SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selain bahan pangan, sayur bukanlah makanan pokok. Melainkan hanya
sebagai pelengkap. Meskipun sayuran tumbuh melimpah di Indonesia, namun
umumnya berupa sayuran dataran tinggi. Sayur yang tumbuh di dataran rendah
lebih sedikit jumlahnya. Tak heran bila ada daerah yang berlimpah sayur,
sementara beberapa daerah tertentu seperti kota – kota besar di Kalimantan,
Sulawesi dan Irian kekurangan sayur untuk dikonsumsi. Tanaman kacang panjang
berasal dari daerah tropis India dan Afrika, terutama Abissinia ataupun Ethiopia
(Nazaruddin, 1993).
Kacang panjang merupakan salah satu jenis tanaman kacang – kacangan
yang telah lama dibudidayakan oleh petani, baik secara monokultur maupun
tanaman sela. Tanaman ini mudah ditanam di lahan dataran rendah maupun
dataran tinggi, baik di tanah sawah, tegalan maupun tanah pekarangan. Faktor
yang terpenting yang paling mempengaruhi pertumbuhan kacang panjang adalah
kecukupan air (Samadi, 2003).
Kacang panjang bersifat dwiguna, artinya sebagai sayurang polong yang
penting dan sebagai penyubur tanah tanaman karena pada akar – akarnya terdapat
bintil – bintil rhizobium. Bakteri tersebut berfungsi mengikat nitrogen bebas dari
udara, itu juga penyebabnya petani banyak menanami di pematang sawah
(Sunarjono, 2003).
Menurut Pitojo, 2006. Kacang panjang adalah salah satu bahan pangan
dalam bentuk sayuran yang banyak di konsumsi oleh mayarakat Indonesia. Pada
saat tanaman kacang panjang masih muda berikut daunnya dapat dipakai sebagai
bahan pangan (lalapan). Peranan penting kacang panjang tersebut diikuti dari
komposisi nutrisi yang terdapat pada bagian daun, polong muda, maupun pada biji
kacang panjang. Kandungan gizi kacang panjang pada 100 gr, dapat dilihat pada
tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Kandungan gizi kacang panjang pada 100 gr.
Kandungan gizi Daun Muda Polong Muda Biji Kering
Kalori (kal) 34 44 357
Protein (g) 4,10 3,70 17,30
Lemak (g) 0,40 0,30 1,50
Karbohidrat (g) 5,80 8,50 70,00
Serat (g) - 2,80 70,00
Abu (g) - 0,80 -
Kalsium (mg) 134,00 114,00 163,00
Fosfor (mg) 145,00 65,00 437,00
Besi (mg) 6,20 1,10 6,90
Natrium (mg) - 1,00 -
Kalium (mg) - 216,00 -
Vitamin A (SI) 5.240,00 1.035,00 -
Vitamin B1 (mg) 0,28 0,17 0,57
Vitamin B2 (mg) - 0,10 -
Vitamin C (mg) 29,00 36,00 2,00
Niasin (mg) - 1,10 -
Air (g) 88,30 - 12,20
Sumber : Depkes RI (cit. Rahmat rukmana, 1994).
Salah satu hal yang menarik dalam usaha budidaya kacang panjang adalah
permintaan pasarnya yang cukup tinggi. Pasar mampu menyerapnya, sekalipun
produksi meningkat pada saat panen. Di pandang dari sudut ekonomi komoditi ini
masih mempunyai kekuatan pasar yang cukup besar. Selain itu juga terbuka
peluang untuk pasar lokal terbuka pula peluang ekspor. Dengan demikian, kacang
panjang mempunyai prospek cukup baik untuk diusahakan (Haryanto, dkk, 1994).
Pemakaian pupuk organik perlu dipertimbangkan dalam rangka penelitian
hasil. Pupuk organik perlu ditambahkan kedalam tanah, karena pupuk organik
yang telah mengalami dekomposisi dapat memperkaya zat hara tanah, juga
berperan sebagai perbaikan sifat fisik tanah, tata ruang udara tanah, mempertinggi
daya ikat tanah terhadap zat hara sehingga tidak mudah larut oleh air hujan dan
meningkatkan daya agregat tanah. Selain itu, bahan organik juga dapat
meningkatkan sifat biologi tanah (Marsono dan Sigit, 2001).
Pupuk kandang berasal dari hasil pembusukan kotoran hewan, baik itu
berbentuk padat (feses atau kotoran) maupun cair (urin) sehingga warna, rupa,
tekstur, bau dan kadar airnya tidak lagi seperti aslinya. Biasanya, pupuk kandang
tidak murni seratus persen kotoran hewan, tetapi termasuk juga sisa makanan dan
alas tidurnya.
Sebenarnya, kotoran dari semua jenis hewan dapat dipakai sebagai pupuk.
Namun kotoran yang berasal dari hewan – hewan peliharaan, seperti kotoran sapi,
kerbau, kelinci, ayam, kambing atau kuda adalah yang paling sering digunakan.
Pasalnya kotoran dari hewan peliharaan yang dikandangkan gampang
dikumpulkan. Pupuk kandang dari sapi mengandung 0,97 % Nitrogen (N); 0,69 %
Fosfor (P); 1,66 % Kalium (K) (Anonim, 2007).
Ciri pupuk matang adalah tidak berbau tajam (bau amoniak), terasa dingin
jika dipegang, berwarna gelap, kering dan gembur jika di remas (Anonim, 2007).
Sedangkan peranan dari pupuk kandang antara lain : 1. Mengembangkan beberapa
unsur hara seperti Fosfor, Nitrogen, Sulfur dan Kalium; 2. Meninkatkan Kapasitas
Tukar Kation (KTK) tanah; 3. Melepaskan unsur P dari oksida Fe dan Al; 4.
Memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah; 5. Membentuk senyawa kompleks
dengan unsur hara makra dan mikro sehinggan dapat mengurangi proses
pencucian unsur hara (Jumin, 1994).
Nutrifarm – AG adalah suplemen atau pupuk pelengkap cair biologis yang
disemprotkan ke daun tanaman untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman.
Nutrifarm – AG diciptakan untuk meningkatkan tanaman agar lebih tahan dari
pengaruh luar lingkungan tumbuh, sehingga tanaman tersebut menjadi lebih sehat
kondisinya untuk memanfaatkan cahaya sinar matahari, air dan hara yang tersedia
dalam tanah secara optimal (Anonim, 2008).
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
pengaruh pemberian pupuk kandang dan Nutrifarm – AG terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L).
1.2. Rumusan Masalah
Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh
pupuk kandang dan Nutifarm – AG terhadap pertumbuha dan produksi tanaman
kacang panjang ?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang
dan Nutifarm – AG terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang.
Hipotesa Penelitian
1. Adanya pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman kacang panjang.
2. Adanya pengaruh Nutrifarm – AG terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman kacang panjang.
3. Adanya interaksi pupuk kandang dan Nutrifarm – AG
pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Tanaman Kacang Panjang
Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk
familileguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna sinensis (L)
Tanaman kacang panjang termasuk dalam famili papilionaceae yang
tergolong tanaman semusim berbentuk perdu yang bersifat membelit atau
setengah membelit. Batangnya panjang, liat dan sedikit berbulu. Daunnya
tersusun tiga helai dengan bunga berbentuk kupu – kupu. Buahnya bulat, panjang,
ramping dan panjang nya antara10 – 80 cm. Sewaktu muda buah berwarna hijau
keputih – putihan, putih dan setelah tua berwarna kekuning – kuningan dan
kering. Buah yang masih muda sangat mudah patah, sedangkan sesudah tua
menjadi liat (Suherni, 2007).
Akar tanaman kacang panjang terdiri atas akar tunggang, akar cabang dan
akar serabut. Perakaran tanaman dapat mencapai kedalaman 60 cm. Akar tanaman
kacang panjang dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium SP. Ciri adanya
simbiosis tersebut yaitu terdapat bintil – bintil akar disekitar pangkal akar.
Aktifitas bintil akar ditandai oleh warna bintil akar sewaktu dibelah. Jika
berwarna merah cerah menanadakan bintil akar tersebut efektif menambah
nitrogen, sedangkan bila bintil akar berwarana merah pucat, berarti penambahan
nitrogen kurang efektif (Pitojo, 2006).
Batang kacang panjang ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan
permukaan licin. Batang tumbuh ke atas, membelit kearah kanan pada turus atau
tegakan yang didekatnya. Batang membentuk cabang sejak dari bawah batang
(Pitojo, 2006).
Daun tanaman kacang panjang berupa daun majemuk, melekat pada
tangkai daun agak panjang, lonjong, berseling, panjangnya 6 – 8 cm, lebar 3 – 4,5
cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai
silindris dengan panjang kurang lebih 4 cm dan berwarna hijau (Anonim, 2008).
Bunga tanaman kacang panjang berbentuk kupu – kupu. Ibu tangkai bunga
keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai bunga mempunyai 3 – 5 bunga. Warna
bunganya ada yang putih, biru atau ungu. Bunga kacang panjang menyerbuk
