Gagal ginjal kronik adalah kerusakan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali, menyebabkan tubuh gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit, mengakibatkan uremia. Penyebab utama adalah hipertensi, diabetes, dan glomerulopati primer. Gejala umum meliputi kelelahan, edema, anemia, dan gangguan elektrolit.
2. Cronic Renal failure (CRF) atau Gagal ginjal
kronik (GGK) adalah kerusakan fungsi ginjal
yang progresif dan tidak dapat pulih
kembali, dimana kemampuan tubuh gagal
untuk mempertahankan metabolisme serta
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga
menyebabkan uremia berupa retensi ureum
dan sampah nitrogen lain dalam darah
(Smeltzer, et al, 2008).
3. Kategori LFG LFG (ml/mnt/1.73
m2)
Batasan
G1
G2
G3a
G3b
G4
G5
>90
60 – 89
45 – 59
30 – 44
15 – 29
< 15
Normal atau tinggi
Penurunan ringan
Penurunan ringan
sampai sedang
Penurunan sedang
sampai berat
Penurunan Berat
Gagal Ginjal/stadium
terminal
4. Penyebab Insiden
- Penyakit Ginjal Hipertensi
- Nefropati Diabetik
- Glomerulopati Primer
- Pielonefritis Chronic
- Nefropati Obstruktif
- Nefropati Asam Urat
- Nefropati Lupus (SLE)
- Ginjal Polikistik
- Lain lain
- Tidak diketahui
31 %
26 %
14 %
10 %
7 %
2 %
1 %
1 %
6 %
2 %
5.
6. Umum : malaise, debil, letargi, tremor, mengantuk, koma.
Kulit : pucat, mudah lecet, pruritus, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar,
leukonikia, warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering bersisik.
Mulut : lidah kering dan berselaput, fetor uremia, ulserasi dan perdarahan pada mulut
Mata : mata merah.
Kardiovaskuler : hipertensi, kelebihan cairan, gagal jantung, pericarditis, pitting edema,
edema periorbital, pembesaran vena jugularis, friction rub perikardial.
Respiratori : heperventilasi, asidosis, edema paru, efusi pleura, krekels, napas dangkal,
kussmaul, sputum kental dan liat.
Gastrointestinal : anorexia, nausea, gastritis, konstipasi/diare, vomitus, perdarahan saluran
GI.
Muskuloskeletal : kram otot, kehilangan kekuatan otot, fraktur tulang, foot drop,
hiperparatiroidisme, defisiensi vit. D, gout.
Genitourinari : amenore, atropi testis, penurunan libido, impotensi, infertilitas, nokturia,
poliuri, oliguri, haus, proteinuria,
Neurologi : kelemahan dan keletihan, konfusi, disorientasi, kejang, kelemahan pada
tungkai, rasa panas pada telapak kaki, perubahan perilaku.
Hematologi : anemia, defisiensi imun, mudah mengalami perdarahan.
7. Menurut Smeltzer (2000), komplikasi potensial gagal ginjal
kronik yang memerlukan pendekatan kolaboratif dalam
perawatan, mencakup :
Hiperkalemia : akibat penurunan ekskresi, asidosis metabolik,
katabolisme dan masukan diet berlebih.
Perikarditis : efusi perikardial , dan tamponade jantung akibat
retensi produk sampah uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta mal fungsi
sistem renin, angiotensin, aldosteron.
Anemia : akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang
usia sel darah merah, perdarahan gastro intestinal.
Penyakit tulang serta kalsifikasi metastatik akibat retensi fosfat
8. 1. Laboratorium
a. Pemeriksaan penurunan fungsi ginjal
b. Identifikasi etiologi gagal ginjal
c. Identifikasi perjalanan penyakit
2. Diagnostik
a. Etiologi GGK dan terminal
Foto polos abdomen
USG
Nefrotogram
Pielografi retrograde
Pielografi antegrade
mictuating Cysto Urography (MCU)
b. Diagnosis pemburuk fungsi ginjal
retogram
USG
9. Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan dibagi tiga yaitu :
a) Konservatif
- Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
- Observasi balance cairan
- Observasi adanya odema
- Batasi cairan yang masuk
b) Dialysis
- peritoneal dialysis
biasanya dilakukan pada kasus – kasus emergency.
Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut
adalah CAPD ( Continues Ambulatori Peritonial Dialysis )
- Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan
menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah
femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
- AV fistule : menggabungkan vena dan arteri
- Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke jantung )
c) Operasi
- Pengambilan batu
- transplantasi ginjal
11. 1. Identitas klien
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
5. Pemeriksaan Fisik
6. Pemeriksaan Sistematis
7. Pola kebiasaan sehari-hari
8. Data Sosial
9. Data Spiritual
10. Data Psikologis
12. 1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penurunan haluaran urin, diet berlebihan dan
retensi cairan serta natrium
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan
muntah, pembatasan diet dan perubahan
memberan mukosa mulut
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
keletihan, anemia, retensi produk sampah dan
produk dialysis
4. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan
penanganan /pengobatan berhubungan dengan
kurang informasi
13. No Diagniosa
keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
1 Kelebihan
volume cairan
berhubungan
dengan
penurunan
haluaran urin,
diet
berlebihan dan
retensi cairan
serta natrium
NOC
Electrolit and acid base
balance
Fluid balance
Hydration
Dengan Kriteria Hasil:
1. Terbebas dari edema,
efusi, anaskara
1. Bunyi nafas bersih,
2. tidak ada
dyspneu/ortopneu
1. Terbebas dari distensi
vena jugularis, reflek
hepatojugular (+)
1. Memelihara tekanan
vena sentral, tekanan
kapiler paru, output
jantung dan vital sign
dalam batas normal
1. Terbebas dari
kelelahan, kecemasan
atau kebingungan
NIC
a. Fluid management
1. Timbang popok/pembalut jika diperlukan
2. ∙Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
3. Pasang urin kateter jika diperlukan
4. Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt
,osmolalitas urin )
5. Monitor status hemodinamik
termasuk CVP, MAP, PAP, danPCWP
Monitor vital sign
1. Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema,
distensi vena leher, asites)
2. Kaji lokasi dan luas edema
3. Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
4. Monitor status nutrisi
5. Berikan diuretik sesuai interuksi
6. Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan
serum Na< 130 mEq/l
7. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
a. Management cairan
1. mentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi
14. No Diagniosa
keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
1 Kelebihan
volume cairan
berhubungan
dengan
penurunan
haluaran urin,
diet
berlebihan dan
retensi cairan
serta natrium
NOC
1. Terbebas dari
kelelahan, kecemasan
atau kebingungan
2. Menjelaskan indikator
kelebihan cairan
NIC
a. Management cairan
1. mentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi
2. Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan
cairan (Hipertermia, terapi diuretik,
kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )
1. Monitor berat badan
2. Monitor serum dan elektrolit urine
3. Monitor serum dan osmilalitas urine
4. Monitor BP, HR, dan RR
5. Monitor tekanan darah orthostatic dan perubahan irama jantung
6. Monitor parameter hemodinamik infasif
7. Catat secara akutar intake dan output
8. Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
9. Monitor tanda dan gejala dari odema
10. Beri obat yang dapat meningkatkan output urin
15. No Diagniosa
keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
2 Ketidakseimb
angan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
anoreksia,
mual dan
muntah,
pembatasan
diet dan
perubahan
memberan
mukosa
mulut
NOC
Nutritional Status : food
and Fluid Intake
Nutritional Status :
nutrient Intake
Weight control dengan
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
Mampu mengidentifika
si kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda tanda
malnutrisi
Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi penurunan
berat badan yang
berarti
NIC
Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan
protein dan vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan
dengan ahli
gizi)
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normal
16. No Diagniosa
keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
2 Ketidakseimb
angan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
anoreksia,
mual dan
muntah,
pembatasan
diet dan
perubahan
memberan
mukosa
mulut
NOC
Nutritional Status : food
and Fluid Intake
Nutritional Status :
nutrient Intake
Weight control dengan
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
Mampu mengidentifika
si kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda tanda
Malnutrisi
Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
NIC
Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin
C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan
dengan ahli
gizi)
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori Berikan
17. No Diagniosa
keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
3 Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
keletihan,
anemia,
retensi
produk
sampah dan
produk
dialysis
NOC
Energy conservation
Self Care : ADLs
Dengan Kriteria Hasil :
1. Berpartisipasi dalam
2. aktivitas fisik tanpa
3. disertai peningkatan
4. tekanan darah, nadi
5. dan RR
6. Mampu melakukan
7. aktivitas sehari hari
8. (ADLs) secara
mandiri
NIC
manergy Management
1. Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
2. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan
terhadap
3. keterbatasan
4. Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
5. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
6. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan
emosi secara berlebihan
7. Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
8. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien
9. Activity Therapy
10. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik
11. Dalam merencanakan progran terapi yang tepat.
18. N
o
Diagniosa
keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
4 Kurang
pengetahuan
tentang
kondisi dan
penanganan
/pengobatan
berhubungan
dengan
kurang
informasi
NOC
Kowlwdge : disease
process
Kowledge : health
Behavior dengan
Kriteria Hasil :
1. Pasien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang penyakit,
kondisi, prognosis dan program
Pengobatan
2. Pasien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara benar
3. Pasien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya.
NIC
Teaching : disease Process
1. Berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pasien tentang proses
Penyakit yang spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
muncul pada penyakit, dengan cara yang
tepat
4. Gambarkan proses penyakit, dengancara
yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan penyebab,
dengna cara yang tepat
6. Sediakan informasi pada pasien tentang
kondisi, dengan cara yang tepat
7. Hindari jaminan yang kosong
8. informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat