SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 5
1
BAB I
PENDAHULUAN
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara
lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini
merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat
politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun
nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
(teori klasik Aristoteles)
politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan di masyarakat
politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan
publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik,
legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah
pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosiologi Politik
Sosiologi politik merupakan sebuah sub-bidang yang muncul dan berkembang dalam
sosiologi kontemporer dan ilmu politik. Dari definisi yang sederhana tersebut sebenarnya dapat
dianalisa bahwa sosiologi politik merupakan penggabungan dua disiplin ilmu yaitu ilmu politik
dan ilmu sosial yang kemudian sosiologi politik ini dapat dikategorikan sebagai sub-bidang dari
sosiologi kontemporer atau dari ilmu politik, sehingga menjadi suatu kewajaran apabila sosiologi
politik menjadi bagian bidang ilmu politik maupun bidang sosiologi kontemporer. Karena pada
dasarnya materi yang terdapat di dalamnya merupakan campuran dari berbagai bahan yang
dipinjam dari ilmu politik dan sosial.
Namun untuk mempermudah memahami pengertian sosiologi politik sebaiknya dimulai
dari definisi secara bahasa dahulu. Dari segi bahasa sosiologi politik terdiri dari dua kata yaitu
sosiologi dan politik. Istilah sosiologi ditemukan oleh Auguste Comte untuk menunjukkan ilmu
tentang masyarakat. Sebelum itu Comte pernah mempergunakan istilah „fisika sosial‟ dalam arti
yang sama, akan tetapi kemudian menggantikannya dengan „sosiologi‟ karena ahli matematika
asal Belgia Quetelet telah mempergunakan istilah „fisika sosial‟ bagi studi statistika tentang
gejala moral (1836), yang dikatakan Comte sebagai sebuah percobaan pemberian istilah yang
jelek.
Istilah yang lain adalah istilah politik. Istilah politik (Politics) di dunia barat banyak
dipengaruhi oleh filsuf Yunani kuno abad ke-5 S.M filsuf seperti Plato dan Aristoteles
menganggap politics sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik (polity) yang
terbaik. Di dalam polity semacam itu manusia akan hidup bahagia karena memiliki peluang
untuk mengembangkan bakat, bergaul dengan rasa kemasyarakatan yang akrab, dan hidup
dalam suasana moralitas yang tinggi. Pandangan normatif ini berlangsung sampai abad ke-19.
Dewasa ini definisi mengenai politik yang sangat normatif itu telah terdesak oleh definisi-definsi
lain yang lebih menekankan pada upaya (means) untuk mencapai masyarakat yang baik,
seperti kekuasaan, pembuatan keputusan, kebijakan, alokasi nilai, dan sebagainya.
Jadi pada hakikatnya sosiologi politik merupakan jembatan yang menghubungkan
antara bidang sosiologi dan ilmu politik & di antara keduanya dipercaya memiliki hubungan dua
arah yaitu di mana sosiologi politik memberikan penekanan yang sama pada variabel sosial dan
politik. Sebagai contoh adalah mengenai sistem kepartaian yang sosiologi politik tidak
menjelaskan tentang bagaimana sistem kerja partai yang hanya merespon & merefleksikan dari
sosial ekonomi, tetapi ia justru menyelidiki tentang bagaimana kondisi masyarakat yang
diakibatkan oleh sistem kepartaian.1[6] Sehingga tidak tepat juga bila sosiologi politik
dipersepsikan oleh banyak kalangan sebagai sosiologi yang menginvasi ilmu politik.
3
B. Hubungan Sosiologi Politik dan Ilmu Politik
Seperti yang sudah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, dapat diketahui bahwa
hubungan antara sosiologi politik dan ilmu politik sangat erat kaitannya dan nyaris sama artinya
bahkan di beberapa negara tertentu pembedaan yang terjadi pada keduanya ini hanya semata-
mata bersifat administratif dan pedagogis. Di Amerika Serikat misalnya, di mana sosiologi dan
ilmu politik biasanya menjadi dua “departemen” yang berbeda namun tetap saja di kedua
departemen tersebut sosiologi politik tetap diajarkan sebagai telaah terhadap fenomena
kekuasaan.
Selain itu ada pembahasan yang menarik mengenai hubungan yang terjadi dalam
sosiologi politik yaitu mengenai masalah pembedaan antara ilmu politik dalam sosiologi dengan
sosiologi politik. Ilmu politik dalam sosiologi jelas-jelas merupakan sub bidang dan sub divisi
dari bidang sosiologi. Pada ilmu politik dalam sosiologi, fenomena politik diperlakukan sebagai
variabel dependen dan fenomena sosial diterima sebagai dasar variabel penjelas. Padahal
dalam sosiologi politik, upaya untuk memahami fenomena politik selalu dihubungkan dengan
