SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
KANTOR KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
    KESEJAHTERAAN RAKYAT




PROBLEMATIKA KEMISKINAN DI ACEH &
LANGKAH-LANGKAH PENGENTASANNYA




                    OLEH :

  Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan
                Kemiskinan

                                            1
LATAR BELAKANG
•   Pembangunan dapat dijalankan dengan baik bilamana didukung oleh 3
    prasyarat :
     • Sumberdaya manusia yang berkualitas termasuk mempunyai kemampuan
       dan ketrampilan yang cukup
     • Sumberdaya alam yang cukup
     • Lingkungan politik, ekonomi dan sosial budaya yang kondusif.
•   Prasyarat yang tidak terpenuhi akan menciptakan hambatan dan
    kendala dalam pembangunan antara lain berupa :
     •   Kemiskinan
     •   Kesenjangan sosial dan wilayah
     •   Kebodohan/keterbelakangan
     •   ketertinggalan
     •   Penindasan, penyalah-gunaan, KKN dsb.



                                                                          2
• Problematika kemiskinan yang dihadapi di
  Indonesia adalah kemiskinan multi-dimensi :
   • Kemiskinan ekonomi
   • Kemiskinan ilmu dan keakhlian
   • Kemiskinan moral, akhlak dan mentalitas.
• Sifat Kemiskinan sudah merusak sistem dan
  tatanan ekonomi, sosial budaya bangsa bahkan
  masuk ke dalam tatanan politik terutama pada
  kemiskinan akan penerapan nilai-nilai yang luhur.
                                                      3
Arah Pengentasan kemiskinan
    multi-dimensi ke depan :
• Kemiskinan harus ditangani dari berbagai dimensi; ekonomi, akhlak
  dan keilmuan.
• Upaya pembangunan harus berorientasi pada pembangunan manusia
• Pengembangan skema-skema pengurangan dan pengentasan
  kemiskinan yang merujuk pada prinsip dari masyarakat, untuk
  masyarakat dan oleh masyarakat.
• Artinya ada pembagian peran masing-masing :
    • masyarakat yang merancang dan menjadi pelaku utama.
    • Pemerintah menyiapkan peluang-peluang bagi masyarakat, menjaga
      kebersamaan dan memelihara lingkungan dan kondisi yang kondusif
    • Kalangan dunia usaha menerapkan bahwa pembangunan masyarakat
      merupakan suatu investasi bagi keberlanjutan kegiatan usahanya
    • Kelompok-kelompok sosial budaya kemasyarakatan mendorong
      peningkatan kemampuan dan pengayaan (enrichment) kemampuan
      masyarakat
                                                                        4
PROBLEMATIKA
    KEMISKINAN DI ACEH
• Akar permasalahan kemiskinan di Aceh :
  • Konflik yang berkepanjangan
  • Bencana Alam ( a.l. Tsunami).
  • Kebijakan yang tidak berorientasi pada
    pengurangan kesenjangan dan peningkatan kohesi
    sosial.
  • Hambatan sosial budaya
  • Kurangnya dan tidak berjalannya “instrumen-
    instrumen” fiskal, sosial, ekonomi yang dapat
    mengurangi berbagai kesenjangan.

                                                     5
PETA KEMISKINAN




                  6
PROFIL KEMISKINAN DI
              ACEH
     Sebelum Tsunami
     • Jumlah Penduduk : 4.297.485 Jiwa
     • Angkatan Kerja : 2.538.189 Jiwa
     • Tingkat Pengangguran : 11,2% (dari Jumlah
       Penduduk)
     • Tingkat Pertumbuhan Ekonomi : 3,5% per Tahun
     • Struktur perekonomian didominasi oleh sektor
       pertanian
     • Jumlah penduduk miskin 1,7 juta jiwa atau 40,39
       Persen

Sumber : Bappeda NAD, 2006                               7
PROFIL KEMISKINAN DI
                   ACEH (2)
     PascaTsunami
     • Jumlah Penduduk 4.076.760 Jiwa
     • Pertumbuhan ekonomi turun 0,25 %
     pada tahun 2005
     • Tingkat pengangguran 11,2 %
     • Pertumbuhan penduduk sebesar 1,5 %
     • Persentase penduduk miskin 47,8 %

Sumber : Bappeda NAD, 2006                  8
ARAH PENGENTASAN
      KEMISKINAN
• Pengurangan dan pengentasan
  kemiskinan merupakan bagian dari
  upaya Pencapaian MDGs,
  Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
  dalam Kerangka Pembangunan
  Manusia (Human Development).

                                     9
Keterkaitan antara Pembangunan Manusia,
   Agenda Peningkatan Kesra, SNPK,
          dan Pencapaian MDGs




                 10 HAK DASAR
                                  AGENDA        PEMBANGUNAN
      8 TUJUAN   STRATEGI
                 NASIONAL         PENINGKATAN   MANUSIA
      MDGs
                 PENANGGULANGAN   KESRA
                 KEMISKINAN
                 (SNPK)




                                                              10
STRATEGI OPERASIONAL PENANGGULANGAN DAN
          PENGURANGAN KEMISKINAN
   STRATEGI DASAR                                STRATEGI
                                               OPERASIONAL

Penanggulangan Penderitaan   1.   Pemenuhan Kebutuhan Pokok dan Dasar
Keluarga Miskin
                             2.   Kepedulian dan Solidaritas Masyarakat
Pemberdayaan, Pemerataan,
Perlindungan dan             3.   Jaring Pengaman Sosial Ekonomi
Pertumbuhan Pro-
Kemiskinan
                             4.   Pemberdayaan Masyarakat