sendiri. Penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga terjadi dengan
kemungkinan 10 % (Haryanto, dkk, 1994).
Bunga kacang panjang tidak tumbuh dan mekar secara serentak. Ragam
waktu mekarnya bunga kacang panjang adalah sebagai berikut : 1). Dua bunga
yang terletak pada bagian bawah dan bersebelahan terkadang mekar hampir
bersamaan, 2). Bunga berikutnya muncul dan mekar setelah satu atau dua polong
mencapai panjang 5 – 10 cm atau bahkan lebih. Beberapa diantaranya dapat
menjadi buah, namun pertumbuhannya tidak sekuat buah yang pertama kali
muncul (Pitojo, 2006).
Buah tanaman kacang panjang berbentuk polong yang ukuran panjang dan
rampingnya, serta berwarna hijau keputih – putihan atau putih (buah muda) atau
kemerahan namun setelah tua akan menjadi kuning – kekuningan. Panjang buah
tanaman kacang panjang 15 – 25 cm (Anonim, 2008).
Pada satu tangkai biasanya terdapat antara satu sampai tiga buah, buah
yang muncul pada tangkai pertama kali atau hampir muncul bersamaan biasanya
tumbuh awal. Buah kacang panjang tiap tangkai tidak selalu sama kuat
pertumbuhannya (Sastrahidajat dan Soemarno, 1991).
Biji kacang panjang berbentuk bulat agak memanjang, namun ada juga
yang pipih. Pada batang bagian tengah biji terdapat bekas tangkai yang
menghubungkan antara biji dan kulit buah. Biji yang semakin tua akan
mengering. Kulit biji tua ada yang berwarna putih, merah keputih – putihan,
cokelat dan hitam. Pada satu polong biasanya terdapat sekitar 15 biji atau lebih,
tergantung pada panjang polong dan dipengaruhi oleh pertumbuhan tanaman dan
varietas kacang panjang tersebut (Rukmana, 1995).
2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Panjang
2.2.1. Iklim
Ketinggian tempat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman kacang
panjang. Tanaman kacang panjang dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran
tinggi (sekitar 1.500 m dpl). Penanaman didataran tinggi terutama ditujukan untuk
keperluan konsumsi. Sementara untuk tujuan penangkaran benih, tanaman kacang
panjang seyogiyanya dibudidayakan di dataran rendah dan sedang. Di
dataran tinggi, umur panen tanaman kacang panjang relatif lebih panjang
dibandingkan di dataran rendah lebih tinggi produktivitasnya (Pitojo, 2006).
Tanaman kacang panjang akan tumbuh lebih baik pada dataran rendah
tetapi syarat tumbuhnya sangat fleksibel. Jenis tanah tidak terlalu
dipermasalahkan, akan tetapi tanaman kacang panjang cenderung lebih menyukai
tanah yang bereaksi normal. Hal yang tidak disukai tanaman kacang panjang
hanyalah tanah yang tergenang dan yang teduh (Soewito, 1990).
Tanaman kacang panjang tumbuh dengan baik di daerah beriklim hangat,
dengan kisaran suhu antara 20o
C – 30o
C. Di daerah bersuhu rendah, yakni di
bawah 20o
C pertumbuhannya relatif lambat dan jumlah polong yang terbentuk
hanya sedikit. Tanaman kacang panjang peka terhadap pengaruh suhu dingin dan
dapat mati kalau terkena frost (suhu di bawa 4o
C) (Pitojo, 2006).
Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh), iklimnya kering dan
curah hujan tahunan antara 600 – 1.500 mm. Di tempat yang terlindung (teduh)
menyebabkan pertumbuhan tanaman kacang panjang agak lambat dan kurus serta
buahnya jarang atau sedikit (Rukmana, 1995).
2.2.2.Tanah
Pada dasarnya tanah adalah tubuh alam (Natural body) yang terbentuk
dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya – gaya alam (Natural
forces)terhadap bahan alam dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat
berdiferensiasi membentuk horizon – horizon mineral ataupun organik, yang
kedalamanya beragam dengan sifat – sifatnya yang berbeda, dengan bahan induk
yang terletak di bawah, morfologi, komposisi kimia, sifat – sifat fisik maupun
biologinya (Hasibuan, 2006).
Jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman kacang panjang ini
adalah tanah yang bertekstur lempung berpasir dan memiliki pH tanah sekitar 5,5
- 6,5. Jenis tanah yang terlalu masam dapat dilakukan dengan pengapuran
memakai kapur dolomit (Samadi, 2003).
Biologi tanah kacang panjang termasuk leguminosa yang atas bantuan
bintil – bintil akar Rhizhobium radicula mampu menambat nitrogen bebas dari
udara. Kemampuan menambat nitrogen ini dipengaruhi oleh kelembapan tanah,
pH, unsur Ca, P, K, Mo, Co, Mn, senyawa nitrat dan omonium, serta adanya
faktor biologis penghambat berupa Bakteriophage dan Rhizophage di dalam
tanah. Rhizobium aktif pada pH antara 5,5 – 7,0 dan suhu optimal 10o
C – 28o
C
(Pitojo,2006).
Fiksasi nitrogen telah terjadi pada tanaman kacang panjang yang berumur
dua minggu setelah tanam. Pada umur 14 – 21 hari, fiksasi nitrogen rata – rata
mencapai 0,62 mg / hari. Pada umur 30 – 41 hari mencapai 2,44 mg / hari dan
pada umur 41 – 58 hari mencapai 3,73 mg / hari (Sutedjo, 1991).
2.3. Peranan Pupuk Kandang
Pemupukan tanah dengan pupuk kandang dapat mengakibatkan tanah
menjadi baik dengan daya mengikat airnya menjadi lebih tinggi. Pupuk kandang
juga berpengaruh terhadap keadaan fisik, kimia dan biologis tanah.
MenurutBuckman dan Brady (1982), mengatakan bahwa pupuk kandang
merupakan lapisan yang berada di permukaan tanah mempunyai sifat yang dapat
mengikat air permukaan empat sampai enam kali beratnya sendiri dan air
merupakan kebutuhan yang paling penting untuk melarutkan unsur hara di dalam
tanah dan dimanfaatkan oleh tanaman.
Fungsi pupuk kandang antara lain mampu mengembangkan beberapa
unsur hara seperti fosfor, nitrogen, sulfur, kation dan dapat melepaskan unsur P
dari oksidasi Fe tanah dan dapat membentuk senyawa kompleks dengan unsur
makro dan mikro sehingga tanaman dapat mengurangi proses pencucian dari
unsur yang dikandungnya (Suwardjono, 2003).
Selain itu peranan penting dari pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman adalah sebagai berikut :
a) Pupuk kandang mengandung zat seperti N(0,97), P(0,69), K(1,66) .
b) Mampu melonggarkan susunan tanah terutama jenis tanah liat sehingga
udara mudah menembus kedalam, dengan kata lain dapat memperbaiki
aerase tanah.
c) Meningkatkan daya serap tanah terhadap air, sehingga ketersediaanair
yang dibutuhkan tanaman memadai..
d) Mendorong kehidupan dan perkembangan jasad renik tanah yang
berguna untuk mengubah zat – zat makanan di dalam tanah.
2.4. Peranan Nutrifarm – AG
Nurifarm – AG menunjang fungsi tanaman saat tumbuh dan saat berbuah.
Bagi petani dapat membawa dua manfaat yaitu penggunaan pestisida dan bahan
lain dapat berkurang sehingga biaya produksi dapat di tekan serta produksi
bertambah atau panen meningkat, dan bagi distributor tentunya memberi
keuntungan yang besar pula. Manfaat penyemprotan Nutrifarm – AG pada
tanaman adalah :
a) Merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
b) Tanaman lebih tahan terhadap stres , hama dan penyakit.
c) Meningkatkan hasil panen.
d) Memperbaiki kualitas hasil panen (Verheyen, 2008).
Nutrifarm – AG dengan formulasi cair dan diaplikasikan dengan
penyemprotan pada daun tanaman. Nutrifarm – AG mengandung unsur
hara : 5,48 % Nitrogen (N) ; 3,33 % Phosphorus (P2O5) ; Photassium
(K2O) ; 0,75 % Sulfur (S) ; 0,014 % Baron (B) ; 0,01 %Cobalt (Co) ; 0,25
% Cupper (Cu) ; 0,32 % Iron (Fe) ; 0,26 % Manganese (Mn) ; 0,0005 %
Molybdenum (Mo) ; 0,53 % Zinc (Zn).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di jalan Tuar, Kecamatan Medan
Amplas, dengan ketinggian tempat ± 27 meter di atas permukaan laut. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan januari sampai maret 2009.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : benih
tanaman kacang panjang, pupuk kandang dar kotoran sapi, pupuk cair Nutrifarm –
AG, fungisida Dithane M – 45, insektisida Sevin 85 – SP, dan tanah top soil.
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : cangkul, parang
babat, gembor, handsprayer, meteran, kuas, cat, paku, papan plat sample, alat
tulis, kalkulator dan lainnya yang dianggap perlu.
3.3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) faktorial, dengan dua faktor yang diteliti, yaitu :
1. Faktor pemberian pupuk kandang (P) terdiri dari 4 taraf, yaitu :
