SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 2
Alkisah, hiduplah sebuah keluarga yang hidup dengan tenteram dan damai. Keluarga ini terdiri dari
ayah, ibu, dan anak semata wayangnya bernama Bawang Putih. Namun, ketenteraman dan kedamaian
ini terganggu lantaran si ibu jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Kejadian tersebut membuat keluarga
kecil itu bersedih karena kehilangan orang yang dicintai.
Tak jauh dari rumah mereka, tinggallah seorang janda dan putrinya bernama Bawang Merah. Ketika
ibu Bawang Putih telah meninggal, kedua orang ini sering datang ke rumah Bawang Putih. Pada
awalnya, antara ibu Bawang Merah dengan ayah Bawang Putih hanya saling berbincang saja. Namun,
lama-kelamaan, timbul juga pemikiran di pikiran ayah Bawang Putih untuk mempersunting ibu
Bawang Merah. Ayah Bawang Putih tidak ingin putri semata wayangnya tumbuh tanpa kehadiran
seorang ibu.
Setelah berdiskusi dengan Bawang Putih, keduanya pun melangsungkan pernikahan. Saat baru
menikah, ibu tiri dan Bawang Merah sangat baik terhadap Bawang Putih. Akan tetapi, ternyata itu
hanyalah kamuflase keduanya. Diam-diam, keduanya merencanakan sesuatu untuk menyingkirkan
Bawang Putih.
Maka, ibu tiri dan Bawang Merah menyuruh Bawang Putih melakukan banyak pekerjaan rumah yang
berat-berat. Tentunya, semua beban ini tidak diceritakan Bawang Putih kepada ayahnya. Lagipula,
setelah menikah dengan ibu Bawang Merah, ayahnya bukannya kunjung bahagia melainkan malah
sakit-sakitan yang berujung pada kematiannya.
Bawang Putih yang sedih mengetahui dirinya sebatang kara tetap tak bisa berbuat apapun di hadapan
ibu tiri dan Bawang Merah. Satu-satunya hal yang bisa dilakukannya adalah mematuhi perintah ibu
dan saudara tirinya. Bawang Putih berharap keduanya bisa berubah. Namun, mereka malah semakin
menjadi-jadi
Suatu hari, ketika Bawang Putih pergi ke sungai untuk mencuci, baju kesayangan ibu tirinya hanyut
terbawa arus sungai. Bawang Putih melapor kepada ibu tirinya. Namun, bukannya mengasihaninya,
ibu tiri Bawang Putih malah menyuruh untuk mencarinya sampai ketemu. Jika tidak, Bawang Putih
tidak diperbolehkan pulang.
Bawang Putih menyusuri sungai untuk mencari baju kesayangan ibu tirinya. Namun, sejauh kakinya
melangkah tidak ditemukannya baju kesayangan ibunya. Padahal hari sudah malam. Bawang Putih
hampir saja menangis jika tidak melihat lampu minyak di gubuk tepi sungai. Bawang Putih pun
menghampirinya.
Tok. Tok. Tok. Bawang Putih mengetuk pintu gubuk itu. Selang berapa lama kemudian muncullah
seorang nenek tua dari dalam. Nenek tua itu memperhatikan Bawang Putih dan berkata, "Hai, gadis
manis, apa yang kamu lakukan malam-malam?"
"Begini, Nek, aku kehilangan sebuah baju dan sedang mencarinya, apakah Nenek melihatnya?"
"Apakah baju yang kamu cari berwarna merah?"
"Ah iya benar sekali, Nek. Bisakah Nenek memberikannya padaku?"
Nenek itu tersenyum. "Dengan satu syarat. Kamu harus tinggal di sini dan membantu Nenek selama
seminggu. Bagaimana?"
Bawang Putih berpikir sejenak. Jika dirinya tidak mau, ibu tirinya tentu akan marah lagi. "Baiklah,
Nek, aku mau."
Tinggallah Bawang Putih selama seminggu di gubuk si Nenek. Selama tinggal di sana, Bawang Putih
melakukan apa yang sudah dijanjikannya dengan rajin dan tanpa mengeluh sedikit pun.
Seminggu pun lewat. Akhirnya, Nenek itu memanggil Bawang Putih untuk mengembalikan baju ibu
tirinya. Bahkan, si Nenek memberikan Bawang Putih bonus sebuah labu. Ada dua labu yang
disodorkan untuk dipilih Bawang Putih, labu besar dan labu kecil. Bawang Putih mengambil labu
yang kecil. Si Nenek bertanya padanya, "Kenapa kamu mengambil labu yang kecil, Nak?"
"Tangan-tanganku kecil dan tenagaku hanya kuat mengangkat labu yang kecil. Jadi, aku memilih labu
kecil."
Si Nenek pun tersenyum. Bawang Putih pulang dengan riang gembira. Sesampainya di rumah, setelah
memberikan baju kepada ibu tirinya, Bawang Putih membelah labu kecil miliknya. Tak disangka
ternyata isinya emas-berlian yang sangat banyak. Bawang Merah yang mengintip tak jauh dari situ
segera memanggil ibunya. Melihat emas-berlian itu, ibu Bawang Merah segera merebutnya dari
tangan Bawang Putih. Kemudian bertanya, "Dari mana kau mendapatkan ini semua?"
Bawang Putih menceritakannya dengan jujur tanpa kurang satu detail pun. Ibu Bawang Merah
kemudian punya ide. Dia memerintahkan Bawang Merah untuk melakukan hal serupa Bawang Putih.
Bawang Merah pun setuju. Dia pergi ke rumah Nenek itu dan tinggal selama seminggu. Namun, dasar
pemalas, Bawang Merah tidak melakukan semuanya dengan sungguh-sungguh. Pada akhir minggu,
Bawang Merah dipanggil oleh si Nenek yang hendak mengembalikan bajunya. Waktu si Nenek
hendak beranjak, Bawang Merah bertanya, "Mana labu untukku?"
Si Nenek bingung mendengar pertanyaan itu. Namun, akhirnya dia mengerti. Kemudian,
membawakan dua labu, kecil dan besar, kepada Bawang Merah. Tentu saja, Bawang Merah
mengambil labu yang besar. Si Nenek tersenyum dan bertanya pada Bawang Merah. "Kenapa kamu
memilih labu yang besar?"
"Yang besar tentu isinya banyak."
Lalu Bawang Merah pulang ke rumah. Ibunya yang sudah tidak sabar segera menyambut kedatangan
putrinya. Keduanya kemudian membelah labu besar pemberian si Nenek. Bukannya keluar emas-
berlian, yang keluar justru binatang-binatang berbisa seperti ular, kalajengking dan sebagainya yang
segera mematuk mereka berdua. Keduanya langsung meninggal di tempat.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

Cerita rakyat
Cerita rakyatCerita rakyat
Cerita rakyat
 
Hikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe RawitHikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe Rawit
 
Cerpen niana
Cerpen nianaCerpen niana
Cerpen niana
 
Drama bawang merah bawang putih
Drama bawang merah bawang putihDrama bawang merah bawang putih
Drama bawang merah bawang putih
 
tugas drama anekdot 5 orang
tugas drama anekdot 5 orangtugas drama anekdot 5 orang
tugas drama anekdot 5 orang
 
Naskah drama bawang merah bawang
Naskah drama bawang merah bawangNaskah drama bawang merah bawang
Naskah drama bawang merah bawang
 
The legend of rawa pening
The legend of rawa peningThe legend of rawa pening
The legend of rawa pening
 
Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1
 
Drama bawang bombay yang baik hati
Drama bawang bombay yang baik hatiDrama bawang bombay yang baik hati
Drama bawang bombay yang baik hati
 
Bibik
BibikBibik
Bibik
 
Karena Aku Melihat
Karena Aku MelihatKarena Aku Melihat
Karena Aku Melihat
 
Pantun
PantunPantun
Pantun
 
Kata nama khas hidup bukan manusia
Kata nama khas hidup bukan manusiaKata nama khas hidup bukan manusia
Kata nama khas hidup bukan manusia
 
85242 aku dan kamu
85242 aku dan kamu85242 aku dan kamu
85242 aku dan kamu
 
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
Karya Ilmiah (Bahaya Penggunaan Earphone Bagi Remaja) (Bahasa Indonesia Kelas...
 
B. Indonesia - Hikayat Bunga Kemuning
B. Indonesia - Hikayat Bunga KemuningB. Indonesia - Hikayat Bunga Kemuning
B. Indonesia - Hikayat Bunga Kemuning
 
Hikayat Bunga Kemuning
Hikayat Bunga KemuningHikayat Bunga Kemuning
Hikayat Bunga Kemuning
 
Pelangi di atap langit
Pelangi di atap langitPelangi di atap langit
Pelangi di atap langit
 
Cerkak
CerkakCerkak
Cerkak
 
Sandra
SandraSandra
Sandra
 

Destaque

Higiene y seguridad industrial
Higiene y seguridad industrialHigiene y seguridad industrial
Higiene y seguridad industrialsaidriana
 