                             5.   Pertumbuhan dan Pemerataan Pro-Kemiskinan


Penanggulangan Dampak        6.   Penegakan Hukum, Pencegahan dan Keamanan
Kemiskinan dan Kesejangan

                                                                              11
Fokus Agenda Peningkatan Koordinasi dalam
       Penanggulangan dan Pengurangan Kemiskinan

•   PENDATAAN :
     • Penegasan pemerintah kepada seluruh instansi pemerintah pusat, daerah dan
       masyarakat untuk menggunakan data kemiskinan dari BPS sebagai data dasar
     • Updating data kemiskinan pada tingkat nasional, daerah dan pada tataran
       masyarakat
     • Peningkatan akses masyarakat pada data dan informasi kemiskinan

•   PENDANAAN :
     • Mainstreaming penganggaran di tingkat pusat dan daerah
     • Pengembangan Poverty Reduction Trust Fund
     • Pengembangan mikrodana dan wirausaha mikro

•   KELEMBAGAAN :
     • Pemberdayaan kelompok-kelompok masyarakat yang telah berkembang
     • Penguatan kelembagaan lintas pelaku di tingkat provinsi, kabupaten dan kota
       dalam pengurangan kemiskinan
     • Keterlibatan dunia usaha dan LSM
                                                                                     12
Rekapitulasi Program Penanggulangan   No.                Instansi            Jumlah              Anggaran (Rp milyar)
                                                             Pelaksana            Program
                                                                                            DIP            PKPS BBM          Jumlah


                                           1.    Kemenko Bidang Kesra                2              5,0          132,0           137,0
                                           2.    BULOG                               1       4.673,5             765,0         5.438,5
            Kemiskinan Tahun 2005

                                           3.    Departemen Kesehatan                1       1.000,0           1.176,7         2.176,7
                                           4.    Departemen Pendidikan Nasional     11       4.149,8           4.134,2         8.284,0
                                           5.    Departemen Pekerjaan Umum           2            226,0        3.342,1         3.568,1
                                           6.    Kemen. Perumahan Rakyat             1            200,0          400,0           600,0
                                           7.    Departemen Sosial                   1                -          250,0           250,0
                                           8.    Departemen Dalam Negeri             2            668,8            0,0           668,8
                                           9.    Dep. Kelautan dan Perikanan         1            104,7            0,0           104,7
                                           10.   BKKBN                               3            318,4          100,0           418,4
                                           11.   Kementerian Koperasi dan UKM        1                -          200,0           200,0
                                           12.   Departemen Pertanian                3            424,5            0,0           424,5
                                           13.   Dep. Tenaga Kerja dan               5            771,1            0,0           771,1
                                                 Transmigrasi
                                           14.   Departemen Perindustrian            3             62,3            0,0            62,3
                                           15.   Departemen Perdagangan              5             19,6               -           19,6
                                           16.   Kemen. Pemb. Daerah Tertinggal      2              1,1               -               1,1
                                           17.   Kemen. Pemberdayaan Perempuan       5              2,3               -               2,3
                                           18.   Badan Pusat Statistik               3             26,1               -           26,1
                                           19.   Badan Pertanahan Nasional           3                -               -            Dlm
                                                                                                                                   13
                                                                                                                             konfirmasi
Sumber: BAPPENAS, 2005
Arah Penguatan dan Pelaksanaan 2006

• Pendataan :
    • Updating data penduduk dan keluarga miskin kerjasama Kemenko Kesra
      dengan BPS, sektoral, pemerintah daerah dan kelompok masyarakat miskin
    • Koordinasi dengan BAKOSURTANAL dan BPS dalam pemetaan kemiskinan
      per daerah, per kelompok miskin dan per jenis bantuan yang diperlukan
    • Koordinasi dengan BPS dan Pemda dalam penyediaan sistem informasi yang
      cepat dan akurat dari daerah ke pusat dan sebaliknya serta lintas sektor.




                                                                                  14
Arah Penguatan dan Pelaksanaan 2006
•                                                                    Pendanaan :
    • Kerjasama Bappenas, Depkeu dan instansi terkait untuk mainstreaming proyek-
      proyek penanggulangan kemiskinan di pemerintah pusat dan daerah di bidang
      pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih dan sanitasi, dll. oleh Bappnenas
      (tahun 2005 ada 55 program di 19 dep.LPND sebesar Rp 23 Triliun, tahun 2006
      diperkirakan Rp 37 triliun)
    • Menyusun sistem dan mekanisme Poverty Reduction Trust Fund
    • Sebagai tindak lanjut MoU, bersama-sama dengan BI melaksanakan pengembangan
      dan pemberdayaan UMKM melalui kredit mikrodana/UMKM (tahun 2005 bussines
      plan perbankan Rp 60,4 triliun)
    • Koordinasi dengan kelembagaan pembiayaan non-bank dalam rangka
      pengembangan zakat, wakaf, dll. untuk penanggulangan kemiskinan
    • Bersama-sama dengan Depkeu, BI, Depdagri, Komnas Pemberdayaan Keuangan
      Mikro Indonesia, dan Kementerian Koperasi dan UKM untuk memperkuat aturan
      kelembagaan keuangan mikro dengan mengkaji kembali RUU LKM yang pernah
      diusulkan ke DPR
    • Pertemuan koordinasi regional (Indonesia wilayah barat, tengah dan timur) untuk
      mendorong makin banyaknya Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk
      menyediakan fasilitas mikrodana, seperti halnya BRI dalam pelayanan mikro dana
      yang sudah berpengalaman



                                                                                        15
Arah Penguatan dan Pelaksanaan 2006

• Kelembagaan :
    • Memperkuat kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) dan
      daerah (TKPKD) dalam proses penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan kebijakan
      dan program penanggulangan kemiskinan. Saat ini sudah terbentuk 30 TKPKD Prop
      dan 315 TKPKD Kab/Kota.
    • Koordinasi dengan pelaksana program-program penanggulangan kemiskinan yang ada
      di Departemen/LPND untuk memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat miskin
      yang telah dibina dan berkembang selama ini. Saat ini ada sekitar 400.000 kelompok
      UPPKS-BKKBN, PPK-Depdagri, KUBE-Depsos, P2KP-Dep. PU, P4K-Deptan,
      PEMP-DKP, dll.)
    • Koordinasi dengan dunia usaha dan LSM dalam rangka pengembangan dan
      pemberdayaan kelompok miskin. Saat ini sudah dikembangkan Corporate Social
      Responsibility/CSR.
    • Menjalin Kemitraan dengan berbagai pihak baik secara individual maupun
      kelembagaan, internasional, nasional dan lokal untuk mengembangkan berbagai
      peluang bagi pengentasan kemiskinan pada kelompok masyarakat sangat miskin ( the
      poorest among the poor)




                                                                                           16
Sasaran Penanggulangan Kemiskinan
          Tahun 2007 (RKP, 2007) :
•  berkurangnya penduduk miskin hingga mencapai 14,36 persen] pada akhir
   tahun 2007
• meningkatnya askesibilitas masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar
   terutama pendidikan, kesehatan dan prasarana dasar termasuk air minum dan
   sanitasi
• berkurangnya beban pengeluaran masyarakat miskin terutama untuk
   pendidikan dan kesehatan, prasarana dasar khususnya air minum dan sanitasi,
   pelayanan KB dan kesejahteraan ibu, serta kecukupan pangan dan gizi
• meningkatnya kualitas keluarga miskin
• meningkatnya pendapatan dan kesempatan berusaha kelompok masyarakat
   miskin, termasuk penerbitan sertifikat tanah rumah tangga miskin,
   meningkatnya askes masyarakat miskin terhadap permodalan, bantuan teknis,
   dan berbagai sarana dan prasarana produksi
Apabila sasaran tersebut dapat tercapai, maka pada akhir tahun 2007 diharapkan
   Indeks Kemiskinan Manusia menurun pada tingkat 16,79.
                                                                             17
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN
   KEMISKINAN (RKP 2007)
•   Perluasan Akses Masyarakat Miskin
    Atas Pendidikan, Kesehatan dan
    Infrastruktur Dasar
•   Perlindungan Sosial
•   Penanganan Masalah Gizi Kurang dan
    Kerawanan Pangan
•   Perluasan Kesempatan Berusaha

                                     18
KONSEP DASAR
         PEMBANGUNAN MANUSIA
•   Prinsip Pembangunan Manusia
     •   Manusia adalah tujuan akhir pembangunan, BUKAN alat pembangunan.
     •   Pembangunan manusia menekankan terpenuhinya kehidupan yang layak bagi
         manusia, karena
          • Menunjang pertumbuhan ekonomi
          • Memenuhi hak dan kebebasan
     •   Mempromosikan simbiose antara pembangunan ekonomi dan keadilan sosial; antara
         ekonomi yang maju dan politik yang sehat; antara kesejahteraan masyarakat dan
         individu
•   Pembangunan manusia harus dipandang sebagai investasi bagi masa depan
    bangsa dan bukan sekedar “ongkos/spending” pembangunan.
•   Prinsip pelaksanaannya adalah bertumpu pada pengembangan skema-
    skema/contoh-contoh konkrit kemitraan antar pemangku kepentingan dalam
    pembangunan manusia dengan dasar ; oleh masyarakat, dari masyarakat dan
    untuk masyarakat.


                                                                                   19
LINGKUP PEMBANGUNAN
                 MANUSIA INDONESIA
      • Pemenuhan Hak atas Pangan dan Penguatan
        Ketahanan Pangan
      • Pemenuhan hak dan pelayanan atas pendidikan
      • Pemenuhan hak dan pelayanan kesehatan serta
        kesehatan reproduksi
      • Pemenuhan akan rasa aman ( human security)
      • Penguatan wawasan kebangsaan, kebudayaan,
        keagamaan dan nilai etika bangsa
Sebelum hak-hak dasar lainnya dipenuhi maka hak dan nilai dasar
inilah yang perlu diwujudkan dan dipenuhi dalam rangka membangun
                                                                        20
manusia Indonesia yang lebih sejahtera, maju, mandiri dan bermartabat
Kesenjangan Pencapaian IPM
                per Provinsi




Sumber: LPMI 2004

                                     21
Kebutuhan Dana per tahun untuk
         Hak-hak Warga Negara

                        Pengeluaran         Kebutuhan       Pengeluaran tahunan
                      tahunan saat ini      tambahan          yang dibutuhkan
                   Rp (triliun)  % PDB      Rp (triliun)    Rp (triliun)  % PDB
Ketahanan pangan             4.8     0.27            -1.1             3.7     0.2
Kesehatan dasar              8.4     0.47             5.2           13.6     0.77
Pendidikan dasar           33.0      1.84            25.0           58.0     3.24
Rasa aman                    7.5     0.42            20.9           28.4     1.59
Total                      53.7      3.00            50.0         103.7      5.80

                                                             Sumber: LPMI 2004




                                                                                    22
Menuju Kontrak Sosial Baru Bagi
         Pembangunan Manusia
•       Dicapai melalui Kongres Nasional mengenai
        Pembangunan Manusia yang melibatkan unsur
        pemerintah, masyarakat sipil dan dunia usaha
    …sehingga Kontrak Sosial menjadi sebuah piagam yang
        dibangun bersama atau Citizen’s Charter

