Teks tersebut membahas tentang pergaulan remaja dan pergaulan bebas. Secara garis besar, teks ini menjelaskan pengertian pergaulan, remaja, dan pergaulan bebas. Selain itu, teks ini juga menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas serta cara mengatasinya.
TIPOLOGI BANGUNAN materi penjelasan minggu pertama
PergaulanRemaja
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.2 LATAR BELAKANG
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,dapat juga
oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik
pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan
yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi
remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi
tidak juga golongan dewasa atau tua. Remaja diamana merupakan calon penerus bangsa yang
diharapkan dapat membangun dan memajukan bangsa dengan menerapkan nilai-nilai yang ada dalam
Pendidikan. Namun, pada kenyataanya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia berdampak pada
pola pikir dan gaya hidup remaja, yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada remaja di Indonesia
saat ini.Karena seorang individu atau remaja sukanya bergaul maka muncullah yang namanya
pergaulan bebaspada diri remaja.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia
dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). bebas diidentikan sebagai bentuk dari
pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan
sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan liar.
Cara mengatasi masalah pergaulan bebas
1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan
apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak
akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap
baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya
sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak
diajarkan orang tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun
baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman
yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya
yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
1.2 RUMUSAN MASALAH
A. Apakah Pengartian Pergaulan ?
B. Apa Pengertian Remaja?
C. Apa Pengertian Pergaulan bebas?
D. Apa Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
E. Apa Akibat yang di timbulkan?
F. Bagaimanakah Solusi mencegah Pergaulan Bebas?
1.3 TUJUAN
A. Untuk mengetahui pengertian pergaulan
B. Untuk mengetahui pengertian Remaja
C. Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas
D. Untuk mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
E. Untuk Mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan bebas
F. Untuk Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas
2. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PERGAULAN
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,dapat juga
oleh individu dengan kelompok.Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai
makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari
kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif
maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih
mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih
mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap
bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu
baik atau tidak.
2.2 PENGERTIAN REMAJA
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,
emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas
karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas
sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki
status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa
anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki
masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13
tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja
adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami
masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka
bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang
dewasa yang telah matang Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja
(adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal,
15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks,
Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 –
12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja
akhir 18–21 (Deswita,2006:192).
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut
menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa
dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan
baik itu pematangan fisik,maupun psikologis.Masa remaja merupakan masa yang sangat penting,
sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya dengan kegagalannya,
dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya.
Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan
berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya,
3. dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.Dengan
demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian ahli
psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan
antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa
anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan
keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja),
manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan
fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).
2.3 PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia
dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM.
Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma
agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas
namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai
melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai
bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
2.4 FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
Ada beberapa faktor – dan masih ada juga faktor yg lain – yang banyak mempengaruhi
terjadinya pergaulan buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:
Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.Systemkomunikasi, pengaruh media
masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-
anak kita.Budaya hidup kaummuda masa kini,berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja
dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tuadalam era ini.
dapat kita sebutkan antara lain:
1. Seks di mata remaja
Seks merupakan suatu hal yang tidak lagi tabu untuk dibicarakan pada jaman kini dari anak kecil
hingga orang tua tahu apa itu seks. Begitu juga remaja masa kini, mereka tahu apa itu seks. Tapi
saying para remaja hanya sebatas tahu tentang seks, namun tidak memahami apa seks tersebut
sebenarnya. Mereka tidak mengerti akan dampak seks tersebut.
Apa beda antara aktivitas seks dan hubungan seks mungkin mereka juga tidak mengerti. Perlu
diketahui berpelukan dan berciuman dengan pasangan kita pun itu sudah termasuk aktivitas seks.
Untuk itu alangkah pentingnya pendidikan tentang seks dari dini agar kita memahami sisi positif dan
negatif yang ditimbulkan oleh seks tersebut.
4. 2. Pengaruh – pengaruh terjadinya seks bebas
2.1 Pengaruh dari dalam
Yang dimaksud pengaruh dari dalam adalah pengaruh yang timbul dari dalam jiwa remaja tersebut
dalam mencari jati dirinya. Sifat remaja antara lain adalah selalu ingin mencoba hal – hal baru yang
belum mereka rasakan, selain itu mereka selalu bereksperimen dengan hal – hal beru yang mereka
temukan tersebut. Ditambah lagi jiwa muda mereka yang selalu meledak – ledak membuat mereka
selalu memutuskan sesuatu hal tanpa memikirkan dengan matang mana yang baik dan mana yang
buruk bagi mereka, begitu juga halnya dengan seks. Mereka selalu ingin mencoba dan tertantang
untuk melakukan apa yang dimaksud dengan seks tersebut tanpa memikirkan dampaknya bagi
mereka.
