SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
“ MAKALAH MIKROBILOGI”
“ PERANAN STERILISASI DALAM BIDANG KEBIDANAN”
OLEH
AMELIA
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
TAHUN 2014/2015
DAFTARISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
BAB 2 PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN STERILISASI
B. JENISALAT UYANG DAPATDISTERILKAN
C. PELAKSANAAN STERILISASIALATKESEHATAN
D. METODE STERILISASI
E. PERAN BIDAN DALAMSTERILISASI
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTARPUSTAKA
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sterilisasi adalah cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba atau
setiap proses yang dilakukan baik secara fisika, kimia, dan mekanik untuk membunuh
semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Dalam bidang mikrobiologi baik
dalam pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan steril merupakan syarat utama
berhasil atau tidaknya pekerjaan kita dilaboratorium.
Pengetahuan tentang prinsip dasar sterilisasi dan desinfeksi sangat diperlukan
untuk melakukan pekerjaan di bidang medis yang bertanggung jawab. Cara sterilisasi
dan desinfeksi yang baru banyak diperkenalkan, namun masih tetap digunakan cara-
cara dan beberapa bahan seperti digunakan berabad lalu.
Berdasar dari hal tersebut diatas, maka diadakanlah praktikum “Sterilisasi” ini
guna memberikan pemahaman kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan
sterilisasi serta menambah pengetahuan dan keterampilan kita tentang teknik atau tata
cara sterilisasi dalam mikrobiologi.
B. Tujuan
Tujuan diadakannya makalah ini adalah untuk mengetahui aplikasi sterilisasi alat
kesehatan.
C. Rumusan masalah
1. Apa pengertian sterilisasi ?
2. Apa saja jenis alt kesehatan yang dapat disterilkan ?
3. Bagaimana pelaksanaan sterilisasi alat kesehatan ?
4. Apa saja metode sterilisasi ?
5. Bagaimana peran bidan dalam sterilisasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan
apathogen beserta sporanya pada peralatan kesehatan dengan cara merebus, stoom,
panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia, sterilisasi alat kesehatan merupakan hal
yang sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi ketika peralatan tersebut
digunakan.
B. Jenis Peralatan yang Dapat Disterilkan
1. Peralatan kesehatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum
dan lain-lain.
2. Peralatan kesehatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia
dan lain-lain.
3. Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa
penduga lambung, drain dan lain-lain.
4. Peralatan kesehatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule
trachea dan lain-lain.
5. Peralatan kesehatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken),
baskom dan lain-lain.
6. Peralatan kesehatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring
dan lain-lain.
7. Peralatan kesehatan yang terbuat dari plastik, misalnya selang infuse dan lain-lain
8. Peralatan kesehatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, dock
operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain
C. Pelaksanaan Sterilisasi Alat Kesehatan
1. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara rebus
Mensterikan Peralatan kesehatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (
100ᵒC ) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya Peralatan kesehatan dari
logam, kaca dan karet.
2. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara stoom
Mensterikan Peralatan kesehatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu,
suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
3. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara panas kering
Mensterikan Peralatan kesehatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya
Peralatan kesehatan logam yang tajam, Peralatan kesehatan dari kaca dan obat
tertentu.
4. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara menggunakan bahan kimia
Mensterikan Peralatan kesehatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol,
sublimat, uap formalin, khususnya untuk Peralatan kesehatan yang cepat rusak bila
kene panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain.
Perhatian !!!
Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.
Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan : nama,
jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh
bagian dapat disterilkan.
Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung
sejak peralatan disterilkan).
Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator,
sebelum waktu untuk mensterilkan selesai.
Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang steril.
Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun tutupnya.
Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan
kembali.
D. Metode Sterilisasi
Ada dua cara dalam metode sterilisasi yang dikelompokkan menjadi:
Metode fisik, yang meliputi:
1. Metode sterilisasi panas (kering, basah) contohnya: Oven, Incenerator,
Dibakar, Direbus, Pasteurisasi, Autoclave steam.
2. Metode sterilisasi radiasi. Contohnya: Ultra Violet (UV), Sinar Gama.
3. Metode sterilisasi filtrasi
Metode kimia, antara lain:
1. Metoda sterilisasi dingin (perendaman). Contohnya: Filter (HEPA).
2. Metoda sterilisasi gas.
 Sterilisasi Secara Fisik, terdiri dari:
1. Metode Pemanasan basah
Pemanasan basah adalah sterilisasi panas yang digunakan bersama-sama dengan uap air.
Pemanasan basah biasanya dilakukan didalam autoklaf atau aterilisator uap yang mudah
diangkat dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 1210C selama 15
menit (Hadioetomo, 1985). Selain itu, autoklaf juga dapat diterapkan pada suhu 134oC
selama 3 menit, 126oC selama 10 menit, dan 115oC selama 25 menit. Cara pemanasan
basah dapat membunuh jasad renik atau mikroorganisme terutama karena panas basah
dapat menyebabkan denaturasi protein, termasuk enzim-enzim didalam sel (Fardiaz,
1992).
2.Metode pemanasan secara kering
Dibandingkan pemanasan basah, pemanasan kering kurang efisien dan
membutuhkan suhu yang lebih tinggi serta waktu lama untuk sterilisasi. Hal ini
disebabkan karena tanpa kelembaban maka tidak ada panas laten (Hadioetomo, 1985).
Pemanasan kering dapat menyebabkan dehidrasi sel dan oksidasi komponen-komponen di
dalam sel (Fardiaz, 1992).
Keuntungan dari pemanasan kering adalah tidak adanya uap air yang membasahi
bahan atau alat yang disterilkan, selain itu peralatan yang digunakan untuk sterilisasi uap
kering lebih murah dibandingkan uap basah (Lay dan Hastowo, 1992). Pemanasan kering
sering dilakukan dalam sterilisasi alat-alat gelas di laboratorium, dimana menggunakan
oven dengan suhu 160-1800C selama 1,5-2 jam dengan sistem udara statis (Fardiaz,
1992).
3.Metode Pemanasan bertahap
Pemanasan bertahap dilakukan bila media atau bahan kimia tahan terhadap uap
1000C (Lay dan Hastowo, 1992). Pemanasan bertahap (tindalisasi) dilakukan dengan cara
memanaskan medium atau larutan menggunakan uap selama satu jam setiap hari untuk
tiga hari berturut-turut. Waktu inkubasi diantara dua proses pemanasan sengaja diadakan
supaya spora dapat bergerminasi menjadi sel vegetatif sehingga mudah dibunuh pada
pemanasan berikutnya (Fardiaz, 1992).
4.Metode incineration (pembakaran langsung).
Alat-alat platina, khrome yang akan disteril dapat dilakukan melalui pembakaran
secara langsung pada nyala lampu bunzen hingga mencapai inerah padam. Hanya saja
dalam proses pembakaran langsung ini alat-alat tersebut lama kelamaan menjadi rusak.
Keurtungannya: mikroorganisme akan hancur semuanya.
5.Metode Perebusan
Perebusan adalah pemanasan didalam air mendidih atau uap air pada suhu 1000C
selama beberapa menit (Fardiaz,1992). Pada suhu ini sel vegetatif dimatikan, sedang
spora belum dapat dihilangkan (Lay dan Hastowo, 1992).
Beberapa bakteri tertentu tahan terhadap suhu perebusan ini, misalnya Clostridium
perfringens dan Clostridium botulinum tetap hidup meskipun direbus selama beberapa
jam (Lay dan Hastowo, 1992)
6.Metode penyaringan (filtration)
Penyaringan adalah proses sterilisasi yang dilakukan pada suhu kamar. Sterilisasi
dengan penyaringan digunakan untuk bahan yang peka terhadap panas misalnya serum,
urea dan enzim (Lay dan hastowo, 1992). Dengan cara penyaringan larutan atau suspensi
dibebaskan dari semua organisme hidup dengan cara melakukannya lewat saringan
dengan ukuran pori yang sedemikian kecilnya sehingga bakteri dan sel-sel yang lebih
besar tertahan diatasnya, sedangkan filtratnya ditampung didalam wadah yang steril
(Hadioetomo,1985). Namun demikian, virus tidak dapat terpisah dengan penyaringan
semacam ini. Oleh karena itu, setelah penyaringan, medium masih perlu dipanasi dalam
autoklaf, meskipun tidak selama 15 menit dan dengan suhu 121oC.
7.Metode Radiasi ionisasi
Radiasi ionisasi adalah radiasi yang mengandung energi yang jauh lebih tinggi dari
pada sinar ultraviolet. Oleh karena itu mempunyai daya desinfektan yang lebih kuat.
Salah satu contoh radiasi ionisasi adalah sinar gamma yang dipancarkan dari kobalt-10
(Fardiaz, 1992). Radiasi dengan sinar gama dapat menyebabkan ion bersifat hiperaktif
(Lay dan Hastowo, 1992).
8.Metode Radiasi sinar ultra violet
Sinar ultra violet dengan panjang gelombang yang pendek memiliki daya
antimikrobial yang sangat kuat. Daya kerjanya adalah absorbsi oleh asam nukleat tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaan sel. Kerusakan tersebut dapat diperbaiki bila
disinari dengan berkas yang mempunyai gelombang yang lebih panjang (Lay dan
Hastowo, 1992).
 Metode kimia
Menurut Lay dan Hastowo (1992), bahan yang menjadi rusak bila disterilkan pada suhu
yang tinggi dapat disterilkan secara kimiawi dengan menggunakan gas. Bahan kimia yang
sering digunakan antara lain :
1. Alkohol, daya kerjanya adalah mengkoagulasi protein. Cairan alkohol yang umum
digunakan berkonsentrasi 70-80 % karena konsentrasi yang lebih tinggi atau lebih rendah
kurang efektif.
2. Khlor, Gas khlor dengan air akan menghasilkan ion hipokloride yang akan
mengkoagulasikan protein sehingga membran sel rusak dan terjadi inaktivasi enzim.
3. Yodium, daya kerjanya adalah bereaksi dengan tyrosin, suatu asam amino dalam emzim
atau protein mikroorganisme. Antiseptik berbasis iodium tidak tepat bila digunakan pada
sterilisasi alat medis atau gigi, karena dapat meninggalkan noda.
4. Formaldehida 8 % merupakan konsentrasi yang cukup ampuh untuk mematikan sebagian
besar mikroorganisme. Daya kerjanya adalah berkaitan dengan amino dalam protein
mikrobia. Bahan ini bekerja secara lambat dan memerlukan tingkat kelembaban relative
sekitar 70%. Formaldehide biasa dijual dalam bentuk polimer padat paraformaldehide
dalam bentuk flakes atau tablet atau dalam bentuk formalin.
5. Glutaraldehide, bahan ini bersifat non korosif dan bekerja lebih cepat daripada
formaldehid, hanya diperlukan beberapa jam untuk membunuh bakteri. Bahan ini aktif
melawan bakteri vegetatif, spora, jamur, virus yang mengandung lipid maupun yang
tidak.
6. Gas etilen oksida, gas ini digunakan terutama untuk mensterilkan bahan yang dibuat dari
plastik.
7. Natrium diklorososianurat, bahan ini berbentuk bubuk, berisi 60% klor. Diterapkan pada
tumpahan darah atau cairan yang bersifat memiliki bahaya biologi lain selama 10 menit
baru kemudian dilanjutkan dengan pembersihan yang lebih lanjut.
8. Kloramina, bahan ini berbentuk serbuk berisi 25% klor, dan hamper tidak berbau. Bahan
ini dapat digunakan untuk membasmi kuman air pada minuman. Ketika digunakan pada
konsentrasi akhir dengan hanya mengandung 1-2 mg/L klor.
9. Klor dioksida, bahan ini adalah sebuah germisida kuat dan bekerja secara cepat. Bahan
aktif ini didapat dengan cara mereaksikan asam klorida dengan natrium hipoklorit.
10. Senyawa fenolik, senyawa ini aktif melawan bakteri vegetatif dan virus lipid, namun
tidak aktif dalam melawan spora. Senyawa ini biasanya berupa Triklosan dan
Klorosilenol yang biasa digunakan sebagai antiseptik.
11. Senyawa Amonium Kuartener, banyak digunakan sebagai campuran dan juga
dikombinasikan dengan germisida lain, seperti alkohol.
12. Hidrogen peroksida dan peracis, merupakan oksidan kuat dan germisida efektif yang
berspektrum luas. Bahan ini dinilai lebih aman bagi manusia dan lingkunagn daripada
klor.
E. Peran Bidan dalam Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua
mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada
benda mati ataupun instrument yang digunakan dengan cara uap air tekanan tinggi
(otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi. Sterilisasi ini dilakukan
bukan hanya bertujuan untuk menjaga keselamatan pasien tetapi juga untuk menjaga
keselamatan diri sendiri sebagai petugas kesehatan. Apalagi bagi seorang bidan, tentu
saja alat-alat yang digunakan harus selalu terhindar dari mikroorganisme yang
mengancam keselamatan jiwa dan nyawa sang pasien.
BAB III
PENUTUP
A.Penutup
B.kasimpulan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

STERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANAN
STERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANANSTERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANAN
STERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANAN
PRAMITHA GALUH
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah Laboratorium
Youssii Ajaahh
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannya
Ns. Lutfi
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Aditya Rendra
 

Mais procurados (20)

Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Sterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi MikrobiologiSterilisasi Mikrobiologi
Sterilisasi Mikrobiologi
 
STERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANAN
STERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANANSTERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANAN
STERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANAN
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
 
Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah Laboratorium
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannya
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
 
Makalah sistem urinaria
Makalah sistem urinariaMakalah sistem urinaria
Makalah sistem urinaria
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
K3 and Patient Safety "K3 ATLM dan Pasien di laboratorium"
 
Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 

Destaque

Apakah autoclave anda sudah berfungsi dengan baik dan benar
Apakah autoclave anda sudah berfungsi dengan baik dan benarApakah autoclave anda sudah berfungsi dengan baik dan benar
Apakah autoclave anda sudah berfungsi dengan baik dan benar
LabIndustri
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasi
martha_chan
 
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan SuhuPengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Desy Aryanti
 
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-pptkuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
hermanalex
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Nanda Reda
 

Destaque (20)

Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Sterilisasi
SterilisasiSterilisasi
Sterilisasi
 
Istilah dalam ilmu kesehatan ternak.
Istilah dalam ilmu kesehatan ternak.Istilah dalam ilmu kesehatan ternak.
Istilah dalam ilmu kesehatan ternak.
 
Apakah autoclave anda sudah berfungsi dengan baik dan benar
Apakah autoclave anda sudah berfungsi dengan baik dan benarApakah autoclave anda sudah berfungsi dengan baik dan benar
Apakah autoclave anda sudah berfungsi dengan baik dan benar
 
Jenis Timbangan
Jenis TimbanganJenis Timbangan
Jenis Timbangan
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasi
 
ALAT UKUR MASSA & WAKTU
ALAT UKUR MASSA & WAKTUALAT UKUR MASSA & WAKTU
ALAT UKUR MASSA & WAKTU
 
autoclave
autoclaveautoclave
autoclave
 
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan SuhuPengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
 
Desinfeksi
DesinfeksiDesinfeksi
Desinfeksi
 
Makalah bencana alam
Makalah bencana alamMakalah bencana alam
Makalah bencana alam
 
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-pptkuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
kuliah-rshk-anatomi-fisiologi-dasar-ppt
 
Jenis alat ukur berat
Jenis alat ukur beratJenis alat ukur berat
Jenis alat ukur berat
 
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
Sterilisasi
SterilisasiSterilisasi
Sterilisasi
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 

Semelhante a Makalah sterilisasi

Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Septian Muna Barakati
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
itatriewahyuni
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
dinmaul
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
Fransiska Puteri
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Ellie Sirait
 

Semelhante a Makalah sterilisasi (20)

Makalah mikrobilogi
Makalah mikrobilogiMakalah mikrobilogi
Makalah mikrobilogi
 
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Prusedur sterilisasi black diki
Prusedur sterilisasi black dikiPrusedur sterilisasi black diki
Prusedur sterilisasi black diki
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
 
Sterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksiSterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksi
 
STERILISASI_PPT.pptx
STERILISASI_PPT.pptxSTERILISASI_PPT.pptx
STERILISASI_PPT.pptx
 
Laporan Resmi Praktikum Teknik Sterilisasi
Laporan Resmi Praktikum Teknik SterilisasiLaporan Resmi Praktikum Teknik Sterilisasi
Laporan Resmi Praktikum Teknik Sterilisasi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
8 STERILISASI.ppt
8 STERILISASI.ppt8 STERILISASI.ppt
8 STERILISASI.ppt
 

Mais de Septian Muna Barakati

Mais de Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Último

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Último (19)

Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 

Makalah sterilisasi

  • 1. “ MAKALAH MIKROBILOGI” “ PERANAN STERILISASI DALAM BIDANG KEBIDANAN” OLEH AMELIA YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA TAHUN 2014/2015
  • 2. DAFTARISI BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. RUMUSAN MASALAH BAB 2 PEMBAHASAN A. PENGERTIAN STERILISASI B. JENISALAT UYANG DAPATDISTERILKAN C. PELAKSANAAN STERILISASIALATKESEHATAN D. METODE STERILISASI E. PERAN BIDAN DALAMSTERILISASI BAB 3 PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN DAFTARPUSTAKA KATA PENGANTAR
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sterilisasi adalah cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba atau setiap proses yang dilakukan baik secara fisika, kimia, dan mekanik untuk membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Dalam bidang mikrobiologi baik dalam pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan steril merupakan syarat utama berhasil atau tidaknya pekerjaan kita dilaboratorium. Pengetahuan tentang prinsip dasar sterilisasi dan desinfeksi sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan di bidang medis yang bertanggung jawab. Cara sterilisasi dan desinfeksi yang baru banyak diperkenalkan, namun masih tetap digunakan cara- cara dan beberapa bahan seperti digunakan berabad lalu. Berdasar dari hal tersebut diatas, maka diadakanlah praktikum “Sterilisasi” ini guna memberikan pemahaman kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan sterilisasi serta menambah pengetahuan dan keterampilan kita tentang teknik atau tata cara sterilisasi dalam mikrobiologi. B. Tujuan Tujuan diadakannya makalah ini adalah untuk mengetahui aplikasi sterilisasi alat kesehatan. C. Rumusan masalah 1. Apa pengertian sterilisasi ? 2. Apa saja jenis alt kesehatan yang dapat disterilkan ? 3. Bagaimana pelaksanaan sterilisasi alat kesehatan ? 4. Apa saja metode sterilisasi ? 5. Bagaimana peran bidan dalam sterilisasi ?
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sterilisasi Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen beserta sporanya pada peralatan kesehatan dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia, sterilisasi alat kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi ketika peralatan tersebut digunakan. B. Jenis Peralatan yang Dapat Disterilkan 1. Peralatan kesehatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan lain-lain. 2. Peralatan kesehatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan lain-lain. 3. Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung, drain dan lain-lain. 4. Peralatan kesehatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea dan lain-lain. 5. Peralatan kesehatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken), baskom dan lain-lain. 6. Peralatan kesehatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan lain-lain. 7. Peralatan kesehatan yang terbuat dari plastik, misalnya selang infuse dan lain-lain 8. Peralatan kesehatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, dock operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain C. Pelaksanaan Sterilisasi Alat Kesehatan 1. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara rebus Mensterikan Peralatan kesehatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih ( 100ᵒC ) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya Peralatan kesehatan dari logam, kaca dan karet. 2. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara stoom Mensterikan Peralatan kesehatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain. 3. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara panas kering
