SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang saling
mendukung. Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu oleh air
mata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung unsur pertahanan
kimiawi.
Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan yang
berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh.
Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh
melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun yang
spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap
banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini
sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya
yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup.
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan akibat
adanya rangsangan molekul asing dari luar maupun dari dalam tubuh hewan atau
manusia, baik yang bersifat infeksius maupun non infeksius. Pernyataan ini
berkembang dengan pesat semenjak adanya pembuktian dari Edward Jenner.
Immunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman
penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang sering
menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan mengenali satu
antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen dikenali satu
antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel B atau lebih
spesifik lagi sel plasma.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Immunoglobulin?
2. Sebutkan Macam-Macam Immunoglobulin?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian immunoglobulin
2. Untuk mengetahui macam-macam immunoglobulin
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Immunoglobulin
Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam
serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk
dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-
96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat
biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu
mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta
pelepasan histamin dari sel mast.
Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan
sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan
aktivitas biologik berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam
rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai
rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan)
dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri
dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida
sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari
susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam
amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai
L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid
interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid
interchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai
H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ), rantai A (α), rantai M (μ), rantai E (ε) dan
rantai D (δ). Setiap rantai mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L
mempunyai 2 domain; sedang rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan
rantai M dan E masing-masing 5 domain.
4
Rantai dasar imunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim
papain memecah rantai dasar menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari
bagian H dan rantai L. Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang
bervariasi sesuai dengan variabilitas antigen. Fab memiliki satu tempat tempat
pengikatan antigen (antigen binding site) yang menentukan spesifisitas
imunoglobulin. Fragmen lain disebut Fc yang hanya mengandung bagian rantai H
saja dan mempunyai susunan asam amino yang tetap. Fragmen Fc tidak dapat
mengikat antigen tetapi memiliki sifat antigenik dan menentukan aktivitas
imunoglobulin yang bersangkutan, misalnya kemampuan fiksasi dengan
komplemen, terikat pada permukaan sel makrofag, dan yang menempel pada sel
mast dan basofil mengakibatkan degranulasi sel mast dan basofil, dan kemampuan
menembus plasenta.
Enzim pepsin memecah unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil
terminal sampai bagian sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat
kehilangan sebagian besar susunan asam amino yang menentukan sifat antigenik
determinan, namun demikian masih tetap mempunyai sifat antigenik. Fragmen
Fab yang tersisa menjadi satu rangkaian fragmen yang dikenal sebagai F(ab2)
yang mempunyai 2 tempat pengikatan antigen.
B. Macam-Macam Immunoglobulin
Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang disebut
imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi
respon terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh.
5
Sistem pertahanan tubuh terbagi atas 2 bagian yaitu :
1. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System)
Innate Immunity adalah pertahanan tubuh yang mempunyai sifat tidak spesifik dan
merupakan bagian sistem imun yang berfungsi sebagai barier terdepan pada awal
terjadinya infeksi penyakit, oleh karena itu sering disebut natural atau native
immunity.
Yang termasuk innate immunity adalah : Makrofage, sel darah merah dan sel
assesories, selain itu juga bahan biokimia dan fisik barier seperti kulit yang
mensekresi lisosim dan dapat merusak bakteri seperti S.aureus. oleh karena itu
sistem ini spesifik untuk alam. Sehingga jika ada organisme melakukan penetrasi
melalui permukaan epithel akan dianulir oleh sitem Retikulum Endothelium (RE)
yang merupakan turunan dari sel sumsung tulang yang berfungsi menangkap,
internelisasi dan merusak agen infeksius. Dalam hal ini yang bertindak
memfagositosit adalah sel kuffer. Selain itu juga sel darah merah termasuk
eosinophil, PMN dan monosit dapat migrasi ke dalam jaringan yang dapat
merangsang secara invasive.
Sel lainnya adalah natural killer, leukosit, sel ini cocok untuk mengenali
perubahan permukaan pada sel yang terinfeksi, seperti mengikat dan membunuh
sel yang dipengaruhi oleh interferon. Interferon adalah termasuk antibodi
spesifik yang diproduksi oleh sel target atau sel terinfeksi.
Faktor lain yang termasuk innate immunity adalah protein serum yang merupakan
protein fase akut. Protein ini mempunyai efek sebagai perlindungan melalui
interaksi komplek dengan komplemen, yang selanjutnya diikuti lisisnya agen
penyakit.
Sebagai tanda awal dari respon imun adalah inflamasi yang merupakan reaksi dari
tubuh terhadap injuri seperti invasi agen infeksius. Terjadinya proses ini dapat
ditandai dengan 3 hal yaitu pertama terjadi peningkatan daerah ke daerah infeksi,
kedua peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan reaksi sel endithel,
sehingga terjadi reaksi silang antara molekul besar dan sel endotelial dan ketiga
adalah terjadinya migrasi leukosit (PMN) dan makrofage dan kapiler ke jaringan
sekitar.
6
Pertahanan non spesifik terbagi atas 3 bagian yaitu :
a. Pertahanan Fisik : Kulit, Membran Mukosa
b. Pertahanan Kimiawi : Saliva, Air mata, Lisozim (enzim penghancur)