Presentacióndistributividad
PresentacióndistributividadPresentacióndistributividad
PresentacióndistributividadClaudio Armando
 
задания5 шимпф
задания5 шимпфзадания5 шимпф
задания5 шимпфshyaan3610
 
Psychology, Science, and Pseudoscience: Class #08 (Social, Media)
Psychology, Science, and Pseudoscience: Class #08 (Social, Media)Psychology, Science, and Pseudoscience: Class #08 (Social, Media)
Psychology, Science, and Pseudoscience: Class #08 (Social, Media)Brian Hughes
 
1.src 25 jan 2007 visit (general)
1.src 25 jan 2007 visit (general)1.src 25 jan 2007 visit (general)
1.src 25 jan 2007 visit (general)Taha Sochi
 
Digital, innovation & creative projects 34
Digital, innovation & creative projects 34Digital, innovation & creative projects 34
Digital, innovation & creative projects 34Zohar Urian
 

Destaque (12)

Higiene y seguridad industrial
Higiene y seguridad industrialHigiene y seguridad industrial
Higiene y seguridad industrial
 
Presentacióndistributividad
PresentacióndistributividadPresentacióndistributividad
Presentacióndistributividad
 
задания5 шимпф
задания5 шимпфзадания5 шимпф
задания5 шимпф
 
1
11
1
 
Taxi vinasun 2015 unique
Taxi vinasun 2015   uniqueTaxi vinasun 2015   unique
Taxi vinasun 2015 unique
 
Royal Caribbean LOR
Royal Caribbean LORRoyal Caribbean LOR
Royal Caribbean LOR
 
Sonam Kapoor
Sonam KapoorSonam Kapoor
Sonam Kapoor
 
Psychology, Science, and Pseudoscience: Class #08 (Social, Media)
Psychology, Science, and Pseudoscience: Class #08 (Social, Media)Psychology, Science, and Pseudoscience: Class #08 (Social, Media)
Psychology, Science, and Pseudoscience: Class #08 (Social, Media)
 
1.src 25 jan 2007 visit (general)
1.src 25 jan 2007 visit (general)1.src 25 jan 2007 visit (general)
1.src 25 jan 2007 visit (general)
 
uptu web technology unit 2 Css
uptu web technology unit 2 Cssuptu web technology unit 2 Css
uptu web technology unit 2 Css
 
mHealth
mHealthmHealth
mHealth
 
Digital, innovation & creative projects 34
Digital, innovation & creative projects 34Digital, innovation & creative projects 34
Digital, innovation & creative projects 34
 

Semelhante a Bawang putih bawang merah

Bawang Merah cerita rakyat.docx
Bawang Merah cerita rakyat.docxBawang Merah cerita rakyat.docx
Bawang Merah cerita rakyat.docxTriMustikaNingtyas
 
Di sebuah kampung hiduplah sepasang suami isteri yang sangat miskin bercerita
Di sebuah kampung hiduplah sepasang suami isteri yang sangat miskin berceritaDi sebuah kampung hiduplah sepasang suami isteri yang sangat miskin bercerita
Di sebuah kampung hiduplah sepasang suami isteri yang sangat miskin berceritaHadif Syahmi
 
Kisah orang miskin
Kisah orang miskinKisah orang miskin
Kisah orang miskinZarina Zam
 
Sh mintardja-tembang tantanganz
Sh mintardja-tembang tantanganzSh mintardja-tembang tantanganz
Sh mintardja-tembang tantanganzBudhi Emha
 
bawang merah bawang putih.docx
bawang merah bawang putih.docxbawang merah bawang putih.docx
bawang merah bawang putih.docxchrystaviona1
 
Bawang merah
Bawang merah Bawang merah
Bawang merah Ka Jejen
 
Cerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanakCerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanakSabrina Eyna
 
Kumpulan cerita mitos
Kumpulan cerita mitosKumpulan cerita mitos
Kumpulan cerita mitosEny Setiawati
 
Kado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bundaKado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bundaReza Mahendra
 
BAHASA INDONESIA-teks narasi
BAHASA INDONESIA-teks narasi BAHASA INDONESIA-teks narasi
BAHASA INDONESIA-teks narasi wira40654
 
Legenda aceh banta berensyah
Legenda aceh   banta berensyahLegenda aceh   banta berensyah
Legenda aceh banta berensyahChia Ie
 
18sx adik pun-tahu
18sx adik pun-tahu18sx adik pun-tahu
18sx adik pun-tahucicakrosfbj6
 

Semelhante a Bawang putih bawang merah (20)