•       Kongres nasional didahului empat pertemuan
        pendahuluan untuk mematangkan substansi hasil
        kesepakatan dan menggalang dukungan untuk
        memupuk sense of ownership di kalangan pemangku
        kepentingan
    …sehingga Kongres menghasilkan kesepakatan yang
        workable                                          23
TUJUAN KONGRES NASIONAL
   PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA 2006

• Re-afirmasi komitmen nasional (pusat dan daerah) terhadap
  pembangunan manusia.
• Penentuan dan penegasan jaminan kebutuhan minimum bagi
  setiap warga negara yang harus dicapai.
• Indentifikasi, inventarisasi (pendataan dan mapping) terhadap
  permasalahan-permasalahan utama dalam pembangunan
  manusia
• Membangun kesepakatan dan konsensus antar pemangku
  kepentingan dan khususnya di tingkat Pemerintah Daerah
  untuk memenuhi 4 (empat) Hak Dasar Manusia yaitu Hak atas
  Pangan, Pendidikan, Kesehatan, dan Rasa Aman serta untuk
  Kondisi Indonesia masa kini; penguatan wawasan kebangsaan,
  kebudayaan, keagamaan dan etika bangsa                          24
JADWAL RANGKAIAN KONGRES PEMBANGUNAN
               MANUSIA INDONESIA 2006


•   Pra-Kongres Nasional I
          Waktu           :     21 - 22 Maret 2006
          Tempat          :     Auditorium Bina Karna, Hotel Bumi Karsa, Kompleks Bidakara,
                          Jakarta.
•   Pra-Kongres Nasional II
          Waktu           :     16 – 17 Mei 2006
          Tempat          :     Manado, Sulawesi Utara
•   Pra-Kongres Nasional III
          Waktu           :     18 - 19 Juli 2006 (tentative)
          Tempat          :     Palembang, Sumatera Selatan
•   Pra-Kongres Nasional IV
          Waktu           :     9 - 10 Agustus 2006 (tentative)
          Tempat          :     Yogyakarta, DI. Yogyakarta
•   Kongres Nasional Pembangunan Manusia Indonesia 2006
          Waktu           :     13 - 14 September 2006
          Tempat          :     Jakarta
                                                                                              25
KONGRES NASIONAL PEMBANGUNAN
     MANUSIA INDONESIA 2006 dan TINDAK
               LANJUTNYA
•   Penegasan kembali seluruh komponen masyarakat ; Pemerintah Pusat,
    pemerintah daerah, kalangan legislatif, kalangan dunia usaha, kalangan
    masyarakat madani, dll untuk menyepakati agenda pembangunan
    manusia
•   Penegasan kembali perwujudan pembangunan manusia di setiap daerah,
    di setiap lembaga dan pelaku melalui pengembangan skema-skema/model
    kemitraan dalam pembangunan manusia
•   Membangun kemitraan antar pemangku kepentingan dalam
    pembangunan manusia
•   Melalui ribuan skema kemitraan pembangunan manusia yang dijalankan
    secara serentak maka perwujudan pembangunan manusia akan lebih
    cepat dan mudah dicapai.
•   Skema kemitraan pembangunan manusia ini merupakan “sarana/obyek”
    untuk seluruh komponen masyarakat untuk saling bekerja sama
    mewujudkan tujuan bersama; mengeratkan kohesi sosial, dan mendorong
    seluruh komponen menjalankan upaya yang kosntruktif dan bukan
    destruktif atau anarkhis.

                                                                        26
Tahapan Perwujudan
                 Pembangunan Manusia
  Perspektif lintas isu             Diskusi kelompok                     Hasil Kongres
- Pendekatan                        tentang hak-hak dasar                Nasional
  partisipatif                      warga:                               - Program kerja
                                    - Ketahanan pangan
- Perspektif gender                                                        operasional
                                    - Kesehatan
- Konteks kewilayahan               - Pendidikan
                                                                         - Instrumen
- Pendekatan budaya                 - Hak atas rasa aman                 - Forum dan jejaring
- Pluralisme                        - Wawasan kebangsaan,                  kemitraan
                                    kebudayaan, keagamaan
                                    dan etika bangsa




             Pengembangan skema-skema/model kemitraan antar pemangku
       kepentingan/stakeholders dalam pembangunan manusia ; dari, oleh dan untuk
                                      masyarakat
      (pemerintah pusat, pemerintah daerah, kalangan legislatif, politik, dunia usaha,
                    cendekiawan, kalangan masyarakat madani,dll)
                                                                                                27
TERIMA KASIH
BILLAHI TAUFIQ WAL HIDAYAH
   WASSALAMU’ALAIKUM
    WARAHMATULLAHI
     WABARAKATUH


                             28

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Buku juknis jampersal final versi cetak
Buku juknis jampersal final versi cetakBuku juknis jampersal final versi cetak
Buku juknis jampersal final versi cetak
DR Irene
 
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalPermensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
IdnJournal
 
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalPeraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Neneng Rukmawati
 
Permensos no 07 tahun 2013 idn journal
Permensos no 07 tahun 2013 idn journalPermensos no 07 tahun 2013 idn journal
Permensos no 07 tahun 2013 idn journal
IdnJournal
 
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalPermensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
IdnJournal
 
Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1
DR Irene
 
Juknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newJuknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas new
DR Irene
 
Hotel harvest (inpres 15 2010)
Hotel harvest (inpres 15 2010)Hotel harvest (inpres 15 2010)
Hotel harvest (inpres 15 2010)
asholahuddin
 
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journal
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journalPermensos no. 1 tahun 2013 idn journal
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journal
IdnJournal
 
Permendagri no. 42 tahun 2010
Permendagri no. 42 tahun 2010Permendagri no. 42 tahun 2010
Permendagri no. 42 tahun 2010
ervinayulianti
 

Mais procurados (20)

Buku juknis jampersal final versi cetak
Buku juknis jampersal final versi cetakBuku juknis jampersal final versi cetak
Buku juknis jampersal final versi cetak
 
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journalPermensos no. 20 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 20 tahun 2012 idn journal
 
Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...
Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...
Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...
 
