1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
DBD adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai
dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue
Haemoragic Fever ( DHF ).
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan
gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh badan,
hiperemi ditenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin muncul pada system
retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa. Ruam
pada DHF/DBD disebabkan karena kongesti pembuluh darah dibawah kulit.
Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit DHF ialah meningginya
permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan zat anafilaktosin, histamin dan serotonin
serta aktivasi system kalikreain yang berakibat ekstravasasi cairan intravaskuler. Hal ini
berakibat berkurangnya volume plama, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi efusi dan
renjatan.
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler dibuktikan dengan ditemukannya
cairan dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga peritoneum, pleura dan perikard. Renjatan
hipovolemik yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma, bila tidak segera teratasi akan
terjadi anoxia jaringan, asidosis metabolic dan kematian. Sebab lain kematian pada DHF
adalah perdarahan hebat. Perdarahan umumnya dihubungkan dengan trombositopenia,
gangguan fungsi trombosit dan kelainan fungsi trombosit.
Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses imunologis terbukti dengan
terdapatnya kompleks imun dalam peredaran darah. Kelainan system koagulasi disebabkan
diantaranya oleh kerusakan hati yang fungsinya memang tebukti terganggu oleh aktifasi
system koagulasi. Masalah terjadi tidaknya DIC pada DHF/ DSS, terutama pada pasien
dengan perdarahan hebat.
2. 2
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penyusunan asuhan keperawatan kami kali ini yaitu :
Untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing
Untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam membuat konsep asuhan
keperawatan
Untuk salahsatu bahan pembelajaran yang dapat digunakan khususnya bagi
para mahasiswa
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang kami ajukan yaitu :
Bagaimana konsep penyakit dari kasus demam berdarah dengue (DBD)
Bagaimana cara penyusunan asuhan keperawatan pada klien demam berdarah
dengue (DBD).
Bagaimana cara memberikan asuhan keperawatan pada klien demam berdarah
dengue (DBD)
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PENYAKIT
1. PENGERTIAN
DBD adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang
masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.Penyakit ini sering menyerang
anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam
Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue Haemoragic Fever ( DHF)
2. ETIOLOGI
Demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Virus
dengue sejenis arbovirus
3. PATOFISIOLOGI
Infeksi virus dengue
↓
Kompleks virus antbody
↓
Aktifasi komplemen
↓
Peribialitas membrane meningkat
↓
Kebocoran plasma
↓
Hipofolemia
↓
Renjatan (syok) hipofolemia,hipotensi
↓
Asidosis metabolik
4. 4
4. KLASIFIKASI
Derajat 1 : demam di sertai gejala klinis lain atau peredaran spontan,uji
turniket positif,trombositopenia dan hemo kosentrasi
Derajat I I : derajat I di sertai perdarahan spontan dikulit dan atau
peredaran lain
Derajat III : kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lemah,hipotensi,kolep dingin
lembab,gelisah).
Derajat IV : ranjatan berat,denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat di
ukur
5. MANIFESTASI KLINIK
Demam tinggi 5-7 hari
Peredaran terutama peredaran bawah kulit;ptechie,ekhimosis,hematoma
Epistaksis, hematemesis, malena, hematuri
Mual, muntah, diare, tidak ada nafsu makan, konstipasi
Nyeri otot, tulang sendi, abdomen, dan ulu hati
Sakit kepala, pembengkakan sekitar mata
Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
Tanda-tanda renjetan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah
menurun, gelisah, capillary refill lebih dari 2 detik, nadi cepat dan lemah.
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Darah lengkap : hemokosentrasi (hematokrik meningkat 20% atau
lebih),trombositopenia (100.000/mm atau kurang)
Serologi : uji HI (Hemoaglutination inhibition test)
Roentgen thoraks: efusi pleura
7. PENATALAKSANAAN TERAPEUTIK
Minum banyak 1,5-2 L / 24 jam dengan air the,gula dan susu.
Anti piretik
5. 5
Anti konfulsan jika terjadi kejang
Pemberian cairan melalui infusi,dilakukan jika pasien mengalami kesulitan
minum dan nilai hematokrik cenderung meningkat.
