SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 117
Baixar para ler offline
1
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
KEPALA SEKOLAH (LPPKS)

Jl. Parangkusumo No.51
Purwosari
Surakarta – Jawa Tengah
Jawa Tengah 57147
Telp & Fax (0271) 716657
e-mail : lp2kssolo@gmail.com




                               2
KATA PENGANTAR


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menguraikan syarat-syarat dan tahapan
yang harus dilalui seorang guru untuk dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala
sekolah/madrasah. Seperti yang telah dijelaskan pada Panduan Penyiapan Calon
Kepala Sekolah/Madrasah, proses penyiapan calon kepala sekolah/madrasah
meliputi rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah.
Secara garis besar telah dijelaskan pada panduan tersebut bagaimana proses
diklat harus dilaksanakan. Namun, karena proses ini melibatkan banyak pihak dan
membutuhkan banyak sarana pendukung, diperlukan sebuah petunjuk operasional
yang praktis dan rinci agar semua pihak yang terlibat bisa melaksanakan peran,
tugas, dan fungsinya secara proporsional dan profesional. Untuk itu dibuatkan
Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala
Sekolah/Madrasah.
Selain itu, proses diklat mencakup beberapa kegiatan pendukung yang sangat
teknis dan membutuhkan petunjuk yang lugas dan tidak ambigu, serta format-
format yang harus diisi oleh pelaksana di lapangan. Oleh sebab itu, petunjuk
pelaksanaan ini dilengkapi dengan beberapa petunjuk teknis sebagai berikut:
   1.   Petunjuk Teknis (Juknis) Penyusunan Program Diklat Calon KSM
   2.   Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan In-Service Learning 1
   3.   Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan On-the-Job Learning
   4.   Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan In-Service Learning 2
   5.   Petunjuk Teknis (Juknis) Penilaian Peserta Diklat
Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan petunjuk
pelaksanaan ini. Masukan yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan.


                                                  Surakarta, April 2011
                                                  Kepala,




                                                  Prof. Dr. Siswandari, M.Stats.
                                                  NIP. 19590201 198503 2 002




                                       i
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
        A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
        B. Dasar Hukum .................................................................................................. 2
        C. Tujuan............................................................................................................... 3
        D. Sasaran ............................................................................................................ 4
        E. Hasil yang Diharapkan................................................................................... 4
BAB II
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH ............ 5
        A. Model dan Tahapan Diklat ............................................................................ 5
        B. Struktur dan Deskripsi Kurikulum Diklat...................................................... 8
        C. Penyiapan Diklat ........................................................................................... 13
        D. Prosedur Pelaksanaaan Diklat ................................................................... 13
BAB III
PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH ........... 15
        A. Penyelenggara .............................................................................................. 15
        B. Narasumber/fasilitator .................................................................................. 15
        C. Peserta ........................................................................................................... 15
        D. Waktu ............................................................................................................. 15
        E. Tempat ........................................................................................................... 16
        F. Fasilitas Diklat ............................................................................................... 16
        G. Metode Diklat ................................................................................................ 16
        H. Bahan Ajar atau Buku Sumber ................................................................... 16
        I. Kegiatan belajar ............................................................................................ 17
        J. Penilaian Peserta ......................................................................................... 24
        K. Sumber Pembiayaan ................................................................................... 25
BAB IV
EVALUASI DAN PELAPORAN DIKLAT .................................................................. 26
        A. Evaluasi Proses ............................................................................................ 26
        B. Pelaporan....................................................................................................... 28
        C. Penerbitan Sertifikat dan Nomor Unik Kepala Sekolah .......................... 28
BAB V
PENUTUP .............................................................................................................. 29




                                                                     ii
DAFTAR LAMPIRAN

1.   Petunjuk Teknis (Juknis) Penyusunan Program Diklat Calon KSM
2.   Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan In-Service Learning 1
3.   Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan On-the-Job Learning
4.   Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan In-Service Learning 2
5.   Petunjuk Teknis (Juknis) Penilaian Peserta Diklat




                                    iii
BAB I
                             PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

  Kepala sekolah/madrasah memiliki peran strategis dalam peningkatan
  mutu, relevansi dan daya saing pendidikan. Kepala sekolah/madrasah
  juga memiliki peran penting dalam upaya membentuk insan Indonesia
  yang cerdas dan kompetitif melalui kesungguhan dan kreativitasnya
  dalam mengelola sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Sebagai
  konsekuensinya, kepala sekolah/madrasah harus merupakan orang-
  orang yang terpilih dari sisi kualifikasi maupun kompetensinya
  sebagaimana yang dimaksud oleh Permendiknas Nomor 13 Tahun
  2007.

  Selama ini telah banyak dikembangkan pola seleksi calon kepala
  sekolah/madrasah    oleh    berbagai     pihak,   seperti   LPMP,       Dinas
  Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor
  Wilayah   Kementerian       Agama,       Kantor   Kementerian       Agama
  Kabupaten/Kota, dan Badan Kepegawaian Daerah. Namun, semua
  proses yang dilaksanakan itu sangat beragam, baik dari segi kriteria
  maupun tahapan pelaksanaannya. Tidak ada benang merah yang bisa
  menunjukkan    kesamaan      kriteria,   keseragaman        prosedur,    dan
  kesetaraan hasil antara satu daerah dengan daerah lain.

  Berpijak pada kondisi di atas, Pemerintah melalui Permendiknas
  Nomor 28 Tahun 2010 telah mengatur pola seleksi calon kepala
  sekolah melaui proses rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan calon
  kepala sekolah/madrasah. Sebagai proses pemberian pengalaman
  teoretik dan praktik kepada calon kepala sekolah/madrasah yang telah
  lulus tahap rekrutmen, Pasal 7 ayat (2) Permendiknas Nomor 28
  Tahun 2010 telah mengatur porsi waktu untuk melaksanakan
  pendidikan dan pelatihan, yakni tatap muka selama minimal 100 jam,


                                    1
dan praktik pengalaman lapangan dalam kurun waktu minimal selama
  3 bulan. Selanjutnya, ayat (5) menyatakan bahwa kegiatan pendidikan
  dan pelatihan diakhiri dengan penilaian untuk mengetahui pencapaian
  kompetensi calon kepala sekolah/madrasah.

  Pasal 7 ayat (2) dan (5) di atas telah mengatur jenis kegiatan yang
  harus dilakukan dan porsi waktu minimal untuk mendapatkan calon
  kepala   sekolah/madrasah   yang     kompeten.       Namun,    bagaimana
  kegiatan itu dikemas sehingga bisa dilaksanakan dengan prosedur
  yang sama belum diatur dalam Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010.
  Oleh sebab itu, untuk menstandarkan proses diklat calon kepala
  sekolah/madrasah diperlukan adanya petunjuk pelaksanaan (juklak)
  yang dapat dijadikan pegangan oleh setiap penyelenggara diklat.
  Dengan adanya juklak ini diharapkan semua kegiatan diklat calon
  kepala   sekolah/madrasah   yang     diselenggarakan     oleh     berbagai
  lembaga diklat dapat distandardisasikan baik dari segi masukan,
  proses maupun hasilnya.

B. Dasar Hukum
  Dasar    hukum     pendidikan       dan     pelatihan    calon      kepala
  sekolah/madrasah adalah:

  1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
     Nasional;
  2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
     Daerah;
  3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
  4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga
     Kependidikan   sebagaimana       telah   diubah    dengan     Peraturan
     Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;
  5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan
     Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;



                                  2
6. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
        dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil;
  7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
        Nasional Pendidikan;
  8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
        Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
        Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
  9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
  10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
        dan Penyelenggaraan Pendidikan;
  11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
        Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
        Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
  12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
        13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
  13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
        Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
        Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
  14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2010
        tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah.



C. Tujuan
   Petunjuk pelaksanaan diklat calon kepala sekolah/madrasah ini
   disusun dengan tujuan sebagai berikut.

   1.    Memberikan petunjuk operasional kepada penyelenggara diklat
         untuk merancang       dan   melaksanakan     diklat   calon   kepala
         sekolah/madrasah.




                                     3
2.    Menjadi acuan bagi LPPKS dan/atau instansi terkait lainnya
         dalam        melakukan      monitoring       dan     evaluasi        terhadap
         penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah/madrasah.

D. Sasaran
  Petunjuk pelaksanaan diklat calon kepala sekolah/madrasah ini
  disusun untuk bisa digunakan oleh instansi yang terlibat dalam proses
  penyiapan calon kepala sekolah/madrasah baik langsung maupun
  tidak langsung sesuai dengan peran masing-masing, yaitu:
   1. Dinas pendidikan provinsi;
   2. Dinas pendidikan kabupaten/kota;
   3. Kantor wilayah kementerian agama;
   4. Kantor kementerian agama kabupaten/ kota;
   5. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
         (LPPKS);
   6. Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
         Kependidikan (PPPPTK);
   7. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP); dan
   8. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

E. Hasil yang Diharapkan
  Dengan           tersusunnya    petujuk       pelaksaan   diklat    calon      kepala
  sekolah/madrasah ini diharapkan
  1. Tercipta pemahaman yang sama pada semua lembaga yang
        terlibat      dalam      penyelenggaraan        diklat       calon       kepala
        sekolah/madrasah;
  2. Pemahaman yang sama dalam penyelenggaraan diklat akan
        menghasilkan proses yang terstandar; dan
  3. Proses diklat calon kepala sekolah/madrasah yang terstandar akan
        menghasilkan       calon-calon      kepala    sekolah    yang        betul-betul
        berpotensi dan kompeten.



                                            4
BAB II

       PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA
                 SEKOLAH/MADRASAH


Telah disebutkan pada pasal 7 ayat (2) Permendiknas Nomor 28 Tahun
2010 bahwa pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah
adalah proses pemberian pengalaman teoretik dan praktik kepada calon
kepala sekolah/madrasah yang telah lulus tahap rekrutmen dalam kurun
waktu yang telah ditentukan, yakni kegiatan tatap muka selama minimal
100 jam dan praktik pengalaman lapangan minimal selama 3 bulan.
Sedangkan ayat (5) pada pasal yang sama menyatakan bahwa kegiatan
pendidikan dan pelatihan diakhiri dengan penilaian untuk mengetahui
pencapaian kompetensi calon kepala sekolah/madrasah. Pelaksanaan
pasal tersebut diuraikan sebagai berikut :


A. Model dan Tahapan Diklat

   Diklat calon kepala sekolah/madrasah dikemas dalam 3 tahap dengan
   model “In-Service Learning 1 — On-the Job Learning — In-Service
   Learning 2”. In-Service Learning 1 (IN-1) yaitu pembelajaran melalui
   kegiatan tatap muka. On-the Job Learning (OJL) adalah pembelajaran
   di lapangan dalam situasi pekerjaan yang nyata.              Sedangkan In-
   Service Learning 2 (IN-2) adalah kegiatan tatap muka untuk
   mempresentasikan dan merefleksikan hasil On-the Job Learning.
   Model ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
   terpadu antara aspek pengetahuan kognitif dan pengalaman empirik
   sesuai dengan karakteristik peserta diklat sebagai adult learner.

   Kegiatan In-Service Learning 1 berupa tatap muka antara peserta
   diklat   dengan   nara   sumber    dan/atau   fasilitator.    Kegiatan   ini
   diselenggarakan dalam durasi minimal 70 (tujuh puluh) jam pelajaran
   @ 45 menit. Materi diklat mencakup materi umum, materi inti dan


                                     5
materi penunjang. Pada akhir kegiatan In-Service Learning 1 peserta
menyusun rencana tindakan yang akan diimplementasikan pada saat
On-the-Job Learning. Penyusunan rencana tindakan berdasarkan hasil
analisis EDS masing-masing sekolah dan hasil analisis evaluasi diri
yang dicerminkan pada hasil AKPK.

Tahap kedua adalah On-the-Job Learning, yakni pelaksanaan rencana
tindakan yang telah disusun pada saat In Service Learning 1. OJL
dilaksanakan melalui berbagai kegiatan nyata di dua tempat, yaitu :
sekolah sendiri dan sekolah lain yang jenjangnya lebih tinggi atau
sama selama 3 (tiga) bulan atau setara dengan 200 jam pelajaran,
dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Kegiatan OJL di sekolah tempat calon bertugas dilakukan selama
   150 (seratus lima puluh) jam pelajaran.
b. Kegiatan OJL di sekolah lain dilakukan minimal 50 (lima puluh) jam
   pelajaran.
c. Jika di daerah calon tidak terdapat sekolah lain yang jenjangnya
   lebih tinggi atau sama, maka kegiatan OJL dapat dilakukan di
   sekolah tempat calon bertugas.
d. Dalam melaksanakan kegiatan OJL di sekolah tempat calon
   bertugas maupun di sekolah lain yang bersangkutan tetap
   menjalankan tugasnya sebagai guru.
e. Dalam kegiatan OJL peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah
   mengimplementasikan materi-materi pelatihan yang diperoleh
   dalam kegiatan In-Service Learning 1, yang dituangkan dalam
   rencana tindakan.
f. Pada akhir kegiatan OJL peserta diharuskan mengumpulkan
   sejumlah tagihan. Adapun jenis tagihan dapat dilihat pada table
   Nomor 3.1.
g. Petunjuk teknis penyelenggaraan On-the Job Learning dapat dilihat
   pada Lampiran 3.



                                 6
Tahap ke tiga, In-Service Learning 2, dilaksanakan dalam durasi 30
(tiga puluh) jam pelajaran. Dalam kegiatan ini dilakukan penilaian
terhadap portofolio calon kepala sekolah/madrasah. Portofolio adalah
sejumlah tagihan terhadap pelaksanaan OJL yang dikumpulkan oleh
calon kepala sekolah/madrasah dalam satu folder. Penilaian juga
dilakukan melalui presentasi hasil OJL dan refleksi terhadap
pelaksanaan    kegiatan   tersebut   dalam    konteks   peningkatan
kompetensi    calon   kepala   sekolah/madrasah.   Petunjuk   teknis
pelaksanaan In-Service Learning 2 dapat dilihat pada Lampiran 4.




                                7
B. Struktur dan Deskripsi Kurikulum Diklat
   Struktur dan deskripsi kurikulum diklat calon kepala sekolah/madrasah
   adalah sebagai berikut:
   1. In-Service Learning 1
                                    Tabel 1
                   Struktur Kurikulum In-Service Learning 1

    NO                    MATA DIKLAT                      JUMLAH JAM
    A.    UMUM
           1. Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional         2 JP
           2. Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota         2 JP
    B.    INTI
           1. Latihan Kepemimpinan                             26 JP
           2. Kompetensi Manajerial                            23 JP
           3. Supervisi Akademik                               8 JP
    C.    PENUNJANG
           1. Pembukaan/Penutupan                              2 JP
           2. Orientasi Program                                1 JP
           3. Rencana Tindak Kepemimpinan                      3 JP
           4. Pre-test dan Post-test                           2 JP
           5. Evaluasi                                         1 JP
          Jumlah                                               70 JP


                                    Tabel 2
                   Deskripsi Kurikulum In service learning 1

              MATA                                   INSTRUMEN/MATERI
     NO                        TUJUAN
             DIKLAT                                       DIKLAT
    I     PROGRAM UMUM
    1     Kebijakan   Memahami arah kebijakan       Kebijakan tentang
          Kementerian berkaitan dengan program      penugasan guru sebagai
          Pendidikan  penyiapan,                    kepala sekolah
          Nasional    pengembangan dan              Permendiknas Nomor 28
                      pemberdayaan kepala           Tahun 2010
                      sekolah

    2     Kebijakan      Memahami arah kebijakan    Kebijakan Dinas
          Dinas          berkaitan dengan program   Pendidikan
          Pendidikan     penyiapan calon kepala     Kabupaten/Kota tentang
                         sekolah di                 penyiapan calon kepala
                         Kabupaten/Kota.            sekolah




                                   8
MATA                                         INSTRUMEN/MATERI
NO                           TUJUAN
          DIKLAT                                             DIKLAT
II    INTI
1     Latihan      Membentuk jiwa                    Dinamika Kelompok
      Kepemimpinan kepemimpinan,                     Spiritual Leadership
                   kepribadian, sosial, dan          Kepemimpinan
                   jiwa wirausaha calon               Pembelajaran
                   kepala sekolah dengan             Kewirausahaan
                   meningkatkan potensi
                   kepemimpinan, mengubah
                   pola pikir, sikap, perilaku
                   dan tindakan calon kepala
                   sekolah yang difokuskan
                   pada peningkatan
                   kemampuan berdasarkan
                   hasil pemetaan

2     Kompetensi     Memfasilitasi calon kepala             Penyusunan RKAS
      Manajerial     sekolah untuk memahami                 Pengelolaan Pendidik
                     delapan standar nasional                dan            Tenaga
                     pendidikan, komponen-                   Kependidikan
                     komponen perencanaan,                  Pengelolaan Sarana
                     evaluasi diri sekolah, serta            dan Prasarana
                     penyusunan RKJM dan                    Pengelolaan Peserta
                     RKAS.                                   Didik
                                                            Pengelolaan
                                                             Kurikulum
                                                            Pengelolaan
                                                             Keuangan Sekolah
                                                            TIK             dalam
                                                             Pembelajaran
                                                            Pembinaan
                                                             Administratif Sekolah
                                                            Monitoring        dan
                                                             Evaluasi
3     Supervisi      Memfasilitasi calon kepala            Supervisi Akademik
      Akademik       sekolah untuk memahami
                     konsep dasar supervisi
                     akademik.
III   PENUNJANG
1     Pembukaan/     Pembukaan dan                  Acara seremonial yang
      Penutupan      penutupan                      berisikan sambutan-
                     penyelenggaraan diklat.        sambutan dan informasi
                                                    kediklatan
2     Orientasi      Memahami orientasi                      Struktur Program
      Program        program dalam bentuk                    Strategi
                     pemaparan dan diskusi                    Pembelajaran


                                9
MATA                                       INSTRUMEN/MATERI
 NO                           TUJUAN
         DIKLAT                                            DIKLAT
                      tentang struktur program,       Model Pelatihan
                      strategi pembelajaran,          Penilaian
                      model pelatihan,                kelulusan
                      penilaian, dan kelulusan.

 3    Rencana      Membekali peserta                 Format RTL
      Tindak       dengan perencanaan                AKPK calon kepala
      Kepemimpinan tindak lanjut OJL yang             sekolah/madrasah
                   sistematis dan sesuai
                   dengan hasil analisis EDS
                   dan AKPK calon kepala
                   sekolah/madrasah.

 4    Pre-test dan    Mengetahui pencapaian         Tes kognitif tentang
      Post-test       peningkatan kompetensi        kompetensi manajerial
                      calon kepala                  dan supervisi akademik
                      sekolah/madrasah.

 5    Evaluasi        Mengetahui kualitas           Instrumen evaluasi
                      program dan layanan           program dan evaluasi
                      diklat In-Service Learning1   layanan diklat In-Service
                                                    Learning 1

2. On-the-Job Learning
                                  Tabel 3
                 Struktur Kurikulum On-the-Job Learning

 NO                      MATA DIKLAT                        JUMLAH JAM
 1    Pelaksanaan rencana tindakan di sekolah magang           3 bulan
      baik di sekolah tempat calon kepala                     (200 JP)
      sekolah/madrasah




                                10
Tabel 3.1
                 Kegiatan dan Jenis Tagihan pada OJL

                                                    Alokasi waktu
N0   Kegiatan dan Jenis Tagihan pada OJL
                                             Sekolah   Sekolah      Jum
                                             Sendiri     lain        lah

1    Rencana Tindak Kepemimpinan               40                   40

2    observasi pembelajaran guru junior        20                   20

3    Penyusunan perangkat pembelajaran         40                   40

4    Tugas mandiri/Kajian

     4.1   Mengkaji RKS                        8          4         12

     4.2   Mengkaji pengelolaan kurikulum      8          4         12

           Mengkaji pengelolaan Pendidik
     4.3   dan tenaga kependidikan             4          2          6

     4.4   Mengkaji Pengelolaan Sarpras        4          2          6

           Mengkaji pengelolaan peserta
     4.5   didik                               4          2          6

     4.6   Mengkaji pengelolaan keuangan       4          2          6

           Mengkaji pengelolaan tenaga
     4.7   Administrasi                        4          2          6

           Mengkaji TIK dalam
     4.8   pembelajaran                        2          1          3

           Mengkaji Pelaksanaan Monitoring
     4.9   dan Evaluasi                        2          1          3

     Upaya peningkatan kompetensi di
     sekolah magang berdasarkan hasil
5    AKPK                                                20         20

6    Penyusunan portofolio                     10        10         20

     Jumlah                                   150        50         200




                                11
Tabel 4
                    Deskripsi Kurikulum On-the-Job Learning

           MATA                                         INSTRUMEN/MATERI
  NO                              TUJUAN
          DIKLAT                                             DIKLAT
   1   Pelaksanaan       Memperoleh pengalaman          Format Rencana
       rencana           kepemimpinan dan                Tindak Lanjut
       tindak lanjut     mempraktikkan
                                                        Flexible learning
       di sekolah        pengetahuan yang
       sendiri &         diperoleh pada saat In-
       sekolah           Service Learning 1
       magang


3. In-Service Learning 2
                                     Tabel 5
                    Struktur Kurikulum In-Service Learning 2

 NO                       MATA DIKLAT                           JUMLAH JAM
  1    Penjelasan kriteria kelulusan                               1 JP
  2    Presentasi hasil On the Job Learning                        10 JP
  3    Penilaian Portofolio                                        14 JP
  4    Refleksi Pelatihan                                          3 JP
  5    Evaluasi                                                    1 JP
  6    Penutupan                                                   1 JP
       Jumlah                                                      30 JP


                                     Tabel 6
                    Deskripsi Kurikulum In-Service Learning 2

           MATA                                          INSTRUMEN/MATERI
  NO                              TUJUAN
          DIKLAT                                              DIKLAT
   1   Penjelasan        Memberikan informasi          Lembar penilaian
       kriteria          tentang indikator kelulusan   presentasi
       kelulusan         diklat                        Lembar penilaian portofolio
   2   Presentasi        Memberikan kesempatan         Bahan presentasi
       hasil On the      peserta memaparkan dan        Laporan OJL
       Job Learning      saling-bertukar informasi     Lembar penilaian
                         tentang hasil OJL             presentasi
   3   Penilaian         Menilai kualitas              Lembar penilaian portofolio
       portofolio        pelaksanaan OJL peserta



                                    12
MATA                                      INSTRUMEN/MATERI
    NO                         TUJUAN
           DIKLAT                                          DIKLAT
     4   Refleksi      Memberi kesempatan           Lembar refleksi diklat
         Pelatihan     peserta untuk merefleksi
                       diri atas pencapain
                       peningkatan pengetahuan,
                       pengalaman selama
                       mengikuti diklat
     5   Evaluasi      Mengetahui kualitas          Instrumen evaluasi
                       program dan layanan diklat   program dan evaluasi
                       In-Service Learning 2        layanan diklat In-Service
                       calon kepala                 Learning 2
                       sekolah/madrasah
     6   Penutupan     Menutup penyelenggaraan      Acara seremonial yang
                       diklat                       berisikan sambutan-
                                                    sambutan dan informasi
                                                    kediklatan



C. Penyiapan Diklat
  Penyiapan diklat dilakukan oleh lembaga diklat yang ditunjuk. Dalam
  kegiatan penyiapan diklat ini lembaga diklat menyusun program diklat
  calon kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil analisis kebutuhan
  pengembangan keprofesian (AKPK) calon kepala sekolah/madarasah,
  sebagaimana dijelaskan pada juklak AKPK. Dari hasil analisis AKPK
  ditentukan kebutuhan umum peserta diklat dan kebutuhan khusus
  masing-masing peserta diklat. Kebutuhan umum adalah agregat dari
  kebutuhan diklat seluruh calon kepala sekolah/madrasah yang ada
  pada suatu kabupaten/kota, sedangkan kebutuhan khusus adalah
  kebutuhan diklat dari masing-masing calon kepala sekolah/madrasah
  yang secara signifikan berbeda satu dengan lainnya. Kebutuhan umum
  akan dikembangkan menjadi program diklat pada In-Service Learning
  1, dan kebutuhan khusus akan menjadi fokus rencana tindak lanjut
  masing-masing calon kepala sekolah/madrasah pada kegiatan On-the-
  Job Learning.


D. Prosedur Pelaksanaaan Diklat
  Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Calon Kepala
  Sekolah/Madrasah meliputi 3 (tiga) tahapan seperti tersebut pada awal
  petunjuk pelaksanaan ini, yakni In-Service Learning 1, On-the-Job
  Learning, dan In-Service Learning 2. Untuk memudahkan pemahaman,


                                  13
alur kegiatan diklat disajikan dalam skema di bawah ini. Namun,
karena pelaksanaannya mencakup kegiatan penyiapan dan pelaporan,
maka skema juga akan memasukkan kedua kegiatan tersebut.


                             Diagram 1
     Prosedur Pelaksanaan Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah




HASIL AKPK
CALON KS/M




                                                      LAPORAN KE
                                                          DINAS




                             14
BAB III

             PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON KEPALA
                      SEKOLAH/MADRASAH

Penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah/madrasah meliputi a)
penyelenggara diklat; b) narasumber/fasilitator; c) peserta; d) waktu; e)
tempat; f) fasilitas diklat; g) metode diklat; h) bahan ajar/buku sumber; i)
kegiatan belajar; j) penilaian peserta dan k) sumber pembiayaan.


A. Penyelenggara
   Penyelenggara pendidikan dan pelatihan (diklat) calon kepala
   sekolah/madrasah adalah LPPKS, LPMP, PPPPTK, Badan Diklat
   Daerah, dan lembaga diklat lain yang terakreditasi.


B. Narasumber/fasilitator
   Nara sumber atau fasilitator diklat calon kepala sekolah/madrasah
   adalah widyaiswara LPPKS/LPMP/PPPPTK, pengawas, kepala
   sekolah, dan dosen perguruan tinggi, yang memiliki sertifikat master
   trainer.


C. Peserta
   Peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah adalah calon kepala
   sekolah/madrasah yang telah lulus seleksi administratif dan seleksi
   akademik.


D. Waktu
   Pelaksanaan diklat calon kepala sekolah/madrasah dengan durasi
   waktu sebagai berikut:
   1. In-Service Learning 1 : 70 jpl / 7 hari
   2. On-the-Job Learning : 200 jpl/ 3 bulan
   3. In-Service Learning 2 : 30 jpl / 3 hari

    Adapun tanggal pelaksanaan ditentukan oleh lembaga diklat setelah
    berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor
    Wilayah Kementerian Agama atau Kantor Kementerian Agama


                                    15
Kabupaten/Kota yang menunjuk lembaga diklat tersebut sebagai
    pelaksana diklat.


E. Tempat
    Tempat pelaksanaan diklat ditentukan oleh lembaga diklat setelah
    berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor
    Wilayah Kementerian Agama atau Kantor Kementerian Agama
    Kabupaten/Kota yang menunjuk lembaga diklat tersebut sebagai
    pelaksana diklat.


F. Fasilitas Diklat
    Fasilitas ruang belajar dalam pelaksanaan In-Service Learning 1 dan 2
    antara lain:
     1. Ruang belajar yang memadai untuk 24 orang
     2. Media pembelajaran, antara lain LCD projector, laptop, whiteboard,
        flipchart, papan flanel dan sebagainya.

    Fasilitas On-the-Job Learning
    Sesuai dengan fasilitas yang dimiliki sekolah yang menjadi tempat
    pelaksanaan On-the-Job Learning.


G. Metode Diklat
    Diklat calon kepala sekolah/madrasah menggunakan metode
    experiential learning. Adapun jenisnya antara lain curah pendapat,
    studi kasus, kunjungan, refleksi diri, praktik, magang, bekerja, diskusi
    kelompok dan kelas, simulasi, penugasan individual dan kelompok,
    bermain peran, dan sebagainya.



H. Bahan Ajar atau Buku Sumber
    Untuk kepentingan pelaksanaan diklat calon kepala sekolah/madrasah
    telah dikembangkan 12 paket pembelajaran sebagai rujukan, yaitu:
     Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan
      Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKAS)
     Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
     Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah



                                     16
   Pengelolaan Peserta Didik
       Pengelolaan Kurikulum
       Pengelolaan Keuangan Sekolah
       Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran
       Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
       Supervisi Akademik
       Kepemimpinan Terpadu
       Pengembangan Kegiatan Produksi dan Jasa Sekolah

   Bila dipandang perlu, lembaga diklat calon kepala sekolah/madrasah
   dapat menambah dan memperkaya materi dari sumber belajar lain.

I. Kegiatan belajar
   Kegiatan belajar peserta selama diklat berlangsung melalui tahap-
   tahap sebagai berikut:

   1. In-Service Learning 1
        Langkah-langkah kegiatan pada tahap In-Service Learning 1
        disajikan dalam diagram 3 di bawah ini.
                                            Diagram 2
                               Langkah-langkah In-Service Learning 1

        Langkah 1                         Langkah II                       Langkah III

                                                                        PELAKSANAAN
        REGISTRASI                      PEMBUKAAN                          DIKLAT

   Peserta melakukan               Pembukaan oleh kepala           Peserta mengikuti
    registrasi.                      penyelenggara.                   Pendidikan dan Pelatihan
   Peserta mengisi biodata.        Kebijakan dinas pendidikan      Penyusunan Rencana
   Peserta mendapat                Penjelasan Teknis (orientasi     tindak lanjut (berdasarkan
    training kit.                    Program)                         hasil AKPK masing-masing
                                                                      peserta)




                                         Langkah V                       Langkah IV

                                                                      EVALUASI DIKLAT
                                        PENUTUPAN

                                   Penutupan oleh kepala            Evaluasi :
                                    penyelenggara.                     penyelenggaraan diklat.
                                   Penyelesaian administrasi.         Program diklat.
                                                                       Fasilitator diklat.




                                                17
Kegiatan dalam setiap langkah pada diagram di atas dapat dijelaskan
sebagai berikut.

 Langkah I   Semua peserta mengisi biodata, kemudian menerima
             training kit. Peserta diminta mempelajarinya terlebih
             dahulu agar mereka memiliki gambaran tentang
             kegiatan dan materi diklat yang akan diikuti.
 Langkah II Pembukaan diklat dilanjutkan dengan penyampaian
             informasi tentang kebijakan dalam bidang pendidikan
             oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota. Hal ini
             dilakukan agar peserta diklat dapat memahami arah
             kebijakan dinas pendidikan setempat.
 Langkah III Pelaksanaan diklat sesuai dengan program pokok untuk
              meningkatkan penguasaan terhadap 5 (lima) dimensi
              kompetensi kepala sekolah/madrasah. Pada akhir
              kegiatan peserta menyusun rencana tindak yang akan
              dilaksanakan dalam kegiatan On-the-Job Learning.
 Langkah IV Evaluasi        pelaksanaan      diklat    calon     kepala
              sekolah/madrasah dilakukan secara menyeluruh dan
              berkesinambungan mulai dari proses pengelolaan
              diklat, nara sumber dan fasilitator, program diklat, serta
              penyelenggaraan diklat tersebut.
 Langkah V Penutupan diklat calon kepala sekolah/madrasah
              dilaksanakan setelah semua program pokok dilakukan.
              Pada tahap ini kepada peserta tidak diberikan sertifikat
              atau keterangan lulus.


2. Tahap on the job learning

   Langkah-langkah diklat calon kepala sekolah/madrasah pada tahap
   On-the-Job Learning disajikan dalam diagram 3 di bawah ini.




                                 18
Diagram 3
                       Langkah-langkah On-the-Job Learning


     Langkah 1                          Langkah II                         Langkah III
     PERSIAPAN                        PELAKSANAAN                        REFLEKSI DAN
     PROGRAM                            PROGRAM                           PERBAIKAN

 Perkenalan dan Orientasi    Membangun komitmen
 Verifikasi program          Penjelasan teknis magang               Refleksi penyelesaian
 Perancangan program         Peserta menerapkan hasil pelatihan      tugas-tugas.
  sesuai verifikasi            In Service Learning 1 di sekolah
                                                                        Refleksi terhadap
 Pengesahan program           berdasarkan analisis AKPK masing-
  oleh kepala sekolah          masing peserta.                           best practice kepala
  diketahui fasilitator       Peserta mencermati best practice          sekolah (jika ada).
                               yang dilakukan kepala sekolah (jika
                               ada).
                                        Langkah V                         Langkah IV

                                                                         PENYUSUNAN
                                       EVALUASI                            LAPORAN

                                 Penilaian para peserta oleh         Finalisasi Penyusunan laporan
                                  pembimbing On the Job                pelaksanaan program.
                                  learning
                                                                      Menulis laporan best practice
                                                                       yang didapatkan (jika ada).

Kegiatan dalam setiap langkah pada diagram di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut.

Langkah I               1. Perkenalan dan Orientasi Lapangan
Persiapan               2. Verifikasi rancangan program yang telah dibuat saat
Program                    In-Service Learning 1 dengan pelaksanaan program
                           kekepalasekolahan
                        3. Perancangan program sesuai hasil verifikasi
                        4. Pengesahan program oleh kepala sekolah dengan
                           diketahui fasilitator

Langkah II              1. Membangun komitmen
Pelaksanaan             2. Penjelasan teknis magang
Program                 3. Peserta menerapkan hasil pelatihan In-Service
                           Learning 1 di sekolah.
                        4. Peserta mencermati best practice yang dilakukan
                           kepala sekolah (jika ada).

Langkah III             1. Refleksi penyelesaian tugas-tugas.
Refleksi dan            2. Refleksi terhadap best practice kepala sekolah (jika
Perbaikan                  ada).
Program


                                         19
Langkah IV             1. Finalisasi Penyusunan laporan sesuai dengan
    Penyusunan                tagihan-tagihan pelatihan In-Service Learning 1
    Laporan                   untuk disajikan di depan fasilitator pada In-Service
                              Learning     2   dan     mendapatkan       penilaian.
                              Rekomendasi pelaksanaan program.
                           2. Menulis laporan best practice yang didapatkan (jika
                              ada).
    Langkah V                 Penilaian para peserta oleh pembimbing On-the-Job
    Evaluasi                  Learning


3. Tahap In-Service Learning 2

   Langkah-langkah diklat calon kepala sekolah/madrasah pada tahap
   In-Service Learning 2 disajikan dalam diagram 4 di bawah ini.

                                      Diagram 4
                         Langkah-langkah In-Service Learning 2


        Langkah 1                        Langkah II                  Langkah III


       REGISTRASI &                    PELAKSANAAN               EVALUASI DIKLAT
        ORIENTASI                         DIKLAT

    Peserta melakukan              Penilaian Portofolio    Evaluasi :
     registrasi.                    Presentasi hasil OJL      penyelenggaraan diklat.
    Peserta mengisi biodata.                                  Evaluasi Program
    Peserta mendapat                                          Fasilitator diklat.
     informasi tentang
     kriteria kelulusan.




                                                                    Langkah IV


                                                                    PENUTUPAN


                                                             Penutupan oleh kepala
                                                              penyelenggara.
                                                             Penyelesaian administrasi.




                                         20
Kegiatan dalam setiap langkah pada diagram di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut

Langkah I     Semua peserta diberikan informasi tentang kriteria
              kelulusan.

Langkah II    1. Pembukaan kegiatan in service learning II
              2. Penilaian portofolio untuk mengetahui hasil-hasil
                 OJL dengan berbagai macam penilaian.
                 Penilaian hasil OJL dilakukan dengan presentasi
                 tentang best practice dan studi kasus untuk
                 mengungkap hasil temuan terbaik di sekolah dan
                 mengukur kemampuan menyelesaikan kasus.
              3. Pemberian feed-back kepada masing-masing
                 peserta.

Langkah III   Evaluasi diklat secara menyeluruh, mulai dari proses
              pengelolaan diklat, evaluasi terhadap nara sumber/
              fasilitator, evaluasi terhadap program diklat sampai
              pada evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat
              calon kepala sekolah/madrasah.

Langkah IV    1. Penutupan pendidikan dan pelatihan calon
                 kepala sekolah/ madrasah dilaksanakan setelah
                 semua program pokok dilakukan dan diakhiri
                 dengan pemberian keterangan lulus dari lembaga
                 diklat.
              2. Pengusulan peserta yang dinyatakan lulus untuk
                 mendapatkan sertifikat kepala sekolah dan nomor
                 unik kepala sekolah dari LPPKS.




                           21
1.    Tahap-tahap Kegiatan Belajar In-Service Learning 1

                               Skema III.1.
           Tahap-tahap Kegiatan Belajar In-Service Learning 1


                           Happening Art (tayangan film yang relevan)
                           Perkenalan
     Pengkondisian         Penjelasan tentang kompetensi yang hendak
                            dicapai, skenario pembelajaran, dan jenis
                            tagihan.



     Kegiatan Inti        Eksplorasi:
     Eksplorasi:           Menuliskan permasalahan berkenaan dengan
                            topik yang dibahas.
                           Fasilitator mengambil permasalahan yang relatif
                            sama
                           Melakukan identifikasi permasalahan yang
                            berkaitan dengan permasalahan utama.
                           Peserta menetapkan 3 masalah dari sejumlah
                            masalah yang ada

     Elaborasi:           Elaborasi:
                           Fasilitator memberikan informasi tentang konsep
                             dasar berakaitan dengan masalah utama.
                           Melakukan tanya jawab terkait materi.
                           Menemukan berbagai solusi alternatif dalam
                             pemecahan masalah.
                           Mendiskusikan hasil identifikasi solusi alternatif
                             pemecahan masalah.
     Refleksi:            Refleksi:
                           Berdasarkan hasil-hasil diskusi peserta.
                           Meminta 2 orang peserta untuk menyampaikan
                            kesan tentang pembahasan materi.




                             Menarik kesimpulan secara umum
 Penutup                     Memberikan penguatan
                             Penjelasan lebih lanjut berkenaan dengan
                              kegiatan On the Job Learning




                                  22
2.    Tahap-tahap Kegiatan Belajar On-the-Job Learning

                             Skema III.2.
           Tahap-tahap Kegiatan Belajar On-the-Job Learning

                            Penjelasan tentang kompetensi yang hendak
     Pengkondisian           dicapai, skenario On-the-Job Learning, dan
                             jenis tagihan.



     Kegiatan Inti         Eksplorasi:
     Eksplorasi:            Menuliskan permasalahan yang ada di
                             sekolah yang menjadi tempat magang.
                            Mencari solusi pemecahan masalah dengan
                             menerapkan hasil pelatihan In-Service
                             Learning 1
                            Mencermati pola kerja dan best practice yang
                             dilakukan kepala sekolah (jika ada)

                           Elaborasi:
     Elaborasi:             Pembimbing memberikan informasi tentang
                              konsep dasar berakaitan dengan masalah
                              utama.
                            Menemukan berbagai solusi alternatif dalam
                              pemecahan masalah.
                            Mendiskusikan hasil identifikasi solusi
                              alternatif pemecahan masalah.
     Refleksi:             Refleksi:
                            Penyelesaian tugas-tugas
                            Best practice kepala sekolah (jika ada)



                            Penyusunan portofolio/tagihan-tagihan yang
                             ditentukan
     Penutup                Penulisan laporan In-Service Learning 1 dan
                             On-the-Job Learning
                            Persiapan presentasi On-the-Job Learning
                             dalam In-Service Learning 2




                               23
3.    Tahap-tahap Kegiatan Belajar In-Service Learning 2

                                 Skema III.3
             Tahap-tahap Kegiatan Belajar In-Service Learning 2

                               Penjelasan tentang kompetensi yang hendak
        Pengkondisian           dicapai, skenario In-Service Learning 2 dan
                                jenis tagihan.



        Kegiatan Inti         Eksplorasi:
        Eksplorasi:           Penjelasan kriteria kelulusan diklat
                               Penilaian portofolio
                               Presentasi hasil On-the-Job Learning

        Elaborasi:            Elaborasi:
                               Pembimbing memberikan evaluasi terhadap
                                 portofolio dan hasil presentasi hasil On-the-
                                 Job Learning

        Refleksi:             Refleksi:
                               Menyimpulkan semua hasil kegiatan
                               Perwakilan peserta memberikan evaluasi
                                penyelenggaraan diklat


                               Penutupan diklat
        Penutup                Pemberian keterangan lulus
                               Pengusulan untuk mendapatkan sertifikat
                                dan NUKS




J. Penilaian Peserta
   Penilaian dilakukan terhadap peserta mencakup aspek knowledge,
   attitude dan skill.
   Impelementasi penilaian knowledge dilakukan pada In-Service
   Learning 1, dengan menggunakan instrumen pre test dan post test.
   Implementasi penilaian attitude dilakukan secara menyeluruh baik
   pada saat In-Service Learning 1, on the job Learning, dan In-Service
   Learning 2.
   Implementasi penilaian skill dilakukan terhadap portofolio dan
   presentasi hasil yang dilakukan pada On-the-Job Learning.



                                   24
Secara rinci penilaian dilakukan berdasarkan petunjuk teknis pada
   lampiran petunjuk pelaksanaan ini.


K. Sumber Pembiayaan
   Sumber     dana    pendidikan   dan   pelatihan   calon   kepala
   sekolah/madrasah berasal dari APBD/APBN. Anggaran tersebut
   digunakan untuk biaya: (1) penyelenggaraan In-Service Learning 1,
   In-Service Learning 2; dan (2) biaya kegiatan dan pemantauan
   kegiatan On-the-Job Learning peserta.



L. Monitoring dan Evaluasi
   Selama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan calon kepala
   sekolah/madrasah dari lembaga-lembaga berikut :
   1. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
      Penjaminan Mutu Pendidikan;
   2. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
      (LPPKS);
   3. Lembaga Penyelenggara Diklat.




                                 25
BAB IV

                 EVALUASI DAN PELAPORAN DIKLAT


Pada bab ini akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan evaluasi dan
pelaporan diklat yang meliputi a) evaluasi proses; b) pelaporan diklat; dan
c) sertifikat dan NUKS.

A. Evaluasi Proses
    Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penyelenggaraan diklat calon
    kepala sekolah/madrasah, maka dilakukan evaluasi. Adapun evaluasi
    yang dilakukan adalah sebagai berikut :

    a. Evaluasi Program Kegiatan Diklat, meliputi :
        Kejelasan tujuan diklat calon kepala sekolah/madrasah;
        Relevansi diklat calon kepala sekolah/madrasah dengan
          kebutuhan peserta;
        Sistematika penyajian materi secara keseluruhan;
        Kelayakan alokasi waktu per sesi secara keseluruhan;
        Nilai tambah dari materi sajian secara keseluruhan;
        Ketercapaian tujuan diklat calon kepala sekolah/madrasah
          secara keseluruhan.
        Pelaksanaan diklat secara keseluruhan

    b. Evaluasi Fasilitator/Narasumber, meliputi :

         Penguasaan materi;
         Sistematika penyajian;
         Kemampuan menyajikan
         Relevansi materi dengan tujuan
         Penggunaan metode dan media pembelajaran
         Penggunaan bahasa
         Ketepatan menjawab pertanyaan peserta;
         Kemampuan memotivasi peserta
         Kualitas bahan ajar
         Gaya, sikap, dan perilaku
         Kerapian dalam berbusana/penampilan;
         Ketepatan waktu, kehadiran dan penyajian materi;
         Kerjasama antar fasilitator/narasumber.


                                     26
c. Evaluasi Layanan, meliputi :

  1. Fasilitas ruang belajar (In Service Learning)

         Kondisi fasilitas ruang belajar
         Perbandingan luas ruang belajar dengan jumlah peserta
         Ketersediaan alat tulis kelas
         Ketersediaan alat tulis peserta

  2. Akomodasi

         Perlengkapan kamar (meja, Kursi, almari, dll)
         Penerangan kamar
         Kebersihan kamar
         Perlengkapan kamar kecil (kamar mandi dan wc)
         Kebersihan kamar kecil
         Ketersedian air bersih dan kamar kecil
         Penerangan kamar kecil

  3. Konsumsi

         Kualitas menu makanan utama
         Variasi menu makanan utama
         Jumlah makanan utama
         Kebersihan makanan utama
         Kebersihan alat makan
         Kebersihan ruang makan
         Pelayanan petugas
         Variasi kudapan
         Jumlah kudapan
         Pelayanan kudapan
         Variasi minuman
         Jumlah minuman
         Kebersihan alat minum
         Kebersihan minuman

Kisi-kisi penilaian instrumen evaluasi pelaksanaan diklat dapat dilihat
pada Petunjuk Teknis (Juknis) Penilaian Peserta Diklat (lampiran 5)




                                  27
B. Pelaporan
   Pada akhir pelaksanaan kegiatan pelatihan penyelenggara pendidikan
   dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah diwajibkan membuat
   laporan tertulis dan menyampaikannya kepada Kepala Dinas
   Pendidikan. Sistematika laporan dapat dilihat pada Petunjuk Teknis
   (Juknis) Pelaksanaan In-Service Learning 2 (lampiran 4)


C. Penerbitan Sertifikat dan Nomor Unik Kepala Sekolah
   Sertifikat dan Nomor Unik Kepala Sekolah diusulkan oleh Dinas
   Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau Kantor Wilayah Kementerian
   Agama atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota kepada
   LPPKS berdasarkan hasil pendidikan dan pelatihan calon kepala
   sekolah/madrasah oleh lembaga diklat calon kepala sekolah yang
   terakreditasi. Selanjutnya LPPKS akan menerbitkan Sertifikat dan
   Nomor Unik Kepala Sekolah/Madrasah yang ditandatangani oleh
   Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
   Penjaminan Mutu Pendidikan. Proses pemerolehan sertifikat dan
   nomor unik kepala sekolah dapat dilihat pada Petunjuk Pelaksanaan
   (Juklak) Pemerolehan Sertifikat dan Nomor Unik Kepala Sekolah/
   Madrasah.




                                 28
BAB V

                              PENUTUP


Salah satu upaya untuk memperoleh calon kepala sekolah/madrasah
yang kompeten adalah dengan memberikan diklat yang berkualitas.
Dengan diklat calon kepala sekolah/madrasah yang berkualitas akan
menghasilkan calon kepala sekolah/madrasah yang profesional yang
pada akhirnya akan memacu peningkatan kinerja sekolah yang
dipimpinnya ke arah peningkatan mutu, relevansi dan daya saing
pendidikan.

Petunjuk pelaksanaan ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak dalam
penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah/madrasah yang berkualitas.
Semoga petunjuk pelaksanaan ini dapat memberikan kontribusi bagi
terpilihnya kepala sekolah/madrasah terbaik, demi terwujudnya pendidikan
Indonesia yang lebih baik.




                                  29
LAMPIRAN 1
Petunjuk Teknis (Juknis) Penyusunan Program Diklat Calon KSM
PETUNJUK TEKNIS
PENYUSUNAN PROGRAM DIKLAT CALON KEPALA
               SEKOLAH




                       PROGRAM

            PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH

                      TAHUN 2012




 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH

         KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

                         2011




                           i
KATA PENGANTAR




      Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat
menyelesaikan penyusunan Petunjuk Teknis Penyusunan Program
Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012.
      Petunjuk Teknis ini berisi hal-hal pokok yang perlu diketahui oleh
semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan Diklat Calon Kepala
Sekolah Tahun 2012. Petunjuk Teknis ini disiapkan untuk
memperlancar       jalannya      kegiatan     diklat   calon     kepala
sekolah/madrasah. Oleh sebab itu, sangat diharapkan seluruh Master
Trainer dapat melaksanakan kegiatan penyusunan program diklat
calon kepala sekolah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
oleh kepala BPSDMP dan PMP sehingga dapat menyelenggarakan
diklat calon kepala sekolah secara optimal.
      Penyusunan program diklat calon kepala sekolah perlu
dilaksanakan agar kualitas isi, proses dan hasil diklat dapat dilakukan,
dipantau dan dikendalikan. Oleh sebab itu, kita berharap agar para
Master Trainer dapat memahami dan menyusun program diklat
dengan akurat. Selamat belajar dan berlatih, semoga Allah SWT
memberikan kemudahan kepada kita semua.
                                          Surakarta, Nopember 2011

                                          Kepala,




                                          Prof. Dr. Siswandari, M.Stats.

                                          NIP. 19590201 198503 2 002




                                 i
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
         A. LATAR BELAKANG ........................................................................................1
         B. DASAR HUKUM ..............................................................................................1
         C. TUJUAN............................................................................................................2
         D. SASARAN ........................................................................................................2
         E. MANFAAT ........................................................................................................2
BAB II PELAKSANAAN ............................................................................................ 3
         A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN ....................................................3
         B. UNSUR YANG TERLIBAT.............................................................................3
         C. RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENYUSUNAN PROGRAM
            DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH ..........................................................3
         D. TINDAK LANJUT PELAKSANAAN PENYUSUNAN PROGRAM
            DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH ..........................................................3
         E. STRATEGI PENYUSUNAN STRUKTUR PROGRAM DIKLAT ...............4
         F. KOMPONEN DAN ALUR KEGIATAN..........................................................7
         G. PENJELASAN TEKNIS KEGIATAN.............................................................8
         H. JADWAL KEGIATAN ......................................................................................8
         I. PENDANAAN ..................................................................................................8
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 9




                                                              ii
BAB I
                                PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
  Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menguraikan syarat-syarat dan tahapan
  yang harus dilalui seorang guru untuk dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala
  sekolah/madrasah. Pada Panduan Penyiapan Calon Kepala Sekolah/Madrasah
  tersebut dijelaskan bahwa proses penyiapan calon kepala sekolah/madrasah
  meliputi rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah.
  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
  Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan bahwa kepala sekolah sebagai pimpinan
  tertinggi di sekolah dituntut memiliki lima dimensi kompetensi, yaitu dimensi-dimensi
  kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Sebagai
  konsekuensinya, secara akademik pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
  harus mampu menjamin adanya peningkatan kelima dimensi kompetensi tersebut.

  Diklat Calon Kepala Sekolah merupakan salah satu upaya untuk membekali calon
  kepala sekolah dengan kompetensi yang relevan. Oleh karena itu, pengembangan
  mutu proses pembelajaran diklat difokuskan pada upaya untuk mewujudkan kepala
  sekolah yang amanah, profesional dan berjiwa wirausaha.

  Untuk menjamin muatan atau isi materi pembelajaran diklat secara terstandar,
  diperlukan penyusunan program diklat calon kepala sekolah oleh Master Trainer.
  Dalam implementasinya, penyusunan program diklat calon kepala sekolah
  dilaksanakan oleh lembaga penyelenggara diklat. Agar pelaksanaan penyusunan
  program diklat calon kepala sekolah berlangsung secara efektif dan efisien, dan
  hasilnya dapat dipertanggungjawabkan, diperlukan pembelajaran secara khusus.

  Selain daripada itu, tentang bagaimana proses pendidikan dan pelatihan calon
  kepala sekolah itu harus dilaksanakan, telah dijelaskan dalam Petunjuk
  Pelaksanaan Diklat Calon Kepala Sekolah. Namun, karena proses penyusunan
  program diklat calon kepala sekolah itu melibatkan banyak pihak dan membutuhkan
  pengetahuan dan pemahaman baru, diperlukan sebuah petunjuk operasional yang
  praktis dan rinci agar semua master trainer yang terlibat bisa melaksanakan peran,
  tugas, dan fungsinya secara proporsional dan profesional. Untuk itu dibuatkan
  Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah.

B. DASAR HUKUM
  Dasar hukum penyusunan program diklat calon kepala sekolah adalah:

     1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
        Nasional;
     2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
     3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;


                                           1
4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan
      Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
  5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
      Pendidikan;
  6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
      Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
      Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
  7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
      Penyelenggaraan Pendidikan;
  8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
      Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
      Penyelenggaraan Pendidikan;
  9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun
      2009 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan;
  10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
      2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
  11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2010 tentang
      Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah;
  12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
      Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
      Angka Kreditnya;

C. TUJUAN
  Tujuan Petunjuk Teknis Penyusunan Program            Diklat   Calon   Kepala
  Sekolah/Madrasah adalah untuk memastikan:

   1. struktur program diklat relevan dengan hasil analisis kebutuhan
      pengembangan keprofesian calon kepala sekolah/madrasah;
   2. isi/kandungan/materi    diklat    relevan dengan     kebutuhan
      pengembangan SDM daerah; dan
   3. penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah/madrasah sesuai
      dengan standar yang telah ditetapkan.

D. SASARAN
  Sasaran Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala
  Sekolah/Madrasah adalah dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor
  wilayah kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota,
  penyelenggara diklat, dan master trainer yang melaksanakan In-Service
  Learning 1, On-the-Job Learning dan In-Service Learning 2 pada diklat calon
  kepala sekolah/madrasah.

E. MANFAAT
  Manfaat Petunjuk Teknis Penyusunan         Program   Diklat   Calon   Kepala
  Sekolah/Madrasah adalah:
  1. Pelaksanaan diklat sesuai standar.
  2. Kebutuhan peserta diklat terpenuhi.
                                     2
BAB II
                        PELAKSANAAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan penyusunan program diklat calon kepala sekolah dilaksanakan
sebelum diklat calon kepala sekolah/madrasah selama 3 hari yang setara
dengan 30 JP. Dalam kegiatan tersebut dilakukan penyusunan program diklat
secara bersama antara dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor
wilayah kementerian agama, atau kantor kementerian agama kabupaten/kota,
penyelenggara diklat dan master trainer. Pelaksanaan kegiatan ditetapkan oleh
lembaga penyelenggara diklat.

B. UNSUR YANG TERLIBAT
Unsur yang terlibat dalam kegiatan penyusunan program diklat calon kepala
sekolah adalah:

   1. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian
      agama, dan kantor kementerian agama kabupaten/ kota, yakni pejabat
      struktural yang berwenang;
   2. Penyelenggara diklat, yakni pejabat struktural yang berwenang; dan
   3. Master trainer dan penanggungjawab akademik diklat calon kepala
      sekolah.


C. RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENYUSUNAN
   PROGRAM DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH
  1. Peserta penyusunan program diklat melakukan kegiatan sesuai surat
     tugas yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga.
  2. Kegiatan penyusunan program diklat dilakukan satu kali di awal sebelum
     diklat calon kepala sekolah dilaksanakan.
  3. Jadwal kegiatan penyusunan program diklat ditetapkan oleh lembaga
     penyelenggara diklat calon kepala sekolah.
  4. Materi dan strategi penyusunan program diklat disusun dan ditetapkan
     oleh lembaga penyelenggara diklat calon kepala sekolah.
  5. Setelah selesai melaksanakan penyusunan program diklat, lembaga
     penyelenggara diklat wajib menyusun laporan yang disertai dengan hasil-
     hasil kegiatan dan daftar hadir peserta dan disampaikan kepada institusi
     terkait, dalam hal ini dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor
     wilayah kementerian agama, dan kantor kementerian agama
     kabupaten/kota.


D. TINDAK LANJUT PELAKSANAAN PENYUSUNAN
   PROGRAM DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH
  Setelah selesai melaksanakan penyusunan program diklat, lembaga
  penyelenggara diklat wajib menyusun laporan yang disertai dengan hasil-
  hasil kegiatan dan daftar hadir peserta dan disampaikan kepada institusi
                                    3
terkait, dalam hal ini dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor
     wilayah kementerian agama, dan kantor kementerian agama kabupaten/kota.

E. STRATEGI PENYUSUNAN STRUKTUR PROGRAM
   DIKLAT
1.       In-Service Learning 1
     Penyusunan struktur program didasarkan atas beberapa pertimbangan,
     yaitu kajian empiris piloting selama 2 tahun di 50 kabupaten/kota, hasil
     penelitian di beberapa negara tentang kepemimpinan sekolah, hasil AKPK,
     dan kebutuhan pengembangan SDM di setiap kabupaten/kota.



     Pelaksanaan penyusunan struktur program diklat dilakukan dengan
     menggunakan model Workshop atau Loka Karya.

             STRUKTUR PROGRAM DIKLAT IN-SERVICE LEARNING 1
                                                                    JUMLAH
               NO                  MATA DIKLAT
                                                                      JAM

               A.    UMUM

                       1.    Kebijakan Kementerian Pendidikan        2 JP
                             Nasional

                       2.    Kebijakan Dinas Pendidikan              2 JP
                             Kabupaten/Kota

               B.    INTI

                       1.    Latihan Kepemimpinan                    26 JP

                                Kepemimpinan Spiritual (4)
                                Kewirausahaan (6)
                                Dinamika Kelompok (8)
                                Kepemimpinan Pembelajaran (8)
                       2.    Manajerial                              23 JP

                                Penyusunan RKS (4)
                                Pengelolaan PTK (2)
                                Pengelolaan Sarpras (2)
                                Pengelolaan Peserta Didik (2)
                                Pengelolaan Keuangan Sekolah (3)
                                Teknologi Informasi dan
                                 Komunikasi dalam Pembelajaran
                                 (2)
                                Pembinaan Tenaga Administrasi
                                 Sekolah (2)
                                Pengelolaan Kurikulum (4)
                                Monitoring dan Evaluasi (2)
                       3.    Supervisi Akademik                      8 JP

               C.    PENUNJANG

                       1.    Pembukaan/Penutupan                     2 JP

                       2.    Orientasi Program                       1 JP

                       3.    Rencana Tindak Kepemimpinan             3 JP


                                         4
4.     Pre-test dan Post-test           2 JP

                      5.     Evaluasi                         1 JP

                    Jumlah                                   70 JP




     Penyusunan RTK didasarkan pada AKPK masing-masing calon kepala
     sekolah/madrasah yang secara signifikan berbeda satu dengan lainnya.

     Alur AKPK adalah sebagai berikut:

     Instrumen AKPK yang sudah diisi di-input ke software AKPK.

     Software menganalisis data dan dihasilkan 2 keluaran: (1) Grafik per
     individu, yang berisi gambaran 5 dimensi kompetensi calon KSM; (2)
     hasil pemetaan individu.

     Hasil pemetaan individu digunakan sebagai salah satu landasan
     penyusunan Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK).




2.      On-the Job Learning (OJL) adalah pembelajaran di lapangan dalam
        situasi pekerjaan yang nyata. Dilakukan di 2 (dua) sekolah, yakni di
        sekolah sendiri dan di sekolah lain. Pelaksanaan OJL di sekolah sendiri
        setara dengan 150 JP dan pelaksanaan OJL di sekolah lain setara
        dengan 50 JP. Penetapan durasi waktu OJL di sekolah sendiri dan di
        sekolah lain ditetapkan secara bersama antara penyelenggara diklat dan
        Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah
        kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota.
                                          5
Program OJL terdiri dari: a) Pelaksanaan Rencana Tindak
     Kepemimpinan di sekolah sendiri, b) Pelaksanaan Observasi Terhadap
     Guru Junior, c) Menyusun perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, dan
     Bahan Ajar), d) Pelaksanaan Tugas Mandiri (kajian-kajian), dan e)
     Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Berdasarkan AKPK di sekolah
     lain dan f) penyusunan portofolio serta materi presentasi hasil OJL.


                              STRUKTUR PROGRAM

                             ON THE JOB LEARNING


                                                                        Alokasi waktu
     N0         Kegiatan dan Jenis Tagihan pada OJL
                                                              SEKOLAH     SEKOLAH
                                                              SENDIRI       LAIN        Jumlah

     1    Rencana Tindak Kepemimpinan                           40                       40

     2    observasi pembelajaran guru                           20                       20

     3    Penyusunan perangkat pembelajaran                     40                       40

     4    Tugas mandiri/Kajian

          4.1      Mengkaji RKS                                  8            4          12

          4.2      Mengkaji pengelolaan kurikulum                8            4          12

                   Mengkaji pengelolaan Pendidik dan tenaga
          4.3      kependidikan                                  4            2           6

          4.4      Mengkaji Sarpras                              4            2           6

          4.5      Mengkaji pengelolaan peserta didik            4            2           6

          4.6      Mengkaji pengelolaan keuangan                 4            2           6

          4.7      Mengkaji pengelolaan tenaga Administrasi      4            2           6

          4.8      Mengkaji TIK dalam pembelajaran               2            1           3

          4.9      Mengkaji sistem Monev                         2            1           3

          Upaya peningkatan kompetensi di sekolah
     5    magang berdasarkan hasil AKPK                                       20         20

     6    Penyusunan portofolio                                 10            10         20

          Jumlah                                                150           50         200




3.    In-Service Learning 2 (IN-2) merupakan kegiatan pembelajaran selama
     30 JP dalam bentuk tatap muka antara peserta diklat dengan master
     trainer dilakukan untuk menilai portofolio calon kepala sekolah/madrasah
     dan presentasi hasil OJL. Penilaian portofolio adalah penilaian terhadap
                                    6
sejumlah tagihan hasil pelaksanaan OJL yang dikumpulkan oleh calon
     kepala sekolah/madrasah dalam satu jilid. Penilaian presentasi dilakukan
     melalui penyajian lisan dan menggunakan alat bantu komputer/PC
     dengan program aplikasi Power Point. Presentasi dan tanya jawab
     dilakukan selama minimal 30 menit per peserta. Penilaian menggunakan
     instrumen yang ditetapkan. Pengaturan strategi pelaksanaan In-Service
     Learning 2 ditetapkan oleh lembaga penyelenggara diklat. Strategi dapat
     dilakukan dalam bentuk: a) presentasi peserta satu per satu dihadapan
     master trainer; b) presentasi peserta satu per satu di depan master
     trainer dan peserta diklat lain dalam kelas besar; c) presentasi peserta
     satu per satu dihadapan master trainer dan peserta lain dalam
     kelompok-kelompok kecil.
     Struktur program In-Service Learning 2 dapat dilihat pada tabel.

        STRUKTUR PROGRAM IN-SERVICE LEARNING 2

                                                            JUMLAH
                NO              MATA DIKLAT
                                                              JAM

                1    Penjelasan kriteria kelulusan              1 JP

                2    Presentasi hasil On the Job Learning      10 JP

                3    Penilaian Portofolio                      14 JP

                4    Refleksi Pelatihan                         3 JP

                5    Evaluasi                                   1 JP

                6    Pembukaan/ Penutupan                       1 JP

                     Jumlah                                    30JP



F. KOMPONEN DAN ALUR KEGIATAN
  Komponen kegiatan:

  Pembukaan

  Acara pertama adalah pembukaan, penyampaian informasi teknis kegiatan
  dan informasi yang terkait dengan tujuan workshop.

  Pelaksanaan

  Penyusunan program diklat dengan menggunakan model Workshop ini
  merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan penyelenggaraan diklat
  calon kepala sekolah yang dilakukan Lembaga Penyelenggara Diklat selaku
  pelaksana kegiatan In-Service Learning 1, On-the-Job Learning dan In-
  Service Learning 2.




                                          7
Hari ke 1                            Hari ke 2                                    Hari ke 3


                                                 PENYAJIAN                                  PENUGASAN
         PERSIAPAN                               INFORMASI                                  KELOMPOK


      Menyanyikan lagu kebangsaan           Diklat Calon Kepala Sekolah (IN-ON-IN)      Penyusunan Panduan Diklat
      Sambutan oleh Dinas Pendidikan        Analisis Kebutuhan Pengembangan              In-ON-IN oleh kelompok
      Pembukaan oleh Kepala LPD              Keprofesian Calon Kepala Sekolah             Master Trainer
      Penjelasan Teknis Workshop             (AKPK)                                      Penyusunan Action Plan
       oleh Tim LPD                          Hasil Analisis AKPK Calon Peserta            oleh kelompok Dinas dan
                                              Diklat dan Pembahasan                        LPD
                                                                                          Presentasi Panduan diklat
                                                                                           IN-ON-IN dan Action Plan
                                                                                          Perbaikan




                                                                                                 Hari ke 3



                                                                                             PENUTUPAN

                                                                                          Penutupan oleh Kepala LPD
                                        Gambar Alur Kegiatan                              Penyelesaian administrasi




G. PENJELASAN TEKNIS KEGIATAN
1. Penyusunan Panduan Diklat, meliputi a) Panduan In-Service Learning 1; b)
   Panduan On-the-Job Learning; c) Panduan Pendampingan OJL; d) Panduan
   In-Service  Learning    2.  Penyusunan     panduan     dilakukan   oleh
   penanggungjawab akademik diklat dan master trainer dari Lembaga
   Penyelenggara Diklat (LPD).
2. Penyusunan Action Plan, meliputi a) Rencana Kegiatan; b) Rencana
   Anggaran Kegiatan. Penyusunan Action Plan dilakukan oleh
   penanggungjawab diklat dan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/ kota,
   kantor wilayah kementerian agama, dan kantor kementerian agama
   kabupaten/kota.

H. JADWAL KEGIATAN
 Jadwal kegiatan penyusunan program diklat calon kepala sekolah sebagai
 contoh terlampir.

I. PENDANAAN
  Seluruh kegiatan penyusunan program diklat calon kepala sekolah ini
  dibiayai oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor wilayah
  kementerian agama, atau kantor kementerian agama kabupaten/kota pada
  tahun tersebut dan anggarannya disusun bersama dengan lembaga
  penyelenggara     diklat   yang     ditunjuk oleh   dinas   pendidikan
  provinsi/kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian agama, dan kantor
  kementerian agama kabupaten/ kota tersebut.




                                                         8
BAB III
                              PENUTUP

Dengan diselenggarakannya penyusunan program diklat calon kepala sekolah ini
diharapkan isi/kandungan/materi    diklat relevan dengan kebutuhan
peningkatan kompetensi calon kepala sekolah, struktur program diklat
relevan dengan hasil analisis kebutuhan pengembangan keprofesian calon
kepala sekolah, dan penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah dilakukan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.



Pada akhirnya, pengembangan mutu proses pembelajaran diklat berbasis AKPK
ini diharapkan mampu mewujudkan kepala sekolah yang amanah, profesional dan
berjiwa wirausaha yang bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia.




                                     9
Lampiran-lampiran (dalam CD):

1.   Materi presentasi Diklat calon kepala sekolah/madrasah.
2.   Materi presentasi AKPK calon kepala           sekolah/madrasah.
3.   Contoh hasil analisis AKPK Calon Kepala Sekolah/madrasah.
4.   Contoh panduan In Service Learning 1.
5.   Contoh panduan In Service Learning 2.
6.   Contoh panduan pendampingan OJL.
7.   Contoh action plan (rencana kegiatan).
8.   Contoh rencana anggaran kegiatan.




                                     10
LAMPIRAN 2
Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan In Service
                  Learning 1




                       1
PETUNJUK TEKNIS
 PENYUSUNAN PELAKSANAAN IN-SERVICE
            LEARNING 1




                      PROGRAM

           PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH

                     TAHUN 2012




LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH

        KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

                        2011




                          1
KATA PENGANTAR


      Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan
penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan In-Service Learning 1.
       Petunjuk Teknis ini berisi hal-hal pokok yang perlu diketahui oleh
semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan In-Service Learning 1. Petunjuk
Teknis ini disiapkan untuk memperlancar jalannya kegiatan pelaksanaan In-
Service Learning 1. Oleh sebab itu, sangat diharapkan seluruh lembaga
penyelenggara diklat dan master trainer dapat melaksanakan In-Service
Learning 1 sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh kepala
BPSDMP dan PMP sehingga penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah
berjalan secara optimal.
       Secara khusus, penjaminan mutu penyelenggaran Diklat In-Service
Learning 1 perlu dilakukan agar kualitas isi, proses dan hasil diklat In-Service
Learning 1 dapat dilaksanakan, dipantau dan dikendalikan dengan baik. Oleh
sebab itu, kita berharap agar para Master Trainer memahami dan terampil
melaksanakan In-Service Learning 1 sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Selamat belajar dan berlatih, semoga Allah SWT memberikan
kemudahan kepada kita semua.


                                                Surakarta, Nopember 2011

                                                Kepala,




                                                Prof. Dr. Siswandari, M.Stats.

                                                NIP. 19590201 198503 2 002




                                       i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
        A. LATAR BELAKANG ........................................................................ 1
        B. DASAR HUKUM .............................................................................. 1
        C. TUJUAN .......................................................................................... 1
        D. SASARAN ....................................................................................... 1
        E. MANFAAT ....................................................................................... 1
BAB II PELAKSANAAN..................................................................................... 3
        A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN ........................................ 3
        B. UNSUR YANG TERLIBAT .............................................................. 3
        C. RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN IN SERVICE LEARNING 1 ....... 3
        D. STRUKTUR PROGRAM DIKLAT IN-SERVICE LEARNING 1 ......... 5
        E. DESKRIPSI MATA DIKLAT ............................................................. 6
        F. STRATEGI PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 ................ 7
        G. KOMPONEN DAN ALUR KEGIATAN.............................................. 8
        H. JADWAL KEGIATAN....................................................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 9




                                                      ii
BAB I
                             PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
   Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
   Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menguraikan syarat-syarat
   dan tahapan yang harus dilalui seorang guru untuk dapat diberi tugas tambahan
   sebagai kepala sekolah/madrasah. Pada Panduan Penyiapan Calon Kepala
   Sekolah/Madrasah tersebut dijelaskan bahwa proses penyiapan calon kepala
   sekolah/madrasah meliputi rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan calon
   kepala sekolah/madrasah.

   Rekrutmen meliputi proses pengusulan calon, seleksi administratif dan seleksi
   akademik. Sedangkan pendidikan dan pelatihan adalah proses pemberian
   pengalaman pembelajaran teoritik maupun praktik kepada para calon yang telah
   lulus rekrutmen.

   Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
   Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan bahwa kepala sekolah sebagai
   pimpinan tertinggi di sekolah dituntut memiliki lima dimensi kompetensi, yaitu
   dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi,
   dan sosial. Sebagai konsekuensinya, secara akademik pendidikan dan
   pelatihan calon kepala sekolah harus mampu menjamin adanya peningkatan
   kelima dimensi kompetensi tersebut.

   Diklat In-Service Learning 1 merupakan salah satu upaya untuk membekali
   calon kepala sekolah dengan materi diklat yang akan menambah potensi
   kompetensinya yang relevan, sesuai dengan hasil AKPKnya. Oleh karena itu,
   pengembangan mutu proses pembelajaran diklat In-Service Learning 1
   difokuskan pada upaya untuk membekali pengetahuan, keterampilan dan sikap
   calon kepala sekolah dengan sejumlah materi yang relevan dengan
   pengembangan kompetensi kepala sekolah.

   Untuk menjamin penyelenggaraan diklat In-Service Learning 1 terstandar, dan
   implementasinya relevan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, dan hasilnya
   dapat dipertanggungjawabkan berbagai pihak yang berkepentingan, diperlukan
   pembelajaran secara khusus.

   Selain daripada itu, tentang bagaimana isi, proses dan prosedur pelaksanaan
   diklat In-Service Learning 1, telah dijelaskan dalam Petunjuk Pelaksanaan Diklat
   Calon Kepala Sekolah. Namun, karena diklat In-Service Learning 1 itu
   melibatkan banyak pihak dan membutuhkan pengetahuan dan pemahaman
   baru, diperlukan sebuah petunjuk operasional yang praktis dan rinci agar
   penyelenggara diklat dan Master Trainer yang terlibat bisa melaksanakan peran,
   tugas, dan fungsinya secara proporsional dan profesional. Untuk itu dibuatkan
   Petunjuk Teknis Pelaksanaan In-Service Learning 1.



                                        1
B. DASAR HUKUM
   Dasar hukum pelaksanaan In-Service Learning 1 diklat calon kepala sekolah
   adalah:

         1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
             Nasional;
         2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
             Daerah;
         3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
         4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan
             Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
         5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
             Nasional Pendidikan;
         6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
             Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
             Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
         7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
             dan Penyelenggaraan Pendidikan;
         8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
             Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
             Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
         9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
             63 Tahun 2009 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan;
         10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
             13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
         11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2010
             tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah;
         12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
             Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
             Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
C. TUJUAN
   Tujuan petunjuk teknis pelaksanaan In-Service Learning 1 diklat calon kepala
   sekolah adalah sebagai acuan bagi penyelenggara diklat dalam melaksanakan
   kegiatan diklat In- Service Learning 1 sesuai dengan standar yang telah
   ditetapkan.

D. SASARAN
   Petunjuk teknis pelaksanaan In-Service Learning 1 calon kepala sekolah harus
   dipahami dengan baik oleh penyelenggara diklat dan Master Trainer yang
   melaksanakan In-Service Learning 1, pada Diklat calon kepala sekolah.

E. MANFAAT
   Manfaat petunjuk teknis ini adalah In-Service Learning 1 diklat calon kepala
   sekolah terlaksana sesuai dengan standar.




                                      2
BAB II
                           PELAKSANAAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
   Kegiatan In-Service Learning 1 diklat calon kepala sekolah dilaksanakan dalam
   durasi minimal 70 (tujuh puluh) jam pelajaran @ 45 menit setara minimal 7 hari
   kerja. Pelaksanaan kegiatan In-Service Learning 1 ditetapkan oleh lembaga
   penyelenggara diklat berdasarkan kesepakatan dengan dinas pendidikan
   provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama/kantor
   kementerian agama kabupaten/kota.



B. UNSUR YANG TERLIBAT
  Unsur yang terlibat dalam kegiatan In-Service Learning 1 diklat calon kepala
  sekolah adalah:

     1. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah
        kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota, yakni
        pejabat struktural yang berwenang;
     2. Penyelenggara diklat, yakni pejabat struktural yang berwenang;
     3. Master trainer, yakni widyaiswara, dosen, penanggungjawab akademik
        diklat calon kepala sekolah; dan
     4. Narasumber/fasilitator    lain   yang    relevan    dengan kebutuhan
        pengembangan kompetensi calon kepala sekolah.


C. RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN IN SERVICE LEARNING 1
     1)    In-Service Learning 1 (IN-1) merupakan kegiatan pembelajaran dalam
          bentuk tatap muka antara peserta diklat dengan master trainer, nara
          sumber dan/atau fasilitator sesuai dengan surat tugas yang dikeluarkan
          oleh lembaga penyelenggara diklat.
     2)    Materi diklat mencakup materi umum, materi inti dan materi penunjang.
          Materi inti mencakup: 1) Latihan kepemimpinan; 2) Pengembangan
          keterampilan manajerial; dan 3) Supervisi akademik.
     3)    Materi umum meliputi kebijakan-kebijakan terkait dengan penugasan
          guru sebagai kepala sekolah baik oleh pemerintah pusat maupun
          pemerintah daerah kab/kota/provinsi.         Penetapan     narasumber
          didasarkan atas relevansi dan kompetensi narasumber dengan
          kebutuhan pengembangan kompetensi calon kepala sekolah.
     4)    Materi penunjang meliputi, evaluasi narasumber/master trainer /
          fasilitator, evaluasi program, dan evaluasi penyelenggaraan diklat In-
          Service Learning 1 oleh lembaga penyelenggara diklat. Evaluasi
          dilakukan dengan menggunakan angket yang sudah ditetapkan dalam
          petunjuk teknis ini.
     5)    Latihan kepemimpinan dimaksudkan untuk mengembangkan
          kompetensi kepribadian, sosial dan kewirausahaan calon kepala




                                       3
sekolah melalui: a) kepemimpinan spiritual; b) kewirausahaan; dan c)
    dinamika kelompok, d) kepemimpinan pembelajaran.
6) Pengembangan keterampilan manajerial mencakup a) Penyusunan
    Rencana Kerja Sekolah (RKS); b) Pengelolaan Pendidik dan Tenaga
    Kependidikan; c) Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah; d)
    Pengelolaan Peserta Didik; e) Pengelolaan Kurikulum; f) Pengelolaan
    Keuangan Sekolah; g) Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
    Pembelajaran; h) Pembinaan tenaga administrasi sekolah; i) Monitoring,
    Evaluasi dan Pelaporan
7) Supervisi akademik meliputi perencanaan, pelaksanaan dan tindak
    lanjut supervisi. Materi supervisi lebih ditekankan pada aspek
    pembelajaran guru dengan melakukan kunjungan kelas.
8) Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bahan pembelajaran
    yang telah ditetapkan oleh kepala BPSDM dan PMP.
9) Pengaturan strategi pembelajaran di kelas oleh Master Trainer
    menggunakan hasil analisis individu AKPK calon kepala sekolah
    peserta diklat yang telah dianalisis sebelumnya sebagai pertimbangan
    metodologis.
10) Diklat calon kepala sekolah/madrasah menggunakan metode
    experiential learning. Adapun jenisnya antara lain curah pendapat, studi
    kasus, kunjungan, refleksi diri, praktik, magang, bekerja, diskusi
    kelompok dan kelas, simulasi, penugasan individual dan kelompok,
    bermain peran, dan sebagainya.
11) Pada akhir kegiatan In-Service Learning 1 peserta menyusun rencana
    tindak kepemimpinan yang akan diimplementasikan pada saat On-the-
    Job Learning. Penyusunan rencana tindak kepemimpinan berdasarkan
    hasil analisis EDS masing-masing sekolah dan hasil analisis evaluasi
    diri yang dicerminkan pada hasil AKPK.
12) Penilaian dilakukan oleh Master Trainer dengan menggunakan
    instrumen penilaian yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis
    penilaian.
13) Panduan In-Service Learning 1 ditetapkan dan dikeluarkan oleh
    lembaga penyelenggara diklat calon kepala sekolah/madrasah.
    Pengaturan       jadwal    disepakati   dengan      dinas    pendidikan
    provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama/kantor
    kementerian agama kabupaten/kota.
 14) Kegiatan In-Service Learning 1 diawali dengan Pembukaan dan diakhiri
    dengan pelepasan peserta diklat untuk melaksanakan OJL. Pada saat
    pembukaan diklat diwajibkan untuk menyanyikan lagu kebangsaan
    Indonesia Raya oleh peserta dan undangan.
15) Sebelum pelepasan peserta untuk OJL, Penyelenggara diklat harus
    membagikan Surat Tugas Melaksanakan On The Job Learning yang
    ditetapkan dan dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan. Dalam Surat Tugas
    tersebut dijelaskan tentang a) jadwal pelaksanaan OJL dan b) tempat
    atau sekolah OJL.
16) Untuk kepentingan pengembangan sistem kediklatan maka lembaga
    penyelenggara diklat diwajibkan untuk melakukan monitoring dan
    evaluasi program dan penyelenggaraan program. Metode dan
    instrumen monitoring menggunakan instrumen yang telah ditetapkan
    dalam petunjuk teknis ini.
17) Materi diklat disiapkan oleh LPPKS dan ditetapkan oleh kepala
    BPSDMP dan PMP dalam bentuk CD dan bahan cetak.




                                 4
D. STRUKTUR PROGRAM DIKLAT IN-SERVICE LEARNING 1
Struktur program diklat dan alokasi waktu pembelajaran adalah sebagai berikut:



                 STRUKTUR PROGRAM DIKLAT IN-SERVICE LEARNING 1
                                                                            JUMLAH
  NO                              MATA DIKLAT
                                                                              JAM

  A.      UMUM

                 1.    Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional                 2 JP

                 2.    Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota                 2 JP

  B.      INTI

                 1.    Latihan Kepemimpinan                                      26 JP

                        Kepemimpinan Spiritual (4)
                        Kewirausahaan (6)
                        Dinamika Kelompok (8)
                        Kepemimpinan Pembelajaran (8)
                 2.    Manajerial                                                23 JP

                         Penyusunan RKS (4)
                         Pengelolaan PTK (2)
                         Pengelolaan Sarpras (2)
                         Pengelolaan Peserta Didik (2)
                         Pengelolaan Keuangan Sekolah (3)
                         Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
                          Pembelajaran (2)
                        Pembinaan Tenaga Administrasi Sekolah (2)
                        Pengelolaan Kurikulum (4)
                        Monitoring dan Evaluasi (2)
                 3.    Supervisi Akademik                                        8 JP

  C.      PENUNJANG

                 1.    Pembukaan/Penutupan                                       2 JP

                 2.    Orientasi Program                                         1 JP

                 3.    Rencana Tindak Kepemimpinan                               3 JP

                 4.    Pre-test dan Post-test                                    2 JP

                 5.    Evaluasi                                                  1 JP

          Jumlah                                                                 70 JP




                                         5
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS
LPPKS

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Berita acara rapat kenaikan kelas
Berita acara rapat kenaikan kelasBerita acara rapat kenaikan kelas
Berita acara rapat kenaikan kelasabdul fatwa
 
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKADina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKADina575992
 
final-ppt-rapat komite.pptx
final-ppt-rapat komite.pptxfinal-ppt-rapat komite.pptx
final-ppt-rapat komite.pptxtaufiqhidayat173
 
SKP KEPSEK EKINERJA.pdf
SKP KEPSEK EKINERJA.pdfSKP KEPSEK EKINERJA.pdf
SKP KEPSEK EKINERJA.pdfaakiki1
 
Surat pernyataan aktif melaksanakan tugas ibu kepsek tk labunia
Surat pernyataan aktif melaksanakan tugas ibu kepsek tk labuniaSurat pernyataan aktif melaksanakan tugas ibu kepsek tk labunia
Surat pernyataan aktif melaksanakan tugas ibu kepsek tk labuniaSeptian Muna Barakati
 
Agenda Kegiatan Kepala Sekolah.docx
Agenda Kegiatan Kepala Sekolah.docxAgenda Kegiatan Kepala Sekolah.docx
Agenda Kegiatan Kepala Sekolah.docxrupawan2
 
Format Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinya
Format Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinyaFormat Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinya
Format Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinyaPutri_Handiyarsyah
 
Evaluasi diri guru
Evaluasi diri guruEvaluasi diri guru
Evaluasi diri guruJamaludin ..
 
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptxMATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptxAnonymous6qFUfWZ
 
Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015
Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015
Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015Suparman Man
 
Edisi Revisi-Panduan Pendampingan Implementasi Pembelajaran pada Program SMK ...
Edisi Revisi-Panduan Pendampingan Implementasi Pembelajaran pada Program SMK ...Edisi Revisi-Panduan Pendampingan Implementasi Pembelajaran pada Program SMK ...
Edisi Revisi-Panduan Pendampingan Implementasi Pembelajaran pada Program SMK ...PutimasuraiPutimasur
 
Berita acara serah terima jabatan kepsek
Berita acara serah terima jabatan kepsekBerita acara serah terima jabatan kepsek
Berita acara serah terima jabatan kepseksmp_yudistira
 
Silabus penjas-sma-berkarakter-kelas-xi-semester-2-masbied
Silabus penjas-sma-berkarakter-kelas-xi-semester-2-masbiedSilabus penjas-sma-berkarakter-kelas-xi-semester-2-masbied
Silabus penjas-sma-berkarakter-kelas-xi-semester-2-masbiedOperator Warnet Vast Raha
 
Contoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-cc
Contoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-ccContoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-cc
Contoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-ccmielaanjani
 
31. contoh pengantar dupak
31. contoh pengantar dupak31. contoh pengantar dupak
31. contoh pengantar dupakAlby Alyubi
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docx
HASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docxHASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docx
HASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docxBibuElder
 
Sk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sari
Sk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sariSk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sari
Sk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sariRohandi Nur Satardi
 
CONTOH PKG GURU KELAS
CONTOH PKG GURU KELASCONTOH PKG GURU KELAS
CONTOH PKG GURU KELASYustin Anin
 

Mais procurados (20)

Berita acara rapat kenaikan kelas
Berita acara rapat kenaikan kelasBerita acara rapat kenaikan kelas
Berita acara rapat kenaikan kelas
 
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKADina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
Dina-Penyelarasan Kurikulum dengan IDUKA
 
final-ppt-rapat komite.pptx
final-ppt-rapat komite.pptxfinal-ppt-rapat komite.pptx
final-ppt-rapat komite.pptx
 
SKP KEPSEK EKINERJA.pdf
SKP KEPSEK EKINERJA.pdfSKP KEPSEK EKINERJA.pdf
SKP KEPSEK EKINERJA.pdf
 
Surat pernyataan aktif melaksanakan tugas ibu kepsek tk labunia
Surat pernyataan aktif melaksanakan tugas ibu kepsek tk labuniaSurat pernyataan aktif melaksanakan tugas ibu kepsek tk labunia
Surat pernyataan aktif melaksanakan tugas ibu kepsek tk labunia
 
Agenda Kegiatan Kepala Sekolah.docx
Agenda Kegiatan Kepala Sekolah.docxAgenda Kegiatan Kepala Sekolah.docx
Agenda Kegiatan Kepala Sekolah.docx
 
Format Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinya
Format Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinyaFormat Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinya
Format Buku Raport SD Kurikulum 2013 beserta contoh isinya
 
Evaluasi diri guru
Evaluasi diri guruEvaluasi diri guru
Evaluasi diri guru
 
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptxMATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
 
Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015
Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015
Contoh sk tugas penugasan operator sekolah di sdm 2015
 
Tupoksi subdit Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Tupoksi subdit Monitoring, Evaluasi dan PelaporanTupoksi subdit Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Tupoksi subdit Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
 
Edisi Revisi-Panduan Pendampingan Implementasi Pembelajaran pada Program SMK ...
Edisi Revisi-Panduan Pendampingan Implementasi Pembelajaran pada Program SMK ...Edisi Revisi-Panduan Pendampingan Implementasi Pembelajaran pada Program SMK ...
Edisi Revisi-Panduan Pendampingan Implementasi Pembelajaran pada Program SMK ...
 
Berita acara serah terima jabatan kepsek
Berita acara serah terima jabatan kepsekBerita acara serah terima jabatan kepsek
Berita acara serah terima jabatan kepsek
 
Silabus penjas-sma-berkarakter-kelas-xi-semester-2-masbied
Silabus penjas-sma-berkarakter-kelas-xi-semester-2-masbiedSilabus penjas-sma-berkarakter-kelas-xi-semester-2-masbied
Silabus penjas-sma-berkarakter-kelas-xi-semester-2-masbied
 
Contoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-cc
Contoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-ccContoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-cc
Contoh format-program-pengawas-sekolah-akhmadsudrajat-co-cc
 
31. contoh pengantar dupak
31. contoh pengantar dupak31. contoh pengantar dupak
31. contoh pengantar dupak
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docx
HASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docxHASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docx
HASIL EVALUASI KINERJA PEGAWAI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Buku penghubung BK
Buku penghubung BKBuku penghubung BK
Buku penghubung BK
 
Sk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sari
Sk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sariSk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sari
Sk pembentukan tim uks sekolah dasar negeri 2 pandan sari
 
CONTOH PKG GURU KELAS
CONTOH PKG GURU KELASCONTOH PKG GURU KELAS
CONTOH PKG GURU KELAS
 

Destaque

juklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasah
juklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasahjuklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasah
juklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasahSuaidin -Dompu
 
8. a 1 instrumen pretest & posttest in 1
8. a 1 instrumen pretest & posttest in 18. a 1 instrumen pretest & posttest in 1
8. a 1 instrumen pretest & posttest in 1hartoyo-12_yes
 
penilaian potensi calon kepala sekolah
penilaian potensi calon kepala sekolahpenilaian potensi calon kepala sekolah
penilaian potensi calon kepala sekolahSuaidin -Dompu
 
1. panduan diklat online guru melek it angkatan 1 3 th 2016
1. panduan diklat online guru melek it angkatan 1 3 th 20161. panduan diklat online guru melek it angkatan 1 3 th 2016
1. panduan diklat online guru melek it angkatan 1 3 th 2016sukani
 
1. latihan kepemimpinan
1. latihan kepemimpinan1. latihan kepemimpinan
1. latihan kepemimpinanAndi Johar
 
Paparan program pelatihan kurikulum 2013 di 2014 lppks di bpsdmpkpmp 13 jan
Paparan program pelatihan kurikulum 2013 di  2014 lppks di bpsdmpkpmp 13 janPaparan program pelatihan kurikulum 2013 di  2014 lppks di bpsdmpkpmp 13 jan
Paparan program pelatihan kurikulum 2013 di 2014 lppks di bpsdmpkpmp 13 janI Nyoman Rudi (Sie PK LPPKS)
 
Overview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangi
Overview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangiOverview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangi
Overview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangiI Nyoman Rudi (Sie PK LPPKS)
 
Pedoman penilaian apresiasi 2015 komplit
Pedoman penilaian apresiasi 2015 komplitPedoman penilaian apresiasi 2015 komplit
Pedoman penilaian apresiasi 2015 komplitMuhtar Perhimbar
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013Guru Online
 
Maintenance check list fire protection system
Maintenance check list  fire protection systemMaintenance check list  fire protection system
Maintenance check list fire protection systemRudy Harahap
 
Pedoman pelaksanaan seleksi calon kepala sekolah 222 (1)
Pedoman pelaksanaan seleksi calon kepala sekolah 222 (1)Pedoman pelaksanaan seleksi calon kepala sekolah 222 (1)
Pedoman pelaksanaan seleksi calon kepala sekolah 222 (1)Faculty of Economics
 
2. penyusunan rencana kerja sekolah
2. penyusunan rencana kerja sekolah2. penyusunan rencana kerja sekolah
2. penyusunan rencana kerja sekolahAndi Johar
 
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)Kahar Muzakkir
 
Contoh laporan pengembangan diri
Contoh laporan pengembangan diriContoh laporan pengembangan diri
Contoh laporan pengembangan diriKahar Muzakkir
 
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala SekolahLaporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala SekolahHasto Harjadi
 

Destaque (20)

juklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasah
juklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasahjuklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasah
juklak rekrutmen calon kepala sekolah madrasah
 
8. a 1 instrumen pretest & posttest in 1
8. a 1 instrumen pretest & posttest in 18. a 1 instrumen pretest & posttest in 1
8. a 1 instrumen pretest & posttest in 1
 
penilaian potensi calon kepala sekolah
penilaian potensi calon kepala sekolahpenilaian potensi calon kepala sekolah
penilaian potensi calon kepala sekolah
 
Persentasi ojl cakep 2016
Persentasi ojl cakep 2016Persentasi ojl cakep 2016
Persentasi ojl cakep 2016
 
1. panduan diklat online guru melek it angkatan 1 3 th 2016
1. panduan diklat online guru melek it angkatan 1 3 th 20161. panduan diklat online guru melek it angkatan 1 3 th 2016
1. panduan diklat online guru melek it angkatan 1 3 th 2016
 
1. latihan kepemimpinan
1. latihan kepemimpinan1. latihan kepemimpinan
1. latihan kepemimpinan
 
Paparan program pelatihan kurikulum 2013 di 2014 lppks di bpsdmpkpmp 13 jan
Paparan program pelatihan kurikulum 2013 di  2014 lppks di bpsdmpkpmp 13 janPaparan program pelatihan kurikulum 2013 di  2014 lppks di bpsdmpkpmp 13 jan
Paparan program pelatihan kurikulum 2013 di 2014 lppks di bpsdmpkpmp 13 jan
 
Pretest
PretestPretest
Pretest
 
Overview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangi
Overview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangiOverview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangi
Overview diklat in 1 28 oktober- calon kepala sekolah kab. banyuwangi
 
Pedoman penilaian apresiasi 2015 komplit
Pedoman penilaian apresiasi 2015 komplitPedoman penilaian apresiasi 2015 komplit
Pedoman penilaian apresiasi 2015 komplit
 
Persentasi laporan ojl
Persentasi laporan ojlPersentasi laporan ojl
Persentasi laporan ojl
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
 
Soal kepres 2015
Soal kepres 2015Soal kepres 2015
Soal kepres 2015
 
Maintenance check list fire protection system
Maintenance check list  fire protection systemMaintenance check list  fire protection system
Maintenance check list fire protection system
 
Pedoman pelaksanaan seleksi calon kepala sekolah 222 (1)
Pedoman pelaksanaan seleksi calon kepala sekolah 222 (1)Pedoman pelaksanaan seleksi calon kepala sekolah 222 (1)
Pedoman pelaksanaan seleksi calon kepala sekolah 222 (1)
 
2. penyusunan rencana kerja sekolah
2. penyusunan rencana kerja sekolah2. penyusunan rencana kerja sekolah
2. penyusunan rencana kerja sekolah
 
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)
 
Contoh laporan pengembangan diri
Contoh laporan pengembangan diriContoh laporan pengembangan diri
Contoh laporan pengembangan diri
 
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
TRAINING OF TRAINERS (TOT)TRAINING OF TRAINERS (TOT)
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
 
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala SekolahLaporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
 

Semelhante a LPPKS

Pedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca ukaPedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca ukasugainanaf
 
Pedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca ukaPedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca ukaOom Rohman
 
01 panduan-penyusunan-bahan-uji-berbasis-tik
01 panduan-penyusunan-bahan-uji-berbasis-tik01 panduan-penyusunan-bahan-uji-berbasis-tik
01 panduan-penyusunan-bahan-uji-berbasis-tikeli priyatna laidan
 
Panduan bantuan praktik kerja lapangan
Panduan bantuan praktik kerja lapanganPanduan bantuan praktik kerja lapangan
Panduan bantuan praktik kerja lapanganHerry Siswanto
 
RPBMP-RP Mata Pelatihan e-Kinerja PNS.pdf
RPBMP-RP Mata Pelatihan e-Kinerja PNS.pdfRPBMP-RP Mata Pelatihan e-Kinerja PNS.pdf
RPBMP-RP Mata Pelatihan e-Kinerja PNS.pdfSobirin15
 
Laporan PPL di BKD Kabupaten Lebak
Laporan PPL di BKD Kabupaten LebakLaporan PPL di BKD Kabupaten Lebak
Laporan PPL di BKD Kabupaten LebakAyah'nya Rizam
 
Kompetensi Manajerial.pdf
Kompetensi Manajerial.pdfKompetensi Manajerial.pdf
Kompetensi Manajerial.pdfmaliefendi
 
Panduan teknis penilaian & pengisian rapor di sd
Panduan teknis penilaian & pengisian rapor di sdPanduan teknis penilaian & pengisian rapor di sd
Panduan teknis penilaian & pengisian rapor di sdchairulrafi
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014senior high school of NURIM
 
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenJuknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenImbang Putra
 
Panduan penilaian rapor sd ara - 24 june 2015
Panduan penilaian   rapor sd ara - 24 june 2015Panduan penilaian   rapor sd ara - 24 june 2015
Panduan penilaian rapor sd ara - 24 june 2015Nia Piliang
 
Bahasa indonesia laporan
Bahasa indonesia laporan Bahasa indonesia laporan
Bahasa indonesia laporan nusul
 
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 RangkasbitungHasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 RangkasbitungDicky Alejandro
 
Modul 2 eselon 4 administrasi umum
Modul 2 eselon 4 administrasi umumModul 2 eselon 4 administrasi umum
Modul 2 eselon 4 administrasi umumDhiangga Jauhary
 

Semelhante a LPPKS (20)

20 materi
20 materi20 materi
20 materi
 
Pedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca ukaPedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca uka
 
Pedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca ukaPedoman diklat pasca uka
Pedoman diklat pasca uka
 
Draf POS E_KOSP.doc
Draf POS E_KOSP.docDraf POS E_KOSP.doc
Draf POS E_KOSP.doc
 
01 panduan-penyusunan-bahan-uji-berbasis-tik
01 panduan-penyusunan-bahan-uji-berbasis-tik01 panduan-penyusunan-bahan-uji-berbasis-tik
01 panduan-penyusunan-bahan-uji-berbasis-tik
 
Panduan bantuan praktik kerja lapangan
Panduan bantuan praktik kerja lapanganPanduan bantuan praktik kerja lapangan
Panduan bantuan praktik kerja lapangan
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 
RPBMP-RP Mata Pelatihan e-Kinerja PNS.pdf
RPBMP-RP Mata Pelatihan e-Kinerja PNS.pdfRPBMP-RP Mata Pelatihan e-Kinerja PNS.pdf
RPBMP-RP Mata Pelatihan e-Kinerja PNS.pdf
 
Laporan PPL di BKD Kabupaten Lebak
Laporan PPL di BKD Kabupaten LebakLaporan PPL di BKD Kabupaten Lebak
Laporan PPL di BKD Kabupaten Lebak
 
Kompetensi Manajerial.pdf
Kompetensi Manajerial.pdfKompetensi Manajerial.pdf
Kompetensi Manajerial.pdf
 
Panduan teknis penilaian & pengisian rapor di sd
Panduan teknis penilaian & pengisian rapor di sdPanduan teknis penilaian & pengisian rapor di sd
Panduan teknis penilaian & pengisian rapor di sd
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
 
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjenJuknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
Juknis penilaian-sd-2014-tt-dirjen
 
Panduan penilaian rapor sd ara - 24 june 2015
Panduan penilaian   rapor sd ara - 24 june 2015Panduan penilaian   rapor sd ara - 24 june 2015
Panduan penilaian rapor sd ara - 24 june 2015
 
Bahasa indonesia laporan
Bahasa indonesia laporan Bahasa indonesia laporan
Bahasa indonesia laporan
 
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 RangkasbitungHasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
 
01 isi laporan ojl_cawas_asli
01 isi laporan ojl_cawas_asli01 isi laporan ojl_cawas_asli
01 isi laporan ojl_cawas_asli
 
Modul 2 eselon 4 administrasi umum
Modul 2 eselon 4 administrasi umumModul 2 eselon 4 administrasi umum
Modul 2 eselon 4 administrasi umum
 
4 pedoman pkl smk 310317
4 pedoman pkl smk 3103174 pedoman pkl smk 310317
4 pedoman pkl smk 310317
 
Pedoman pkl-smk
Pedoman pkl-smkPedoman pkl-smk
Pedoman pkl-smk
 

Mais de Suaidin -Dompu

Format 2. surat kesanggupan
Format 2. surat kesanggupanFormat 2. surat kesanggupan
Format 2. surat kesanggupanSuaidin -Dompu
 
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)
Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)Suaidin -Dompu
 
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)Suaidin -Dompu
 
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01Suaidin -Dompu
 
Panduan penilaian cetakan ketiga-1
Panduan penilaian   cetakan ketiga-1Panduan penilaian   cetakan ketiga-1
Panduan penilaian cetakan ketiga-1Suaidin -Dompu
 
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01Suaidin -Dompu
 
Panduan penilaian 2016_a4 with cover
Panduan penilaian 2016_a4 with coverPanduan penilaian 2016_a4 with cover
Panduan penilaian 2016_a4 with coverSuaidin -Dompu
 
Prosedur pengajuan dupak pengawas
Prosedur pengajuan dupak pengawas Prosedur pengajuan dupak pengawas
Prosedur pengajuan dupak pengawas Suaidin -Dompu
 
Paparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pak
Paparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pakPaparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pak
Paparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pakSuaidin -Dompu
 
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolahKegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolahSuaidin -Dompu
 
Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena (revisi-maharani)
Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena  (revisi-maharani)Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena  (revisi-maharani)
Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena (revisi-maharani)Suaidin -Dompu
 
Materi paparan kti pengawas
Materi paparan kti pengawasMateri paparan kti pengawas
Materi paparan kti pengawasSuaidin -Dompu
 
Tita panduan tata cara menilai bukti fisik
Tita panduan tata cara menilai bukti fisikTita panduan tata cara menilai bukti fisik
Tita panduan tata cara menilai bukti fisikSuaidin -Dompu
 
Surat gtk linierita akdemik (1)
Surat gtk linierita akdemik (1)Surat gtk linierita akdemik (1)
Surat gtk linierita akdemik (1)Suaidin -Dompu
 
Lampiran xvii inst pemant 8 snp k13
Lampiran xvii inst pemant 8 snp  k13Lampiran xvii inst pemant 8 snp  k13
Lampiran xvii inst pemant 8 snp k13Suaidin -Dompu
 
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja berada
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja beradaKepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja berada
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja beradaSuaidin -Dompu
 

Mais de Suaidin -Dompu (20)

Format 2. surat kesanggupan
Format 2. surat kesanggupanFormat 2. surat kesanggupan
Format 2. surat kesanggupan
 
Juknis pkb 2017
Juknis pkb 2017Juknis pkb 2017
Juknis pkb 2017
 
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)
Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)
 
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
 
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
 
Panduan penilaian cetakan ketiga-1
Panduan penilaian   cetakan ketiga-1Panduan penilaian   cetakan ketiga-1
Panduan penilaian cetakan ketiga-1
 
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
 
Panduan penilaian 2016_a4 with cover
Panduan penilaian 2016_a4 with coverPanduan penilaian 2016_a4 with cover
Panduan penilaian 2016_a4 with cover
 
Juknis pkb 2017
Juknis pkb 2017Juknis pkb 2017
Juknis pkb 2017
 
Prosedur pengajuan dupak pengawas
Prosedur pengajuan dupak pengawas Prosedur pengajuan dupak pengawas
Prosedur pengajuan dupak pengawas
 
Paparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pak
Paparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pakPaparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pak
Paparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pak
 
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolahKegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
 
Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena (revisi-maharani)
Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena  (revisi-maharani)Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena  (revisi-maharani)
Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena (revisi-maharani)
 
Materi paparan kti pengawas
Materi paparan kti pengawasMateri paparan kti pengawas
Materi paparan kti pengawas
 
Tita panduan tata cara menilai bukti fisik
Tita panduan tata cara menilai bukti fisikTita panduan tata cara menilai bukti fisik
Tita panduan tata cara menilai bukti fisik
 
Paparan
PaparanPaparan
Paparan
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Surat gtk linierita akdemik (1)
Surat gtk linierita akdemik (1)Surat gtk linierita akdemik (1)
Surat gtk linierita akdemik (1)
 
Lampiran xvii inst pemant 8 snp k13
Lampiran xvii inst pemant 8 snp  k13Lampiran xvii inst pemant 8 snp  k13
Lampiran xvii inst pemant 8 snp k13
 
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja berada
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja beradaKepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja berada
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja berada
 

Último

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Último (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

LPPKS

  • 1. 1
  • 2. LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Jl. Parangkusumo No.51 Purwosari Surakarta – Jawa Tengah Jawa Tengah 57147 Telp & Fax (0271) 716657 e-mail : lp2kssolo@gmail.com 2
  • 3. KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menguraikan syarat-syarat dan tahapan yang harus dilalui seorang guru untuk dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah. Seperti yang telah dijelaskan pada Panduan Penyiapan Calon Kepala Sekolah/Madrasah, proses penyiapan calon kepala sekolah/madrasah meliputi rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah. Secara garis besar telah dijelaskan pada panduan tersebut bagaimana proses diklat harus dilaksanakan. Namun, karena proses ini melibatkan banyak pihak dan membutuhkan banyak sarana pendukung, diperlukan sebuah petunjuk operasional yang praktis dan rinci agar semua pihak yang terlibat bisa melaksanakan peran, tugas, dan fungsinya secara proporsional dan profesional. Untuk itu dibuatkan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah/Madrasah. Selain itu, proses diklat mencakup beberapa kegiatan pendukung yang sangat teknis dan membutuhkan petunjuk yang lugas dan tidak ambigu, serta format- format yang harus diisi oleh pelaksana di lapangan. Oleh sebab itu, petunjuk pelaksanaan ini dilengkapi dengan beberapa petunjuk teknis sebagai berikut: 1. Petunjuk Teknis (Juknis) Penyusunan Program Diklat Calon KSM 2. Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan In-Service Learning 1 3. Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan On-the-Job Learning 4. Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan In-Service Learning 2 5. Petunjuk Teknis (Juknis) Penilaian Peserta Diklat Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan ini. Masukan yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan. Surakarta, April 2011 Kepala, Prof. Dr. Siswandari, M.Stats. NIP. 19590201 198503 2 002 i
  • 4. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................. i DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................................ 1 B. Dasar Hukum .................................................................................................. 2 C. Tujuan............................................................................................................... 3 D. Sasaran ............................................................................................................ 4 E. Hasil yang Diharapkan................................................................................... 4 BAB II PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH ............ 5 A. Model dan Tahapan Diklat ............................................................................ 5 B. Struktur dan Deskripsi Kurikulum Diklat...................................................... 8 C. Penyiapan Diklat ........................................................................................... 13 D. Prosedur Pelaksanaaan Diklat ................................................................... 13 BAB III PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH ........... 15 A. Penyelenggara .............................................................................................. 15 B. Narasumber/fasilitator .................................................................................. 15 C. Peserta ........................................................................................................... 15 D. Waktu ............................................................................................................. 15 E. Tempat ........................................................................................................... 16 F. Fasilitas Diklat ............................................................................................... 16 G. Metode Diklat ................................................................................................ 16 H. Bahan Ajar atau Buku Sumber ................................................................... 16 I. Kegiatan belajar ............................................................................................ 17 J. Penilaian Peserta ......................................................................................... 24 K. Sumber Pembiayaan ................................................................................... 25 BAB IV EVALUASI DAN PELAPORAN DIKLAT .................................................................. 26 A. Evaluasi Proses ............................................................................................ 26 B. Pelaporan....................................................................................................... 28 C. Penerbitan Sertifikat dan Nomor Unik Kepala Sekolah .......................... 28 BAB V PENUTUP .............................................................................................................. 29 ii
  • 5. DAFTAR LAMPIRAN 1. Petunjuk Teknis (Juknis) Penyusunan Program Diklat Calon KSM 2. Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan In-Service Learning 1 3. Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan On-the-Job Learning 4. Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan In-Service Learning 2 5. Petunjuk Teknis (Juknis) Penilaian Peserta Diklat iii
  • 6.
  • 7. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepala sekolah/madrasah memiliki peran strategis dalam peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan. Kepala sekolah/madrasah juga memiliki peran penting dalam upaya membentuk insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif melalui kesungguhan dan kreativitasnya dalam mengelola sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Sebagai konsekuensinya, kepala sekolah/madrasah harus merupakan orang- orang yang terpilih dari sisi kualifikasi maupun kompetensinya sebagaimana yang dimaksud oleh Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007. Selama ini telah banyak dikembangkan pola seleksi calon kepala sekolah/madrasah oleh berbagai pihak, seperti LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan Badan Kepegawaian Daerah. Namun, semua proses yang dilaksanakan itu sangat beragam, baik dari segi kriteria maupun tahapan pelaksanaannya. Tidak ada benang merah yang bisa menunjukkan kesamaan kriteria, keseragaman prosedur, dan kesetaraan hasil antara satu daerah dengan daerah lain. Berpijak pada kondisi di atas, Pemerintah melalui Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 telah mengatur pola seleksi calon kepala sekolah melaui proses rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah. Sebagai proses pemberian pengalaman teoretik dan praktik kepada calon kepala sekolah/madrasah yang telah lulus tahap rekrutmen, Pasal 7 ayat (2) Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 telah mengatur porsi waktu untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan, yakni tatap muka selama minimal 100 jam, 1
  • 8. dan praktik pengalaman lapangan dalam kurun waktu minimal selama 3 bulan. Selanjutnya, ayat (5) menyatakan bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan diakhiri dengan penilaian untuk mengetahui pencapaian kompetensi calon kepala sekolah/madrasah. Pasal 7 ayat (2) dan (5) di atas telah mengatur jenis kegiatan yang harus dilakukan dan porsi waktu minimal untuk mendapatkan calon kepala sekolah/madrasah yang kompeten. Namun, bagaimana kegiatan itu dikemas sehingga bisa dilaksanakan dengan prosedur yang sama belum diatur dalam Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010. Oleh sebab itu, untuk menstandarkan proses diklat calon kepala sekolah/madrasah diperlukan adanya petunjuk pelaksanaan (juklak) yang dapat dijadikan pegangan oleh setiap penyelenggara diklat. Dengan adanya juklak ini diharapkan semua kegiatan diklat calon kepala sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga diklat dapat distandardisasikan baik dari segi masukan, proses maupun hasilnya. B. Dasar Hukum Dasar hukum pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah adalah: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 2
  • 9. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah; 13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. C. Tujuan Petunjuk pelaksanaan diklat calon kepala sekolah/madrasah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut. 1. Memberikan petunjuk operasional kepada penyelenggara diklat untuk merancang dan melaksanakan diklat calon kepala sekolah/madrasah. 3
  • 10. 2. Menjadi acuan bagi LPPKS dan/atau instansi terkait lainnya dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah/madrasah. D. Sasaran Petunjuk pelaksanaan diklat calon kepala sekolah/madrasah ini disusun untuk bisa digunakan oleh instansi yang terlibat dalam proses penyiapan calon kepala sekolah/madrasah baik langsung maupun tidak langsung sesuai dengan peran masing-masing, yaitu: 1. Dinas pendidikan provinsi; 2. Dinas pendidikan kabupaten/kota; 3. Kantor wilayah kementerian agama; 4. Kantor kementerian agama kabupaten/ kota; 5. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS); 6. Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK); 7. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP); dan 8. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). E. Hasil yang Diharapkan Dengan tersusunnya petujuk pelaksaan diklat calon kepala sekolah/madrasah ini diharapkan 1. Tercipta pemahaman yang sama pada semua lembaga yang terlibat dalam penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah/madrasah; 2. Pemahaman yang sama dalam penyelenggaraan diklat akan menghasilkan proses yang terstandar; dan 3. Proses diklat calon kepala sekolah/madrasah yang terstandar akan menghasilkan calon-calon kepala sekolah yang betul-betul berpotensi dan kompeten. 4
  • 11. BAB II PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Telah disebutkan pada pasal 7 ayat (2) Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 bahwa pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah adalah proses pemberian pengalaman teoretik dan praktik kepada calon kepala sekolah/madrasah yang telah lulus tahap rekrutmen dalam kurun waktu yang telah ditentukan, yakni kegiatan tatap muka selama minimal 100 jam dan praktik pengalaman lapangan minimal selama 3 bulan. Sedangkan ayat (5) pada pasal yang sama menyatakan bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan diakhiri dengan penilaian untuk mengetahui pencapaian kompetensi calon kepala sekolah/madrasah. Pelaksanaan pasal tersebut diuraikan sebagai berikut : A. Model dan Tahapan Diklat Diklat calon kepala sekolah/madrasah dikemas dalam 3 tahap dengan model “In-Service Learning 1 — On-the Job Learning — In-Service Learning 2”. In-Service Learning 1 (IN-1) yaitu pembelajaran melalui kegiatan tatap muka. On-the Job Learning (OJL) adalah pembelajaran di lapangan dalam situasi pekerjaan yang nyata. Sedangkan In- Service Learning 2 (IN-2) adalah kegiatan tatap muka untuk mempresentasikan dan merefleksikan hasil On-the Job Learning. Model ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang terpadu antara aspek pengetahuan kognitif dan pengalaman empirik sesuai dengan karakteristik peserta diklat sebagai adult learner. Kegiatan In-Service Learning 1 berupa tatap muka antara peserta diklat dengan nara sumber dan/atau fasilitator. Kegiatan ini diselenggarakan dalam durasi minimal 70 (tujuh puluh) jam pelajaran @ 45 menit. Materi diklat mencakup materi umum, materi inti dan 5
  • 12. materi penunjang. Pada akhir kegiatan In-Service Learning 1 peserta menyusun rencana tindakan yang akan diimplementasikan pada saat On-the-Job Learning. Penyusunan rencana tindakan berdasarkan hasil analisis EDS masing-masing sekolah dan hasil analisis evaluasi diri yang dicerminkan pada hasil AKPK. Tahap kedua adalah On-the-Job Learning, yakni pelaksanaan rencana tindakan yang telah disusun pada saat In Service Learning 1. OJL dilaksanakan melalui berbagai kegiatan nyata di dua tempat, yaitu : sekolah sendiri dan sekolah lain yang jenjangnya lebih tinggi atau sama selama 3 (tiga) bulan atau setara dengan 200 jam pelajaran, dengan ketentuan sebagai berikut. a. Kegiatan OJL di sekolah tempat calon bertugas dilakukan selama 150 (seratus lima puluh) jam pelajaran. b. Kegiatan OJL di sekolah lain dilakukan minimal 50 (lima puluh) jam pelajaran. c. Jika di daerah calon tidak terdapat sekolah lain yang jenjangnya lebih tinggi atau sama, maka kegiatan OJL dapat dilakukan di sekolah tempat calon bertugas. d. Dalam melaksanakan kegiatan OJL di sekolah tempat calon bertugas maupun di sekolah lain yang bersangkutan tetap menjalankan tugasnya sebagai guru. e. Dalam kegiatan OJL peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah mengimplementasikan materi-materi pelatihan yang diperoleh dalam kegiatan In-Service Learning 1, yang dituangkan dalam rencana tindakan. f. Pada akhir kegiatan OJL peserta diharuskan mengumpulkan sejumlah tagihan. Adapun jenis tagihan dapat dilihat pada table Nomor 3.1. g. Petunjuk teknis penyelenggaraan On-the Job Learning dapat dilihat pada Lampiran 3. 6
  • 13. Tahap ke tiga, In-Service Learning 2, dilaksanakan dalam durasi 30 (tiga puluh) jam pelajaran. Dalam kegiatan ini dilakukan penilaian terhadap portofolio calon kepala sekolah/madrasah. Portofolio adalah sejumlah tagihan terhadap pelaksanaan OJL yang dikumpulkan oleh calon kepala sekolah/madrasah dalam satu folder. Penilaian juga dilakukan melalui presentasi hasil OJL dan refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut dalam konteks peningkatan kompetensi calon kepala sekolah/madrasah. Petunjuk teknis pelaksanaan In-Service Learning 2 dapat dilihat pada Lampiran 4. 7
  • 14. B. Struktur dan Deskripsi Kurikulum Diklat Struktur dan deskripsi kurikulum diklat calon kepala sekolah/madrasah adalah sebagai berikut: 1. In-Service Learning 1 Tabel 1 Struktur Kurikulum In-Service Learning 1 NO MATA DIKLAT JUMLAH JAM A. UMUM 1. Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional 2 JP 2. Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 2 JP B. INTI 1. Latihan Kepemimpinan 26 JP 2. Kompetensi Manajerial 23 JP 3. Supervisi Akademik 8 JP C. PENUNJANG 1. Pembukaan/Penutupan 2 JP 2. Orientasi Program 1 JP 3. Rencana Tindak Kepemimpinan 3 JP 4. Pre-test dan Post-test 2 JP 5. Evaluasi 1 JP Jumlah 70 JP Tabel 2 Deskripsi Kurikulum In service learning 1 MATA INSTRUMEN/MATERI NO TUJUAN DIKLAT DIKLAT I PROGRAM UMUM 1 Kebijakan Memahami arah kebijakan Kebijakan tentang Kementerian berkaitan dengan program penugasan guru sebagai Pendidikan penyiapan, kepala sekolah Nasional pengembangan dan Permendiknas Nomor 28 pemberdayaan kepala Tahun 2010 sekolah 2 Kebijakan Memahami arah kebijakan Kebijakan Dinas Dinas berkaitan dengan program Pendidikan Pendidikan penyiapan calon kepala Kabupaten/Kota tentang sekolah di penyiapan calon kepala Kabupaten/Kota. sekolah 8
  • 15. MATA INSTRUMEN/MATERI NO TUJUAN DIKLAT DIKLAT II INTI 1 Latihan Membentuk jiwa  Dinamika Kelompok Kepemimpinan kepemimpinan,  Spiritual Leadership kepribadian, sosial, dan  Kepemimpinan jiwa wirausaha calon Pembelajaran kepala sekolah dengan  Kewirausahaan meningkatkan potensi kepemimpinan, mengubah pola pikir, sikap, perilaku dan tindakan calon kepala sekolah yang difokuskan pada peningkatan kemampuan berdasarkan hasil pemetaan 2 Kompetensi Memfasilitasi calon kepala  Penyusunan RKAS Manajerial sekolah untuk memahami  Pengelolaan Pendidik delapan standar nasional dan Tenaga pendidikan, komponen- Kependidikan komponen perencanaan,  Pengelolaan Sarana evaluasi diri sekolah, serta dan Prasarana penyusunan RKJM dan  Pengelolaan Peserta RKAS. Didik  Pengelolaan Kurikulum  Pengelolaan Keuangan Sekolah  TIK dalam Pembelajaran  Pembinaan Administratif Sekolah  Monitoring dan Evaluasi 3 Supervisi Memfasilitasi calon kepala  Supervisi Akademik Akademik sekolah untuk memahami konsep dasar supervisi akademik. III PENUNJANG 1 Pembukaan/ Pembukaan dan Acara seremonial yang Penutupan penutupan berisikan sambutan- penyelenggaraan diklat. sambutan dan informasi kediklatan 2 Orientasi Memahami orientasi  Struktur Program Program program dalam bentuk  Strategi pemaparan dan diskusi Pembelajaran 9
  • 16. MATA INSTRUMEN/MATERI NO TUJUAN DIKLAT DIKLAT tentang struktur program,  Model Pelatihan strategi pembelajaran,  Penilaian model pelatihan,  kelulusan penilaian, dan kelulusan. 3 Rencana Membekali peserta  Format RTL Tindak dengan perencanaan  AKPK calon kepala Kepemimpinan tindak lanjut OJL yang sekolah/madrasah sistematis dan sesuai dengan hasil analisis EDS dan AKPK calon kepala sekolah/madrasah. 4 Pre-test dan Mengetahui pencapaian Tes kognitif tentang Post-test peningkatan kompetensi kompetensi manajerial calon kepala dan supervisi akademik sekolah/madrasah. 5 Evaluasi Mengetahui kualitas Instrumen evaluasi program dan layanan program dan evaluasi diklat In-Service Learning1 layanan diklat In-Service Learning 1 2. On-the-Job Learning Tabel 3 Struktur Kurikulum On-the-Job Learning NO MATA DIKLAT JUMLAH JAM 1 Pelaksanaan rencana tindakan di sekolah magang 3 bulan baik di sekolah tempat calon kepala (200 JP) sekolah/madrasah 10
  • 17. Tabel 3.1 Kegiatan dan Jenis Tagihan pada OJL Alokasi waktu N0 Kegiatan dan Jenis Tagihan pada OJL Sekolah Sekolah Jum Sendiri lain lah 1 Rencana Tindak Kepemimpinan 40 40 2 observasi pembelajaran guru junior 20 20 3 Penyusunan perangkat pembelajaran 40 40 4 Tugas mandiri/Kajian 4.1 Mengkaji RKS 8 4 12 4.2 Mengkaji pengelolaan kurikulum 8 4 12 Mengkaji pengelolaan Pendidik 4.3 dan tenaga kependidikan 4 2 6 4.4 Mengkaji Pengelolaan Sarpras 4 2 6 Mengkaji pengelolaan peserta 4.5 didik 4 2 6 4.6 Mengkaji pengelolaan keuangan 4 2 6 Mengkaji pengelolaan tenaga 4.7 Administrasi 4 2 6 Mengkaji TIK dalam 4.8 pembelajaran 2 1 3 Mengkaji Pelaksanaan Monitoring 4.9 dan Evaluasi 2 1 3 Upaya peningkatan kompetensi di sekolah magang berdasarkan hasil 5 AKPK 20 20 6 Penyusunan portofolio 10 10 20 Jumlah 150 50 200 11
  • 18. Tabel 4 Deskripsi Kurikulum On-the-Job Learning MATA INSTRUMEN/MATERI NO TUJUAN DIKLAT DIKLAT 1 Pelaksanaan Memperoleh pengalaman  Format Rencana rencana kepemimpinan dan Tindak Lanjut tindak lanjut mempraktikkan  Flexible learning di sekolah pengetahuan yang sendiri & diperoleh pada saat In- sekolah Service Learning 1 magang 3. In-Service Learning 2 Tabel 5 Struktur Kurikulum In-Service Learning 2 NO MATA DIKLAT JUMLAH JAM 1 Penjelasan kriteria kelulusan 1 JP 2 Presentasi hasil On the Job Learning 10 JP 3 Penilaian Portofolio 14 JP 4 Refleksi Pelatihan 3 JP 5 Evaluasi 1 JP 6 Penutupan 1 JP Jumlah 30 JP Tabel 6 Deskripsi Kurikulum In-Service Learning 2 MATA INSTRUMEN/MATERI NO TUJUAN DIKLAT DIKLAT 1 Penjelasan Memberikan informasi Lembar penilaian kriteria tentang indikator kelulusan presentasi kelulusan diklat Lembar penilaian portofolio 2 Presentasi Memberikan kesempatan Bahan presentasi hasil On the peserta memaparkan dan Laporan OJL Job Learning saling-bertukar informasi Lembar penilaian tentang hasil OJL presentasi 3 Penilaian Menilai kualitas Lembar penilaian portofolio portofolio pelaksanaan OJL peserta 12
  • 19. MATA INSTRUMEN/MATERI NO TUJUAN DIKLAT DIKLAT 4 Refleksi Memberi kesempatan Lembar refleksi diklat Pelatihan peserta untuk merefleksi diri atas pencapain peningkatan pengetahuan, pengalaman selama mengikuti diklat 5 Evaluasi Mengetahui kualitas Instrumen evaluasi program dan layanan diklat program dan evaluasi In-Service Learning 2 layanan diklat In-Service calon kepala Learning 2 sekolah/madrasah 6 Penutupan Menutup penyelenggaraan Acara seremonial yang diklat berisikan sambutan- sambutan dan informasi kediklatan C. Penyiapan Diklat Penyiapan diklat dilakukan oleh lembaga diklat yang ditunjuk. Dalam kegiatan penyiapan diklat ini lembaga diklat menyusun program diklat calon kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan keprofesian (AKPK) calon kepala sekolah/madarasah, sebagaimana dijelaskan pada juklak AKPK. Dari hasil analisis AKPK ditentukan kebutuhan umum peserta diklat dan kebutuhan khusus masing-masing peserta diklat. Kebutuhan umum adalah agregat dari kebutuhan diklat seluruh calon kepala sekolah/madrasah yang ada pada suatu kabupaten/kota, sedangkan kebutuhan khusus adalah kebutuhan diklat dari masing-masing calon kepala sekolah/madrasah yang secara signifikan berbeda satu dengan lainnya. Kebutuhan umum akan dikembangkan menjadi program diklat pada In-Service Learning 1, dan kebutuhan khusus akan menjadi fokus rencana tindak lanjut masing-masing calon kepala sekolah/madrasah pada kegiatan On-the- Job Learning. D. Prosedur Pelaksanaaan Diklat Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Calon Kepala Sekolah/Madrasah meliputi 3 (tiga) tahapan seperti tersebut pada awal petunjuk pelaksanaan ini, yakni In-Service Learning 1, On-the-Job Learning, dan In-Service Learning 2. Untuk memudahkan pemahaman, 13
  • 20. alur kegiatan diklat disajikan dalam skema di bawah ini. Namun, karena pelaksanaannya mencakup kegiatan penyiapan dan pelaporan, maka skema juga akan memasukkan kedua kegiatan tersebut. Diagram 1 Prosedur Pelaksanaan Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah HASIL AKPK CALON KS/M LAPORAN KE DINAS 14
  • 21. BAB III PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah/madrasah meliputi a) penyelenggara diklat; b) narasumber/fasilitator; c) peserta; d) waktu; e) tempat; f) fasilitas diklat; g) metode diklat; h) bahan ajar/buku sumber; i) kegiatan belajar; j) penilaian peserta dan k) sumber pembiayaan. A. Penyelenggara Penyelenggara pendidikan dan pelatihan (diklat) calon kepala sekolah/madrasah adalah LPPKS, LPMP, PPPPTK, Badan Diklat Daerah, dan lembaga diklat lain yang terakreditasi. B. Narasumber/fasilitator Nara sumber atau fasilitator diklat calon kepala sekolah/madrasah adalah widyaiswara LPPKS/LPMP/PPPPTK, pengawas, kepala sekolah, dan dosen perguruan tinggi, yang memiliki sertifikat master trainer. C. Peserta Peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah adalah calon kepala sekolah/madrasah yang telah lulus seleksi administratif dan seleksi akademik. D. Waktu Pelaksanaan diklat calon kepala sekolah/madrasah dengan durasi waktu sebagai berikut: 1. In-Service Learning 1 : 70 jpl / 7 hari 2. On-the-Job Learning : 200 jpl/ 3 bulan 3. In-Service Learning 2 : 30 jpl / 3 hari Adapun tanggal pelaksanaan ditentukan oleh lembaga diklat setelah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama atau Kantor Kementerian Agama 15
  • 22. Kabupaten/Kota yang menunjuk lembaga diklat tersebut sebagai pelaksana diklat. E. Tempat Tempat pelaksanaan diklat ditentukan oleh lembaga diklat setelah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang menunjuk lembaga diklat tersebut sebagai pelaksana diklat. F. Fasilitas Diklat Fasilitas ruang belajar dalam pelaksanaan In-Service Learning 1 dan 2 antara lain: 1. Ruang belajar yang memadai untuk 24 orang 2. Media pembelajaran, antara lain LCD projector, laptop, whiteboard, flipchart, papan flanel dan sebagainya. Fasilitas On-the-Job Learning Sesuai dengan fasilitas yang dimiliki sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan On-the-Job Learning. G. Metode Diklat Diklat calon kepala sekolah/madrasah menggunakan metode experiential learning. Adapun jenisnya antara lain curah pendapat, studi kasus, kunjungan, refleksi diri, praktik, magang, bekerja, diskusi kelompok dan kelas, simulasi, penugasan individual dan kelompok, bermain peran, dan sebagainya. H. Bahan Ajar atau Buku Sumber Untuk kepentingan pelaksanaan diklat calon kepala sekolah/madrasah telah dikembangkan 12 paket pembelajaran sebagai rujukan, yaitu:  Penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKAS)  Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan  Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah 16
  • 23. Pengelolaan Peserta Didik  Pengelolaan Kurikulum  Pengelolaan Keuangan Sekolah  Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran  Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan  Supervisi Akademik  Kepemimpinan Terpadu  Pengembangan Kegiatan Produksi dan Jasa Sekolah Bila dipandang perlu, lembaga diklat calon kepala sekolah/madrasah dapat menambah dan memperkaya materi dari sumber belajar lain. I. Kegiatan belajar Kegiatan belajar peserta selama diklat berlangsung melalui tahap- tahap sebagai berikut: 1. In-Service Learning 1 Langkah-langkah kegiatan pada tahap In-Service Learning 1 disajikan dalam diagram 3 di bawah ini. Diagram 2 Langkah-langkah In-Service Learning 1 Langkah 1 Langkah II Langkah III PELAKSANAAN REGISTRASI PEMBUKAAN DIKLAT  Peserta melakukan  Pembukaan oleh kepala  Peserta mengikuti registrasi. penyelenggara. Pendidikan dan Pelatihan  Peserta mengisi biodata.  Kebijakan dinas pendidikan  Penyusunan Rencana  Peserta mendapat  Penjelasan Teknis (orientasi tindak lanjut (berdasarkan training kit. Program) hasil AKPK masing-masing peserta) Langkah V Langkah IV EVALUASI DIKLAT PENUTUPAN  Penutupan oleh kepala  Evaluasi : penyelenggara.  penyelenggaraan diklat.  Penyelesaian administrasi.  Program diklat.  Fasilitator diklat. 17
  • 24. Kegiatan dalam setiap langkah pada diagram di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Langkah I Semua peserta mengisi biodata, kemudian menerima training kit. Peserta diminta mempelajarinya terlebih dahulu agar mereka memiliki gambaran tentang kegiatan dan materi diklat yang akan diikuti. Langkah II Pembukaan diklat dilanjutkan dengan penyampaian informasi tentang kebijakan dalam bidang pendidikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota. Hal ini dilakukan agar peserta diklat dapat memahami arah kebijakan dinas pendidikan setempat. Langkah III Pelaksanaan diklat sesuai dengan program pokok untuk meningkatkan penguasaan terhadap 5 (lima) dimensi kompetensi kepala sekolah/madrasah. Pada akhir kegiatan peserta menyusun rencana tindak yang akan dilaksanakan dalam kegiatan On-the-Job Learning. Langkah IV Evaluasi pelaksanaan diklat calon kepala sekolah/madrasah dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan mulai dari proses pengelolaan diklat, nara sumber dan fasilitator, program diklat, serta penyelenggaraan diklat tersebut. Langkah V Penutupan diklat calon kepala sekolah/madrasah dilaksanakan setelah semua program pokok dilakukan. Pada tahap ini kepada peserta tidak diberikan sertifikat atau keterangan lulus. 2. Tahap on the job learning Langkah-langkah diklat calon kepala sekolah/madrasah pada tahap On-the-Job Learning disajikan dalam diagram 3 di bawah ini. 18
  • 25. Diagram 3 Langkah-langkah On-the-Job Learning Langkah 1 Langkah II Langkah III PERSIAPAN PELAKSANAAN REFLEKSI DAN PROGRAM PROGRAM PERBAIKAN  Perkenalan dan Orientasi  Membangun komitmen  Verifikasi program  Penjelasan teknis magang  Refleksi penyelesaian  Perancangan program  Peserta menerapkan hasil pelatihan tugas-tugas. sesuai verifikasi In Service Learning 1 di sekolah  Refleksi terhadap  Pengesahan program berdasarkan analisis AKPK masing- oleh kepala sekolah masing peserta. best practice kepala diketahui fasilitator  Peserta mencermati best practice sekolah (jika ada). yang dilakukan kepala sekolah (jika ada). Langkah V Langkah IV PENYUSUNAN EVALUASI LAPORAN  Penilaian para peserta oleh  Finalisasi Penyusunan laporan pembimbing On the Job pelaksanaan program. learning  Menulis laporan best practice yang didapatkan (jika ada). Kegiatan dalam setiap langkah pada diagram di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Langkah I 1. Perkenalan dan Orientasi Lapangan Persiapan 2. Verifikasi rancangan program yang telah dibuat saat Program In-Service Learning 1 dengan pelaksanaan program kekepalasekolahan 3. Perancangan program sesuai hasil verifikasi 4. Pengesahan program oleh kepala sekolah dengan diketahui fasilitator Langkah II 1. Membangun komitmen Pelaksanaan 2. Penjelasan teknis magang Program 3. Peserta menerapkan hasil pelatihan In-Service Learning 1 di sekolah. 4. Peserta mencermati best practice yang dilakukan kepala sekolah (jika ada). Langkah III 1. Refleksi penyelesaian tugas-tugas. Refleksi dan 2. Refleksi terhadap best practice kepala sekolah (jika Perbaikan ada). Program 19
  • 26. Langkah IV 1. Finalisasi Penyusunan laporan sesuai dengan Penyusunan tagihan-tagihan pelatihan In-Service Learning 1 Laporan untuk disajikan di depan fasilitator pada In-Service Learning 2 dan mendapatkan penilaian. Rekomendasi pelaksanaan program. 2. Menulis laporan best practice yang didapatkan (jika ada). Langkah V Penilaian para peserta oleh pembimbing On-the-Job Evaluasi Learning 3. Tahap In-Service Learning 2 Langkah-langkah diklat calon kepala sekolah/madrasah pada tahap In-Service Learning 2 disajikan dalam diagram 4 di bawah ini. Diagram 4 Langkah-langkah In-Service Learning 2 Langkah 1 Langkah II Langkah III REGISTRASI & PELAKSANAAN EVALUASI DIKLAT ORIENTASI DIKLAT  Peserta melakukan  Penilaian Portofolio  Evaluasi : registrasi.  Presentasi hasil OJL  penyelenggaraan diklat.  Peserta mengisi biodata.  Evaluasi Program  Peserta mendapat  Fasilitator diklat. informasi tentang kriteria kelulusan. Langkah IV PENUTUPAN  Penutupan oleh kepala penyelenggara.  Penyelesaian administrasi. 20
  • 27. Kegiatan dalam setiap langkah pada diagram di atas dapat dijelaskan sebagai berikut Langkah I Semua peserta diberikan informasi tentang kriteria kelulusan. Langkah II 1. Pembukaan kegiatan in service learning II 2. Penilaian portofolio untuk mengetahui hasil-hasil OJL dengan berbagai macam penilaian. Penilaian hasil OJL dilakukan dengan presentasi tentang best practice dan studi kasus untuk mengungkap hasil temuan terbaik di sekolah dan mengukur kemampuan menyelesaikan kasus. 3. Pemberian feed-back kepada masing-masing peserta. Langkah III Evaluasi diklat secara menyeluruh, mulai dari proses pengelolaan diklat, evaluasi terhadap nara sumber/ fasilitator, evaluasi terhadap program diklat sampai pada evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah/madrasah. Langkah IV 1. Penutupan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/ madrasah dilaksanakan setelah semua program pokok dilakukan dan diakhiri dengan pemberian keterangan lulus dari lembaga diklat. 2. Pengusulan peserta yang dinyatakan lulus untuk mendapatkan sertifikat kepala sekolah dan nomor unik kepala sekolah dari LPPKS. 21
  • 28. 1. Tahap-tahap Kegiatan Belajar In-Service Learning 1 Skema III.1. Tahap-tahap Kegiatan Belajar In-Service Learning 1  Happening Art (tayangan film yang relevan)  Perkenalan Pengkondisian  Penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai, skenario pembelajaran, dan jenis tagihan. Kegiatan Inti Eksplorasi: Eksplorasi:  Menuliskan permasalahan berkenaan dengan topik yang dibahas.  Fasilitator mengambil permasalahan yang relatif sama  Melakukan identifikasi permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan utama.  Peserta menetapkan 3 masalah dari sejumlah masalah yang ada Elaborasi: Elaborasi:  Fasilitator memberikan informasi tentang konsep dasar berakaitan dengan masalah utama.  Melakukan tanya jawab terkait materi.  Menemukan berbagai solusi alternatif dalam pemecahan masalah.  Mendiskusikan hasil identifikasi solusi alternatif pemecahan masalah. Refleksi: Refleksi:  Berdasarkan hasil-hasil diskusi peserta.  Meminta 2 orang peserta untuk menyampaikan kesan tentang pembahasan materi.  Menarik kesimpulan secara umum Penutup  Memberikan penguatan  Penjelasan lebih lanjut berkenaan dengan kegiatan On the Job Learning 22
  • 29. 2. Tahap-tahap Kegiatan Belajar On-the-Job Learning Skema III.2. Tahap-tahap Kegiatan Belajar On-the-Job Learning  Penjelasan tentang kompetensi yang hendak Pengkondisian dicapai, skenario On-the-Job Learning, dan jenis tagihan. Kegiatan Inti Eksplorasi: Eksplorasi:  Menuliskan permasalahan yang ada di sekolah yang menjadi tempat magang.  Mencari solusi pemecahan masalah dengan menerapkan hasil pelatihan In-Service Learning 1  Mencermati pola kerja dan best practice yang dilakukan kepala sekolah (jika ada) Elaborasi: Elaborasi:  Pembimbing memberikan informasi tentang konsep dasar berakaitan dengan masalah utama.  Menemukan berbagai solusi alternatif dalam pemecahan masalah.  Mendiskusikan hasil identifikasi solusi alternatif pemecahan masalah. Refleksi: Refleksi:  Penyelesaian tugas-tugas  Best practice kepala sekolah (jika ada)  Penyusunan portofolio/tagihan-tagihan yang ditentukan Penutup  Penulisan laporan In-Service Learning 1 dan On-the-Job Learning  Persiapan presentasi On-the-Job Learning dalam In-Service Learning 2 23
  • 30. 3. Tahap-tahap Kegiatan Belajar In-Service Learning 2 Skema III.3 Tahap-tahap Kegiatan Belajar In-Service Learning 2  Penjelasan tentang kompetensi yang hendak Pengkondisian dicapai, skenario In-Service Learning 2 dan jenis tagihan. Kegiatan Inti Eksplorasi: Eksplorasi: Penjelasan kriteria kelulusan diklat  Penilaian portofolio  Presentasi hasil On-the-Job Learning Elaborasi: Elaborasi:  Pembimbing memberikan evaluasi terhadap portofolio dan hasil presentasi hasil On-the- Job Learning Refleksi: Refleksi:  Menyimpulkan semua hasil kegiatan  Perwakilan peserta memberikan evaluasi penyelenggaraan diklat  Penutupan diklat Penutup  Pemberian keterangan lulus  Pengusulan untuk mendapatkan sertifikat dan NUKS J. Penilaian Peserta Penilaian dilakukan terhadap peserta mencakup aspek knowledge, attitude dan skill. Impelementasi penilaian knowledge dilakukan pada In-Service Learning 1, dengan menggunakan instrumen pre test dan post test. Implementasi penilaian attitude dilakukan secara menyeluruh baik pada saat In-Service Learning 1, on the job Learning, dan In-Service Learning 2. Implementasi penilaian skill dilakukan terhadap portofolio dan presentasi hasil yang dilakukan pada On-the-Job Learning. 24
  • 31. Secara rinci penilaian dilakukan berdasarkan petunjuk teknis pada lampiran petunjuk pelaksanaan ini. K. Sumber Pembiayaan Sumber dana pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah berasal dari APBD/APBN. Anggaran tersebut digunakan untuk biaya: (1) penyelenggaraan In-Service Learning 1, In-Service Learning 2; dan (2) biaya kegiatan dan pemantauan kegiatan On-the-Job Learning peserta. L. Monitoring dan Evaluasi Selama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah dari lembaga-lembaga berikut : 1. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan; 2. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS); 3. Lembaga Penyelenggara Diklat. 25
  • 32. BAB IV EVALUASI DAN PELAPORAN DIKLAT Pada bab ini akan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan evaluasi dan pelaporan diklat yang meliputi a) evaluasi proses; b) pelaporan diklat; dan c) sertifikat dan NUKS. A. Evaluasi Proses Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah/madrasah, maka dilakukan evaluasi. Adapun evaluasi yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Evaluasi Program Kegiatan Diklat, meliputi :  Kejelasan tujuan diklat calon kepala sekolah/madrasah;  Relevansi diklat calon kepala sekolah/madrasah dengan kebutuhan peserta;  Sistematika penyajian materi secara keseluruhan;  Kelayakan alokasi waktu per sesi secara keseluruhan;  Nilai tambah dari materi sajian secara keseluruhan;  Ketercapaian tujuan diklat calon kepala sekolah/madrasah secara keseluruhan.  Pelaksanaan diklat secara keseluruhan b. Evaluasi Fasilitator/Narasumber, meliputi :  Penguasaan materi;  Sistematika penyajian;  Kemampuan menyajikan  Relevansi materi dengan tujuan  Penggunaan metode dan media pembelajaran  Penggunaan bahasa  Ketepatan menjawab pertanyaan peserta;  Kemampuan memotivasi peserta  Kualitas bahan ajar  Gaya, sikap, dan perilaku  Kerapian dalam berbusana/penampilan;  Ketepatan waktu, kehadiran dan penyajian materi;  Kerjasama antar fasilitator/narasumber. 26
  • 33. c. Evaluasi Layanan, meliputi : 1. Fasilitas ruang belajar (In Service Learning)  Kondisi fasilitas ruang belajar  Perbandingan luas ruang belajar dengan jumlah peserta  Ketersediaan alat tulis kelas  Ketersediaan alat tulis peserta 2. Akomodasi  Perlengkapan kamar (meja, Kursi, almari, dll)  Penerangan kamar  Kebersihan kamar  Perlengkapan kamar kecil (kamar mandi dan wc)  Kebersihan kamar kecil  Ketersedian air bersih dan kamar kecil  Penerangan kamar kecil 3. Konsumsi  Kualitas menu makanan utama  Variasi menu makanan utama  Jumlah makanan utama  Kebersihan makanan utama  Kebersihan alat makan  Kebersihan ruang makan  Pelayanan petugas  Variasi kudapan  Jumlah kudapan  Pelayanan kudapan  Variasi minuman  Jumlah minuman  Kebersihan alat minum  Kebersihan minuman Kisi-kisi penilaian instrumen evaluasi pelaksanaan diklat dapat dilihat pada Petunjuk Teknis (Juknis) Penilaian Peserta Diklat (lampiran 5) 27
  • 34. B. Pelaporan Pada akhir pelaksanaan kegiatan pelatihan penyelenggara pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah diwajibkan membuat laporan tertulis dan menyampaikannya kepada Kepala Dinas Pendidikan. Sistematika laporan dapat dilihat pada Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan In-Service Learning 2 (lampiran 4) C. Penerbitan Sertifikat dan Nomor Unik Kepala Sekolah Sertifikat dan Nomor Unik Kepala Sekolah diusulkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota kepada LPPKS berdasarkan hasil pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah oleh lembaga diklat calon kepala sekolah yang terakreditasi. Selanjutnya LPPKS akan menerbitkan Sertifikat dan Nomor Unik Kepala Sekolah/Madrasah yang ditandatangani oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Proses pemerolehan sertifikat dan nomor unik kepala sekolah dapat dilihat pada Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Pemerolehan Sertifikat dan Nomor Unik Kepala Sekolah/ Madrasah. 28
  • 35. BAB V PENUTUP Salah satu upaya untuk memperoleh calon kepala sekolah/madrasah yang kompeten adalah dengan memberikan diklat yang berkualitas. Dengan diklat calon kepala sekolah/madrasah yang berkualitas akan menghasilkan calon kepala sekolah/madrasah yang profesional yang pada akhirnya akan memacu peningkatan kinerja sekolah yang dipimpinnya ke arah peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan. Petunjuk pelaksanaan ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak dalam penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah/madrasah yang berkualitas. Semoga petunjuk pelaksanaan ini dapat memberikan kontribusi bagi terpilihnya kepala sekolah/madrasah terbaik, demi terwujudnya pendidikan Indonesia yang lebih baik. 29
  • 36. LAMPIRAN 1 Petunjuk Teknis (Juknis) Penyusunan Program Diklat Calon KSM
  • 37. PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 i
  • 38.
  • 39. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan penyusunan Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012. Petunjuk Teknis ini berisi hal-hal pokok yang perlu diketahui oleh semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012. Petunjuk Teknis ini disiapkan untuk memperlancar jalannya kegiatan diklat calon kepala sekolah/madrasah. Oleh sebab itu, sangat diharapkan seluruh Master Trainer dapat melaksanakan kegiatan penyusunan program diklat calon kepala sekolah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh kepala BPSDMP dan PMP sehingga dapat menyelenggarakan diklat calon kepala sekolah secara optimal. Penyusunan program diklat calon kepala sekolah perlu dilaksanakan agar kualitas isi, proses dan hasil diklat dapat dilakukan, dipantau dan dikendalikan. Oleh sebab itu, kita berharap agar para Master Trainer dapat memahami dan menyusun program diklat dengan akurat. Selamat belajar dan berlatih, semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita semua. Surakarta, Nopember 2011 Kepala, Prof. Dr. Siswandari, M.Stats. NIP. 19590201 198503 2 002 i
  • 40. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................. i DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1 A. LATAR BELAKANG ........................................................................................1 B. DASAR HUKUM ..............................................................................................1 C. TUJUAN............................................................................................................2 D. SASARAN ........................................................................................................2 E. MANFAAT ........................................................................................................2 BAB II PELAKSANAAN ............................................................................................ 3 A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN ....................................................3 B. UNSUR YANG TERLIBAT.............................................................................3 C. RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENYUSUNAN PROGRAM DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH ..........................................................3 D. TINDAK LANJUT PELAKSANAAN PENYUSUNAN PROGRAM DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH ..........................................................3 E. STRATEGI PENYUSUNAN STRUKTUR PROGRAM DIKLAT ...............4 F. KOMPONEN DAN ALUR KEGIATAN..........................................................7 G. PENJELASAN TEKNIS KEGIATAN.............................................................8 H. JADWAL KEGIATAN ......................................................................................8 I. PENDANAAN ..................................................................................................8 BAB III PENUTUP .................................................................................................... 9 ii
  • 41. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menguraikan syarat-syarat dan tahapan yang harus dilalui seorang guru untuk dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah. Pada Panduan Penyiapan Calon Kepala Sekolah/Madrasah tersebut dijelaskan bahwa proses penyiapan calon kepala sekolah/madrasah meliputi rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan bahwa kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah dituntut memiliki lima dimensi kompetensi, yaitu dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Sebagai konsekuensinya, secara akademik pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah harus mampu menjamin adanya peningkatan kelima dimensi kompetensi tersebut. Diklat Calon Kepala Sekolah merupakan salah satu upaya untuk membekali calon kepala sekolah dengan kompetensi yang relevan. Oleh karena itu, pengembangan mutu proses pembelajaran diklat difokuskan pada upaya untuk mewujudkan kepala sekolah yang amanah, profesional dan berjiwa wirausaha. Untuk menjamin muatan atau isi materi pembelajaran diklat secara terstandar, diperlukan penyusunan program diklat calon kepala sekolah oleh Master Trainer. Dalam implementasinya, penyusunan program diklat calon kepala sekolah dilaksanakan oleh lembaga penyelenggara diklat. Agar pelaksanaan penyusunan program diklat calon kepala sekolah berlangsung secara efektif dan efisien, dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan, diperlukan pembelajaran secara khusus. Selain daripada itu, tentang bagaimana proses pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah itu harus dilaksanakan, telah dijelaskan dalam Petunjuk Pelaksanaan Diklat Calon Kepala Sekolah. Namun, karena proses penyusunan program diklat calon kepala sekolah itu melibatkan banyak pihak dan membutuhkan pengetahuan dan pemahaman baru, diperlukan sebuah petunjuk operasional yang praktis dan rinci agar semua master trainer yang terlibat bisa melaksanakan peran, tugas, dan fungsinya secara proporsional dan profesional. Untuk itu dibuatkan Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah. B. DASAR HUKUM Dasar hukum penyusunan program diklat calon kepala sekolah adalah: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 1
  • 42. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2009 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah; 12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; C. TUJUAN Tujuan Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah adalah untuk memastikan: 1. struktur program diklat relevan dengan hasil analisis kebutuhan pengembangan keprofesian calon kepala sekolah/madrasah; 2. isi/kandungan/materi diklat relevan dengan kebutuhan pengembangan SDM daerah; dan 3. penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah/madrasah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. D. SASARAN Sasaran Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah adalah dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota, penyelenggara diklat, dan master trainer yang melaksanakan In-Service Learning 1, On-the-Job Learning dan In-Service Learning 2 pada diklat calon kepala sekolah/madrasah. E. MANFAAT Manfaat Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah adalah: 1. Pelaksanaan diklat sesuai standar. 2. Kebutuhan peserta diklat terpenuhi. 2
  • 43. BAB II PELAKSANAAN A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan penyusunan program diklat calon kepala sekolah dilaksanakan sebelum diklat calon kepala sekolah/madrasah selama 3 hari yang setara dengan 30 JP. Dalam kegiatan tersebut dilakukan penyusunan program diklat secara bersama antara dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian agama, atau kantor kementerian agama kabupaten/kota, penyelenggara diklat dan master trainer. Pelaksanaan kegiatan ditetapkan oleh lembaga penyelenggara diklat. B. UNSUR YANG TERLIBAT Unsur yang terlibat dalam kegiatan penyusunan program diklat calon kepala sekolah adalah: 1. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian agama, dan kantor kementerian agama kabupaten/ kota, yakni pejabat struktural yang berwenang; 2. Penyelenggara diklat, yakni pejabat struktural yang berwenang; dan 3. Master trainer dan penanggungjawab akademik diklat calon kepala sekolah. C. RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENYUSUNAN PROGRAM DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH 1. Peserta penyusunan program diklat melakukan kegiatan sesuai surat tugas yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga. 2. Kegiatan penyusunan program diklat dilakukan satu kali di awal sebelum diklat calon kepala sekolah dilaksanakan. 3. Jadwal kegiatan penyusunan program diklat ditetapkan oleh lembaga penyelenggara diklat calon kepala sekolah. 4. Materi dan strategi penyusunan program diklat disusun dan ditetapkan oleh lembaga penyelenggara diklat calon kepala sekolah. 5. Setelah selesai melaksanakan penyusunan program diklat, lembaga penyelenggara diklat wajib menyusun laporan yang disertai dengan hasil- hasil kegiatan dan daftar hadir peserta dan disampaikan kepada institusi terkait, dalam hal ini dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian agama, dan kantor kementerian agama kabupaten/kota. D. TINDAK LANJUT PELAKSANAAN PENYUSUNAN PROGRAM DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH Setelah selesai melaksanakan penyusunan program diklat, lembaga penyelenggara diklat wajib menyusun laporan yang disertai dengan hasil- hasil kegiatan dan daftar hadir peserta dan disampaikan kepada institusi 3
  • 44. terkait, dalam hal ini dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian agama, dan kantor kementerian agama kabupaten/kota. E. STRATEGI PENYUSUNAN STRUKTUR PROGRAM DIKLAT 1. In-Service Learning 1 Penyusunan struktur program didasarkan atas beberapa pertimbangan, yaitu kajian empiris piloting selama 2 tahun di 50 kabupaten/kota, hasil penelitian di beberapa negara tentang kepemimpinan sekolah, hasil AKPK, dan kebutuhan pengembangan SDM di setiap kabupaten/kota. Pelaksanaan penyusunan struktur program diklat dilakukan dengan menggunakan model Workshop atau Loka Karya. STRUKTUR PROGRAM DIKLAT IN-SERVICE LEARNING 1 JUMLAH NO MATA DIKLAT JAM A. UMUM 1. Kebijakan Kementerian Pendidikan 2 JP Nasional 2. Kebijakan Dinas Pendidikan 2 JP Kabupaten/Kota B. INTI 1. Latihan Kepemimpinan 26 JP  Kepemimpinan Spiritual (4)  Kewirausahaan (6)  Dinamika Kelompok (8)  Kepemimpinan Pembelajaran (8) 2. Manajerial 23 JP  Penyusunan RKS (4)  Pengelolaan PTK (2)  Pengelolaan Sarpras (2)  Pengelolaan Peserta Didik (2)  Pengelolaan Keuangan Sekolah (3)  Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran (2)  Pembinaan Tenaga Administrasi Sekolah (2)  Pengelolaan Kurikulum (4)  Monitoring dan Evaluasi (2) 3. Supervisi Akademik 8 JP C. PENUNJANG 1. Pembukaan/Penutupan 2 JP 2. Orientasi Program 1 JP 3. Rencana Tindak Kepemimpinan 3 JP 4
  • 45. 4. Pre-test dan Post-test 2 JP 5. Evaluasi 1 JP Jumlah 70 JP Penyusunan RTK didasarkan pada AKPK masing-masing calon kepala sekolah/madrasah yang secara signifikan berbeda satu dengan lainnya. Alur AKPK adalah sebagai berikut: Instrumen AKPK yang sudah diisi di-input ke software AKPK. Software menganalisis data dan dihasilkan 2 keluaran: (1) Grafik per individu, yang berisi gambaran 5 dimensi kompetensi calon KSM; (2) hasil pemetaan individu. Hasil pemetaan individu digunakan sebagai salah satu landasan penyusunan Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK). 2. On-the Job Learning (OJL) adalah pembelajaran di lapangan dalam situasi pekerjaan yang nyata. Dilakukan di 2 (dua) sekolah, yakni di sekolah sendiri dan di sekolah lain. Pelaksanaan OJL di sekolah sendiri setara dengan 150 JP dan pelaksanaan OJL di sekolah lain setara dengan 50 JP. Penetapan durasi waktu OJL di sekolah sendiri dan di sekolah lain ditetapkan secara bersama antara penyelenggara diklat dan Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota. 5
  • 46. Program OJL terdiri dari: a) Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan di sekolah sendiri, b) Pelaksanaan Observasi Terhadap Guru Junior, c) Menyusun perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, dan Bahan Ajar), d) Pelaksanaan Tugas Mandiri (kajian-kajian), dan e) Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Berdasarkan AKPK di sekolah lain dan f) penyusunan portofolio serta materi presentasi hasil OJL. STRUKTUR PROGRAM ON THE JOB LEARNING Alokasi waktu N0 Kegiatan dan Jenis Tagihan pada OJL SEKOLAH SEKOLAH SENDIRI LAIN Jumlah 1 Rencana Tindak Kepemimpinan 40 40 2 observasi pembelajaran guru 20 20 3 Penyusunan perangkat pembelajaran 40 40 4 Tugas mandiri/Kajian 4.1 Mengkaji RKS 8 4 12 4.2 Mengkaji pengelolaan kurikulum 8 4 12 Mengkaji pengelolaan Pendidik dan tenaga 4.3 kependidikan 4 2 6 4.4 Mengkaji Sarpras 4 2 6 4.5 Mengkaji pengelolaan peserta didik 4 2 6 4.6 Mengkaji pengelolaan keuangan 4 2 6 4.7 Mengkaji pengelolaan tenaga Administrasi 4 2 6 4.8 Mengkaji TIK dalam pembelajaran 2 1 3 4.9 Mengkaji sistem Monev 2 1 3 Upaya peningkatan kompetensi di sekolah 5 magang berdasarkan hasil AKPK 20 20 6 Penyusunan portofolio 10 10 20 Jumlah 150 50 200 3. In-Service Learning 2 (IN-2) merupakan kegiatan pembelajaran selama 30 JP dalam bentuk tatap muka antara peserta diklat dengan master trainer dilakukan untuk menilai portofolio calon kepala sekolah/madrasah dan presentasi hasil OJL. Penilaian portofolio adalah penilaian terhadap 6
  • 47. sejumlah tagihan hasil pelaksanaan OJL yang dikumpulkan oleh calon kepala sekolah/madrasah dalam satu jilid. Penilaian presentasi dilakukan melalui penyajian lisan dan menggunakan alat bantu komputer/PC dengan program aplikasi Power Point. Presentasi dan tanya jawab dilakukan selama minimal 30 menit per peserta. Penilaian menggunakan instrumen yang ditetapkan. Pengaturan strategi pelaksanaan In-Service Learning 2 ditetapkan oleh lembaga penyelenggara diklat. Strategi dapat dilakukan dalam bentuk: a) presentasi peserta satu per satu dihadapan master trainer; b) presentasi peserta satu per satu di depan master trainer dan peserta diklat lain dalam kelas besar; c) presentasi peserta satu per satu dihadapan master trainer dan peserta lain dalam kelompok-kelompok kecil. Struktur program In-Service Learning 2 dapat dilihat pada tabel. STRUKTUR PROGRAM IN-SERVICE LEARNING 2 JUMLAH NO MATA DIKLAT JAM 1 Penjelasan kriteria kelulusan 1 JP 2 Presentasi hasil On the Job Learning 10 JP 3 Penilaian Portofolio 14 JP 4 Refleksi Pelatihan 3 JP 5 Evaluasi 1 JP 6 Pembukaan/ Penutupan 1 JP Jumlah 30JP F. KOMPONEN DAN ALUR KEGIATAN Komponen kegiatan: Pembukaan Acara pertama adalah pembukaan, penyampaian informasi teknis kegiatan dan informasi yang terkait dengan tujuan workshop. Pelaksanaan Penyusunan program diklat dengan menggunakan model Workshop ini merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah yang dilakukan Lembaga Penyelenggara Diklat selaku pelaksana kegiatan In-Service Learning 1, On-the-Job Learning dan In- Service Learning 2. 7
  • 48. Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3 PENYAJIAN PENUGASAN PERSIAPAN INFORMASI KELOMPOK  Menyanyikan lagu kebangsaan  Diklat Calon Kepala Sekolah (IN-ON-IN)  Penyusunan Panduan Diklat  Sambutan oleh Dinas Pendidikan  Analisis Kebutuhan Pengembangan In-ON-IN oleh kelompok  Pembukaan oleh Kepala LPD Keprofesian Calon Kepala Sekolah Master Trainer  Penjelasan Teknis Workshop (AKPK)  Penyusunan Action Plan oleh Tim LPD  Hasil Analisis AKPK Calon Peserta oleh kelompok Dinas dan Diklat dan Pembahasan LPD  Presentasi Panduan diklat IN-ON-IN dan Action Plan  Perbaikan Hari ke 3 PENUTUPAN  Penutupan oleh Kepala LPD Gambar Alur Kegiatan  Penyelesaian administrasi G. PENJELASAN TEKNIS KEGIATAN 1. Penyusunan Panduan Diklat, meliputi a) Panduan In-Service Learning 1; b) Panduan On-the-Job Learning; c) Panduan Pendampingan OJL; d) Panduan In-Service Learning 2. Penyusunan panduan dilakukan oleh penanggungjawab akademik diklat dan master trainer dari Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD). 2. Penyusunan Action Plan, meliputi a) Rencana Kegiatan; b) Rencana Anggaran Kegiatan. Penyusunan Action Plan dilakukan oleh penanggungjawab diklat dan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/ kota, kantor wilayah kementerian agama, dan kantor kementerian agama kabupaten/kota. H. JADWAL KEGIATAN Jadwal kegiatan penyusunan program diklat calon kepala sekolah sebagai contoh terlampir. I. PENDANAAN Seluruh kegiatan penyusunan program diklat calon kepala sekolah ini dibiayai oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian agama, atau kantor kementerian agama kabupaten/kota pada tahun tersebut dan anggarannya disusun bersama dengan lembaga penyelenggara diklat yang ditunjuk oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian agama, dan kantor kementerian agama kabupaten/ kota tersebut. 8
  • 49. BAB III PENUTUP Dengan diselenggarakannya penyusunan program diklat calon kepala sekolah ini diharapkan isi/kandungan/materi diklat relevan dengan kebutuhan peningkatan kompetensi calon kepala sekolah, struktur program diklat relevan dengan hasil analisis kebutuhan pengembangan keprofesian calon kepala sekolah, dan penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pada akhirnya, pengembangan mutu proses pembelajaran diklat berbasis AKPK ini diharapkan mampu mewujudkan kepala sekolah yang amanah, profesional dan berjiwa wirausaha yang bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. 9
  • 50. Lampiran-lampiran (dalam CD): 1. Materi presentasi Diklat calon kepala sekolah/madrasah. 2. Materi presentasi AKPK calon kepala sekolah/madrasah. 3. Contoh hasil analisis AKPK Calon Kepala Sekolah/madrasah. 4. Contoh panduan In Service Learning 1. 5. Contoh panduan In Service Learning 2. 6. Contoh panduan pendampingan OJL. 7. Contoh action plan (rencana kegiatan). 8. Contoh rencana anggaran kegiatan. 10
  • 51. LAMPIRAN 2 Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan In Service Learning 1 1
  • 52.
  • 53. PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 1
  • 54.
  • 55. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan In-Service Learning 1. Petunjuk Teknis ini berisi hal-hal pokok yang perlu diketahui oleh semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan In-Service Learning 1. Petunjuk Teknis ini disiapkan untuk memperlancar jalannya kegiatan pelaksanaan In- Service Learning 1. Oleh sebab itu, sangat diharapkan seluruh lembaga penyelenggara diklat dan master trainer dapat melaksanakan In-Service Learning 1 sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh kepala BPSDMP dan PMP sehingga penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah berjalan secara optimal. Secara khusus, penjaminan mutu penyelenggaran Diklat In-Service Learning 1 perlu dilakukan agar kualitas isi, proses dan hasil diklat In-Service Learning 1 dapat dilaksanakan, dipantau dan dikendalikan dengan baik. Oleh sebab itu, kita berharap agar para Master Trainer memahami dan terampil melaksanakan In-Service Learning 1 sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Selamat belajar dan berlatih, semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita semua. Surakarta, Nopember 2011 Kepala, Prof. Dr. Siswandari, M.Stats. NIP. 19590201 198503 2 002 i
  • 56. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG ........................................................................ 1 B. DASAR HUKUM .............................................................................. 1 C. TUJUAN .......................................................................................... 1 D. SASARAN ....................................................................................... 1 E. MANFAAT ....................................................................................... 1 BAB II PELAKSANAAN..................................................................................... 3 A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN ........................................ 3 B. UNSUR YANG TERLIBAT .............................................................. 3 C. RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN IN SERVICE LEARNING 1 ....... 3 D. STRUKTUR PROGRAM DIKLAT IN-SERVICE LEARNING 1 ......... 5 E. DESKRIPSI MATA DIKLAT ............................................................. 6 F. STRATEGI PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 ................ 7 G. KOMPONEN DAN ALUR KEGIATAN.............................................. 8 H. JADWAL KEGIATAN....................................................................... 8 BAB III PENUTUP .............................................................................................. 9 ii
  • 57. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menguraikan syarat-syarat dan tahapan yang harus dilalui seorang guru untuk dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah. Pada Panduan Penyiapan Calon Kepala Sekolah/Madrasah tersebut dijelaskan bahwa proses penyiapan calon kepala sekolah/madrasah meliputi rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah. Rekrutmen meliputi proses pengusulan calon, seleksi administratif dan seleksi akademik. Sedangkan pendidikan dan pelatihan adalah proses pemberian pengalaman pembelajaran teoritik maupun praktik kepada para calon yang telah lulus rekrutmen. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan bahwa kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah dituntut memiliki lima dimensi kompetensi, yaitu dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Sebagai konsekuensinya, secara akademik pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah harus mampu menjamin adanya peningkatan kelima dimensi kompetensi tersebut. Diklat In-Service Learning 1 merupakan salah satu upaya untuk membekali calon kepala sekolah dengan materi diklat yang akan menambah potensi kompetensinya yang relevan, sesuai dengan hasil AKPKnya. Oleh karena itu, pengembangan mutu proses pembelajaran diklat In-Service Learning 1 difokuskan pada upaya untuk membekali pengetahuan, keterampilan dan sikap calon kepala sekolah dengan sejumlah materi yang relevan dengan pengembangan kompetensi kepala sekolah. Untuk menjamin penyelenggaraan diklat In-Service Learning 1 terstandar, dan implementasinya relevan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan berbagai pihak yang berkepentingan, diperlukan pembelajaran secara khusus. Selain daripada itu, tentang bagaimana isi, proses dan prosedur pelaksanaan diklat In-Service Learning 1, telah dijelaskan dalam Petunjuk Pelaksanaan Diklat Calon Kepala Sekolah. Namun, karena diklat In-Service Learning 1 itu melibatkan banyak pihak dan membutuhkan pengetahuan dan pemahaman baru, diperlukan sebuah petunjuk operasional yang praktis dan rinci agar penyelenggara diklat dan Master Trainer yang terlibat bisa melaksanakan peran, tugas, dan fungsinya secara proporsional dan profesional. Untuk itu dibuatkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan In-Service Learning 1. 1
  • 58. B. DASAR HUKUM Dasar hukum pelaksanaan In-Service Learning 1 diklat calon kepala sekolah adalah: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2009 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah; 12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; C. TUJUAN Tujuan petunjuk teknis pelaksanaan In-Service Learning 1 diklat calon kepala sekolah adalah sebagai acuan bagi penyelenggara diklat dalam melaksanakan kegiatan diklat In- Service Learning 1 sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. D. SASARAN Petunjuk teknis pelaksanaan In-Service Learning 1 calon kepala sekolah harus dipahami dengan baik oleh penyelenggara diklat dan Master Trainer yang melaksanakan In-Service Learning 1, pada Diklat calon kepala sekolah. E. MANFAAT Manfaat petunjuk teknis ini adalah In-Service Learning 1 diklat calon kepala sekolah terlaksana sesuai dengan standar. 2
  • 59. BAB II PELAKSANAAN A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan In-Service Learning 1 diklat calon kepala sekolah dilaksanakan dalam durasi minimal 70 (tujuh puluh) jam pelajaran @ 45 menit setara minimal 7 hari kerja. Pelaksanaan kegiatan In-Service Learning 1 ditetapkan oleh lembaga penyelenggara diklat berdasarkan kesepakatan dengan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota. B. UNSUR YANG TERLIBAT Unsur yang terlibat dalam kegiatan In-Service Learning 1 diklat calon kepala sekolah adalah: 1. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota, yakni pejabat struktural yang berwenang; 2. Penyelenggara diklat, yakni pejabat struktural yang berwenang; 3. Master trainer, yakni widyaiswara, dosen, penanggungjawab akademik diklat calon kepala sekolah; dan 4. Narasumber/fasilitator lain yang relevan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi calon kepala sekolah. C. RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN IN SERVICE LEARNING 1 1) In-Service Learning 1 (IN-1) merupakan kegiatan pembelajaran dalam bentuk tatap muka antara peserta diklat dengan master trainer, nara sumber dan/atau fasilitator sesuai dengan surat tugas yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara diklat. 2) Materi diklat mencakup materi umum, materi inti dan materi penunjang. Materi inti mencakup: 1) Latihan kepemimpinan; 2) Pengembangan keterampilan manajerial; dan 3) Supervisi akademik. 3) Materi umum meliputi kebijakan-kebijakan terkait dengan penugasan guru sebagai kepala sekolah baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah kab/kota/provinsi. Penetapan narasumber didasarkan atas relevansi dan kompetensi narasumber dengan kebutuhan pengembangan kompetensi calon kepala sekolah. 4) Materi penunjang meliputi, evaluasi narasumber/master trainer / fasilitator, evaluasi program, dan evaluasi penyelenggaraan diklat In- Service Learning 1 oleh lembaga penyelenggara diklat. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan angket yang sudah ditetapkan dalam petunjuk teknis ini. 5) Latihan kepemimpinan dimaksudkan untuk mengembangkan kompetensi kepribadian, sosial dan kewirausahaan calon kepala 3
  • 60. sekolah melalui: a) kepemimpinan spiritual; b) kewirausahaan; dan c) dinamika kelompok, d) kepemimpinan pembelajaran. 6) Pengembangan keterampilan manajerial mencakup a) Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS); b) Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; c) Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah; d) Pengelolaan Peserta Didik; e) Pengelolaan Kurikulum; f) Pengelolaan Keuangan Sekolah; g) Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran; h) Pembinaan tenaga administrasi sekolah; i) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 7) Supervisi akademik meliputi perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut supervisi. Materi supervisi lebih ditekankan pada aspek pembelajaran guru dengan melakukan kunjungan kelas. 8) Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bahan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh kepala BPSDM dan PMP. 9) Pengaturan strategi pembelajaran di kelas oleh Master Trainer menggunakan hasil analisis individu AKPK calon kepala sekolah peserta diklat yang telah dianalisis sebelumnya sebagai pertimbangan metodologis. 10) Diklat calon kepala sekolah/madrasah menggunakan metode experiential learning. Adapun jenisnya antara lain curah pendapat, studi kasus, kunjungan, refleksi diri, praktik, magang, bekerja, diskusi kelompok dan kelas, simulasi, penugasan individual dan kelompok, bermain peran, dan sebagainya. 11) Pada akhir kegiatan In-Service Learning 1 peserta menyusun rencana tindak kepemimpinan yang akan diimplementasikan pada saat On-the- Job Learning. Penyusunan rencana tindak kepemimpinan berdasarkan hasil analisis EDS masing-masing sekolah dan hasil analisis evaluasi diri yang dicerminkan pada hasil AKPK. 12) Penilaian dilakukan oleh Master Trainer dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis penilaian. 13) Panduan In-Service Learning 1 ditetapkan dan dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara diklat calon kepala sekolah/madrasah. Pengaturan jadwal disepakati dengan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota. 14) Kegiatan In-Service Learning 1 diawali dengan Pembukaan dan diakhiri dengan pelepasan peserta diklat untuk melaksanakan OJL. Pada saat pembukaan diklat diwajibkan untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh peserta dan undangan. 15) Sebelum pelepasan peserta untuk OJL, Penyelenggara diklat harus membagikan Surat Tugas Melaksanakan On The Job Learning yang ditetapkan dan dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan. Dalam Surat Tugas tersebut dijelaskan tentang a) jadwal pelaksanaan OJL dan b) tempat atau sekolah OJL. 16) Untuk kepentingan pengembangan sistem kediklatan maka lembaga penyelenggara diklat diwajibkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi program dan penyelenggaraan program. Metode dan instrumen monitoring menggunakan instrumen yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis ini. 17) Materi diklat disiapkan oleh LPPKS dan ditetapkan oleh kepala BPSDMP dan PMP dalam bentuk CD dan bahan cetak. 4
  • 61. D. STRUKTUR PROGRAM DIKLAT IN-SERVICE LEARNING 1 Struktur program diklat dan alokasi waktu pembelajaran adalah sebagai berikut: STRUKTUR PROGRAM DIKLAT IN-SERVICE LEARNING 1 JUMLAH NO MATA DIKLAT JAM A. UMUM 1. Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional 2 JP 2. Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 2 JP B. INTI 1. Latihan Kepemimpinan 26 JP  Kepemimpinan Spiritual (4)  Kewirausahaan (6)  Dinamika Kelompok (8)  Kepemimpinan Pembelajaran (8) 2. Manajerial 23 JP  Penyusunan RKS (4)  Pengelolaan PTK (2)  Pengelolaan Sarpras (2)  Pengelolaan Peserta Didik (2)  Pengelolaan Keuangan Sekolah (3)  Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran (2)  Pembinaan Tenaga Administrasi Sekolah (2)  Pengelolaan Kurikulum (4)  Monitoring dan Evaluasi (2) 3. Supervisi Akademik 8 JP C. PENUNJANG 1. Pembukaan/Penutupan 2 JP 2. Orientasi Program 1 JP 3. Rencana Tindak Kepemimpinan 3 JP 4. Pre-test dan Post-test 2 JP 5. Evaluasi 1 JP Jumlah 70 JP 5