c. Pertahanan Biologis : Sel darah putih yang bersifat fagosit (neutrofil,
monosit, acidofil), protein antimikroba dan respon pembengkakan (inflammatory).
2. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System)
Adaptive Immunity adalah merupakan sistem pertahanan tibuh lapis kedua, jika
innate immunity tidak mampu mengeliminasi agen penyakit. Hal ini terjadi jika
fagosit tidak mengenali agen infeksius sebab hanya sedikit reseptor yang cocok
untuk agen infeksius atau agen tidak bertindak sebagai faktor antigen terlarut
(solube antigen) yang aktif. Jika hal ini terus menerus, maka akan diperlukan
molekul spesifik yang akan berikatan langsung dengan antigen infeksius yang
dikenal dengan antibodi dan selanjutnya akan terjadi proses fagotosis.
Antibodi diproduksi oleh sel B yang merupakan molekul fleksibel dan bertindak
sebagai adaptor antara agen infeksius dan fagosit. Antibodi mempunyai 2 fungsi
selain mempunyai variabel antibodi yang berbeda dan mengikat agen infeksius
juga mengikat reseptor sel dan selanjutnya mengaktifkan komplemen yang
diakhiri dengan terjadinya lisis.
Sistem Imun ini disebut Spesifik karena : dilakukan hanya oleh sel darah putih
Limfosit, membentuk kekebalan tubuh, dipicu oleh antigen (senyawa asing)
sehingga terjadi pembentukan antibodi dan setiap antibodi spesifik untuk antigen
tertentu. Limfosit berperan dalam imunitas yang diperantarai sel dan antibodi.
7
1. Imuno globulin G (IgG)
Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah imunoglobulin yang
paling sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang belakang, darah, lymfe dan
cairan peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik selama 23 hari dan
merupakan imunitas yang baik (sebagai serum transfer). Ia dapat mengaglutinasi
antigen yang tidak larut. IgG adalah satu-satunya imunoglobulin yang dapat
melewati plasenta.
2. Imuno globulin A (IgA)
Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, ditemukan dalam saliva, keringat, air
mata, cairan mukosa, susu, cairan lambung dan sebgainya. Yang aktiv adalah
bentuk dimer (yy), sedangkan yang monomer (y) tidak aktif. Jaringan yang
mensekresi bentuk bentuk dimer ini ialah sel epithel yang bertindak sebagai
reseptor IgA, yang kemudian sel tersebut bersama IgA masuk kedalam lumen.
Fungsi dari IgA ini ialah:
- Mencegah kuman patogen menyerang permukaan sel mukosa
8
- Tidak efektif dlam mengikat komplemen
- Bersifat bakterisida dengan kondisinya sebagai lysozim yang ada dalam
cairan sekretori yang mengandung IgA
- Bersifat antiviral dan glutinin yang efektif
3. Imuno globulin M (IgM)
Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM
mempunyai waktu paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima
valensi. Imunoglobulin ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM
mencerminkan adanya infeksi baru atai adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). IgM
adalah merupakan aglutinin yang efisien dan merupakan isohem- aglutinin
alamiah. IgM sngat efisien dalam mengaktifkan komplemen. IgM dibentuk setelah
terbentuk T-independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-dependent
antigen.
4.Imuno globulin D (IgD)
9
Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penenda
permukaan pada sel B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B
normal. Sel B membentuk IgD dan IgM karena untuk membedakan unit dari
RNA.
5. Imuno globulin E (IgE)
Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan
dengan mast sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan
eosinpphil. IgE berikatan pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya
antigen yang spesifik untuk IgE, imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk
memacu degranulasi dan membebaskan histamin dan komponen lainnya sehingga
menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat berguna untuk melawan parasit.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antibodi atau Immunoglobulin merupakan sistem pertahanan tubuh lapis ketiga
yang bersifat spesifik. Fungsinya adalah merespon antigen yang dihasilkan oleh
mikroorganisme parasit yang masuk ke dalam tubuh mahluk hidup. Fungsinya
sangat spesifik dan hanya merespon terhadap antigen-antigen tertentu saja.
Berikut adalah bermacam-macam jenis Immunoglobulin
a. Immunoglobulin G ( Ig G )  Merupakan satu-satunya immunoglobulin
yang mampu melewati plasenta  Merupakan kekebalan pasif dari ibu
kepada anaknya sera merupakan pertahanan utama untuk bayi pada minggu-
minggu pertama dalam kehidupannya ( dari kolustrum)
b. Immunoglobulin M ( Ig M )  Disintesis pertama kali sebagai stimulus
terhadap antigen  Tidak dapat melalui plasenta
c. Immunoglobulin A ( Ig A )  Ditemukan dalam sekresi eksternal. Contoh
pada mukosa saluran nafas, intestinal, urin, genital, saliva, air mata dll 
Dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel
epitelium
d. ImmunoglobulinD ( Ig D )  Melekat pada permukaan luar sel limfosit B 
Berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi aktivitas
sel limfosit B tersebut.
e. Immunoglobulin E ( Ig E )  Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa
dan tonsil  Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan berperan dalam
reaksi alergi
11
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah di uraikan, saya selaku
pemakalah mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun baik bagi
pemakalah maupun masyarakat pada umumnya demi kesempurnaan penyusunan
makalah selanjutnya
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.4lifetransferfactormakassar.com/index.php/sistem-imun/fungsi-sistem-
imun
http://allergycliniconline.com/2013/12/09/fungsi-dan-struktur-imunoglobulin/
13
Makalah Mikrobiologi
Dosen : Dian Kurniaty, ST.,M.si
MACAM-MACAM IMMUNOGLOBULIN
OLEH:
NAMA : IRMA WAHYUNI
NIM : PWS.B.2014.1B.0008
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2014
14
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puja dan puji syukur atas kehadiran Tuhan yang Maha Esa yang mana
telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah tentang
Macam-Macam Immunoglobulin dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan,saya selaku penulis
menfharap kritik dan saran agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Raha, November 2014
Penulis
i
15
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………..........….................…… i
DAFTAR ISI………………………………………….............……….….....……. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………….....................……. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………........………. 2
C. Tujuan……………………………………………………………...........…… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Immunoglobulin………………………............................................ 3
B. Macam-Macam Immunoglobulin……………….............................................. 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………................ 10
B. Saran………………………………………………………………….............. 11
DAFTAR PUSTAKA
ii