B. KONSEP ASKEP
1. Pengkajian
a. pengumpulan data
Sirkulasi
Gejala: - peningkatan suhu tubuh
- terjadi perdarahan
- denyut nadi cepat dan lemah
- kulit dingin dan lembab pada ekstremitas
Tanda : - sianosis
Makanan / cairan
Gejala : - tidak ada nafsu makan
- anoreksia
- mual, muntah
Tanda : - nampak lemas
- hipovolemik
- BB menurun
Aktivitas/istrahat
Gejala : - ketidak mampuan untuk tidur
Tanda : - penurunan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari
Integritas ego
Gejala : - perubahan pada pola hidup
Tanda :
6. 6
b. Pengumpulan data
Ds :
Ibu klien mengatakan anaknya deman/panas
Ibu klien mengatakan anaknya tidak ada nafsu makan
Ibu klien mengatakan anaknya sering mual,muntah
Ibu klien mengatakan dingin pada ekstermitas anaknya
Ibu klien mengeluh cemas terhadap kondisi anaknya
Ibu klien mengeluh tidak tahu tentang keadaan anaknya
Do:
Klien nampak gelisah
Suhu tubuh anaknya 39 c
Klien nampak lemas
Porsi makan tidak dihabiskan
BB menurun
Turgor kulit tidak elastis
Sianosis
Denyut nadi cepat dan lemah
Kulit dingin dan lembab pada ekstremitas
Hopovolemik
Keluarga nampak gelisah
Kkeluarga nampak selalu menanyakan tentang keadaan anaknya
Terjadi perdarahan
c. Analisa data
No Problem Etiologi Symptom
1. Devisit volume
cairan
Infeksi virus dengue
↓
Permeabilitas kapiler
meningkat
DS :
Ibu klien mengatakan
anaknya sering
mual,muntah
7. 7
↓
Kebocoran plasma
(hemokosentrasi)
↓
Perdarahan,mual dan muntah
↓
Hipovolemik
↓
Devisit volume cairan
DO :
Turgor kulit tidak elastis
Terjadi perdarahan
2. Hipertermi Inveksi virus dengue
↓
Respon hiperimin
↓
Antigen-antibiotik
↓
Korteks serebri
↓
Hipertemi
DS :
Ibu klien mengatakan
anaknya demam/panas
DO :
Suhu tubuh anak 39o
c
Klien nampak gelisah
3. Gangguan perfusi
jaringan
Infeksi virus dengue
↓
Permeabilitas kapilor
meningkat
↓
Kebocoran
plasma(hermokosentrasi)
↓
Perdarahan,sianosis
↓
Gangguan perfusi jaringan
DS :
Ibu klien mengatakan
dingin pada ekstermitas
anaknya
DO :
Terjadi perdarahan
Sianosis
Kulit dingin dan lembab
pada ekstermitas
8. 8
4. Intake nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Infeksi firus dengue
↓
Terjadi erosi lambung
↓
Anoreksia
↓
Intake nuitrisi dan cairan
menurun
↓
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
DS :
Ibu klien mengatakan
anaknya tidak ada nafsu
makan
Ibu klien mengatakan
anaknya sering mual,
muntah
DO :
Klien nampak lemas
Porsi makan tidak
dihabiskan
BB menurun
5. Ansietas Adanya faktor penyebab
↓
Perubahan status kesehatan
↓
Keluarga klien kurang
pengetahuan
↓
Pola koping tidak efektif
↓
Stress psikologis
↓
ansietas
DS :
Keluarga mengelu cemas
atas kondisi anaknya
Keluarga mengeluh tidak
tahu tenteng keadaan
anaknya
DO :
Keluarga nampak selalu
menanyakan tentang
keadaan anaknya
Keluarga nampak gelisah.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Devisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan pemeabilitas
kapiler, perdarahan, muntah dan demam ditandai dengan :
9. 9
DS :
Ibu klien mengatakan anaknya sering mual,muntah
DO :
Turgor kulit tidak elastis
Terjadi perdarahan
b. Hipertemi berhubungan dengan proses infeksi virus ditandai dengan :
DS :
Ibu klien mengatakan anaknya demam/panas
DO :
Suhu tubuh 39o
c
Klien nampak gelisah
c . Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan
ditandai dengan :
DS :
Ibu klien mengatakan dingin pada ekstermitas anaknya
DO :
Terjadi perdarahan
Sianosis
Kulit dingin dan lembab pada ekstermitas
d. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan terjadi
erosi di lambung ditandai dengan :
DS :
Ibu klien mengatakan anaknya tidak ada nafsu makan
Ibu klien mengatakan anaknya sering mual, muntah
10. 10
DO :
Klien nampak lemas
Porsi makan tidak dihabiskan
BB menurun
e. Ansietas ibu berhubungan dengan perubahan status kesehatan anaknya
ditandai dengan :
DS :
Keluarga klien mengeluh cemas terhadap keadaan anaknya
Keluarga klien mengeluh tidak tahu tentang kondisi anaknya
DO :
Keluarga nampak selalu menanyakan tentang keadaan anaknya
Keluarga nampak gelisah
3. Rencana Keperawatan
No. Tujuan Intervensi Rasional
1. Tupan :
Setelah diberikan
tindakan keperawatan
selama 4 hari devisit
volume cairan teratasi.
