SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek
yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui
dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit
(meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian
terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu
dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing
planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya bisa berbentuk seperti sekarang?
Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini
sering muncul di sekitar kita dan saya akan mencoba menjawab lewat laporan ini. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat
dengan Gravitasi” dengan harapan dapat membantu para pembaca. Dengan adanya laporan ini bukan berarti benda
langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita
harus banyak belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian alam semesta ?
2. Apa saja teori yang melatarbelakangi terbentuknya alam semesta ?
3. Bagaimana asal mula tata surya?
4. Apa saja teori – teori yang berkaitan tentang terjadinya tata surya?
5. Bagaimana Struktur Tata Surya?
6. Apa saja yang termasuk anggota tata surya ?
7. Bagaimana Konteks Galaksi Tata Surya?
8. Bagaimana peredaran bulan mengelilingi bumi dan bersama-sama bumi mengelilingi matahari ?
9. Bagaimana gravitasi sebagai gaya tarik antara matahari, bumi sehubungan dengan jarak ?
10. Bagaimana orbit planet mengitari matahari berdasarkan model tata surya ?
11. Bagaimana perbandingan antara planet ditinjau massa, jari-jari, jarak rata-rata matahari dan sebagainya dengan
menggunakan table ?

12. Bagaimana bunyi Hukum Kepler I, II dan III ?
13. Bagaimana proses terjadinya gerhana matahari dan bulan ?
1.3 Tujuan Penulisan

1.

Mengetahui pengertian alam semesta

2.

Mengetahui teori yang melatarbelakangi terbentuknya alam semesta

3.
Untuk mengetahui teori – teori yang berkaitan tentang terjadinya tata surya.
4.
Mengetahui Struktur Tata Surya.
5. Mengetahui yang termasuk anggota tata surya
6.
Konteks Galaksi Tata Surya?
7.
Mengetahui peredaran bulan mengelilingi bumi dan bersama-sama bumi mengelilingi matahari
8. Mengetahui perbandingan antara planet ditinjau massa, jari-jari, jarak rata-rata matahari dan sebagainya dengan
menggunakan table ?

1
9. Mengetahui bunyi Hukum Kepler I, II dan III
10.
Mengetahui proses terjadinya gerhana matahari dan bulan
BAB ll
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alam Semesta
Alam semesta atau jagat raya dapat diartikan sebagai suatu ruangan yang maha besar, di mana di dalamnya terjadi
segala peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun yang belum dapat diungkapkan manusia.
2.2 Teori terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta terbentuk kira-kira ribuan juta tahun yang lalu bersamaan dengan adanya letusan-letusan besar. Ada
beberapa teori yang menyatakan tentang terbetuknya alam semesta, antara lain sebagai berikut :

a.Teori Big Bang

Gambar 2.2.1 Teori Big bang
Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah
primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat.
Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling
bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya
tersebut gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus-menerus.

b. Teori Creatio Continua

Gambar 2.2.2 Teori Creatio Contanua
Teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat
diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain
alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada
yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang
dan jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan
jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai
titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut
teori ini 90 % materi alam semesta adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat
lainnya.

c.Teori Ekspansi dan Kontraksi

Gambar 2.2.3 teori ekspansi dan kontraksi

2
Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga
siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi
serta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti
hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.
Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang
terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sanga tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi
menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada
zaman dahulu.
2.3 Teori Terbentuknya Tata Surya

a.Teor Nebulae ( Kant dan Laplace)

Gambar 2.3.1 Teori Nebulae
Immanuel Kant (1749-1827) seorang ahli filsafat Jerman membuat suatu hipotensis tentang terjadinya tata surya.
Dikatakan bahwa dijagad raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan. Bagian tengah kabut itu
lama-kelamaan berunah menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari dan bagian kabut sekitarnya
menjadi planet-planet dan satelit.
Pada waktu yang hampir bersamaan tanpa komunikasi, seorang ahli fisika Perancis bernama Pierre Simon De
Laplace, mengemukakan teori yang hampir sama dikatakan ; bahwa tata surya berasal dari kabut yang
membentuk bentukan bulat seperti bola yang besar, makin mengacil bola itu, makin cepatlah pilihannya.
Akibatnya, bentuk bola itu memepat pada tubuhnya dan melebar dibagian ekuatornya, bahkan kemudian
sebagian massa gas diekuatornya menjauh dari gumpalan intinya, membentuk gelang-gelang, lama-kelamaan
gelang itu berubah menjadi gumpalan planet, itulah planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian inti kabut itu
tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat, sedangkan matahari yang kita lihat saat ini.

b. Teori Planetesimal (Moolton dan Chamberlin)

Gambar 2.3.2 Teori Planetesimal
Thomas C. Chamberlin (1848-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moolton (1872-1952) seorang ahli
astronomi, keduanya ilmuwan Amerika dikenal dengan Teori Planetesimal (berarti planet kecil) karena planet
terbentuk dari benda padat yang memang telah ada.
Menurut teori ini matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada waktu bintang itu
menjauh, menurut Moolton dan Chamberlin, sebagai massa matahari jatuh kembali kepermukaan matahari dan
sebagian lagi yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya.

c.Teori Tidal/Pasang Surut (Jeans dan Jeffreys)

3
Gambar 2.3.3 Teori Pasang surut
Teori planetesimal itu hampir sama dengan teori pasang surut yang dikemikakan oleh Sir James (1877-1946)
dan Harold Jeffreys (1891) keduanya ilmuwan Inggris.
Jeans dan Jeffreys melukiskan bahwa setelah bintangitu berlalu, massa matahari yang lepas itu membentuk
bentukan cerutu yang mencorok kearah bintang, kemudian membeku menjadi planet-planet. Teori ini
menjelaskan, apa sebab planet-planet dibagian tengah, seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus
merupakan planet raksasa, sedangkan dibagian ujungnya Merkurius dan Venus didekat matahari dan pluto
diujung lain merupakan planet yang lebih kecil.

d.Teori Bintang Kembar

Gambar 2.3.4 Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh Hoyle. Hoyle mengemukakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang
kembar yang berdekatan. Satu bintang meledak, sehingga pecahannya berputar mengelilingi bintang yang tidak
meledak. Gravitasi bintang besar yang tidak meledak menimbulkan perputaran. Bintang yang tidak meledak
menjadi matahari, sedangkan pecahan bintang yang meledak menjadi planet-planet dan satelit

e. Teori Awan Debu (Van Weiz Saecker)

Gambar 2.3.5 Teori Awan Debu
Pada tahun 1940 seorang astronomi Jerman bernama Carl Van Weiz Saecker mengembangkan suatu teori yang
dikenal dengan tori awan debu (The dust cloud theory). teori ini kemudian dikembangkan lagi oleh ahli astronomi
lain yaitu Geerard P. Kuiper (1950), Subrah Manyan chandra Sekhar, dll.
Pada dasarnya teori ini mengemukakan, bahwa tata surya itu terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu pada
proses pemepatan partikel. Debu tertarik kebagian pussat awan itu, membentuk gumpalan gas itu memipih
menyerupai bentuk cakram yang tebal dibagian tengah dan lebih tipis dibagian tepinya. Partikel-partikel dibagian
tengah saluran itu kemudian saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar. Bagian inilah
yang kemudian menjadi matahari.
2.4 Sturktur Tata Surya
Tata surya terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objekobjek tersebut termasuk sembilan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor,
asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.

