SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
Deskripsi Bioekologis
Lamun (seagrass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang
memiliki dan memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati yang hidup terendam di dalam laut
beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di
dalam air, beberapa ahli juga mendefinisikan lamun (Seagrass) sebagai tumbuhan air
berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun, berimpang, berakar, serta berbiak
dengan biji dan tunas.
Karena pola hidup lamun sering berupa hamparan maka dikenal juga istilah padang lamun
(Seagrass bed) yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area pesisir/laut dangkal,
terbentuk dari satu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang. Lamun umumnya
membentuk padang lamun yang luas di dasar laut yang masih dapat dijangkau oleh cahaya
matahari yang memadai bagi pertumbuhannya. Lamun hidup di perairan yang dangkal dan
jernih, dengan sirkulasi air yang baik. Air yang bersirkulasi diperlukan untuk menghantarkan
zat-zat hara dan oksigen, serta mengangkut hasil metabolisme lamun ke luar daerah padang
lamun.
Hampir semua tipe substrat dapat ditumbuhi lamun, mulai dari substrat berlumpur sampai
berbatu. Namun padang lamun yang luas lebih sering ditemukan di substrat lumpur-berpasir
yang tebal antara hutan rawa mangrove dan terumbu karang. Sedangkan sistem (organisasi)
ekologi padang lamun yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik disebut Ekosistem
Lamun (Seagrass ecosystem).Habitat tempat hidup lamun adalah perairan dangkal agak
berpasir dan sering juga dijumpai di terumbu karang.
Di seluruh dunia diperkirakan terdapat sebanyak 52 jenis lamun, di mana di Indonesia
ditemukan sekitar 15 jenis yang termasuk ke dalam 2 famili: (1) Hydrocharitaceae, dan (2)
Potamogetonaceae. Jenis yang membentuk komunitas padang lamun tunggal, antara lain:
Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodocea serrulata, dan
Thallassodendron ciliatum. Padang lamun merupakan ekosistem yang tinggi produktivitas
organiknya, dengan keanekaragaman biota yang juga cukup tinggi. Pada ekosistem ini hidup
beraneka ragam biota laut (Gambar 17), seperti ikan, krustasea, moluska (Pinna sp., Lambis
sp., Strombus sp.), Ekinodermata (Holothuria sp., Synapta sp., Diadema sp., Archaster sp.,
Linckia sp.), dan cacing Polikaeta.
Klasifikasi
Klasifikasi menurut den Hartog (1970) dan Menez, Phillips, dan Calumpong (1983) :
Divisi : Anthophyta
Kelas : Angiospermae
Famili : Potamogetonacea
Subfamili : Zosteroideae
Genus : Zostera , Phyllospadix, Heterozostera
Subfamili : Posidonioideae
Genus : Posidonia
Subfamili : Cymodoceoideae
Genus : Halodule, Cymodoceae, Syringodium, Amphibolis, Thalassodendron
Famili : Hydrocharitaceae
Subfamili : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalus
Subfamili : Thalassioideae
Genus : Thalassia
Subfamili : Halophiloideae
Genus : Halophila
Fungsi Padang Lamun
Secara ekologis padang lamun mempunyai beberapa fungsi penting bagi wilayah pesisir,
yaitu :
 Produsen detritus dan zat hara.
 Mengikat sedimen dan menstabilkan substrat yang lunak, dengan sistem perakaran
yang padat dan saling menyilang.
 Sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan memijah bagi
beberapa jenis biota laut, terutama yang melewati masa dewasanya di lingkungan ini.
 Sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang lamun dari sengatan
matahari.
Pemanfaatan Padang Lamun
Padang lamun dapat dimanfaatkan sebagai berikut :
 Tempat kegiatan marikultur berbagai jenis ikan, kerang-kerangan dan tiram.
