SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
BAB I
PENDAHULUAAN
A.Latar belakang
Kita sering mendengar atau menemui seseorang yang menderita penyakit sejak lahir . dan
ada juga seseorang yang ketika sudah dewasa mendapat suatu penyakit tertentu yang tidak
disebabkan oleh virus yang menyerang dirinya . juga tidak disebabkan oleh pola hidup dan
kesehatan yang dijalankannya. Seseorang bisa saja terkena penyakit yang disebabkan oleh
keturunan . penyakit yang diturunkan secars turunan atau kita kenal dengan penyakit genetika .
Genetika adalah ilmu yang mempelajari fariasi dan karakteristik sifat sifat yang diturunkan . gen
merupakan urutan unik asam deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk protein
tertentu . gen kita di turunkan dari orang tua kita , gen inilah yang menentukan rupa kita dan
bagaiman reaksi kita terhadap keadaan tertentu . beberapa gangguan atau penyakit diketahui
merupakan keturunan suatu gen tunggal . beberapa penyakit lainnya tergantung dalam penurunan
kelompok gen atau kromosom defektif .
Pengetahuai mengenai gen yang menyebabkan penyakit menyebabkan lilakukannya riset
mengenai terapi gen , yang bertujuan memberikan salinan gen normal kepada pasien yang
terkena .
Bidan perlu memahami pentingnya penyakit yang di turunkan , karena banyak penyakit genetik
dapat di deteksi dengan teknik skrining genetik pada embrio tahap awal . skrining genetik juga
penting dalam penilaian resiko terjadinya penyakit di kehidupan mendatang , misalkan jenis
kangker dan penyakit Alzheimer .
Identivikasi gen yang terlibat dalam penyakit akan mempengaruhi terapi pasien di masa depan ,
selain mengobati dan merawat pasien dengan penyakit tahaplanjut , pasien akan disarankan
mengenai terapi yang akan mencegah penyakit yang kemungkinan besar terjadi kepada mereka .
B. rumusan masalah
Dalam makalah ini membahas lebih mendalam tentang :
• Latar belakang pembentukan genetik
• Pengertian dari genetik dan kelainan genetik itu sendiri
• Dan makna yang terkandung dari kelainan genetik
C. Manfaat dan tujuan penulisan
Makalah ini di buat dengan harapan agar kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui makna
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yakni :
1. Untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang kelainan genetik
2. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang genetika
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Genetik
Genetik adalah ilmu yang mempelajari sifat sifat keturunan (hereditas), serta segala seluk
beluknya secara ilmiah .
Orang yang dianggap sebagai “Bapak Genetika” adalah JOHAN GREGOR MENDEL.
Orang yang mempelajari sifat sifat menurun yang diwariskan dari sel sperma adalah HAECKEL
(1868).
GALUR MURNI adalah vanetas yang terdiri dari genotip yang homosigot “F” (=filium)
menyatakan turunan , sedangkan simbol “P” (=parentum) menyatakan induk .
HIBRIDA (BASTAR) adalah keturunan dari penyerbukan silang dengan sifat sifat beda jika satu
sifat beda disebut MONOHIBRIDA , jika dua sifat beda disebut DIHIBRIDA .
DOMINAN adlah sifat sifat yang tampak (MANIFES) pada keturunan . RESESIF adlah sifat
sifat yang tidak muncul pada keturunan .
Genetika adalah ilmu yang mempelajari fariasi dan karakteristik sifat sifat yang diturunkan . gen
merupakan urutan unik asam deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk protein
tertentu . gen kita di turunkan dari orang tua kita , gen inilah yang menentukan rupa kita dan
bagaiman reaksi kita terhadap keadaan tertentu . beberapa gangguan atau penyakit diketahui
merupakan keturunan suatu gen tunggal . beberapa penyakit lainnya tergantung dalam penurunan
kelompok gen atau kromosom defektif .
Pengetahuai mengenai gen yang menyebabkan penyakit menyebabkan dilakukannya riset
mengenai terapi gen , yang bertujuan memberikan salinan gen normal kepada pasien yang
terkena .
Kromosom
adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan
(hereditas). Kromosom adalah KHAS bagi makhluk hidup.
Pada manusia terdapat 23 pasang kromosom kromosom (X dan Y)memiliki struktur kromosom
yang berbeda tetapi kromosom yang lainnya (autosom) memiliki pasangan dengan struktur yang
sama .
Kromosom wanita normal adalah XX , sedangkan kromosom laki laki normal adalah XY.
identifikasi dan perhitungan jumlah kromosom dalam sel dapat di lakukan dengan teknik
pewarnaan khusus atau yang biasa di sebut Kariotipe .
Dikenal dua macam kromosom yaitu:
1. Kromosom badan (Autosom).
2. Kromosom kelamin / kromosom seks (Gonosom).
2
Alel
Walau setiap gen mengkode karakteristi (sifat) yang spesifik , namun tidak semua gen sama . hal
ini di sebabkan oleh karena setiap gen tersusun oleh du alel , yang mengkode dua sifat yang sama
, dari masing masing orangtua / induk .
Alel dapat identik (homozigot) berarti alel dari setiap induk adalah sama . atau dapat pula
berbeda (heterozigot) dimana alel dari setia induk berbeda . pada ganbar di bawah setia gen
mengkode suatu sifat yang hanya di ekspresikan jika gen tersebut adalah hemozigot . sehingga
seseorang dengan gen ini akan mampu melipat lidah dan menggerakkan telinga , tetapi tidak
memiliki identasi (lesung pipi).
Berdasarkan sifat alel , kelainan genetik di golongkan menjadi berikut :
Ø Kelainan genetik yang di sebabkan oleh faktor alel tunggal autosomal yang dominan .
Ø Kelainan genetik yang di sebabkan oleh faktor alel tunggal autosomal yang resesif .
Ø Kelainan genetik yang di sebabkan alel tertaut dengan kromosom seks / kelamin .
Ø Kelainan genetik yang di sebabkan oleh pengaruh aberasi kromosom .
Gen
GEN adalah "substansi hereditas" yang terletak di dalam kromosom.
Semua informasi genetika organisme di sampaikan dari sel ke sel melalui DNA di dalam nukleus
. DNA tersusun dari gen pada kromosom .
Gen tersusun dari dua alel .
Gen bersifat antara lain :
- Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom.
- Mengandung informasi genetika.
- Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel.
Sepasang kromosom adalah "HOMOLOG" sesamanya, artinya mengandung lokus gen-gen
yang bersesuaian yang disebut ALELA.
B. kelainan dan Penyakit Genetika
Kelainan genetika (genetic abnormally) adalah sebuah kondisi kelainan oleh satu atau lebih
gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis atau merupakan penyimpangan dari sifat
umum/sifat rata-rata manusia.
Penyakit Genetika (genetic disorder) adalah penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya
faktor-faktor genetik yang tidak mengatur struktur dan
fungsi fisiologi tubuh manusia
Penyakit genetika disebabkan oleh adanya kelainan gen yang di turunkan saat terjadinya
pembuahan sel sperma terhadap ovum . Penyakit genetika bisa saja diturunkan dari orang tua
yang sehat , namun memiliki gen yang rusak sehingga si anak memiliki gen yang rusak juga .
3
Selain itu , bisa juga disebabkan oleh adanya ketidak normalan jumlah kromosom antara
kromosom X dan Y . Juga bisa karena kerapuhan sindrom X yang disebabkan adanya mutasi gen
berulang .
Ketidak normalan jumlah kromosom dapat dilihat dari standar disasi jumlah krosom pada
manusia . Pada manusia , formula kromosom kaum pria yakni 46,XY atau dapat ditulis 44+xy ,
sedangkan kaum wanita yakni 46,xx , atau dapat di tulis 44+ xx .
Kelebihan atau kekurangan jumlah kromosom , bisa menyebabkan penyakit genetik .
C.Klasifikasi Genetik
Penyakit genetik dapat di klasifikasikan menjadi 4 macam , yakni karena kelainan kromosomal ,
single gene atau kelainan mendel , kelainan multifaktorial , dan mitokondrial .
· Kelainan kromosomal
Kelainan kromosomal ditandai dengaan kelainan jumlah atau struktur kromosom , bisa pada
autosom maupun gonosom (kromosom kelamin) . penyakit genetik yang disebabkan kelainan
autosom ialah sindroma down (mongolid syndrome) , slidroma patau , slidroma edwars , dan
sidroma “cri-du-chat”.
Sementara yang disebabkan kelainan gonosom ialah sidroma turner . kelainan gonosom inilah
yang saat ini banyak menjadi pemberitaan di media , dengan di eksposnya seseorang yang di
anggap memiliki kelamin ganda .
· Single gene
Kelainan genetik lainnya yakni single gene atau monogeneticdisorders . kelainan genetik ini bisa
menyebabkan penyakit huntington dan cystice vibrosis . hanya saja , jenis penyakit memang
agak jarang ditemui meskipun ada juga beberapa manusia yang menderita penyakit huntingtong.
· Kelainan multi fektoral
Kelaianan genetik multivectorial disebabkan bukan hanya oleh kelainan gen saja , melainkan
melibatkan juga lingkungan dan interaksi antara gen dengan lingkungan tersebut .
· Kelainan mitokondria
Kelainan ini disebabkan adanya mutasi pada kromosom sitoplasma mitokondria . penurunan
kelainan mitokondria diturunkan secara internal .
Tabel abnormal kromosom
Penyakit Penyebab Insidensi
Sindrom down Trisomi 21 1 pada 650 kelahiran ,
insidensi meningkat sesuai
usia ibu .
Sindrom X fragel Kodon berulang pada
kromosom X
1 pada 2000 pria
Korea Huntington Kodon berulang pada
kromosom 4
1 pada 10.000
Sindrom turner Tidak ada kromosom Y 1 pada 2.500 wanita
4
D. Penyakit Kelainan Genetik Dan Kromosom
Beberapa kelainan gen atau kromosom utama:
Ø Phenylketonuria (PKU)
Adalah suatu kelainan genetic yang menyebabkan individu tidak dapat secara sempurna
memetabolismekan protein.
Pku dewasa ini mudah dideteksi, tetapi kalau tetap tidak tersembuhkan, dapat menyebabkan
keterbelakangan mental dan hiperaktif. Bila terdeteksi, kelainan disembuhkan dengan diet untuk
menjaga zat racun yang masuk ke dalam system saraf. Pku melibatkan suatu gen resesif dan
terjadi kira-kira sekali pada setiap 10.000 hingga 20.000 kelahiran hidup.
Ø Down Syndrome
Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak
yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk
akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan.
Down syndrome merupakan kelainan kromosom yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi
klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan
mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down.
Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil,
hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid.
Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi
pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down
Syndrome dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.
Pictures of Down syndrome
Ø Anemia Sel Sabit (Sickle-cell anemia)
kelainan darah yang menghambat pasokan oksigen tubuh. Dapat menyebabkan pembengkakan
tulang persendian, krisis sel sabit, kegagalan jantung dan ginjal. Sel darah merah biasanya
berbentuk seperti cakram atau piringan hitam. Sel-sel ini mati dengan cepat sehingga terjadi
anemia dan kematian individu secara dini. Termasuk kelainan intermedier
Kelainan darah yang menghambat pasukan oksigen tubuh.Dapat menyebabkan pembengkakan
tulang persendian, kegagalan jantung dan ginjal
Penyembuhan : penisilin, pengobatan menghilangkan rasa sakit, antibiotic, transfuse darah.
Ø Klinefelter Syndrome
suatu kelainan genetic di mana laki-laki memiliki kromosom X tambahan. Menyebabkan
susunan kromosomnya menjadi XXY sebagai ganti XY. Pertambahan kromosom ini
menyebabkan abnormalitas fisik. Buah pelir laki-laki yang mengidap kelainan ini tidak
berkembang dan biasanya mereka memiliki buah dada yang besar dan menjadi tinggi.
Penyembuhan : terapi hormon
5
Ø Turner Syndrome
Turner Syndrome menyebabkan gadis kehilangan satu kromosom X yang membuatnya tidak
akan pernah mengalami menstruasi. Sedangkan Mosaic Turner Syndrome hanya proporsi
kromosomnya yang tidak normal dan ini menjelaskan mengapa mereka masih mengalami
menstruasi.
Mosaic Turner Syndrome (MTS) merupakan suatu kondisi genetik yang berarti seorang wanita
kehilangan kromosom X (kromosom seks), yang merupakan kromosom dalam beberapa sel dan
mempengaruhi perkembangan seksual.
perempuan kehilangan satu kromosom X, menyebabkan susunan kromosomnya menjadi XO
sebagai ganti XX. Syndrome ini menyebabkan abnormalitas fisik, keterbelakangan mental .
Penyembuhan : terapi hormone.
Ø Anencephaly
Anencephaly adalah cacat pada jaringan saraf primitif, yang terjadi selama awal kehamilan, yang
dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang nantinya akan membentuk otak dan tulang yang
melindungi massa tulang.
Sayangnya, diperkirakan bahwa 75 persen dari janin yang memiliki cacat ini gagal untuk lahir,
dan 25 persen sisanya meninggal dalam beberapa jam setelah lahir. Untuk alasan ini, maka hal
ini dianggap sebagai malformasi paling parah kedua, berhubungan dengan kelainan tabung saraf.
Gejala utama selama kehamilan polihidramnion, yaitu terdapat cairan ketuban dalam jumlah
besar.dan jika kehamilan berlangsung hingg melahirkan, maka akan terjadi hal berikut pada bayi:
· Tidak adanya kubah tengkorak
· Tidak adanya otak (belahan otak dan otak)
· Cacat jantung
Jika semua wanita pada usia subur, mendapatkan tambahan vitamin asam folat sebanyak 0,4 mg
setiap harinya sampai dengan kehamilannya pada trimester pertama, maka tingkat kejadian
anencephaly dan spina bifida pada kasus yang rawan dapat ditekan hingga 50 – 70%.
Ø Cystic fibrosis
Cystic fibrosis (CF) adalah penyakit yang diturunkan (diwariskan) dari kelenjar-kelenjar lendir
dan keringat anda. Ia mempengaruhi kebanyakan paru-paru, pankreas, hati, usus-usus, sinus-
sinus, dan organ-organ seksual anda.
Normalnya, lendir adalah encer/berair. Ia mempertahankan lapisan-lapisan dari organ-organ
tertentu tetap lembab dan mencegah mereka mengering atau terinfeksi. Namun pada CF, gen
yang abnormal menyebabkan lendir menjadi kental dan lengket.
Lendir terbentuk pada paru-paru anda dan menghalangi saluran-saluran udara. Ini membuat lebih
mudah bakteri-bakteri untuk berkembang dan menjurus pada infeksi-infeksi paru berulangkali
yang serius. Seiring dengan waktu, infeksi-infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan yang serius
pada paru-paru anda.
6
Lendir yang kental dan lengket dapat juga menghalangi tabung-tabung, atau saluran-saluran pada
pankreas anda. Sebagai akibatnya, enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas anda
tidak dapat mencapai usus kecil anda. Enzim-enzim ini membantu menguraikan makanan yang
anda makan. Tanpa mereka, usus-usus anda tidak dapat menyerap lemak-lemak dan protein-
protein sepenuhnya.
Berikut adalah gambar dari organ yang terserang penyakit Cystic fibrosis
Ø Spina Bifida
Spina Bifida (Sumbing Tulang Belakang) adalah suatu celah pada tulang belakang (vertebra),
yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk
secara utuh.
Resiko melahirkan anak dengan spina bifida berhubungan erat dengan kekurangan asam folat,
terutama yang terjadi pada awal kehamilan.
Penonjolan dari korda spinalis dan meningens menyebabkan kerusakan pada korda spinalis dan
akar saraf, sehingga terjadi penurunan atau gangguan fungsi pada bagian tubuh yang dipersarafi
oleh saraf tersebut atau di bagian bawahnya.
Gejalanya tergantung kepada letak anatomis dari spina bifida. Kebanyakan terjadi di punggung
bagian bawah, yaitu daerah lumbal atau sakral, karena penutupan vertebra di bagian ini terjadi
paling akhir.
Berikut adalah gambar dari spina bifida:
E.Kelainan Genetika
v Kelainan Dominan Autosomal
Ciri dominan dalam keadaan heterozigot
Penderita mempunyai salah satu orang tua yang sakit maka setengah anaknya akan terkena juga .
v Kelainan resesif autosomal
Penurunan resesif autosomal hanya dapat dilihat jika terdapat defek alel atau mutan alel pada
kedua orang tuanya . kedua orang tuanya dapat sehat tetapi membawa gen mutan , atau dapat
juga menderita penyakit tersebut . biasanya orang tua tidak memiliki genotipe homozigot .
pelacakan suatu gangguan ini dalam keluarga biasanya tidak mungkin di lakukan karena semua
individu yang terkena berada dalam generasi yang sama , misalnya kakak dan adik .
Pada penyakit yang jarang , sering yang di dapatkan orangtua yang mempunyai hubungan
keluarga sehingga memiliki banyak gen yang sama . jika penyakit ini sering terjadi seperti
halnya fibrisis kristik , terdapa insiden gen yang lebih besar di populasi umum dan signifikasi
kedua orangtua yang merupakan sepupu tinggkat pertama menjadi minimal .
v Kelainan Resesif Autosom
Ciri dominan dalam keadaan homozigot.
v Kelainan Intermedia
Disebut juga dominan tidak lengkap (kodominan)
7
v Kelainan Terpaut Kromosom Seks
Terangkai seks parsial (x dan y).Kelainan resesif terangkai x pada kromosom x
Fibrosis Kristik
Fibrosis kristik adalah penyakit multisistem dengan karakteristik produksi mukus (lendir) yang
kental di paru paru dan pankreas . anank anak dalam penyakit ini rentang terinfeksi . terutama
terinfeksi bakteri kronik .
Anak anak yang lahir dengan penyakit ini memiliki orang tua dengan gen heterozigot .
kemungkinan memiliki anak yang terkena penyakit ini adalah 1 berbanding 4 , dengan anak
karier adalah 1 banding 2 , dan anak yang sehat adalah 1 banding 4 .
F. Penyebab Kelainan Genetik
Beberapa penyebab kelainan dan penyakit genetik antara lain:
Disebabkan oleh mutasi gen . Mutasi gen adalah perubahan susunan gen yang umumnya tidak
sempurna atau cacat . Oleh karena itu , alel mutan bersifar resesif , sedangkan alel normalnya
dominan . Namun adajuga mutasi yang bersifat dominan .
Ketidaknormalan jumlah kromosom seperti dalam sindrome down (adanya ekstra kromosom 21)
dan sindrom klinefelter (laki-laki dengan 2 kromosom x)
gen rusak yang diturunkan dari orang tua, dalam kasus ini, penyakit genetik juga dikenal dengan
istilah penyakit keturunan. Kondisi ini terjadi ketika individu lahir dari dua individu sehat
pembawa gen rusak tersebut, tetapi dapat juga terjadi ketika gen yang rusak tersebut merupakan
gen yang dominan .
G.Pola Penurunan Gen
Prediksi kemungkinan penurunan suatu gen dapat dilakukan dengan melihat diagram silsilah
yang memperlihatkan hubungan genetik antar generasi . Diagram silsilah dapat membantu
mengidentikasi apakah gen tersebut dibawa dalam kromosom seks (X dan Y) atau autosom
(kromosom non seks). Diagram ini juga dapat menunjukkan apakah gen tersebut bersifat
dominan atau resesif dan apakah seseorang dapat menjadi pembawa gen (karier) resesif yang
dapat di turunkan ke generasi berikutnya .
H. Pengertian Interaksi Gen
Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan
modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja
sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik.
Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara genetik. Selain mengalami
berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula
penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi rasio fenotipe,
tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua
pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen menurut ( Suryo: 2001).
Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C.
Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam.
8
Menurut William D. Stansfield ( 1991 : 56 ) fenotipe adalah hasil produk gen yang
dibawa untuk diekspresikan ke dalam lingkungan tertentu. Lingkungan ini tidak hanya meliputi
berbagai faktor eksternal seperti: temperatur dan banyaknya suatu kualitas cahaya. Sedangkan
faktor internalnya meliputi: Hormon dan enzim. Gen merinci struktur protein. Semua enzim yang
diketahui adalah protein. Enzim melakukan fungsi katalis, yang menyebabkanpemecahan atau
penggabungan berbagai molekul. Semua reaksi kimiawi yang terjadi di dalam sel merupakan
persoalan metabolisma. Reaksi – reaksi ini merupakan reaksi pengubahan bertahap satu substansi
menjadi substansi lain, setiap langkah ( tahap) diperantarai oleh suatu enzim spesifik. Semua
langkah yang mengubah substansi pendahulu ( precursor ) menjadi produk akhir menyusun suatu
jalur biosintesis.Interaksi gen terjadi bila dua atau lebih gen mengekspresikan protein enzim
yang mengkatalis langkah – langkah dalam suatu jalur bersama.
I. Contoh Interaksi Gen
Peristiwa interaksi gen berupa avatisme pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan
R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. Karakter jengger
tidak hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua gen yang berinteraksi. Dalam hal ini terdapat
empat macam bentuk jengger ayam yaitu mawar, kacang, walnut, dan tunggal.
Persilangan ayam berjengger rose dengan ayam berjengger pea menghasilkan keturunan dengan
bentuk jengger yang sama sekali berbeda dengan bentuk jengger kedua induknya. Ayam hibrid
(hasil persilangan) ini memiliki jengger berbentuk walnut. Selanjutnya, apabila ayam berjengger
walnut disilangkan dengan sesamanya, maka diperoleh generasi F2 dengan rasio fenotipe
walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1.
Dari rasio fenotipe tersebut, terlihat adanya satu kelas fenotipe yang sebelumnya tidak pernah
dijumpai, yaitu bentuk jengger tunggal. Munculnya fenotipe ini, dan juga fenotipe walnut,
mengindikasikan adanya keterlibatan dua pasang gen nonalelik yang berinteraksi untuk
menghasilkan suatu fenotipe. Kedua pasang gen tersebut masing-masing ditunjukkan oleh
fenotipe rose dan fenotipe pea.
Apabila gen yang bertanggung jawab atas munculnya fenotipe rose adalah R, sedangkan gen
untuk fenotipe pea adalah P, maka keempat macam fenotipe tersebut masing-masing dapat
dituliskan sebagai R-pp untukr os e, rrP- untukpea, R-P- untukwalnut, dan rrpp untuk single.
Selain itu, biasanya kita beranggapan bahwa suatu sifat keturunan yang nampak pada suatu
individu itu ditentukan oleh sebuah gen tunggal, misalnya bunga merah oleh gen R, bunga putih
oleh gen r, buah bulat oleh gen B, buah oval (lonjong) oleh gen b, batang tiggi oleh gen T,
batang pendek oleh gen t dll.
Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mengetahui bahwa cara diwariskannya
sifat keturunan tidak mungkin diterangkan dengan pedoman tersebut di atas, karena sulit sekali
disesuaikan dengan hukum-hukum Mendel.
9
Sebuah contoh klasik yang dapat dikemukakan di sini ialah hasil percobaan Wiliam
Bateson dan R.C Punnet yang telah di bicarakan sebelumnya diatas. Mereka mengawinkan
berbagai macam ayam negeri dengan memperhatikan bentuk jengger di atas kepala. Ayam
Wyandotte mempunyai jenger tipe mawar (“rose“), sedang ayam Brahma berjengger tipe
ercis(“pea“). Pada waktu dikawinkan ayam berjengger rose didapatkan ayam-ayam F1 yang
kesemuanya mempunyai jengger bersifatwalnut (“walnut“= nama semacam buah). Mula- mula
dikira bahwa jengger tipe walnut ini intermedier. Tetapi yang mengherankan ialah bahwa pada
waktu ayam-ayam walnut itu dibiarkan kawin sesamanya dan dihasilkan banyak ayam-ayam F2
maka perbandingan 9:3:3:1 nampak dalam keturunan ini. Kira-kira 9/16 bagian dari ayam-ayam
F2 ini berjengger walnut. 3/16 mawar, 3/16 ercis dan 1/16 tunggal (single).
Fenotip jengger yang baru ini disebabkan karena adanya interaksi (saling pengaruh) antara gen-
gen. Adanya 16 kombinasi dalam F2 memberikan petunjuk bahwa ada 2 pasang alel yang
berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger ayam. Sepasang gen menentukan tipe jengger
mawar dan sepasang gen lainnya untuk tipe jengger ercis. Sebuah gen untukrose dan sebuh gen
untukpea mengadakan interaksi menghasilkan jengger walnut, seperti terlihat pada ayam-ayam
F1. Jenggerrose ditentukan oleh gen dominan R (berasal dari “rose”), jengger pea oleh gen
dominan P (berasal dari “pea”). Karena itu ayam berjengger mawar homozigot mempunyai
genotip RRpp, sedangkan ayam berjengger ercis homozigot mempunyai genotip rrPP.
Perkawinan dua ekor ayam ini menghasilkan F1 yang berjengger walnut (bergenotip RrPp) dan
F2 memperlihatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1.
Selain mengalami berbagai modifikasi nisbah fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen tertentu,
terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi
nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau
interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen.
Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka
mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. Dalam hal ini terdapat empat macam bentuk
jengger ayam, yaitu mawar, kacang, walnut, dan tunggal
J. Tipe-tipe jengger ayam
Persilangan ayam berjengger mawar dengan ayam berjengger kacang menghasilkan
keturunan dengan bentuk jengger yang sama sekali berbeda dengan bentuk jengger kedua
tetuanya. Ayam hibrid (hasil persilangan) ini memiliki jengger berbentuk walnut. Selanjutnya,
apabila ayam berjengger walnut disilangkan dengan sesamanya, maka diperoleh generasi F2
dengan nisbah fenotipe walnut : mawar : kacang : tunggal = 9 : 3 : 3 : 1.
Dari nisbah fenotipe tersebut, terlihat adanya satu kelas fenotipe yang sebelumnya tidak pernah
dijumpai, yaitu bentuk jengger tunggal. Munculnya fenotipe ini, dan juga fenotipe walnut,
mengindikasikan adanya keterlibatan dua pasang gen nonalelik yang berinteraksi untuk
10
menghasilkan suatu fenotipe. Kedua pasang gen tersebut masing-masing ditunjukkan oleh
fenotipe mawar dan fenotipe kacang.
Apabila gen yang bertanggung jawab atas munculnya fenotipe mawar adalah R,
sedangkan gen untuk fenotipe kacang adalah P, maka keempat macam fenotipe tersebut masing-
masing dapat dituliskan sebagai R-pp untuk mawar, rrP- untuk kacang, R-P- untuk walnut, dan
rrpp untuk tunggal. Dengan demikian, diagram persilangan untuk pewarisan jengger ayam dapat
dijelaskan seperti pada Gambar 2.13.
P : RRpp x rrPP
mawar kacang

F1 : RrPp
walnut
F2 : 9 R-P- walnut
3 R-pp mawar walnut : mawar : kacang : tunggal
3 rrP- kacang 9 : 3 : 3 : 1
1 rrpp tunggal
bertanggung jawab atas munculnya fenotipe mawar adalah R, sedangkan gen untuk fenotipe
kacang adalah P, maka keempat macam fenotipe tersebut masing-masing dapat dituliskan
sebagai R-pp untuk mawar, rrP- untuk kacang, R-P- untuk walnut, dan rrpp untuk tunggal.
Dengan demikian, diagram persilangan untuk pewarisan jengger ayam dapat dijelaskan seperti
pada Gambar berikut ini.
Kesimpulannya :
1. Fenotip jengger yang baru ini disebabkan karena adanya interaksi (saling pengaruh) antara
gen-gen.
2. Adanya 16 kombinasi dalam F2 memberikan petunjuk bahwa ada 2 pasang alel yang
berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger ayam. Sepasang alel menentukan tipe
jengger mawar dan sepasang alel lainnya untuk tipe jengger Kacang.
3. Sebuah gen untuk mawar dan sebuh gen untuk kacang mengadakan interaksi menghasilkan
jengger walnut, seperti terlihat pada ayam-ayam F1.
4. Jengger mawar ditentukan oleh gen dominan R(berasal dari “rose”), jengger kacang oleh
gen dominan P (berasal dari “pea”).
11
5. Karena itu ayam berjengger mawar homozigot mempunyai genotip RRpp, sedangkan ayam
berjengger kacang homozigot mempunyai genotip rrPP.
6. Sedangkan ayam yang berjengger Tunggal adalah Ayam yang homozigot resesif.
7. Perkawinan dua ekor ayam ini menghasilkan F1 yang berjengger walnut (bergenotip RrPp)
dan F2 memperlihatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1.
8. Gen R dan gen P adalah bukan alel, tetapi masing-masing domina terhadap alelnya (R
dominan terhadap r, P dominan terhadap p). sebuah atau sepasang gen yang menutupi
(mengalahkan) ekspresi gen lain yang buka alelnya dinamakan gen yang epistasis. Gen
yang dikalahkan ini tadi dinamakan gen yang hipostasis. Peristiwanya disebut epistasi
dan hipostasi.
12
BAB III
KESIMPULAN
A.Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa gen merupakan uraian unik asam
deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk protein tertentu . gen kita di turunkan dari
orang tua kita , gen inilah yang menentukan rupa kita dan bagaiman reaksi kita terhadap keadaan
tertentu . beberapa gangguan atau penyakit diketahui merupakan keturunan suatu gen tunggal .
beberapa penyakit lainnya tergantung dalam penurunan kelompok gen atau kromosom defektif .
Kelainan genetika (genetic abnormally) adalah sebuah kondisi kelainan oleh satu atau lebih
gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis atau merupakan penyimpangan dari sifat
umum/sifat rata-rata manusia.
Penyakit Genetika (genetic disorder) adalah penyakit yang muncul karena tidak
berfungsinya faktor-faktor genetik yang tidak mengatur struktur dan fungsi fisiologi tubuh
manusia penyakit genetika disebabkan oleh adanya kelainan gen yang di turunkan saat terjadinya
pembuahan sel sperma terhadap ovum . penyakit genetika bisa saja diturunkan dari orang tua
yang sehat , namun memiliki gen yang rusak sehingga si anak memiliki gen yang rusak juga .
Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan
modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja
sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik.
Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara genetik. Selain mengalami
berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula
penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi rasio fenotipe,
tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua
pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen menurut ( Suryo: 2001).
Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C.
B.Saran
a) Dalam menyusun makalh sebaiknya menggunakan banyak referensi agar dapat
menghasilkan tugas yang lengkap dan maksimal
b) Dalam menyelesaikan tugas kelompok sebaiknya di biutuhkan kekompakan dari masing-
masing anggota kelompok , agar tugas dapat terselesaikan dengan mudah.
13
DAFTAR PUSTAKA
• Stansfield, D. William .1991.,G enetika . PT. Gelora Aksara Pratama , Erlangga.
• Suryo . 1986 ., Genetika Manusia. Gadjahmada University Press ,Yogyakarta.
• Tim Dosen Genetika Dasar . 2010 ., Genetika Dasar . Jurusan Biologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED ,Medan.
• Anonymous., 2009. Variasi Genetik. http:// I:blog-Variasi-dan-genetiks.php.htm.
Diakses tanggal 27 Oktober 2010.
14
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “KELAINAN DAN
INTERAKSI GENETIK”
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
Raha, Maret 2017
Penyusun
15
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………….……………….……… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….…………………. 1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………..………. 2
BAB III PENUTUP …………………………………………………….…………….. 12
A.Kesimpulan ……………………………………………………………….......……… 12
Daftar Pustaka……………………………………………………………….......……… 13
16
i
MAKALAH
KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIK
OLEH :
KELOMPOK II
1. INTAN IRIANTI ENDANG RISWANDI
2. ISRAWATI
3. SERLI
4. JUMADIN AHMAD
5. SALWAN
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMKAB MUNA
17
ii
2017
18