A. Planet dalam
4
Gambar 2.4.1 Planet Dalam
1. Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dari matahari, jaraknya sekitar 59 juta kilometer dari matahari. Merkurius
tidak mudah dilihat dengan mata telanjang. Merkurius tetapi sering terlihat disaat fajar dan senja hari,
sehingga dianggap sebagai bintang pagi dan bintang malam.
Merkurius merupakan planet terkecil kedua setelah planet Pluto, diameternya sekitar 4.862 km. merkurius
bergerak mengelilingi matahari sekali putaran dalam waktu 88 hari dan berotasi dengan periode 59 hari.
Merkurius tidak memiliki satelit.

2. Venus
Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya kita.
Jaraknya dari matahari sekitar 108 juta km. permukaan planet ini diselimuti awan tebal karbondioksida
sehingga sulit dilihat. Awan tersebut menahan energi matahari yang mengenai permukaan Venus sehingga
energi tetap terperangkap. Hal ini menyebabkan suhu permukaan planet Venus luar biasa tingginya, sekitar
480 C. suhu ini cukup panas untuk melebur logam.
Ukuran Venus hamper sama dengan Bumi, diameternya hanya berselisih sekitar 600 km lebih kecil dari bumi. Venus
mengelilingi matahari sekali putaran dalam 225 hari. Periode rotasinya 243 hari dengan arah rotasi
berlawanan dengan planet-plaenet lain. Venus juga tidak memiliki satelit.

B. Planet Luar

Gambar 2.4.2 Planet Luar

3. Bumi
Bumi sebenarnya bukan planet yang terbesar, namun bagi kita adalah
terpenting dari seluruh planet, karena inilah tempat tinggal kita. Bumi adalah planet kitiga dalam tata surya
kita. Keadaan permukaan planet bumi sangat berbeda dengan permukan planet Merkurius dan Venus. Suhu
dan tekanan di permukaan bumi memungkinkan air berada dalam wujud padat, cair, maupun gas.
Bumi berdiameter sekitar 12.700 km. rata-rata periode revolusinya 365,25 hari dan periode rotasinya sekitar
24 jam. Bumi memiliki satu satelit, yaitu Bulan.
1) Rotasi Bumi
Gerak rotasi dapat mengakibatkan pergantian siang dan malam. Selain
pergantian siang dan malam, akibat lain rotasi bumi adalah sebagai berikut :
a) Gerak Semu Harian
b) Perbedaan Waktu Berdasarkan Garis Bujur
c)
d)

Batas Penanggalan Internasional
Kecepatan Bentuk Bumi

2) Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah gerak bumi mengelilingi matahari. Periode revolusi
bumi adalah 365,25 hari (1tahun). Dalam geraknya, sumbu bumi miring dengan arah yang sama, yaitu
membentuk sudut 66,5 terhadap ekliptika atau 23,5 terhadap garis yang tegal lurus terhadap ekliptika.

4. Mars
Mars merupakan planet keempat dari matahari. Mars berukuran lebih kecil
dari bumi, diameternya sekitar 6.800 km. jaraknya dari matahari sekitar 228 juta kilometer, dengan periode
revolusinya 687 hari, dan berotasi dengan periode sekitar 24,6 jam.

5
4. Yupiter
Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya kita dan merupakan planet Terbesar. Garis tengah Yupiter
142.860 km, volumenya sekitar 1.300 kali volume bumi. Meskipun letaknya jauh, yupiter lebih mudah dilihat
karena dua hal, yaitu ukurannya sangat besar dan memantulkan lebih dari 70% cahaya matahari yang
diterimanya. Yupiter memiliki 16 satelit empat diantaranya Io, Eropa, Ganymeda, dan Calisto.

5. Saturnus
Saturnus merupakan benda langit yang sangat mempesona karena cincinnya.
Cincin saturnus kelihatan lebih lebar dibandingkan cincin planet yang lain, karena terdiri atas ratusan cincincincin kecil.
Cincin kecil tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu. Keindahan saturnus ini tidak begitu menonjol karena
letaknya sangat jauh. Saturnus berjarak 1.428 juta km dari matahari, jarak ini hamper 10 kali jarak bumimatahari, dengan diameter 120.00 km. saturnus memiliki 21 satelit yang terbesar adalah Titan.

6. Uranus
Uranus berotasi pada sumbu yang sebidang edarnya mengelilingi mathari.
Ini berbeda dengan planet-planet yang lain. Uranus berotasi dalam waktu 11 jam dan berevolusi dalam waktu
sekitar 84 tahun.
Jarak Uranus dari matahari sekitar 2.870 juta km, dan diameter Uranus sekitar 50.100 km. Uranus memiliki 5
satelit yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.

7. Neptunus
Neptunus merupakan planet kedelapan dalam tata surya kita. Jaraknya dari
matahari sekitar 4.500 juta km. untuk sekali putaran mengelilingi matahari, Neptunus membutuhkan waktu
165 tahun. Periode rotasinya 16 jam. Diameter Neptunus hampir empat kali siameter bumi, yaitu sekitar
48.600 km. neptunus memiliki delapan satelit, dua diantaranya adalah Triton dan Nereid.

Tabel 1.1 Perbandingan antara Planet

Merkurius

Garis tengah

Massa

(km)

(10 kg)