 Tempat rekreasi atau pariwisata.
 Sumber pupuk hijau.
Ciri-ciri Ekologis
Menurut Den Hartog, 1977, Lamun mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya mampu
bertahan hidup di laut yaitu :
1. Terdapat di perairan pantai yang landai, di dataran lumpur/pasir
2. Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau atau di dataran terumbu
karang
3. Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di perairan tenang dan terlindung
4. Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan
5. Mampu melakukan proses metabolisme termasuk daur generatif secara optimal jika
keseluruhan tubuhnya terbenam air
6. Mampu hidup di media air asin
7. Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik
Karakter Sistem Vegetatif
Berdasarkan karakter bentuk pertumbuhan, sistem percabangan, dan struktur anatomik,
lamun dapat dikelompokkan menjadi 6 kategori (den Hartog, 1967) yaitu:
Herba;percabangan monopodial, Daun panjang atau berbentuk ikat pinggang; punya
saluran udara
Parvozosterid, daun panjang dan sempit: Halodule dan Zostera subgenus Zosterella
1. Magnozosterid, daun panjang tapi tidak lebar : Zostera subgenus Zostera,
Cymodacea dan Thalassia
2. Syringodiid, daun bulat seperti lidi dengan ujung runcing (subulate) : Syringodium
3. Enhalid, daun panjang dan kaku seperti kulit atau berbentuk ikat pinggang yang kasar
: Enhalus, Posidonia, Phyllospadix.
Daun berb entuk elips, bulat telur, berbentuk tombak atau panjang, rapuh dan tanpa saluran
udara
1. Halophilid : Halophila
Berkayu; percabangan simpodial, daun tumbuh teratur pada kiri dan kanan.
1. Amphibolid: Amphibolis, Thalassodendron dan Heterostera.
Bentuk vegetatif lamun memperlihatkan karakter tingkat keseragaman yang tinggi. Hampir
semua genera memiliki rhizoma yang sudah berkembang dengan baik dan bentuk daun yang
memanjang (linear) atau berbentuk sangat panjang seperti ikat pinggang (belt), kecuali jenis
Halophila memiliki bentuk lonjong.
Berbagai bentuk pertumbuhan tersebut mempunyai kaitan dengan perbedaan ekologik lamun
(den Hartog, 1977). Misalnya Parvozosterid dan Halophilid dapat dijumpai pada hampir
semua habitat, mulai dari pasir yang kasar sampai limpur yang lunak, mulai dari daerah
dangkal sampai dalam, mulai dari laut terbuka sampai estuari. Magnosterid dapat dijumpai
pada berbagai substrat, tatapi terbatas pada daerah sublitoral sampai batas rata-rata daerah
surut perbani.
Struktur Vegetasi
Struktur vegetasi lamun dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Terdapat 15 spesies yang ditemukan di Indonesia, dari 52 spesies di seluruh dunia
 Termasuk ke dalam dua famili : Hydrocharitaceae dan Potamogetonaceae
 Spesies yang membentuk komunitas padang lamun tunggal, a.l.: Thalassia
hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, H.uninervis, Cymodacea serrulata,
Thallassodendron ciliatum
 Komunitas tunggal umum dijumpai di dataran lumpur dekat hutan mangrove
 Komunitas campuran sering dijumpai tumbuh di substrat berpasir yang kondisi
perairannya tenang
FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN
Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap distribusi dan kestabilan
ekosistem padang lamun
adalah :
1. Kecerahan
2. Temperatur
3. Salinitas
4. Substrat
5. Kecepatan arus
 Kecerahan
Penetrasi cahaya yang masuk ke dalam perairan sangat mempengaruhi proses fotosintesis
yang dilakukan oleh tumbuhan lamun. Lamun membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi
untuk proses fotosintesa tersebut dan jika suatu perairan mendapat pengaruh akibat aktivitas