Po = Tanpa pemberian pupuk kandang
P1 = 2 kg / plot
P2 = 4 kg / plot
P3 = 6 kg / plot
2. Faktor pemberian pupuk cair Nutrifarm – AG (N) terdiri dari 3
taraf, yaitu :
N1 = 3,0 ml / liter air
N2 = 5,0 ml / liter air
N3 = 7,0 ml / liter air
Jumlah kombinasi perlakuan 3 x 4 = 12 kombinasi
P0N1 P1N1 P2N1 P3N1
P0N2 P1N2 P2N2 P3N2
P0N3 P1N3 P2N3 P3N3
Jumlah ulangan = 3 ulangan
Jumlah tanaman per plot = 8 tanaman
Jumlah tanaman sampel per plot = 4 tanaman
Jumlah plot penelitian = 36 plot
Jarak antar plot = 50 cm
Jarak antar ulangan = 100 cm
Panjang plot penelitian = 1,2 m
Lebar plot penelitian = 1,8 m
Luas plot penelitian = 1,2 m x 1,8 m
Jarak tanam = 40 cm x 60 cm
Jumlah tanaman seluruhnya = 288 tanaman
Jumlah tanaman sampel = 144 tanaman
Model linier diasumsikan untuk Rancangan Acak Kelompok (RAK)
faktorial adalah sebagai berikut :
Yijk = μ + μi + βj + ∂k + (β∂)jk +∑ijk
Dimana :
Yijk = Data taraf pengamatan pada blok ke – 1, faktor A
pada taraf ke – j dan faktor N pada taraf ke – k
μ = Efek nilai tengah
μi = Efek dari blok ke – i
βj = Efek dari perlakuan faktor A pada taraf ke – j
∂k = Efek dari perlakuan faktor N pada taraf ke – k
(β∂)jk = Efek dari perlakuan faktor A pada taraf ke – j dan
efek dari perlakuan
faktor N pada taraf ke – k
∑ijk = Efek eror pada blok – i, faktor A pada taraf ke – j
dan faktor N pada
taraf ke - k
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Areal
Pengolahan tanak dilakukan setelah dibersihkan terlebih dahulu rumput –
rumput yang ada di areal pertanian. setelah keadaan lahan benar – benar bersih
mka dilakukan pengolahan tanah. pengolahan tanah dilakukan dua kali yaitu
pengolahan pertama dengan mencangkul tanah sedalam 20 – 30 cm kemudian
tanah dibiarkan selama seminggu. Pengolahan kedua dengan menghancurkan
gumpalan – gumpalan tanah yang besar, agar diperoleh tanah yang gembur.
Persiapan Plot Penelitian
Pembuatan plot penelitian dilakukan setelah pengolahan tanah. Ukuran
berdasarkan penelitian yaitu panjang 100 cm dan lebar 180 cm dengan jumlah plot
36 plot. Jumlah ulangan sebanyak tiga ulangan, jarak antar ulangan 100 cm, jarak
antar plot 50 cm dan tinggi bedengan ± 30 cm.
Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat dengan ukuran ± 3 cm. Alat yang digunakan untuk
membuat lubang tanam dapat dengan tugal yang terbuat dari kayu. Dengan jarak
tanam 40 cm x 60 cm.
Penyediaan Benih
Benih tanaman kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai
berikut: Biji tidak keriput (bernas), murni (tidak tercampur dengan varietas lain),
tidak terinfeksi oleh hama maupun penyakit dan memiliki daya kecambah yang
tinggi (minimal 85%).
Persiapan dan Penanaman Benih
Sebelum dilakukan penanaman, benih direndam dengan air hangat (kira –
kira 37o C) atau direndam dalam larutan Dithane M – 45 dengan dosis 5 cc / liter
air, lama perendaman kira – kira dua jam. Tujuan dari perendaman ini adalah
untuk menghilangkan sumber penyakit yang ada dipermukaan benih. Pilih bibit
tanaman kacang panjang yang sehat dan subur, bibit tnaman kacang panjang
tersebut ditanam hingga sebatas leher akar, kemudian tanah di sekitar pangkal
batang agak dipadatkan agar menyatu dengan tanah .
Pemelihaaan
Penyiraman
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Penyiraman dilakukan
setiap hari dengan interval dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Apabila
turun hujan maka penyiramn dilakukan pada satu hari saja.
Penyisipan
Penyisipan bertujuan untuk menggantikan tanaman yang tidak tumbuh
atau tanaman yang tumbuh kerdil. Penyisipan dilakukan pada saat tanaman
berumur ± satu minggu setelah tanam. Tanaman sisipan berasal dari benih yang
sama yang telah disiapkan sebelumnya.
Pengajiran
Pemasangan ajir dilakukan seawal mungkin sekitar ± 15 hari setelah
tanam. Ajir biasanya terbuat dari belahan bambu dengan ketinggian ± 2 m. Fungsi
ajir untuk menambatkan tanaman kacang panjang agar dapat tumbuh tegak lurus
ke atas dan menopang polong yang letaknya bergantungan.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan sebelum pemupukan, gulam harus dibersihkan
dahulu karena merupakan kompetitor tanaman kacang panjang dalam penyerapan
unsur hara sehingga menurunkan hasil tanaman kacang panjang.
Pemupukan
Pupuk dasar diberikan pada saat pengolahan tanah yaitu dengan
memberikan pupuk NPK. Pemberian pupuk kandang hanya sekali diaplikasikan
ke tanah saat selesai pengolahan tanah dengan cara dicampur secara merata
dengan tanah. Pemberian Nutrifarm – AG diaplikasikan pertama saat tanaman
belum berbunga dan pemberian selanjutnya diaplikasikan tiga minggu setelah
pemberian pupuk pertama.
Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman kacang panjang perlu dilakukan bila terlalu
subur atau banyak cabang yang kurang produktif. Pada tanaman yang normal
tidak perlu pemangkasan. Tujuan pemangkasan untuk merangsang terbentuknya
cabang baru yang produktif agar terbentuknya bunga secara maksimal (Haryanto,
dkk, 1994).
Pengendalian Hama dan Penyakit
Untuk melindungi tanaman dari gangguan hama dilakukan penyemprotan
insektisida Sevin 85 – SP dengan dosis 0,1 %. Untuk pengendalian penyakit
diberikan fungisida Dithane M – 45. Penyemprotan disesuaikan dengan intensitas
penyerangan, dalam hal ini lebih diutamakan pencegahan dari pada adanya
penyerangan.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada umur 47 hari setelah tanam, polong yang tepat
untuk sayuran segar, warnanya hijau segar dan polongnya masih padat. Interval
panen dilakukan seminggu sekali. Dari dua tanaman sampel yang dijadikan
sampel adalah tanaman yang paling baik pertumbuhannya.
Peubah Pengamatan
Panjang Tanaman (cm)
tinggi tanaman diukur mula dua minggu setelah tanam sampai lima
minggu setelah tanam. Digunakan patok standart 10 cm dari atas permukaan
tanah. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan menggunakan alat meteran.
Panjang Polong (cm)
Panjang polong per tanaman sampel diukur dengan menggunakan alat
meteran yang dimulai dari pangkal sampai ujung polong. Pengukuran dilakukan
setelah panen.
Diameter Polong (mm)
Diamater polong diukur pada semua polong pada bagian tengah polong.
Dilakukan pada saat panen.
Berat Polong (g)
Berat polong per tanaman sampel ditimbang dengan timbangan, yang
dilakukan setelah panen.
Jumlah Polong per Tanaman (buah)
Jumlah buah per tanaman sampel dihitung pada akhir penelitian dan
setelah panen dengan menghitung pada setiap tanaman perplot nya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007. Petunjuk Pemupukan. AgroMedia. Jakarta.
Anonim, 2008. http://www.amway.co.id/index.
Buckman, H, O, Brady, N, C, 1982. Ilmu Tanah. Diterjemahkan Oleh Soegiman.
Bharatana Karya Aksara. Jakarta.
Fachruddin, L, 2000. Tanaman Kacang – Kacangan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Haryanto, E., Suhartini, T., Rahayu, E, 1994. Budidaya Kacang Panjang. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Hasibuan, B, E., 2006. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Marsono., Sigit, P, 2001. Pupuk Akar dan Jenis Aplikasi. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Nazaruddin, 1993. Sayuran Dataran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta
Pitojo, S, 2006. Benih Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta.
Rukmana, R, 1995. Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta.
Samadi, P, 2003. Usaha Tani Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta.
Sastrahidajat, I, H., Soemarno, 1991. Budidaya Tanaman Tropika. Usaha
Nasional. Surabaya.
Soewito, D, S., 1990. Memanfaatkan Lahan Bercocok Tanam Kacang Panjang.
CV. Titik Terang. Jakarta.
Sunarjono, H, 2003. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suherni, N, 2007. Petunjuk Praktis Menanam Kacang Panjang dan Buncis. Nuasa.
Bandung.
Sutedjo., Mulyani, M, 1991. MikroBiologi Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.
Verheyen, K. 2008. http://www.maylarchive.com/ agromedia @ yahoogroup.
Com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanYusuf Ahmad
 
Inovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiInovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiCuils Tea
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologiedhie noegroho
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 
Agroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan KeringAgroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan Keringptkartika
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makroEva Nugraha
 
1. RUANG LINGKUP AGROKLIMATOLOGI.ppt
1. RUANG LINGKUP AGROKLIMATOLOGI.ppt1. RUANG LINGKUP AGROKLIMATOLOGI.ppt
1. RUANG LINGKUP AGROKLIMATOLOGI.pptboyrizajuanda
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanahHusna Kadir
 
Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanmuhammadirfhan
 
Faktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiFaktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiMeilani Marjuki
 
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawitFAJRUL MUBAROK
 

Mais procurados (20)

laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Dasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar AgronomiDasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar Agronomi
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
Pola tanam
Pola tanamPola tanam
Pola tanam
 
Inovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiInovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelai
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Agroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan KeringAgroteknologi Lahan Kering
Agroteknologi Lahan Kering
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makro
 
1. RUANG LINGKUP AGROKLIMATOLOGI.ppt
1. RUANG LINGKUP AGROKLIMATOLOGI.ppt1. RUANG LINGKUP AGROKLIMATOLOGI.ppt
1. RUANG LINGKUP AGROKLIMATOLOGI.ppt
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Slide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikulturaSlide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikultura
 
suhu tanah
suhu tanahsuhu tanah
suhu tanah
 
Acara i
Acara iAcara i
Acara i
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 
Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanaman
 
Faktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiFaktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografi
 
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
5 cover crop dan penanaman pada kelapa sawit
 

Destaque

Budidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjangBudidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjangBP4K
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangIda Haerani
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKKBAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKKPhaphy Wahyudhi
 
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang PanjangAnalisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang PanjangMuliadin Forester
 
Booklet pestisida nabati
Booklet pestisida nabatiBooklet pestisida nabati
Booklet pestisida nabatiRisqa29
 
BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI
BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI
BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI ripto atmaja
 
Morfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatMorfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatdhabitha
 
Menulis Karya Tulis Sederhana - Revisi (KD 12.1)
Menulis Karya Tulis Sederhana - Revisi (KD 12.1)Menulis Karya Tulis Sederhana - Revisi (KD 12.1)
Menulis Karya Tulis Sederhana - Revisi (KD 12.1)Phaphy Wahyudhi
 
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Novayanti Simamora
 
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)Ramadhani Sardiman
 

Destaque (15)

Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
 
Budidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjangBudidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjang
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
 
