1. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan manusia pada saat ini dengan tetap memperhatikan keberlangsungannya untuk
kehidupan generasi yang akan datang. Menurut Prof. Otto Soemarwoto syarat tercapainya
pembangunan berkelanjutan tidak hanya secara fisik tidak terjadi kerusakan pada ekosistem
tempat manusia hidup tetapi juga harus adanya pemerataan hasil dan biaya pembangunan
yang adil antar-negara dan antar-kelompok di dalam sebuah negara. Pembangunan
berkelanjutan harus diletakkan sebagai kebutuhan dan aspirasi manusia kini dan masa depan.
Karena itu hak-hak asasi manusia seperti hak-hak ekonomi, sosial, budaya, dan hak atas
pembangunan dapat membantu memperjelas arah dan orientasi perumusan konsep
pembangunan yang berkelanjutan.
Secara lebih kongkrit tidak bisa disangkal bahwa hak manusia atas lingkungan hidup
yang sehat dan baik menjadi kebutuhan mendesak sebagai bagian dari hak asasi manusia.
Hak atas pembangunan tidak lepas dari ketentuan bahwa proses pembangunan haruslah
memajukan martabat manusia, dan tujuan pembangunan adalah demi kemajuan yang terus
menerus secara berkelanjutan untuk kesejahteraan manusia secara adil merata. Menurut Emil
Salim untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan dibutuhkan pendekatan ekosistem
dengan melihat interdepedensi dari setiap komponen ekosistem. Agar keberlanjutan tetap
terjaga harus ada komitmen setiap komponen penyangga kehidupan dan campur tangan
pemerintah dengan melibatkan lembaga swadaya masyarakat. Secara ideal berkelanjutannya
pembangunan membutuhkan pencapaian :
1. Pertama, berkelanjutan ekologis, yakni akan menjamin berkelanjutan eksistensi bumi.
Hal-hal yang perlu diupayakan antara lain,
a. Memelihara
(mempertahankan)
integrasi
tatanan
lingkungan,
dan
keanekaragaman hayati;
b. Memelihara integrasi tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan
bumi ini tetap terjamin;
c. Memelihara
keanekaragaman
hayati,
meliputi
aspek
keanekaragaman
genetika, keanekaragaman species dan keanekaragaman tatanan lingkungan.
2. Kedua, berkelanjutan ekonomi; dalam perpektif ini pembangunan memiliki dua hal
utama, yakni, berkelanjutan ekonomi makro dan ekonomi sektoral. Berkelanjutan
ekonomi makro, menjamin ekonomi secara berkelanjutan dan mendorong efesiensi
ekonomi melalui reformasi struktural dan nasional. Berkelanjutan ekonomi sektoral
untuk mencapainya;
2. a. Sumber
daya alam dimana nilai ekonominya dapat dihitung harus
diperlakukan sebagai kapital yang “tangible” dalam rangka akunting
ekonomi;
b. Koreksi terhadap harga perlu diintroduksikan. Secara prinsip harga sumber
daya alam harus merefleksikan biaya ekstraksi/pengiriman, ditambah biaya
lingkungan dan biaya pemanfaatan.
3. Ketiga, berkelanjutan sosial budaya; berkelanjutan sosial budaya, meliputi:
a. Stabilitas penduduk,
b. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia,
c. Mempertahankan keanekaragaman budaya dan
d. Mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan.
4. Keempat, berkelanjutan politik; tujuan yang akan dicapai adalah,
a. Respek pada human rights, kebebasan individu dan sosial untuk berpartisipasi
di bidang ekonomi, sosial dan politik,
b. Demokrasi, yakni memastikan proses demokrasi secara transparan dan
bertanggung jawab.