Gua Liangkabori dan Metanduno merupakan gua bersejarah di Kabupaten Muna yang berisi lukisan dan tulisan dinding dari masa prasejarah. Lukisan-lukisan tersebut memberikan gambaran tentang gaya hidup dan kebudayaan masyarakat purba di kawasan tersebut, seperti pertanian, berburu, dan interaksi sosial mereka. Gua-gua ini dianggap penting untuk melestarikan sejarah masa lampau di Muna.
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Makalah sejarah liangkabori dan metanduno
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kabupaten muna merupakan kabupaten yang banyak memiliki sejarah,khususnya
sejarah-sejarah yang berkaitan denggan kehidupan massa massa lamapau selain itu muna juga
banyyak memiliki tempat-tempat bersejarah yaitu : liangkabori dan metanduno,kapal saweri gadi
dll.
1.2 Rumusan masalah
1.apa saja peninggalan –peningalan yg ada di liangkabori
2.bagaimana kehidupan social manusia purba
3.bagaimana kondisi lingkunggan fisik dan geogmorfologi
1.3 Tujuan
1.memenuhi salah satu tugas dari guru
2.menambah penggetahun siswa menggenai nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam
Liangkabori dan metanduno.
1.4 Manfaat
` 1.menumbuhkembanggkan kecintaan generasi muda pada nilai-nilai sejarah masa lampau
untuk progress masi kini dan mendatang
2.Meningkatkan kesadaran generasi muda dalam untuk mencintai lingkunggan hidup
3.Agar kita dapat memahami kehidupan social budaya masrakat muna pada zaman
dahulu ,demi lestarinya nilai-nilai social budaya dan meminimasir shock dan lag tural
akibat genjarnya penganruh negative arus globalisai
2. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LIANG KABORI DAN METANDUNO
Gua Liang Kubori - Gua zaman prasejarah yang berisi coretan dinding dari tanah liat.
Menurut juru kunci gua itu, La Hada, ada 130 gambar dalam gua itu. Ada kepercayaan, manusia
yang tinggal di gua ini adalah cikal-bakal penduduk di Pulau Muna. Cerita tentang kehidupan
masyarakat Muna pada zaman dahulu masih belum hilang dari ingatan-ingatan orang tua di
pulau itu. Seorang warga Kontu yang biasa dipanggil La Bani menyampaikan cerita-cerita orang
tua dahulu kala hingga tradisi yang masih digunakan saat ini. Menurut La Bani masih ada
keterkaitan penduduk asli Muna dengan suku-suku tua Sulawesi, seperti Toraja, Tolaki, dan
Tomuna, yang pertama-tama mendiami wilayah Sulawesi. Salah satu bukti yang masih ditemui
adalah coretan-coretan gambar di kompleks gua Liang Kubori yang berjarak sekitar 15 kilometer
dari Kota Raha. Coretan-coretan di dinding gua itu berbentuk binatang dan bentuk orang yang
sedang naik binatang. Merekalah yang dipercaya sebagai penduduk asli Pulau Muna yang
selanjutnya menurunkan suku Muna. Seorang peneliti Belanda, Jules Couvreur, menyebutkan
nama Muna berasal dari kata Wuna yang berarti bunga. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan La
Bani tentang makna kata Muna dalam bahasa setempat. Selain itu, di salah satu bagian pulau,
terdapat sebuah bukit karang yang sewaktu-waktu bisa tumbuh menyerupai bunga
Cerita tentang suku Muna diawali dari berdirinya Kerajaan Muna yang berkembang pada
masa kekuasaan Raja Muna VII, Lakilaponto, tahun 1538-1541. Saat itu dibangun pusat kerajaan
di lokasi yang disebut Muna. Pembangunan Kota Muna ini dipercaya dengan menggunakan
kekuatan mistis karena pekerjaan itu dinilai sebagai pekerjaan raksasa. Panjang benteng yang
dibangun mengelilingi kota mencapai 8.073 meter dengan tinggi empat meter dan tebal tiga
meter. Selain benteng kota, juga dibangun masjid pertama yang hingga saat ini masih bisa
disaksikan. Tetapi masjid ini dibangun pada masa pemerintahan La Titakono sebagai Raja Muna
X (1600- 1625). Masjid yang agak besar dibangun pada era pemerintahan Raja La Ode Huseini
dengan gelar Omputo Sangia (1716- 1757). Omputo Sangia inilah yang berhubungan erat dengan
keberadaan masyarakat Kontu, Watuputih, dan Lasukara. Diceritakan La Bani, pada saat itu
terjadi perlawanan terhadap Raja Omputo Sangia oleh seorang pemuda. Raja kemudian
menggelar sayembara untuk melawan pemuda itu. Dari sini kemudian muncul nama La
Kundofani yang memberanikan diri mewakili raja memerangi pemuda yang akan memberontak.