Tupen :
Setelah diberikan
tindakan keperawatan
selama 2 hari devisit
volume cairan berangsur
teratasi dengan
1. Observasi TTV
klien
2. Observasi intake
dan output cairan
3. Anjurkan kepada
ibu kllienagar klien
sering minum air
hangat yang banyak
1. Sebagai data dasar
untuk intervensi
selanjutnya
2. Untuk mengontrol
klien dalam
pemenuhan cairan
dan elektrolik
3. Dengan minum air
hangat yang sering
dapat mencegah
dehidrasi berat
11. 11
criteria:
- Turgor kulit
elastis
- Perdarahan
teratasi
4. Kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian obat
atau cairan
4. Mencegah
terjadinya dehidrasi
berat yang
memerlukan bantuan
secara cepat
2. Tupan :
Setelah diberikan
tindakan keperawatan
selama 3 hari suhu
tubuh anak kembali
normal.
Tupen :
Setelah diberikan
tindakan keperawatan
selama 3 hari suhu
tubuh berangsur
menurun dengan
criteria:
- Suhu tubuh klien
normal(36,5o
c)
- Klien nampak
tenang
1. Observasi suhu
tubuh klien
2. Anjurkan pada ibu
klien agar klien
diberi kompres
hangat
3. Kolaborasi dengan
tim medis tentang
pemberian obat
antipiretik
1. Sebagi data dasar
untuk intervensi
selanjutnya
2. Dengan kompres
hangat dapat
menurukecepatan
suhu tubuh klien
3. Antipiretik
membantu
menurunkan suhu
tubuh
3. Tupan :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 1
minggu pervusi jaringan
anak kembali normal.
1. Pantau TTV, suhu
dan pengisian
kapiler
2. Pantau dan
mengkaji sirkulasi
1. Untuk menentukan
intervensi
selanjutnya
2. Untuk memberikan
informasi tentang
12. 12
Tupen :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 2
hari pervusi jaringan
berangsur-angsur
membaik dengan
criteria:
- Perdarahan
teratasi
- Tidak ada tanda
sianosis
pada ekstermitas
3. Lakukan pijat
masase pada
daerah ekstermitas
dengan minyak pijat
4. Berikan oksigen
tambahan sesui
indikasi
5. Kolaborasi dengan
tim dokter
pemberian cairan
intravena
keadaan sirkulasi
kecepatan pengisian
kapiler
3. Dengan pijatan akan
melancarkan
pengisisan kapiler
4. Untuk memenuhi
kebutuhan jaringan
akan oksigen
5. Untuk
mempertahankan
volume sirkulasi dan
perfusi
4. Tupen :
Setelah diberikan
tindakan keperawatan
selama 1 minggu nutrusi
kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi.
Tupen :
Setelah diberikan
tindakan keperawatan
selama 2 hari nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh berangsiur
teratasi dengan
criteria:
1. Observasi intake
dan output nutrisi
2. Timbang berat
badan klien
3. Beri makan dalam
porsi kecil tapi
sring
4. Anjurkan kepada
keluarga untuk beri
makanan dalam
bentuk menarik
bagi klien
5. Kolaborasi dengan
1. Untuk mengontrol
klien dalam
memenuhi nutrisi
2. Untuk mengetahaui
keefektifan
pemberian diet
3. Menjaga kebutuhan
nutrisi tetap
terpenuhi
4. Dapat menarik
perhatian klien
untuk makan dan
meningkatkan nafsu
makan
5. Mengetahui jenis
13. 13
- Nafsu makan
klien baik
- Porsi makan
dihabiskan
- BB bertambah
tim ahli gizi dalam
masalah diet klien
makanan yang cocok
untuk klien
5. Tupan :
Setelah diberikan
tindakan keperawatan
selama 2 hari ansietas
ibu teratasi.