faktor-faktor sosial, seperti pengujian hubungan antara politik dan masyarakat, struktur sosial
dan struktur politik, dan perilaku sosial dan perilaku politik. Dengan demikian, sosiologi politik
merupakan titik persimpangan yang lahir ketika pendekatan sosiologi dan politik
digabungkan.2[8] Jadi dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup dari sosiologi politik lebih luas
dibandingkan dengan ilmu politik dalam sosiologi yang ruang lingkupnya lebih sempit karena
hanya melihat dan memahami satu fenomena saja.
C. Konsep-Konsep Gagasan dalam Definisi Sosiologi Politik
Banyaknya ketidaksepakatan para ahli terhadap makna yang tepat pada sosiologi politik
kemungkinan disebabkan oleh sosiologi politik itu sendiri yang begitu kaya akan gagasan yang
saling bertentangan. Gagasan pertama yang saling bertentangan adalah mengenai anggapan
bahwa sosiologi politik sebagai ilmu mengenai negara. Cara untuk menentukan sosiologi politik
sebagai ilmu mengenai negara adalah dengan menempatkannya dalam klasifikasi-klasifikasi
ilmu sosial berdasarkan pada sifat masyarakat yang dipelajari. Konsep politik di sini mungkin
mengenai negara bisa diinterpretasikan sebagai negara bangsa atau negara pemerintah.
Sebuah negara bangsa adalah yang merujuk kepada masyarakat nasional. Sedangkan negara
pemerintah adalah yang merujuk kepada para penguasa dan pemimpin dari masyarakat
nasional. Oleh sebab itu, arti sosiologi politik sangat sempit dan terbatas.
Gagasan kedua dalam sosiologi politik adalah mengenai proses interaksi antara
masyarakat dan politik. Pandangan dari Bendix dan Lipset di sini lebih cocok dan tepat untuk
digunakan. Keduanya mengatakan bahwa “ilmu politik dimulai dengan negara dan meneliti
bagaimana hal itu mempengaruhi masyarakat, sementara sosiologi politik dimulai dengan
masyarakat dan dan mulai meneliti bagaimana hal itu mempengaruhi negara.”
Gagasan ketiga adalah mengenai konsep dalam sosiologi politik yang lebih modern
yang menekankan otoritas umum terhadap seluruh masyarakat (termasuk masyarakat
nasional). Konsep ini terinspirasi dari Leon Duguit. Ia membuat perbedaan antara pemerintah
4
dan yang diperintah. Ia percaya bahwa dalam setiap kelompok manusia dari terkecil hingga
terbesar didapati orang-orang yang memerintah dan patuh, orang-orang yang membuat aturan
dan menyepakatinya, dan orang-orang yang membuat keputusan dan menaatinya. Beberapa
sosiolog menerima dan memodifikasi definisi ini seperti Weber, Aron, Vedel, Bourdeu, dan
Duverger.
Gagasan ke empat adalah mengenai sosiologi politik sebagai integrasi antara sosiologi
dan ilmu politik yang kemudian diduga menjurus pada spesialisasi. Dengan demikian sosiologi
politik dapat disetting sebagai keturunan dari orangtua yang lebih mapan yaitu sosiologi dan
ilmu politik yang kemudian mengkhususkan diri pada hubungan interaksi yang dihasilkan dari
kedua disiplin ilmu tersebut. Gagasan ini bermanfaaat karena menghancurkan hambatan antara
sosiologi dan ilmu politik tanpa menghapuskan batasan-batasan identitas dan ciri khas
keduanya. Hal ini secara sistematis lebih dimaksudkan untuk membangun jembatan
penghubung yang melintasi berbagai batas. Meskipun „sosiologi politik‟ masih belum
menghasilkan makna yang jelas. Jadi secara garis besar, keempat pengertian di atas
menunjukkan bahwa sosiologi politik memiliki arti yang luas.
5
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sosiologi politik memang tidak dapat dilepaskan dari perdebatan dan pertentangan dari
mulai mengenai sejarah, definisi, ruang lingkup dan sebagainya. Hal ini tidak terlepas karena
memang sosiologi politik sendiri memang belum lama terbentuk sebagai salah satu bagian dari
disiplin ilmu sosial dan juga ilmu politik. Secara tujuan, sosiologi politik juga dirasa sangat
penting untuk menjembatani antara sosiologi dan ilmu politik sehingga tidak mengherankan jika
sosiologi politik secara definisi, ruang lingkup dan pembahasan juga masih samar-samar.
Namun terlepas dari itu semua, kehadiran sosiologi politik tetap penting untuk menjawab
tantangan terhadap perkembangan zaman yang semakin cepat akibat terjadinya revolusi yang
memengaruhi berbagai bidang kehidupan salah satunya yaitu politik.
2. Saran
Kami menyadari makalah ini masih mempunyai kekurangan dan demi penyempurnaan
makalah ini.maka kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat positif/membangun dari
pembaca.dan semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
 http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-ilmu-politik.html
 http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/09/makalah-ilmu-politik.html
 http://bentukdanisi.blogspot.com/2012/10/hakikat-sosiologi-politik.html

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
Arief Wibowo
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
Qiu El Fahmi
 

Mais procurados (20)

Evolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenEvolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori Manajemen
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
Kepegawaian Pemerintah Daerah
Kepegawaian Pemerintah DaerahKepegawaian Pemerintah Daerah
Kepegawaian Pemerintah Daerah
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
Kumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomiKumpulan pertanyaan otonomi
Kumpulan pertanyaan otonomi
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIALANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
 
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIKPEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
 
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
 
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianPaper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
 
Sistem Manajemen Nasional
Sistem Manajemen NasionalSistem Manajemen Nasional
Sistem Manajemen Nasional
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Teori produksi ppt
Teori produksi pptTeori produksi ppt
Teori produksi ppt
 
Konsep Elastisitas - BAB III
Konsep Elastisitas - BAB IIIKonsep Elastisitas - BAB III
Konsep Elastisitas - BAB III
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 

Semelhante a Hakikat dan konsep sosiologi politik

Dasar ilmu politik
Dasar ilmu politikDasar ilmu politik
Dasar ilmu politik
Rasyidmaruf
 
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaHubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Rifai Ahmad
 
Apa itu ilmu politik (ii)
Apa itu ilmu politik (ii)Apa itu ilmu politik (ii)
Apa itu ilmu politik (ii)
dinnianggra
 
Sistem Politik
Sistem PolitikSistem Politik
Sistem Politik
adesutarya
 
Teori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptx
Teori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptxTeori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptx
Teori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptx
diana238333
 

Semelhante a Hakikat dan konsep sosiologi politik (20)

Makalah tentang hubungan proses sosial dengan politik
Makalah tentang hubungan proses sosial dengan politikMakalah tentang hubungan proses sosial dengan politik
Makalah tentang hubungan proses sosial dengan politik
 
Hubungan ilmu politik
Hubungan ilmu politikHubungan ilmu politik
Hubungan ilmu politik
 
Dasar ilmu politik
Dasar ilmu politikDasar ilmu politik
Dasar ilmu politik
 
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaHubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
 
Apa itu ilmu politik (ii)
Apa itu ilmu politik (ii)Apa itu ilmu politik (ii)
Apa itu ilmu politik (ii)
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
Sistem Politik
Sistem PolitikSistem Politik
Sistem Politik
 
PPT HUBUNGAN ILPOL DENGAN ILMU LAINNYA.pptx
PPT HUBUNGAN ILPOL DENGAN ILMU LAINNYA.pptxPPT HUBUNGAN ILPOL DENGAN ILMU LAINNYA.pptx
PPT HUBUNGAN ILPOL DENGAN ILMU LAINNYA.pptx
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesiaSistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia
 
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
 
Review sample-for-oi-21
Review sample-for-oi-21Review sample-for-oi-21
Review sample-for-oi-21
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
Makalah ilmu politik 3 (2)
Makalah ilmu politik  3 (2)Makalah ilmu politik  3 (2)
Makalah ilmu politik 3 (2)
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
Makalah ilmu sosial dan politik
Makalah ilmu sosial dan politikMakalah ilmu sosial dan politik
Makalah ilmu sosial dan politik
 
Teori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptx
Teori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptxTeori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptx
Teori Politik (pertemuan ke-4) (1).pptx
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
 
Makalah ilmu politik (2)
Makalah ilmu politik (2)Makalah ilmu politik (2)
Makalah ilmu politik (2)
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Último (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

Hakikat dan konsep sosiologi politik

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain: politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles) politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik. Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sosiologi Politik Sosiologi politik merupakan sebuah sub-bidang yang muncul dan berkembang dalam sosiologi kontemporer dan ilmu politik. Dari definisi yang sederhana tersebut sebenarnya dapat dianalisa bahwa sosiologi politik merupakan penggabungan dua disiplin ilmu yaitu ilmu politik dan ilmu sosial yang kemudian sosiologi politik ini dapat dikategorikan sebagai sub-bidang dari sosiologi kontemporer atau dari ilmu politik, sehingga menjadi suatu kewajaran apabila sosiologi politik menjadi bagian bidang ilmu politik maupun bidang sosiologi kontemporer. Karena pada dasarnya materi yang terdapat di dalamnya merupakan campuran dari berbagai bahan yang dipinjam dari ilmu politik dan sosial. Namun untuk mempermudah memahami pengertian sosiologi politik sebaiknya dimulai dari definisi secara bahasa dahulu. Dari segi bahasa sosiologi politik terdiri dari dua kata yaitu sosiologi dan politik. Istilah sosiologi ditemukan oleh Auguste Comte untuk menunjukkan ilmu tentang masyarakat. Sebelum itu Comte pernah mempergunakan istilah „fisika sosial‟ dalam arti yang sama, akan tetapi kemudian menggantikannya dengan „sosiologi‟ karena ahli matematika asal Belgia Quetelet telah mempergunakan istilah „fisika sosial‟ bagi studi statistika tentang gejala moral (1836), yang dikatakan Comte sebagai sebuah percobaan pemberian istilah yang jelek. Istilah yang lain adalah istilah politik. Istilah politik (Politics) di dunia barat banyak dipengaruhi oleh filsuf Yunani kuno abad ke-5 S.M filsuf seperti Plato dan Aristoteles menganggap politics sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik (polity) yang terbaik. Di dalam polity semacam itu manusia akan hidup bahagia karena memiliki peluang untuk mengembangkan bakat, bergaul dengan rasa kemasyarakatan yang akrab, dan hidup dalam suasana moralitas yang tinggi. Pandangan normatif ini berlangsung sampai abad ke-19. Dewasa ini definisi mengenai politik yang sangat normatif itu telah terdesak oleh definisi-definsi lain yang lebih menekankan pada upaya (means) untuk mencapai masyarakat yang baik, seperti kekuasaan, pembuatan keputusan, kebijakan, alokasi nilai, dan sebagainya. Jadi pada hakikatnya sosiologi politik merupakan jembatan yang menghubungkan antara bidang sosiologi dan ilmu politik & di antara keduanya dipercaya memiliki hubungan dua arah yaitu di mana sosiologi politik memberikan penekanan yang sama pada variabel sosial dan politik. Sebagai contoh adalah mengenai sistem kepartaian yang sosiologi politik tidak menjelaskan tentang bagaimana sistem kerja partai yang hanya merespon & merefleksikan dari sosial ekonomi, tetapi ia justru menyelidiki tentang bagaimana kondisi masyarakat yang diakibatkan oleh sistem kepartaian.1[6] Sehingga tidak tepat juga bila sosiologi politik dipersepsikan oleh banyak kalangan sebagai sosiologi yang menginvasi ilmu politik.
  • 3. 3 B. Hubungan Sosiologi Politik dan Ilmu Politik Seperti yang sudah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, dapat diketahui bahwa hubungan antara sosiologi politik dan ilmu politik sangat erat kaitannya dan nyaris sama artinya bahkan di beberapa negara tertentu pembedaan yang terjadi pada keduanya ini hanya semata- mata bersifat administratif dan pedagogis. Di Amerika Serikat misalnya, di mana sosiologi dan ilmu politik biasanya menjadi dua “departemen” yang berbeda namun tetap saja di kedua departemen tersebut sosiologi politik tetap diajarkan sebagai telaah terhadap fenomena kekuasaan. Selain itu ada pembahasan yang menarik mengenai hubungan yang terjadi dalam sosiologi politik yaitu mengenai masalah pembedaan antara ilmu politik dalam sosiologi dengan sosiologi politik. Ilmu politik dalam sosiologi jelas-jelas merupakan sub bidang dan sub divisi dari bidang sosiologi. Pada ilmu politik dalam sosiologi, fenomena politik diperlakukan sebagai variabel dependen dan fenomena sosial diterima sebagai dasar variabel penjelas. Padahal dalam sosiologi politik, upaya untuk memahami fenomena politik selalu dihubungkan dengan faktor-faktor sosial, seperti pengujian hubungan antara politik dan masyarakat, struktur sosial dan struktur politik, dan perilaku sosial dan perilaku politik. Dengan demikian, sosiologi politik merupakan titik