pembangunan sehingga meningkatkan sedimentasi pada badan air yang akhirnya
mempengaruhi turbiditas maka akan berdampak buruk terhadap proses fotosintesis. Kondisi
ini secara luas akan mengganggu produktivitas primer ekosistem lamun.
 Temperatur
Secara umum ekosistem padang lamun ditemukan secara luas di daerah bersuhu dingin dan di
tropis. Hal ini mengindikasikan bahwa lamun memiliki toleransi yang luas terhadap
perubahan temparatur. Kondisi ini tidak selamanya benar jika kita hanya memfokuskan
terhadap lamun di daerah tropis karena kisaran lamun dapat tumbuh optimal hanya pada
temperatur 28-300C. Hal ini berkaitan dengan kemampuan proses fotosintesis yang akan
menurun jika temperatur berada di luar kisaran tersebut.
 Salinitas
Kisaran salinitas yang dapat ditolerir lamun adalah 10-40‰ dan nilai optimumnya adalah
35‰. Penurunan salinitas akan menurunkan kemampuan lamun untuk melakukan
fotosintesis. Toleransi lamun terhadap salinitas bervariasi juga terhadap jenis dan umur.
Lamun yang tua dapat mentoleransi fluktuasi salinitas yang besar. Salinitas juga berpengaruh
terhadap biomassa, produktivitas, kerapatan, lebar daun dan kecepatan pulih. Sedangkan
kerapatan semakin meningkat dengan meningkatnya salinitas.
 Substrat
Padang lamun hidup pada berbagai macam tipe sedimen, mulai dari lumpur sampai karang.
Kebutuhan substrat yang utama bagi pengembangan padang lamun adalah kedalaman
sedimen yang cukup. Peranan kedalaman substrat dalam stabilitas sedimen mencakup 2 hal
yaitu : pelindung tanaman dari arus laut dan tempat pengolahan dan pemasok nutrien.
 Kecepatan arus
Produktivitas padang lamun dipengaruhi oleh kecepatan arus.
Daur biogeokimia adalah daur zat atau materi ataupun senyawa kimia yang melalui
komponen biotik dan abiotik. Terdiri dari daur air, daur nitrogen, daur fosfor, daur karbon,
dan daur sulfur. Di sini saya akan menjelaskan secara singkat penjelasan masing-masing
daur.
1. Daur Air
Perpindahan air dari darat, laut, sungai, rawa, atmosfer, dan antara organisme dengan
lingkungan.
Tahapan:
a. Air dari permukaan bumi akan menguap (evaporasi)
b. Di udara, air tersebut akan menjadi awan dan mengalami kondensasi
c. Terjadi hujan, air turun kembali ke permukaan bumi
2. Daur Nitrogen
Pada umumnya makhluk hidup tidak dapat mengambil langsung nitrogen yang ada di
udara. Tapi nitrogen dapat diambil pada proses fiksasi nitrogen oleh bakteri
Azotobacter dan Rhizobium.
Nitrifikasi.
- Nitritasi : proses pengubahan amonia menjadi ion nitrit oleh Nitromonas dan
Nitrococcus
- Nitratasi: proses pengubahan nitrit menjadi nitrat oleh Nitrobacter
Denitrifikasi: proses pemecahan senyawa HNO3 menjadi gas N2 oleh Pseudomonas
denitrificans dan Thiobacillus denitrificans
3. Daur Fosfor
- Sangat dibutuhkan untuk membentuk asam nukleat, protein, ATP
- Fosfor tidak mengalami fase gan
- Batuan yang mengandung fosfat → pelapukan → fosfat terbawa ke laut → terbentuk
sedimen
- Bakteri dan jamur → mengurai materi anorganik di tanah → fosfor → dipakai
tumbuhan
- Fosfat di tanah → digunakan tumbuhan → dimakan herbivor → dimakan karnivor
→ fosfat keluar melalui urin dan feses
4. Daur Karbon
- Sumber karbon di alam: CO2
- CO2 di alam → fotosintesis → tumbuhan mati → karbon tersimpan di dalam fosil
- Makhluk hidup bernapas → mengeluarkan CO2 dipakai untuk fotosintesis
- Hewan mati → karbon tersimpan di dalam fosil
- Fosil → bahan bakar → CO2 terlepas kembali ke udara
5. Daur Sulfur
- Sulfur → fotosintesis → hewan → protein
- Sulfur mengalir ke laut atau terurai menjadi gas H2S dan SO2 → hujan
Deskripsi bioekologis

