SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
Tugas : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Apras 
Dosen : Wa Opi Faana, SST 
IMUNISASI DPT 
OLEH : KELOMPOK IV 
1. ILAWATI 
2. ISRAN ESRA 
3. ISNAWATI 
4. MUDMAINNA AKSAN 
5. IRMAYANI 
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA 
KABUPATEN MUNA
KATA PENGANTAR 
Assalamu’alaikum Wr. Wb. 
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Ridho 
dan Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ASUHAN KEBIDANAN 
NEONANATUS, BAYI, BALITA DAN APRAS yang berjudul “IMUNISASI DPT” 
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun 
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, 
dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak, serta beberapa sumber referensi sebagai 
pedoman pembuatan makalah ini, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. 
Kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaanya 
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang 
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan bantuan ini 
sebagai ibadah dan pelajaran untuk kami. Amin yaa robbal ‘alamiin. 
Semoga makalah ini bermanfaat. 
Raha, 23 September 2014 
Penulis 
KELOMPOK IV
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang........................................................................................... 
B. Rumusan masalah...................................................................................... 
C. Tujuan Penulisan........................................................................................ 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 
A. Pengertian Imunisasi.................................................................................. 
B. Imunisasi Aktif Dan Pasif.......................................................................... 
C. Manfaat Imunisasi...................................................................................... 
D. Cara Pemberian Imunisasi.......................................................................... 
E. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)......................... 
BAB III PEMBAHASAN 
A. Pengertian DPT.................................................................................. 
B. Tujuan Dari Imunisasi DPT............................................................... 
C. Waktu Pemberian Imunisasi DPT...................................................... 
D. Cara Pemberian Imunisasi DPT......................................................... 
E. Alat Dan Bahan Imunisasi DPT......................................................... 
F. Prosedur Kerja Imunisasi DPT........................................................... 
G. Efek Samping Imunisasi DPT............................................................ 
H. Kontraindikasi Imunisasi DPT........................................................... 
BAB IV PENUTUP 
A. Kesimpulan................................................................................................. 
B. Saran........................................................................................................... 
DAFTAR PUSTAKA
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Program imunisasi merupakan cara yang penting untuk melindungi anak. Tapi ini 
bukan jalan satu –satunya. Imunisasi harus di berikan dengan bijaksana (Biddulph, 
398:1999)Penyakit yang Dapat di Cegah dengan Imunisasi(PD3I) seperti TBC, Dipteri, 
Pertusis, Campak, Tetanus, Polio, Hepatitis b, merupakan salah satu penyebab kematian anak 
di negara – negara berkembang termasuk indonesia. Diperkirakan 1,7 juta kematian anak,5% 
pada balita di Indonesiaadalah PD3I (Profil Kesehatan, DepkesSumbar 2005).Agar target 
nasional dan global untuk mencapai eradikasi, eliminasi, harus di pertahankan tinggi dan 
merata sampai mencapai tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi. Kegagalan untuk 
menjaga tingkat cakupan imunisasi yang tinggi dan merata dapat menimbulkan Kejadian 
Luar Biasa (KLB) PD3I. Program nasional imunisasi anak ini menargetkan peningkatan 
cakupan imunisasi di Indonesia menjadi 80,5% yang di ukur melalui peningkatan imunisasi 
Dpt dan Campak pada bayi dan anak. 
Tujuan penyelengaraan peningkatan angka cakupan imunisasi membangun komitmen 
yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan terhadap program peningkatan cakupan 
imunisasi. Lebih memasyarakatkan program peningkatan cakupan imunisasi sebagai salah 
satu program peningkatan kesehatan masyarakat lebih meluas dalam rangka pencapaian visi 
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, dimana salah satu target nya untuk menurun kan 
angka kematian bayi (ProfilKesehatan, DepkesSumbar 2005). 
Dalam kegitan imunisasi yang dipakai sebagai indikator imunisasi lengkap adalah 
imunisasi campak berdasarkan laporan yang diterima cakupan imunisasi campak rata – rata 
telah melebihi target yang ditetapkan. Sehingga target Universal Child Imunization (UCI) 
pada tingkat kabupaten dan kota masih dapat dipertahankan. 
B. Rumusan Masalah 
Adapun rumusan masalah dari makalah inii adalah : 
1. Apa pengertian dari imunisasi DPT ? 
2. Apa tujuan dari pemberian imunisasi DPT ? 
3. Kapan waktu pemberian imunisasi DPT ?
4. Bagaimana cara pemberiann imunisasi DPT ? 
5. Apa alat dan bahan dari imunisasi DPT ? 
6. Bagaimana prosedur pemberian imunisasi DPT ? 
7. Apa efek samping dari pemberian imunisasi DPT ? 
8. Apa kontraindikasi dari pemberian imunisasi DPT ? 
C. Tujuan Penulisan 
Untuk menjelaskan tentang : 
1. Pengertian DPT 
2. Tujuan dari imunisasi DPT 
3. Waktu Pemberian imunisasi DPT 
4. Cara Pemberian imunisasi DPT 
5. Alat dan Bahan imunisasi DPT 
6. Prosedur kerja imunisasi DPT 
7. Efek samping imunisasi DPT 
8. Kontraindikasi imunisasi DPT
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
A. Pengertian Imunisasi 
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan 
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang 
mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal 
atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau 
resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan 
imunisasi lainnya. Vaksin ialah suatu bahan yang terbuat dari kuman atau racunnya yang 
telah dilemahkan atau dimatikan. Pemberian vaksin akan merangsang tubuh anak untuk 
membuat antibody. 
B. Imunisasi Aktif dan Imunisasi Pasif 
Ada 2 jenis imunisasi, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Berikut ini akan 
diuraikan arti dan perbedaan kedua jenis imunisasi tersebut. 
Berbagai jenis vaksin yang dikemukakan di atas bila diberikan pada anak anda 
merupakan contoh pemberian imunisasi aktif. Dalam hal ini tubuh anak akan membuat 
sendiri zat anti setelah suatu rangsangan antigen dari luar tubuh, misalnya rangsangan virus 
yang telah dilemahkan pada imunisasi polio atau imunisasi campak. Setelah rangsangan ini 
kadar anti dalam tubuh anak akan meningkat, sehingga anak menjadi imun atau kebal. 
Jelaslah bahwa pada imunisasi aktif, tubuh anak sendiri secara aktif akan menghasilkan zat 
anti setelah adanya rangsangan vaksin dari luar tubuh. 
Berlainan halnya dengan imunisasi pasif. Dalam hal ini imunisasi dilakukan dengan 
penyuntikan sejumlah zat anti, sehingga kadarnya dalam darah akan meningkat. Zat anti yang 
disuntikkan tadi biasanya telah dipersiapkan pembuatannya di luar tubuh anak, misalnya zat 
anti yang terdapat dalam serum kuda yang telah dimurnikan. Jadi pada imunisasi pasif, kadar 
zat anti yang meningkat dalam tubuh anak itu bukan sebagai hasil produksi tubuh anak 
sendiri, tetapi secara pasif diperoleh karena suntikan atau pemberian dari luar tubuh. Contoh 
imunisasi pasif ialah pemberian ATS (Anti Tetanus Serum) pada anak yang mendapat luka
kecelakaan. Serum anti tetanus ini diperoleh dari darah kuda yang mengandung banyak zat 
anti tetanus. Contoh imunisasi pasif lain terjadi pada bayi baru lahir. Bayi itu menerima 
berbagai jenis zat anti dari ibunya melalui darah uri (plasenta), misalnya zat anti terhadap 
penyakit campak ketika bayi masih dalam kandungan ibu. 
Perbedaan yang penting antara jenis imunisasi aktif dan imunisasi pasif ialah: 
1. Untuk memperoleh kekebalan yang cukup, jumlah zat anti dalam tubuh harus 
meningkat; pada imunisasi aktif diperlukan waktu yang agak lebih lama untuk 
membuat zat anti itu dibandingkan dengan imunisasi pasif. 
2. Kekebalan yang terdapat pada imunisasi aktif bertahan lama (bertahun-tahun), 
sedangkan pada imunisasi pasif hanya berlangsung untuk 1 – 2 bulan. 
3. Imunisasi aktif: tubuh anak sendiri membuat zat anti yang akan bertahan selama 
bertahun-tahun. 
4. Imunisasi pasif: tubuh anak tidak membuat sendiri zat anti. Si anak mendapatnya dari 
luar tubuh dengan cara penyuntikan bahan/serum yang telah mengandung zat anti. 
5. Kekebalan yang diperoleh dengan imunisasi pasif tidak berlangsung lama. 
Kadang-kadang imunisasi aktif dan pasif diberikan dalam waktu yang bersamaan, 
misalnya pada penyakit tetanus. Bila seorang anak terluka dan diduga akan terinfeksi kuman 
tetanus, maka ia memerlukan pertolongan sementara yang harus cepat dilakukan. Saat itu 
belum pernah mendapat imunisasi tetanus, karena itu ia diberi imunisasi pasif dengan 
penyuntikan serum anti tetanus. Untuk memperoleh kekebalan yang langgeng, saat itu juga 
sebaiknya mulai diberikan imunisasi aktif berupa penyuntikan toksoid tetanus. Kekebalan 
pasif yang diperoleh dengan penyuntikan serum anti tetanus hanya berlangsung selama 1 – 2 
bulan. 
C. Manfaat Imunisasi 
1. Manfaat untuk anak 
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat 
atau kematian. 
2. Manfaat untuk keluarga 
Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit. 
Mendorong keluarga kecil apabila si orang tua yakin bahwa anak-anak akan 
menjalani masa anak-anak dengan aman.
3. Manfaat untuk Negara 
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal sehat 
untuk melanjutkan pembangunan negara dan memperbaiki citra bangsa Indonesia 
diantara segenap bangsa di dunia. 
D. Cara pemberian imunisasi 
Teknik atau cara pemberian imunisasi umumnya dilakukan dengan melemahkan virus 
atau bakteri penyebab penyakit lalu diberikan kepada seseorang dengan cara suntik atau 
minum / telan. Setelah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh kita maka tubuh akan terangsang 
untuk melawan penyakit tersebut dengan membantuk antibodi. Antibodi itu uumnya bisa 
terus ada di dalam tubuh orang yang telah diimunisasi untuk melawan penyakit yang 
mencoba menyerang. 
E. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 
1. Difteri 
Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium 
diphtheria.Penyebarannya adalah melalui kontak fisik dan pernafasan 
2. Pertusis 
Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari adalah penyakit pada saluran 
pernafasan yang disebabkan oleh bakteri bordetella pertusis. Penyebarab 
pertusis adalah melalui percikan ludah yang keluar dari batuk atau bersin. 
Komplikasi pertusis adalah pneumonia yang dapat menyebabkan kematian. 
3. Tetanus 
Adalah penyakit yang disebabkan oleh clostridium tetani yang menghasilkan 
neurotoksin.penyakit ini tidak menyebar dari orang keorang tetapi melalui 
kotoran yang masuk kedalam luka yang dalam. 
4. Tuberculos. 
Adalah penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosa. Penyakit 
ini menyebar melalui pernafasan lewat bersin atau batuk. Tuberculosis dapat 
menyebabkan kelemahan dan kematian. 
5. Campa 
Adalah penyakit yang disebabkan virus myxovirus viridae 
measles. Disebarkan melalui udara (percikan ludah) sewaktu bersin atau batuk
dari penderita. Komplikasi campak adalah diare hebat, peradangan pada 
telinga pneumonia. 
6. Poliomyelitis 
Adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga 
virus yang berhubungan yaitu virus polio tipe 1, 2, atau 3. Penyebaran 
penyakit adalah melalui kotoran manusia yang terkontaminasi. 
7. Hepatitis 
Hepatitis B (penyakit kuning) adalah yang disebabkan oleh virus hepatitis B 
yang merusak hati. Penularan penyakit adalah secara horizontal yaitu dari 
darah dan produknya melalui suntikan yang tidak aman melalui tranfusi darah 
dan melalui hubungan seksual. Sedangkan penularan secara vertical yaitu dari 
ibu ke bayi selama proses persalinan.
BAB III 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian imunisasi DPT 
Imunisasi DPT suatu kombinasi vaksin penangkal difteri, pertusis,dan 
tetanus.Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis 
dan tetanus. 
Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat 
menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Difteri disebabkan oleh C. 
diphteriae, se r ing t imbul di nega ra dengankeadaan kesehatan lingkungan tidak baik; 
jarang timbul di negara-negara industri. 
Da lam t a hun1 9 8 9 d i la p o r k a n4 6 . 8 0 0 k a s us d i 1 6 0 ne ga r a , 
k i r a - k i r a 1 0%diantaranya meninggal dunia. Penderita dapat menulari orang lain melalui 
kontak perorangan setelah sakit selama 4 minggu atau lebih. Gejala meliputi demam, 
tak enak badan dan sakit tenggorokan. Basil difteri di tenggorokan 
mengeluarkantoks in yang dapa t be rakiba t fa ta l bagi jantung dan susunan 
sa ra f. Imunis a s i lengkap DPT pada bayi di dunia, mencapai ± 47%. 
Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan 
batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung 
selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak 
dapat bernafas, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, 
seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Pe r tus is disebabkan oleh B. 
pertussis. Dipe rkirakan ka sus pe r tus is sejumlah 51 juta dengan kematian lebih dari 
600;000 orang; namun hanya 1,1 juta penderita dilaporkan dari 163 negara dalam tahun 1983. 
Hampir 80% anak-anak yang tidak diimunisasi menderita sakit pertusis sebelum umur 5 
tahun. Kematianka rena pe r tus is , 50% te r jadi pada bayi (umur < 1 tahun) . 
Pe r tus is ditula rkan melalui kontak dari orang ke orang, dan penderita dapat 
menularkan penyakitsejak timbulnya gejala awal. Masa inkubasi penyakit 6 – 12 
hari. Gejala awal pe r tus is menye rupa i influensa , yakni pilek, be r s in - 
be r s in, ba tuk dan demam (stadiumcatarrhalis) kemudian diikuti stadium spasmodic dan 
konvalesen.
Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta 
kejang. Tetanus neonatorum disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan 
alat yang t idak s te r il, a tau menutupinya dengan bahan- bahan sepe r t i 
abu, lumpur sehingga terinfeksi dengan bakteri tetanus. Kasus tetanus di dunia 
diperkirakan 30 mengenai 800.000 bayi yang baru lahir setiap tahun. Pada tahun 1983 
dilaporkan10.000 tetanus neonatorum dari 74 negara. Hampir 100% bayi yang 
menderitatetanus neonatorum, meninggal dunia. Penyakit tetanus ditandai 
dengan kejang-kejang yang berkembang ke seluruh tubuh. Saat ini hanya ± 14% 
ibu hamil didunia ini yang mendapatkan imunisasi TT dua dosis. Bayi yang 
dilahirkan olehibu yang telah mendapatkan vaksinasi tetanus toxoid (IT) pada waktu hamil, 
akanmendapatkan kekebalan selama 12 minggu dari sejak ia dilahirkan. 
B. Tujuan imunisasi DPT 
1. Mencegah penyakit difter 
Difteri adalah penyakit yang bermula dari infeksi pada hal ini terkadang nyaris 
tanpa disertai radang tenggorokan yang menyebabkan saluran pernapasan tersumbat, 
kerusakan jantung dan kematian. Serta bisa menyebabkan infeksi paru-paru dan 
kerusakan otak . 
2. Mencegah terjadinya pertussis 
Penyakit batuk biasanya banyak terjadi pada anak balita. Penyebab penyakit 
ini adalah kuman Haemophylus pertusis. Kuman ini biasanya berada di saluran 
pernafasan. Bila anak-anak dalam keadaan daya tahan tubuhnya melemah, maka 
kuman tersebut mudah sekali menyerang dan menimbulkan penyakit. Penularannya 
melalui cairan yang keluar dari hidung yang tersembur keluar waktu batuk atau 
bersin. Perawatan dan pencegahan penyakit ini tidak terlalu sulit. Bila anak tidak 
begitu menderita dan cuaca cukup baik, boleh ia dibawa keluar agar dapat menghirup 
udara segar dan bersih. Makanan sebaiknya diberikan yang ringan-ringan dan cukup 
bergizi. Pencegahan penyakit ini dengan imunisasi DPT . 
3. Mencegah Tetanus 
Tetanus adalah manifestasi sistemik tetanus disebabkan oleh absorbsi 
eksotoksin sangat kuat yang dilepaskan oleh clostridiumtetani pada masa 
pertumbuhan aktif dalam tubuh manusia. Penyebab penyakit
ini adalahclostridiumtetani yang hidup anaerob, berbentuk spora selama di luar tubuh 
manusia, tersebar luas di tanah dan mengeluarkan toksin bila dalam kondisi 
baik.Toksin ini dapat menghancurkan sel darah merah, merusak leukosit dan 
merupakantetanosporasmin yaitu toksinyang neurotropik yang dapat menyebabkan 
ketegangan dan spasme otot. 
C. Waktu Pemberian imunisasi DPT 
Booster pertama biasanya diberikan pada umur sekitar 2 sampai 11 bulan dan 
yang selanjutnya diberikan pada usia sekitar 4-5 tahun (Alimul, 2003 :72). Imunisasi 
dasar vaksin DPT diberikan setelah berusia 2 bulan sebanyak 3 kali (DPT I, II dan III) 
dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulangan diberikan satu 
tahun sejak imunisasi DPT III, kemudian saat masuk sekolah (5 – 6 tahun) dan saat 
meninggalkan sekolah dasar (12 tahun). Menurut program dilanjutkan dengan TT 
dikelas 2 dan 3 SD. 
D. Cara Pemberian imunisasi DPT 
Imunisasi DPT diberikan dengan cara injeksi intra muskuler (IM) pada paha 
sebanyak 0,5 ml. Pemberian dilakukan 3 kali dengan interval 4 minggu. 
E. Alat dan Bahan imunisasi DPT 
1. Spuit disposibel 2,5 cc dan jarumnya 
2. Vaksin DPT dan pelarutnya dalam termos es 
3. Kapas alcohol 
4. Sarung tangan 
F. Prosedur kerja imunisasi DPT 
1. Cuci tangan 
2. Gunakan sarung tangan 
3. Jelaskan kepada orang tua prosedur yang akan dilakukan 
4. Ambil vaksin DPT dengan spuit sesuai dengan program /anjuran, yaitu 0,5 ml 
5. Atur posisi bayi (bayi dipangku ibunya, tangan kiri ibu merangkul bayi, meyangga 
kepala bahu, dan memegang sisi luar tangan kiri bayi. Tangan kanan bayi 
melingkar ke belakang tubuh ibu dan tangan kanan ibu memegang kaki bayi 
dengan kuat).
6. Lakukan desinfeksi 1/3 area tengah paha bagian luar yang akan diinjeksi dengan 
kapas alcohol 
7. Regangkan daerah yang akan diinjeksi 
8. Lakukan injeksi dengan memasukkan jarum ke intramuskular di daerah femur 
9. Lepaskan sarung tangan 
10. Cuci tangan 
11. Catat reaksi yang terjadi 
G. Efek samping imunisasi DPT 
1. Panas 
Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah mendapat 
imunisasi DPT, tapi panas ini akan sembuh dalam 1 – 2 hari. Anjurkan agar jangan 
dibungkus dengan baju tebal dan dimandikan dengan cara melap dengan air yang 
dicelupkan ke air hangat. 
2. Rasa sakit di daerah suntikan 
Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak. 
3. Peradangan 
Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini mungkin 
disebabkan peradangan, mungkin disebabkan oleh jarum suntik yang tidak steril 
karena: 
 Telah tersentuh, 
 Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat yang tidak steril, 
 Sterilisasi kurang lama, 
 Pencemaran oleh kuman. 
H. Kontraindikasi imunisasi DPT 
Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah, pernah menderita 
kejang atau pada penyakit gangguan kekebalan (defisiensi imunologik). Sakit batuk, pilek, 
demam atau diare yang sifatnya ringan, bukan merupakan kontraindikasi yang mutlak. 
Dokter akan mempertimbangkan pemberian imunisasi, seandainya anak anda sedang 
menderita sakit ringan.
BAB IV 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Imunisasi DPT suatu kombinasi vaksin penangkal difteri, pertusis,dan 
tetanus.Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis 
dan tetanus. Imunisasi dasar vaksin DPT diberikan setelah berusia 2 bulan sebanyak 3 kali 
(DPT I, II dan III) dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT diberikan 
dengan cara injeksi intra muskuler (IM) pada paha sebanyak 0,5 ml. Pemberian dilakukan 3 
kali dengan interval 4 minggu. Efek samping imunisasi DPT yaitu panas, rasa sakit di daerah 
suntikan, dan peradangan. 
B. SARAN 
Agar orang tua khususx para ibu ikut berperan serta dalam memberikan imunisasi 
kepada anaknya dengan cara membawa anaknya mengikuti setiap imunisasi yang diadakan 
diposyadu dan menjelaskan penting nya imunisasi dilakukan dengan tujuan memberikan 
kekebalan dan mencegah suatu penyakit tertentu mulai dari imunisasi Hepatitis, BCG, DPT, 
Polio dan Campak.
DAFTAR PUSTAKA 
Hidayat, aziz Alimul A. 2008. Buku Saku Praktikum Anak. Jakarta : 
EGChttp://www.artikelkedokteran.com/540/pengertian-dasar- imunisasi.html. Diakses pada 
tanggal 21 Maret 2012 
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2dpt.pdf. Diakses pada tanggal 21 Maret 2012 
http://www.bayisehat.com/immunization-mainmenu-36/357- imunisasi-pada-anak- i.html. 
Diakses pada tanggal 21 Maret 2012 
http://www.smallcrab.com/anak-anak/713-efek-samping- imunisasi. Diakses pada tanggal 21 
Maret 2012