Laporan praktek kacang panjang
Laporan praktek kacang panjangLaporan praktek kacang panjang
Laporan praktek kacang panjang
 
Florikultura
FlorikulturaFlorikultura
Florikultura
 
Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjang
 
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKKBAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE MENJES) ARDISIA DKK
 
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang PanjangAnalisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
 
Booklet pestisida nabati
Booklet pestisida nabatiBooklet pestisida nabati
Booklet pestisida nabati
 
BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI
BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI
BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI
 
Morfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatMorfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomat
 
Menulis Karya Tulis Sederhana - Revisi (KD 12.1)
Menulis Karya Tulis Sederhana - Revisi (KD 12.1)Menulis Karya Tulis Sederhana - Revisi (KD 12.1)
Menulis Karya Tulis Sederhana - Revisi (KD 12.1)
 
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
 
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
 

Semelhante a Kacang panjang

Semelhante a Kacang panjang (20)

Proposal penelitian husni
Proposal penelitian husniProposal penelitian husni
Proposal penelitian husni
 
Proposal penelitian husni
Proposal penelitian husniProposal penelitian husni
Proposal penelitian husni
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
Skripsi akhir
Skripsi akhirSkripsi akhir
Skripsi akhir
 
tinjauan pustaka
tinjauan pustakatinjauan pustaka
tinjauan pustaka
 
Avivmus
AvivmusAvivmus
Avivmus
 
331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht
 
Makalah opt
Makalah optMakalah opt
Makalah opt
 
PPT KUBIS.pptx
PPT KUBIS.pptxPPT KUBIS.pptx
PPT KUBIS.pptx
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
 
Pembahasan legume
Pembahasan legumePembahasan legume
Pembahasan legume
 
Praktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen TanamanPraktikum Manajemen Tanaman
Praktikum Manajemen Tanaman
 
Bioindustri hadia atu ba bimbing pemanfaatan minyak sterculia foetida linn se...
Bioindustri hadia atu ba bimbing pemanfaatan minyak sterculia foetida linn se...Bioindustri hadia atu ba bimbing pemanfaatan minyak sterculia foetida linn se...
Bioindustri hadia atu ba bimbing pemanfaatan minyak sterculia foetida linn se...
 
analisis stabilitas-literatur
analisis stabilitas-literaturanalisis stabilitas-literatur
analisis stabilitas-literatur
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
 
Kelompok 5 mabqp2 praktikum 1_php tugas 1
Kelompok 5 mabqp2 praktikum 1_php tugas 1Kelompok 5 mabqp2 praktikum 1_php tugas 1
Kelompok 5 mabqp2 praktikum 1_php tugas 1
 
PEMANFAATAN PUPUK HAYATI (Pseudomonas fluorescens) UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN...
PEMANFAATAN PUPUK HAYATI (Pseudomonas fluorescens) UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN...PEMANFAATAN PUPUK HAYATI (Pseudomonas fluorescens) UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN...
PEMANFAATAN PUPUK HAYATI (Pseudomonas fluorescens) UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Último

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Último (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Kacang panjang