Kino Watouputeh, nama lain La Kundofani, membawa dua orang pembantunya. Pemuda yang
akan memberontak terhadap raja dijebak dengan diajak minum minuman tradisional yang
memabukkan. Singkat cerita, La Kundofani berhasil menaklukkan pemuda itu dan membawa
kepalanya kepada raja. Sebagai imbalan atas kerja keras itu, Omputo Sangai memberikan jabatan
panglima perang kepadanya. Namun Kino Watoputeh menolak dan mengusulkan agar diberikan
sebidang tanah untuk kemaslahatan pengikutnya. Raja pun kemudian mengabulkan permohonan
itu. Saat ini tanah pemberian itu dikenal sebagai daerah Watuputih, Kontu dan Lasukara.
Ketika memasuki areal situs peninggalan liang kobori dan metanduno, gua pertama yang
kita temui adalah gua metanduno. Gua metanduno merupakan gua alam yang kita jumpai terlebih
dahulu sebelum gua liang korori. Pada gua ini kita dapat melihat berbagai hasil peninggalan
manusia pra sejarah, misalnya saja lukisan-lukisan hewan pada dinding gua serta asap yang
menurut pemandu, sebut saja La Ode Samada, merupakan asap sisa kegiatan masak memasak
yang dilakukan oleh manusia pra sejarah. Menurut Pemandu, gua ini disebut sebagai gua
metanduno sebab kebanyakan motif yang ditemukan pada gua ini merupakan motif hewan
bertanduk, dalam bahasa Muna tandu berarti tanduk. Lukisaan lukisan ini, menurut pemandu
merupakan lukisan yang dibuat oleh manusia prasejarah dari bahan berupa darah hewan buruan,
tanah liat serta getah kayu yang belum diketahui jenisnya. Sebab pola kehidupan masyarakat
prasejarah yang hidup didaerah ini adalah berburu, lalu darah hasil hewan buruan dikumpulakan
agar dapat menjadi suatu lukisan.Ketika memasuki bibir gua, kita akan melihat suatu gua alam
yang membentang dengan tinggi bevariasi antar 2-5 m dan lebar sekitar 30 m . selain ornament-
ornamen berupa lukisan kita dapat melihat berbagai struktur geologi pada gua ini misalnya saja
3. stalaktit yang berada pada bagian atas dan stalakmit yang berada pada bagian bawah, yang
apabila keduanya telah bertemu maka akan membetuk tiang batu.
Gua berikut yang kita dapat temui adalah gua utama yaitu gua liag kobori. Sesuai
namanya yaitu liang kobori yang jika kita artikan kedalam Bahasa Indonesia berari gua bertulis,
di dalam gua ini kita akan menemukan berbagai macam lukisan yang dibuat oleh para manusia
prasejarah. lukisan lukisan pada dinding gua ini sampai saat ini masih menyimpan misteri
tentang kehidupan prasejarah masyarakat muna yang tergores pada 130 an situs aneka goresan
berwarna merah pada dinding gua bagian dalam. Lukisan lukisan ini masih terjaga keasliannya
sampai sekarang.
Di dalam Liang Kobori, tersimpan sebuah misteri kehidupan masyarakat prasejarah dari
suku Muna. Hal tersebut tergambar pada 130 aneka lukisan berwarna merah yang terdapat pada
dinding-dinding gua, mulai dari pintu masuk hingga pada bagian terdalam gua.
Dari berbagai aneka lukisan tersebut, tergambar cara hidup masyarakat suku Muna pada
masa lalu mulai dari cara bercocok tanam, berternak, berburu, berdapatasi dengan lingkungan,
dan berperang untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Diantara lukisan (gambar) yang
ada dalam gua itu adalah gambar seseorang yang menaiki seekor gajah, gambar matahari,
gambar pohon kelapa, gambar binatang ternak seperti sapi, kuda, serta gambar layang-layang
yang merupakan salah satu media ritual masyarakat Muna pada saat itu. Dari lukisan-lukisan itu,
terdapat sebuah pesan simbolik dari masyarakat suku Muna purba begi generasi muda mereka
tentang arti nilai sejarah dengan mencatat setiap peristiwa yang mereka alami.
Yang menarik dari gambar-gambar tersebut adalah misteri dibalik pemilihan bahan dan
warna yang dipakai untuk melukis. Walaupun lukisan telah berusia ribuan tahun, tetapi warnanya
tetap bagus dan masih terlihat dengan jelas.
Gua Liang Kabori memiliki lebar 30 meter, tinggi antara 2-5 meter dan kedalaman di
bawah tanah sekitar 50 meter. Gua Liang Kabori juga yang sering di sebut juga Liang Kabori
yang di susun dengan bebatuan stalitit dan staligmit yang berwarna kehitaman. Di dalam Liang
Kabori juga terdapat kawanan burung walet yang hidup dan membuat sarangnya di Liang
Kabori. sejarah liangkabori
2.2 Kehidupan Social Manusia Purba
lstilah Lia merupakan Gua dan Kabhori merupakan tulisan. Jadi pada
pokoknya adalah merupakan Gua yang di dalamnya terdapat gambar pada massa
lampau, tulisan atau coretan yang digambar oleh Nenek Moyang kita pada massa atau
jaman dahulu. Untuk mencampai tujuan yang sudah diterapkan memalui kcrja sama
mereka supaya dapat diketahui oleh generasi muda memalui tulisan mereka yang
setiap kejadiaanya di tulis pada dinding Gua.
Setiap tulisan tersebut bertujuan untuk kehidupan masyarakat disekitar Gua
Liangkobhori.
Fungsi-fungsi gambar yang ada dalam Gua tersebut adalah :
1. Anjing berfungsi unruk memburu atau menangkap binatang seperti babi, Rusa
atau untuk mengisir babi.
2. Gunung berfungsi untuk mengetahui bahwa letak Gua adalah di lereng
gunung.
3. Matahari berfungsi untuk :
- Bagian Timur berfungsi untuk mengetahui bahwa matahari terbit dari arah
Timur , sedangkan
- Bagian Barat berfungsi unruk mengetahui bahwa matahari terbenam di arah Barat.
4. Kapal berfungsi untuk alar penyeberangan kapal memalui laut.
5. Orang yang naik Kuda berfungsi untuk menyembela atau mencari bewan. Hewan yang
dapat dimakan untuk kelangsungan hidup mereka.
6. Laba-laba berfungsi unruk bahan makanan mereka sebelum mengenal adanya bercocok
4. tanam,
Sifat kehidupan mereka di massa lampau di lakukan secara Gotong Royong. Banyak
di antara para ahli memandang penelitian itu sering dapat di sarankan dengan dua
Liangkobhori " yang terletak di Desa Mabolu Kec. Waara kab. Muna, Prop. Sultra.
yang sekarang sudab menjadi desa tersendiri yaitu desa Iiangkabori kecamatan lohia.