  • 5. Mensterikan Peralatan kesehatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya Peralatan kesehatan logam yang tajam, Peralatan kesehatan dari kaca dan obat tertentu. 4. Teknik sterilisasi alat kesehatan dengan cara menggunakan bahan kimia Mensterikan Peralatan kesehatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya untuk Peralatan kesehatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain. Perhatian !!! Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai. Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi. Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan : nama, jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan. Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh bagian dapat disterilkan. Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung sejak peralatan disterilkan). Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator, sebelum waktu untuk mensterilkan selesai. Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang steril. Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun tutupnya. Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan kembali. D. Metode Sterilisasi Ada dua cara dalam metode sterilisasi yang dikelompokkan menjadi: Metode fisik, yang meliputi: 1. Metode sterilisasi panas (kering, basah) contohnya: Oven, Incenerator, Dibakar, Direbus, Pasteurisasi, Autoclave steam. 2. Metode sterilisasi radiasi. Contohnya: Ultra Violet (UV), Sinar Gama. 3. Metode sterilisasi filtrasi
  • 6. Metode kimia, antara lain: 1. Metoda sterilisasi dingin (perendaman). Contohnya: Filter (HEPA). 2. Metoda sterilisasi gas.  Sterilisasi Secara Fisik, terdiri dari: 1. Metode Pemanasan basah Pemanasan basah adalah sterilisasi panas yang digunakan bersama-sama dengan uap air. Pemanasan basah biasanya dilakukan didalam autoklaf atau aterilisator uap yang mudah diangkat dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 1210C selama 15 menit (Hadioetomo, 1985). Selain itu, autoklaf juga dapat diterapkan pada suhu 134oC selama 3 menit, 126oC selama 10 menit, dan 115oC selama 25 menit. Cara pemanasan basah dapat membunuh jasad renik atau mikroorganisme terutama karena panas basah dapat menyebabkan denaturasi protein, termasuk enzim-enzim didalam sel (Fardiaz, 1992). 2.Metode pemanasan secara kering Dibandingkan pemanasan basah, pemanasan kering kurang efisien dan membutuhkan suhu yang lebih tinggi serta waktu lama untuk sterilisasi. Hal ini disebabkan karena tanpa kelembaban maka tidak ada panas laten (Hadioetomo, 1985). Pemanasan kering dapat menyebabkan dehidrasi sel dan oksidasi komponen-komponen di dalam sel (Fardiaz, 1992). Keuntungan dari pemanasan kering adalah tidak adanya uap air yang membasahi bahan atau alat yang disterilkan, selain itu peralatan yang digunakan untuk sterilisasi uap kering lebih murah dibandingkan uap basah (Lay dan Hastowo, 1992). Pemanasan kering sering dilakukan dalam sterilisasi alat-alat gelas di laboratorium, dimana menggunakan oven dengan suhu 160-1800C selama 1,5-2 jam dengan sistem udara statis (Fardiaz, 1992). 3.Metode Pemanasan bertahap Pemanasan bertahap dilakukan bila media atau bahan kimia tahan terhadap uap 1000C (Lay dan Hastowo, 1992). Pemanasan bertahap (tindalisasi) dilakukan dengan cara memanaskan medium atau larutan menggunakan uap selama satu jam setiap hari untuk tiga hari berturut-turut. Waktu inkubasi diantara dua proses pemanasan sengaja diadakan supaya spora dapat bergerminasi menjadi sel vegetatif sehingga mudah dibunuh pada pemanasan berikutnya (Fardiaz, 1992).
  • 7. 4.Metode incineration (pembakaran langsung). Alat-alat platina, khrome yang akan disteril dapat dilakukan melalui pembakaran secara langsung pada nyala lampu bunzen hingga mencapai inerah padam. Hanya saja dalam proses pembakaran langsung ini alat-alat tersebut lama kelamaan menjadi rusak. Keurtungannya: mikroorganisme akan hancur semuanya. 5.Metode Perebusan Perebusan adalah pemanasan didalam air mendidih atau uap air pada suhu 1000C selama beberapa menit (Fardiaz,1992). Pada suhu ini sel vegetatif dimatikan, sedang spora belum dapat dihilangkan (Lay dan Hastowo, 1992). Beberapa bakteri tertentu tahan terhadap suhu perebusan ini, misalnya Clostridium perfringens dan Clostridium botulinum tetap hidup meskipun direbus selama beberapa jam (Lay dan Hastowo, 1992) 6.Metode penyaringan (filtration) Penyaringan adalah proses sterilisasi yang dilakukan pada suhu kamar. Sterilisasi dengan penyaringan digunakan untuk bahan yang peka terhadap panas misalnya serum, urea dan enzim (Lay dan hastowo, 1992). Dengan cara penyaringan larutan atau suspensi dibebaskan dari semua organisme hidup dengan cara melakukannya lewat saringan dengan ukuran pori yang sedemikian kecilnya sehingga bakteri dan sel-sel yang lebih besar tertahan diatasnya, sedangkan filtratnya ditampung didalam wadah yang steril (Hadioetomo,1985). Namun demikian, virus tidak dapat terpisah dengan penyaringan semacam ini. Oleh karena itu, setelah penyaringan, medium masih perlu dipanasi dalam autoklaf, meskipun tidak selama 15 menit dan dengan suhu 121oC. 7.Metode Radiasi ionisasi Radiasi ionisasi adalah radiasi yang mengandung energi yang jauh lebih tinggi dari pada sinar ultraviolet. Oleh karena itu mempunyai daya desinfektan yang lebih kuat. Salah satu contoh radiasi ionisasi adalah sinar gamma yang dipancarkan dari kobalt-10 (Fardiaz, 1992). Radiasi dengan sinar gama dapat menyebabkan ion bersifat hiperaktif (Lay dan Hastowo, 1992). 