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain bahan pangan, sayur bukanlah makanan pokok. Melainkan hanya sebagai pelengkap. Meskipun sayuran tumbuh melimpah di Indonesia, namun umumnya berupa sayuran dataran tinggi. Sayur yang tumbuh di dataran rendah lebih sedikit jumlahnya. Tak heran bila ada daerah yang berlimpah sayur, sementara beberapa daerah tertentu seperti kota – kota besar di Kalimantan, Sulawesi dan Irian kekurangan sayur untuk dikonsumsi. Tanaman kacang panjang berasal dari daerah tropis India dan Afrika, terutama Abissinia ataupun Ethiopia (Nazaruddin, 1993). Kacang panjang merupakan salah satu jenis tanaman kacang – kacangan yang telah lama dibudidayakan oleh petani, baik secara monokultur maupun tanaman sela. Tanaman ini mudah ditanam di lahan dataran rendah maupun dataran tinggi, baik di tanah sawah, tegalan maupun tanah pekarangan. Faktor yang terpenting yang paling mempengaruhi pertumbuhan kacang panjang adalah kecukupan air (Samadi, 2003). Kacang panjang bersifat dwiguna, artinya sebagai sayurang polong yang penting dan sebagai penyubur tanah tanaman karena pada akar – akarnya terdapat bintil – bintil rhizobium. Bakteri tersebut berfungsi mengikat nitrogen bebas dari udara, itu juga penyebabnya petani banyak menanami di pematang sawah (Sunarjono, 2003).
  • 2. Menurut Pitojo, 2006. Kacang panjang adalah salah satu bahan pangan dalam bentuk sayuran yang banyak di konsumsi oleh mayarakat Indonesia. Pada saat tanaman kacang panjang masih muda berikut daunnya dapat dipakai sebagai bahan pangan (lalapan). Peranan penting kacang panjang tersebut diikuti dari komposisi nutrisi yang terdapat pada bagian daun, polong muda, maupun pada biji kacang panjang. Kandungan gizi kacang panjang pada 100 gr, dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Kandungan gizi kacang panjang pada 100 gr. Kandungan gizi Daun Muda Polong Muda Biji Kering Kalori (kal) 34 44 357 Protein (g) 4,10 3,70 17,30 Lemak (g) 0,40 0,30 1,50 Karbohidrat (g) 5,80 8,50 70,00 Serat (g) - 2,80 70,00 Abu (g) - 0,80 - Kalsium (mg) 134,00 114,00 163,00 Fosfor (mg) 145,00 65,00 437,00 Besi (mg) 6,20 1,10 6,90 Natrium (mg) - 1,00 - Kalium (mg) - 216,00 - Vitamin A (SI) 5.240,00 1.035,00 - Vitamin B1 (mg) 0,28 0,17 0,57 Vitamin B2 (mg) - 0,10 -
  • 3. Vitamin C (mg) 29,00 36,00 2,00 Niasin (mg) - 1,10 - Air (g) 88,30 - 12,20 Sumber : Depkes RI (cit. Rahmat rukmana, 1994). Salah satu hal yang menarik dalam usaha budidaya kacang panjang adalah permintaan pasarnya yang cukup tinggi. Pasar mampu menyerapnya, sekalipun produksi meningkat pada saat panen. Di pandang dari sudut ekonomi komoditi ini masih mempunyai kekuatan pasar yang cukup besar. Selain itu juga terbuka peluang untuk pasar lokal terbuka pula peluang ekspor. Dengan demikian, kacang panjang mempunyai prospek cukup baik untuk diusahakan (Haryanto, dkk, 1994). Pemakaian pupuk organik perlu dipertimbangkan dalam rangka penelitian hasil. Pupuk organik perlu ditambahkan kedalam tanah, karena pupuk organik yang telah mengalami dekomposisi dapat memperkaya zat hara tanah, juga berperan sebagai perbaikan sifat fisik tanah, tata ruang udara tanah, mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara sehingga tidak mudah larut oleh air hujan dan meningkatkan daya agregat tanah. Selain itu, bahan organik juga dapat meningkatkan sifat biologi tanah (Marsono dan Sigit, 2001). Pupuk kandang berasal dari hasil pembusukan kotoran hewan, baik itu berbentuk padat (feses atau kotoran) maupun cair (urin) sehingga warna, rupa, tekstur, bau dan kadar airnya tidak lagi seperti aslinya. Biasanya, pupuk kandang tidak murni seratus persen kotoran hewan, tetapi termasuk juga sisa makanan dan alas tidurnya.
  • 4. Sebenarnya, kotoran dari semua jenis hewan dapat dipakai sebagai pupuk. Namun kotoran yang berasal dari hewan – hewan peliharaan, seperti kotoran sapi, kerbau, kelinci, ayam, kambing atau kuda adalah yang paling sering digunakan. Pasalnya kotoran dari hewan peliharaan yang dikandangkan gampang dikumpulkan. Pupuk kandang dari sapi mengandung 0,97 % Nitrogen (N); 0,69 % Fosfor (P); 1,66 % Kalium (K) (Anonim, 2007). Ciri pupuk matang adalah tidak berbau tajam (bau amoniak), terasa dingin jika dipegang, berwarna gelap, kering dan gembur jika di remas (Anonim, 2007). Sedangkan peranan dari pupuk kandang antara lain : 1. Mengembangkan beberapa unsur hara seperti Fosfor, Nitrogen, Sulfur dan Kalium; 2. Meninkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah; 3. Melepaskan unsur P dari oksida Fe dan Al; 4. Memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah; 5. Membentuk senyawa kompleks dengan unsur hara makra dan mikro sehinggan dapat mengurangi proses pencucian unsur hara (Jumin, 1994). Nutrifarm – AG adalah suplemen atau pupuk pelengkap cair biologis yang disemprotkan ke daun tanaman untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman. Nutrifarm – AG diciptakan untuk meningkatkan tanaman agar lebih tahan dari pengaruh luar lingkungan tumbuh, sehingga tanaman tersebut menjadi lebih sehat kondisinya untuk memanfaatkan cahaya sinar matahari, air dan hara yang tersedia dalam tanah secara optimal (Anonim, 2008). Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pemberian pupuk kandang dan Nutrifarm – AG terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L).
  • 5. 1.2. Rumusan Masalah Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pupuk kandang dan Nutifarm – AG terhadap pertumbuha dan produksi tanaman kacang panjang ? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang dan Nutifarm – AG terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. Hipotesa Penelitian 1. Adanya pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. 2. Adanya pengaruh Nutrifarm – AG terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. 3. Adanya interaksi pupuk kandang dan Nutrifarm – AG pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang.
  • 6. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kacang Panjang Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk familileguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut : Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Rosales Famili : Leguminaceae Genus : Vigna Spesies : Vigna sinensis (L) Tanaman kacang panjang termasuk dalam famili papilionaceae yang tergolong tanaman semusim berbentuk perdu yang bersifat membelit atau setengah membelit. Batangnya panjang, liat dan sedikit berbulu. Daunnya tersusun tiga helai dengan bunga berbentuk kupu – kupu. Buahnya bulat, panjang, ramping dan panjang nya antara10 – 80 cm. Sewaktu muda buah berwarna hijau keputih – putihan, putih dan setelah tua berwarna kekuning – kuningan dan kering. Buah yang masih muda sangat mudah patah, sedangkan sesudah tua menjadi liat (Suherni, 2007). Akar tanaman kacang panjang terdiri atas akar tunggang, akar cabang dan akar serabut. Perakaran tanaman dapat mencapai kedalaman 60 cm. Akar tanaman
  • 7. kacang panjang dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium SP. Ciri adanya simbiosis tersebut yaitu terdapat bintil – bintil akar disekitar pangkal akar. Aktifitas bintil akar ditandai oleh warna bintil akar sewaktu dibelah. Jika berwarna merah cerah menanadakan bintil akar tersebut efektif menambah nitrogen, sedangkan bila bintil akar berwarana merah pucat, berarti penambahan nitrogen kurang efektif (Pitojo, 2006). Batang kacang panjang ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Batang tumbuh ke atas, membelit kearah kanan pada turus atau tegakan yang didekatnya. Batang membentuk cabang sejak dari bawah batang (Pitojo, 2006). Daun tanaman kacang panjang berupa daun majemuk, melekat pada tangkai daun agak panjang, lonjong, berseling, panjangnya 6 – 8 cm, lebar 3 – 4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris dengan panjang kurang lebih 4 cm dan berwarna hijau (Anonim, 2008). Bunga tanaman kacang panjang berbentuk kupu – kupu. Ibu tangkai bunga keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai bunga mempunyai 3 – 5 bunga. Warna bunganya ada yang putih, biru atau ungu. Bunga kacang panjang menyerbuk sendiri. Penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga terjadi dengan kemungkinan 10 % (Haryanto, dkk, 1994). Bunga kacang panjang tidak tumbuh dan mekar secara serentak. Ragam waktu mekarnya bunga kacang panjang adalah sebagai berikut : 1). Dua bunga yang terletak pada bagian bawah dan bersebelahan terkadang mekar hampir bersamaan, 2). Bunga berikutnya muncul dan mekar setelah satu atau dua polong