4 878

Nama

Kala rotasi

Kala revolusi

0,33

59

224,7 hari

108

24

Jarak rata-rata ke
6

matahari (10 km)
hari

88

hari

58

Venus

12 102

4,88

243 hari

Bumi

12 758

5,98

23,9 jam

365,3 hari

150

Mars

6 787

0,64

24,6 jam

687

228

1 899

9,9 jam

11,9 tahun

778

10,7 jam

29,5 tahun

1 427

86,9

17.2 jam

84

2 870

102,4

161 jam

Jupiter

142 800

Saturnus

120 540

Uranus

51 200

Neptunus

49 500

568,5

C.Satelit

Gambar 2.4.3 satelit alam dan satelit buatan

6

hari

tahun

164,8 tahun

4 497
Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet sehingga sering disebut pengiring planet. Akan tetapi, tidak
semua planet memiliki satelit. Planet yang tidak memiliki satelit adalah Merkurius dan Venus.
Satelit dibedakan menjadi dua macam, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah satelit yang
bukan buatan manusia. Satelit ini memang sudah ada dalam tata surya. Sebaliknya, satelit buatan dibuat
manusia untuk kepentingan tertentu. Satelit buatan diluncurkan dengan roket. Apakah nama satelit buatan yang
dimiliki negara Indonesia? Satelit ini bernama satelit Palapa yang diluncurkan tangal 1 Februari 1996. Fungsinya
untuk keperluan komunikasi. Satelit alam yang dimiliki Bumi adalah Bulan. Bulan tidak memiliki sinar sendiri.
Bulan kelihatan bersinar pada malam hari karena memantulkan cahaya Matahari yang diterimanya. Manusia
pertama yang menjejakkan kakinya ke Bulan adalah astronot Amerika. Ia berangkat dengan pesawat Apollo 11
pada tahun 1969. Ia bernama Neil Amstrong.
Permukaan Bulan tidak rata karena terdiri atas kawah-kawah dan gunung-gunung. Jari-jari Bulan sekitar ¼ kali
jari-jari Bumi. Jarak Bulan ke Bumi sekitar 384.000 kilometer. Suhu permukaan Bulan yang terkena sinar
Matahari mencapai 110ºC. Bagian permukaan Bulan yang tidak terkena sinar Matahari suhunya mencapai –173°C. Gaya
gravitasi Bulan memengaruhi keadaan Bumi. Misalnya, peristiwa pasang naik dan pasang surut air laut
.

D . Asteroid

Gambar 2.4.4 Asteroid
Di antara Mars dan Yupiter terdapat benda-benda langit. Kumpulan benda langit itu terdiri atas gumpalan batu
dan logam yang mengapung di angkasa. Benda langit tersebut adalah asteroid. Diperkirakan terdapat kurang
lebih 5.000 asteroid di dalam tata surya. Seperti planet, asteroid juga beredar mengelilingi matahari. Permukaan
asteroid penuh dengan kawah. Ukuran asteroid berbeda-beda. Asteroid paling besar adalah Ceres dengan
diameter 785 km. Asteroid lainnya, antara lain Dallas berdiameter 560 km, Vesta berdiameter 390 km, dan Juno
berdiameter 190 km.

E . Meteor dan Meteorid

Gambar 2.4.5 Meteor
Meteroid merupakan benda-benda langit yang bergerak di angkasa dengan kecepatan tinggi. Jumlah meteroid di
langit sangat banyak dan mempunyai lintasan yang tidak tetap.
Meteroid sering masuk ke atmosfer Bumi karena tertarik oleh gravitasi Bumi. Meteroid yang bergesekan dengan
atmosfer Bumi akan berpijar. Oleh karena itu, meteor juga sering disebut bintang jatuh. Meteroid berwujud seperti
batu serta tersusun oleh besi dan nikel.
Meteroid yang tertarik oleh gravitasi Bumi akan masuk ke atmosfer, kemudian habis terbakar. Meteroid besar
yang jatuh ke Bumi akan menimbulkan kawah yang cukup besar. Kawah ini disebut kawah meteor.
Meteor yang jatuh ke permukaan Bumi sering disebut meteorit. Meteorit dengan berat sekitar 50.000 ton pernah
jatuh di Arizona, Amerika Serikat. Ada juga meteorit yang disimpan di Museum Geologi Bandung.

F . Komet

7
Gambar 2.4.6 Komet
Komet juga merupakan benda langit yang mengelilingi Matahari. Orbit komet berbentuk sangat lonjong. Komet
tersusun atas debu dan gas yang membeku. Selain memancarkan cahaya sendiri, komet juga memantulkan
cahaya Matahari.
Komet disebut bintang berekor karena saat mendekati Matahari komet terdorong oleh semburan partikel
matahari. Akibatnya, komet menguap dan membentuk awan yang terurai ke arah belakang seperti ekor. Ekor
komet selalu menjauhi Matahari. Panjang ekor komet dapat mencapai 161 juta kilometer. Ekor komet akan
semakin panjang jika semakin dekat dengan matahari.
Beberapa contoh komet yang sudah dikenal orang adalah

1.Komet Halley
Komet Halley muncul setiap 72 tahun sekali. Komet Halley ditemukan oleh Edmund Halley pada tahun 1682.

2.Komet Encke
Komet Encke muncul setiap 3 tahun sekali.

3.Komet West
Komet West muncul pada tahun 1976.

4.Komet Ikeya-Seki
Komet Ikeya-Seki terlihat pada akhir tahun 1965. Pada saat berjarak 32 juta kilometer dari Matahari. Suhu
komet ini mencapai 650oC. Komet ini adalah komet pertama yang telah diukur suhunya.

5.Komet Kohoutek
Komet ini terlihat dari bumi setiap 75 tahun sekali. Komet Kohoutek ini muncul pada tahun 1973.

6.Komet Howard-Koomen-Michel
Komet ini muncul pada tahun 1979.

7.Komet Sheemaker-Levy
Komet ini muncul pada tahun 1993.

G. Matahari

Gambar 2.4.7 Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari merupakan salah satu bintang yang
menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar angkasa hingga
sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.

2.5 Konteks Galaksi

8
Tata Surya terletak di galaksi Bima Sakti yaitu sebuah galaksi spiral yang berdiameter sekitar 100.000 tahun
cahaya dan memiliki sekitar 200 milyar bintang. Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral galaksi yang disebut
Lengan Orion. Letak Matahari berjarak antara 25.000 dan 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi dengan
kecepatan orbit mengelilingi pusat galaksi sekitar 2.200 kilometer per detik. Setiap revolusinya berjangka 225-250
juta tahun. Waktu revolusi ini dikenal sebagai tahun galaksi Tata Surya.

Gambar 2.5.1 Lokasi Tata Surya di dalam galaksi Bima Sakti
Lokasi Tata Surya di dalam galaksi berperan penting dalam evolusi kehidupan di Bumi. Bentuk orbit bumi adalah
mirip lingkaran dengan kecepatan hampir sama dengan lengan spiral galaksi sehingga bumi sangat jarang
menerobos jalur lengan. Lengan spiral galaksi memiliki konsentrasi supernova tinggi yang berpotensi bahaya
sangat besar terhadap kehidupan di Bumi. Situasi ini memberi Bumi jangka stabilitas yang panjang yang
memungkinkan evolusi kehidupan.
Di daerah pusat, tarikan gravitasi bintang-bintang yang berdekatan bisa menggoyang benda-benda di Awan Oort
dan menembakan komet-komet ke bagian dalam Tata Surya. Ini bisa menghasilkan potensi tabrakan yang
merusak kehidupan di Bumi. Intensitas radiasi dari pusat galaksi juga mempengaruhi perkembangan bentuk hidup
tingkat tinggi. Walaupun demikian, para ilmuwan berhipotesis bahwa pada lokasi Tata Surya sekarang ini
supernova telah mempengaruhi kehidupan di Bumi pada 35.000 tahun terakhir dengan melemparkan pecahanpecahan inti bintang ke arah matahari dalam bentuk debu radiasi atau bahan yang lebih besar lainnya, seperti
berbagai benda mirip komet.

2.6 Hukum Kepler
Karya Kepler sebagian dihasilkan dari data-data hasil pengamatan yang dikumpulkan Ticho Brahe mengenai posisi
planet-planet dalam geraknya di luar angkasa. Hukum ini telah dicetuskan Kepler setengah abad sebelum Newton
mengajukan ketiga Hukum-nya tentang gerak dan hukum gravitasi universal. Di antara hasil karya Kepler, terdapat
tiga penemuan yang sekarang kita kenal sebagai Hukum Kepler mengenai gerak planet.
a.Hukum Kepler I
Hukum Kepler I : Lintasan setiap planet ketika mengelilingi matahari berbentuk elips, di mana matahari terletak
pada salah satu fokusnya.
b.Hukum Kepler II
Hukum Kepler II : Planet-planet bergerak sepanjang lintasannya dengan kecepatan sedemikian, sehingga dalam
waktu-waktu yang sama garis-garis sinar matahari dan planet membentuk petak-petak yang sama luasnya.
c.Hukum Kepler III
Hukum Kepler III : Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding
dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet-planet tersebut dari matahari.

9
2.7 Gerhana
a.Gerhana Matahari

Gerhana matahari terjadi jika matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus atau bila bumi terletak di
antara bulan dan matahari, atau bulan berada di antara bumi dan matahari. Di suatu tempat di bumi jika bulan
tampak menghalangi matahari sepenuhnya, maka terjadilah gerhana matahari total, sedangkan di tempat yang
lain bila bulan hanya melintasi titik tengah matahari, maka yang terjadi gerhana matahari sebagian.
b.Gerhana Bulan

Gerhana bulan dapat terjadi jika matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus atau bila bumi terletak di
antara bulan dan matahari. Pada saat itu bulan menyilang bayangan bumi. Gerhana bulan sempurna
berlangsung jika bulan lewat tepat pada ujung kerucut bayangan pusat(umbra), tetapi kalau bulan hanya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1)Bulan beredar mengelilingi bumi karena massas bulan jauh lebih kecil dibandingkan dengan bumi. Massa bulan
kira-kira seperdelapan puluh satu massa bumi. Antara bumi dan bulan ada gaya tarik-menarik (gaya gravitasi).
2)Matahari dan Bumi memiliki gaya gravitasi masing-masing, namun gerak grafitasi Matahari lebih besar daripada
gaya grafitasi Bumi sehingga umi ikut berputus mengelilingi gaya yang memiliki grafitasi besar yaitu Matahari.

10
3)Matahari merupakan pusat dan system tata surya. Matahari dikelilingi oleh pusat-pusat karena matahari mempunyai
gaya gravitasi (gaya tarik) yang sangat besar. Sehingga benda-benda langit yang ada disekelilingnya ikut berputar
mengelilingi matahari sesuai dengan lintasannya dank ala revolusinya (jarak).
3.2 Saran
Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana sebenarnya Tata Surya itu
berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau merekayasanya. Mengetahui Tata Surya juga sangat penting
agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaan.
3.3 Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Planets2008-id.jpg
http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya
Endarto, Danang, dkk. 2009. Geografi 1: untuk SMA/MA Kelas X . Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
http://rahma-cliquers.blogspot.com/2010/10/fisika-hukum-kepler.html
Haryanto.1999.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Erlangga.
3.4 Lampiran Gambar

Gambar 2.2.1 Teori Big Bang
Gambar 2.2.2 Teori Creatio Contanua
Gambar 2.2.3 Teori Ekspansi dan Kontraksi
Gambar 2.3.1 Teori Nebulae
Gambar 2.3.2 Teori Planetesimal
Gambar 2.3.3 Teori Pasang surut
Gambar 2.3.4 Teori Bintang Kembar
Gambar 2.3.5 Teori Awan Debu
Gambar 2.4.1 Planet Dalam
Gambar 2.4.2 Planet Luar
Gambar 2.4.3 satelit alam dan satelit buatan
Gambar 2.4.4 Asteroid
Gambar 2.4.5 Meteor
Gambar 2.4.6 Komet
Gambar 2.4.7 Matahari
Gambar 2.5.1 Lokasi Tata Surya di dalam galaksi Bima Sakti
Gambar 1.5 Terjadinya Gerhana Matahari
Gambar 1.2 Gerhana Bulan
3.5 Lampiran Tabel

Gambar 1.1 Tabel Perbandingan antara Planet

11
12

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIMakalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIShriie Arianti
 
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumiputu micana
 
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Dhea Yulia Ningsih
 
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " ." Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .uus_76
 
Powerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaPowerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaDe Saputra
 
Teori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat rayaTeori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat rayaNalendra10
 
Tata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaTata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaKhaerun Nisa
 
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam SemestaMateri Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam SemestaCalista Rosamond
 
ILMU ALAMIAH DASAR3
ILMU ALAMIAH DASAR3ILMU ALAMIAH DASAR3
ILMU ALAMIAH DASAR3Ayi Suwandi
 
Jagat raya dan tata surya
Jagat raya dan tata suryaJagat raya dan tata surya
Jagat raya dan tata suryaQothrun Nada
 

Mais procurados (20)

Power point
Power pointPower point
Power point
 
Makalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA IIMakalah Konsep Dasar IPA II
Makalah Konsep Dasar IPA II
 
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
 
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
 
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " ." Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
" Pembentukan jagat raya, tata surya dan bumi " .
 
junaedi
junaedijunaedi
junaedi
 
Ipa fisika
Ipa fisikaIpa fisika
Ipa fisika
 
Antariksa dan Galaksi
Antariksa dan GalaksiAntariksa dan Galaksi
Antariksa dan Galaksi
 
Powerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaPowerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat raya
 
Teori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat rayaTeori terbentuknya jagat raya
Teori terbentuknya jagat raya
 
Tata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat rayaTata surya dan jagat raya
Tata surya dan jagat raya
 
JAGAT RAYA
JAGAT RAYAJAGAT RAYA
JAGAT RAYA
 
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam SemestaMateri Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
Materi Ilmu Pengetahuan Alam tentang Alam Semesta
 
Bumi dan Alam Semesta
Bumi dan Alam SemestaBumi dan Alam Semesta
Bumi dan Alam Semesta
 
Teori Alam Semesta
Teori Alam SemestaTeori Alam Semesta
Teori Alam Semesta
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
ILMU ALAMIAH DASAR3
ILMU ALAMIAH DASAR3ILMU ALAMIAH DASAR3
ILMU ALAMIAH DASAR3
 