DAK SubbidangKB untukPercepatanPenurunanStuntingTA 2022
DAK SubbidangKB untukPercepatanPenurunanStuntingTA 2022DAK SubbidangKB untukPercepatanPenurunanStuntingTA 2022
DAK SubbidangKB untukPercepatanPenurunanStuntingTA 2022
 
Juknis bok-2013
Juknis bok-2013Juknis bok-2013
Juknis bok-2013
 
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
 
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalPeraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
 
Permensos no 07 tahun 2013 idn journal
Permensos no 07 tahun 2013 idn journalPermensos no 07 tahun 2013 idn journal
Permensos no 07 tahun 2013 idn journal
 
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalPermensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
 
Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1
 
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehPaparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
 
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional KesehatanBuku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
 
Summary : Rencana Kerja Pemerintah 2017 (Kesehatan)
Summary : Rencana Kerja Pemerintah 2017 (Kesehatan)Summary : Rencana Kerja Pemerintah 2017 (Kesehatan)
Summary : Rencana Kerja Pemerintah 2017 (Kesehatan)
 
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanMusrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
 
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
 
Juknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newJuknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas new
 
Hotel harvest (inpres 15 2010)
Hotel harvest (inpres 15 2010)Hotel harvest (inpres 15 2010)
Hotel harvest (inpres 15 2010)
 
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
 
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journal
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journalPermensos no. 1 tahun 2013 idn journal
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journal
 
Permendagri no. 42 tahun 2010
Permendagri no. 42 tahun 2010Permendagri no. 42 tahun 2010
Permendagri no. 42 tahun 2010
 

Semelhante a Aceh saat ni

Program pro-rakyat
Program pro-rakyatProgram pro-rakyat
Program pro-rakyat
Hery Rock
 
Tanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanTanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaan
Hadi Purwanto
 
Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...
Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...
Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...
ssuser5da7e5
 
Paparan Bupati Raker 2024 Mimika dalam rangka Pemilu
Paparan Bupati Raker 2024 Mimika dalam rangka PemiluPaparan Bupati Raker 2024 Mimika dalam rangka Pemilu
Paparan Bupati Raker 2024 Mimika dalam rangka Pemilu
denmarem173
 
ilide.info-2022-juknis-pena-pr_d461bcdd5c15efbcb988a00aab03eba7.pdf
ilide.info-2022-juknis-pena-pr_d461bcdd5c15efbcb988a00aab03eba7.pdfilide.info-2022-juknis-pena-pr_d461bcdd5c15efbcb988a00aab03eba7.pdf
ilide.info-2022-juknis-pena-pr_d461bcdd5c15efbcb988a00aab03eba7.pdf
yunita455347
 
Brief Wapres Kemiskinan Ekstrem_v13082021_rev.2.pptx
Brief Wapres Kemiskinan Ekstrem_v13082021_rev.2.pptxBrief Wapres Kemiskinan Ekstrem_v13082021_rev.2.pptx
Brief Wapres Kemiskinan Ekstrem_v13082021_rev.2.pptx
RGELearningHub
 
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Abdul Hadi Ilman
 
Bambang Widianto: Penguatan Kelembagaan TKPK Daerah
Bambang Widianto: Penguatan Kelembagaan TKPK DaerahBambang Widianto: Penguatan Kelembagaan TKPK Daerah
Bambang Widianto: Penguatan Kelembagaan TKPK Daerah
khoiril anwar
 

Semelhante a Aceh saat ni (20)

Program pro-rakyat
Program pro-rakyatProgram pro-rakyat
Program pro-rakyat
 
Tanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanTanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaan
 
Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...
Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...
Bahan-Paparan-MPPN-Rakor-Sosialisasi-Padat-Karya-Tunai-di-Desa-1-Februari-201...
 
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan KemiskinanArah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
Arah Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan
 
Paparan Bupati Raker 2024 Mimika dalam rangka Pemilu
Paparan Bupati Raker 2024 Mimika dalam rangka PemiluPaparan Bupati Raker 2024 Mimika dalam rangka Pemilu
Paparan Bupati Raker 2024 Mimika dalam rangka Pemilu
 
ilide.info-2022-juknis-pena-pr_d461bcdd5c15efbcb988a00aab03eba7.pdf
ilide.info-2022-juknis-pena-pr_d461bcdd5c15efbcb988a00aab03eba7.pdfilide.info-2022-juknis-pena-pr_d461bcdd5c15efbcb988a00aab03eba7.pdf
ilide.info-2022-juknis-pena-pr_d461bcdd5c15efbcb988a00aab03eba7.pdf
 
ilide.info-2022-juknis-pena-pr_d461bcdd5c15efbcb988a00aab03eba7.pdf
ilide.info-2022-juknis-pena-pr_d461bcdd5c15efbcb988a00aab03eba7.pdfilide.info-2022-juknis-pena-pr_d461bcdd5c15efbcb988a00aab03eba7.pdf
ilide.info-2022-juknis-pena-pr_d461bcdd5c15efbcb988a00aab03eba7.pdf
 
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptxPaparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
 
Brief Wapres Kemiskinan Ekstrem_v13082021_rev.2.pptx
Brief Wapres Kemiskinan Ekstrem_v13082021_rev.2.pptxBrief Wapres Kemiskinan Ekstrem_v13082021_rev.2.pptx
Brief Wapres Kemiskinan Ekstrem_v13082021_rev.2.pptx
 
Tinjauan Kritis atas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Tinjauan Kritis atas Program Nasional Pemberdayaan MasyarakatTinjauan Kritis atas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Tinjauan Kritis atas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
 
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
Bappenas kerangka ekonomi makro apbn 2013
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARATHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT
 
Penanggulangan Kemiskinan di Daerah
Penanggulangan Kemiskinan di DaerahPenanggulangan Kemiskinan di Daerah
Penanggulangan Kemiskinan di Daerah
 
Bambang Widianto: Penguatan Kelembagaan TKPK Daerah
Bambang Widianto: Penguatan Kelembagaan TKPK DaerahBambang Widianto: Penguatan Kelembagaan TKPK Daerah
Bambang Widianto: Penguatan Kelembagaan TKPK Daerah
 
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfpresentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
 
Optimalisasi Pendayagunaan Dana ZIS untuk Kemaslahatan Umat.pptx
Optimalisasi Pendayagunaan Dana ZIS untuk Kemaslahatan Umat.pptxOptimalisasi Pendayagunaan Dana ZIS untuk Kemaslahatan Umat.pptx
Optimalisasi Pendayagunaan Dana ZIS untuk Kemaslahatan Umat.pptx
 
Paparan bappenas.unlocked
Paparan bappenas.unlockedPaparan bappenas.unlocked
Paparan bappenas.unlocked
 
Paparan bappenas
Paparan bappenasPaparan bappenas
Paparan bappenas
 
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
 
Strategi peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan, bappenas
Strategi peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan, bappenasStrategi peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan, bappenas
Strategi peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan, bappenas
 

Aceh saat ni

  • 1. KANTOR KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT PROBLEMATIKA KEMISKINAN DI ACEH & LANGKAH-LANGKAH PENGENTASANNYA OLEH : Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 1
  • 2. LATAR BELAKANG • Pembangunan dapat dijalankan dengan baik bilamana didukung oleh 3 prasyarat : • Sumberdaya manusia yang berkualitas termasuk mempunyai kemampuan dan ketrampilan yang cukup • Sumberdaya alam yang cukup • Lingkungan politik, ekonomi dan sosial budaya yang kondusif. • Prasyarat yang tidak terpenuhi akan menciptakan hambatan dan kendala dalam pembangunan antara lain berupa : • Kemiskinan • Kesenjangan sosial dan wilayah • Kebodohan/keterbelakangan • ketertinggalan • Penindasan, penyalah-gunaan, KKN dsb. 2
  • 3. • Problematika kemiskinan yang dihadapi di Indonesia adalah kemiskinan multi-dimensi : • Kemiskinan ekonomi • Kemiskinan ilmu dan keakhlian • Kemiskinan moral, akhlak dan mentalitas. • Sifat Kemiskinan sudah merusak sistem dan tatanan ekonomi, sosial budaya bangsa bahkan masuk ke dalam tatanan politik terutama pada kemiskinan akan penerapan nilai-nilai yang luhur. 3
  • 4. Arah Pengentasan kemiskinan multi-dimensi ke depan : • Kemiskinan harus ditangani dari berbagai dimensi; ekonomi, akhlak dan keilmuan. • Upaya pembangunan harus berorientasi pada pembangunan manusia • Pengembangan skema-skema pengurangan dan pengentasan kemiskinan yang merujuk pada prinsip dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat. • Artinya ada pembagian peran masing-masing : • masyarakat yang merancang dan menjadi pelaku utama. • Pemerintah menyiapkan peluang-peluang bagi masyarakat, menjaga kebersamaan dan memelihara lingkungan dan kondisi yang kondusif • Kalangan dunia usaha menerapkan bahwa pembangunan masyarakat merupakan suatu investasi bagi keberlanjutan kegiatan usahanya • Kelompok-kelompok sosial budaya kemasyarakatan mendorong peningkatan kemampuan dan pengayaan (enrichment) kemampuan masyarakat 4
  • 5. PROBLEMATIKA KEMISKINAN DI ACEH • Akar permasalahan kemiskinan di Aceh : • Konflik yang berkepanjangan • Bencana Alam ( a.l. Tsunami). • Kebijakan yang tidak berorientasi pada pengurangan kesenjangan dan peningkatan kohesi sosial. • Hambatan sosial budaya • Kurangnya dan tidak berjalannya “instrumen- instrumen” fiskal, sosial, ekonomi yang dapat mengurangi berbagai kesenjangan. 5
  • 7. PROFIL KEMISKINAN DI ACEH Sebelum Tsunami • Jumlah Penduduk : 4.297.485 Jiwa • Angkatan Kerja : 2.538.189 Jiwa • Tingkat Pengangguran : 11,2% (dari Jumlah Penduduk) • Tingkat Pertumbuhan Ekonomi : 3,5% per Tahun • Struktur perekonomian didominasi oleh sektor pertanian • Jumlah penduduk miskin 1,7 juta jiwa atau 40,39 Persen Sumber : Bappeda NAD, 2006 7
  • 8. PROFIL KEMISKINAN DI ACEH (2) PascaTsunami • Jumlah Penduduk 4.076.760 Jiwa • Pertumbuhan ekonomi turun 0,25 % pada tahun 2005 • Tingkat pengangguran 11,2 % • Pertumbuhan penduduk sebesar 1,5 % • Persentase penduduk miskin 47,8 % Sumber : Bappeda NAD, 2006 8
  • 9. ARAH PENGENTASAN KEMISKINAN • Pengurangan dan pengentasan kemiskinan merupakan bagian dari upaya Pencapaian MDGs, Peningkatan Kesejahteraan Rakyat dalam Kerangka Pembangunan Manusia (Human Development). 9
  • 10. Keterkaitan antara Pembangunan Manusia, Agenda Peningkatan Kesra, SNPK, dan Pencapaian MDGs 10 HAK DASAR AGENDA PEMBANGUNAN 8 TUJUAN STRATEGI NASIONAL PENINGKATAN MANUSIA MDGs PENANGGULANGAN KESRA KEMISKINAN (SNPK) 10
  • 11. STRATEGI OPERASIONAL PENANGGULANGAN DAN PENGURANGAN KEMISKINAN STRATEGI DASAR STRATEGI OPERASIONAL Penanggulangan Penderitaan 1. Pemenuhan Kebutuhan Pokok dan Dasar Keluarga Miskin 2. Kepedulian dan Solidaritas Masyarakat Pemberdayaan, Pemerataan, Perlindungan dan 3. Jaring Pengaman Sosial Ekonomi Pertumbuhan Pro- Kemiskinan 4. Pemberdayaan Masyarakat 5. Pertumbuhan dan Pemerataan Pro-Kemiskinan Penanggulangan Dampak 6. Penegakan Hukum, Pencegahan dan Keamanan Kemiskinan dan Kesejangan 11
  • 12. Fokus Agenda Peningkatan Koordinasi dalam Penanggulangan dan Pengurangan Kemiskinan • PENDATAAN : • Penegasan pemerintah kepada seluruh instansi pemerintah pusat, daerah dan masyarakat untuk menggunakan data kemiskinan dari BPS sebagai data dasar • Updating data kemiskinan pada tingkat nasional, daerah dan pada tataran masyarakat • Peningkatan akses masyarakat pada data dan informasi kemiskinan • PENDANAAN : • Mainstreaming penganggaran di tingkat pusat dan daerah • Pengembangan Poverty Reduction Trust Fund • Pengembangan mikrodana dan wirausaha mikro • KELEMBAGAAN : • Pemberdayaan kelompok-kelompok masyarakat yang telah berkembang • Penguatan kelembagaan lintas pelaku di tingkat provinsi, kabupaten dan kota dalam pengurangan kemiskinan • Keterlibatan dunia usaha dan LSM 12
  • 13. Rekapitulasi Program Penanggulangan No. Instansi Jumlah Anggaran (Rp milyar) Pelaksana Program DIP PKPS BBM Jumlah 1. Kemenko Bidang Kesra 2 5,0 132,0 137,0 2. BULOG 1 4.673,5 765,0 5.438,5 Kemiskinan Tahun 2005 3. Departemen Kesehatan 1 1.000,0 1.176,7 2.176,7 4. Departemen Pendidikan Nasional 11 4.149,8 4.134,2 8.284,0 5. Departemen Pekerjaan Umum 2 226,0 3.342,1 3.568,1 6. Kemen. Perumahan Rakyat 1 200,0 400,0 600,0 7. Departemen Sosial 1 - 250,0 250,0 8. Departemen Dalam Negeri 2 668,8 0,0 668,8 9. Dep. Kelautan dan Perikanan 1 104,7 0,0 104,7 10. BKKBN 3 318,4 100,0 418,4 11. Kementerian Koperasi dan UKM 1 - 200,0 200,0 12. Departemen Pertanian 3 424,5 0,0 424,5 13. Dep. Tenaga Kerja dan 5 771,1 0,0 771,1 Transmigrasi 14. Departemen Perindustrian 3 62,3 0,0 62,3 15. Departemen Perdagangan 5 19,6 - 19,6 16. Kemen. Pemb. Daerah Tertinggal 2 1,1 - 1,1 17. Kemen. Pemberdayaan Perempuan 5 2,3 - 2,3 18. Badan Pusat Statistik 3 26,1 - 26,1 19. Badan Pertanahan Nasional 3 - - Dlm 13 konfirmasi Sumber: BAPPENAS, 2005