Dengan keadaan demografi pada saar iru Keberadaan penduduk di sekitar Gua tersebur
masih primitive karena jauh dari lingkungan Jalan Raya. Sehingga penduduk
masyarakamya berpakaianya sederhana saja tanpa memikirkan untuk berpakaian yang
mewah - mewah, M asyarakat di tempat ini pula hidup sederhana, masyarakat di sekitar
Gua tersebut kegiatan mereka (pekerjaan) sebagai petani. Hasil pertanian mereka seperti
Jagung, Ubi dan sayur - sayuran. Dan masyarakat memerlukan air bersih letapi pada
saat penelitian air di tempat itu sangat kurang karena air yang hanya berasal dari Gua.
Sehingga masyarakat di tempat ini sangat memerlukan air bersih.
2.3 Keadaan Alam
Keadaan alam lokasi ini sangat sejuk dan indah. Karena Gua tersebut di
kelilingi oleh pepohonan - pepohonan yang lebat serta pemandangan Guanya sangat
menarik perhatian bagi para pengunjung. Tempat ini lokasinya akan dan jauh dari
masyarakat. Jadi, Gua tersebut posisinya sangat indah dan sejuk.
5. BAB II
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Gua metanduno dinamakan sebagai gua metanduno karena banyak terdapat lukisan
pada gua tersebit hewan yang bertanduk.
2. Gua liangkaboro di namakan liangkaboro karena banyak terdapat tulisa-tulisan pada
gua tersebut,
3. Kehidupan manusia purba pada masa itu tergantung pada alam,dan dilakukan
denggan gontong royong
4. Setiap tulisan ataupun gambar pada gua merupakan cerminan hidup manusia purba.
3.2 Saran
Makalah ini masih banyak memiliki kekurang maka dari itu kami mengharapkan kritikan
ataupun saran agar mutu dari makalah ini dapat di tingkatkan generasi muda khusunya generasi
muda kabupaten muna dihrapkan dapat menggetahui ejarah masa lampau yang ada di kbupaten
muna agar dapat di lestarikan turuntemuran. Pemerintah kabupaten muna di harapkan agar dapat
lebih membanggun dan melestarikan gua-gua bersejarah tersebut.
6. DAFTAR ISI
Kata pegantar…………………………………………
Daftar isi……………………………………………..
Bab 1 pendahuluan
1,1latar belakang……………………………..
2.1rumusan masalah…………………………………..
2.3tujuan………………………………………..
2.4manfaat………………………………………..
Bab 2 pembahasan
2.1liang kabori dan metanduno……………………..
2.2kehidupan social………………………………………..
2.3keadaan alam…………………………………………..
Bab 3 penutup
3.1kesimpulan……………………………………………
3.2saran…………………………………………………….
7. KATA PEGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt karena atas karunia dan hidayahnya
makalah ini dapat tersselesaikan tepat pada waktunya, tidak lupa kami sampaikan rasa terimaksih
pada ibu guru yang telah membverikan tugas ini kepada kami sehingga kami dapat menggetahi
peninggalan sejarah yang ada di kabupaten muna,kami berharap makalah ini sedikit atau
banyyak dapat bermanfat bagi kami maupun orang lain ,kami menyadari makalah ini masih
banyyak memiliki kekuranggan maka dari ut kami mengharapkan kritikan atau saran agar mutu
makalah ini dapat di tingkatkan.
Raha,04 april 2015
penyusun
8. MAKALAH GEOGRAFI
LIANGKABORI DAN METANDUNO
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
KETUA : IIN NALASARI
ANGGOTA :1.SITI KHARUN NISA
2.RIAN ARDIAN SYAH
3.SUNIATNO
4.IRWAN JAYA
5.L.M YUSUS
6.M.AINUN JANNAH
7.HADI WAHYUDI
8.MIKSON SIRAIT
9.MOENAJAD TAKRIJ ,S
10.RAHADIL ISRAFIL .F
SMA NEGERI 1 RAHA
TAHUN AJARAN: 2015/2016