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Ekososistem
EkososistemEkososistem
Ekososistem
 
Orkid Tanaman Hiasan & Landskap
Orkid Tanaman Hiasan & LandskapOrkid Tanaman Hiasan & Landskap
Orkid Tanaman Hiasan & Landskap
 
Simbiosis fungi
Simbiosis fungiSimbiosis fungi
Simbiosis fungi
 
Bakteri dan fungi
Bakteri dan fungiBakteri dan fungi
Bakteri dan fungi
 
biosfer ?
biosfer ?biosfer ?
biosfer ?
 
Biosfer
BiosferBiosfer
Biosfer
 
Simpodial orkid
Simpodial orkidSimpodial orkid
Simpodial orkid
 
Manual Tanaman Orkid
Manual Tanaman OrkidManual Tanaman Orkid
Manual Tanaman Orkid
 
Biosfer
BiosferBiosfer
Biosfer
 
Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi tanamanPengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
 
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
 
Rumput laut
Rumput lautRumput laut
Rumput laut
 
Adaptasi tumbuhan
Adaptasi tumbuhanAdaptasi tumbuhan
Adaptasi tumbuhan
 
Tugas ppt mpg biosfer ade suryansyah s
Tugas ppt mpg biosfer ade suryansyah sTugas ppt mpg biosfer ade suryansyah s
Tugas ppt mpg biosfer ade suryansyah s
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)INVENTARISASI  JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
INVENTARISASI JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
 
Persebaran flora & fauna
Persebaran flora & faunaPersebaran flora & fauna
Persebaran flora & fauna
 
Mangrove power point
Mangrove power pointMangrove power point
Mangrove power point
 
494 981-1-sm
494 981-1-sm494 981-1-sm
494 981-1-sm
 
Hutan Bakau
Hutan BakauHutan Bakau
Hutan Bakau
 
Rumput laut
Rumput lautRumput laut
Rumput laut
 

Destaque (20)

Descriptive text
Descriptive textDescriptive text
Descriptive text
 
Diguyur hujan deras
Diguyur hujan derasDiguyur hujan deras
Diguyur hujan deras
 
Desai grafis
Desai grafisDesai grafis
Desai grafis
 
Maharashtra Cuisine
Maharashtra Cuisine Maharashtra Cuisine
Maharashtra Cuisine
 
מצגת טרקטורונים
מצגת טרקטורוניםמצגת טרקטורונים
מצגת טרקטורונים
 
Uttar praddesh Cuisne
Uttar praddesh CuisneUttar praddesh Cuisne
Uttar praddesh Cuisne
 
Practical experiences with internal and external energy performance contracti...
Practical experiences with internal and external energy performance contracti...Practical experiences with internal and external energy performance contracti...
Practical experiences with internal and external energy performance contracti...
 
Avadh cuisine
Avadh cuisineAvadh cuisine
Avadh cuisine
 
Gcc big data & analytics conference
Gcc big data & analytics conferenceGcc big data & analytics conference
Gcc big data & analytics conference
 
Daftar isi proposal samsia
Daftar isi proposal samsiaDaftar isi proposal samsia
Daftar isi proposal samsia
 
Daftar nama yang membayar zakat fitrah 2015
Daftar nama yang membayar zakat fitrah 2015Daftar nama yang membayar zakat fitrah 2015
Daftar nama yang membayar zakat fitrah 2015
 