Tupen :
Setelah diberikan
tindakan keperawatan
selama -+ 1 hari
ansietas ibu berangsiur
teratasi dengan
criteria:
- Ibu klien nampak
tenang
1. Kaji faktor
kecemasan ibu
2. Beri HE akan
pentingnya
penanganan secara
dini
3. Beri dorongan
motivasi kepada
orang tua klien
1. Sebagai data dasar
untuk intervensi
selanjutnya
2. Agar orang tua klien
dapat memehami
cara menangani
penyakit anaknya
3. Menguatkan batin
orang tua klien dan
dapat mengurangi
kecemasan orang tua
klien
4. Evaluasi
Dx Hari/tanggal Jam Implementasi Evaluasi
1. Senin
30-04-2012
1. Mengobservasi TTV
2. Mengobservasi intake
dan output cairan
Hasil: masukan dan
keluarkan cairan tidak
seimbang
S : Ibu klien
mengatakan
anaknya sudah
tidak muntah
lagi
14. 14
3. Menganjurkan kepada
ibu klien agar klien
sering diberi minuman
hangat yang banyak
Hasil: klien mengikuti
anjuran perawat
4. Menkolaborasikan
dengan tim dokter
dalam pemberian
obat/cairan
Hasil: terpasang infus
O : Turgor
kulit mulai
membaik
keadaan umum
lemah
A: Masalah
teratasi
P: Interfensi
dipertahankan
2. Senin
30-04-2012
1. Menhgobservasi suhu
stubh klien
hasilnya : suhu tubuh
370
c
2. Menganjurkan pada ibu
klien di beri kompres
hangat
hasilnya : ibu klien
mengikuti anjuran tsb
3. Mengkolaborasikan
dengan tim medis
tentang pemberian
anti piratek
hasilnya : obat di
berikan sesuai
anjuran dokter
S : Ibu
mengatakan
suhu tubuh
anaknya tidak
panas lagi
O : Suhu tubuh
kembali normal
Wajah klien
nampak tenang
A : Masalah
teratasi
P : Intervensi
dipertahankan
3. Senin
30-04-2012
1. Pantau TTV, suhu, dan
pengisian kapiler
S : Ibu klien
mengatakan
estremitas
15. 15
2. Pantau dan mengkaji
sirkulasi pada
estremitas
3. Lakukan pijat masase
pada daerah
estremitas dengan
minyak urut
4. Berikan oksigen
tambahan sesuai
indikasi
5. Kolaborasi dengan tim
dokter peberisn cairan
intravena
sudah hangat
kembali
O : Pengisian
kapiler mulai
normal kembali
A : Masalah
teratasi
P : Intervensi
dipertahankan
4. Senin
30-04-2012
1. Mengobservasi intake
dan output nutrisi
Hasilnya : nutisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
2. Menimbang berat
badan klien
Hasilnya : BB mulai
naik
3. Memberi makan dalam
porsi kecil tapi sering
Hasilnya : klien mau
makan dan porsi makan
dihabiskan
S : Ibu klien
mengatakan
nafsu makan
klien membaik
- Porsi
makan
dihabisk
an
- Nafsu
makan
meningk
at
A : Masalah
teratasi
P : Intervensi
16. 16
4. Menganjurkan pada ibu
klien untuk memberi
makan dalam bentuk
menarik bagi klien
Hasilnya : ibu
mengikuti anjuran
5. Mengkolaborasikan
dengan tim ahli gizi
dalam masalah diet
klien
Hasilnya : anjuran
dilakukan.
di pertahankan
5. Senin
30-04-2012
1. Mengkaji faktor
kecemasan ibu
Hasil : ibu klien
nampak cemas
2. Memberi anjuran pada
ibu akan pentingnya
penanganan secara dini
Hasilnya : ibu klien
mau mendengarkan
dengan seksama
3. Memberi dorongan dan
motivasi pada ortu
klien agar tetap sabar
Hasilnya : ibu klien
mau bersabar
S : Ibu klien
mengatakan
sudah tidak
cemas lagi
O : Wajah ibu
klien nampak
sudah mulai
tenang
A : Masalah
mulai teratasi
P : Intrvensi
dipertahankan
17. 17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami simpulkan pada askep kami ini bahwa
DBD adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang
ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering
disebut pula Dengue Haemoragic Fever ( DHF ).
B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami ajukan yaitu :
Kami selaku penyusun askep ini menyadari bahwa askep yang kami susun ini
masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami selaku penyusun
sangat mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya sangat membangun
guna perbaikan di askep lain dikedepannya.
Apabila dalam askep kami ini terdapat kesalahan pengetikan kata atau
kalimat kami memohon maaf dan harap dimaklumi karena kami selaku
penyusun juga adalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf.