SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
PENGARUH POLA MAKAN

                      TERHADAP POSTUR TUBUH MANUSIA

       Masing-masing orang memiliki pola makan yang berbeda-beda. Meskipun ada
orang yang jadwal makannya tiga kali sehari dan selalu tepat waktu, namun tak jarang pula
di antara kita yang memberlakukan pola makan tidak teratur terhadap diri sendiri. Biasanya
ketidakteraturan pola makan tersebut dianut oleh kelompok orang yang memiliki aktivitas
harian yang padat sehingga sering kali melupakan salah satu waktu makannya. Hal yang
paling sering kita lakukan adalah meninggalkan sarapan. Sarapan sama pentingnya dengan
makan siang dan makan malam karena sesungguhnya pada setiap jam makan tersebut tubuh
membutuhkan asupan energi untuk aktivitas harian. Seperti yang dikutip oleh situs
ibuprita.suatuhari.com dari detik.com, bahwa “pakar gizi dari IPB, Prof Dr.Ir.Made
Astawan, MS mengatakan pola makan yang sehat ditentukan oleh “3J” yakni Jadwal, Jenis
dan Jumlah. Sarapan merupakan salah satu jadwal makan yang tidak boleh dilewatkan,
sama pentingnya dengan makan siang dan makan malam”. Selain itu, tidak teraturnya
jadwal makan ataupun meninggalkan salah satu waktu makan akan menyebabkan berat
badan tidak ideal. “Penelitian dari Northwestern University, Amerika Serikat menemukan
makan tidak teratur bisa memicu peningkatan berat badan” (VIVAnews.com:2010). Hal
senada juga dilontarkan oleh dr. Sri Sukmaniah, SpGK pada okezone.com berikut ini.

        Beberapa peneliti juga mengatakan, bila makan dengan teratur tubuh memiliki
        metabolisme yang lebih baik daripada makan yang tidak teratur. Dengan
        metabolisme yang baik, akan dapat mengontrol berat badan Anda. Jadi keliru bila
        ingin menurunkan berat badan dengan melewati jam makan. Makan tidak teratur
        dapat meningkatkan resiko gangguan metabolisme, dan dapat meningkatkan
        kolesterol.

Pola makan yang tidak teratur membuat sistem pencernaan kita “pusing” dan bekerja tidak
teratur. Misalnya saja makan pada jam tidur. Hal itu jelas saja akan menimbulkan gangguan



                                            1
metabolisme dan meningkatkan resiko kegemukan. Apa sebabnya? Itu karena pada jam
tidur, sistem organ tubuh termasuk sistem pencernaan mengalami penurunan fungsi
sehingga membutuhkan istirahat. Jika kita makan pada jam tersebut, kerja sistem
pencernaan tidak maksimal dan cenderung akan menyebabkan penimbunan zat gizi.
Sedangkan pada jam tidur, tubuh tidak banyak melakukan aktivitas sehingga energi yang
masuk ke tubuh banyak yang tidak terpakai. Energi yang terpakai tersebut tentunya akan
disimpan di bagian bawah kulit sebagai timbunan lemak. Hal itu menjadi pemicu
peningkatan berat badan. Selain itu, makan pada jam tidur berarti kita memaksakan sistem
pencernaan untuk bekerja ekstra ketika ia membutuhkan istirahat. Sudah dapat kita duga
bahwa sistem pencernaan kita pasti mengalami kelelahan dan itu akan menyebabkan
gangguan metabolisme (pencernaan). Postur tubuh yang ideal merupaknan idaman setiap
orang. Selain memperindah penampilan, hal ini jelas sangat berpengaruh pada aktivitas dan
kesehatan tubuh kita. Jadi alangkah baiknya jika kita konsisten menjaga keteraturan jadwal
makan dan memelihara keseimbangan pola makan yang sehat.

       Tiap jenis zat makanan memiliki peran dalam pembentukan postur tubuh manusia.
Setiap makanan mengandung zat-zat yang berpengaruh dalam pembentukan tubuh. Tubuh
memerlukan zat gizi untuk tumbuh dan berkembang. “Berbagai zat gizi yang diperlukan
tubuh dapat digolongkan ke dalam enam macam yaitu (1) karbohidrat, (2) protein, (3)
lemak, (4) vitamin, (5) mineral dan (6) air” (Suhardjo-Clara M. Kusharto, 2010:1).
Keenam macam zat gizi tersebut memiliki fungsi masing-masing bagi tubuh. Lemak
menduduki kedudukan tertinggi dalam tingkat penghasil energi. Disusul kemuudian oleh
karbohidrat dengan fungsinya sebagai penghasil energi dengan kuantitas yang lebih sedikit
dari lemak. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT         UNIVERSITAS        INDONESIA       menyebutkan    bahwa    karbohidrat
menghasilkan energi sebanyak 4 kkal/gram (2010:30) dan lemak menghasilkan energi
sebesar 9 kkal/gram (2010:46). Sementara protein berperan dalam proses pembangun
tubuh, produksi hormon serta enzim tubuh sangat tergantung pada ketersediaan protein. Air
berfungsi sebagai pelarut vitamin, sebagai katalisator, sebagai peredam benturan, sebagai




                                            2
pengatur tubuh, serta sebagai pelumas.    Dan mineral, secara umum, memiliki fungsi
pemeliharaan fungsi tubuh, menjaga keseimbangan asam-basa di dalam tubuh, serta
mengatur kerja enzim-enzim. Zat-zat gizi tersebut tentunya dibutuhkan tubuh hanya dalam
kadar tertentu. Jika berlebihan atau kurang maka akan memberikan dampak kurang baik
bagi metabolisme tubuh. Berdasarkan pertimbangan itu, tentunya kita harus menjaga
keseimbangan nutrisi dengan menjaga keseimbangan konsumsi makanan. Sebuah
pernyataan di situs okezone.com yang dikutip oleh situs ibuprita.suatuhari.com menyatakan
bahwa jika kita mengkonsumsi makanan secara berlebih maka saluran cerna kita akan
terbebani dan energi dalam tubuh pun menjadi berlebih sehingga mengakkibatkan
kegemukan. Namun jika kita kekurangan nutrisi maka tubuh akan lemah dan akan sulit
melakukan aktivitas harian. Bukan hanya itu saja, ketidakcukupan kebutuhan zat-zat gizi
akan menghambat pertumbuhan tubuh. Saat presentasinya dalam konferensi pers Gerakan
Lambung Sehat Indonesia di Rumah Makan Anglo, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta,
Kamis (8/7/2010), dr. Sri Sukmaniah, SpGK menyatakan “Jenis makanan harus lengkap
mengandung sebagian besar (sekitar 50 sampai 60 persen) bahan makanan sumber
karbohidrat seperti nasi putih, nasi merah, roti, kentang, bihun, sereal, oatmeal, dan
singkong. Sekitar 20 sampai 30 persen bahan makanan sumber lemak seperti; minyak, susu,
kelapa, lemak ayam dan lemak ikan. Perbanyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan.
Serta hindari makanan yang merangsang lambung Anda seperti pedas dan asam yang akan
berisiko terjadinya sakit maag karena dapat merangsang produksi asam lambung jadi
berlebihan” (ibuprita.suatuhari.com:2010 dari okezone.com). Karbohidrat memang menjadi
kebutuhan utama dalam menu harian kita, namun di samping itu kita tidak boleh
mengabaikan zat gizi lain yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti lemak, protein,mineral, dan
vitamin. Semua zat tersebut akan bersinergi dalam pertumbuhan dan pembentukan postur
tubuh.

         Konsumsi air putih berpengaruh terhadap pembentukan postur tubuh manusia. Air
putih menjadi faktor yang tidak mungkin dipisahkan dalam pembentukan postur tubuh.
Sebagai katalisastor, tentunya ia akan membantu melarutkan zat-zat gizi dan membantu




                                           3
penyerapannya ke dalam sel-sel tubuh. Menurut saran kesehatan, kita dianjurkan untuk
mengkonsumsi air putih sedikitnya delapan gelas per hari. Suhardjo-Clara M. Kusharto
(2010:89) manyatakan “Kehilangan air yang berlebih, misalnya berkeringat, diare dan
muntah-muntah, menimbulkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit-elektrolit”. Kehilangan
elektrolit-elektrolit membuat tubuh menjadi lemas dan terasa kurang bertenaga. Selain
fungsi menjaga elektrolit-elektrolit dalam tubuh, konsumsi air putih juga membantu dalam
pembentukan tubuh yang ideal. “Minum 2 liter air putih/hari dapat membantu menurunkan
berat badan. Karena air putih membantu proses metabolisme dalam tubuh dengan
mengubah makanan menjadi energi yang dibutuhkan. Dalam hal ini, air putih juga berperan
sebagai bahan bakar untuk mendorong reaksi metabolisme tubuh. Sehingga jika Anda tidak
minum air putih, maka Anda tidak dapat membakar kalori” (islam-download.net:2010).
Minum segelas air putih sebelum dan sesudah tidur juga akan membantu melancarkan
metabolisme dan mengeliminasi toxic (racun) di dalam tubuh. Itulah pentingnya konsumsi
air putih. Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak membiasakan minum air putih
secukupnya setiap hari.

       Tubuh akan mengadakan proses terhadap makanan yang masuk. Makanan yang
masuk ke tubuh akan menjalanai proses pencernaan dan penyerapan. Suhardjo-Clara M.
Kusharto (2010:90-91) mengemukakan bahwa sistem pencernaan makanan diklasifikasikan
menjadi dua bagian, yaitu Saluran/Alimentarius dan Kelenjar (endokrin dan eksokrin).
Saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus, lambung (Gastrum), usus halus (Duodenum,
Jejenum, Ileum), usus besar (Sekum, Kolon, Rektum). Kelenjar meliputi hati, Thiroid,
pankreas, Adrenal. Sunita Almatsier (2004:14-24) menjelaskan bahwa rangkaian
pencernaan berawal di mulut. Makanan yang masuk akan kita kunyah menggunakan gigi-
gigi sampai halus, ini disebut pencernaan secara kimia. Di dalam mulut, makanan juga
dibasahi dengan mukus      (lendir/cairan ludah) agar mudah melalui berbagai saluran
pencernaan. Makanan yang telah halus lalu ditelan, bolus (makanan yang sudah siap
ditelan) dari ujung esofagus bergerak dengan gerakan peristaltik, yaitu gerakan
bergelombang yang disebabkan oleh kontraksi otot pada dinding saluran cerna yang




                                           4
mendorong makanan menuju ke lambung. Di lambung, bolus bercampur dengan getah
lambung dan digiling halus menjadi bentuk cairan yang disebut chyme (kimus). Enzim-
enzim di dalam lambung memecah (hidrolisis) protein separuh jalan. Enzim lipase
menghidrolisis sebagian kecil lemak. Enzim-enzim cairan ludah yang ditelan bersamaan
dengan bolus tidak dapat bekerja pada cairan lambung yang bersifat asam sehingga
pencernaan karbohidrat dalam lambung boleh dikatakan terhenti. Asam klorida
(HCL) menghidrolisis sedikit karbohidrat. Vitamin B12 di dalam lambung memperoleh
suatu alat angkut berupa protein, yaitu faktor intrinsik. Dari lambung, melalui sfingter
pilorus, kimus keluar sedikit demi sedikit masuk ke usus halus yang terdiri dari duodenum
(usus dua belas jari), jejunum (bagian usus halus yang berada di antara duodenum dan
ileum), dan ileum (bagian ujung usus halus). Usus halus memiliki panjang kurang lebih
enam meter. Pada bagian atas usus halus, kimus melewati lubang saluran empedu, yang
meneteskan cairan ke dalam usus halus berasal dari dua alat, yaitu kantong empedu dan
pankreas. Pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein lebih bannyak terjadi di usus halus.
Cairan pankreas mengandung enzim-enzim yang berperan terhadap ketiga jenis zat gizi ini.
Cairan pankreas juga mengandung natrium bikarbonat yang bersifat basa sehingga dapat
menetralisir kimus yang tadinya bersifat asam karena pengaruh cairan lambung. Di usus
halus inilah, zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh diabsorpsi atau diserap. Zat-zat energi
seperti karbohidrat, lemak, dan protein diabsorpsi dalam bentuk-bentuk dasar. Sedangkan
zat-zat lain seperti vitamin, mineral, dan air umumnya tidak dipecah dan diabsorpsi
sebagaimana adanya. Sisa-sisa yang tidak dicernakan, seperti serat, tidak diabsorpsi dan
melewati saluran cerna dalam bentuk semi-padat. Serat juga menyerap air untuk menjaga
feses agar tidak keras. Bukan hanya itu saja, serat juga menyerap bagian lain dari makanan,
antara lain: asam empedu, beberapa mineral, zat aditiif, dan bahan-bahan sisa pembuangan
lainnya. Nah, sisa-sisa tersebut ditampung di usus besar (kolon). Di usus besar ini terjadi
absorpsi air dan mineral. Usus besar juga menjdi tempat pertumbuhan bakteri-bakteri baik
sehingga membantu pembusukan sisa-sisa makanan agar mudah dikeluarkan.                  Sisa
makanan akan ditahan di kolon hingga dikeluarkan dalam bentuk feses. Di dalam kolon,
bakteri mendapat kesempatan untuk berkembang biak dan memperoeleh makanan dari sisa-



                                             5
sisa makanan yang terdapat di dalam kolon. Beberapa zat kimia hasil metabolisme bakteri
dapat diserap kembali melalui kolon. Bakteri di dalam kolon ini juga mampu membentuk
beberapa vitamin yang sebagian diabsorpsi oleh tubuh, misalnya sebagian kecil vitamin B
dan K diduga diperoleh dari absorpsi ini. Ampas yang sesungguhnya, yang merupakan
hasil akhir pencernaan berupa semi-padat akan dikeluarkan melalui anus jika sfingter pada
ujung kolon yaitu rektum mengendor (relaksasi). Zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, yang
telah diabsorpsi, akan segera diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah untuk digunakan dalam
pertumbuhan serta pembentukan postur tubuh, perkembangan, dan memperoleh energi
guna melakukan aktivitas tubuh.

       Energi diperlukan dalam proses membangun tubuh. Semua organ tubuh
memerlukan energi yang cukup untuk melaksanakan fungsinya secara optimal. Begitu pun
dengan pembangunan dan pembentukan tubuh, juga membutuhkan energi sebagai bahan
bakar. Energi akan dihasilkan dari rangkaian proses pencernaan makanan dan respirasi.
Energi yang dihasilkan haruslah sesuai dengan kebutuhan energi. “Kebutuhan energi
menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan
untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi
tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang, dan yang
memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi.”
(Sunita Almatsir, 2004:136). Jadi dapat kita simpulkan bahwa kebutuhan energi adalah
energi dari makanan, yang kita butuhkan untuk melakukan segala aktivitas tubuh. Namun,
kita juga penting bagi kita untuk selalu memperhatikan keseimbangan energi. Kelebihan
maupun kekurangan energi akan menyumbang dampak bagi tubuh kita serta turut berperan
bagi ketidaknormalan perkembangan postur tubuh. Senada dengan penjelasan Sunita
Almatsir dalam bukunya “Prinsip Dasar ILMU GIZI”, “kelebihan energi terjadi apabila
energi yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak daripada energi yang digunakan,
sementara kekurangan energi akan terjadi jika energi yang dikeluarkan lebih banyak
daripada energi yang diperoleh tubuh”. Jika kita terlampau banyak makan maka energi
yang dihasilkan pun cenderung besar. Besarnya persediaan energi, bila tidak kita gunakan




                                           6
secara seimbang untuk melakukan aktivitas, maka energi kita akan banyak tersisa. Nah, sisa
energi ini akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh. Tumpukan lemak yang berlebihan
akan menyebabkan obesitas (berat badan berlebih atau kegemukan). Energi yang dihasilkan
dari makanan yang dikonsumsi hendaknya seimbang dan sesuai dengan angka kecukupan
energi agar dapat dipergunakan secara efektif dalam pembentukan postur tubuh serta dalam
aktivitas sehari-hari. Suhardjo-Clara M. Kusharto (2010:98) mengemukakan bahwa laki-
laki dewasa berumur 20-39 tahun dengan berat badan 65 kg, dalam keadaan sehat, bekerja
8 jam setiap hari dengan jenis pekerjaan sedang, menggunakan 8 jam istirahat di tempat
tidur, 4-6 jam duduk bergerak di sekitarnya, dan 2 jam berjalan kaki, angka kecukupan
energinya sebesar 3000 Kalori/hari. Sedangkan wanita dewasa berumur 20-39 tahun
dengan berat badan 55 kg, dalam keadaan sehat, bekerja 8 jam setiap hari dengan jenis
pekerjaan sedang, menggunakan 8 jam istirahat di tempat tidur, 4-6 jam duduk atau
bergerak di sekitarnya, dan 2 jam berjalan kaki, angka kecukupan energinya sebesar 2200
Kalori/hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa di samping usaha pemenuhan energi, kita juga
harus mempertimbangkan serta menjaga keseimbangan antara energi yang masuk ke tubuh
dan energi yang kita keluarkan. Hal itu tentunya agar metabolisme kita sehat dan postur
tubuh kita pun cenderung ideal.




                                            7

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"yuliartiramli
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makanan dan permakanan
Makanan dan permakananMakanan dan permakanan
Makanan dan permakanantiara3596
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinTriana Septianti
 
Gizi seimbang untuk anak sekolah new
Gizi seimbang untuk anak sekolah newGizi seimbang untuk anak sekolah new
Gizi seimbang untuk anak sekolah newTriana Septianti
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingTriana Septianti
 
Gizi seimbang untuk bayi new
Gizi seimbang untuk bayi newGizi seimbang untuk bayi new
Gizi seimbang untuk bayi newTriana Septianti
 
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamilTriana Septianti
 
Uh 1 nutrisi seimbang part 1. part2, part 3
Uh 1 nutrisi seimbang part 1. part2, part 3Uh 1 nutrisi seimbang part 1. part2, part 3
Uh 1 nutrisi seimbang part 1. part2, part 3Ria Difikarayen
 

Mais procurados (20)

Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
Karya Tulis Ilmiah "Fast Food"
 
Ece 502 topik 1
Ece 502   topik 1Ece 502   topik 1
Ece 502 topik 1
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Gizi seimbang usia lanjut
Gizi seimbang usia lanjutGizi seimbang usia lanjut
Gizi seimbang usia lanjut
 
Makanan dan permakanan
Makanan dan permakananMakanan dan permakanan
Makanan dan permakanan
 
Pjok7 bab 10
Pjok7 bab 10Pjok7 bab 10
Pjok7 bab 10
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
 
Bio makanan pokok
Bio makanan pokokBio makanan pokok
Bio makanan pokok
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
Resume gizi ratu
Resume gizi ratuResume gizi ratu
Resume gizi ratu
 
Gizi seimbang
Gizi seimbangGizi seimbang
Gizi seimbang
 
Gizi seimbang untuk anak sekolah new
Gizi seimbang untuk anak sekolah newGizi seimbang untuk anak sekolah new
Gizi seimbang untuk anak sekolah new
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 
Gizi seimbang untuk bayi new
Gizi seimbang untuk bayi newGizi seimbang untuk bayi new
Gizi seimbang untuk bayi new
 
Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan  nutrisiKebutuhan  nutrisi
Kebutuhan nutrisi
 
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
 
Puasa sehat
Puasa sehatPuasa sehat
Puasa sehat
 
makan dan sihat
makan dan sihatmakan dan sihat
makan dan sihat
 
Uh 1 nutrisi seimbang part 1. part2, part 3
Uh 1 nutrisi seimbang part 1. part2, part 3Uh 1 nutrisi seimbang part 1. part2, part 3
Uh 1 nutrisi seimbang part 1. part2, part 3
 
Ppt nutrisi
Ppt nutrisiPpt nutrisi
Ppt nutrisi
 

Destaque

The Ten Best Reads of 2014
The Ten Best Reads of 2014The Ten Best Reads of 2014
The Ten Best Reads of 2014edubcb
 
The film industry
The film industryThe film industry
The film industryNShuttle
 
FYI - Gems' Art Show 2015
FYI - Gems' Art Show 2015FYI - Gems' Art Show 2015
FYI - Gems' Art Show 2015Melvin Thambi
 
Pemrograman berbasis Objek
Pemrograman berbasis ObjekPemrograman berbasis Objek
Pemrograman berbasis ObjekRobby Firmansyah
 
UNDP Round Table on Indigenous Trade and Development
UNDP Round Table on Indigenous Trade and DevelopmentUNDP Round Table on Indigenous Trade and Development
UNDP Round Table on Indigenous Trade and DevelopmentWayne Dunn
 
Lesson1
Lesson1Lesson1
Lesson1hstryk
 
Rock Solid Deployment of Web Applications
Rock Solid Deployment of Web ApplicationsRock Solid Deployment of Web Applications
Rock Solid Deployment of Web ApplicationsPablo Godel
 
Correos electronicos
Correos electronicosCorreos electronicos
Correos electronicosSaida Lopez
 
Woldehanna Agri-food sector, education and occupation choice of young people ...
Woldehanna Agri-food sector, education and occupation choice of young people ...Woldehanna Agri-food sector, education and occupation choice of young people ...
Woldehanna Agri-food sector, education and occupation choice of young people ...futureagricultures
 
Power Notes Measurements and Dealing with Data
Power Notes   Measurements and Dealing with DataPower Notes   Measurements and Dealing with Data
Power Notes Measurements and Dealing with Datajmori1
 
Books of jeu and the untitled text in the bruce codex schmidt mac dermot part iv
Books of jeu and the untitled text in the bruce codex schmidt mac dermot part ivBooks of jeu and the untitled text in the bruce codex schmidt mac dermot part iv
Books of jeu and the untitled text in the bruce codex schmidt mac dermot part ivMarcela D'Amico
 
Veiliger door gezond verstand - Presentatie Safe@schools 27 mei 2014
Veiliger door gezond verstand - Presentatie Safe@schools 27 mei 2014Veiliger door gezond verstand - Presentatie Safe@schools 27 mei 2014
Veiliger door gezond verstand - Presentatie Safe@schools 27 mei 2014B.A.
 

Destaque (20)

The Ten Best Reads of 2014
The Ten Best Reads of 2014The Ten Best Reads of 2014
The Ten Best Reads of 2014
 
The film industry
The film industryThe film industry
The film industry
 
Question 1
Question 1Question 1
Question 1
 
Notam 21 mai
Notam 21 maiNotam 21 mai
Notam 21 mai
 
FYI - Gems' Art Show 2015
FYI - Gems' Art Show 2015FYI - Gems' Art Show 2015
FYI - Gems' Art Show 2015
 
Question 3
Question 3Question 3
Question 3
 
RemiDeVos_Research_Contribution
RemiDeVos_Research_ContributionRemiDeVos_Research_Contribution
RemiDeVos_Research_Contribution
 
Pemrograman berbasis Objek
Pemrograman berbasis ObjekPemrograman berbasis Objek
Pemrograman berbasis Objek
 
Twitter tactics
Twitter tacticsTwitter tactics
Twitter tactics
 
UNDP Round Table on Indigenous Trade and Development
UNDP Round Table on Indigenous Trade and DevelopmentUNDP Round Table on Indigenous Trade and Development
UNDP Round Table on Indigenous Trade and Development
 
Lesson1
Lesson1Lesson1
Lesson1
 
Rock Solid Deployment of Web Applications
Rock Solid Deployment of Web ApplicationsRock Solid Deployment of Web Applications
Rock Solid Deployment of Web Applications
 
Connecor company presentation
Connecor company presentationConnecor company presentation
Connecor company presentation
 
Correos electronicos
Correos electronicosCorreos electronicos
Correos electronicos
 
Woldehanna Agri-food sector, education and occupation choice of young people ...
Woldehanna Agri-food sector, education and occupation choice of young people ...Woldehanna Agri-food sector, education and occupation choice of young people ...
Woldehanna Agri-food sector, education and occupation choice of young people ...
 
Aol baku address
Aol baku addressAol baku address
Aol baku address
 
Power Notes Measurements and Dealing with Data
Power Notes   Measurements and Dealing with DataPower Notes   Measurements and Dealing with Data
Power Notes Measurements and Dealing with Data
 
Flash2HTML Convertions #fbm2012
Flash2HTML Convertions #fbm2012Flash2HTML Convertions #fbm2012
Flash2HTML Convertions #fbm2012
 
Books of jeu and the untitled text in the bruce codex schmidt mac dermot part iv
Books of jeu and the untitled text in the bruce codex schmidt mac dermot part ivBooks of jeu and the untitled text in the bruce codex schmidt mac dermot part iv
Books of jeu and the untitled text in the bruce codex schmidt mac dermot part iv
 
Veiliger door gezond verstand - Presentatie Safe@schools 27 mei 2014
Veiliger door gezond verstand - Presentatie Safe@schools 27 mei 2014Veiliger door gezond verstand - Presentatie Safe@schools 27 mei 2014
Veiliger door gezond verstand - Presentatie Safe@schools 27 mei 2014
 

Semelhante a Pangaruh Pola Makan Terhadap Postur Tubuh Manusia

Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahHardi Maifra
 
Kandungan nutrisi pada makanan
Kandungan nutrisi pada makananKandungan nutrisi pada makanan
Kandungan nutrisi pada makananDestina Destina
 
PPT KDKK Fitriani Nani Manajemen Pemenuhan Nutrisi.pptx
PPT KDKK Fitriani Nani Manajemen Pemenuhan Nutrisi.pptxPPT KDKK Fitriani Nani Manajemen Pemenuhan Nutrisi.pptx
PPT KDKK Fitriani Nani Manajemen Pemenuhan Nutrisi.pptxFitrianiNani
 
Sharing health secret
Sharing health secretSharing health secret
Sharing health secretsyaihu tanzil
 
Budaya hidup sehat
Budaya hidup sehatBudaya hidup sehat
Budaya hidup sehatnurul arifin
 
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada ManusiaSistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada ManusiaYukita Akira
 
Healthy eating utm1
Healthy eating utm1Healthy eating utm1
Healthy eating utm1School
 
SISTEM PENCERNAAN BS.pptx
SISTEM PENCERNAAN BS.pptxSISTEM PENCERNAAN BS.pptx
SISTEM PENCERNAAN BS.pptxevisunita
 
Makanan sehat materi 1.pptx
Makanan sehat materi 1.pptxMakanan sehat materi 1.pptx
Makanan sehat materi 1.pptxMbakDiena
 
Definisi kesihatan
Definisi kesihatanDefinisi kesihatan
Definisi kesihatanraniastudio
 
Amalan gaya hidup sihat
Amalan gaya hidup sihatAmalan gaya hidup sihat
Amalan gaya hidup sihatSok Moi Lee
 
PENTAS GAMPANG.pptx
PENTAS GAMPANG.pptxPENTAS GAMPANG.pptx
PENTAS GAMPANG.pptxtantihayati1
 
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptx
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptxIPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptx
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptxwinnygardiani
 

Semelhante a Pangaruh Pola Makan Terhadap Postur Tubuh Manusia (20)

Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Makanan dan minuman sehat
Makanan dan minuman sehat Makanan dan minuman sehat
Makanan dan minuman sehat
 
Usus adalah sumber penyakit
Usus adalah sumber penyakitUsus adalah sumber penyakit
Usus adalah sumber penyakit
 
Tips jitu menjaga pencernaan tetap sehat
Tips jitu menjaga pencernaan tetap sehatTips jitu menjaga pencernaan tetap sehat
Tips jitu menjaga pencernaan tetap sehat
 
PPT Modul 9 IPA.pptx
PPT Modul 9 IPA.pptxPPT Modul 9 IPA.pptx
PPT Modul 9 IPA.pptx
 
Kandungan nutrisi pada makanan
Kandungan nutrisi pada makananKandungan nutrisi pada makanan
Kandungan nutrisi pada makanan
 
PPT KDKK Fitriani Nani Manajemen Pemenuhan Nutrisi.pptx
PPT KDKK Fitriani Nani Manajemen Pemenuhan Nutrisi.pptxPPT KDKK Fitriani Nani Manajemen Pemenuhan Nutrisi.pptx
PPT KDKK Fitriani Nani Manajemen Pemenuhan Nutrisi.pptx
 
Rangkuman tik
Rangkuman tikRangkuman tik
Rangkuman tik
 
4 SEHAT 5 SEMPURNA.pptx
4 SEHAT 5 SEMPURNA.pptx4 SEHAT 5 SEMPURNA.pptx
4 SEHAT 5 SEMPURNA.pptx
 
Sharing health secret
Sharing health secretSharing health secret
Sharing health secret
 
Budaya hidup sehat
Budaya hidup sehatBudaya hidup sehat
Budaya hidup sehat
 
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada ManusiaSistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
Sistem Pencernaan dan Sirkulasi pada Manusia
 
Healthy eating utm1
Healthy eating utm1Healthy eating utm1
Healthy eating utm1
 
30. arifa mardyastuti
30. arifa mardyastuti30. arifa mardyastuti
30. arifa mardyastuti
 
SISTEM PENCERNAAN BS.pptx
SISTEM PENCERNAAN BS.pptxSISTEM PENCERNAAN BS.pptx
SISTEM PENCERNAAN BS.pptx
 
Makanan sehat materi 1.pptx
Makanan sehat materi 1.pptxMakanan sehat materi 1.pptx
Makanan sehat materi 1.pptx
 
Definisi kesihatan
Definisi kesihatanDefinisi kesihatan
Definisi kesihatan
 
Amalan gaya hidup sihat
Amalan gaya hidup sihatAmalan gaya hidup sihat
Amalan gaya hidup sihat
 
PENTAS GAMPANG.pptx
PENTAS GAMPANG.pptxPENTAS GAMPANG.pptx
PENTAS GAMPANG.pptx
 
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptx
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptxIPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptx
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptx
 

Mais de Sariana Csg

Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauLelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauSariana Csg
 
Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauLelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauSariana Csg
 
Bait-Bait Rindu di Idul Fitri
Bait-Bait Rindu di Idul FitriBait-Bait Rindu di Idul Fitri
Bait-Bait Rindu di Idul FitriSariana Csg
 
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...Sariana Csg
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapMakalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapSariana Csg
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanSariana Csg
 
Regulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitRegulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitSariana Csg
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiSariana Csg
 
Mengenal Asuransi BUPA Internasional
Mengenal Asuransi BUPA InternasionalMengenal Asuransi BUPA Internasional
Mengenal Asuransi BUPA InternasionalSariana Csg
 
Riuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
Riuh Riak Telagaku-Sebuah PuisiRiuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
Riuh Riak Telagaku-Sebuah PuisiSariana Csg
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaSariana Csg
 
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah MakalahOlahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah MakalahSariana Csg
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanSariana Csg
 
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^Sariana Csg
 
Booklet Epidemiologi pada Lansia
Booklet Epidemiologi pada  LansiaBooklet Epidemiologi pada  Lansia
Booklet Epidemiologi pada LansiaSariana Csg
 
Hati yang Menanti
Hati yang MenantiHati yang Menanti
Hati yang MenantiSariana Csg
 
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011Sariana Csg
 

Mais de Sariana Csg (20)

Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauLelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana Hijau
 
Lelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana HijauLelaki Bercelana Hijau
Lelaki Bercelana Hijau
 
Di tengah
Di tengahDi tengah
Di tengah
 
Bait-Bait Rindu di Idul Fitri
Bait-Bait Rindu di Idul FitriBait-Bait Rindu di Idul Fitri
Bait-Bait Rindu di Idul Fitri
 
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Sil...
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapMakalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
 
Regulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah SakitRegulasi Rumah Sakit
Regulasi Rumah Sakit
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Pengantar Epidemiologi
Pengantar EpidemiologiPengantar Epidemiologi
Pengantar Epidemiologi
 
Mengenal Asuransi BUPA Internasional
Mengenal Asuransi BUPA InternasionalMengenal Asuransi BUPA Internasional
Mengenal Asuransi BUPA Internasional
 
Riuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
Riuh Riak Telagaku-Sebuah PuisiRiuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
Riuh Riak Telagaku-Sebuah Puisi
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
 
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah MakalahOlahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
Olahan Lebah sebagai Pengobatan Alternatif-Sebuah Makalah
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah Kepemimpinan
 
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan penelitian fiktifku ^^
 
Booklet Epidemiologi pada Lansia
Booklet Epidemiologi pada  LansiaBooklet Epidemiologi pada  Lansia
Booklet Epidemiologi pada Lansia
 
TINTA HATI
TINTA HATITINTA HATI
TINTA HATI
 
Hati yang Menanti
Hati yang MenantiHati yang Menanti
Hati yang Menanti
 
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
Analisis Kecelakaan Berdasarkan Accident Theories-Tugas KesKer-FKMUNSRI 2011
 