persimpangan yang lahir ketika pendekatan sosiologi dan politik digabungkan.2[8] Jadi dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup dari sosiologi politik lebih luas dibandingkan dengan ilmu politik dalam sosiologi yang ruang lingkupnya lebih sempit karena hanya melihat dan memahami satu fenomena saja. C. Konsep-Konsep Gagasan dalam Definisi Sosiologi Politik Banyaknya ketidaksepakatan para ahli terhadap makna yang tepat pada sosiologi politik kemungkinan disebabkan oleh sosiologi politik itu sendiri yang begitu kaya akan gagasan yang saling bertentangan. Gagasan pertama yang saling bertentangan adalah mengenai anggapan bahwa sosiologi politik sebagai ilmu mengenai negara. Cara untuk menentukan sosiologi politik sebagai ilmu mengenai negara adalah dengan menempatkannya dalam klasifikasi-klasifikasi ilmu sosial berdasarkan pada sifat masyarakat yang dipelajari. Konsep politik di sini mungkin mengenai negara bisa diinterpretasikan sebagai negara bangsa atau negara pemerintah. Sebuah negara bangsa adalah yang merujuk kepada masyarakat nasional. Sedangkan negara pemerintah adalah yang merujuk kepada para penguasa dan pemimpin dari masyarakat nasional. Oleh sebab itu, arti sosiologi politik sangat sempit dan terbatas. Gagasan kedua dalam sosiologi politik adalah mengenai proses interaksi antara masyarakat dan politik. Pandangan dari Bendix dan Lipset di sini lebih cocok dan tepat untuk digunakan. Keduanya mengatakan bahwa “ilmu politik dimulai dengan negara dan meneliti bagaimana hal itu mempengaruhi masyarakat, sementara sosiologi politik dimulai dengan masyarakat dan dan mulai meneliti bagaimana hal itu mempengaruhi negara.” Gagasan ketiga adalah mengenai konsep dalam sosiologi politik yang lebih modern yang menekankan otoritas umum terhadap seluruh masyarakat (termasuk masyarakat nasional). Konsep ini terinspirasi dari Leon Duguit. Ia membuat perbedaan antara pemerintah
  • 4. 4 dan yang diperintah. Ia percaya bahwa dalam setiap kelompok manusia dari terkecil hingga terbesar didapati orang-orang yang memerintah dan patuh, orang-orang yang membuat aturan dan menyepakatinya, dan orang-orang yang membuat keputusan dan menaatinya. Beberapa sosiolog menerima dan memodifikasi definisi ini seperti Weber, Aron, Vedel, Bourdeu, dan Duverger. Gagasan ke empat adalah mengenai sosiologi politik sebagai integrasi antara sosiologi dan ilmu politik yang kemudian diduga menjurus pada spesialisasi. Dengan demikian sosiologi politik dapat disetting sebagai keturunan dari orangtua yang lebih mapan yaitu sosiologi dan ilmu politik yang kemudian mengkhususkan diri pada hubungan interaksi yang dihasilkan dari kedua disiplin ilmu tersebut. Gagasan ini bermanfaaat karena menghancurkan hambatan antara sosiologi dan ilmu politik tanpa menghapuskan batasan-batasan identitas dan ciri khas keduanya. Hal ini secara sistematis lebih dimaksudkan untuk membangun jembatan penghubung yang melintasi berbagai batas. Meskipun „sosiologi politik‟ masih belum menghasilkan makna yang jelas. Jadi secara garis besar, keempat pengertian di atas menunjukkan bahwa sosiologi politik memiliki arti yang luas.
  • 5. 5 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Sosiologi politik memang tidak dapat dilepaskan dari perdebatan dan pertentangan dari mulai mengenai sejarah, definisi, ruang lingkup dan sebagainya. Hal ini tidak terlepas karena memang sosiologi politik sendiri memang belum lama terbentuk sebagai salah satu bagian dari disiplin ilmu sosial dan juga ilmu politik. Secara tujuan, sosiologi politik juga dirasa sangat penting untuk menjembatani antara sosiologi dan ilmu politik sehingga tidak mengherankan jika sosiologi politik secara definisi, ruang lingkup dan pembahasan juga masih samar-samar. Namun terlepas dari itu semua, kehadiran sosiologi politik tetap penting untuk menjawab tantangan terhadap perkembangan zaman yang semakin cepat akibat terjadinya revolusi yang memengaruhi berbagai bidang kehidupan salah satunya yaitu politik. 2. Saran Kami menyadari makalah ini masih mempunyai kekurangan dan demi penyempurnaan makalah ini.maka kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat positif/membangun dari pembaca.dan semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca. DAFTAR PUSTAKA  http://ilmu27.blogspot.com/2012/08/makalah-ilmu-politik.html  http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/09/makalah-ilmu-politik.html  http://bentukdanisi.blogspot.com/2012/10/hakikat-sosiologi-politik.html