SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
PROPOSAL PETERNAKAN AYAM PEDAGING
NAMA : SELVI RISKA DEWI
KELAS : 2 IK A
MANAJEMEN INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PANGKALPINANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja
yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini
sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi
individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan
yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan
inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain
menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-
usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam pedaging karena banyak orang
yang membutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan ini banyak peternak ayam pedaging yang bersaing
untuk menyuplai akan kebutuhan daging tersebut.
Faktor yang paling menentukan dalam usaha peternakan terutama peternakan ayam ada tiga hal yaitu
pembibitan (breeding), makanan ternak/pakan (feeding) dan pengelolaan usaha peternakan
(management). Khusus dalam penyediaan bibit ayam, peternak diusahakan untuk dapat memilih bibit
yang berkuallitas. Tujuan penyediaan bibit yang berkualitas adalah agar hasil panen dapat maksimal.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh peternak terutama mengenai produktifitas, kondisi dan
kesehatan.
B. Tujuan
Tujuan dari usaha peternakan ayam pedaging adalah:
1. Dapat melakukan usaha ayam potong/pedaging dengan baik dan memberikan manfaat yang besar
2. Dapat memasarkan daging ayam dengan baik
3. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya
4. Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran
C. Kajian Teoritis
Saat ini telah banyak orang yang mendirikan usaha beternak ayam potong/pedaging, namun kurang
sukses dan banyak yang merugi. Hal tersebut mungkin disebabkan saat mereka akan mendirikan usaha
mereka tidak memperhatikan konsep-konsep dasar berusaha, tidak mengetahui bagaimana membina serta
mengembangkan usaha, dan juga mereka kurang sukses karena mereka tidak memiliki sikap-sikap
berkewirausahaan yang baik dan tangguh. Oleh karena itu sebelum melaksanakan suatu usaha baru perlu
mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya
adalah aspek kekuatan (strenght), kelemahan (waekness), kesempatan (opportunities), dan ancaman
(threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan
sukses. Berikut adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas:
A. Strength:
1. Beternak ayam potong/pedaging tidak begitu sulit
2. Resiko rugi/gagal kecil dengan modal yang relative kecil
3. Usaha ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak
B. Weakness:
1. Bila anak ayam terserang penyakit atau stress sulit untuk dipulihkan
2. Sulit mendapatkan anak ayam yang sehat dengan kualitas unggul
3. Adanya wabah penyakit dapat dengan mudah menular ke unggas lainnya
C. Opportunities:
1. Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan
2. Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat
3. Memberikan keuntungan yang cukup besar
D. Threat:
1. Banyak jenis usaha yang sama sebagai pesaing
2. Persaingan dalam pemasaran semakin ketat
BAB II
DESKRIPSI USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING
A. Sejarah Singkat
Ayam pedaging merupakan ayam yang sangat banyak dibutuhkan pada saat ini karena memiliki rasa
yang has lain dari ayam ras dan memiliki kekenyalan daging yang lebih alot dibandingkan dengan ayam
ras lainnya.
Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari
bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging
ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang
kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit
keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai
kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat
dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai
wilayah Indonesia.
B. Jenis
Berbagai macam jenis ras ayam pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu bingung
dalam menentukan pilihannya. Sebab semua jenis ras yang beredar memiliki daya produktifitas relative
sama. Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali.
Dalam menentukan pilihan ras apa yang akan dipelihara. Adapun jenis ras ayam pedaging yang banyak
beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri,
Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish,
Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP
707.
Jenis ras ayam yang dipasarkan pada usaha peternakan ini adalah jenis ayam pedaging bisa disebut
juga dengan ayam sayur (Hypeco-Broiler ) dengan berat badan mencapai 3kg.
C. Alamat Usaha
Usaha bidang peternakan ayam pedaging/potong ini terletak di desa Kalisat Rt 01/01, Mrisen,
Juwiring, Klaten.
D. Manfaat
Adapun beberapa manfaat berwirausaha peternakan ayam pedaging, diantaranya:
1. Penyediaan kebutuhan protein hewani
2. Pendidikan dan latihan ketrampilan dibidang usaha
3. Tabungan hari tua
4. Mencukupi kebutuhan keluarga
E. Pedoman Teknis Budidaya
1. Penyiapan sarana dan peralatan
a) Perkandangan
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha peternakan ayam pedaging, meliputi:
Temperatur berkisar antara 32–35 derajat celcius
Kelembapan berkisar antara 60-70%
Konstruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang pentig kuat, bersih, dan tahan
lama
Tata letak kandang agar mendapatkan sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin
kencang
Model kandang ayam disesuaikan dengan umur ayam. Untuk anak ayam umur 2 minggu sampai
1 bulan memakai kandang box, untuk ayam berumur 1-3 bulan memakai kandang box yang lebih
besar, dan untuk ayam yang lebih dewasa menggunakan kandang postal
b) Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak
ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran
dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan
panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
c) Brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas
di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru
menetas.
d) Tempat makan dan minum
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,plastik, almunium atau apa
saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat.
e) Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam, meliputi: suntikan, gunting operasi, pisau potong
operasi kecil, dan lain-lain.
Pembibitan ternak yang dipelihara harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:
Ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
Pertumbuhan dan perkembangannya normal
Ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya
Tidak ada lekatan tinja di duburnya
2. Pemilihan bibit dan calon induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit DOC (Day Old Chicken) ayam umur sehari,
meliputi:
a) Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat
b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya
c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya
d) Anak ayam memiliki nafsu makan yang baik
e) Ukuran badan normal
f) Bulu bersih dan kelihatan mengkilat,
g) Hidung bersih
h) Mata tajam dan bersih
i) Lubang kotoran (anus) bersih
3. Perawatan bibit dan calon induk
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara
khusus dan diberikan pengobatan sesuai dengan petunjuk
a. Pemberian pakan dan minum
 Pemberian pakan
Untuk pemberian pakan dan minum ayam ras broiler ada 2 fase, yaitu fase starter dimulai umur
0-4 minggu dan fase finisher umur 4-6 minggu. Pada usia 0-4 minggu diberi pakan BR1 dan
paada usia 5-6 minggu di beri pakan BR2, biaya pakan dari bibit sampai panen setiap ekor
menghabiskan dana sebesar Rp 15.000
 Tabel pemberian minum ayam.
Fase Starter
Umur 1-7 hari 1,8 lt/hari/100 ekor
Umur 8-14 hari 3,1 lt/hari/100 ekor
Umur 15-21 hari 4,5 lt/hari/100 ekor
Umur 22-29 hari 7,7 lt/hari/100 ekor
Fase Finisher
Umur 30-36 hari 9,5 lt/hari/ 100 ekor
Umur 37-43 hari 10 lt/hari/100 ekor
Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan tiap 100 ekor pada fase starter adalah 122,6 liter. Pada
fase starter pemberian air minum hendaknya diberi tambahan gula dan obat stress kedalam air
minumnya, pemberian air gula diberikan 5x dari awal hingga tahap panen.
b. Pemeliharaan kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan
penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan
preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada
label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka
bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek
apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya
guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
c. Hama dan penyakit
 Penyakit:
a) Berak darah (coccidiosis)
Gejala:
Tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil
kedinginan.
Penanganan:
Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering, pemberian obat Tetra Chloine
Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau
sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
b) Tetelo
Gejala:
Ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap
terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu
kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Penanganan:
Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit
tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang, memisahkan ayam yang sakit.
 Hama:
a) Tungau (kutuan)
Gejala:
Ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan
turun, pucat dan kurus.
Penanganan:
Anitasi lingkungan kandang ayam yang baik, pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat,
dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air
kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang
encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan
menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
4. Panen
Hasil panen dari peternakan ayam pedaging ini dibedakan menjadi dua, yakni hasil utama dan hasil
tambahan. Hasil utama dari ternak ayam pedaging adalah daging ayam. Sedangkan hasil tambahan
dari ternak ayam pedaging adalah kotoran ayam yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
BAB III
RENCANA PRODUKSI dan PEMASARAN
A. Sarana dan Prasarana
Lokasi tempat usaha ini cukup strategis dan jauh dari pemungkiman masyarakat sehingga jauh dari
kebisinggan sehingga tidak menyebabkan ayam ini steres, sebab apabila apabila ayam ini mengalami
streres maka ayam akan banyak yang mati. Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam pedaging
meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60–70%,
penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar
mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang
baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi
udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan
sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.Untuk kontruksi
kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya
perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum,
tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
B. Rincian Biaya Produksi
Setelah melakukan langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha, maka usaha dapat dimulai dengan
kalkulasi anggaran sebagai berikut:
 Rincian Dana
 Pembuatan Kandang
 Tanah milik sendiri 2000M
 Kandang ukuran 20X10m (3kandang)
 Bambu 500 batang/kanadang (@Rp5000) Rp 2.500.000 X3 = Rp 7.500.000;
 Genting 7000buah/kandang (Rp400/1000biji) Rp 2.800.000 X 3 = Rp 8.400.000;
 Paku usuk 20kg/ kandang (Rp12000/kg ) Rp 240.000 X 3 = Rp 720.000;
 Paku reng 20kg/ kandang (Rp12.000/kg) Rp 240.000 X 3 = Rp 720.000;
 Pasir 1rit/kandang untuk tiang (Rp500.000/rit) Rp 500.000X3 = Rp 1.500.000;
 Semen 30sak/ kandang utk tiang (@Rp40.000) Rp 1.200.000 X 3 = R3.6000.000;
 Spilt / koral 2:3 / kandang (Rp125.000) Rp 875.000X3 = Rp 2.625.000;
 Pasir 2rit untuk pembuatan lantai (@500.000/rit) Rp 1.000.000 x 3 = Rp 3.000.000;
 Semen 20 untuk pembuatan lantai(@40.000) Rp 800.000 x 3 = Rp 2.400.000;
Rp33.465.000
 Biaya tukang bangunan 25 hari
 Tukang 3org (@50.000/hr) Rp 3.750.000 = Rp 3.750.000;
Laden 8org (@30.000/hr) Rp 6.000.000 = Rp 6.000.000;
Rp 9.750.000
 Peralatan Kandang
 Tempat pakan 100biji (@25.000) Rp 2.500.000 x 3 = Rp 7.500.000;
 Tempat minum 36biji otomatis (@60.000) Rp 2.160.000 x 3 = Rp 6.480.000;
 Gasolet 3biji (@1000.000) Rp 3.000.000 x 3 = Rp 9.000.000;
 Sekop Rp 50.000 x 3 = Rp 150.000;
 Tabung gas ukran 50kg (@700.000) Rp 700.000 x 3 = Rp 2.100.000;
 Ember Rp 40.000 x 6 = Rp 240.000;
 Thermometer 1 @5000 Rp 5.000 x 3 = Rp 15.000;
 Burder penyekat DOC 42M (15.000/m) Rp 630.000 x 3 = Rp 1.800.000;
 Gas1kwintal (@750000) Rp 750.000 x 3 = Rp 2.250.000;
 Sekam padi alas kandang 24krg (@8500) Rp 204.000 x 3 = Rp 612.000;
Rp30.147.000
 Instalasi listrik
 Kabel 2rol (@300.000) Rp 600.000 x 3 = Rp 1.800.000;
 Lampu 10watt 12lmp (@10.000) Rp 120.000 x 3 = Rp 360.000;
 Stop kontak 4 broko (@10.000) Rp 40.000 x 3 = Rp 120.000;
Rp 2.280.000;
 Instalansi air
 Pralon 12bj 1/4int (@16.000) Rp 192.000 x 3 = Rp 578.000;
 Kran /kandang 2 buah (@15.000) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000;
Rp 668.000;
 Intalasi gas
 Selang 20m (12.000/mtr) Rp 240.000 x 3 = Rp 720.000;
Rp 720.000;
 Bibit Ayam
 Bibit DOC max (@5000) x 2000ayam Rp 10.000.000 x 3 = R30.000.000;
 Bibit DOC Min (@3500) x 2000ayam Rp 7.000.000 x 3 = R21.000.000;
 Pakan dan obat-obatan
 BR-1 (0-4minggu) /kg 6000
 BR-2 (5-6minggu) /kg 5000
 Sampe 40 hari membutuhkan @15.000 x 2000 Rp 30.000.000 x 3 = Rp 90.000.000;
Rp 90.000.000;
 Vitamin
 4 hari Vaksin tetes mata ( Rp30.000/2000ekor) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000;
 21 hari Vaksin diminumkan (Rp30.000/2000ekor) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000;
 Vitamin lainnya (fotivif) (@250.000/kg) Rp 250.000 x 3 = Rp 750.000;
 Gula jawa 5kg/2000ekor x 5 (Rp 13.000/kg) Rp 325.000 x 3 = Rp
975.000;
Rp 1.905.000;
 Tenaga kerja 3org utk 3 kandang @700.000 Rp 2.100.000 = Rp 2.100.000;
Rp 2.100.000;
 Biaya Listrik
 Pemakaian listrik /bln @150.000 Rp 150.000 x 3 = Rp 450.000;
Rp 450.000;
 Modal awal pembuatan kandang
o Pembuatan Kandang Rp25.065.000;
o Lantai (semen + pasir) Rp 5.400.000;
o Biaya tukang bangunan Rp 9.750.000;
o Peralatan Kandang Rp30.147.000;
o Instalasi listrik Rp 2.280.000;
o Instalasi air Rp 668.000;
o Intalasi gas Rp 720.000;
o Bibit Ayam harga @5000 Rp 30.000.000;
o Bibit Ayam harga @3500 - Rp21.000.000;
o Pakan dan obat-obatan Rp 90.000.000;
o Vitamin Rp 1.905.000;
o Tenaga kerja 3org Rp 2.100.000;
o Biaya Listrik Rp 450.000;
Rp 198.485.000;
 Jadi modal awal pembangunan ternak ayam jika harga bibit ayam @5000 adalah sebesar Rp
198.485.000
 Jadi modal awal pembangunan ternak ayam jika harga bibit ayam @3500 adalah sebesar Rp
189.485.000;
 Jumlah Pendapatan
 Harga jual ayam /kg
Berat ayam siap panen max 2kg
 Max 14.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp 56.000.000 x 3 = Rp168.000.000;
 Min 13.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp.52.000.000 x 3 = Rp156.000.000;
 Masukan Tambahan
 Nilai jual pupuk kandang 20krg (2000/krg) Rp 40.000 x 3 = Rp 120.000;
 Jumlah Pendapatan
Jumlah pendapatan di peroleh dari hasil panen ayam serta hasil pupuk kandang yang di jual
Harga jual /kg
o Max 14.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp168.000.000;
o Min 13.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp156.000.000;
Nilai jual pupuk kandang 20krg (2000/krg) Rp 120.000;
o Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg Rp 14.000 Rp 168.000.000;
o Penjualan pupuk kandang Rp 120.000;
Rp 168.120.000;
• Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg 13.000 Rp 156.000.000;
• Penjualan pupuk kandang Rp 120.000;
Rp 156.120.000;
 Keuntungan
Rincian Jumlah pendapatan
o Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg Rp 14.000 Rp 168.120.000;
• Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg 13.000 Rp 156.120.000;
Rincian Jumlah operasional
o Bibit Ayam @5000 Rp 30.000.000;
o Pakan dan obat-obatan Rp 90.000.000;
o Vitamin Rp 1.905.000;
o Tenaga kerja 3org Rp 2.100.000;
o Biaya Listrik Rp 450.000;
Rp 124.455.000;
o Jika harga bibit ayam @3500 Rp 21.000.000
o Pakan dan obat-obatan Rp 90.000.000;
o Vitamin Rp 1.905.000;
o Tenaga kerja 3org Rp 2.100.000;
o Biaya Listrik Rp 450.000;
Rp 115.455.000;
 Menghitung Keuntungan (Jumlah Pendapatan – Jumlah operasional )
• Pendapatan – operasional
Rp 168.120.000 - Rp 124.455.000 = Rp 43.665.000;
Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @5000 adalah
sebesar Rp 43.665.000.
• Pendapatan – operasional
Rp 168.120.000 - Rp 115.455.000 = Rp 52.665.000
Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @3500 adalah
sebesar Rp 52.665.000
• Pendapatan – operasional
Rp 156.120.000 - Rp 124.455.000 = Rp 31.665.000
Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 13.000.000 dan harga bibit @5000 adalah
sebesar Rp 31.665.000
• Pendapatan – operasional
Rp 156.120.000 - Rp 115.455.000 = Rp 40.665.000;
Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @3500 adalah
sebesar Rp 40.665.000;
C. Kendala
Setiap usaha pasti memiliki kendala, begitu juga dengan usaha peternakan ayam, kendala yang
dihadapi adalah semakin banyaknya persaingan peternakan ayam, tidak hanya semakin banyak pesaing
tetapi hama dan penyakit yang menyebabkan ayam mati juga menjadi kendala yang tidak bisa di pandang
sebelah mata oleh para pengusaha peternakan ayam.
D. Antisipasi Persoalan
Beternak ayam pedaging/potong memiliki prospek yang cukup cerah pada masa sekarang ini, dilihat
dari kebutuhan akan daging di Berbagai wilayah yang cukup besar.
Peluang untuk beternak ayam pedaging/potong ini memang menggiurkan akan tetapi didalam
berusaha, kita harus tetap mengantisipasi persoalan-persoalan yang muncul dalam pemeliharaan dan
pemasaran. Melihat persaingan yang terus meningkat didalam pemasaran, maka untuk mengantisipasi
persoalan yang akan timbul, perlu adanya peningkatan pemeliharaan untuk menghasilkan daging yang
segar, sehat dan bebas dari hama dan penyakit serta siap untuk dipasarkan. Yaitu dengan cara vaksinasi
pada ayam dan rutin dalam pembersihan kandang.
E. Teknik Pemasaran
Pemasaran produk usaha ternak ayam pedaging merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan
usaha di bidang peternakan tersebut. Dalam usaha kali ini hasil panen peternakan disalurkan dengan
sistem kemitraan cabang kabupaten Klaten. Dimana hasil panen tersebut telah memiliki pasarnya sendiri
yang mana pengusaha bekerjasama dengan PT. POHKPAN untuk menyalurkan hasil panen ayamnya.
Bibit ayam pedaging Bentuk kandang ayam
Alas lantai dari kulit padi/sekam Tempat pakan dan minum ayam
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melihat dari permintaan yang masih belum terpenuhi akan ayam potong saat ini maka
pengembangannya sangat menguntungkan bagi peternak maka dari itu peternakan ayam potong sangat
bagus untuk dikembangkan, dan melihat dari segi kemudahan dalam mengembangkan dan mudah dalam
pemeliharaan ternak ayam potong ini dapat diternakkan secara intensif oleh peternakan rakyat yang
selama ini hanya sebagai usaha sambilan saja.
B. Saran
1. Sebaiknya beternak ayam potong dilakukan secara intensif agar mendapatkan hasil yang maksimal
bukan hanya sebagi usaha sambilan bagi peternak dipedesaan.
2. Untuk peternak yang ada dipedesaan yang telah memiliki ternak ayam potong sebaiknya
dikandangkan bukan dilepas begitu saja untuk menghindari penyakit pada ternak dan manusia.
C. Daftar Pustaka
 TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN (PROPOSAL PETERNAKAN AYAM
PEDAGING)
TEKNIK INFORMATIKA (FAKULTAS KOMUNIKASI dan INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA Tahun 2010)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ppt kewirausahaan-SMK XII
Ppt kewirausahaan-SMK XIIPpt kewirausahaan-SMK XII
Ppt kewirausahaan-SMK XIISMKMUHPAGO
 
Proposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak miniProposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak minirissa nabilla hakiki
 
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
 Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan  Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan Abu Tholib
 
Presentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasPresentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasRona Binham
 
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasPertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasEmi Suhaemi
 
(Presentasi) Strategi Bisnis
(Presentasi) Strategi Bisnis(Presentasi) Strategi Bisnis
(Presentasi) Strategi BisnisNoor Adn
 
Ide & peluang kewirausahaan
Ide & peluang kewirausahaanIde & peluang kewirausahaan
Ide & peluang kewirausahaanHeffrizza Ahmad
 
2.1 - Menganalisis Peluang Usaha
2.1 - Menganalisis Peluang Usaha2.1 - Menganalisis Peluang Usaha
2.1 - Menganalisis Peluang UsahaIchsan Mujahid
 
Kamis pkwu kelas xii (pengolahan)
Kamis pkwu kelas xii (pengolahan)Kamis pkwu kelas xii (pengolahan)
Kamis pkwu kelas xii (pengolahan)RiyanAdita
 
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan Naiina Jhanggiani
 
Motivasi Kewirausahaan
Motivasi KewirausahaanMotivasi Kewirausahaan
Motivasi KewirausahaanYatsuhana Khas
 
Bab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatanBab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatanRMontong
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaanRusmianty
 

Mais procurados (20)

Ppt kewirausahaan-SMK XII
Ppt kewirausahaan-SMK XIIPpt kewirausahaan-SMK XII
Ppt kewirausahaan-SMK XII
 
Ppt kewirausahaan
Ppt kewirausahaanPpt kewirausahaan
Ppt kewirausahaan
 
Marketing Strategy
Marketing StrategyMarketing Strategy
Marketing Strategy
 
Proposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak miniProposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak mini
 
Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Konsep Desain/Prototype Dan Kemasan Produk B...
Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Konsep Desain/Prototype Dan Kemasan Produk B...Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Konsep Desain/Prototype Dan Kemasan Produk B...
Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Konsep Desain/Prototype Dan Kemasan Produk B...
 
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
 Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan  Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
Analisis Lingkungan, Industri dan Persaingan
 
Presentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasPresentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvas
 
Ekosistem bisnis
Ekosistem bisnisEkosistem bisnis
Ekosistem bisnis
 
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasPertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
 
(Presentasi) Strategi Bisnis
(Presentasi) Strategi Bisnis(Presentasi) Strategi Bisnis
(Presentasi) Strategi Bisnis
 
Ide & peluang kewirausahaan
Ide & peluang kewirausahaanIde & peluang kewirausahaan
Ide & peluang kewirausahaan
 
2.1 - Menganalisis Peluang Usaha
2.1 - Menganalisis Peluang Usaha2.1 - Menganalisis Peluang Usaha
2.1 - Menganalisis Peluang Usaha
 
Kamis pkwu kelas xii (pengolahan)
Kamis pkwu kelas xii (pengolahan)Kamis pkwu kelas xii (pengolahan)
Kamis pkwu kelas xii (pengolahan)
 
Proposal usaha
Proposal usahaProposal usaha
Proposal usaha
 
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
Analisis Perusahaan Studi Kelayakan Bisnis pada Rumah Makan
 
Motivasi Kewirausahaan
Motivasi KewirausahaanMotivasi Kewirausahaan
Motivasi Kewirausahaan
 
Bab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatanBab vi kandang dan peralatan
Bab vi kandang dan peralatan
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaan
 
Inovasi disruptif (Disruptive innovation )
Inovasi disruptif (Disruptive innovation )Inovasi disruptif (Disruptive innovation )
Inovasi disruptif (Disruptive innovation )
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 

Destaque

Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANContoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANKevin Meilina
 
Kelas XII prakarya dan kewirausahaan Buku Siswa, kurikulum 2013
Kelas XII prakarya dan kewirausahaan Buku Siswa, kurikulum 2013Kelas XII prakarya dan kewirausahaan Buku Siswa, kurikulum 2013
Kelas XII prakarya dan kewirausahaan Buku Siswa, kurikulum 2013Sudanis Hariyanto
 
Beternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBeternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBenmart Manalu
 
Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur
Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas PetelurWirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur
Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas PetelurTata Adi Nugroho
 
MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013
MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013
MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013Gyanti APutry
 
Peternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedagingPeternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedagingAlfin Nur
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurDisty Ridha H
 
Presentasi Peternakan
Presentasi PeternakanPresentasi Peternakan
Presentasi Peternakanproduknatural
 
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...Iwan Tea
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongyogieardhensa
 
Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur
Simulasi ERP Peternakan Ayam PetelurSimulasi ERP Peternakan Ayam Petelur
Simulasi ERP Peternakan Ayam PetelurAinul Yaqin
 
Power poin makalah pak hendri
Power poin makalah pak hendriPower poin makalah pak hendri
Power poin makalah pak hendriHendra Harmi
 
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Randy Chamzah
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakanErwin Syah
 

Destaque (20)

Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANContoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
 
Kelas XII prakarya dan kewirausahaan Buku Siswa, kurikulum 2013
Kelas XII prakarya dan kewirausahaan Buku Siswa, kurikulum 2013Kelas XII prakarya dan kewirausahaan Buku Siswa, kurikulum 2013
Kelas XII prakarya dan kewirausahaan Buku Siswa, kurikulum 2013
 
Proposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayamProposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayam
 
Beternak ayam pedaging
Beternak ayam pedagingBeternak ayam pedaging
Beternak ayam pedaging
 
Budidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam PedagingBudidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam Pedaging
 
Proposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelurProposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelur
 
Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur
Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas PetelurWirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur
Wirausaha Produk Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur
 
MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013
MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013
MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013
 
Peternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedagingPeternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedaging
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas Petelur
 
Presentasi Peternakan
Presentasi PeternakanPresentasi Peternakan
Presentasi Peternakan
 
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
Analisis ekonomi-usaha-ayam-petelur-cv.-santoso-farm-di-desa-kerjen-kecamatan...
 
Wirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayamWirausaha ternak ayam
Wirausaha ternak ayam
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potong
 
Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur
Simulasi ERP Peternakan Ayam PetelurSimulasi ERP Peternakan Ayam Petelur
Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur
 
Power poin makalah pak hendri
Power poin makalah pak hendriPower poin makalah pak hendri
Power poin makalah pak hendri
 
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)
 
Makalah wirausaha
Makalah wirausahaMakalah wirausaha
Makalah wirausaha
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Modul Ayam Broiler
Modul Ayam BroilerModul Ayam Broiler
Modul Ayam Broiler
 

Semelhante a PETERNAKAN AYAM PEDAGING

Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamArjuna Verta's
 
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdfBudidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdfLuxShyn
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingLaf Fianss
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingIr. Zakaria, M.M
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxwidyatihasibuan1
 
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...Tri Sutopo
 
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA" Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA" HaniHerliantii
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxfarissandi1
 
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)Alex Susanto
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word documentAji Santoso
 
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfMANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfYuziNosfris
 
proposal ayam petelur12.pdf
proposal ayam petelur12.pdfproposal ayam petelur12.pdf
proposal ayam petelur12.pdfZaynderBuble1
 

Semelhante a PETERNAKAN AYAM PEDAGING (20)

Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayam
 
Ayam pedaging
Ayam pedagingAyam pedaging
Ayam pedaging
 
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdfBudidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
Budidaya Unggas Petelur dengan Pengetahuan Dasar.pdf
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
 
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
 
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA" Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
Tugas makalah pengantar bisnis "CV. PUTRA PERINTIS UTAMA"
 
Studi banding ayam buras
Studi banding ayam burasStudi banding ayam buras
Studi banding ayam buras
 
bertrnak ayam kampung
bertrnak ayam kampungbertrnak ayam kampung
bertrnak ayam kampung
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptx
 
Ternak
TernakTernak
Ternak
 
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfMANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
 
Isviany
IsvianyIsviany
Isviany
 
Ternak
TernakTernak
Ternak
 
Ternak
TernakTernak
Ternak
 
Budidaya ayam buras
Budidaya ayam burasBudidaya ayam buras
Budidaya ayam buras
 
proposal ayam petelur12.pdf
proposal ayam petelur12.pdfproposal ayam petelur12.pdf
proposal ayam petelur12.pdf
 

Último

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Último (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

PETERNAKAN AYAM PEDAGING

  • 1. TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PETERNAKAN AYAM PEDAGING NAMA : SELVI RISKA DEWI KELAS : 2 IK A MANAJEMEN INFORMATIKA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PANGKALPINANG 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja. Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha- usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam pedaging karena banyak orang yang membutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan ini banyak peternak ayam pedaging yang bersaing untuk menyuplai akan kebutuhan daging tersebut. Faktor yang paling menentukan dalam usaha peternakan terutama peternakan ayam ada tiga hal yaitu pembibitan (breeding), makanan ternak/pakan (feeding) dan pengelolaan usaha peternakan (management). Khusus dalam penyediaan bibit ayam, peternak diusahakan untuk dapat memilih bibit yang berkuallitas. Tujuan penyediaan bibit yang berkualitas adalah agar hasil panen dapat maksimal. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh peternak terutama mengenai produktifitas, kondisi dan kesehatan. B. Tujuan Tujuan dari usaha peternakan ayam pedaging adalah: 1. Dapat melakukan usaha ayam potong/pedaging dengan baik dan memberikan manfaat yang besar 2. Dapat memasarkan daging ayam dengan baik 3. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya 4. Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran C. Kajian Teoritis Saat ini telah banyak orang yang mendirikan usaha beternak ayam potong/pedaging, namun kurang sukses dan banyak yang merugi. Hal tersebut mungkin disebabkan saat mereka akan mendirikan usaha mereka tidak memperhatikan konsep-konsep dasar berusaha, tidak mengetahui bagaimana membina serta mengembangkan usaha, dan juga mereka kurang sukses karena mereka tidak memiliki sikap-sikap berkewirausahaan yang baik dan tangguh. Oleh karena itu sebelum melaksanakan suatu usaha baru perlu mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya
  • 3. adalah aspek kekuatan (strenght), kelemahan (waekness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses. Berikut adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas: A. Strength: 1. Beternak ayam potong/pedaging tidak begitu sulit 2. Resiko rugi/gagal kecil dengan modal yang relative kecil 3. Usaha ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak B. Weakness: 1. Bila anak ayam terserang penyakit atau stress sulit untuk dipulihkan 2. Sulit mendapatkan anak ayam yang sehat dengan kualitas unggul 3. Adanya wabah penyakit dapat dengan mudah menular ke unggas lainnya C. Opportunities: 1. Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan 2. Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat 3. Memberikan keuntungan yang cukup besar D. Threat: 1. Banyak jenis usaha yang sama sebagai pesaing 2. Persaingan dalam pemasaran semakin ketat
  • 4. BAB II DESKRIPSI USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING A. Sejarah Singkat Ayam pedaging merupakan ayam yang sangat banyak dibutuhkan pada saat ini karena memiliki rasa yang has lain dari ayam ras dan memiliki kekenyalan daging yang lebih alot dibandingkan dengan ayam ras lainnya. Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia. B. Jenis Berbagai macam jenis ras ayam pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu bingung dalam menentukan pilihannya. Sebab semua jenis ras yang beredar memiliki daya produktifitas relative sama. Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan ras apa yang akan dipelihara. Adapun jenis ras ayam pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707. Jenis ras ayam yang dipasarkan pada usaha peternakan ini adalah jenis ayam pedaging bisa disebut juga dengan ayam sayur (Hypeco-Broiler ) dengan berat badan mencapai 3kg. C. Alamat Usaha Usaha bidang peternakan ayam pedaging/potong ini terletak di desa Kalisat Rt 01/01, Mrisen, Juwiring, Klaten. D. Manfaat Adapun beberapa manfaat berwirausaha peternakan ayam pedaging, diantaranya: 1. Penyediaan kebutuhan protein hewani 2. Pendidikan dan latihan ketrampilan dibidang usaha 3. Tabungan hari tua 4. Mencukupi kebutuhan keluarga
  • 5. E. Pedoman Teknis Budidaya 1. Penyiapan sarana dan peralatan a) Perkandangan Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha peternakan ayam pedaging, meliputi: Temperatur berkisar antara 32–35 derajat celcius Kelembapan berkisar antara 60-70% Konstruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang pentig kuat, bersih, dan tahan lama Tata letak kandang agar mendapatkan sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang Model kandang ayam disesuaikan dengan umur ayam. Untuk anak ayam umur 2 minggu sampai 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam berumur 1-3 bulan memakai kandang box yang lebih besar, dan untuk ayam yang lebih dewasa menggunakan kandang postal b) Litter (alas lantai) Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam. c) Brooder Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas. d) Tempat makan dan minum Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,plastik, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. e) Alat-alat rutin Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam, meliputi: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain. Pembibitan ternak yang dipelihara harus mempunyai persyaratan sebagai berikut: Ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya Pertumbuhan dan perkembangannya normal Ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya Tidak ada lekatan tinja di duburnya
  • 6. 2. Pemilihan bibit dan calon induk Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit DOC (Day Old Chicken) ayam umur sehari, meliputi: a) Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya d) Anak ayam memiliki nafsu makan yang baik e) Ukuran badan normal f) Bulu bersih dan kelihatan mengkilat, g) Hidung bersih h) Mata tajam dan bersih i) Lubang kotoran (anus) bersih 3. Perawatan bibit dan calon induk Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai dengan petunjuk a. Pemberian pakan dan minum  Pemberian pakan Untuk pemberian pakan dan minum ayam ras broiler ada 2 fase, yaitu fase starter dimulai umur 0-4 minggu dan fase finisher umur 4-6 minggu. Pada usia 0-4 minggu diberi pakan BR1 dan paada usia 5-6 minggu di beri pakan BR2, biaya pakan dari bibit sampai panen setiap ekor menghabiskan dana sebesar Rp 15.000  Tabel pemberian minum ayam. Fase Starter Umur 1-7 hari 1,8 lt/hari/100 ekor Umur 8-14 hari 3,1 lt/hari/100 ekor Umur 15-21 hari 4,5 lt/hari/100 ekor Umur 22-29 hari 7,7 lt/hari/100 ekor Fase Finisher Umur 30-36 hari 9,5 lt/hari/ 100 ekor Umur 37-43 hari 10 lt/hari/100 ekor
  • 7. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan tiap 100 ekor pada fase starter adalah 122,6 liter. Pada fase starter pemberian air minum hendaknya diberi tambahan gula dan obat stress kedalam air minumnya, pemberian air gula diberikan 5x dari awal hingga tahap panen. b. Pemeliharaan kandang Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara. c. Hama dan penyakit  Penyakit: a) Berak darah (coccidiosis) Gejala: Tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan. Penanganan: Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering, pemberian obat Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox. b) Tetelo Gejala: Ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh. Penanganan: Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang, memisahkan ayam yang sakit.  Hama: a) Tungau (kutuan) Gejala:
  • 8. Ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus. Penanganan: Anitasi lingkungan kandang ayam yang baik, pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat, dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40. 4. Panen Hasil panen dari peternakan ayam pedaging ini dibedakan menjadi dua, yakni hasil utama dan hasil tambahan. Hasil utama dari ternak ayam pedaging adalah daging ayam. Sedangkan hasil tambahan dari ternak ayam pedaging adalah kotoran ayam yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. BAB III RENCANA PRODUKSI dan PEMASARAN A. Sarana dan Prasarana
  • 9. Lokasi tempat usaha ini cukup strategis dan jauh dari pemungkiman masyarakat sehingga jauh dari kebisinggan sehingga tidak menyebabkan ayam ini steres, sebab apabila apabila ayam ini mengalami streres maka ayam akan banyak yang mati. Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam pedaging meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan. B. Rincian Biaya Produksi Setelah melakukan langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha, maka usaha dapat dimulai dengan kalkulasi anggaran sebagai berikut:  Rincian Dana  Pembuatan Kandang  Tanah milik sendiri 2000M  Kandang ukuran 20X10m (3kandang)  Bambu 500 batang/kanadang (@Rp5000) Rp 2.500.000 X3 = Rp 7.500.000;  Genting 7000buah/kandang (Rp400/1000biji) Rp 2.800.000 X 3 = Rp 8.400.000;  Paku usuk 20kg/ kandang (Rp12000/kg ) Rp 240.000 X 3 = Rp 720.000;  Paku reng 20kg/ kandang (Rp12.000/kg) Rp 240.000 X 3 = Rp 720.000;  Pasir 1rit/kandang untuk tiang (Rp500.000/rit) Rp 500.000X3 = Rp 1.500.000;  Semen 30sak/ kandang utk tiang (@Rp40.000) Rp 1.200.000 X 3 = R3.6000.000;  Spilt / koral 2:3 / kandang (Rp125.000) Rp 875.000X3 = Rp 2.625.000;  Pasir 2rit untuk pembuatan lantai (@500.000/rit) Rp 1.000.000 x 3 = Rp 3.000.000;  Semen 20 untuk pembuatan lantai(@40.000) Rp 800.000 x 3 = Rp 2.400.000; Rp33.465.000  Biaya tukang bangunan 25 hari
  • 10.  Tukang 3org (@50.000/hr) Rp 3.750.000 = Rp 3.750.000; Laden 8org (@30.000/hr) Rp 6.000.000 = Rp 6.000.000; Rp 9.750.000  Peralatan Kandang  Tempat pakan 100biji (@25.000) Rp 2.500.000 x 3 = Rp 7.500.000;  Tempat minum 36biji otomatis (@60.000) Rp 2.160.000 x 3 = Rp 6.480.000;  Gasolet 3biji (@1000.000) Rp 3.000.000 x 3 = Rp 9.000.000;  Sekop Rp 50.000 x 3 = Rp 150.000;  Tabung gas ukran 50kg (@700.000) Rp 700.000 x 3 = Rp 2.100.000;  Ember Rp 40.000 x 6 = Rp 240.000;  Thermometer 1 @5000 Rp 5.000 x 3 = Rp 15.000;  Burder penyekat DOC 42M (15.000/m) Rp 630.000 x 3 = Rp 1.800.000;  Gas1kwintal (@750000) Rp 750.000 x 3 = Rp 2.250.000;  Sekam padi alas kandang 24krg (@8500) Rp 204.000 x 3 = Rp 612.000; Rp30.147.000  Instalasi listrik  Kabel 2rol (@300.000) Rp 600.000 x 3 = Rp 1.800.000;  Lampu 10watt 12lmp (@10.000) Rp 120.000 x 3 = Rp 360.000;  Stop kontak 4 broko (@10.000) Rp 40.000 x 3 = Rp 120.000; Rp 2.280.000;  Instalansi air  Pralon 12bj 1/4int (@16.000) Rp 192.000 x 3 = Rp 578.000;  Kran /kandang 2 buah (@15.000) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000; Rp 668.000;  Intalasi gas  Selang 20m (12.000/mtr) Rp 240.000 x 3 = Rp 720.000; Rp 720.000;  Bibit Ayam
  • 11.  Bibit DOC max (@5000) x 2000ayam Rp 10.000.000 x 3 = R30.000.000;  Bibit DOC Min (@3500) x 2000ayam Rp 7.000.000 x 3 = R21.000.000;  Pakan dan obat-obatan  BR-1 (0-4minggu) /kg 6000  BR-2 (5-6minggu) /kg 5000  Sampe 40 hari membutuhkan @15.000 x 2000 Rp 30.000.000 x 3 = Rp 90.000.000; Rp 90.000.000;  Vitamin  4 hari Vaksin tetes mata ( Rp30.000/2000ekor) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000;  21 hari Vaksin diminumkan (Rp30.000/2000ekor) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000;  Vitamin lainnya (fotivif) (@250.000/kg) Rp 250.000 x 3 = Rp 750.000;  Gula jawa 5kg/2000ekor x 5 (Rp 13.000/kg) Rp 325.000 x 3 = Rp 975.000; Rp 1.905.000;  Tenaga kerja 3org utk 3 kandang @700.000 Rp 2.100.000 = Rp 2.100.000; Rp 2.100.000;  Biaya Listrik  Pemakaian listrik /bln @150.000 Rp 150.000 x 3 = Rp 450.000; Rp 450.000;  Modal awal pembuatan kandang o Pembuatan Kandang Rp25.065.000; o Lantai (semen + pasir) Rp 5.400.000;
  • 12. o Biaya tukang bangunan Rp 9.750.000; o Peralatan Kandang Rp30.147.000; o Instalasi listrik Rp 2.280.000; o Instalasi air Rp 668.000; o Intalasi gas Rp 720.000; o Bibit Ayam harga @5000 Rp 30.000.000; o Bibit Ayam harga @3500 - Rp21.000.000; o Pakan dan obat-obatan Rp 90.000.000; o Vitamin Rp 1.905.000; o Tenaga kerja 3org Rp 2.100.000; o Biaya Listrik Rp 450.000; Rp 198.485.000;  Jadi modal awal pembangunan ternak ayam jika harga bibit ayam @5000 adalah sebesar Rp 198.485.000  Jadi modal awal pembangunan ternak ayam jika harga bibit ayam @3500 adalah sebesar Rp 189.485.000;  Jumlah Pendapatan  Harga jual ayam /kg Berat ayam siap panen max 2kg  Max 14.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp 56.000.000 x 3 = Rp168.000.000;  Min 13.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp.52.000.000 x 3 = Rp156.000.000;  Masukan Tambahan  Nilai jual pupuk kandang 20krg (2000/krg) Rp 40.000 x 3 = Rp 120.000;  Jumlah Pendapatan Jumlah pendapatan di peroleh dari hasil panen ayam serta hasil pupuk kandang yang di jual Harga jual /kg
  • 13. o Max 14.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp168.000.000; o Min 13.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp156.000.000; Nilai jual pupuk kandang 20krg (2000/krg) Rp 120.000; o Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg Rp 14.000 Rp 168.000.000; o Penjualan pupuk kandang Rp 120.000; Rp 168.120.000; • Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg 13.000 Rp 156.000.000; • Penjualan pupuk kandang Rp 120.000; Rp 156.120.000;  Keuntungan Rincian Jumlah pendapatan o Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg Rp 14.000 Rp 168.120.000; • Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg 13.000 Rp 156.120.000; Rincian Jumlah operasional o Bibit Ayam @5000 Rp 30.000.000; o Pakan dan obat-obatan Rp 90.000.000; o Vitamin Rp 1.905.000; o Tenaga kerja 3org Rp 2.100.000; o Biaya Listrik Rp 450.000; Rp 124.455.000; o Jika harga bibit ayam @3500 Rp 21.000.000 o Pakan dan obat-obatan Rp 90.000.000; o Vitamin Rp 1.905.000; o Tenaga kerja 3org Rp 2.100.000;
  • 14. o Biaya Listrik Rp 450.000; Rp 115.455.000;  Menghitung Keuntungan (Jumlah Pendapatan – Jumlah operasional ) • Pendapatan – operasional Rp 168.120.000 - Rp 124.455.000 = Rp 43.665.000; Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @5000 adalah sebesar Rp 43.665.000. • Pendapatan – operasional Rp 168.120.000 - Rp 115.455.000 = Rp 52.665.000 Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @3500 adalah sebesar Rp 52.665.000 • Pendapatan – operasional Rp 156.120.000 - Rp 124.455.000 = Rp 31.665.000 Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 13.000.000 dan harga bibit @5000 adalah sebesar Rp 31.665.000 • Pendapatan – operasional Rp 156.120.000 - Rp 115.455.000 = Rp 40.665.000; Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @3500 adalah sebesar Rp 40.665.000; C. Kendala Setiap usaha pasti memiliki kendala, begitu juga dengan usaha peternakan ayam, kendala yang dihadapi adalah semakin banyaknya persaingan peternakan ayam, tidak hanya semakin banyak pesaing tetapi hama dan penyakit yang menyebabkan ayam mati juga menjadi kendala yang tidak bisa di pandang sebelah mata oleh para pengusaha peternakan ayam. D. Antisipasi Persoalan Beternak ayam pedaging/potong memiliki prospek yang cukup cerah pada masa sekarang ini, dilihat dari kebutuhan akan daging di Berbagai wilayah yang cukup besar. Peluang untuk beternak ayam pedaging/potong ini memang menggiurkan akan tetapi didalam berusaha, kita harus tetap mengantisipasi persoalan-persoalan yang muncul dalam pemeliharaan dan
  • 15. pemasaran. Melihat persaingan yang terus meningkat didalam pemasaran, maka untuk mengantisipasi persoalan yang akan timbul, perlu adanya peningkatan pemeliharaan untuk menghasilkan daging yang segar, sehat dan bebas dari hama dan penyakit serta siap untuk dipasarkan. Yaitu dengan cara vaksinasi pada ayam dan rutin dalam pembersihan kandang. E. Teknik Pemasaran Pemasaran produk usaha ternak ayam pedaging merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan usaha di bidang peternakan tersebut. Dalam usaha kali ini hasil panen peternakan disalurkan dengan sistem kemitraan cabang kabupaten Klaten. Dimana hasil panen tersebut telah memiliki pasarnya sendiri yang mana pengusaha bekerjasama dengan PT. POHKPAN untuk menyalurkan hasil panen ayamnya. Bibit ayam pedaging Bentuk kandang ayam Alas lantai dari kulit padi/sekam Tempat pakan dan minum ayam BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Melihat dari permintaan yang masih belum terpenuhi akan ayam potong saat ini maka pengembangannya sangat menguntungkan bagi peternak maka dari itu peternakan ayam potong sangat
  • 16. bagus untuk dikembangkan, dan melihat dari segi kemudahan dalam mengembangkan dan mudah dalam pemeliharaan ternak ayam potong ini dapat diternakkan secara intensif oleh peternakan rakyat yang selama ini hanya sebagai usaha sambilan saja. B. Saran 1. Sebaiknya beternak ayam potong dilakukan secara intensif agar mendapatkan hasil yang maksimal bukan hanya sebagi usaha sambilan bagi peternak dipedesaan. 2. Untuk peternak yang ada dipedesaan yang telah memiliki ternak ayam potong sebaiknya dikandangkan bukan dilepas begitu saja untuk menghindari penyakit pada ternak dan manusia. C. Daftar Pustaka  TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN (PROPOSAL PETERNAKAN AYAM PEDAGING) TEKNIK INFORMATIKA (FAKULTAS KOMUNIKASI dan INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA Tahun 2010)