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (11)

Makalah imunoglobilin indah nirwana
Makalah imunoglobilin  indah nirwanaMakalah imunoglobilin  indah nirwana
Makalah imunoglobilin indah nirwana
 
Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111
 
Makalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safiaMakalah imunoglobin safia
Makalah imunoglobin safia
 
Makalah imunoglobin
Makalah imunoglobinMakalah imunoglobin
Makalah imunoglobin
 
Makalah imunoglobilin 3
Makalah imunoglobilin 3Makalah imunoglobilin 3
Makalah imunoglobilin 3
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulinStruktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulin
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
 
Makalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa idaMakalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa ida
 
Bab i immunoglobulin12
Bab i immunoglobulin12Bab i immunoglobulin12
Bab i immunoglobulin12
 
Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Makalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin iceMakalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin ice
 

Semelhante a Makalah macam macam imunoglobulin

Tugas bu dian
Tugas bu dianTugas bu dian
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Septian Muna Barakati
 

Semelhante a Makalah macam macam imunoglobulin (20)

Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2
 
Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2
 
Tugas bu dian
Tugas bu dianTugas bu dian
Tugas bu dian
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah imunoglobilin indah nirwana
Makalah imunoglobilin  indah nirwanaMakalah imunoglobilin  indah nirwana
Makalah imunoglobilin indah nirwana
 
Makalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin iceMakalah imunoglobin ice
Makalah imunoglobin ice
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulinStruktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulin
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
 
Makalah imunoglobin fitri yanti
Makalah imunoglobin fitri yantiMakalah imunoglobin fitri yanti
Makalah imunoglobin fitri yanti
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Último

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Makalah macam macam imunoglobulin