Bawang Merah cerita rakyat.docx
Bawang Merah cerita rakyat.docxBawang Merah cerita rakyat.docx
Bawang Merah cerita rakyat.docx
 
Jaka tarub
Jaka tarubJaka tarub
Jaka tarub
 
Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1
 
Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1
 
Di sebuah kampung hiduplah sepasang suami isteri yang sangat miskin bercerita
Di sebuah kampung hiduplah sepasang suami isteri yang sangat miskin berceritaDi sebuah kampung hiduplah sepasang suami isteri yang sangat miskin bercerita
Di sebuah kampung hiduplah sepasang suami isteri yang sangat miskin bercerita
 
Naskah drama bawang merah bawang
Naskah drama bawang merah bawangNaskah drama bawang merah bawang
Naskah drama bawang merah bawang
 
Kisah orang miskin
Kisah orang miskinKisah orang miskin
Kisah orang miskin
 
Sh mintardja-tembang tantanganz
Sh mintardja-tembang tantanganzSh mintardja-tembang tantanganz
Sh mintardja-tembang tantanganz
 
10 cerpen
10 cerpen10 cerpen
10 cerpen
 
bawang merah bawang putih.docx
bawang merah bawang putih.docxbawang merah bawang putih.docx
bawang merah bawang putih.docx
 
Bawang merah
Bawang merah Bawang merah
Bawang merah
 
Cerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanakCerita kanak-kanak
Cerita kanak-kanak
 
crita kanak-kanak
crita kanak-kanakcrita kanak-kanak
crita kanak-kanak
 
Ibu tahu rahasiaku (puthut ea)
Ibu tahu rahasiaku (puthut ea)Ibu tahu rahasiaku (puthut ea)
Ibu tahu rahasiaku (puthut ea)
 
Ibu tahu rahasiaku (puthut ea)
Ibu tahu rahasiaku (puthut ea)Ibu tahu rahasiaku (puthut ea)
Ibu tahu rahasiaku (puthut ea)
 
Kumpulan cerita mitos
Kumpulan cerita mitosKumpulan cerita mitos
Kumpulan cerita mitos
 
Kado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bundaKado terakhir untuk bunda
Kado terakhir untuk bunda
 
BAHASA INDONESIA-teks narasi
BAHASA INDONESIA-teks narasi BAHASA INDONESIA-teks narasi
BAHASA INDONESIA-teks narasi
 
Legenda aceh banta berensyah
Legenda aceh   banta berensyahLegenda aceh   banta berensyah
Legenda aceh banta berensyah
 
18sx adik pun-tahu
18sx adik pun-tahu18sx adik pun-tahu
18sx adik pun-tahu
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Bawang putih bawang merah

