupus persentasi
Lupus persentasi
 
Efek samping obat
Efek samping obat Efek samping obat
Efek samping obat
 
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
Lecture Notes 1 :  Overview of ImmunologyLecture Notes 1 :  Overview of Immunology
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
 
Hiper.......................2
Hiper.......................2Hiper.......................2
Hiper.......................2
 
anafilaktik.pdf
anafilaktik.pdfanafilaktik.pdf
anafilaktik.pdf
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Pengobatan dan Diagnosa Alergi Obat

  • 1. makalah tentang alergi obat BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Alergi adalah suatu reaksi sistem kekebalan tubuh (imunitas) terhadap suatu bahan/zat asing (alergen). Bentuk reaksi itu macam-macam, bisa berbentuk ruam kemerahan, penyumbatan (kongesti), pilek, bersin, radang mata, asma, shock atau bahkan kematian (jarang terjadi). Alergi sangat dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Normalnya sistem kekebalan tubuh dirancang untuk melawan bakteri, jamur, virus dan benda asing lainnya. Namun dalam kenyataannya sistem kekebalan tubuh menimbulkan reaksi yang berlebihan pada benda asing. Reaksi yang berlebihan oleh sistem kekebalan tubuh terhadap benda asing ini menimbulkan alergi. Alergi obat terjadi karena tubuh seseorang sangat sensitif sehingga bereaksi secara berlebihan terhadap obat yang digunakan. Tubuh berusaha menolak obat tersebut, namun reaksi penolakannya amat berlebihan sehingga merugikan tubuh sendiri. Reaksi itu bisa berupa gatal, sesak napas, penurunan tekanan darah, reaksi kulit disertai kelainan pada selaput lendir saluran cerna, sindrom Stevens-Johnson pada saluran napas dan kemaluan. Beberapa alergi obat hilang dengan sendirinya beberapa waktu. Tetapi setelah anda memiliki reaksi alergi terhadap obat-obatan, anda mungkin akan selalu menjadi alergi obat. Anda juga bisa alergi obat-obatan lainnya yang seperti itu. Alergi obat merupakan salah satu jenis berbahaya, atau Adverse, reaksi narkoba. Gejala dan perawatan dari berbagai jenis Adverse reaksi berbeda. Risiko alergi obat meningkat pada orang yang memiliki bakat alergi atau dalam istilah kedokteran disebut denganatopi. Untuk menghindari terjadinya alergi obat, perlu kerja sama antara pasien dan dokter. Pasien harus mengemukakan pengalamannya menggunakan obat selama ini, apakah obat tertentu membuat tubuh alergi atau dicurigai menimbulkan alergi. B. Proses terjadinya alergi Normalnya benda – benda asing yang masuk ke dalam tubuh bisa diidentifikasi dengan aman dan dapat diabaikan. Alergi terjadi jika sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi benda asing sehingga benda asing itu dianggap sebagai ancaman. Karena di anggap ancaman maka sistem kekebalan tubuh akan mengeluarkan berbagai macam zat dan antibody untuk melawan benda asing tersebut. Zat dan senyawa yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh menimbulkan gejala – gejala alergi bagi tubuh penderita. Benda asing yang menyebabkan alergi disebut sebagai alergen. Sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam proses terjadinya alergi adalah IgE (immunoglobulin E). Seseorang akan mudah menderita alergi jika orang tersebut ada riwayat keturunan alergi. C. Zat yang dapat menyebabkan alergi
  • 2. Pada dasarnya hampir semua obat, makanan, atau apapun yang Anda konsumsi dapat berpotensi menimbulkan alergi. Setiap orang memiliki jenis alergi yang berbeda-beda. Namun, dari Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI menyebutkan obat yang yang sering menimbulkan alergi adalag antibiotika penisilin dan turunannya (ampisilin, amoksisilin, kloksasilin), antibiotika sulfonamide, obat antidemam dan antinyeri (seperti asam salisilat, parasetamol, dll). Obat apapun dapat menyebabkan reaksi alergi. Beberapa yang umum adalah: 1) Penicillins (seperti nafcillin, ampicillin atau amoxicillin). Jenis obat-obatan yang paling menyebabkan alergi obat. 2) Sulfa obat-obatan. 3) barbiturates. 4) Insulin. 