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang saling mendukung. Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu oleh air mata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung unsur pertahanan kimiawi. Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun yang spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan akibat adanya rangsangan molekul asing dari luar maupun dari dalam tubuh hewan atau manusia, baik yang bersifat infeksius maupun non infeksius. Pernyataan ini berkembang dengan pesat semenjak adanya pembuktian dari Edward Jenner. Immunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman penyakit (virus, bakteri, racun bakteri dll.), ada di dalam darah, orang sering menyebutnya antibodi. Setiap immunoglobulin (disingkat Ig) akan mengenali satu antigen (kuman penyakit) secara spesifik, artinya satu antigen dikenali satu antibodi spesifik. Ig diproduksi oleh sel darah putih yang disebut sel B atau lebih spesifik lagi sel plasma.
  • 2. 2 B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Immunoglobulin? 2. Sebutkan Macam-Macam Immunoglobulin? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian immunoglobulin 2. Untuk mengetahui macam-macam immunoglobulin
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Immunoglobulin Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82- 96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik berlainan. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai dihubungkan oleh ikatan disulfid interchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda, sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ), rantai A (α), rantai M (μ), rantai E (ε) dan rantai D (δ). Setiap rantai mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2 domain; sedang rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-masing 5 domain.
  • 4. 4 Rantai dasar imunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fragmen. Enzim papain memecah rantai dasar menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari bagian H dan rantai L. Fragmen ini mempunyai susunan asam amino yang bervariasi sesuai dengan variabilitas antigen. Fab memiliki satu tempat tempat pengikatan antigen (antigen binding site) yang menentukan spesifisitas imunoglobulin. Fragmen lain disebut Fc yang hanya mengandung bagian rantai H saja dan mempunyai susunan asam amino yang tetap. Fragmen Fc tidak dapat mengikat antigen tetapi memiliki sifat antigenik dan menentukan aktivitas imunoglobulin yang bersangkutan, misalnya kemampuan fiksasi dengan komplemen, terikat pada permukaan sel makrofag, dan yang menempel pada sel mast dan basofil mengakibatkan degranulasi sel mast dan basofil, dan kemampuan menembus plasenta. Enzim pepsin memecah unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil terminal sampai bagian sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat kehilangan sebagian besar susunan asam amino yang menentukan sifat antigenik determinan, namun demikian masih tetap mempunyai sifat antigenik. Fragmen Fab yang tersisa menjadi satu rangkaian fragmen yang dikenal sebagai F(ab2) yang mempunyai 2 tempat pengikatan antigen. B. Macam-Macam Immunoglobulin Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang disebut imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi respon terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh.
  • 5. 5 Sistem pertahanan tubuh terbagi atas 2 bagian yaitu : 1. Sistem Imun Non Spesifik (Innate Immunity System) Innate Immunity adalah pertahanan tubuh yang mempunyai sifat tidak spesifik dan merupakan bagian sistem imun yang berfungsi sebagai barier terdepan pada awal terjadinya infeksi penyakit, oleh karena itu sering disebut natural atau native immunity. Yang termasuk innate immunity adalah : Makrofage, sel darah merah dan sel assesories, selain itu juga bahan biokimia dan fisik barier seperti kulit yang mensekresi lisosim dan dapat merusak bakteri seperti S.aureus. oleh karena itu sistem ini spesifik untuk alam. Sehingga jika ada organisme melakukan penetrasi melalui permukaan epithel akan dianulir oleh sitem Retikulum Endothelium (RE) yang merupakan