Rajasthani cuisine
Rajasthani cuisineRajasthani cuisine
Rajasthani cuisine
 
Parsi cuisine
Parsi cuisineParsi cuisine
Parsi cuisine
 
Kashmiri cuisine
Kashmiri cuisineKashmiri cuisine
Kashmiri cuisine
 
Andhra cuisine
Andhra cuisineAndhra cuisine
Andhra cuisine
 
Bihari cuisine
Bihari cuisineBihari cuisine
Bihari cuisine
 
Karnataka cuisine
Karnataka cuisineKarnataka cuisine
Karnataka cuisine
 
Hyderabadi cuisine
Hyderabadi cuisineHyderabadi cuisine
Hyderabadi cuisine
 
Dekopinda muna barat
Dekopinda muna baratDekopinda muna barat
Dekopinda muna barat
 
Daya serap realisasi anggaran pemerintah daerah dan organisasi triwulan ii
Daya serap  realisasi anggaran pemerintah daerah dan organisasi triwulan iiDaya serap  realisasi anggaran pemerintah daerah dan organisasi triwulan ii
Daya serap realisasi anggaran pemerintah daerah dan organisasi triwulan ii
 

Semelhante a Deskripsi bioekologis

Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautSumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautWidya arsy
 
Limnologi biota air tawar [danau]
Limnologi biota air tawar [danau]Limnologi biota air tawar [danau]
Limnologi biota air tawar [danau]peye opey
 
Aliran energi dalam ekosistem lamun
Aliran energi dalam ekosistem lamunAliran energi dalam ekosistem lamun
Aliran energi dalam ekosistem lamunyusuf weandara
 
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdfEkologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdfRsyAlessyVeejee
 
Lichen
LichenLichen
Lichennana
 
Pengantar Tumbuhan Air.pdf
Pengantar Tumbuhan Air.pdfPengantar Tumbuhan Air.pdf
Pengantar Tumbuhan Air.pdfYantoTell
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesSinggih Azwar Anas
 
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAinal Chaza
 
Fidel lapis padang
Fidel lapis padangFidel lapis padang
Fidel lapis padangfidita
 
Padang lamun
Padang lamunPadang lamun
Padang lamunIU IU
 
Makhluk hidup dalam ekosistem alami
Makhluk hidup dalam ekosistem alamiMakhluk hidup dalam ekosistem alami
Makhluk hidup dalam ekosistem alamiAhmad Jayadi
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun  Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun ArifFakhrudin5
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxDian631634
 
Saling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemSaling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 

Semelhante a Deskripsi bioekologis (20)

Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautSumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
 
Limnologi biota air tawar [danau]
Limnologi biota air tawar [danau]Limnologi biota air tawar [danau]
Limnologi biota air tawar [danau]
 
Aliran energi dalam ekosistem lamun
Aliran energi dalam ekosistem lamunAliran energi dalam ekosistem lamun
Aliran energi dalam ekosistem lamun
 
alga, lumut dan paku
alga, lumut dan pakualga, lumut dan paku
alga, lumut dan paku
 
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdfEkologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
 
Lichen
LichenLichen
Lichen
 
Makalah btr
Makalah btrMakalah btr
Makalah btr
 
Pengantar Tumbuhan Air.pdf
Pengantar Tumbuhan Air.pdfPengantar Tumbuhan Air.pdf
Pengantar Tumbuhan Air.pdf
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
 
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
 
Fidel lapis padang
Fidel lapis padangFidel lapis padang
Fidel lapis padang
 
Padang lamun
Padang lamunPadang lamun
Padang lamun
 
Makhluk hidup dalam ekosistem alami
Makhluk hidup dalam ekosistem alamiMakhluk hidup dalam ekosistem alami
Makhluk hidup dalam ekosistem alami
 
Bentoss
BentossBentoss
Bentoss
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun  Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
 
Saling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemSaling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistem
 
Mangrove.pptx
Mangrove.pptxMangrove.pptx
Mangrove.pptx
 
biologi dasar - ekosistem air tawar
biologi dasar - ekosistem air tawarbiologi dasar - ekosistem air tawar
biologi dasar - ekosistem air tawar
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Último