2.2 Pengaruh dari luar
2.2.1 Pengaruh budaya asing
Kita sebagai orang timur dahulunya sangat menjaga tata krama dalam bergaul namun dengan
masuknya budaya yang tanpa batas tata krama dan kesopanan membuat masyarakat dan remaja kita
terpengaruh sehingga tanpa kita sadari tidak ada lagi batas antara kesopanan dan kebebasan. Hal
tersebutlah yang mendorong kita untuk berbuat dan bertingkah laku layaknya kebudayaan –
kebudayaan asing khususnya kebudayaan barat. Alangkah menyedihkan saat kita tahu bahwa banyak
remaja – remaja kita yang terpengaruh oleh dari budaya orang tersebut.
2.2.2 Pengaruh lingkungan
- Keluarga
Sebagai ruang lingkup terkecil, keluarga mempunyai peranan yang sangat mendasar dalam
kehidupan kita termasuk remaja, seorang remaja yang kurang perhatian dari keluarga akan berbuat
seenaknya tanpa takut dilarang, dimarah maupun dinasehati sehingga budaya – budaya atau apa saja
yang mereka dapatkan di luar akan langsung mereka telan tanpa harus menyaring dan memilah –
milah mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka dan sebaliknya remaja yang mendapatkan
perhatian dari keluarga akan melangkah hati – hati dalam segala hal karena segala gerak – geriknya
dinilai oleh orang tua, diawasi dan diperhatikan oleh orang tua remaja yang terlalu dikekang
kebebasannya oleh orang tua jiwa mereka akan memberontak. Jika hal tersebut terjadi maka mereka
(remaja) akan melakukan hal yang lebih dari yang kita (orang tua) takutkan.
Untuk itu perlunya kita tekankan kedisiplinan dan peraturan pada remaja tersebut dalam kehidupan
keluarga dengan batasan – batasan yang terlalu mengekang mereka secara garis besar bisa kita
katakan perhatian dan kasih sayanglah yang merupakan aspek terpenting dalam keluarga demi masa
depan remaja tersebut.
- Teman
Terkadang remaja lebih mempercayai teman dibanding kelarganya sendiri. Teman dianggap
tempat yang paling mengerti dengan hati mereka (remaja), karena sesama teman mereka beranggapan
akan lebih mudah berbicara, bergaul dan berinteraksi karena mereka merasa sejiwa, seusia dan
berperasaan serta berpenilaian sama. Namun tidak semua teman yang bisa membawa kita ke jalan
yang baik. Tidak sedikit teman yang malah menjerumuskan kita ke jalan yang buruk.
Seorang remaja yang memiliki temamn seorang penjahat akan mudah untuk menjadi penjahat
juga. Seorang remaja yang memiliki teman yang pergaulannya bebas akan mudah terpengaruh bergaul
bebas juga namun seorang remaja yang memiliki teman berakhlak serta berbudi luhur untuk
berperilaku sama dengan temannya. Karena itu perlunya kita pandai – pandai dalam memilih teman.
- Sekolah
Di sekolah para guru merupakan contoh atau tauladan bagi muridnya untuk itu perlunya sosok
seorang guru yang bisa dijadikan contoh bagi mereka, seorang guru yang berpenampilan penuh
kebebasan, berperilaku buruk, bertutur kata yang seenaknya dalam mengajar atau mempunyai
pergaulan bebas di luar sekolah akan mudah di contoh oleh murid – muridnya dan begitu juga
sebaliknya.
Berbicara soal disiplin di sekolah perlu sekali ditekankan kedisiplinan di sekolah tersebut.
Contohnya dengan larangan berbaju dan bercelana ketat di sekolah, larangan penggunaan rok di atas
5. lutut maupun larangan penggunaan make – up ke sekolah atau di sekolah. Larangan – larangn tersebut
akan memperkecil dampak dari pengaruh pergaulan dan seks bebas. Remaja wanita merupakan subjek
utama dalam pelanggaran – pelanggran seks, dari riset yang dilakukan para ahli di dunia 62%
terjadinya seks bebas karena mudahnya wanita dirayu oleh pria (suka sama suka), 17% karena dipaksa
oleh pasangan prianya, 10% karena tuntutan biaya hidupnya, 8% karena kriminalitas dan 3% karena
disebabkan oleh narkotika.