5) Vaksin. Vaksin adalah sebuah senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus dengan menghasilkan antibodi. Vaksin terbuat dari virus yang telah dimatikan atau "dilemahkan" dengan menggunakan bahan- bahan tambahan lainnya seperti formalaldehid, thymerosal dan lainnya. Sedangkan vaksinasi adalah suatu usaha memberikan vaksin tertentu ke dalam tubuh untuk menghasilkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit/virus tersebut. Tanda alergi yang biasa dialami oleh seseorang yang diberi vaksin adalah demam. Sistem kekebalan mengenali partikel vaksin sebagai agen asing, menghancurkannya, dan "mengingat"-nya. Ketika di kemudian hari agen yang virulen menginfeksi tubuh, sistem kekebalan telah siap: 1. menetralkan bahannya sebelum bisa memasuki sel dan 2. mengenali dan menghancurkan sel yang telah terinfeksi sebelum agen ini dapat berbiak. 6) Anticonvulsants. 7) Obat untuk Hyperthyroidism. risiko tinggi 1. Allopurinol 2. Sulfamethoxazole 3. Sulfamediazine 4. Sulfapyridine 5. Sulfadoxine 6. Sulfasalazine 7. Carbamezepine 8. Lamotrigine 9. Phenobartbital 10. Phenytoin 11. Phenylbutazone 12. Nevirapine
  • 3. 13. Oxicam NSAIDs 14. Thiacetazone Resiko rendah 1. Acetic Acid NSAIDS 2. Aminopenicilins 3. Cephalosporinsquinolones 4. Cyclins 5. Macrolides Cukup aman 1) Paracetamol (acetaminophen) Paracetamol adalah suatu senyawa Acetazolamida dari Pirlideniadan termasuk salah satu nootropikagen yang berpengaruh pada susunan syaraf pusat. Biasanya akibat darimeminum paracetamol ini tidak mengalami reaksi alergi,jadi cukup aman. 2) Pyrazolone analgesics 3) Corticosteroid 4) Sertraline Tak berisiko 1. Aspirin 2. Sulfonylurea 3. Thiazide diuretics 4. Aldactone 5. Calcium channel blockers 6. Statins 7. Hormon 8. Vitamin Jika Anda alergi salah satu obat-obatan, Anda mungkin alergi lain seperti itu. Misalnya, jika Anda alergi penisilin, Anda mungkin juga alergi sama obat- obatan seperti cephalosporins (cephalexin atau cefuroxime, misalnya). D. Gejala Gejala alergi dapat mulai dari yang ringan hingga yang berat. Gejala alergi yang ringan dapat berupa bersin – bersin, hidung meler, gatal – gatal baik bersifat lokal atau seluruh tubuh, hidung mampet dan gejala alergi lainnya. Gejala alergi dapat dapat terlihat pada kulit, mata, hidung, paru-paru dan perut, tergantung pada jenis alerginya. Gejala-gejala alergi obat bisa mulai dari ringan ke sangat serius adalah: 1. hives atau welts, ruam, blisters, atau masalah kulit disebut eksim. Ini adalah yang paling umum gejala alergi obat. Lihat gambar kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi obat. 2. Batuk, wheezing, Hidung, dan kesulitan bernapas. 3. demam. 4. kulit melepuh dan mengelupas. Masalah ini disebut racun berhubung dgn
  • 4. kulit necrolysis, dan dapat membawa maut jika tidak dirawat. 5. Anaphylaxis, yang merupakan reaksi paling berbahaya. Dapat membawa maut, dan Anda akan memerlukan perawatan darurat. Gejala, seperti hives dan kesulitan bernapas, biasanya muncul dalam waktu 1 jam setelah minum obat, reaksi cepat tanpa perawatan, Anda dapat masuk ke shock. Gambaran lain yang menandakan adanya alergi obat : 1) Adanya penonjolan kemerahan, seperti orang terkena cacar 2) Adanya biduran 3) Adanya kemerahan pada kulit yang disertai dengan sisik kulit. 4) Adanya perdarahan dalam kulit, seperti kemerahan pada penderita demam berdarah dengue. 5) Adanya radang pada pembulih darah (vaskulitis) 6) Adanya rekasi kemerahan karena kontak dengan sinar matahari 7) Adanya penonjolan bernanah seperti jerawat 8) Kelainan lain gawat darurat, seperti kulit seperti terbakar yang dalam klinik disebut nekrolisis epidermal toksik Gejala alergi yang berbahaya : rekasi anafilaksis Reaksi alergi yang sangat berbahaya adalah gejala anafilaksis, gejalanya dapat berupa shock berupa tekanan darah secara tiba – tiba dan cepat sehingga membahayakan nyawa si penderita, kepala pusing dan sang penderita terlihat sangat cemas sehingga perlu penanganan yang cepat dan harus segera di bawa ke klinik atau RS. Gejala alergi anafilaksis paling sering terjadi pada gigitan serangga dan alergi obat tertentu namun reaksi anafilaksis akibat minum obat tersangat jarang terjadi. E. Cara dokter mendiagnosa adanya reaksi alergi a) Dokter menanyakan mengenai riwayat obat-obatan di masa lalu. b) Dokter menanyakan mengenai kesehatan masa lalu c) akan melakukan pemeriksaan fisik. Jika tidak memberitahu dokter apakah anda memiliki alergi obat, maka ia dapat melakukannya tes kulit apakah Anda memiliki reaksi alergi. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu tes darah atau lainnya jenis pengujian. Adapun yang dilakukan oleh dokter ialah : 1. Dokter mewawancara (anamnesa) seperti: a) Obat-obat apa saja yang Anda konsumsi belakangan ini? Apakah Anda mengonsumsi obat tradisional seperti obat Cina atau jamu-jamuan b) . Apakah kelainan ini muncul setelah Anda mengonsumsi obat atau jamu tersebut? c) Apakah ada rasa gatal dan demam yang tak terlalu tinggi? 2. Dokter melakukan pemeriksaan pada kulit Anda, dan diagnosa ini dapat ditegakkan dengan melihat adanya gejala: a) Adanya penyebaran kelainan kulit yang tersebar dan simetris atau setempat saja
  • 5. b) Adanya bentuk kelainan yang timbul seperti kemerahan pada kulit, adanya biduran, perdarahan dalam kulit, tonjolan bernanah, dan lainnya. F. Pengobatan Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk alergi obat adalah untuk berhenti meminum obat yang menyebabkan alergi, dan bicara dengan dokter untuk melihat apakah Anda dapat menggunakan jenis obat lain yang dapat dikonsumsi tanpa timbul alergi. a) Jika pasien memiliki reaksi alergi yang mengancam hidup pasien, dokter harus memberikan epinephrine. Jika pasien mengalami kesulitan bernapas atau jika mulai mendapatkan hives. Dokter perlu mengambil obat-obatan lainnya, seperti antihistamines steroid dan obat-obata, dan meletakkan obat-obatan ini secara langsung ke dalam pembuluh darah (IV). b) Jika pasien memiliki reaksi alergi ringan, over-the-counter antihistamines gejala dapat membantu pasien. Namun memiliki efek ngantuk. c) Jika dokter tidak dapat mengubah obat, dokter dapat mencoba metode yang disebut desensitization. 1) Pertama yang harus dilakukan adalah mulai mengambil jumlah kecil obat yang menyebabkan reaksi . 2) Secara perlahan-lahan tingkatkan jumlah dosis pemakaian. Hal ini memungkinkan pasien mendapatkan sistem kekebalan "digunakan untuk mendapatkan" obat. Setelah inipasien dapat dipastikan tidak lagi memiliki reaksi alergi. Dokter akan mempertimbangkan antara dua jenis obat yaitu untuk memberikan efek : a) sistemik (ke selutuh tubuh) b) hanya topikal (setempat). Tentunya ini berdasarkan kebutuhan dari pasien dan keadaan pasien. Obat yang termasuk sistemik adalah obat jenis kortikosteroid yang diberikan secara diminum, misalnya obat prednison. Dokter juga dapat memberikan obat antihistamin untuk meredakan rasa gatal. Pengobatan topikal juga bergantung pada keadaan kulit, apakah kering atau basah. Jika kering dapat diberikan bedak salisilat. Jika basah akan diberikan kompres dengan larutan salisilat. Sebenarnya, penyakit ini dapat disembuhkan apabila kita mampu mengetahui obat apa atau zat apa yang menyebabkan alergi ini. Akan tetapi terdapat keadaan tertentu seperti nekrolisis epidermal toksik dan sindrom Steven Johnson, yang dapat mematikan. Hal ini kembali pada bagaimana kualitas dari reaksi tubuh tersebut kepada obat yang dipakai. Pendekatan terhadap alergi saat ini sudah sangat maju. Dari obat-obatan sampai lewat imunoterapi , alergi obat ini dapat diatasi bila kita mengetahui jenis-jenis obat. Obat alergi yang terbaik adalah dengan mencegah alergi tersebut dengan
  • 6. menghindari alergen/benda yang diketahui menyebabkan alergi. Jika telah terjadi alergi maka diperlukan obat untuk mengurangi gejala alergi yang terjadi. Obat alergi yang sering diberikan oleh dokter adalah antihistamin dan kostikosteroid. Kedua jenis obat tersebut banyak tersedia di apotik namun tetap harus berdasarkan resep dokter. Pengobatan gejala alergi yang parah memerlukan pengobatan immunotherapy oleh dokter ahli alergi dengan memberikan suntikan dari allergen kepada penderita dengan tujuan membangun ketahanan tubuh terhadap allergen tersebut. Adapun alergi anafilaksis memerlukan perawatan medis darurat yang cepat dengan di bawa ke klinik atau RS. Adapun obat yang diberikan untuk pengobatan alergi anafilaksis adalah dengan suntikan epinefrin dan pemberian infus. OBAT ALERGI DAN IMUNITAS Obat alergi diperlukan untuk mengendalikan gejala alergi dengan menghilangkan alergen (penyebab alergi). Namun, untuk mengendalikan alergi dalam jangka panjang disarankan melakukan imunoterapi dengan vaksin antiserum dan imunologikal. Obat alergi dapat terbagi dalam 2 golongan yaitu : 1. Obat alergi golongan antihistamin (AH1) Obat alergi golongan antihistamin ini bekerja menghambat reseptor H1 (AH1) yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi akibat dilepaskannya histamin. Histamin inilah yang kemudian menimbulkan reaksi imunitas seperti ruam kemerahan, gatal-gatal, pilek, bersin, dll. 2. Obat alergi golongan kortikosteroid (kortison) Kortikosteroid merupakan hormon yang disekresi oleh kelenjar anak ginjal (adrenal cortex) atau obat-obat yang disintesis dan kerjanya analog dengan hormon ini. Efek yang ditimbulkan oleh obat ini luas sekali dan dapat dikatakan mempengaruhi hampir semua sistem dalam tubuh mulai dari keseimbangan cairan dan elektrolit hingga daya tahan tubuh. Oleh karena itu dalam terapi obat golongan steorid mempunyai indikasi yang sangat luas. Salah satunya sebagai anti alergi pada serangan akut dan parah Penggunaan kortikosteorid diusahakan tidak dalam jangka waktu panjang dan dengan dosis serendah mungkin yang sudah memberikan efek terapi sesuai indikasinya. Dipilih dulu sediaan yang nonsistemik (topikal atau inhalasi) karena tidak/sedikit sekali diserap ke dalam tubuh. Jika obat ini sudah digunakan dalam jangka waktu lama, maka untuk menghentikannya tidak boleh mendadak, tetapi harus diturunkan perlahan- lahan. G. Pencegahan Untuk mencegah alergi ini kembali: a) Yang paling mudah adalah memastikan bahwa pasien tidak lagi mengonsumsi obat tersebut.
  • 7. b) Bila pasien, pada kesempatan lainnya, berkonsultasi dengan dokter, ingatkanlah dokter bahwa pasien memiliki alergi terhadap obat tertentu. c) Merubah pola hidup menjadi dasar perbaikan seluruh kondisi alergi. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Alergi adalah suatu reaksi sistem kekebalan tubuh (imunitas) terhadap suatu bahan/zat asing (alergen). Bentuk reaksi itu macam-macam, bisa berbentuk ruam kemerahan, penyumbatan (kongesti), pilek, bersin, radang mata, asma, shock atau bahkan kematian (jarang terjadi). Alergi sangat dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Normalnya sistem kekebalan tubuh dirancang untuk melawan bakteri, jamur, virus dan benda asing lainnya. Namun dalam kenyataannya sistem kekebalan tubuh menimbulkan reaksi yang berlebihan pada benda asing. Reaksi yang berlebihan oleh sistem kekebalan tubuh terhadap benda asing ini menimbulkan alergi. Gejala-gejala alergi obat bisa mulai dari ringan ke sangat serius adalah: 6. hives atau welts, ruam, blisters, atau masalah kulit disebut eksim. Ini adalah yang paling umum gejala alergi obat. Lihat gambar kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi obat. 7. Batuk, wheezing, Hidung, dan kesulitan bernapas. 8. demam. 9. kulit melepuh dan mengelupas. Masalah ini disebut racun berhubung dgn
  • 8. kulit necrolysis, dan dapat membawa maut jika tidak dirawat. 10. Anaphylaxis, yang merupakan reaksi paling berbahaya. Dapat membawa maut, dan Anda akan memerlukan perawatan darurat. Gejala, seperti hives dan kesulitan bernapas, biasanya muncul dalam waktu 1 jam setelah minum obat, reaksi cepat tanpa perawatan, Anda dapat masuk ke shock. B. Saran Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Untuk mencegah alergi ini kembali: d) Yang paling mudah adalah memastikan bahwa pasien tidak lagi mengonsumsi obat tersebut. e) Bila pasien, pada kesempatan lainnya, berkonsultasi dengan dokter, ingatkanlah dokter bahwa pasien memiliki alergi terhadap obat tertentu. f) Merubah pola hidup menjadi dasar perbaikan seluruh kondisi alergi. Daftar Pustaka 1) (http://www.pediatrik.com/pkb/20060220-k5ms69-pkb.pdf) 2) : http://donadivinamed.wordpress.com/2009/03/17/bio-resonance-therapy/