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASMuhammadFiqi8
 

Último (16)

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 

Deskripsi bioekologis

  • 1. Deskripsi Bioekologis Lamun (seagrass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang memiliki dan memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati yang hidup terendam di dalam laut beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air, beberapa ahli juga mendefinisikan lamun (Seagrass) sebagai tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun, berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas. Karena pola hidup lamun sering berupa hamparan maka dikenal juga istilah padang lamun (Seagrass bed) yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area pesisir/laut dangkal, terbentuk dari satu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang. Lamun umumnya membentuk padang lamun yang luas di dasar laut yang masih dapat dijangkau oleh cahaya matahari yang memadai bagi pertumbuhannya. Lamun hidup di perairan yang dangkal dan jernih, dengan sirkulasi air yang baik. Air yang bersirkulasi diperlukan untuk menghantarkan zat-zat hara dan oksigen, serta mengangkut hasil metabolisme lamun ke luar daerah padang lamun. Hampir semua tipe substrat dapat ditumbuhi lamun, mulai dari substrat berlumpur sampai berbatu. Namun padang lamun yang luas lebih sering ditemukan di substrat lumpur-berpasir yang tebal antara hutan rawa mangrove dan terumbu karang. Sedangkan sistem (organisasi) ekologi padang lamun yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik disebut Ekosistem Lamun (Seagrass ecosystem).Habitat tempat hidup lamun adalah perairan dangkal agak berpasir dan sering juga dijumpai di terumbu karang. Di seluruh dunia diperkirakan terdapat sebanyak 52 jenis lamun, di mana di Indonesia ditemukan sekitar 15 jenis yang termasuk ke dalam 2 famili: (1) Hydrocharitaceae, dan (2) Potamogetonaceae. Jenis yang membentuk komunitas padang lamun tunggal, antara lain: Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodocea serrulata, dan Thallassodendron ciliatum. Padang lamun merupakan ekosistem yang tinggi produktivitas
  • 2. organiknya, dengan keanekaragaman biota yang juga cukup tinggi. Pada ekosistem ini hidup beraneka ragam biota laut (Gambar 17), seperti ikan, krustasea, moluska (Pinna sp., Lambis sp., Strombus sp.), Ekinodermata (Holothuria sp., Synapta sp., Diadema sp., Archaster sp., Linckia sp.), dan cacing Polikaeta. Klasifikasi Klasifikasi menurut den Hartog (1970) dan Menez, Phillips, dan Calumpong (1983) : Divisi : Anthophyta Kelas : Angiospermae Famili : Potamogetonacea Subfamili : Zosteroideae Genus : Zostera , Phyllospadix, Heterozostera Subfamili : Posidonioideae Genus : Posidonia Subfamili : Cymodoceoideae Genus : Halodule, Cymodoceae, Syringodium, Amphibolis, Thalassodendron Famili : Hydrocharitaceae Subfamili : Hydrocharitaceae Genus : Enhalus Subfamili : Thalassioideae Genus : Thalassia Subfamili : Halophiloideae Genus : Halophila Fungsi Padang Lamun Secara ekologis padang lamun mempunyai beberapa fungsi penting bagi wilayah pesisir, yaitu :  Produsen detritus dan zat hara.
  • 3.  Mengikat sedimen dan menstabilkan substrat yang lunak, dengan sistem perakaran yang padat dan saling menyilang.  Sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan memijah bagi beberapa jenis biota laut, terutama yang melewati masa dewasanya di lingkungan ini.  Sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang lamun dari sengatan matahari. Pemanfaatan Padang Lamun Padang lamun dapat dimanfaatkan sebagai berikut :  Tempat kegiatan marikultur berbagai jenis ikan, kerang-kerangan dan tiram.  Tempat rekreasi atau pariwisata.  Sumber pupuk hijau. Ciri-ciri Ekologis Menurut Den Hartog, 1977, Lamun mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya mampu bertahan hidup di laut yaitu : 1. Terdapat di perairan pantai yang landai, di dataran lumpur/pasir 2. Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau atau di dataran terumbu karang 3. Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di perairan tenang dan terlindung 4. Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan 5. Mampu melakukan proses metabolisme termasuk daur generatif secara optimal jika keseluruhan tubuhnya terbenam air 6. Mampu hidup di media air asin 7. Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik Karakter Sistem Vegetatif Berdasarkan karakter bentuk pertumbuhan, sistem percabangan, dan struktur anatomik, lamun dapat dikelompokkan menjadi 6 kategori (den Hartog, 1967) yaitu: Herba;percabangan monopodial, Daun panjang atau berbentuk ikat pinggang; punya saluran udara Parvozosterid, daun panjang dan sempit: Halodule dan Zostera subgenus Zosterella 1. Magnozosterid, daun panjang tapi tidak lebar : Zostera subgenus Zostera, Cymodacea dan Thalassia 2. Syringodiid, daun bulat seperti lidi dengan ujung runcing (subulate) : Syringodium
  • 4. 3. Enhalid, daun panjang dan kaku seperti kulit atau berbentuk ikat pinggang yang kasar : Enhalus, Posidonia, Phyllospadix. Daun berb entuk elips, bulat telur, berbentuk tombak atau panjang, rapuh dan tanpa saluran udara 1. Halophilid : Halophila Berkayu; percabangan simpodial, daun tumbuh teratur pada kiri dan kanan. 1. Amphibolid: Amphibolis, Thalassodendron dan Heterostera. Bentuk vegetatif lamun memperlihatkan karakter tingkat keseragaman yang tinggi. Hampir semua genera memiliki rhizoma yang sudah berkembang dengan baik dan bentuk daun yang memanjang (linear) atau berbentuk sangat panjang seperti ikat pinggang (belt), kecuali jenis Halophila memiliki bentuk lonjong. Berbagai bentuk pertumbuhan tersebut mempunyai kaitan dengan perbedaan ekologik lamun (den Hartog, 1977). Misalnya Parvozosterid dan Halophilid dapat dijumpai pada hampir semua habitat, mulai dari pasir yang kasar sampai limpur yang lunak, mulai dari daerah dangkal sampai dalam, mulai dari laut terbuka sampai estuari. Magnosterid dapat dijumpai pada berbagai substrat, tatapi terbatas pada daerah sublitoral sampai batas rata-rata daerah surut perbani. Struktur Vegetasi Struktur vegetasi lamun dapat dijelaskan sebagai berikut :  Terdapat 15 spesies yang ditemukan di Indonesia, dari 52 spesies di seluruh dunia  Termasuk ke dalam dua famili : Hydrocharitaceae dan Potamogetonaceae  Spesies yang membentuk komunitas padang lamun tunggal, a.l.: Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, H.uninervis, Cymodacea serrulata, Thallassodendron ciliatum  Komunitas tunggal umum dijumpai di dataran lumpur dekat hutan mangrove  Komunitas campuran sering dijumpai tumbuh di substrat berpasir yang kondisi perairannya tenang FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap distribusi dan kestabilan ekosistem padang lamun adalah : 1. Kecerahan 2. Temperatur 3. Salinitas 4. Substrat 5. Kecepatan arus  Kecerahan