  • 8. mencapai panjang 5 – 10 cm atau bahkan lebih. Beberapa diantaranya dapat menjadi buah, namun pertumbuhannya tidak sekuat buah yang pertama kali muncul (Pitojo, 2006). Buah tanaman kacang panjang berbentuk polong yang ukuran panjang dan rampingnya, serta berwarna hijau keputih – putihan atau putih (buah muda) atau kemerahan namun setelah tua akan menjadi kuning – kekuningan. Panjang buah tanaman kacang panjang 15 – 25 cm (Anonim, 2008). Pada satu tangkai biasanya terdapat antara satu sampai tiga buah, buah yang muncul pada tangkai pertama kali atau hampir muncul bersamaan biasanya tumbuh awal. Buah kacang panjang tiap tangkai tidak selalu sama kuat pertumbuhannya (Sastrahidajat dan Soemarno, 1991). Biji kacang panjang berbentuk bulat agak memanjang, namun ada juga yang pipih. Pada batang bagian tengah biji terdapat bekas tangkai yang menghubungkan antara biji dan kulit buah. Biji yang semakin tua akan mengering. Kulit biji tua ada yang berwarna putih, merah keputih – putihan, cokelat dan hitam. Pada satu polong biasanya terdapat sekitar 15 biji atau lebih, tergantung pada panjang polong dan dipengaruhi oleh pertumbuhan tanaman dan varietas kacang panjang tersebut (Rukmana, 1995). 2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Panjang 2.2.1. Iklim Ketinggian tempat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman kacang panjang. Tanaman kacang panjang dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran
  • 9. tinggi (sekitar 1.500 m dpl). Penanaman didataran tinggi terutama ditujukan untuk keperluan konsumsi. Sementara untuk tujuan penangkaran benih, tanaman kacang panjang seyogiyanya dibudidayakan di dataran rendah dan sedang. Di dataran tinggi, umur panen tanaman kacang panjang relatif lebih panjang dibandingkan di dataran rendah lebih tinggi produktivitasnya (Pitojo, 2006). Tanaman kacang panjang akan tumbuh lebih baik pada dataran rendah tetapi syarat tumbuhnya sangat fleksibel. Jenis tanah tidak terlalu dipermasalahkan, akan tetapi tanaman kacang panjang cenderung lebih menyukai tanah yang bereaksi normal. Hal yang tidak disukai tanaman kacang panjang hanyalah tanah yang tergenang dan yang teduh (Soewito, 1990). Tanaman kacang panjang tumbuh dengan baik di daerah beriklim hangat, dengan kisaran suhu antara 20o C – 30o C. Di daerah bersuhu rendah, yakni di bawah 20o C pertumbuhannya relatif lambat dan jumlah polong yang terbentuk hanya sedikit. Tanaman kacang panjang peka terhadap pengaruh suhu dingin dan dapat mati kalau terkena frost (suhu di bawa 4o C) (Pitojo, 2006). Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh), iklimnya kering dan curah hujan tahunan antara 600 – 1.500 mm. Di tempat yang terlindung (teduh) menyebabkan pertumbuhan tanaman kacang panjang agak lambat dan kurus serta buahnya jarang atau sedikit (Rukmana, 1995). 2.2.2.Tanah Pada dasarnya tanah adalah tubuh alam (Natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya – gaya alam (Natural forces)terhadap bahan alam dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat
  • 10. berdiferensiasi membentuk horizon – horizon mineral ataupun organik, yang kedalamanya beragam dengan sifat – sifatnya yang berbeda, dengan bahan induk yang terletak di bawah, morfologi, komposisi kimia, sifat – sifat fisik maupun biologinya (Hasibuan, 2006). Jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman kacang panjang ini adalah tanah yang bertekstur lempung berpasir dan memiliki pH tanah sekitar 5,5 - 6,5. Jenis tanah yang terlalu masam dapat dilakukan dengan pengapuran memakai kapur dolomit (Samadi, 2003). Biologi tanah kacang panjang termasuk leguminosa yang atas bantuan bintil – bintil akar Rhizhobium radicula mampu menambat nitrogen bebas dari udara. Kemampuan menambat nitrogen ini dipengaruhi oleh kelembapan tanah, pH, unsur Ca, P, K, Mo, Co, Mn, senyawa nitrat dan omonium, serta adanya faktor biologis penghambat berupa Bakteriophage dan Rhizophage di dalam tanah. Rhizobium aktif pada pH antara 5,5 – 7,0 dan suhu optimal 10o C – 28o C (Pitojo,2006). Fiksasi nitrogen telah terjadi pada tanaman kacang panjang yang berumur dua minggu setelah tanam. Pada umur 14 – 21 hari, fiksasi nitrogen rata – rata mencapai 0,62 mg / hari. Pada umur 30 – 41 hari mencapai 2,44 mg / hari dan pada umur 41 – 58 hari mencapai 3,73 mg / hari (Sutedjo, 1991). 2.3. Peranan Pupuk Kandang Pemupukan tanah dengan pupuk kandang dapat mengakibatkan tanah menjadi baik dengan daya mengikat airnya menjadi lebih tinggi. Pupuk kandang juga berpengaruh terhadap keadaan fisik, kimia dan biologis tanah.
  • 11. MenurutBuckman dan Brady (1982), mengatakan bahwa pupuk kandang merupakan lapisan yang berada di permukaan tanah mempunyai sifat yang dapat mengikat air permukaan empat sampai enam kali beratnya sendiri dan air merupakan kebutuhan yang paling penting untuk melarutkan unsur hara di dalam tanah dan dimanfaatkan oleh tanaman. Fungsi pupuk kandang antara lain mampu mengembangkan beberapa unsur hara seperti fosfor, nitrogen, sulfur, kation dan dapat melepaskan unsur P dari oksidasi Fe tanah dan dapat membentuk senyawa kompleks dengan unsur makro dan mikro sehingga tanaman dapat mengurangi proses pencucian dari unsur yang dikandungnya (Suwardjono, 2003). Selain itu peranan penting dari pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman adalah sebagai berikut : a) Pupuk kandang mengandung zat seperti N(0,97), P(0,69), K(1,66) . b) Mampu melonggarkan susunan tanah terutama jenis tanah liat sehingga udara mudah menembus kedalam, dengan kata lain dapat memperbaiki aerase tanah. c) Meningkatkan daya serap tanah terhadap air, sehingga ketersediaanair yang dibutuhkan tanaman memadai.. d) Mendorong kehidupan dan perkembangan jasad renik tanah yang berguna untuk mengubah zat – zat makanan di dalam tanah. 2.4. Peranan Nutrifarm – AG Nurifarm – AG menunjang fungsi tanaman saat tumbuh dan saat berbuah. Bagi petani dapat membawa dua manfaat yaitu penggunaan pestisida dan bahan
  • 12. lain dapat berkurang sehingga biaya produksi dapat di tekan serta produksi bertambah atau panen meningkat, dan bagi distributor tentunya memberi keuntungan yang besar pula. Manfaat penyemprotan Nutrifarm – AG pada tanaman adalah : a) Merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. b) Tanaman lebih tahan terhadap stres , hama dan penyakit. c) Meningkatkan hasil panen. d) Memperbaiki kualitas hasil panen (Verheyen, 2008). Nutrifarm – AG dengan formulasi cair dan diaplikasikan dengan penyemprotan pada daun tanaman. Nutrifarm – AG mengandung unsur hara : 5,48 % Nitrogen (N) ; 3,33 % Phosphorus (P2O5) ; Photassium (K2O) ; 0,75 % Sulfur (S) ; 0,014 % Baron (B) ; 0,01 %Cobalt (Co) ; 0,25 % Cupper (Cu) ; 0,32 % Iron (Fe) ; 0,26 % Manganese (Mn) ; 0,0005 % Molybdenum (Mo) ; 0,53 % Zinc (Zn).
  • 13. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di jalan Tuar, Kecamatan Medan Amplas, dengan ketinggian tempat ± 27 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari sampai maret 2009. 3.2. Bahan dan Alat Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : benih tanaman kacang panjang, pupuk kandang dar kotoran sapi, pupuk cair Nutrifarm – AG, fungisida Dithane M – 45, insektisida Sevin 85 – SP, dan tanah top soil. Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : cangkul, parang babat, gembor, handsprayer, meteran, kuas, cat, paku, papan plat sample, alat tulis, kalkulator dan lainnya yang dianggap perlu. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, dengan dua faktor yang diteliti, yaitu : 1. Faktor pemberian pupuk kandang (P) terdiri dari 4 taraf, yaitu : Po = Tanpa pemberian pupuk kandang P1 = 2 kg / plot P2 = 4 kg / plot P3 = 6 kg / plot
  • 14. 2. Faktor pemberian pupuk cair Nutrifarm – AG (N) terdiri dari 3 taraf, yaitu : N1 = 3,0 ml / liter air N2 = 5,0 ml / liter air N3 = 7,0 ml / liter air Jumlah kombinasi perlakuan 3 x 4 = 12 kombinasi P0N1 P1N1 P2N1 P3N1 P0N2 P1N2 P2N2 P3N2 P0N3 P1N3 P2N3 P3N3 Jumlah ulangan = 3 ulangan Jumlah tanaman per plot = 8 tanaman Jumlah tanaman sampel per plot = 4 tanaman Jumlah plot penelitian = 36 plot Jarak antar plot = 50 cm Jarak antar ulangan = 100 cm Panjang plot penelitian = 1,2 m Lebar plot penelitian = 1,8 m Luas plot penelitian = 1,2 m x 1,8 m Jarak tanam = 40 cm x 60 cm Jumlah tanaman seluruhnya = 288 tanaman Jumlah tanaman sampel = 144 tanaman
  • 15. Model linier diasumsikan untuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial adalah sebagai berikut : Yijk = μ + μi + βj + ∂k + (β∂)jk +∑ijk Dimana : Yijk = Data taraf pengamatan pada blok ke – 1, faktor A pada taraf ke – j dan faktor N pada taraf ke – k μ = Efek nilai tengah μi = Efek dari blok ke – i βj = Efek dari perlakuan faktor A pada taraf ke – j ∂k = Efek dari perlakuan faktor N pada taraf ke – k (β∂)jk = Efek dari perlakuan faktor A pada taraf ke – j dan efek dari perlakuan faktor N pada taraf ke – k ∑ijk = Efek eror pada blok – i, faktor A pada taraf ke – j dan faktor N pada taraf ke - k
  • 16. PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Areal Pengolahan tanak dilakukan setelah dibersihkan terlebih dahulu rumput – rumput yang ada di areal pertanian. setelah keadaan lahan benar – benar bersih mka dilakukan pengolahan tanah. pengolahan tanah dilakukan dua kali yaitu pengolahan pertama dengan mencangkul tanah sedalam 20 – 30 cm kemudian tanah dibiarkan selama seminggu. Pengolahan kedua dengan menghancurkan gumpalan – gumpalan tanah yang besar, agar diperoleh tanah yang gembur. Persiapan Plot Penelitian Pembuatan plot penelitian dilakukan setelah pengolahan tanah. Ukuran berdasarkan penelitian yaitu panjang 100 cm dan lebar 180 cm dengan jumlah plot 36 plot. Jumlah ulangan sebanyak tiga ulangan, jarak antar ulangan 100 cm, jarak antar plot 50 cm dan tinggi bedengan ± 30 cm. Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat dengan ukuran ± 3 cm. Alat yang digunakan untuk membuat lubang tanam dapat dengan tugal yang terbuat dari kayu. Dengan jarak tanam 40 cm x 60 cm. Penyediaan Benih Benih tanaman kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: Biji tidak keriput (bernas), murni (tidak tercampur dengan varietas lain), tidak terinfeksi oleh hama maupun penyakit dan memiliki daya kecambah yang tinggi (minimal 85%).
  • 17. Persiapan dan Penanaman Benih Sebelum dilakukan penanaman, benih direndam dengan air hangat (kira – kira 37o C) atau direndam dalam larutan Dithane M – 45 dengan dosis 5 cc / liter air, lama perendaman kira – kira dua jam. Tujuan dari perendaman ini adalah untuk menghilangkan sumber penyakit yang ada dipermukaan benih. Pilih bibit tanaman kacang panjang yang sehat dan subur, bibit tnaman kacang panjang tersebut ditanam hingga sebatas leher akar, kemudian tanah di sekitar pangkal batang agak dipadatkan agar menyatu dengan tanah . Pemelihaaan Penyiraman Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Penyiraman dilakukan setiap hari dengan interval dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Apabila turun hujan maka penyiramn dilakukan pada satu hari saja. Penyisipan Penyisipan bertujuan untuk menggantikan tanaman yang tidak tumbuh atau tanaman yang tumbuh kerdil. Penyisipan dilakukan pada saat tanaman berumur ± satu minggu setelah tanam. Tanaman sisipan berasal dari benih yang sama yang telah disiapkan sebelumnya. Pengajiran Pemasangan ajir dilakukan seawal mungkin sekitar ± 15 hari setelah tanam. Ajir biasanya terbuat dari belahan bambu dengan ketinggian ± 2 m. Fungsi ajir untuk menambatkan tanaman kacang panjang agar dapat tumbuh tegak lurus ke atas dan menopang polong yang letaknya bergantungan.
  • 18. Penyiangan Penyiangan dilakukan sebelum pemupukan, gulam harus dibersihkan dahulu karena merupakan kompetitor tanaman kacang panjang dalam penyerapan unsur hara sehingga menurunkan hasil tanaman kacang panjang. Pemupukan Pupuk dasar diberikan pada saat pengolahan tanah yaitu dengan memberikan pupuk NPK. Pemberian pupuk kandang hanya sekali diaplikasikan ke tanah saat selesai pengolahan tanah dengan cara dicampur secara merata dengan tanah. Pemberian Nutrifarm – AG diaplikasikan pertama saat tanaman belum berbunga dan pemberian selanjutnya diaplikasikan tiga minggu setelah pemberian pupuk pertama. Pemangkasan Pemangkasan pada tanaman kacang panjang perlu dilakukan bila terlalu subur atau banyak cabang yang kurang produktif. Pada tanaman yang normal tidak perlu pemangkasan. Tujuan pemangkasan untuk merangsang terbentuknya cabang baru yang produktif agar terbentuknya bunga secara maksimal (Haryanto, dkk, 1994). Pengendalian Hama dan Penyakit Untuk melindungi tanaman dari gangguan hama dilakukan penyemprotan insektisida Sevin 85 – SP dengan dosis 0,1 %. Untuk pengendalian penyakit diberikan fungisida Dithane M – 45. Penyemprotan disesuaikan dengan intensitas
  • 19. penyerangan, dalam hal ini lebih diutamakan pencegahan dari pada adanya penyerangan. Pemanenan Pemanenan dilakukan pada umur 47 hari setelah tanam, polong yang tepat untuk sayuran segar, warnanya hijau segar dan polongnya masih padat. Interval panen dilakukan seminggu sekali. Dari dua tanaman sampel yang dijadikan sampel adalah tanaman yang paling baik pertumbuhannya. Peubah Pengamatan Panjang Tanaman (cm) tinggi tanaman diukur mula dua minggu setelah tanam sampai lima minggu setelah tanam. Digunakan patok standart 10 cm dari atas permukaan tanah. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan menggunakan alat meteran. Panjang Polong (cm) Panjang polong per tanaman sampel diukur dengan menggunakan alat meteran yang dimulai dari pangkal sampai ujung polong. Pengukuran dilakukan setelah panen. Diameter Polong (mm) Diamater polong diukur pada semua polong pada bagian tengah polong. Dilakukan pada saat panen. Berat Polong (g) Berat polong per tanaman sampel ditimbang dengan timbangan, yang dilakukan setelah panen.
  • 20. Jumlah Polong per Tanaman (buah) Jumlah buah per tanaman sampel dihitung pada akhir penelitian dan setelah panen dengan menghitung pada setiap tanaman perplot nya.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2007. Petunjuk Pemupukan. AgroMedia. Jakarta. Anonim, 2008. http://www.amway.co.id/index. Buckman, H, O, Brady, N, C, 1982. Ilmu Tanah. Diterjemahkan Oleh Soegiman. Bharatana Karya Aksara. Jakarta. Fachruddin, L, 2000. Tanaman Kacang – Kacangan. Penebar Swadaya. Jakarta. Haryanto, E., Suhartini, T., Rahayu, E, 1994. Budidaya Kacang Panjang. Penebar Swadaya. Jakarta. Hasibuan, B, E., 2006. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Marsono., Sigit, P, 2001. Pupuk Akar dan Jenis Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta. Nazaruddin, 1993. Sayuran Dataran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta Pitojo, S, 2006. Benih Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta. Rukmana, R, 1995. Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta. Samadi, P, 2003. Usaha Tani Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta. Sastrahidajat, I, H., Soemarno, 1991. Budidaya Tanaman Tropika. Usaha Nasional. Surabaya. Soewito, D, S., 1990. Memanfaatkan Lahan Bercocok Tanam Kacang Panjang. CV. Titik Terang. Jakarta. Sunarjono, H, 2003. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
  • 22. Suherni, N, 2007. Petunjuk Praktis Menanam Kacang Panjang dan Buncis. Nuasa. Bandung. Sutedjo., Mulyani, M, 1991. MikroBiologi Tanah. Rineka Cipta. Jakarta. Verheyen, K. 2008. http://www.maylarchive.com/ agromedia @ yahoogroup. Com