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Operator Warnet Vast Raha
 
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikStabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Dokter Tekno
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Nurul Wulandari
 
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasKb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Uwes Chaeruman
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tua
Monica Fermanda
 
Ppt metode kb sederhana
Ppt metode kb sederhanaPpt metode kb sederhana
Ppt metode kb sederhana
lia lia
 

Mais procurados (20)

Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
 
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikStabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
 
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
Model pendokumentasian kebidanan (kardeks)
 
Percakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan denganPercakapan konseling antara bidan dengan
Percakapan konseling antara bidan dengan
 
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
Latihan soal uji kompetensi AKBID PARAMATA RAHA
 
Kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan
Kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidananKb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan
Kb 3 peningkatan penanganan komplikasi kebidanan
 
Soal soal ukom
Soal   soal ukomSoal   soal ukom
Soal soal ukom
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasKb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
Strategi Pelayanan Kebidanan Komunitas
Strategi Pelayanan Kebidanan KomunitasStrategi Pelayanan Kebidanan Komunitas
Strategi Pelayanan Kebidanan Komunitas
 
Kuesioner kelas ibu hamil tj.pati
Kuesioner kelas ibu hamil tj.patiKuesioner kelas ibu hamil tj.pati
Kuesioner kelas ibu hamil tj.pati
 
Soal etikolegal
Soal etikolegalSoal etikolegal
Soal etikolegal
 
Kie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tuaKie persiapan menjadi orang tua
Kie persiapan menjadi orang tua
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Ppt metode kb sederhana
Ppt metode kb sederhanaPpt metode kb sederhana
Ppt metode kb sederhana
 

Destaque

Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Pramudito Hutomo
 
Makalah ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ilmu kesehatan masyarakatMakalah ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ilmu kesehatan masyarakat
Zelitania
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Operator Warnet Vast Raha
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Yabniel Lit Jingga
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Muh Saleh
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
Ira Rosita
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
Zakiah dr
 

Destaque (16)

Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
Makalah imunisasi (pramudito hutomo) 6135101764
 
Makalah ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ilmu kesehatan masyarakatMakalah ilmu kesehatan masyarakat
Makalah ilmu kesehatan masyarakat
 
Kti arni akbid paramata raha
Kti arni akbid paramata rahaKti arni akbid paramata raha
Kti arni akbid paramata raha
 
Policy Brief Analisis Kebijakan Pemerintah Terhadap Program Imunisasi Dasar L...
Policy Brief Analisis Kebijakan Pemerintah Terhadap Program Imunisasi Dasar L...Policy Brief Analisis Kebijakan Pemerintah Terhadap Program Imunisasi Dasar L...
Policy Brief Analisis Kebijakan Pemerintah Terhadap Program Imunisasi Dasar L...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASARPADA BAYI 0...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASARPADA BAYI 0...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASARPADA BAYI 0...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASARPADA BAYI 0...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI 0-11 BUL...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI 0-11 BUL...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI 0-11 BUL...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI 0-11 BUL...
 
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
Pandangan islam tentang imunisasi(nama,haslia.nim 2013.ib.0014)
 
Proposal nany la hasary AKPER PEMKAB MUNA
Proposal nany la hasary AKPER PEMKAB MUNA Proposal nany la hasary AKPER PEMKAB MUNA
Proposal nany la hasary AKPER PEMKAB MUNA
 
Syariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islamSyariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islam
 
Definisi Filsafat Ilmu
Definisi Filsafat IlmuDefinisi Filsafat Ilmu
Definisi Filsafat Ilmu
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
 
Makalah Malpraktek
Makalah MalpraktekMakalah Malpraktek
Makalah Malpraktek
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 

Semelhante a Makalah imunisasi dpt

Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
Klinik Atlanta
 
Konsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anakKonsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anak
diana diana
 

Semelhante a Makalah imunisasi dpt (20)

Makalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dptMakalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dpt
 
Makalah kia
Makalah kiaMakalah kia
Makalah kia
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
 
Kb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasiKb 3 imunisasi
Kb 3 imunisasi
 
Imunisasi.pdf
Imunisasi.pdfImunisasi.pdf
Imunisasi.pdf
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Kb 1 imunisasi
Kb 1 imunisasiKb 1 imunisasi
Kb 1 imunisasi
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Konsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anakKonsep dasar imunisasi pada anak
Konsep dasar imunisasi pada anak
 
FAQ for COVID-19 Vaccine Study
FAQ for COVID-19 Vaccine StudyFAQ for COVID-19 Vaccine Study
FAQ for COVID-19 Vaccine Study
 
Imunisasi farmakologi
Imunisasi farmakologiImunisasi farmakologi
Imunisasi farmakologi
 
Manfaat dan bahaya vaksinasi
Manfaat dan bahaya vaksinasiManfaat dan bahaya vaksinasi
Manfaat dan bahaya vaksinasi
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Pembuatan vaksin
Pembuatan vaksinPembuatan vaksin
Pembuatan vaksin
 
Pemetaan
PemetaanPemetaan
Pemetaan
 
Penkes imunisasi
Penkes imunisasiPenkes imunisasi
Penkes imunisasi
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
IMUNISASI BAYI.pptx
IMUNISASI BAYI.pptxIMUNISASI BAYI.pptx
IMUNISASI BAYI.pptx
 

Mais de Septian Muna Barakati

Mais de Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Makalah imunisasi dpt

  • 1. Tugas : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Apras Dosen : Wa Opi Faana, SST IMUNISASI DPT OLEH : KELOMPOK IV 1. ILAWATI 2. ISRAN ESRA 3. ISNAWATI 4. MUDMAINNA AKSAN 5. IRMAYANI AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Ridho dan Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ASUHAN KEBIDANAN NEONANATUS, BAYI, BALITA DAN APRAS yang berjudul “IMUNISASI DPT” Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak, serta beberapa sumber referensi sebagai pedoman pembuatan makalah ini, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaanya makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan bantuan ini sebagai ibadah dan pelajaran untuk kami. Amin yaa robbal ‘alamiin. Semoga makalah ini bermanfaat. Raha, 23 September 2014 Penulis KELOMPOK IV
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang........................................................................................... B. Rumusan masalah...................................................................................... C. Tujuan Penulisan........................................................................................ BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Imunisasi.................................................................................. B. Imunisasi Aktif Dan Pasif.......................................................................... C. Manfaat Imunisasi...................................................................................... D. Cara Pemberian Imunisasi.......................................................................... E. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)......................... BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian DPT.................................................................................. B. Tujuan Dari Imunisasi DPT............................................................... C. Waktu Pemberian Imunisasi DPT...................................................... D. Cara Pemberian Imunisasi DPT......................................................... E. Alat Dan Bahan Imunisasi DPT......................................................... F. Prosedur Kerja Imunisasi DPT........................................................... G. Efek Samping Imunisasi DPT............................................................ H. Kontraindikasi Imunisasi DPT........................................................... BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................. B. Saran........................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program imunisasi merupakan cara yang penting untuk melindungi anak. Tapi ini bukan jalan satu –satunya. Imunisasi harus di berikan dengan bijaksana (Biddulph, 398:1999)Penyakit yang Dapat di Cegah dengan Imunisasi(PD3I) seperti TBC, Dipteri, Pertusis, Campak, Tetanus, Polio, Hepatitis b, merupakan salah satu penyebab kematian anak di negara – negara berkembang termasuk indonesia. Diperkirakan 1,7 juta kematian anak,5% pada balita di Indonesiaadalah PD3I (Profil Kesehatan, DepkesSumbar 2005).Agar target nasional dan global untuk mencapai eradikasi, eliminasi, harus di pertahankan tinggi dan merata sampai mencapai tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi. Kegagalan untuk menjaga tingkat cakupan imunisasi yang tinggi dan merata dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I. Program nasional imunisasi anak ini menargetkan peningkatan cakupan imunisasi di Indonesia menjadi 80,5% yang di ukur melalui peningkatan imunisasi Dpt dan Campak pada bayi dan anak. Tujuan penyelengaraan peningkatan angka cakupan imunisasi membangun komitmen yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan terhadap program peningkatan cakupan imunisasi. Lebih memasyarakatkan program peningkatan cakupan imunisasi sebagai salah satu program peningkatan kesehatan masyarakat lebih meluas dalam rangka pencapaian visi masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, dimana salah satu target nya untuk menurun kan angka kematian bayi (ProfilKesehatan, DepkesSumbar 2005). Dalam kegitan imunisasi yang dipakai sebagai indikator imunisasi lengkap adalah imunisasi campak berdasarkan laporan yang diterima cakupan imunisasi campak rata – rata telah melebihi target yang ditetapkan. Sehingga target Universal Child Imunization (UCI) pada tingkat kabupaten dan kota masih dapat dipertahankan. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah inii adalah : 1. Apa pengertian dari imunisasi DPT ? 2. Apa tujuan dari pemberian imunisasi DPT ? 3. Kapan waktu pemberian imunisasi DPT ?
  • 5. 4. Bagaimana cara pemberiann imunisasi DPT ? 5. Apa alat dan bahan dari imunisasi DPT ? 6. Bagaimana prosedur pemberian imunisasi DPT ? 7. Apa efek samping dari pemberian imunisasi DPT ? 8. Apa kontraindikasi dari pemberian imunisasi DPT ? C. Tujuan Penulisan Untuk menjelaskan tentang : 1. Pengertian DPT 2. Tujuan dari imunisasi DPT 3. Waktu Pemberian imunisasi DPT 4. Cara Pemberian imunisasi DPT 5. Alat dan Bahan imunisasi DPT 6. Prosedur kerja imunisasi DPT 7. Efek samping imunisasi DPT 8. Kontraindikasi imunisasi DPT
  • 6. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Imunisasi Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya. Vaksin ialah suatu bahan yang terbuat dari kuman atau racunnya yang telah dilemahkan atau dimatikan. Pemberian vaksin akan merangsang tubuh anak untuk membuat antibody. B. Imunisasi Aktif dan Imunisasi Pasif Ada 2 jenis imunisasi, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Berikut ini akan diuraikan arti dan perbedaan kedua jenis imunisasi tersebut. Berbagai jenis vaksin yang dikemukakan di atas bila diberikan pada anak anda merupakan contoh pemberian imunisasi aktif. Dalam hal ini tubuh anak akan membuat sendiri zat anti setelah suatu rangsangan antigen dari luar tubuh, misalnya rangsangan virus yang telah dilemahkan pada imunisasi polio atau imunisasi campak. Setelah rangsangan ini kadar anti dalam tubuh anak akan meningkat, sehingga anak menjadi imun atau kebal. Jelaslah bahwa pada imunisasi aktif, tubuh anak sendiri secara aktif akan menghasilkan zat anti setelah adanya rangsangan vaksin dari luar tubuh. Berlainan halnya dengan imunisasi pasif. Dalam hal ini imunisasi dilakukan dengan penyuntikan sejumlah zat anti, sehingga kadarnya dalam darah akan meningkat. Zat anti yang disuntikkan tadi biasanya telah dipersiapkan pembuatannya di luar tubuh anak, misalnya zat anti yang terdapat dalam serum kuda yang telah dimurnikan. Jadi pada imunisasi pasif, kadar zat anti yang meningkat dalam tubuh anak itu bukan sebagai hasil produksi tubuh anak sendiri, tetapi secara pasif diperoleh karena suntikan atau pemberian dari luar tubuh. Contoh imunisasi pasif ialah pemberian ATS (Anti Tetanus Serum) pada anak yang mendapat luka