  • 5. Penetrasi cahaya yang masuk ke dalam perairan sangat mempengaruhi proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan lamun. Lamun membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi untuk proses fotosintesa tersebut dan jika suatu perairan mendapat pengaruh akibat aktivitas pembangunan sehingga meningkatkan sedimentasi pada badan air yang akhirnya mempengaruhi turbiditas maka akan berdampak buruk terhadap proses fotosintesis. Kondisi ini secara luas akan mengganggu produktivitas primer ekosistem lamun.  Temperatur Secara umum ekosistem padang lamun ditemukan secara luas di daerah bersuhu dingin dan di tropis. Hal ini mengindikasikan bahwa lamun memiliki toleransi yang luas terhadap perubahan temparatur. Kondisi ini tidak selamanya benar jika kita hanya memfokuskan terhadap lamun di daerah tropis karena kisaran lamun dapat tumbuh optimal hanya pada temperatur 28-300C. Hal ini berkaitan dengan kemampuan proses fotosintesis yang akan menurun jika temperatur berada di luar kisaran tersebut.  Salinitas Kisaran salinitas yang dapat ditolerir lamun adalah 10-40‰ dan nilai optimumnya adalah 35‰. Penurunan salinitas akan menurunkan kemampuan lamun untuk melakukan fotosintesis. Toleransi lamun terhadap salinitas bervariasi juga terhadap jenis dan umur. Lamun yang tua dapat mentoleransi fluktuasi salinitas yang besar. Salinitas juga berpengaruh terhadap biomassa, produktivitas, kerapatan, lebar daun dan kecepatan pulih. Sedangkan kerapatan semakin meningkat dengan meningkatnya salinitas.  Substrat Padang lamun hidup pada berbagai macam tipe sedimen, mulai dari lumpur sampai karang. Kebutuhan substrat yang utama bagi pengembangan padang lamun adalah kedalaman sedimen yang cukup. Peranan kedalaman substrat dalam stabilitas sedimen mencakup 2 hal yaitu : pelindung tanaman dari arus laut dan tempat pengolahan dan pemasok nutrien.  Kecepatan arus Produktivitas padang lamun dipengaruhi oleh kecepatan arus.
  • 6. Daur biogeokimia adalah daur zat atau materi ataupun senyawa kimia yang melalui komponen biotik dan abiotik. Terdiri dari daur air, daur nitrogen, daur fosfor, daur karbon, dan daur sulfur. Di sini saya akan menjelaskan secara singkat penjelasan masing-masing daur. 1. Daur Air Perpindahan air dari darat, laut, sungai, rawa, atmosfer, dan antara organisme dengan lingkungan. Tahapan: a. Air dari permukaan bumi akan menguap (evaporasi) b. Di udara, air tersebut akan menjadi awan dan mengalami kondensasi c. Terjadi hujan, air turun kembali ke permukaan bumi 2. Daur Nitrogen Pada umumnya makhluk hidup tidak dapat mengambil langsung nitrogen yang ada di udara. Tapi nitrogen dapat diambil pada proses fiksasi nitrogen oleh bakteri Azotobacter dan Rhizobium. Nitrifikasi. - Nitritasi : proses pengubahan amonia menjadi ion nitrit oleh Nitromonas dan Nitrococcus - Nitratasi: proses pengubahan nitrit menjadi nitrat oleh Nitrobacter Denitrifikasi: proses pemecahan senyawa HNO3 menjadi gas N2 oleh Pseudomonas denitrificans dan Thiobacillus denitrificans 3. Daur Fosfor - Sangat dibutuhkan untuk membentuk asam nukleat, protein, ATP - Fosfor tidak mengalami fase gan - Batuan yang mengandung fosfat → pelapukan → fosfat terbawa ke laut → terbentuk
  • 7. sedimen - Bakteri dan jamur → mengurai materi anorganik di tanah → fosfor → dipakai tumbuhan - Fosfat di tanah → digunakan tumbuhan → dimakan herbivor → dimakan karnivor → fosfat keluar melalui urin dan feses 4. Daur Karbon - Sumber karbon di alam: CO2 - CO2 di alam → fotosintesis → tumbuhan mati → karbon tersimpan di dalam fosil - Makhluk hidup bernapas → mengeluarkan CO2 dipakai untuk fotosintesis - Hewan mati → karbon tersimpan di dalam fosil - Fosil → bahan bakar → CO2 terlepas kembali ke udara 5. Daur Sulfur - Sulfur → fotosintesis → hewan → protein - Sulfur mengalir ke laut atau terurai menjadi gas H2S dan SO2 → hujan