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
 
Jagat raya dan tata surya
Jagat raya dan tata suryaJagat raya dan tata surya
Jagat raya dan tata surya
 
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat rayaTata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
 

Semelhante a Udah direvisi2

Kelompok 2 IPBA.pptx
Kelompok 2 IPBA.pptxKelompok 2 IPBA.pptx
Kelompok 2 IPBA.pptxVictoriaDesu
 
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksiJagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksieviza
 
Si stem tata surya
Si stem tata suryaSi stem tata surya
Si stem tata suryaFebri Yanto
 
5 Teori Populer Proses Terbentuknya Bumi.docx
5 Teori Populer Proses Terbentuknya Bumi.docx5 Teori Populer Proses Terbentuknya Bumi.docx
5 Teori Populer Proses Terbentuknya Bumi.docxFransSitorus3
 
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).pptIPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).pptIwanPermanaSuwarna1
 
Proses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumiProses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumiYasirecin Yasir
 
Tugas 4
Tugas 4Tugas 4
Tugas 4tiapaf
 
Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaalikaaa1
 
Alam Semesta dan tata surya di dunia.pptx
Alam Semesta dan tata surya di dunia.pptxAlam Semesta dan tata surya di dunia.pptx
Alam Semesta dan tata surya di dunia.pptxfiko26
 
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...Fitri Sintaa Handayani
 
Sistem Tata Surya ...
Sistem Tata Surya                                                            ...Sistem Tata Surya                                                            ...
Sistem Tata Surya ...cukmen110
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika Firmansyah
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Paarief Udin
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifasifazzh
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifasifazzh
 

Semelhante a Udah direvisi2 (20)

Bab 6 tata surya
Bab 6 tata suryaBab 6 tata surya
Bab 6 tata surya
 
Kelompok 2 IPBA.pptx
Kelompok 2 IPBA.pptxKelompok 2 IPBA.pptx
Kelompok 2 IPBA.pptx
 
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksiJagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
 
Si stem tata surya
Si stem tata suryaSi stem tata surya
Si stem tata surya
 
5 Teori Populer Proses Terbentuknya Bumi.docx
5 Teori Populer Proses Terbentuknya Bumi.docx5 Teori Populer Proses Terbentuknya Bumi.docx
5 Teori Populer Proses Terbentuknya Bumi.docx
 
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).pptIPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
IPBA - pertemuan 2 (Pembentukan Tata surya).ppt
 
Proses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumiProses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumi
 
Tugas 4
Tugas 4Tugas 4
Tugas 4
 
Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata surya
 
Kd ipa sd 3 k2
Kd ipa sd 3 k2Kd ipa sd 3 k2
Kd ipa sd 3 k2
 
Laporan geografi
Laporan geografiLaporan geografi
Laporan geografi
 
Alam Semesta dan tata surya di dunia.pptx
Alam Semesta dan tata surya di dunia.pptxAlam Semesta dan tata surya di dunia.pptx
Alam Semesta dan tata surya di dunia.pptx
 
Ghhh
GhhhGhhh
Ghhh
 
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
Makalah Ilmu Kealaman Dasar "ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA SERTA MENGENAL TATA ...
 
Sistem Tata Surya ...
Sistem Tata Surya                                                            ...Sistem Tata Surya                                                            ...
Sistem Tata Surya ...
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
 
9 teori
9 teori9 teori
9 teori
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifa
 
Tugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifaTugas tik makalah.sifa
Tugas tik makalah.sifa
 