  • 7. kecelakaan. Serum anti tetanus ini diperoleh dari darah kuda yang mengandung banyak zat anti tetanus. Contoh imunisasi pasif lain terjadi pada bayi baru lahir. Bayi itu menerima berbagai jenis zat anti dari ibunya melalui darah uri (plasenta), misalnya zat anti terhadap penyakit campak ketika bayi masih dalam kandungan ibu. Perbedaan yang penting antara jenis imunisasi aktif dan imunisasi pasif ialah: 1. Untuk memperoleh kekebalan yang cukup, jumlah zat anti dalam tubuh harus meningkat; pada imunisasi aktif diperlukan waktu yang agak lebih lama untuk membuat zat anti itu dibandingkan dengan imunisasi pasif. 2. Kekebalan yang terdapat pada imunisasi aktif bertahan lama (bertahun-tahun), sedangkan pada imunisasi pasif hanya berlangsung untuk 1 – 2 bulan. 3. Imunisasi aktif: tubuh anak sendiri membuat zat anti yang akan bertahan selama bertahun-tahun. 4. Imunisasi pasif: tubuh anak tidak membuat sendiri zat anti. Si anak mendapatnya dari luar tubuh dengan cara penyuntikan bahan/serum yang telah mengandung zat anti. 5. Kekebalan yang diperoleh dengan imunisasi pasif tidak berlangsung lama. Kadang-kadang imunisasi aktif dan pasif diberikan dalam waktu yang bersamaan, misalnya pada penyakit tetanus. Bila seorang anak terluka dan diduga akan terinfeksi kuman tetanus, maka ia memerlukan pertolongan sementara yang harus cepat dilakukan. Saat itu belum pernah mendapat imunisasi tetanus, karena itu ia diberi imunisasi pasif dengan penyuntikan serum anti tetanus. Untuk memperoleh kekebalan yang langgeng, saat itu juga sebaiknya mulai diberikan imunisasi aktif berupa penyuntikan toksoid tetanus. Kekebalan pasif yang diperoleh dengan penyuntikan serum anti tetanus hanya berlangsung selama 1 – 2 bulan. C. Manfaat Imunisasi 1. Manfaat untuk anak Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian. 2. Manfaat untuk keluarga Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit. Mendorong keluarga kecil apabila si orang tua yakin bahwa anak-anak akan menjalani masa anak-anak dengan aman.
  • 8. 3. Manfaat untuk Negara Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal sehat untuk melanjutkan pembangunan negara dan memperbaiki citra bangsa Indonesia diantara segenap bangsa di dunia. D. Cara pemberian imunisasi Teknik atau cara pemberian imunisasi umumnya dilakukan dengan melemahkan virus atau bakteri penyebab penyakit lalu diberikan kepada seseorang dengan cara suntik atau minum / telan. Setelah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh kita maka tubuh akan terangsang untuk melawan penyakit tersebut dengan membantuk antibodi. Antibodi itu uumnya bisa terus ada di dalam tubuh orang yang telah diimunisasi untuk melawan penyakit yang mencoba menyerang. E. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 1. Difteri Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphtheria.Penyebarannya adalah melalui kontak fisik dan pernafasan 2. Pertusis Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari adalah penyakit pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri bordetella pertusis. Penyebarab pertusis adalah melalui percikan ludah yang keluar dari batuk atau bersin. Komplikasi pertusis adalah pneumonia yang dapat menyebabkan kematian. 3. Tetanus Adalah penyakit yang disebabkan oleh clostridium tetani yang menghasilkan neurotoksin.penyakit ini tidak menyebar dari orang keorang tetapi melalui kotoran yang masuk kedalam luka yang dalam. 4. Tuberculos. Adalah penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosa. Penyakit ini menyebar melalui pernafasan lewat bersin atau batuk. Tuberculosis dapat menyebabkan kelemahan dan kematian. 5. Campa Adalah penyakit yang disebabkan virus myxovirus viridae measles. Disebarkan melalui udara (percikan ludah) sewaktu bersin atau batuk
  • 9. dari penderita. Komplikasi campak adalah diare hebat, peradangan pada telinga pneumonia. 6. Poliomyelitis Adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga virus yang berhubungan yaitu virus polio tipe 1, 2, atau 3. Penyebaran penyakit adalah melalui kotoran manusia yang terkontaminasi. 7. Hepatitis Hepatitis B (penyakit kuning) adalah yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati. Penularan penyakit adalah secara horizontal yaitu dari darah dan produknya melalui suntikan yang tidak aman melalui tranfusi darah dan melalui hubungan seksual. Sedangkan penularan secara vertical yaitu dari ibu ke bayi selama proses persalinan.
  • 10. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian imunisasi DPT Imunisasi DPT suatu kombinasi vaksin penangkal difteri, pertusis,dan tetanus.Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Difteri disebabkan oleh C. diphteriae, se r ing t imbul di nega ra dengankeadaan kesehatan lingkungan tidak baik; jarang timbul di negara-negara industri. Da lam t a hun1 9 8 9 d i la p o r k a n4 6 . 8 0 0 k a s us d i 1 6 0 ne ga r a , k i r a - k i r a 1 0%diantaranya meninggal dunia. Penderita dapat menulari orang lain melalui kontak perorangan setelah sakit selama 4 minggu atau lebih. Gejala meliputi demam, tak enak badan dan sakit tenggorokan. Basil difteri di tenggorokan mengeluarkantoks in yang dapa t be rakiba t fa ta l bagi jantung dan susunan sa ra f. Imunis a s i lengkap DPT pada bayi di dunia, mencapai ± 47%. Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat bernafas, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Pe r tus is disebabkan oleh B. pertussis. Dipe rkirakan ka sus pe r tus is sejumlah 51 juta dengan kematian lebih dari 600;000 orang; namun hanya 1,1 juta penderita dilaporkan dari 163 negara dalam tahun 1983. Hampir 80% anak-anak yang tidak diimunisasi menderita sakit pertusis sebelum umur 5 tahun. Kematianka rena pe r tus is , 50% te r jadi pada bayi (umur < 1 tahun) . Pe r tus is ditula rkan melalui kontak dari orang ke orang, dan penderita dapat menularkan penyakitsejak timbulnya gejala awal. Masa inkubasi penyakit 6 – 12 hari. Gejala awal pe r tus is menye rupa i influensa , yakni pilek, be r s in - be r s in, ba tuk dan demam (stadiumcatarrhalis) kemudian diikuti stadium spasmodic dan konvalesen.
  • 11. Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang. Tetanus neonatorum disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang t idak s te r il, a tau menutupinya dengan bahan- bahan sepe r t i abu, lumpur sehingga terinfeksi dengan bakteri tetanus. Kasus tetanus di dunia diperkirakan 30 mengenai 800.000 bayi yang baru lahir setiap tahun. Pada tahun 1983 dilaporkan10.000 tetanus neonatorum dari 74 negara. Hampir 100% bayi yang menderitatetanus neonatorum, meninggal dunia. Penyakit tetanus ditandai dengan kejang-kejang yang berkembang ke seluruh tubuh. Saat ini hanya ± 14% ibu hamil didunia ini yang mendapatkan imunisasi TT dua dosis. Bayi yang dilahirkan olehibu yang telah mendapatkan vaksinasi tetanus toxoid (IT) pada waktu hamil, akanmendapatkan kekebalan selama 12 minggu dari sejak ia dilahirkan. B. Tujuan imunisasi DPT 1. Mencegah penyakit difter Difteri adalah penyakit yang bermula dari infeksi pada hal ini terkadang nyaris tanpa disertai radang tenggorokan yang menyebabkan saluran pernapasan tersumbat, kerusakan jantung dan kematian. Serta bisa menyebabkan infeksi paru-paru dan kerusakan otak . 2. Mencegah terjadinya pertussis Penyakit batuk biasanya banyak terjadi pada anak balita. Penyebab penyakit ini adalah kuman Haemophylus pertusis. Kuman ini biasanya berada di saluran pernafasan. Bila anak-anak dalam keadaan daya tahan tubuhnya melemah, maka kuman tersebut mudah sekali menyerang dan menimbulkan penyakit. Penularannya melalui cairan yang keluar dari hidung yang tersembur keluar waktu batuk atau bersin. Perawatan dan pencegahan penyakit ini tidak terlalu sulit. Bila anak tidak begitu menderita dan cuaca cukup baik, boleh ia dibawa keluar agar dapat menghirup udara segar dan bersih. Makanan sebaiknya diberikan yang ringan-ringan dan cukup bergizi. Pencegahan penyakit ini dengan imunisasi DPT . 3. Mencegah Tetanus Tetanus adalah manifestasi sistemik tetanus disebabkan oleh absorbsi eksotoksin sangat kuat yang dilepaskan oleh clostridiumtetani pada masa pertumbuhan aktif dalam tubuh manusia. Penyebab penyakit
  • 12. ini adalahclostridiumtetani yang hidup anaerob, berbentuk spora selama di luar tubuh manusia, tersebar luas di tanah dan mengeluarkan toksin bila dalam kondisi baik.Toksin ini dapat menghancurkan sel darah merah, merusak leukosit dan merupakantetanosporasmin yaitu toksinyang neurotropik yang dapat menyebabkan ketegangan dan spasme otot. C. Waktu Pemberian imunisasi DPT Booster pertama biasanya diberikan pada umur sekitar 2 sampai 11 bulan dan yang selanjutnya diberikan pada usia sekitar 4-5 tahun (Alimul, 2003 :72). Imunisasi dasar vaksin DPT diberikan setelah berusia 2 bulan sebanyak 3 kali (DPT I, II dan III) dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulangan diberikan satu tahun sejak imunisasi DPT III, kemudian saat masuk sekolah (5 – 6 tahun) dan saat meninggalkan sekolah dasar (12 tahun). Menurut program dilanjutkan dengan TT dikelas 2 dan 3 SD. D. Cara Pemberian imunisasi DPT Imunisasi DPT diberikan dengan cara injeksi intra muskuler (IM) pada paha sebanyak 0,5 ml. Pemberian dilakukan 3 kali dengan interval 4 minggu. E. Alat dan Bahan imunisasi DPT 1. Spuit disposibel 2,5 cc dan jarumnya 2. Vaksin DPT dan pelarutnya dalam termos es 3. Kapas alcohol 4. Sarung tangan F. Prosedur kerja imunisasi DPT 1. Cuci tangan 2. Gunakan sarung tangan 3. Jelaskan kepada orang tua prosedur yang akan dilakukan 4. Ambil vaksin DPT dengan spuit sesuai dengan program /anjuran, yaitu 0,5 ml 5. Atur posisi bayi (bayi dipangku ibunya, tangan kiri ibu merangkul bayi, meyangga kepala bahu, dan memegang sisi luar tangan kiri bayi. Tangan kanan bayi melingkar ke belakang tubuh ibu dan tangan kanan ibu memegang kaki bayi dengan kuat).
  • 13. 6. Lakukan desinfeksi 1/3 area tengah paha bagian luar yang akan diinjeksi dengan kapas alcohol 7. Regangkan daerah yang akan diinjeksi 8. Lakukan injeksi dengan memasukkan jarum ke intramuskular di daerah femur 9. Lepaskan sarung tangan 10. Cuci tangan 11. Catat reaksi yang terjadi G. Efek samping imunisasi DPT 1. Panas Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah mendapat imunisasi DPT, tapi panas ini akan sembuh dalam 1 – 2 hari. Anjurkan agar jangan dibungkus dengan baju tebal dan dimandikan dengan cara melap dengan air yang dicelupkan ke air hangat. 2. Rasa sakit di daerah suntikan Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak. 3. Peradangan Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini mungkin disebabkan peradangan, mungkin disebabkan oleh jarum suntik yang tidak steril karena:  Telah tersentuh,  Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat yang tidak steril,  Sterilisasi kurang lama,  Pencemaran oleh kuman. H. Kontraindikasi imunisasi DPT Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah, pernah menderita kejang atau pada penyakit gangguan kekebalan (defisiensi imunologik). Sakit batuk, pilek, demam atau diare yang sifatnya ringan, bukan merupakan kontraindikasi yang mutlak. Dokter akan mempertimbangkan pemberian imunisasi, seandainya anak anda sedang menderita sakit ringan.
  • 14. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Imunisasi DPT suatu kombinasi vaksin penangkal difteri, pertusis,dan tetanus.Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Imunisasi dasar vaksin DPT diberikan setelah berusia 2 bulan sebanyak 3 kali (DPT I, II dan III) dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT diberikan dengan cara injeksi intra muskuler (IM) pada paha sebanyak 0,5 ml. Pemberian dilakukan 3 kali dengan interval 4 minggu. Efek samping imunisasi DPT yaitu panas, rasa sakit di daerah suntikan, dan peradangan. B. SARAN Agar orang tua khususx para ibu ikut berperan serta dalam memberikan imunisasi kepada anaknya dengan cara membawa anaknya mengikuti setiap imunisasi yang diadakan diposyadu dan menjelaskan penting nya imunisasi dilakukan dengan tujuan memberikan kekebalan dan mencegah suatu penyakit tertentu mulai dari imunisasi Hepatitis, BCG, DPT, Polio dan Campak.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Hidayat, aziz Alimul A. 2008. Buku Saku Praktikum Anak. Jakarta : EGChttp://www.artikelkedokteran.com/540/pengertian-dasar- imunisasi.html. Diakses pada tanggal 21 Maret 2012 http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2dpt.pdf. Diakses pada tanggal 21 Maret 2012 http://www.bayisehat.com/immunization-mainmenu-36/357- imunisasi-pada-anak- i.html. Diakses pada tanggal 21 Maret 2012 http://www.smallcrab.com/anak-anak/713-efek-samping- imunisasi. Diakses pada tanggal 21 Maret 2012