  • 1. Alkisah, hiduplah sebuah keluarga yang hidup dengan tenteram dan damai. Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan anak semata wayangnya bernama Bawang Putih. Namun, ketenteraman dan kedamaian ini terganggu lantaran si ibu jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Kejadian tersebut membuat keluarga kecil itu bersedih karena kehilangan orang yang dicintai. Tak jauh dari rumah mereka, tinggallah seorang janda dan putrinya bernama Bawang Merah. Ketika ibu Bawang Putih telah meninggal, kedua orang ini sering datang ke rumah Bawang Putih. Pada awalnya, antara ibu Bawang Merah dengan ayah Bawang Putih hanya saling berbincang saja. Namun, lama-kelamaan, timbul juga pemikiran di pikiran ayah Bawang Putih untuk mempersunting ibu Bawang Merah. Ayah Bawang Putih tidak ingin putri semata wayangnya tumbuh tanpa kehadiran seorang ibu. Setelah berdiskusi dengan Bawang Putih, keduanya pun melangsungkan pernikahan. Saat baru menikah, ibu tiri dan Bawang Merah sangat baik terhadap Bawang Putih. Akan tetapi, ternyata itu hanyalah kamuflase keduanya. Diam-diam, keduanya merencanakan sesuatu untuk menyingkirkan Bawang Putih. Maka, ibu tiri dan Bawang Merah menyuruh Bawang Putih melakukan banyak pekerjaan rumah yang berat-berat. Tentunya, semua beban ini tidak diceritakan Bawang Putih kepada ayahnya. Lagipula, setelah menikah dengan ibu Bawang Merah, ayahnya bukannya kunjung bahagia melainkan malah sakit-sakitan yang berujung pada kematiannya. Bawang Putih yang sedih mengetahui dirinya sebatang kara tetap tak bisa berbuat apapun di hadapan ibu tiri dan Bawang Merah. Satu-satunya hal yang bisa dilakukannya adalah mematuhi perintah ibu dan saudara tirinya. Bawang Putih berharap keduanya bisa berubah. Namun, mereka malah semakin menjadi-jadi Suatu hari, ketika Bawang Putih pergi ke sungai untuk mencuci, baju kesayangan ibu tirinya hanyut terbawa arus sungai. Bawang Putih melapor kepada ibu tirinya. Namun, bukannya mengasihaninya, ibu tiri Bawang Putih malah menyuruh untuk mencarinya sampai ketemu. Jika tidak, Bawang Putih tidak diperbolehkan pulang. Bawang Putih menyusuri sungai untuk mencari baju kesayangan ibu tirinya. Namun, sejauh kakinya melangkah tidak ditemukannya baju kesayangan ibunya. Padahal hari sudah malam. Bawang Putih hampir saja menangis jika tidak melihat lampu minyak di gubuk tepi sungai. Bawang Putih pun menghampirinya. Tok. Tok. Tok. Bawang Putih mengetuk pintu gubuk itu. Selang berapa lama kemudian muncullah seorang nenek tua dari dalam. Nenek tua itu memperhatikan Bawang Putih dan berkata, "Hai, gadis manis, apa yang kamu lakukan malam-malam?" "Begini, Nek, aku kehilangan sebuah baju dan sedang mencarinya, apakah Nenek melihatnya?" "Apakah baju yang kamu cari berwarna merah?" "Ah iya benar sekali, Nek. Bisakah Nenek memberikannya padaku?" Nenek itu tersenyum. "Dengan satu syarat. Kamu harus tinggal di sini dan membantu Nenek selama seminggu. Bagaimana?" Bawang Putih berpikir sejenak. Jika dirinya tidak mau, ibu tirinya tentu akan marah lagi. "Baiklah, Nek, aku mau."
  • 2. Tinggallah Bawang Putih selama seminggu di gubuk si Nenek. Selama tinggal di sana, Bawang Putih melakukan apa yang sudah dijanjikannya dengan rajin dan tanpa mengeluh sedikit pun. Seminggu pun lewat. Akhirnya, Nenek itu memanggil Bawang Putih untuk mengembalikan baju ibu tirinya. Bahkan, si Nenek memberikan Bawang Putih bonus sebuah labu. Ada dua labu yang disodorkan untuk dipilih Bawang Putih, labu besar dan labu kecil. Bawang Putih mengambil labu yang kecil. Si Nenek bertanya padanya, "Kenapa kamu mengambil labu yang kecil, Nak?" "Tangan-tanganku kecil dan tenagaku hanya kuat mengangkat labu yang kecil. Jadi, aku memilih labu kecil." Si Nenek pun tersenyum. Bawang Putih pulang dengan riang gembira. Sesampainya di rumah, setelah memberikan baju kepada ibu tirinya, Bawang Putih membelah labu kecil miliknya. Tak disangka ternyata isinya emas-berlian yang sangat banyak. Bawang Merah yang mengintip tak jauh dari situ segera memanggil ibunya. Melihat emas-berlian itu, ibu Bawang Merah segera merebutnya dari tangan Bawang Putih. Kemudian bertanya, "Dari mana kau mendapatkan ini semua?" Bawang Putih menceritakannya dengan jujur tanpa kurang satu detail pun. Ibu Bawang Merah kemudian punya ide. Dia memerintahkan Bawang Merah untuk melakukan hal serupa Bawang Putih. Bawang Merah pun setuju. Dia pergi ke rumah Nenek itu dan tinggal selama seminggu. Namun, dasar pemalas, Bawang Merah tidak melakukan semuanya dengan sungguh-sungguh. Pada akhir minggu, Bawang Merah dipanggil oleh si Nenek yang hendak mengembalikan bajunya. Waktu si Nenek hendak beranjak, Bawang Merah bertanya, "Mana labu untukku?" Si Nenek bingung mendengar pertanyaan itu. Namun, akhirnya dia mengerti. Kemudian, membawakan dua labu, kecil dan besar, kepada Bawang Merah. Tentu saja, Bawang Merah mengambil labu yang besar. Si Nenek tersenyum dan bertanya pada Bawang Merah. "Kenapa kamu memilih labu yang besar?" "Yang besar tentu isinya banyak." Lalu Bawang Merah pulang ke rumah. Ibunya yang sudah tidak sabar segera menyambut kedatangan putrinya. Keduanya kemudian membelah labu besar pemberian si Nenek. Bukannya keluar emas- berlian, yang keluar justru binatang-binatang berbisa seperti ular, kalajengking dan sebagainya yang segera mematuk mereka berdua. Keduanya langsung meninggal di tempat.