Udah direvisi2

  • 1. BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain. Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar kita dan saya akan mencoba menjawab lewat laporan ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat dengan Gravitasi” dengan harapan dapat membantu para pembaca. Dengan adanya laporan ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian alam semesta ? 2. Apa saja teori yang melatarbelakangi terbentuknya alam semesta ? 3. Bagaimana asal mula tata surya? 4. Apa saja teori – teori yang berkaitan tentang terjadinya tata surya? 5. Bagaimana Struktur Tata Surya? 6. Apa saja yang termasuk anggota tata surya ? 7. Bagaimana Konteks Galaksi Tata Surya? 8. Bagaimana peredaran bulan mengelilingi bumi dan bersama-sama bumi mengelilingi matahari ? 9. Bagaimana gravitasi sebagai gaya tarik antara matahari, bumi sehubungan dengan jarak ? 10. Bagaimana orbit planet mengitari matahari berdasarkan model tata surya ? 11. Bagaimana perbandingan antara planet ditinjau massa, jari-jari, jarak rata-rata matahari dan sebagainya dengan menggunakan table ? 12. Bagaimana bunyi Hukum Kepler I, II dan III ? 13. Bagaimana proses terjadinya gerhana matahari dan bulan ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian alam semesta 2. Mengetahui teori yang melatarbelakangi terbentuknya alam semesta 3. Untuk mengetahui teori – teori yang berkaitan tentang terjadinya tata surya. 4. Mengetahui Struktur Tata Surya. 5. Mengetahui yang termasuk anggota tata surya 6. Konteks Galaksi Tata Surya? 7. Mengetahui peredaran bulan mengelilingi bumi dan bersama-sama bumi mengelilingi matahari 8. Mengetahui perbandingan antara planet ditinjau massa, jari-jari, jarak rata-rata matahari dan sebagainya dengan menggunakan table ? 1
  • 2. 9. Mengetahui bunyi Hukum Kepler I, II dan III 10. Mengetahui proses terjadinya gerhana matahari dan bulan BAB ll PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Alam Semesta Alam semesta atau jagat raya dapat diartikan sebagai suatu ruangan yang maha besar, di mana di dalamnya terjadi segala peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun yang belum dapat diungkapkan manusia. 2.2 Teori terbentuknya Alam Semesta Alam semesta terbentuk kira-kira ribuan juta tahun yang lalu bersamaan dengan adanya letusan-letusan besar. Ada beberapa teori yang menyatakan tentang terbetuknya alam semesta, antara lain sebagai berikut : a.Teori Big Bang Gambar 2.2.1 Teori Big bang Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus-menerus. b. Teori Creatio Continua Gambar 2.2.2 Teori Creatio Contanua Teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90 % materi alam semesta adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya. c.Teori Ekspansi dan Kontraksi Gambar 2.2.3 teori ekspansi dan kontraksi 2
  • 3. Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sanga tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu. 2.3 Teori Terbentuknya Tata Surya a.Teor Nebulae ( Kant dan Laplace) Gambar 2.3.1 Teori Nebulae Immanuel Kant (1749-1827) seorang ahli filsafat Jerman membuat suatu hipotensis tentang terjadinya tata surya. Dikatakan bahwa dijagad raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan. Bagian tengah kabut itu lama-kelamaan berunah menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari dan bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelit. Pada waktu yang hampir bersamaan tanpa komunikasi, seorang ahli fisika Perancis bernama Pierre Simon De Laplace, mengemukakan teori yang hampir sama dikatakan ; bahwa tata surya berasal dari kabut yang membentuk bentukan bulat seperti bola yang besar, makin mengacil bola itu, makin cepatlah pilihannya. Akibatnya, bentuk bola itu memepat pada tubuhnya dan melebar dibagian ekuatornya, bahkan kemudian sebagian massa gas diekuatornya menjauh dari gumpalan intinya, membentuk gelang-gelang, lama-kelamaan gelang itu berubah menjadi gumpalan planet, itulah planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian inti kabut itu tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat, sedangkan matahari yang kita lihat saat ini. b. Teori Planetesimal (Moolton dan Chamberlin) Gambar 2.3.2 Teori Planetesimal Thomas C. Chamberlin (1848-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moolton (1872-1952) seorang ahli astronomi, keduanya ilmuwan Amerika dikenal dengan Teori Planetesimal (berarti planet kecil) karena planet terbentuk dari benda padat yang memang telah ada. Menurut teori ini matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada waktu bintang itu menjauh, menurut Moolton dan Chamberlin, sebagai massa matahari jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya. c.Teori Tidal/Pasang Surut (Jeans dan Jeffreys) 3
  • 4. Gambar 2.3.3 Teori Pasang surut Teori planetesimal itu hampir sama dengan teori pasang surut yang dikemikakan oleh Sir James (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya ilmuwan Inggris. Jeans dan Jeffreys melukiskan bahwa setelah bintangitu berlalu, massa matahari yang lepas itu membentuk bentukan cerutu yang mencorok kearah bintang, kemudian membeku menjadi planet-planet. Teori ini menjelaskan, apa sebab planet-planet dibagian tengah, seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa, sedangkan dibagian ujungnya Merkurius dan Venus didekat matahari dan pluto diujung lain merupakan planet yang lebih kecil. d.Teori Bintang Kembar Gambar 2.3.4 Teori Bintang Kembar Teori ini dikemukakan oleh Hoyle. Hoyle mengemukakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang berdekatan. Satu bintang meledak, sehingga pecahannya berputar mengelilingi bintang yang tidak meledak. Gravitasi bintang besar yang tidak meledak menimbulkan perputaran. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan pecahan bintang yang meledak menjadi planet-planet dan satelit e. Teori Awan Debu (Van Weiz Saecker) Gambar 2.3.5 Teori Awan Debu Pada tahun 1940 seorang astronomi Jerman bernama Carl Van Weiz Saecker mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan tori awan debu (The dust cloud theory). teori ini kemudian dikembangkan lagi oleh ahli astronomi lain yaitu Geerard P. Kuiper (1950), Subrah Manyan chandra Sekhar, dll. Pada dasarnya teori ini mengemukakan, bahwa tata surya itu terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu pada proses pemepatan partikel. Debu tertarik kebagian pussat awan itu, membentuk gumpalan gas itu memipih menyerupai bentuk cakram yang tebal dibagian tengah dan lebih tipis dibagian tepinya. Partikel-partikel dibagian tengah saluran itu kemudian saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar. Bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. 2.4 Sturktur Tata Surya Tata surya terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objekobjek tersebut termasuk sembilan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami. A. Planet dalam 4
  • 5. Gambar 2.4.1 Planet Dalam 1. Merkurius Merkurius adalah planet terdekat dari matahari, jaraknya sekitar 59 juta kilometer dari matahari. Merkurius tidak mudah dilihat dengan mata telanjang. Merkurius tetapi sering terlihat disaat fajar dan senja hari, sehingga dianggap sebagai bintang pagi dan bintang malam. Merkurius merupakan planet terkecil kedua setelah planet Pluto, diameternya sekitar 4.862 km. merkurius bergerak mengelilingi matahari sekali putaran dalam waktu 88 hari dan berotasi dengan periode 59 hari. Merkurius tidak memiliki satelit. 2. Venus Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya kita. Jaraknya dari matahari sekitar 108 juta km. permukaan planet ini diselimuti awan tebal karbondioksida sehingga sulit dilihat. Awan tersebut menahan energi matahari yang mengenai permukaan Venus sehingga energi tetap terperangkap. Hal ini menyebabkan suhu permukaan planet Venus luar biasa tingginya, sekitar 480 C. suhu ini cukup panas untuk melebur logam. Ukuran Venus hamper sama dengan Bumi, diameternya hanya berselisih sekitar 600 km lebih kecil dari bumi. Venus mengelilingi matahari sekali putaran dalam 225 hari. Periode rotasinya 243 hari dengan arah rotasi berlawanan dengan planet-plaenet lain. Venus juga tidak memiliki satelit. B. Planet Luar Gambar 2.4.2 Planet Luar 3. Bumi Bumi sebenarnya bukan planet yang terbesar, namun bagi kita adalah terpenting dari seluruh planet, karena inilah tempat tinggal kita. Bumi adalah planet kitiga dalam tata surya kita. Keadaan permukaan planet bumi sangat berbeda dengan permukan planet Merkurius dan Venus. Suhu dan tekanan di permukaan bumi memungkinkan air berada dalam wujud padat, cair, maupun gas. Bumi berdiameter sekitar 12.700 km. rata-rata periode revolusinya 365,25 hari dan periode rotasinya sekitar 24 jam. Bumi memiliki satu satelit, yaitu Bulan. 1) Rotasi Bumi Gerak rotasi dapat mengakibatkan pergantian siang dan malam. Selain pergantian siang dan malam, akibat lain rotasi bumi adalah sebagai berikut : a) Gerak Semu Harian b) Perbedaan Waktu Berdasarkan Garis Bujur c) d) Batas Penanggalan Internasional Kecepatan Bentuk Bumi 2) Revolusi Bumi Revolusi bumi adalah gerak bumi mengelilingi matahari. Periode revolusi bumi adalah 365,25 hari (1tahun). Dalam geraknya, sumbu bumi miring dengan arah yang sama, yaitu membentuk sudut 66,5 terhadap ekliptika atau 23,5 terhadap garis yang tegal lurus terhadap ekliptika. 4. Mars Mars merupakan planet keempat dari matahari. Mars berukuran lebih kecil dari bumi, diameternya sekitar 6.800 km. jaraknya dari matahari sekitar 228 juta kilometer, dengan periode revolusinya 687 hari, dan berotasi dengan periode sekitar 24,6 jam. 5
  • 6. 4. Yupiter Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya kita dan merupakan planet Terbesar. Garis tengah Yupiter 142.860 km, volumenya sekitar 1.300 kali volume bumi. Meskipun letaknya jauh, yupiter lebih mudah dilihat karena dua hal, yaitu ukurannya sangat besar dan memantulkan lebih dari 70% cahaya matahari yang diterimanya. Yupiter memiliki 16 satelit empat diantaranya Io, Eropa, Ganymeda, dan Calisto. 5. Saturnus Saturnus merupakan benda langit yang sangat mempesona karena cincinnya. Cincin saturnus kelihatan lebih lebar dibandingkan cincin planet yang lain, karena terdiri atas ratusan cincincincin kecil. Cincin kecil tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu. Keindahan saturnus ini tidak begitu menonjol karena letaknya sangat jauh. Saturnus berjarak 1.428 juta km dari matahari, jarak ini hamper 10 kali jarak bumimatahari, dengan diameter 120.00 km. saturnus memiliki 21 satelit yang terbesar adalah Titan. 6. Uranus Uranus berotasi pada sumbu yang sebidang edarnya mengelilingi mathari. Ini berbeda dengan planet-planet yang lain. Uranus berotasi dalam waktu 11 jam dan berevolusi dalam waktu sekitar 84 tahun. Jarak Uranus dari matahari sekitar 2.870 juta km, dan diameter Uranus sekitar 50.100 km. Uranus memiliki 5 satelit yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. 7. Neptunus Neptunus merupakan planet kedelapan dalam tata surya kita. Jaraknya dari matahari sekitar 4.500 juta km. untuk sekali putaran mengelilingi matahari, Neptunus membutuhkan waktu 165 tahun. Periode rotasinya 16 jam. Diameter Neptunus hampir empat kali siameter bumi, yaitu sekitar 48.600 km. neptunus memiliki delapan satelit, dua diantaranya adalah Triton dan Nereid. Tabel 1.1 Perbandingan antara Planet Merkurius Garis tengah Massa (km) (10 kg) 4 878 Nama Kala rotasi Kala revolusi 0,33 59 224,7 hari 108 24 Jarak rata-rata ke 6 matahari (10 km) hari 88 hari 58 Venus 12 102 4,88 243 hari Bumi 12 758 5,98 23,9 jam 365,3 hari 150 Mars 6 787 0,64 24,6 jam 687 228 1 899 9,9 jam 11,9 tahun 778 10,7 jam 29,5 tahun 1 427 86,9 17.2 jam 84 2 870 102,4 161 jam Jupiter 142 800 Saturnus 120 540 Uranus 51 200 Neptunus 49 500 568,5 C.Satelit Gambar 2.4.3 satelit alam dan satelit buatan 6 hari tahun 164,8 tahun 4 497
  • 7. Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet sehingga sering disebut pengiring planet. Akan tetapi, tidak semua planet memiliki satelit. Planet yang tidak memiliki satelit adalah Merkurius dan Venus. Satelit dibedakan menjadi dua macam, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah satelit yang bukan buatan manusia. Satelit ini memang sudah ada dalam tata surya. Sebaliknya, satelit buatan dibuat manusia untuk kepentingan tertentu. Satelit buatan diluncurkan dengan roket. Apakah nama satelit buatan yang dimiliki negara Indonesia? Satelit ini bernama satelit Palapa yang diluncurkan tangal 1 Februari 1996. Fungsinya untuk keperluan komunikasi. Satelit alam yang dimiliki Bumi adalah Bulan. Bulan tidak memiliki sinar sendiri. Bulan kelihatan bersinar pada malam hari karena memantulkan cahaya Matahari yang diterimanya. Manusia pertama yang menjejakkan kakinya ke Bulan adalah astronot Amerika. Ia berangkat dengan pesawat Apollo 11 pada tahun 1969. Ia bernama Neil Amstrong. Permukaan Bulan tidak rata karena terdiri atas kawah-kawah dan gunung-gunung. Jari-jari Bulan sekitar ¼ kali jari-jari Bumi. Jarak Bulan ke Bumi sekitar 384.000 kilometer. Suhu permukaan Bulan yang terkena sinar Matahari mencapai 110ºC. Bagian permukaan Bulan yang tidak terkena sinar Matahari suhunya mencapai –173°C. Gaya gravitasi Bulan memengaruhi keadaan Bumi. Misalnya, peristiwa pasang naik dan pasang surut air laut . D . Asteroid Gambar 2.4.4 Asteroid Di antara Mars dan Yupiter terdapat benda-benda langit. Kumpulan benda langit itu terdiri atas gumpalan batu dan logam yang mengapung di angkasa. Benda langit tersebut adalah asteroid. Diperkirakan terdapat kurang lebih 5.000 asteroid di dalam tata surya. Seperti planet, asteroid juga beredar mengelilingi matahari. Permukaan asteroid penuh dengan kawah. Ukuran asteroid berbeda-beda. Asteroid paling besar adalah Ceres dengan diameter 785 km. Asteroid lainnya, antara lain Dallas berdiameter 560 km, Vesta berdiameter 390 km, dan Juno berdiameter 190 km. E . Meteor dan Meteorid Gambar 2.4.5 Meteor Meteroid merupakan benda-benda langit yang bergerak di angkasa dengan kecepatan tinggi. Jumlah meteroid di langit sangat banyak dan mempunyai lintasan yang tidak tetap. Meteroid sering masuk ke atmosfer Bumi karena tertarik oleh gravitasi Bumi. Meteroid yang bergesekan dengan atmosfer Bumi akan berpijar. Oleh karena itu, meteor juga sering disebut bintang jatuh. Meteroid berwujud seperti batu serta tersusun oleh besi dan nikel. Meteroid yang tertarik oleh gravitasi Bumi akan masuk ke atmosfer, kemudian habis terbakar. Meteroid besar yang jatuh ke Bumi akan menimbulkan kawah yang cukup besar. Kawah ini disebut kawah meteor. Meteor yang jatuh ke permukaan Bumi sering disebut meteorit. Meteorit dengan berat sekitar 50.000 ton pernah jatuh di Arizona, Amerika Serikat. Ada juga meteorit yang disimpan di Museum Geologi Bandung. F . Komet 7
  • 8. Gambar 2.4.6 Komet Komet juga merupakan benda langit yang mengelilingi Matahari. Orbit komet berbentuk sangat lonjong. Komet tersusun atas debu dan gas yang membeku. Selain memancarkan cahaya sendiri, komet juga memantulkan cahaya Matahari. Komet disebut bintang berekor karena saat mendekati Matahari komet terdorong oleh semburan partikel matahari. Akibatnya, komet menguap dan membentuk awan yang terurai ke arah belakang seperti ekor. Ekor komet selalu menjauhi Matahari. Panjang ekor komet dapat mencapai 161 juta kilometer. Ekor komet akan semakin panjang jika semakin dekat dengan matahari. Beberapa contoh komet yang sudah dikenal orang adalah 1.Komet Halley Komet Halley muncul setiap 72 tahun sekali. Komet Halley ditemukan oleh Edmund Halley pada tahun 1682. 2.Komet Encke Komet Encke muncul setiap 3 tahun sekali. 3.Komet West Komet West muncul pada tahun 1976. 4.Komet Ikeya-Seki Komet Ikeya-Seki terlihat pada akhir tahun 1965. Pada saat berjarak 32 juta kilometer dari Matahari. Suhu komet ini mencapai 650oC. Komet ini adalah komet pertama yang telah diukur suhunya. 5.Komet Kohoutek Komet ini terlihat dari bumi setiap 75 tahun sekali. Komet Kohoutek ini muncul pada tahun 1973. 6.Komet Howard-Koomen-Michel Komet ini muncul pada tahun 1979. 7.Komet Sheemaker-Levy Komet ini muncul pada tahun 1993. G. Matahari Gambar 2.4.7 Matahari Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari merupakan salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius. 2.5 Konteks Galaksi 8
  • 9. Tata Surya terletak di galaksi Bima Sakti yaitu sebuah galaksi spiral yang berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 milyar bintang. Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral galaksi yang disebut Lengan Orion. Letak Matahari berjarak antara 25.000 dan 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi dengan kecepatan orbit mengelilingi pusat galaksi sekitar 2.200 kilometer per detik. Setiap revolusinya berjangka 225-250 juta tahun. Waktu revolusi ini dikenal sebagai tahun galaksi Tata Surya. Gambar 2.5.1 Lokasi Tata Surya di dalam galaksi Bima Sakti Lokasi Tata Surya di dalam galaksi berperan penting dalam evolusi kehidupan di Bumi. Bentuk orbit bumi adalah mirip lingkaran dengan kecepatan hampir sama dengan lengan spiral galaksi sehingga bumi sangat jarang menerobos jalur lengan. Lengan spiral galaksi memiliki konsentrasi supernova tinggi yang berpotensi bahaya sangat besar terhadap kehidupan di Bumi. Situasi ini memberi Bumi jangka stabilitas yang panjang yang memungkinkan evolusi kehidupan. Di daerah pusat, tarikan gravitasi bintang-bintang yang berdekatan bisa menggoyang benda-benda di Awan Oort dan menembakan komet-komet ke bagian dalam Tata Surya. Ini bisa menghasilkan potensi tabrakan yang merusak kehidupan di Bumi. Intensitas radiasi dari pusat galaksi juga mempengaruhi perkembangan bentuk hidup tingkat tinggi. Walaupun demikian, para ilmuwan berhipotesis bahwa pada lokasi Tata Surya sekarang ini supernova telah mempengaruhi kehidupan di Bumi pada 35.000 tahun terakhir dengan melemparkan pecahanpecahan inti bintang ke arah matahari dalam bentuk debu radiasi atau bahan yang lebih besar lainnya, seperti berbagai benda mirip komet. 2.6 Hukum Kepler Karya Kepler sebagian dihasilkan dari data-data hasil pengamatan yang dikumpulkan Ticho Brahe mengenai posisi planet-planet dalam geraknya di luar angkasa. Hukum ini telah dicetuskan Kepler setengah abad sebelum Newton mengajukan ketiga Hukum-nya tentang gerak dan hukum gravitasi universal. Di antara hasil karya Kepler, terdapat tiga penemuan yang sekarang kita kenal sebagai Hukum Kepler mengenai gerak planet. a.Hukum Kepler I Hukum Kepler I : Lintasan setiap planet ketika mengelilingi matahari berbentuk elips, di mana matahari terletak pada salah satu fokusnya. b.Hukum Kepler II Hukum Kepler II : Planet-planet bergerak sepanjang lintasannya dengan kecepatan sedemikian, sehingga dalam waktu-waktu yang sama garis-garis sinar matahari dan planet membentuk petak-petak yang sama luasnya. c.Hukum Kepler III Hukum Kepler III : Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet-planet tersebut dari matahari. 9
  • 10. 2.7 Gerhana a.Gerhana Matahari Gerhana matahari terjadi jika matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus atau bila bumi terletak di antara bulan dan matahari, atau bulan berada di antara bumi dan matahari. Di suatu tempat di bumi jika bulan tampak menghalangi matahari sepenuhnya, maka terjadilah gerhana matahari total, sedangkan di tempat yang lain bila bulan hanya melintasi titik tengah matahari, maka yang terjadi gerhana matahari sebagian. b.Gerhana Bulan Gerhana bulan dapat terjadi jika matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus atau bila bumi terletak di antara bulan dan matahari. Pada saat itu bulan menyilang bayangan bumi. Gerhana bulan sempurna berlangsung jika bulan lewat tepat pada ujung kerucut bayangan pusat(umbra), tetapi kalau bulan hanya. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1)Bulan beredar mengelilingi bumi karena massas bulan jauh lebih kecil dibandingkan dengan bumi. Massa bulan kira-kira seperdelapan puluh satu massa bumi. Antara bumi dan bulan ada gaya tarik-menarik (gaya gravitasi). 2)Matahari dan Bumi memiliki gaya gravitasi masing-masing, namun gerak grafitasi Matahari lebih besar daripada gaya grafitasi Bumi sehingga umi ikut berputus mengelilingi gaya yang memiliki grafitasi besar yaitu Matahari. 10
  • 11. 3)Matahari merupakan pusat dan system tata surya. Matahari dikelilingi oleh pusat-pusat karena matahari mempunyai gaya gravitasi (gaya tarik) yang sangat besar. Sehingga benda-benda langit yang ada disekelilingnya ikut berputar mengelilingi matahari sesuai dengan lintasannya dank ala revolusinya (jarak). 3.2 Saran Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau merekayasanya. Mengetahui Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan. 3.3 Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Planets2008-id.jpg http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya Endarto, Danang, dkk. 2009. Geografi 1: untuk SMA/MA Kelas X . Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. http://rahma-cliquers.blogspot.com/2010/10/fisika-hukum-kepler.html Haryanto.1999.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Erlangga. 3.4 Lampiran Gambar Gambar 2.2.1 Teori Big Bang Gambar 2.2.2 Teori Creatio Contanua Gambar 2.2.3 Teori Ekspansi dan Kontraksi Gambar 2.3.1 Teori Nebulae Gambar 2.3.2 Teori Planetesimal Gambar 2.3.3 Teori Pasang surut Gambar 2.3.4 Teori Bintang Kembar Gambar 2.3.5 Teori Awan Debu Gambar 2.4.1 Planet Dalam Gambar 2.4.2 Planet Luar Gambar 2.4.3 satelit alam dan satelit buatan Gambar 2.4.4 Asteroid Gambar 2.4.5 Meteor Gambar 2.4.6 Komet Gambar 2.4.7 Matahari Gambar 2.5.1 Lokasi Tata Surya di dalam galaksi Bima Sakti Gambar 1.5 Terjadinya Gerhana Matahari Gambar 1.2 Gerhana Bulan 3.5 Lampiran Tabel Gambar 1.1 Tabel Perbandingan antara Planet 11
  • 12. 12