turunan dari sel sumsung tulang yang berfungsi menangkap, internelisasi dan merusak agen infeksius. Dalam hal ini yang bertindak memfagositosit adalah sel kuffer. Selain itu juga sel darah merah termasuk eosinophil, PMN dan monosit dapat migrasi ke dalam jaringan yang dapat merangsang secara invasive. Sel lainnya adalah natural killer, leukosit, sel ini cocok untuk mengenali perubahan permukaan pada sel yang terinfeksi, seperti mengikat dan membunuh sel yang dipengaruhi oleh interferon. Interferon adalah termasuk antibodi spesifik yang diproduksi oleh sel target atau sel terinfeksi. Faktor lain yang termasuk innate immunity adalah protein serum yang merupakan protein fase akut. Protein ini mempunyai efek sebagai perlindungan melalui interaksi komplek dengan komplemen, yang selanjutnya diikuti lisisnya agen penyakit. Sebagai tanda awal dari respon imun adalah inflamasi yang merupakan reaksi dari tubuh terhadap injuri seperti invasi agen infeksius. Terjadinya proses ini dapat ditandai dengan 3 hal yaitu pertama terjadi peningkatan daerah ke daerah infeksi, kedua peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan reaksi sel endithel, sehingga terjadi reaksi silang antara molekul besar dan sel endotelial dan ketiga adalah terjadinya migrasi leukosit (PMN) dan makrofage dan kapiler ke jaringan sekitar.
  • 6. 6 Pertahanan non spesifik terbagi atas 3 bagian yaitu : a. Pertahanan Fisik : Kulit, Membran Mukosa b. Pertahanan Kimiawi : Saliva, Air mata, Lisozim (enzim penghancur) c. Pertahanan Biologis : Sel darah putih yang bersifat fagosit (neutrofil, monosit, acidofil), protein antimikroba dan respon pembengkakan (inflammatory). 2. Sistem Imun Spesifik (Adaptive Immunity System) Adaptive Immunity adalah merupakan sistem pertahanan tibuh lapis kedua, jika innate immunity tidak mampu mengeliminasi agen penyakit. Hal ini terjadi jika fagosit tidak mengenali agen infeksius sebab hanya sedikit reseptor yang cocok untuk agen infeksius atau agen tidak bertindak sebagai faktor antigen terlarut (solube antigen) yang aktif. Jika hal ini terus menerus, maka akan diperlukan molekul spesifik yang akan berikatan langsung dengan antigen infeksius yang dikenal dengan antibodi dan selanjutnya akan terjadi proses fagotosis. Antibodi diproduksi oleh sel B yang merupakan molekul fleksibel dan bertindak sebagai adaptor antara agen infeksius dan fagosit. Antibodi mempunyai 2 fungsi selain mempunyai variabel antibodi yang berbeda dan mengikat agen infeksius juga mengikat reseptor sel dan selanjutnya mengaktifkan komplemen yang diakhiri dengan terjadinya lisis. Sistem Imun ini disebut Spesifik karena : dilakukan hanya oleh sel darah putih Limfosit, membentuk kekebalan tubuh, dipicu oleh antigen (senyawa asing) sehingga terjadi pembentukan antibodi dan setiap antibodi spesifik untuk antigen tertentu. Limfosit berperan dalam imunitas yang diperantarai sel dan antibodi.
  • 7. 7 1. Imuno globulin G (IgG) Imunoglobulin G adalah divalen antigen. Antibodi ini adalah imunoglobulin yang paling sering/banyak ditemukan dalam sumsum tulang belakang, darah, lymfe dan cairan peritoneal. Ia mempunyai waktu paroh biologik selama 23 hari dan merupakan imunitas yang baik (sebagai serum transfer). Ia dapat mengaglutinasi antigen yang tidak larut. IgG adalah satu-satunya imunoglobulin yang dapat melewati plasenta. 2. Imuno globulin A (IgA) Imunoglobulin A adalah antibodi sekretori, ditemukan dalam saliva, keringat, air mata, cairan mukosa, susu, cairan lambung dan sebgainya. Yang aktiv adalah bentuk dimer (yy), sedangkan yang monomer (y) tidak aktif. Jaringan yang mensekresi bentuk bentuk dimer ini ialah sel epithel yang bertindak sebagai reseptor IgA, yang kemudian sel tersebut bersama IgA masuk kedalam lumen. Fungsi dari IgA ini ialah: - Mencegah kuman patogen menyerang permukaan sel mukosa
  • 8. 8 - Tidak efektif dlam mengikat komplemen - Bersifat bakterisida dengan kondisinya sebagai lysozim yang ada dalam cairan sekretori yang mengandung IgA - Bersifat antiviral dan glutinin yang efektif 3. Imuno globulin M (IgM) Imunoglobulin M ditemukan pada permukaan sel B yang matang. IgM mempunyai waktu paroh biologi 5 hari, mempunyai bentuk pentamer dengan lima valensi. Imunoglobulin ini hanya dibentuk oleh faetus. Peningkatan jumlah IgM mencerminkan adanya infeksi baru atai adanya antigen (imunisasi/vaksinasi). IgM adalah merupakan aglutinin yang efisien dan merupakan isohem- aglutinin alamiah. IgM sngat efisien dalam mengaktifkan komplemen. IgM dibentuk setelah terbentuk T-independen antigen, dan setelah imunisasi dengan T-dependent antigen. 4.Imuno globulin D (IgD)
  • 9. 9 Imunoglobulin D ini berjumlah sedikit dalam serum. IgD adalah penenda permukaan pada sel B yang matang. IgD dibentuk bersama dengan IgM oleh sel B normal. Sel B membentuk IgD dan IgM karena untuk membedakan unit dari RNA. 5. Imuno globulin E (IgE) Imunoglobulin E ditemukan sedikit dalam serum, terutama kalau berikatan dengan mast sel dan basophil secara efektif, tetapi kurang efektif dengan eosinpphil. IgE berikatan pada reseptor Fc pada sel-sel tersebut. Dengan adanya antigen yang spesifik untuk IgE, imunoglobulin ini menjadi bereaksi silang untuk memacu degranulasi dan membebaskan histamin dan komponen lainnya sehingga menyebabkan reaksi anaphylaksis. IgE sangat berguna untuk melawan parasit.
  • 10. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Antibodi atau Immunoglobulin merupakan sistem pertahanan tubuh lapis ketiga yang bersifat spesifik. Fungsinya adalah merespon antigen yang dihasilkan oleh mikroorganisme parasit yang masuk ke dalam tubuh mahluk hidup. Fungsinya sangat spesifik dan hanya merespon terhadap antigen-antigen tertentu saja. Berikut adalah bermacam-macam jenis Immunoglobulin a. Immunoglobulin G ( Ig G )  Merupakan satu-satunya immunoglobulin yang mampu melewati plasenta  Merupakan kekebalan pasif dari ibu kepada anaknya sera merupakan pertahanan utama untuk bayi pada minggu- minggu pertama dalam kehidupannya ( dari kolustrum) b. Immunoglobulin M ( Ig M )  Disintesis pertama kali sebagai stimulus terhadap antigen  Tidak dapat melalui plasenta c. Immunoglobulin A ( Ig A )  Ditemukan dalam sekresi eksternal. Contoh pada mukosa saluran nafas, intestinal, urin, genital, saliva, air mata dll  Dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel epitelium d. ImmunoglobulinD ( Ig D )  Melekat pada permukaan luar sel limfosit B  Berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi aktivitas sel limfosit B tersebut. e. Immunoglobulin E ( Ig E )  Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa dan tonsil  Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan berperan dalam reaksi alergi
  • 11. 11 B. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah di uraikan, saya selaku pemakalah mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun baik bagi pemakalah maupun masyarakat pada umumnya demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya
  • 13. 13 Makalah Mikrobiologi Dosen : Dian Kurniaty, ST.,M.si MACAM-MACAM IMMUNOGLOBULIN OLEH: NAMA : IRMA WAHYUNI NIM : PWS.B.2014.1B.0008 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2014
  • 14. 14 KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb. Puja dan puji syukur atas kehadiran Tuhan yang Maha Esa yang mana telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah tentang Macam-Macam Immunoglobulin dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan,saya selaku penulis menfharap kritik dan saran agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Raha, November 2014 Penulis i
  • 15. 15 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………..........….................…… i DAFTAR ISI………………………………………….............……….….....……. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………….....................……. 1 B. Rumusan Masalah………………………………………………........………. 2 C. Tujuan……………………………………………………………...........…… 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Immunoglobulin………………………............................................ 3 B. Macam-Macam Immunoglobulin……………….............................................. 4 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………................ 10 B. Saran………………………………………………………………….............. 11 DAFTAR PUSTAKA ii