SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
ILMU BEDAH

DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV
1.

SALRIA TAMBORI

PK.M. 07. 031

2.

ST. HARSANTI SULEMAN

PK.M. 07. 032

3.

ST. MARLINA

PK.M. 07. 033

4.

ST. MULIANA

PK.M. 07. 034

5.

ST. NURFIAH

PK.M. 07. 035

6.

ST. ROSDIANA GAFAR

PK.M. 07. 036

7.

ST. SALMINA

PK.M. 07. 037

8.

SUBARNI

PK.M. 07. 038

9.

SUDARSONO

PK.M. 07. 039

10. SUDIRMAN

PK.M. 07. 040

PROGRAM KHUSUS AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
T.A 2009
1
KARSINOMA MAMMAE

1. Pengertian
Ca. mammae adalah kanker yang paling sering pada perempuan (diluar kanker kulit)
walaupun kanker ini sangat jarang pada laki-laki (Seer, 2001).
Ca. Mammae adalah salah satu kanker yang terbanyak ditemukan di Indonesia,
biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40 - 70 tahun dan letak terbanyak di kuadran
lateral atas (Mansjoer, 2000).

2. Etiologi
Tidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker payudara dan sebaliknya serangkaian
faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang
terjadinya kanker ini. Bukti yang terus bermunculan menunjukkan bahwa perubahan
genetik berkaitan dengan kanker payudara, namun apa yang menyebabkan perubahan
genetik masih belum diketahui. Perubahan genetic ini pengaruh protein baik yang
menekan atau meningkatkan perkembangan kanker payudara. Hormon steroid yang
dihasilkan oleh ovarium mempunyai peran penting dalam kanker payudara. Dua hormon
ovarium utama – estradiol dan progesterone mengalami perubahan dalam lingkungan
seluler, yang dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi kanker payudara.
Meskipun belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para peneliti
telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Faktor ini penting dalam membantu
mengembangan program pencegahan. Hal yang harus selalu diingat adalah bahwa hampir
60% wanita yang didiagnosa kanker payudara tidak mempunyai faktor resiko yang
teridentifikasi keculai hanya lingkungan hormonal mereka. Dengan demikian, semua
wanita dianggap berisiko untuk mengalami kanker payudara selama masa kehidupan
mereka. Namuan demikian, mengidentifikasi faktor resiko merupakan cara untuk
mengidentifikasi wanita yang mungkin diuntungkan dari kelangsungan hidup yang terus
meningkat dan pengobatan dini. Selain itu, riset lebih jauh tentang faktor resiko akan
membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah atau
memodifikasi kanker payudara dimasa mendatang.

2
3. Patofisiologi
Kanker payudara berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem
duktal yang menyalurkan getah kelenjar, mula-mula terjadi pembentukan jaringan secara
berlebihan karena bertambahnya jumlah sel, sel-sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma
dan menginfasi jaringan yang merupakan zat dasar. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun
unutk bertumbuh dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk
dapaat teraba kira-kira berdiameter 1 cm, pada ukuran itu kira-kira seperempat dari kanker
payudara telah bermetastase.

4. Manifestasi Klinis
Kanker payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara, tetapi mayoritas
terjadi pada kuadran atas terluar di mana sebagian besar jaringan payudara terdapat.
Kanker payudara umumnya terjadi pada payudara sebalah kiri. Umumnya, lesi tidak
terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas yang tidak teratur. Keluhan nyeri yang
menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi saat menstruasi biasanya
berhubungan dengan penyakitpayudara jinak. Namun nyeri yang jelas pada bagian yang
ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker payudara pada kasus yang lebih lanjut.
Dengan meningkatnya penggunaan mammografi, lebih banyak wanita yang mencari
bantuan medis pada penyakit tahap awal. Wanita ini bisa saja tidak mempunyai gejala dan
tidak mempunyai benjolan yang dapat diraba, tetapi lesi abdormal dapat terdeteksi pada
pemeriksaan mammografi. Sayangnya, banyak wanita dengan penyakit lanjut mencari
bantuan medis setelah mengabaikan gejala yang dirasakan. Sebagai contoh mereka akan
baru mencari bantuan medis setelah tampak dimpling atau peau d,orange pada kulit
payudaranya yaitu kondisi yang disebabkan oleh obstruksi sirkulasi limfatik dalam lapisan
dermal. Retraksi putting susu dan lesi yang terfiksasi pada dinding dada dapat juga
merupakan bukti. Metastasis ke kulit dapat dimanifestasikan oleh lesi yang klasik ini jelas
mencirikan adanya kanker payudara pada tahap lanjut. Namun, indeks kecurigaan yang
tinggi harus dipertahankan pada setiap abnormalitas payudara dan evaluasi segera harus
dilakukan (Brunner & Suddarth, 2001).