Pangaruh Pola Makan Terhadap Postur Tubuh Manusia

  • 1. PENGARUH POLA MAKAN TERHADAP POSTUR TUBUH MANUSIA Masing-masing orang memiliki pola makan yang berbeda-beda. Meskipun ada orang yang jadwal makannya tiga kali sehari dan selalu tepat waktu, namun tak jarang pula di antara kita yang memberlakukan pola makan tidak teratur terhadap diri sendiri. Biasanya ketidakteraturan pola makan tersebut dianut oleh kelompok orang yang memiliki aktivitas harian yang padat sehingga sering kali melupakan salah satu waktu makannya. Hal yang paling sering kita lakukan adalah meninggalkan sarapan. Sarapan sama pentingnya dengan makan siang dan makan malam karena sesungguhnya pada setiap jam makan tersebut tubuh membutuhkan asupan energi untuk aktivitas harian. Seperti yang dikutip oleh situs ibuprita.suatuhari.com dari detik.com, bahwa “pakar gizi dari IPB, Prof Dr.Ir.Made Astawan, MS mengatakan pola makan yang sehat ditentukan oleh “3J” yakni Jadwal, Jenis dan Jumlah. Sarapan merupakan salah satu jadwal makan yang tidak boleh dilewatkan, sama pentingnya dengan makan siang dan makan malam”. Selain itu, tidak teraturnya jadwal makan ataupun meninggalkan salah satu waktu makan akan menyebabkan berat badan tidak ideal. “Penelitian dari Northwestern University, Amerika Serikat menemukan makan tidak teratur bisa memicu peningkatan berat badan” (VIVAnews.com:2010). Hal senada juga dilontarkan oleh dr. Sri Sukmaniah, SpGK pada okezone.com berikut ini. Beberapa peneliti juga mengatakan, bila makan dengan teratur tubuh memiliki metabolisme yang lebih baik daripada makan yang tidak teratur. Dengan metabolisme yang baik, akan dapat mengontrol berat badan Anda. Jadi keliru bila ingin menurunkan berat badan dengan melewati jam makan. Makan tidak teratur dapat meningkatkan resiko gangguan metabolisme, dan dapat meningkatkan kolesterol. Pola makan yang tidak teratur membuat sistem pencernaan kita “pusing” dan bekerja tidak teratur. Misalnya saja makan pada jam tidur. Hal itu jelas saja akan menimbulkan gangguan 1
  • 2. metabolisme dan meningkatkan resiko kegemukan. Apa sebabnya? Itu karena pada jam tidur, sistem organ tubuh termasuk sistem pencernaan mengalami penurunan fungsi sehingga membutuhkan istirahat. Jika kita makan pada jam tersebut, kerja sistem pencernaan tidak maksimal dan cenderung akan menyebabkan penimbunan zat gizi. Sedangkan pada jam tidur, tubuh tidak banyak melakukan aktivitas sehingga energi yang masuk ke tubuh banyak yang tidak terpakai. Energi yang terpakai tersebut tentunya akan disimpan di bagian bawah kulit sebagai timbunan lemak. Hal itu menjadi pemicu peningkatan berat badan. Selain itu, makan pada jam tidur berarti kita memaksakan sistem pencernaan untuk bekerja ekstra ketika ia membutuhkan istirahat. Sudah dapat kita duga bahwa sistem pencernaan kita pasti mengalami kelelahan dan itu akan menyebabkan gangguan metabolisme (pencernaan). Postur tubuh yang ideal merupaknan idaman setiap orang. Selain memperindah penampilan, hal ini jelas sangat berpengaruh pada aktivitas dan kesehatan tubuh kita. Jadi alangkah baiknya jika kita konsisten menjaga keteraturan jadwal makan dan memelihara keseimbangan pola makan yang sehat. Tiap jenis zat makanan memiliki peran dalam pembentukan postur tubuh manusia. Setiap makanan mengandung zat-zat yang berpengaruh dalam pembentukan tubuh. Tubuh memerlukan zat gizi untuk tumbuh dan berkembang. “Berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh dapat digolongkan ke dalam enam macam yaitu (1) karbohidrat, (2) protein, (3) lemak, (4) vitamin, (5) mineral dan (6) air” (Suhardjo-Clara M. Kusharto, 2010:1). Keenam macam zat gizi tersebut memiliki fungsi masing-masing bagi tubuh. Lemak menduduki kedudukan tertinggi dalam tingkat penghasil energi. Disusul kemuudian oleh karbohidrat dengan fungsinya sebagai penghasil energi dengan kuantitas yang lebih sedikit dari lemak. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA menyebutkan bahwa karbohidrat menghasilkan energi sebanyak 4 kkal/gram (2010:30) dan lemak menghasilkan energi sebesar 9 kkal/gram (2010:46). Sementara protein berperan dalam proses pembangun tubuh, produksi hormon serta enzim tubuh sangat tergantung pada ketersediaan protein. Air berfungsi sebagai pelarut vitamin, sebagai katalisator, sebagai peredam benturan, sebagai 2
  • 3. pengatur tubuh, serta sebagai pelumas. Dan mineral, secara umum, memiliki fungsi pemeliharaan fungsi tubuh, menjaga keseimbangan asam-basa di dalam tubuh, serta mengatur kerja enzim-enzim. Zat-zat gizi tersebut tentunya dibutuhkan tubuh hanya dalam kadar tertentu. Jika berlebihan atau kurang maka akan memberikan dampak kurang baik bagi metabolisme tubuh. Berdasarkan pertimbangan itu, tentunya kita harus menjaga keseimbangan nutrisi dengan menjaga keseimbangan konsumsi makanan. Sebuah pernyataan di situs okezone.com yang dikutip oleh situs ibuprita.suatuhari.com menyatakan bahwa jika kita mengkonsumsi makanan secara berlebih maka saluran cerna kita akan terbebani dan energi dalam tubuh pun menjadi berlebih sehingga mengakkibatkan kegemukan. Namun jika kita kekurangan nutrisi maka tubuh akan lemah dan akan sulit melakukan aktivitas harian. Bukan hanya itu saja, ketidakcukupan kebutuhan zat-zat gizi akan menghambat pertumbuhan tubuh. Saat presentasinya dalam konferensi pers Gerakan Lambung Sehat Indonesia di Rumah Makan Anglo, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (8/7/2010), dr. Sri Sukmaniah, SpGK menyatakan “Jenis makanan harus lengkap mengandung sebagian besar (sekitar 50 sampai 60 persen) bahan makanan sumber karbohidrat seperti nasi putih, nasi merah, roti, kentang, bihun, sereal, oatmeal, dan singkong. Sekitar 20 sampai 30 persen bahan makanan sumber lemak seperti; minyak, susu, kelapa, lemak ayam dan lemak ikan. Perbanyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan. Serta hindari makanan yang merangsang lambung Anda seperti pedas dan asam yang akan berisiko terjadinya sakit maag karena dapat merangsang produksi asam lambung jadi berlebihan” (ibuprita.suatuhari.com:2010 dari okezone.com). Karbohidrat memang menjadi kebutuhan utama dalam menu harian kita, namun di samping itu kita tidak boleh mengabaikan zat gizi lain yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti lemak, protein,mineral, dan vitamin. Semua zat tersebut akan bersinergi dalam pertumbuhan dan pembentukan postur tubuh. Konsumsi air putih berpengaruh terhadap pembentukan postur tubuh manusia. Air putih menjadi faktor yang tidak mungkin dipisahkan dalam pembentukan postur tubuh. Sebagai katalisastor, tentunya ia akan membantu melarutkan zat-zat gizi dan membantu 3
  • 4. penyerapannya ke dalam sel-sel tubuh. Menurut saran kesehatan, kita dianjurkan untuk mengkonsumsi air putih sedikitnya delapan gelas per hari. Suhardjo-Clara M. Kusharto (2010:89) manyatakan “Kehilangan air yang berlebih, misalnya berkeringat, diare dan muntah-muntah, menimbulkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit-elektrolit”. Kehilangan elektrolit-elektrolit membuat tubuh menjadi lemas dan terasa kurang bertenaga. Selain fungsi menjaga elektrolit-elektrolit dalam tubuh, konsumsi air putih juga membantu dalam pembentukan tubuh yang ideal. “Minum 2 liter air putih/hari dapat membantu menurunkan berat badan. Karena air putih membantu proses metabolisme dalam tubuh dengan mengubah makanan menjadi energi yang dibutuhkan. Dalam hal ini, air putih juga berperan sebagai bahan bakar untuk mendorong reaksi metabolisme tubuh. Sehingga jika Anda tidak minum air putih, maka Anda tidak dapat membakar kalori” (islam-download.net:2010). Minum segelas air putih sebelum dan sesudah tidur juga akan membantu melancarkan metabolisme dan mengeliminasi toxic (racun) di dalam tubuh. Itulah pentingnya konsumsi air putih. Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak membiasakan minum air putih secukupnya setiap hari. Tubuh akan mengadakan proses terhadap makanan yang masuk. Makanan yang masuk ke tubuh akan menjalanai proses pencernaan dan penyerapan. Suhardjo-Clara M. Kusharto (2010:90-91) mengemukakan bahwa sistem pencernaan makanan diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Saluran/Alimentarius dan Kelenjar (endokrin dan eksokrin). Saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus, lambung (Gastrum), usus halus (Duodenum, Jejenum, Ileum), usus besar (Sekum, Kolon, Rektum). Kelenjar meliputi hati, Thiroid, pankreas, Adrenal. Sunita Almatsier (2004:14-24) menjelaskan bahwa rangkaian pencernaan berawal di mulut. Makanan yang masuk akan kita kunyah menggunakan gigi- gigi sampai halus, ini disebut pencernaan secara kimia. Di dalam mulut, makanan juga dibasahi dengan mukus (lendir/cairan ludah) agar mudah melalui berbagai saluran pencernaan. Makanan yang telah halus lalu ditelan, bolus (makanan yang sudah siap ditelan) dari ujung esofagus bergerak dengan gerakan peristaltik, yaitu gerakan bergelombang yang disebabkan oleh kontraksi otot pada dinding saluran cerna yang 4
  • 5. mendorong makanan menuju ke lambung. Di lambung, bolus bercampur dengan getah lambung dan digiling halus menjadi bentuk cairan yang disebut chyme (kimus). Enzim- enzim di dalam lambung memecah (hidrolisis) protein separuh jalan. Enzim lipase menghidrolisis sebagian kecil lemak. Enzim-enzim cairan ludah yang ditelan bersamaan dengan bolus tidak dapat bekerja pada cairan lambung yang bersifat asam sehingga pencernaan karbohidrat dalam lambung boleh dikatakan terhenti. Asam klorida (HCL) menghidrolisis sedikit karbohidrat. Vitamin B12 di dalam lambung memperoleh suatu alat angkut berupa protein, yaitu faktor intrinsik. Dari lambung, melalui sfingter pilorus, kimus keluar sedikit demi sedikit masuk ke usus halus yang terdiri dari duodenum (usus dua belas jari), jejunum (bagian usus halus yang berada di antara duodenum dan ileum), dan ileum (bagian ujung usus halus). Usus halus memiliki panjang kurang lebih enam meter. Pada bagian atas usus halus, kimus melewati lubang saluran empedu, yang meneteskan cairan ke dalam usus halus berasal dari dua alat, yaitu kantong empedu dan pankreas. Pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein lebih bannyak terjadi di usus halus. Cairan pankreas mengandung enzim-enzim yang berperan terhadap ketiga jenis zat gizi ini. Cairan pankreas juga mengandung natrium bikarbonat yang bersifat basa sehingga dapat menetralisir kimus yang tadinya bersifat asam karena pengaruh cairan lambung. Di usus halus inilah, zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh diabsorpsi atau diserap. Zat-zat energi seperti karbohidrat, lemak, dan protein diabsorpsi dalam bentuk-bentuk dasar. Sedangkan zat-zat lain seperti vitamin, mineral, dan air umumnya tidak dipecah dan diabsorpsi sebagaimana adanya. Sisa-sisa yang tidak dicernakan, seperti serat, tidak diabsorpsi dan melewati saluran cerna dalam bentuk semi-padat. Serat juga menyerap air untuk menjaga feses agar tidak keras. Bukan hanya itu saja, serat juga menyerap bagian lain dari makanan, antara lain: asam empedu, beberapa mineral, zat aditiif, dan bahan-bahan sisa pembuangan lainnya. Nah, sisa-sisa tersebut ditampung di usus besar (kolon). Di usus besar ini terjadi absorpsi air dan mineral. Usus besar juga menjdi tempat pertumbuhan bakteri-bakteri baik sehingga membantu pembusukan sisa-sisa makanan agar mudah dikeluarkan. Sisa makanan akan ditahan di kolon hingga dikeluarkan dalam bentuk feses. Di dalam kolon, bakteri mendapat kesempatan untuk berkembang biak dan memperoeleh makanan dari sisa- 5
  • 6. sisa makanan yang terdapat di dalam kolon. Beberapa zat kimia hasil metabolisme bakteri dapat diserap kembali melalui kolon. Bakteri di dalam kolon ini juga mampu membentuk beberapa vitamin yang sebagian diabsorpsi oleh tubuh, misalnya sebagian kecil vitamin B dan K diduga diperoleh dari absorpsi ini. Ampas yang sesungguhnya, yang merupakan hasil akhir pencernaan berupa semi-padat akan dikeluarkan melalui anus jika sfingter pada ujung kolon yaitu rektum mengendor (relaksasi). Zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, yang telah diabsorpsi, akan segera diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah untuk digunakan dalam pertumbuhan serta pembentukan postur tubuh, perkembangan, dan memperoleh energi guna melakukan aktivitas tubuh. Energi diperlukan dalam proses membangun tubuh. Semua organ tubuh memerlukan energi yang cukup untuk melaksanakan fungsinya secara optimal. Begitu pun dengan pembangunan dan pembentukan tubuh, juga membutuhkan energi sebagai bahan bakar. Energi akan dihasilkan dari rangkaian proses pencernaan makanan dan respirasi. Energi yang dihasilkan haruslah sesuai dengan kebutuhan energi. “Kebutuhan energi menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang, dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi.” (Sunita Almatsir, 2004:136). Jadi dapat kita simpulkan bahwa kebutuhan energi adalah energi dari makanan, yang kita butuhkan untuk melakukan segala aktivitas tubuh. Namun, kita juga penting bagi kita untuk selalu memperhatikan keseimbangan energi. Kelebihan maupun kekurangan energi akan menyumbang dampak bagi tubuh kita serta turut berperan bagi ketidaknormalan perkembangan postur tubuh. Senada dengan penjelasan Sunita Almatsir dalam bukunya “Prinsip Dasar ILMU GIZI”, “kelebihan energi terjadi apabila energi yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak daripada energi yang digunakan, sementara kekurangan energi akan terjadi jika energi yang dikeluarkan lebih banyak daripada energi yang diperoleh tubuh”. Jika kita terlampau banyak makan maka energi yang dihasilkan pun cenderung besar. Besarnya persediaan energi, bila tidak kita gunakan 6
  • 7. secara seimbang untuk melakukan aktivitas, maka energi kita akan banyak tersisa. Nah, sisa energi ini akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh. Tumpukan lemak yang berlebihan akan menyebabkan obesitas (berat badan berlebih atau kegemukan). Energi yang dihasilkan dari makanan yang dikonsumsi hendaknya seimbang dan sesuai dengan angka kecukupan energi agar dapat dipergunakan secara efektif dalam pembentukan postur tubuh serta dalam aktivitas sehari-hari. Suhardjo-Clara M. Kusharto (2010:98) mengemukakan bahwa laki- laki dewasa berumur 20-39 tahun dengan berat badan 65 kg, dalam keadaan sehat, bekerja 8 jam setiap hari dengan jenis pekerjaan sedang, menggunakan 8 jam istirahat di tempat tidur, 4-6 jam duduk bergerak di sekitarnya, dan 2 jam berjalan kaki, angka kecukupan energinya sebesar 3000 Kalori/hari. Sedangkan wanita dewasa berumur 20-39 tahun dengan berat badan 55 kg, dalam keadaan sehat, bekerja 8 jam setiap hari dengan jenis pekerjaan sedang, menggunakan 8 jam istirahat di tempat tidur, 4-6 jam duduk atau bergerak di sekitarnya, dan 2 jam berjalan kaki, angka kecukupan energinya sebesar 2200 Kalori/hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa di samping usaha pemenuhan energi, kita juga harus mempertimbangkan serta menjaga keseimbangan antara energi yang masuk ke tubuh dan energi yang kita keluarkan. Hal itu tentunya agar metabolisme kita sehat dan postur tubuh kita pun cenderung ideal. 7