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiAfifi Rahmadetiassani
 
Materi ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi burukMateri ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi burukJoni Iswanto
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiYabniel Lit Jingga
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotSumayyah Nida Azizah
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)adeputra93
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganpjj_kemenkes
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiHetty Astri
 
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNAPembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNATri Suwandi
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 

Mais procurados (20)

Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
Materi ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi burukMateri ii gejala klinis gizi buruk
Materi ii gejala klinis gizi buruk
 
Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)Materi Genetik (DNA & RNA)
Materi Genetik (DNA & RNA)
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkungan
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Askep stroke AKPER PEMDA MUNA
Askep  stroke AKPER PEMDA MUNA Askep  stroke AKPER PEMDA MUNA
Askep stroke AKPER PEMDA MUNA
 
Sel punca
Sel puncaSel punca
Sel punca
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNAPembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Askep Labiopalatoskisis
Askep LabiopalatoskisisAskep Labiopalatoskisis
Askep Labiopalatoskisis
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 

Destaque

Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganKb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganpjj_kemenkes
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganpjj_kemenkes
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Destaque (20)

Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganKb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkungan
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kebutuhan ppt
Kebutuhan pptKebutuhan ppt
Kebutuhan ppt
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 

Semelhante a Makalah penyakit genetika

M 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosomM 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosompjj_kemenkes
 
Kb3 kelainan seks dan kromosom
Kb3 kelainan seks dan kromosomKb3 kelainan seks dan kromosom
Kb3 kelainan seks dan kromosompjj_kemenkes
 
Kelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupKelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupAhmad Nawawi, S.Kom
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelSulistia Rini
 
Penyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaPenyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaKhomsha Sholikhah
 
Pembahasan genetika
Pembahasan genetikaPembahasan genetika
Pembahasan genetikaImas Siti M
 
PATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).ppt
PATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).pptPATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).ppt
PATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).pptShoviaMeisaa
 
Ssp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosom
Ssp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosomSsp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosom
Ssp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosomEndang Sari Tanjung
 
410212514-MUTASI-PPT-Kelas-12-IPA.pptx
410212514-MUTASI-PPT-Kelas-12-IPA.pptx410212514-MUTASI-PPT-Kelas-12-IPA.pptx
410212514-MUTASI-PPT-Kelas-12-IPA.pptxTiaraDwiNintani
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)Bernice Chee
 
Pengantar-Genetika-Secara-Umum.pptx
Pengantar-Genetika-Secara-Umum.pptxPengantar-Genetika-Secara-Umum.pptx
Pengantar-Genetika-Secara-Umum.pptxssuserebf01a1
 
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx1023LeoniRannuMangir
 

Semelhante a Makalah penyakit genetika (20)

M 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosomM 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
M 2 kb3 kelainan seks dan kromosom
 
Kb3 kelainan seks dan kromosom
Kb3 kelainan seks dan kromosomKb3 kelainan seks dan kromosom
Kb3 kelainan seks dan kromosom
 
Kelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupKelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidup
 
Dasar genetika
Dasar genetikaDasar genetika
Dasar genetika
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi Sel
 
Kromosom OK 3.pptx
Kromosom OK 3.pptxKromosom OK 3.pptx
Kromosom OK 3.pptx
 
PPT BIOSEL KELOMPOK 6.pptx
PPT BIOSEL KELOMPOK 6.pptxPPT BIOSEL KELOMPOK 6.pptx
PPT BIOSEL KELOMPOK 6.pptx
 
Penyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusiaPenyakit menurun pda manusia
Penyakit menurun pda manusia
 
Pembahasan genetika
Pembahasan genetikaPembahasan genetika
Pembahasan genetika
 
PATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).ppt
PATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).pptPATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).ppt
PATOLOGI 5 (KELAINAN KONGENITAL DAN PENYAKIT KETURUNAN).ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
14217355.ppt
14217355.ppt14217355.ppt
14217355.ppt
 
Ssp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosom
Ssp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosomSsp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosom
Ssp6 k.d. 3.7 bahan ajar_autosom
 
410212514-MUTASI-PPT-Kelas-12-IPA.pptx
410212514-MUTASI-PPT-Kelas-12-IPA.pptx410212514-MUTASI-PPT-Kelas-12-IPA.pptx
410212514-MUTASI-PPT-Kelas-12-IPA.pptx
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
 
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
 
hereditas pada manusia.pptx
hereditas pada manusia.pptxhereditas pada manusia.pptx
hereditas pada manusia.pptx
 
Pengantar-Genetika-Secara-Umum.pptx
Pengantar-Genetika-Secara-Umum.pptxPengantar-Genetika-Secara-Umum.pptx
Pengantar-Genetika-Secara-Umum.pptx
 
sindrom down
sindrom downsindrom down
sindrom down
 
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (13)

Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 
Kop undangan aqiqah
Kop undangan aqiqahKop undangan aqiqah
Kop undangan aqiqah
 
Surat izin keramaian 2
Surat izin keramaian 2Surat izin keramaian 2
Surat izin keramaian 2
 
Shynta
ShyntaShynta
Shynta
 
Undangan kafosulino katulu
Undangan kafosulino katuluUndangan kafosulino katulu
Undangan kafosulino katulu
 
Soal agama smp
Soal agama smpSoal agama smp
Soal agama smp
 
Soal ulangan seni budaya
Soal ulangan seni budayaSoal ulangan seni budaya
Soal ulangan seni budaya
 
Tang kriping
Tang kripingTang kriping
Tang kriping
 
Sofa 2
Sofa 2Sofa 2
Sofa 2
 
Permohonan lamaran akbid elsa muna barat
Permohonan lamaran akbid elsa muna baratPermohonan lamaran akbid elsa muna barat
Permohonan lamaran akbid elsa muna barat
 
Makalah pemanasan global 2
Makalah pemanasan global 2Makalah pemanasan global 2
Makalah pemanasan global 2
 
Kafer smk 2 raha 2
Kafer smk 2 raha 2Kafer smk 2 raha 2
Kafer smk 2 raha 2
 

Último

PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 

Último (20)

PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 

Makalah penyakit genetika

  • 1. BAB I PENDAHULUAAN A.Latar belakang Kita sering mendengar atau menemui seseorang yang menderita penyakit sejak lahir . dan ada juga seseorang yang ketika sudah dewasa mendapat suatu penyakit tertentu yang tidak disebabkan oleh virus yang menyerang dirinya . juga tidak disebabkan oleh pola hidup dan kesehatan yang dijalankannya. Seseorang bisa saja terkena penyakit yang disebabkan oleh keturunan . penyakit yang diturunkan secars turunan atau kita kenal dengan penyakit genetika . Genetika adalah ilmu yang mempelajari fariasi dan karakteristik sifat sifat yang diturunkan . gen merupakan urutan unik asam deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk protein tertentu . gen kita di turunkan dari orang tua kita , gen inilah yang menentukan rupa kita dan bagaiman reaksi kita terhadap keadaan tertentu . beberapa gangguan atau penyakit diketahui merupakan keturunan suatu gen tunggal . beberapa penyakit lainnya tergantung dalam penurunan kelompok gen atau kromosom defektif . Pengetahuai mengenai gen yang menyebabkan penyakit menyebabkan lilakukannya riset mengenai terapi gen , yang bertujuan memberikan salinan gen normal kepada pasien yang terkena . Bidan perlu memahami pentingnya penyakit yang di turunkan , karena banyak penyakit genetik dapat di deteksi dengan teknik skrining genetik pada embrio tahap awal . skrining genetik juga penting dalam penilaian resiko terjadinya penyakit di kehidupan mendatang , misalkan jenis kangker dan penyakit Alzheimer . Identivikasi gen yang terlibat dalam penyakit akan mempengaruhi terapi pasien di masa depan , selain mengobati dan merawat pasien dengan penyakit tahaplanjut , pasien akan disarankan mengenai terapi yang akan mencegah penyakit yang kemungkinan besar terjadi kepada mereka . B. rumusan masalah Dalam makalah ini membahas lebih mendalam tentang : • Latar belakang pembentukan genetik • Pengertian dari genetik dan kelainan genetik itu sendiri • Dan makna yang terkandung dari kelainan genetik C. Manfaat dan tujuan penulisan Makalah ini di buat dengan harapan agar kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui makna Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yakni : 1. Untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang kelainan genetik 2. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang genetika 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian Genetik Genetik adalah ilmu yang mempelajari sifat sifat keturunan (hereditas), serta segala seluk beluknya secara ilmiah . Orang yang dianggap sebagai “Bapak Genetika” adalah JOHAN GREGOR MENDEL. Orang yang mempelajari sifat sifat menurun yang diwariskan dari sel sperma adalah HAECKEL (1868). GALUR MURNI adalah vanetas yang terdiri dari genotip yang homosigot “F” (=filium) menyatakan turunan , sedangkan simbol “P” (=parentum) menyatakan induk . HIBRIDA (BASTAR) adalah keturunan dari penyerbukan silang dengan sifat sifat beda jika satu sifat beda disebut MONOHIBRIDA , jika dua sifat beda disebut DIHIBRIDA . DOMINAN adlah sifat sifat yang tampak (MANIFES) pada keturunan . RESESIF adlah sifat sifat yang tidak muncul pada keturunan . Genetika adalah ilmu yang mempelajari fariasi dan karakteristik sifat sifat yang diturunkan . gen merupakan urutan unik asam deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk protein tertentu . gen kita di turunkan dari orang tua kita , gen inilah yang menentukan rupa kita dan bagaiman reaksi kita terhadap keadaan tertentu . beberapa gangguan atau penyakit diketahui merupakan keturunan suatu gen tunggal . beberapa penyakit lainnya tergantung dalam penurunan kelompok gen atau kromosom defektif . Pengetahuai mengenai gen yang menyebabkan penyakit menyebabkan dilakukannya riset mengenai terapi gen , yang bertujuan memberikan salinan gen normal kepada pasien yang terkena . Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). Kromosom adalah KHAS bagi makhluk hidup. Pada manusia terdapat 23 pasang kromosom kromosom (X dan Y)memiliki struktur kromosom yang berbeda tetapi kromosom yang lainnya (autosom) memiliki pasangan dengan struktur yang sama . Kromosom wanita normal adalah XX , sedangkan kromosom laki laki normal adalah XY. identifikasi dan perhitungan jumlah kromosom dalam sel dapat di lakukan dengan teknik pewarnaan khusus atau yang biasa di sebut Kariotipe . Dikenal dua macam kromosom yaitu: 1. Kromosom badan (Autosom). 2. Kromosom kelamin / kromosom seks (Gonosom). 2
  • 3. Alel Walau setiap gen mengkode karakteristi (sifat) yang spesifik , namun tidak semua gen sama . hal ini di sebabkan oleh karena setiap gen tersusun oleh du alel , yang mengkode dua sifat yang sama , dari masing masing orangtua / induk . Alel dapat identik (homozigot) berarti alel dari setiap induk adalah sama . atau dapat pula berbeda (heterozigot) dimana alel dari setia induk berbeda . pada ganbar di bawah setia gen mengkode suatu sifat yang hanya di ekspresikan jika gen tersebut adalah hemozigot . sehingga seseorang dengan gen ini akan mampu melipat lidah dan menggerakkan telinga , tetapi tidak memiliki identasi (lesung pipi). Berdasarkan sifat alel , kelainan genetik di golongkan menjadi berikut : Ø Kelainan genetik yang di sebabkan oleh faktor alel tunggal autosomal yang dominan . Ø Kelainan genetik yang di sebabkan oleh faktor alel tunggal autosomal yang resesif . Ø Kelainan genetik yang di sebabkan alel tertaut dengan kromosom seks / kelamin . Ø Kelainan genetik yang di sebabkan oleh pengaruh aberasi kromosom . Gen GEN adalah "substansi hereditas" yang terletak di dalam kromosom. Semua informasi genetika organisme di sampaikan dari sel ke sel melalui DNA di dalam nukleus . DNA tersusun dari gen pada kromosom . Gen tersusun dari dua alel . Gen bersifat antara lain : - Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom. - Mengandung informasi genetika. - Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel. Sepasang kromosom adalah "HOMOLOG" sesamanya, artinya mengandung lokus gen-gen yang bersesuaian yang disebut ALELA. B. kelainan dan Penyakit Genetika Kelainan genetika (genetic abnormally) adalah sebuah kondisi kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis atau merupakan penyimpangan dari sifat umum/sifat rata-rata manusia. Penyakit Genetika (genetic disorder) adalah penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya faktor-faktor genetik yang tidak mengatur struktur dan fungsi fisiologi tubuh manusia Penyakit genetika disebabkan oleh adanya kelainan gen yang di turunkan saat terjadinya pembuahan sel sperma terhadap ovum . Penyakit genetika bisa saja diturunkan dari orang tua yang sehat , namun memiliki gen yang rusak sehingga si anak memiliki gen yang rusak juga . 3
  • 4. Selain itu , bisa juga disebabkan oleh adanya ketidak normalan jumlah kromosom antara kromosom X dan Y . Juga bisa karena kerapuhan sindrom X yang disebabkan adanya mutasi gen berulang . Ketidak normalan jumlah kromosom dapat dilihat dari standar disasi jumlah krosom pada manusia . Pada manusia , formula kromosom kaum pria yakni 46,XY atau dapat ditulis 44+xy , sedangkan kaum wanita yakni 46,xx , atau dapat di tulis 44+ xx . Kelebihan atau kekurangan jumlah kromosom , bisa menyebabkan penyakit genetik . C.Klasifikasi Genetik Penyakit genetik dapat di klasifikasikan menjadi 4 macam , yakni karena kelainan kromosomal , single gene atau kelainan mendel , kelainan multifaktorial , dan mitokondrial . · Kelainan kromosomal Kelainan kromosomal ditandai dengaan kelainan jumlah atau struktur kromosom , bisa pada autosom maupun gonosom (kromosom kelamin) . penyakit genetik yang disebabkan kelainan autosom ialah sindroma down (mongolid syndrome) , slidroma patau , slidroma edwars , dan sidroma “cri-du-chat”. Sementara yang disebabkan kelainan gonosom ialah sidroma turner . kelainan gonosom inilah yang saat ini banyak menjadi pemberitaan di media , dengan di eksposnya seseorang yang di anggap memiliki kelamin ganda . · Single gene Kelainan genetik lainnya yakni single gene atau monogeneticdisorders . kelainan genetik ini bisa menyebabkan penyakit huntington dan cystice vibrosis . hanya saja , jenis penyakit memang agak jarang ditemui meskipun ada juga beberapa manusia yang menderita penyakit huntingtong. · Kelainan multi fektoral Kelaianan genetik multivectorial disebabkan bukan hanya oleh kelainan gen saja , melainkan melibatkan juga lingkungan dan interaksi antara gen dengan lingkungan tersebut . · Kelainan mitokondria Kelainan ini disebabkan adanya mutasi pada kromosom sitoplasma mitokondria . penurunan kelainan mitokondria diturunkan secara internal . Tabel abnormal kromosom Penyakit Penyebab Insidensi Sindrom down Trisomi 21 1 pada 650 kelahiran , insidensi meningkat sesuai usia ibu . Sindrom X fragel Kodon berulang pada kromosom X 1 pada 2000 pria Korea Huntington Kodon berulang pada kromosom 4 1 pada 10.000 Sindrom turner Tidak ada kromosom Y 1 pada 2.500 wanita 4
  • 5. D. Penyakit Kelainan Genetik Dan Kromosom Beberapa kelainan gen atau kromosom utama: Ø Phenylketonuria (PKU) Adalah suatu kelainan genetic yang menyebabkan individu tidak dapat secara sempurna memetabolismekan protein. Pku dewasa ini mudah dideteksi, tetapi kalau tetap tidak tersembuhkan, dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan hiperaktif. Bila terdeteksi, kelainan disembuhkan dengan diet untuk menjaga zat racun yang masuk ke dalam system saraf. Pku melibatkan suatu gen resesif dan terjadi kira-kira sekali pada setiap 10.000 hingga 20.000 kelahiran hidup. Ø Down Syndrome Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Down syndrome merupakan kelainan kromosom yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down Syndrome dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama. Pictures of Down syndrome Ø Anemia Sel Sabit (Sickle-cell anemia) kelainan darah yang menghambat pasokan oksigen tubuh. Dapat menyebabkan pembengkakan tulang persendian, krisis sel sabit, kegagalan jantung dan ginjal. Sel darah merah biasanya berbentuk seperti cakram atau piringan hitam. Sel-sel ini mati dengan cepat sehingga terjadi anemia dan kematian individu secara dini. Termasuk kelainan intermedier Kelainan darah yang menghambat pasukan oksigen tubuh.Dapat menyebabkan pembengkakan tulang persendian, kegagalan jantung dan ginjal Penyembuhan : penisilin, pengobatan menghilangkan rasa sakit, antibiotic, transfuse darah. Ø Klinefelter Syndrome suatu kelainan genetic di mana laki-laki memiliki kromosom X tambahan. Menyebabkan susunan kromosomnya menjadi XXY sebagai ganti XY. Pertambahan kromosom ini menyebabkan abnormalitas fisik. Buah pelir laki-laki yang mengidap kelainan ini tidak berkembang dan biasanya mereka memiliki buah dada yang besar dan menjadi tinggi. Penyembuhan : terapi hormon 5
  • 6. Ø Turner Syndrome Turner Syndrome menyebabkan gadis kehilangan satu kromosom X yang membuatnya tidak akan pernah mengalami menstruasi. Sedangkan Mosaic Turner Syndrome hanya proporsi kromosomnya yang tidak normal dan ini menjelaskan mengapa mereka masih mengalami menstruasi. Mosaic Turner Syndrome (MTS) merupakan suatu kondisi genetik yang berarti seorang wanita kehilangan kromosom X (kromosom seks), yang merupakan kromosom dalam beberapa sel dan mempengaruhi perkembangan seksual. perempuan kehilangan satu kromosom X, menyebabkan susunan kromosomnya menjadi XO sebagai ganti XX. Syndrome ini menyebabkan abnormalitas fisik, keterbelakangan mental . Penyembuhan : terapi hormone. Ø Anencephaly Anencephaly adalah cacat pada jaringan saraf primitif, yang terjadi selama awal kehamilan, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang nantinya akan membentuk otak dan tulang yang melindungi massa tulang. Sayangnya, diperkirakan bahwa 75 persen dari janin yang memiliki cacat ini gagal untuk lahir, dan 25 persen sisanya meninggal dalam beberapa jam setelah lahir. Untuk alasan ini, maka hal ini dianggap sebagai malformasi paling parah kedua, berhubungan dengan kelainan tabung saraf. Gejala utama selama kehamilan polihidramnion, yaitu terdapat cairan ketuban dalam jumlah besar.dan jika kehamilan berlangsung hingg melahirkan, maka akan terjadi hal berikut pada bayi: · Tidak adanya kubah tengkorak · Tidak adanya otak (belahan otak dan otak) · Cacat jantung Jika semua wanita pada usia subur, mendapatkan tambahan vitamin asam folat sebanyak 0,4 mg setiap harinya sampai dengan kehamilannya pada trimester pertama, maka tingkat kejadian anencephaly dan spina bifida pada kasus yang rawan dapat ditekan hingga 50 – 70%. Ø Cystic fibrosis Cystic fibrosis (CF) adalah penyakit yang diturunkan (diwariskan) dari kelenjar-kelenjar lendir dan keringat anda. Ia mempengaruhi kebanyakan paru-paru, pankreas, hati, usus-usus, sinus- sinus, dan organ-organ seksual anda. Normalnya, lendir adalah encer/berair. Ia mempertahankan lapisan-lapisan dari organ-organ tertentu tetap lembab dan mencegah mereka mengering atau terinfeksi. Namun pada CF, gen yang abnormal menyebabkan lendir menjadi kental dan lengket. Lendir terbentuk pada paru-paru anda dan menghalangi saluran-saluran udara. Ini membuat lebih mudah bakteri-bakteri untuk berkembang dan menjurus pada infeksi-infeksi paru berulangkali yang serius. Seiring dengan waktu, infeksi-infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada paru-paru anda. 6
  • 7. Lendir yang kental dan lengket dapat juga menghalangi tabung-tabung, atau saluran-saluran pada pankreas anda. Sebagai akibatnya, enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas anda tidak dapat mencapai usus kecil anda. Enzim-enzim ini membantu menguraikan makanan yang anda makan. Tanpa mereka, usus-usus anda tidak dapat menyerap lemak-lemak dan protein- protein sepenuhnya. Berikut adalah gambar dari organ yang terserang penyakit Cystic fibrosis Ø Spina Bifida Spina Bifida (Sumbing Tulang Belakang) adalah suatu celah pada tulang belakang (vertebra), yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk secara utuh. Resiko melahirkan anak dengan spina bifida berhubungan erat dengan kekurangan asam folat, terutama yang terjadi pada awal kehamilan. Penonjolan dari korda spinalis dan meningens menyebabkan kerusakan pada korda spinalis dan akar saraf, sehingga terjadi penurunan atau gangguan fungsi pada bagian tubuh yang dipersarafi oleh saraf tersebut atau di bagian bawahnya. Gejalanya tergantung kepada letak anatomis dari spina bifida. Kebanyakan terjadi di punggung bagian bawah, yaitu daerah lumbal atau sakral, karena penutupan vertebra di bagian ini terjadi paling akhir. Berikut adalah gambar dari spina bifida: E.Kelainan Genetika v Kelainan Dominan Autosomal Ciri dominan dalam keadaan heterozigot Penderita mempunyai salah satu orang tua yang sakit maka setengah anaknya akan terkena juga . v Kelainan resesif autosomal Penurunan resesif autosomal hanya dapat dilihat jika terdapat defek alel atau mutan alel pada kedua orang tuanya . kedua orang tuanya dapat sehat tetapi membawa gen mutan , atau dapat juga menderita penyakit tersebut . biasanya orang tua tidak memiliki genotipe homozigot . pelacakan suatu gangguan ini dalam keluarga biasanya tidak mungkin di lakukan karena semua individu yang terkena berada dalam generasi yang sama , misalnya kakak dan adik . Pada penyakit yang jarang , sering yang di dapatkan orangtua yang mempunyai hubungan keluarga sehingga memiliki banyak gen yang sama . jika penyakit ini sering terjadi seperti halnya fibrisis kristik , terdapa insiden gen yang lebih besar di populasi umum dan signifikasi kedua orangtua yang merupakan sepupu tinggkat pertama menjadi minimal . v Kelainan Resesif Autosom Ciri dominan dalam keadaan homozigot. v Kelainan Intermedia Disebut juga dominan tidak lengkap (kodominan) 7
  • 8. v Kelainan Terpaut Kromosom Seks Terangkai seks parsial (x dan y).Kelainan resesif terangkai x pada kromosom x Fibrosis Kristik Fibrosis kristik adalah penyakit multisistem dengan karakteristik produksi mukus (lendir) yang kental di paru paru dan pankreas . anank anak dalam penyakit ini rentang terinfeksi . terutama terinfeksi bakteri kronik . Anak anak yang lahir dengan penyakit ini memiliki orang tua dengan gen heterozigot . kemungkinan memiliki anak yang terkena penyakit ini adalah 1 berbanding 4 , dengan anak karier adalah 1 banding 2 , dan anak yang sehat adalah 1 banding 4 . F. Penyebab Kelainan Genetik Beberapa penyebab kelainan dan penyakit genetik antara lain: Disebabkan oleh mutasi gen . Mutasi gen adalah perubahan susunan gen yang umumnya tidak sempurna atau cacat . Oleh karena itu , alel mutan bersifar resesif , sedangkan alel normalnya dominan . Namun adajuga mutasi yang bersifat dominan . Ketidaknormalan jumlah kromosom seperti dalam sindrome down (adanya ekstra kromosom 21) dan sindrom klinefelter (laki-laki dengan 2 kromosom x) gen rusak yang diturunkan dari orang tua, dalam kasus ini, penyakit genetik juga dikenal dengan istilah penyakit keturunan. Kondisi ini terjadi ketika individu lahir dari dua individu sehat pembawa gen rusak tersebut, tetapi dapat juga terjadi ketika gen yang rusak tersebut merupakan gen yang dominan . G.Pola Penurunan Gen Prediksi kemungkinan penurunan suatu gen dapat dilakukan dengan melihat diagram silsilah yang memperlihatkan hubungan genetik antar generasi . Diagram silsilah dapat membantu mengidentikasi apakah gen tersebut dibawa dalam kromosom seks (X dan Y) atau autosom (kromosom non seks). Diagram ini juga dapat menunjukkan apakah gen tersebut bersifat dominan atau resesif dan apakah seseorang dapat menjadi pembawa gen (karier) resesif yang dapat di turunkan ke generasi berikutnya . H. Pengertian Interaksi Gen Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara genetik. Selain mengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi rasio fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen menurut ( Suryo: 2001). Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. 8
  • 9. Menurut William D. Stansfield ( 1991 : 56 ) fenotipe adalah hasil produk gen yang dibawa untuk diekspresikan ke dalam lingkungan tertentu. Lingkungan ini tidak hanya meliputi berbagai faktor eksternal seperti: temperatur dan banyaknya suatu kualitas cahaya. Sedangkan faktor internalnya meliputi: Hormon dan enzim. Gen merinci struktur protein. Semua enzim yang diketahui adalah protein. Enzim melakukan fungsi katalis, yang menyebabkanpemecahan atau penggabungan berbagai molekul. Semua reaksi kimiawi yang terjadi di dalam sel merupakan persoalan metabolisma. Reaksi – reaksi ini merupakan reaksi pengubahan bertahap satu substansi menjadi substansi lain, setiap langkah ( tahap) diperantarai oleh suatu enzim spesifik. Semua langkah yang mengubah substansi pendahulu ( precursor ) menjadi produk akhir menyusun suatu jalur biosintesis.Interaksi gen terjadi bila dua atau lebih gen mengekspresikan protein enzim yang mengkatalis langkah – langkah dalam suatu jalur bersama. I. Contoh Interaksi Gen Peristiwa interaksi gen berupa avatisme pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. Karakter jengger tidak hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua gen yang berinteraksi. Dalam hal ini terdapat empat macam bentuk jengger ayam yaitu mawar, kacang, walnut, dan tunggal. Persilangan ayam berjengger rose dengan ayam berjengger pea menghasilkan keturunan dengan bentuk jengger yang sama sekali berbeda dengan bentuk jengger kedua induknya. Ayam hibrid (hasil persilangan) ini memiliki jengger berbentuk walnut. Selanjutnya, apabila ayam berjengger walnut disilangkan dengan sesamanya, maka diperoleh generasi F2 dengan rasio fenotipe walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1. Dari rasio fenotipe tersebut, terlihat adanya satu kelas fenotipe yang sebelumnya tidak pernah dijumpai, yaitu bentuk jengger tunggal. Munculnya fenotipe ini, dan juga fenotipe walnut, mengindikasikan adanya keterlibatan dua pasang gen nonalelik yang berinteraksi untuk menghasilkan suatu fenotipe. Kedua pasang gen tersebut masing-masing ditunjukkan oleh fenotipe rose dan fenotipe pea. Apabila gen yang bertanggung jawab atas munculnya fenotipe rose adalah R, sedangkan gen untuk fenotipe pea adalah P, maka keempat macam fenotipe tersebut masing-masing dapat dituliskan sebagai R-pp untukr os e, rrP- untukpea, R-P- untukwalnut, dan rrpp untuk single. Selain itu, biasanya kita beranggapan bahwa suatu sifat keturunan yang nampak pada suatu individu itu ditentukan oleh sebuah gen tunggal, misalnya bunga merah oleh gen R, bunga putih oleh gen r, buah bulat oleh gen B, buah oval (lonjong) oleh gen b, batang tiggi oleh gen T, batang pendek oleh gen t dll. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mengetahui bahwa cara diwariskannya sifat keturunan tidak mungkin diterangkan dengan pedoman tersebut di atas, karena sulit sekali disesuaikan dengan hukum-hukum Mendel. 9
  • 10. Sebuah contoh klasik yang dapat dikemukakan di sini ialah hasil percobaan Wiliam Bateson dan R.C Punnet yang telah di bicarakan sebelumnya diatas. Mereka mengawinkan berbagai macam ayam negeri dengan memperhatikan bentuk jengger di atas kepala. Ayam Wyandotte mempunyai jenger tipe mawar (“rose“), sedang ayam Brahma berjengger tipe ercis(“pea“). Pada waktu dikawinkan ayam berjengger rose didapatkan ayam-ayam F1 yang kesemuanya mempunyai jengger bersifatwalnut (“walnut“= nama semacam buah). Mula- mula dikira bahwa jengger tipe walnut ini intermedier. Tetapi yang mengherankan ialah bahwa pada waktu ayam-ayam walnut itu dibiarkan kawin sesamanya dan dihasilkan banyak ayam-ayam F2 maka perbandingan 9:3:3:1 nampak dalam keturunan ini. Kira-kira 9/16 bagian dari ayam-ayam F2 ini berjengger walnut. 3/16 mawar, 3/16 ercis dan 1/16 tunggal (single). Fenotip jengger yang baru ini disebabkan karena adanya interaksi (saling pengaruh) antara gen- gen. Adanya 16 kombinasi dalam F2 memberikan petunjuk bahwa ada 2 pasang alel yang berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger ayam. Sepasang gen menentukan tipe jengger mawar dan sepasang gen lainnya untuk tipe jengger ercis. Sebuah gen untukrose dan sebuh gen untukpea mengadakan interaksi menghasilkan jengger walnut, seperti terlihat pada ayam-ayam F1. Jenggerrose ditentukan oleh gen dominan R (berasal dari “rose”), jengger pea oleh gen dominan P (berasal dari “pea”). Karena itu ayam berjengger mawar homozigot mempunyai genotip RRpp, sedangkan ayam berjengger ercis homozigot mempunyai genotip rrPP. Perkawinan dua ekor ayam ini menghasilkan F1 yang berjengger walnut (bergenotip RrPp) dan F2 memperlihatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1. Selain mengalami berbagai modifikasi nisbah fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen. Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. Dalam hal ini terdapat empat macam bentuk jengger ayam, yaitu mawar, kacang, walnut, dan tunggal J. Tipe-tipe jengger ayam Persilangan ayam berjengger mawar dengan ayam berjengger kacang menghasilkan keturunan dengan bentuk jengger yang sama sekali berbeda dengan bentuk jengger kedua tetuanya. Ayam hibrid (hasil persilangan) ini memiliki jengger berbentuk walnut. Selanjutnya, apabila ayam berjengger walnut disilangkan dengan sesamanya, maka diperoleh generasi F2 dengan nisbah fenotipe walnut : mawar : kacang : tunggal = 9 : 3 : 3 : 1. Dari nisbah fenotipe tersebut, terlihat adanya satu kelas fenotipe yang sebelumnya tidak pernah dijumpai, yaitu bentuk jengger tunggal. Munculnya fenotipe ini, dan juga fenotipe walnut, mengindikasikan adanya keterlibatan dua pasang gen nonalelik yang berinteraksi untuk 10
  • 11. menghasilkan suatu fenotipe. Kedua pasang gen tersebut masing-masing ditunjukkan oleh fenotipe mawar dan fenotipe kacang. Apabila gen yang bertanggung jawab atas munculnya fenotipe mawar adalah R, sedangkan gen untuk fenotipe kacang adalah P, maka keempat macam fenotipe tersebut masing- masing dapat dituliskan sebagai R-pp untuk mawar, rrP- untuk kacang, R-P- untuk walnut, dan rrpp untuk tunggal. Dengan demikian, diagram persilangan untuk pewarisan jengger ayam dapat dijelaskan seperti pada Gambar 2.13. P : RRpp x rrPP mawar kacang  F1 : RrPp walnut F2 : 9 R-P- walnut 3 R-pp mawar walnut : mawar : kacang : tunggal 3 rrP- kacang 9 : 3 : 3 : 1 1 rrpp tunggal bertanggung jawab atas munculnya fenotipe mawar adalah R, sedangkan gen untuk fenotipe kacang adalah P, maka keempat macam fenotipe tersebut masing-masing dapat dituliskan sebagai R-pp untuk mawar, rrP- untuk kacang, R-P- untuk walnut, dan rrpp untuk tunggal. Dengan demikian, diagram persilangan untuk pewarisan jengger ayam dapat dijelaskan seperti pada Gambar berikut ini. Kesimpulannya : 1. Fenotip jengger yang baru ini disebabkan karena adanya interaksi (saling pengaruh) antara gen-gen. 2. Adanya 16 kombinasi dalam F2 memberikan petunjuk bahwa ada 2 pasang alel yang berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger ayam. Sepasang alel menentukan tipe jengger mawar dan sepasang alel lainnya untuk tipe jengger Kacang. 3. Sebuah gen untuk mawar dan sebuh gen untuk kacang mengadakan interaksi menghasilkan jengger walnut, seperti terlihat pada ayam-ayam F1. 4. Jengger mawar ditentukan oleh gen dominan R(berasal dari “rose”), jengger kacang oleh gen dominan P (berasal dari “pea”). 11
  • 12. 5. Karena itu ayam berjengger mawar homozigot mempunyai genotip RRpp, sedangkan ayam berjengger kacang homozigot mempunyai genotip rrPP. 6. Sedangkan ayam yang berjengger Tunggal adalah Ayam yang homozigot resesif. 7. Perkawinan dua ekor ayam ini menghasilkan F1 yang berjengger walnut (bergenotip RrPp) dan F2 memperlihatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1. 8. Gen R dan gen P adalah bukan alel, tetapi masing-masing domina terhadap alelnya (R dominan terhadap r, P dominan terhadap p). sebuah atau sepasang gen yang menutupi (mengalahkan) ekspresi gen lain yang buka alelnya dinamakan gen yang epistasis. Gen yang dikalahkan ini tadi dinamakan gen yang hipostasis. Peristiwanya disebut epistasi dan hipostasi. 12
  • 13. BAB III KESIMPULAN A.Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa gen merupakan uraian unik asam deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk protein tertentu . gen kita di turunkan dari orang tua kita , gen inilah yang menentukan rupa kita dan bagaiman reaksi kita terhadap keadaan tertentu . beberapa gangguan atau penyakit diketahui merupakan keturunan suatu gen tunggal . beberapa penyakit lainnya tergantung dalam penurunan kelompok gen atau kromosom defektif . Kelainan genetika (genetic abnormally) adalah sebuah kondisi kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis atau merupakan penyimpangan dari sifat umum/sifat rata-rata manusia. Penyakit Genetika (genetic disorder) adalah penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya faktor-faktor genetik yang tidak mengatur struktur dan fungsi fisiologi tubuh manusia penyakit genetika disebabkan oleh adanya kelainan gen yang di turunkan saat terjadinya pembuahan sel sperma terhadap ovum . penyakit genetika bisa saja diturunkan dari orang tua yang sehat , namun memiliki gen yang rusak sehingga si anak memiliki gen yang rusak juga . Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara genetik. Selain mengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi rasio fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen menurut ( Suryo: 2001). Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. B.Saran a) Dalam menyusun makalh sebaiknya menggunakan banyak referensi agar dapat menghasilkan tugas yang lengkap dan maksimal b) Dalam menyelesaikan tugas kelompok sebaiknya di biutuhkan kekompakan dari masing- masing anggota kelompok , agar tugas dapat terselesaikan dengan mudah. 13
  • 14. DAFTAR PUSTAKA • Stansfield, D. William .1991.,G enetika . PT. Gelora Aksara Pratama , Erlangga. • Suryo . 1986 ., Genetika Manusia. Gadjahmada University Press ,Yogyakarta. • Tim Dosen Genetika Dasar . 2010 ., Genetika Dasar . Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED ,Medan. • Anonymous., 2009. Variasi Genetik. http:// I:blog-Variasi-dan-genetiks.php.htm. Diakses tanggal 27 Oktober 2010. 14
  • 15. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIK” Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Raha, Maret 2017 Penyusun 15
  • 16. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………….……………….……… i DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….…………………. 1 BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………..………. 2 BAB III PENUTUP …………………………………………………….…………….. 12 A.Kesimpulan ……………………………………………………………….......……… 12 Daftar Pustaka……………………………………………………………….......……… 13 16 i
  • 17. MAKALAH KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIK OLEH : KELOMPOK II 1. INTAN IRIANTI ENDANG RISWANDI 2. ISRAWATI 3. SERLI 4. JUMADIN AHMAD 5. SALWAN AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB MUNA 17 ii