3
5. Diagnosis
Teknik untuk menentukan diagnosis histologist dan jaringan dari kanker payudara
mencakup aspirasi jarum halus, biopsi eksisi (atau terbuka), biopsi inti dan lokalisasi
jarum
6. Stadium Pada Carsinoma Mammae
 Stadium I
Tumor yang kuran dari 2 cm tidak mengenai nodus limfe, dan tidak terdeteksi adanya
metastase
 Stadium II
Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm, dengan nodus
limfe tidak terfiksasi negatif atau positif, dan tidak terdeteksi adanya metastase
 Stadium IIIa
Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan sembarang ukuran
yang menginvasi kulit atau dinding, dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area
klaviluar, dan tanpa bukti adanya metastase.
 Stadium IV
Tumor dalam sembarang ukuran, dengan adanya nodus limfe normal atau kankerosa
dan adanya metastase jauh.
7. Tipe-tipe kanker payudara
Selain criteria pentahapan, gambaran patologi lainnya dan tes prognostik digunakan
untuk mngidentifikasi kelompok pasien yang berbeda yang mungkin diuntungkan oleh
pengobatan ajufan. Pemeriksaan histologis sel kanker membantu menentukan prognosis
dan mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana penyakit berkembang.
Karsinoma duktal menginfiltasi adalah tipe histologis yang paling umum, merupakan
75% dari semua jenis kanker paydara. Kanker ini sangat jelas karena keras saat
dipalpasi. Kanker jenis ini biasanya bermetastasis ke nodus aksila. Prognosisnya lebih
buruk dibanding dengan tipe kanker lainnya.
Karsinoma medular menempati sekitar 6% dari kanker payudara dan tumbuh dalam
kapsul di dalam duktus. Tipe tumor ini dapat menjadi besar tetapi meluas dengan
lambat, sehingga prognosisnya seringkali lebih baik
4
Kanker musinus menempt sekitar 3 % dari kanker payudara. Penghasil lendir juga
tumbuh dengan lambat sehingga kanker ini mempunyai prognosis yang lebih baik dari
lainnya
Kanker duktal-tubular jarang terjadi, menempati hanya sekitar 2 % dari kanker.
Karena metastasis aksilaris secara histologi tidak lazim, maka prognosisnya sangat
baik
Karsinoma inflamatori adalah tipe kanker payudara yang jarang (1% sampai 2 %) dan
menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari kanker payudara lainnya. Tumor
setempat ini nyeri tekan dan sangat nyeri, payudara secara abnormal keras dan
membesar. Kulit di atas tumor ini merah dan agak hitam. Sering terjadi edema dan
retraksi putting susu. Gejala ini dengan cepat berkembang memburuk dan biasanya
mendorong pasien mencari bantuan medis lebih cepat dibanding pasien wanita lainnya
dengan massa kecil pada payudara. Penyakit dapat menyebar dengan cepat pada
bagian tubuh lainnya, preparat kemoterapi berperan penting dalam pengendalian
kemajuan penyakit ini. Rediasi dan pembedsaran biasanya juga digunakan untuk
mengontrol penyebaran (Brunner & Suddarth, 2001).
8. Komplikasi
Komplikasi kanker payudara metastatik yang meliputi metastase tulang, jika metastase itu
ke tulang mungkin terjadi kompresi medulla spinalis, ini merupakan masalah krisis modis
yang harus segera ditangnani, metastse otak terjadi pada kira-kira 30% wanita dengan
penyakit metastatik yang dapat mengganggu baik secara fisik ataupun secara psikologis,
limfedema kronis menjadi masalah jika tumor kambuh lagi pada aksila atau sebagai
komplikasi dari diseksi limfa aksila dan terapi radiasi pada aksila (Gale, 2000).
9. Pemeriksaan penunjang
Pada kanker payudara dapat dilakukan pemeriksaan :
 Mamografi
Memperlihatkan struktur internal payudara dapat mendeteksi kanker yang tidak teraba
atau tumor yang terjadi pada tahap awal

5
 Galaktografi
Memogram dengan kotras dilakukan dengan menginjeksikan zat kontras ke dalam
aliran duktus
 Ultrasound
Untuk membedakan antara massa padat dan kista pada wanita yang jaringan
payudaranya keras
 Xeroradiografi
Menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor
 Termografi
Mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena peningkatan
suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi
 CT Scan
Dapat mendeteksi penyakit payudara khususnya massa yang lebih besar atau tumor
kecil payudara mengeras yang sulit diperiksa dengan mamografi
 Biopsi payudara
Memberikan diagnosa definitif terhadap massa dan berguna untuk klasifikasi
histologik pentahapan dan seleksi terapi yang tepat
 Asai hormol reseptor
Menyatakan apakah sel tumor atau spesimen biopsi mengandung reseptor hormon
atau tidak.
10. Diagnosis banding
 Fibriadenoma mammae merupakan tumor jinak payudar yang biasa terdapat pada usia
muda (15-30 tahun) dengan konsistensi padat kenyal, batas tegas, tidak nyeri.
 Kelainan fibrokistik merupakan tumor yang tidak berbatas tegas, konsistensi padat
kenyal atau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang haid, ukuran membesar biasanya
bilateral/multipel.
 Kistosarkoma filoides menyerupai FAM yang besar berbentuk bulat lonjong berbatas
tegas dengan ukuran dapat mencapai 20-30 cm.
 Galaktokel merupakan massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya
saluran/duktus laktiferus. Umumnya pada ibu yang baru/sedang menyusui.

6
 Mastitis yaitu infeksi pada payudara dengan tanda radang lengkap bahkan dapat
berkembang menjadi abses biasanya terdapat pada ibu yang menyusui.
11. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada kanker payudara yaitu :
1. Pada stadium I dan II lakukan mastektomi radikal atau modifikasi mastektomi radikal.
Bila ada metastases lanjutkan dengan radiasi regional dan kemoterapi ajuvan.
2. Pada stadium IIIa yaitu lakukan mastektomi radikal ditambah kemoterapi ajuvan atau
mastektomi simpleks ditambah radioterapi pada tumor bed dan KGB regional.
3. Pada stadium IIIb lakukan biopsi insisi lanjutkan dengan radiasi, bila residu tidak ada,
tunggu dan bila relaps tambahkan dengan pengobatan hormonal dan kemoterapi
4. Pada stadium IV
 Bila pada pasien premenopause dilukakn Ooferektomi bilateral, bila respon positif
berikan Aminoglutetimid atau Tamofen, bila respon negatif berikan kemoterapi
CMF/CAF.
 Pada pasen sudah 1-5 tahun menopause, periksa efek estrogen dapat diperiksa
dengan estrogen/progesteron reseptor
 Pada pasien pasca menopause berikan obat-obat hormonal seperti Tamoksefen,
estrogen progesteron atau kortikosteroid.
5. Mastektomi
Merupakan pembedahan atau amputasi pada payudara (Pamoenjak, 2005).
Tipe pembedahan secara umum dapat dikelompokkan dalam tiga kategori:
 Mastektomi radikal yaitu pengangkatan seluruh payudara kulit otot pektoralis
mayor dan minor, nodus limfe ketiak, kadang-kadang nodus limfe mammary
internal atau supraklavikular.
 Mastektomi total (sederhana) yaitu mengangkat semua jaringan payudara tetapi
kebanyakan nodus limfe dan otot dada tetap utuh.
 Prosedur terbatas (lumpektomi) yaitu hanya dapat dilakukan pada pasien rawat
jalan yang hanya berupa tumor dan beberapa jaringan sekitarnya diangkat
(Doenges dkk, 2000).

7

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (19)

Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Mengenal penyakit kanker payudara
Mengenal penyakit kanker payudaraMengenal penyakit kanker payudara
Mengenal penyakit kanker payudara
 
Faktor Penyebab Terjadinya Kanker Payudara
Faktor Penyebab Terjadinya Kanker PayudaraFaktor Penyebab Terjadinya Kanker Payudara
Faktor Penyebab Terjadinya Kanker Payudara
 
Makalah Karsinoma Payudara
Makalah Karsinoma PayudaraMakalah Karsinoma Payudara
Makalah Karsinoma Payudara
 
Ginekologi kanker payudara
Ginekologi   kanker payudaraGinekologi   kanker payudara
Ginekologi kanker payudara
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Ppt renita
Ppt renitaPpt renita
Ppt renita
 
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etcBreast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
Breast Cancer. Kanker Payudara. Description, Type, etc
 
Kanker payudara
Kanker payudaraKanker payudara
Kanker payudara
 
Ppt sadari
Ppt sadariPpt sadari
Ppt sadari
 
Mencegah kanker payudara
Mencegah kanker payudaraMencegah kanker payudara
Mencegah kanker payudara
 
Kanker payudara
Kanker payudaraKanker payudara
Kanker payudara
 
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahir
 
Kanker ovarium
Kanker ovariumKanker ovarium
Kanker ovarium
 
Makalah kanker genitalia
Makalah kanker genitaliaMakalah kanker genitalia
Makalah kanker genitalia
 
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.comTerapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
 
Kanker
KankerKanker
Kanker
 
Ca mammae muhammad sobri maulana
Ca mammae muhammad sobri maulanaCa mammae muhammad sobri maulana
Ca mammae muhammad sobri maulana
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 

Destaque (20)

4aferesis Revision A Naya
4aferesis Revision A Naya4aferesis Revision A Naya
4aferesis Revision A Naya
 
7. bab ii
7. bab ii7. bab ii
7. bab ii
 
Uji golongan darah
Uji golongan darahUji golongan darah
Uji golongan darah
 
The sucess of Amah
The sucess of AmahThe sucess of Amah
The sucess of Amah
 
Hog cholera
Hog choleraHog cholera
Hog cholera
 
Bab
BabBab
Bab
 
Surya epaper 18 oktober 2013
Surya epaper 18 oktober 2013Surya epaper 18 oktober 2013
Surya epaper 18 oktober 2013
 
M A T R I K U L A Z I O A
M A T R I K U L A Z I O AM A T R I K U L A Z I O A
M A T R I K U L A Z I O A
 
Biologi kelas 7 Bab I
Biologi kelas 7 Bab IBiologi kelas 7 Bab I
Biologi kelas 7 Bab I
 
K I S S A K T U A R I A
K I S S  A K T U A R I AK I S S  A K T U A R I A
K I S S A K T U A R I A
 
Inteligencia de Negocios
Inteligencia de NegociosInteligencia de Negocios
Inteligencia de Negocios
 
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
 
Teorico AlegoríA
Teorico AlegoríATeorico AlegoríA
Teorico AlegoríA
 
Bukuriaeetikes
BukuriaeetikesBukuriaeetikes
Bukuriaeetikes
 
Pmk 37 2012 - sb 2013 rev
Pmk 37   2012 - sb 2013 revPmk 37   2012 - sb 2013 rev
Pmk 37 2012 - sb 2013 rev
 
The status of fish angela
The status of fish   angelaThe status of fish   angela
The status of fish angela
 
Abbasiyah
AbbasiyahAbbasiyah
Abbasiyah
 
Discovering Language
Discovering LanguageDiscovering Language
Discovering Language
 
Be maximized retreat
Be maximized retreatBe maximized retreat
Be maximized retreat
 
Fennell jeff final presentation
Fennell jeff   final presentationFennell jeff   final presentation
Fennell jeff final presentation
 

Semelhante a Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA

Semelhante a Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA (20)

Mencegah kanker payudara
Mencegah kanker payudaraMencegah kanker payudara
Mencegah kanker payudara
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
 
Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA
 
camammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdfcamammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdf
 
Medis mamae
Medis mamaeMedis mamae
Medis mamae
 
Medis mamae
Medis mamaeMedis mamae
Medis mamae
 
Ca Mammae.pptx
Ca Mammae.pptxCa Mammae.pptx
Ca Mammae.pptx
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul
 
Carcinoma mammae (1).pptx
Carcinoma mammae (1).pptxCarcinoma mammae (1).pptx
Carcinoma mammae (1).pptx
 
Tumor Payudara (1).ppt
Tumor Payudara (1).pptTumor Payudara (1).ppt
Tumor Payudara (1).ppt
 
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptxPPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksi
 
Kanker payudara
Kanker payudaraKanker payudara
Kanker payudara
 
Materi penyuluhan kesehatan
Materi penyuluhan kesehatanMateri penyuluhan kesehatan
Materi penyuluhan kesehatan
 
Kankerserviks
KankerserviksKankerserviks
Kankerserviks
 
Kanker serviks
Kanker serviksKanker serviks
Kanker serviks
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. ILMU BEDAH DISUSUN OLEH KELOMPOK IV 1. SALRIA TAMBORI PK.M. 07. 031 2. ST. HARSANTI SULEMAN PK.M. 07. 032 3. ST. MARLINA PK.M. 07. 033 4. ST. MULIANA PK.M. 07. 034 5. ST. NURFIAH PK.M. 07. 035 6. ST. ROSDIANA GAFAR PK.M. 07. 036 7. ST. SALMINA PK.M. 07. 037 8. SUBARNI PK.M. 07. 038 9. SUDARSONO PK.M. 07. 039 10. SUDIRMAN PK.M. 07. 040 PROGRAM KHUSUS AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA T.A 2009 1
  • 2. KARSINOMA MAMMAE 1. Pengertian Ca. mammae adalah kanker yang paling sering pada perempuan (diluar kanker kulit) walaupun kanker ini sangat jarang pada laki-laki (Seer, 2001). Ca. Mammae adalah salah satu kanker yang terbanyak ditemukan di Indonesia, biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40 - 70 tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral atas (Mansjoer, 2000). 2. Etiologi Tidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker payudara dan sebaliknya serangkaian faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya kanker ini. Bukti yang terus bermunculan menunjukkan bahwa perubahan genetik berkaitan dengan kanker payudara, namun apa yang menyebabkan perubahan genetik masih belum diketahui. Perubahan genetic ini pengaruh protein baik yang menekan atau meningkatkan perkembangan kanker payudara. Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium mempunyai peran penting dalam kanker payudara. Dua hormon ovarium utama – estradiol dan progesterone mengalami perubahan dalam lingkungan seluler, yang dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi kanker payudara. Meskipun belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para peneliti telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Faktor ini penting dalam membantu mengembangan program pencegahan. Hal yang harus selalu diingat adalah bahwa hampir 60% wanita yang didiagnosa kanker payudara tidak mempunyai faktor resiko yang teridentifikasi keculai hanya lingkungan hormonal mereka. Dengan demikian, semua wanita dianggap berisiko untuk mengalami kanker payudara selama masa kehidupan mereka. Namuan demikian, mengidentifikasi faktor resiko merupakan cara untuk mengidentifikasi wanita yang mungkin diuntungkan dari kelangsungan hidup yang terus meningkat dan pengobatan dini. Selain itu, riset lebih jauh tentang faktor resiko akan membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah atau memodifikasi kanker payudara dimasa mendatang. 2
  • 3. 3. Patofisiologi Kanker payudara berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem duktal yang menyalurkan getah kelenjar, mula-mula terjadi pembentukan jaringan secara berlebihan karena bertambahnya jumlah sel, sel-sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma dan menginfasi jaringan yang merupakan zat dasar. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun unutk bertumbuh dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapaat teraba kira-kira berdiameter 1 cm, pada ukuran itu kira-kira seperempat dari kanker payudara telah bermetastase. 4. Manifestasi Klinis Kanker payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara, tetapi mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar di mana sebagian besar jaringan payudara terdapat. Kanker payudara umumnya terjadi pada payudara sebalah kiri. Umumnya, lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas yang tidak teratur. Keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi saat menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakitpayudara jinak. Namun nyeri yang jelas pada bagian yang ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker payudara pada kasus yang lebih lanjut. Dengan meningkatnya penggunaan mammografi, lebih banyak wanita yang mencari bantuan medis pada penyakit tahap awal. Wanita ini bisa saja tidak mempunyai gejala dan tidak mempunyai benjolan yang dapat diraba, tetapi lesi abdormal dapat terdeteksi pada pemeriksaan mammografi. Sayangnya, banyak wanita dengan penyakit lanjut mencari bantuan medis setelah mengabaikan gejala yang dirasakan. Sebagai contoh mereka akan baru mencari bantuan medis setelah tampak dimpling atau peau d,orange pada kulit payudaranya yaitu kondisi yang disebabkan oleh obstruksi sirkulasi limfatik dalam lapisan dermal. Retraksi putting susu dan lesi yang terfiksasi pada dinding dada dapat juga merupakan bukti. Metastasis ke kulit dapat dimanifestasikan oleh lesi yang klasik ini jelas mencirikan adanya kanker payudara pada tahap lanjut. Namun, indeks kecurigaan yang tinggi harus dipertahankan pada setiap abnormalitas payudara dan evaluasi segera harus dilakukan (Brunner & Suddarth, 2001). 3
  • 4. 5. Diagnosis Teknik untuk menentukan diagnosis histologist dan jaringan dari kanker payudara mencakup aspirasi jarum halus, biopsi eksisi (atau terbuka), biopsi inti dan lokalisasi jarum 6. Stadium Pada Carsinoma Mammae  Stadium I Tumor yang kuran dari 2 cm tidak mengenai nodus limfe, dan tidak terdeteksi adanya metastase  Stadium II Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm, dengan nodus limfe tidak terfiksasi negatif atau positif, dan tidak terdeteksi adanya metastase  Stadium IIIa Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding, dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area klaviluar, dan tanpa bukti adanya metastase.  Stadium IV Tumor dalam sembarang ukuran, dengan adanya nodus limfe normal atau kankerosa dan adanya metastase jauh. 7. Tipe-tipe kanker payudara Selain criteria pentahapan, gambaran patologi lainnya dan tes prognostik digunakan untuk mngidentifikasi kelompok pasien yang berbeda yang mungkin diuntungkan oleh pengobatan ajufan. Pemeriksaan histologis sel kanker membantu menentukan prognosis dan mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana penyakit berkembang. Karsinoma duktal menginfiltasi adalah tipe histologis yang paling umum, merupakan 75% dari semua jenis kanker paydara. Kanker ini sangat jelas karena keras saat dipalpasi. Kanker jenis ini biasanya bermetastasis ke nodus aksila. Prognosisnya lebih buruk dibanding dengan tipe kanker lainnya. Karsinoma medular menempati sekitar 6% dari kanker payudara dan tumbuh dalam kapsul di dalam duktus. Tipe tumor ini dapat menjadi besar tetapi meluas dengan lambat, sehingga prognosisnya seringkali lebih baik 4
  • 5. Kanker musinus menempt sekitar 3 % dari kanker payudara. Penghasil lendir juga tumbuh dengan lambat sehingga kanker ini mempunyai prognosis yang lebih baik dari lainnya Kanker duktal-tubular jarang terjadi, menempati hanya sekitar 2 % dari kanker. Karena metastasis aksilaris secara histologi tidak lazim, maka prognosisnya sangat baik Karsinoma inflamatori adalah tipe kanker payudara yang jarang (1% sampai 2 %) dan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari kanker payudara lainnya. Tumor setempat ini nyeri tekan dan sangat nyeri, payudara secara abnormal keras dan membesar. Kulit di atas tumor ini merah dan agak hitam. Sering terjadi edema dan retraksi putting susu. Gejala ini dengan cepat berkembang memburuk dan biasanya mendorong pasien mencari bantuan medis lebih cepat dibanding pasien wanita lainnya dengan massa kecil pada payudara. Penyakit dapat menyebar dengan cepat pada bagian tubuh lainnya, preparat kemoterapi berperan penting dalam pengendalian kemajuan penyakit ini. Rediasi dan pembedsaran biasanya juga digunakan untuk mengontrol penyebaran (Brunner & Suddarth, 2001). 8. Komplikasi Komplikasi kanker payudara metastatik yang meliputi metastase tulang, jika metastase itu ke tulang mungkin terjadi kompresi medulla spinalis, ini merupakan masalah krisis modis yang harus segera ditangnani, metastse otak terjadi pada kira-kira 30% wanita dengan penyakit metastatik yang dapat mengganggu baik secara fisik ataupun secara psikologis, limfedema kronis menjadi masalah jika tumor kambuh lagi pada aksila atau sebagai komplikasi dari diseksi limfa aksila dan terapi radiasi pada aksila (Gale, 2000). 9. Pemeriksaan penunjang Pada kanker payudara dapat dilakukan pemeriksaan :  Mamografi Memperlihatkan struktur internal payudara dapat mendeteksi kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal 5
  • 6.  Galaktografi Memogram dengan kotras dilakukan dengan menginjeksikan zat kontras ke dalam aliran duktus  Ultrasound Untuk membedakan antara massa padat dan kista pada wanita yang jaringan payudaranya keras  Xeroradiografi Menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor  Termografi Mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi  CT Scan Dapat mendeteksi penyakit payudara khususnya massa yang lebih besar atau tumor kecil payudara mengeras yang sulit diperiksa dengan mamografi  Biopsi payudara Memberikan diagnosa definitif terhadap massa dan berguna untuk klasifikasi histologik pentahapan dan seleksi terapi yang tepat  Asai hormol reseptor Menyatakan apakah sel tumor atau spesimen biopsi mengandung reseptor hormon atau tidak. 10. Diagnosis banding  Fibriadenoma mammae merupakan tumor jinak payudar yang biasa terdapat pada usia muda (15-30 tahun) dengan konsistensi padat kenyal, batas tegas, tidak nyeri.  Kelainan fibrokistik merupakan tumor yang tidak berbatas tegas, konsistensi padat kenyal atau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang haid, ukuran membesar biasanya bilateral/multipel.  Kistosarkoma filoides menyerupai FAM yang besar berbentuk bulat lonjong berbatas tegas dengan ukuran dapat mencapai 20-30 cm.  Galaktokel merupakan massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya saluran/duktus laktiferus. Umumnya pada ibu yang baru/sedang menyusui. 6
  • 7.  Mastitis yaitu infeksi pada payudara dengan tanda radang lengkap bahkan dapat berkembang menjadi abses biasanya terdapat pada ibu yang menyusui. 11. Penatalaksanaan Penatalaksanaan pada kanker payudara yaitu : 1. Pada stadium I dan II lakukan mastektomi radikal atau modifikasi mastektomi radikal. Bila ada metastases lanjutkan dengan radiasi regional dan kemoterapi ajuvan. 2. Pada stadium IIIa yaitu lakukan mastektomi radikal ditambah kemoterapi ajuvan atau mastektomi simpleks ditambah radioterapi pada tumor bed dan KGB regional. 3. Pada stadium IIIb lakukan biopsi insisi lanjutkan dengan radiasi, bila residu tidak ada, tunggu dan bila relaps tambahkan dengan pengobatan hormonal dan kemoterapi 4. Pada stadium IV  Bila pada pasien premenopause dilukakn Ooferektomi bilateral, bila respon positif berikan Aminoglutetimid atau Tamofen, bila respon negatif berikan kemoterapi CMF/CAF.  Pada pasen sudah 1-5 tahun menopause, periksa efek estrogen dapat diperiksa dengan estrogen/progesteron reseptor  Pada pasien pasca menopause berikan obat-obat hormonal seperti Tamoksefen, estrogen progesteron atau kortikosteroid. 5. Mastektomi Merupakan pembedahan atau amputasi pada payudara (Pamoenjak, 2005). Tipe pembedahan secara umum dapat dikelompokkan dalam tiga kategori:  Mastektomi radikal yaitu pengangkatan seluruh payudara kulit otot pektoralis mayor dan minor, nodus limfe ketiak, kadang-kadang nodus limfe mammary internal atau supraklavikular.  Mastektomi total (sederhana) yaitu mengangkat semua jaringan payudara tetapi kebanyakan nodus limfe dan otot dada tetap utuh.  Prosedur terbatas (lumpektomi) yaitu hanya dapat dilakukan pada pasien rawat jalan yang hanya berupa tumor dan beberapa jaringan sekitarnya diangkat (Doenges dkk, 2000). 7