8.Metode Radiasi sinar ultra violet Sinar ultra violet dengan panjang gelombang yang pendek memiliki daya antimikrobial yang sangat kuat. Daya kerjanya adalah absorbsi oleh asam nukleat tanpa
  • 8. menyebabkan kerusakan pada permukaan sel. Kerusakan tersebut dapat diperbaiki bila disinari dengan berkas yang mempunyai gelombang yang lebih panjang (Lay dan Hastowo, 1992).  Metode kimia Menurut Lay dan Hastowo (1992), bahan yang menjadi rusak bila disterilkan pada suhu yang tinggi dapat disterilkan secara kimiawi dengan menggunakan gas. Bahan kimia yang sering digunakan antara lain : 1. Alkohol, daya kerjanya adalah mengkoagulasi protein. Cairan alkohol yang umum digunakan berkonsentrasi 70-80 % karena konsentrasi yang lebih tinggi atau lebih rendah kurang efektif. 2. Khlor, Gas khlor dengan air akan menghasilkan ion hipokloride yang akan mengkoagulasikan protein sehingga membran sel rusak dan terjadi inaktivasi enzim. 3. Yodium, daya kerjanya adalah bereaksi dengan tyrosin, suatu asam amino dalam emzim atau protein mikroorganisme. Antiseptik berbasis iodium tidak tepat bila digunakan pada sterilisasi alat medis atau gigi, karena dapat meninggalkan noda. 4. Formaldehida 8 % merupakan konsentrasi yang cukup ampuh untuk mematikan sebagian besar mikroorganisme. Daya kerjanya adalah berkaitan dengan amino dalam protein mikrobia. Bahan ini bekerja secara lambat dan memerlukan tingkat kelembaban relative sekitar 70%. Formaldehide biasa dijual dalam bentuk polimer padat paraformaldehide dalam bentuk flakes atau tablet atau dalam bentuk formalin. 5. Glutaraldehide, bahan ini bersifat non korosif dan bekerja lebih cepat daripada formaldehid, hanya diperlukan beberapa jam untuk membunuh bakteri. Bahan ini aktif melawan bakteri vegetatif, spora, jamur, virus yang mengandung lipid maupun yang tidak. 6. Gas etilen oksida, gas ini digunakan terutama untuk mensterilkan bahan yang dibuat dari plastik. 7. Natrium diklorososianurat, bahan ini berbentuk bubuk, berisi 60% klor. Diterapkan pada tumpahan darah atau cairan yang bersifat memiliki bahaya biologi lain selama 10 menit baru kemudian dilanjutkan dengan pembersihan yang lebih lanjut. 8. Kloramina, bahan ini berbentuk serbuk berisi 25% klor, dan hamper tidak berbau. Bahan ini dapat digunakan untuk membasmi kuman air pada minuman. Ketika digunakan pada konsentrasi akhir dengan hanya mengandung 1-2 mg/L klor. 9. Klor dioksida, bahan ini adalah sebuah germisida kuat dan bekerja secara cepat. Bahan aktif ini didapat dengan cara mereaksikan asam klorida dengan natrium hipoklorit.
  • 9. 10. Senyawa fenolik, senyawa ini aktif melawan bakteri vegetatif dan virus lipid, namun tidak aktif dalam melawan spora. Senyawa ini biasanya berupa Triklosan dan Klorosilenol yang biasa digunakan sebagai antiseptik. 11. Senyawa Amonium Kuartener, banyak digunakan sebagai campuran dan juga dikombinasikan dengan germisida lain, seperti alkohol. 12. Hidrogen peroksida dan peracis, merupakan oksidan kuat dan germisida efektif yang berspektrum luas. Bahan ini dinilai lebih aman bagi manusia dan lingkunagn daripada klor. E. Peran Bidan dalam Sterilisasi Sterilisasi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati ataupun instrument yang digunakan dengan cara uap air tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi. Sterilisasi ini dilakukan bukan hanya bertujuan untuk menjaga keselamatan pasien tetapi juga untuk menjaga keselamatan diri sendiri sebagai petugas kesehatan. Apalagi bagi seorang bidan, tentu saja alat-alat yang digunakan harus selalu terhindar dari mikroorganisme yang mengancam keselamatan jiwa dan nyawa sang pasien.