Untuk itu seorang remaja wanita perlunya memiliki keimanan yang kuat agar tidak mudah dirayu
oleh pasangan prianya atau jika perlu remaja wanita hendaknya memiliki keahlian bela diri untuk
menanggulangi terjadinya pemaksaan dan memperkecil angka kejahatan seksual terhadap wanita.
Perlu diketahui wanita adalah tiang negara apabila runtuh akhlak wanita di negara tersebut runtuh
pulalah negara tersebut. Dan 75% penghuni neraka adalah wanita.
2.2.3 Pengaruh perkembangan teknologi
- Media Massa
Pada masa kini banyak sekali beredar majalah – majalah, tabloid maupun surat kabar yang dengan
bebas menampilkan gambar – gambar seronok, porno atau semi porno contohnya majalah play boy,
ekstravaganza, tabloid hot, buah bibir, MOM Plus dan lain – lain. Dengan bebasnya majalah –
majalah dan tabloid – tabloid tersebut memasang gambar atau cover yang semi porno atau setengah
bugil khususnya gambar – gambar tubuh wanita berbikini, bergaun transparan, atau tubuh polos tanpa
sehelai benangpun. Gambar – gambar atau artikel tersebut akan merangsang para remaja untuk dapat
mencoba bagaimana jika itu nyata dan dapat mereka rasakan.
Majalah – majalah dan tabloid – tabloid yang berunsur ponografi tersebut tidak sulit untuk
didapatkan oleh remaja – remaja karena dijual dengan bebas di pasaran. Entah apakah tidak ada
larangan dari pemerintah tentang hal itu atau memang pemerintah menutup matanya. Hanya mereka
yang tahu.
- Media Elektronik
Dengan berkembangnya teknologi elektronik yang pesat, berkembang pulalah pengetahuan remaja
dalam segala hal termasuk pornografi yang mempengaruhi pergaulan dan kehidupan seks para remaja.
VCD porno dengan mudah kita dapatkan di pasaran. Film – film yang mempertontonkan hubungan
seks tersebut mempengaruhi otak remaja untuk mencoba hal – hal yang mereka lihat. Ditambah lagi
film – film yang disiarkan televisi – televisi yang mengandung unsur pornografi walapun kecil dan
sanga mudah mempengaruhi para remaja. Plus perkembangan teknologi internet di komputer. Banyak
sekali website – website porno yang dengan mudah bisa kita buka di internet. Hal – hal tersebut
sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan remaja khususnya dalam terjadinya pergaulan dan seks
bebas di kalangan remaja.
3. Narkoba dalam pergaulan pergaulan remaja
Bahaya narkoba kini sedang mencengkeram kehidupan remaja. Seperti halnya seks bebas, remaja
yang mempunyai sifat ingin tahu dan jiwa yang labil membuat mereka terjerembab dalam lembah
narkoba. Mereka selalu ingin merasakan hal baru termasuk narkoba. Remaja yang tertekan pun akan
sangat mudah terjerumus dalam bahaya narkoba. Karena itu sekali lagi perhatian dan kasih sayang
sangat berperan dalam hal ini.
6. 2.6 SOLUSI (PENCEGAHAN) PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi masyarakat
pun juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dicegah dengan cara – cara
berikut :
1. Pentingnya kasih saying dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan
apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan
berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan
patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai
pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang
tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun
baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang
tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin
belum saatnya untuk dia jalani.
4. Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet, handphone, dan lain-lain.
5. Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan membedakan
manayang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
6. Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi
tempat ibadah sesuai agamanya.
7. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di
salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya.
Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif
maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih
mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih
mencari jati dirinya.
Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan
bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.
Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi
tidak juga golongan dewasa atau tua. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah
antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15
tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa
remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian,
yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 –
18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
3.2 Saran
Untuk para remaja, tinggalkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan untuk para orang tua,
berikanlah yang terbaik pada anak remaja dengan tetap menjaga dan mengawasi tingkah lakunya.
8. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas berkah dan rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Bahaya Pergaulan Bebas”.
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada guru bahasa indonesia serta teman-teman XI IPA.
Makalah ini disusun untuk para pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang "Bahaya
pergaulan bebas" dan juga untuk memenuhi sebagian tugas bahasa indonesia.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih.
Raha, Maret 2015