  • 14. Arah Penguatan dan Pelaksanaan 2006 • Pendataan : • Updating data penduduk dan keluarga miskin kerjasama Kemenko Kesra dengan BPS, sektoral, pemerintah daerah dan kelompok masyarakat miskin • Koordinasi dengan BAKOSURTANAL dan BPS dalam pemetaan kemiskinan per daerah, per kelompok miskin dan per jenis bantuan yang diperlukan • Koordinasi dengan BPS dan Pemda dalam penyediaan sistem informasi yang cepat dan akurat dari daerah ke pusat dan sebaliknya serta lintas sektor. 14
  • 15. Arah Penguatan dan Pelaksanaan 2006 • Pendanaan : • Kerjasama Bappenas, Depkeu dan instansi terkait untuk mainstreaming proyek- proyek penanggulangan kemiskinan di pemerintah pusat dan daerah di bidang pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih dan sanitasi, dll. oleh Bappnenas (tahun 2005 ada 55 program di 19 dep.LPND sebesar Rp 23 Triliun, tahun 2006 diperkirakan Rp 37 triliun) • Menyusun sistem dan mekanisme Poverty Reduction Trust Fund • Sebagai tindak lanjut MoU, bersama-sama dengan BI melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan UMKM melalui kredit mikrodana/UMKM (tahun 2005 bussines plan perbankan Rp 60,4 triliun) • Koordinasi dengan kelembagaan pembiayaan non-bank dalam rangka pengembangan zakat, wakaf, dll. untuk penanggulangan kemiskinan • Bersama-sama dengan Depkeu, BI, Depdagri, Komnas Pemberdayaan Keuangan Mikro Indonesia, dan Kementerian Koperasi dan UKM untuk memperkuat aturan kelembagaan keuangan mikro dengan mengkaji kembali RUU LKM yang pernah diusulkan ke DPR • Pertemuan koordinasi regional (Indonesia wilayah barat, tengah dan timur) untuk mendorong makin banyaknya Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk menyediakan fasilitas mikrodana, seperti halnya BRI dalam pelayanan mikro dana yang sudah berpengalaman 15
  • 16. Arah Penguatan dan Pelaksanaan 2006 • Kelembagaan : • Memperkuat kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) dan daerah (TKPKD) dalam proses penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan. Saat ini sudah terbentuk 30 TKPKD Prop dan 315 TKPKD Kab/Kota. • Koordinasi dengan pelaksana program-program penanggulangan kemiskinan yang ada di Departemen/LPND untuk memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat miskin yang telah dibina dan berkembang selama ini. Saat ini ada sekitar 400.000 kelompok UPPKS-BKKBN, PPK-Depdagri, KUBE-Depsos, P2KP-Dep. PU, P4K-Deptan, PEMP-DKP, dll.) • Koordinasi dengan dunia usaha dan LSM dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan kelompok miskin. Saat ini sudah dikembangkan Corporate Social Responsibility/CSR. • Menjalin Kemitraan dengan berbagai pihak baik secara individual maupun kelembagaan, internasional, nasional dan lokal untuk mengembangkan berbagai peluang bagi pengentasan kemiskinan pada kelompok masyarakat sangat miskin ( the poorest among the poor) 16
  • 17. Sasaran Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2007 (RKP, 2007) : • berkurangnya penduduk miskin hingga mencapai 14,36 persen] pada akhir tahun 2007 • meningkatnya askesibilitas masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar terutama pendidikan, kesehatan dan prasarana dasar termasuk air minum dan sanitasi • berkurangnya beban pengeluaran masyarakat miskin terutama untuk pendidikan dan kesehatan, prasarana dasar khususnya air minum dan sanitasi, pelayanan KB dan kesejahteraan ibu, serta kecukupan pangan dan gizi • meningkatnya kualitas keluarga miskin • meningkatnya pendapatan dan kesempatan berusaha kelompok masyarakat miskin, termasuk penerbitan sertifikat tanah rumah tangga miskin, meningkatnya askes masyarakat miskin terhadap permodalan, bantuan teknis, dan berbagai sarana dan prasarana produksi Apabila sasaran tersebut dapat tercapai, maka pada akhir tahun 2007 diharapkan Indeks Kemiskinan Manusia menurun pada tingkat 16,79. 17
  • 18. KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (RKP 2007) • Perluasan Akses Masyarakat Miskin Atas Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur Dasar • Perlindungan Sosial • Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Kerawanan Pangan • Perluasan Kesempatan Berusaha 18
  • 19. KONSEP DASAR PEMBANGUNAN MANUSIA • Prinsip Pembangunan Manusia • Manusia adalah tujuan akhir pembangunan, BUKAN alat pembangunan. • Pembangunan manusia menekankan terpenuhinya kehidupan yang layak bagi manusia, karena • Menunjang pertumbuhan ekonomi • Memenuhi hak dan kebebasan • Mempromosikan simbiose antara pembangunan ekonomi dan keadilan sosial; antara ekonomi yang maju dan politik yang sehat; antara kesejahteraan masyarakat dan individu • Pembangunan manusia harus dipandang sebagai investasi bagi masa depan bangsa dan bukan sekedar “ongkos/spending” pembangunan. • Prinsip pelaksanaannya adalah bertumpu pada pengembangan skema- skema/contoh-contoh konkrit kemitraan antar pemangku kepentingan dalam pembangunan manusia dengan dasar ; oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat. 19
  • 20. LINGKUP PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA • Pemenuhan Hak atas Pangan dan Penguatan Ketahanan Pangan • Pemenuhan hak dan pelayanan atas pendidikan • Pemenuhan hak dan pelayanan kesehatan serta kesehatan reproduksi • Pemenuhan akan rasa aman ( human security) • Penguatan wawasan kebangsaan, kebudayaan, keagamaan dan nilai etika bangsa Sebelum hak-hak dasar lainnya dipenuhi maka hak dan nilai dasar inilah yang perlu diwujudkan dan dipenuhi dalam rangka membangun 20 manusia Indonesia yang lebih sejahtera, maju, mandiri dan bermartabat
  • 21. Kesenjangan Pencapaian IPM per Provinsi Sumber: LPMI 2004 21
  • 22. Kebutuhan Dana per tahun untuk Hak-hak Warga Negara Pengeluaran Kebutuhan Pengeluaran tahunan tahunan saat ini tambahan yang dibutuhkan Rp (triliun) % PDB Rp (triliun) Rp (triliun) % PDB Ketahanan pangan 4.8 0.27 -1.1 3.7 0.2 Kesehatan dasar 8.4 0.47 5.2 13.6 0.77 Pendidikan dasar 33.0 1.84 25.0 58.0 3.24 Rasa aman 7.5 0.42 20.9 28.4 1.59 Total 53.7 3.00 50.0 103.7 5.80 Sumber: LPMI 2004 22
  • 23. Menuju Kontrak Sosial Baru Bagi Pembangunan Manusia • Dicapai melalui Kongres Nasional mengenai Pembangunan Manusia yang melibatkan unsur pemerintah, masyarakat sipil dan dunia usaha …sehingga Kontrak Sosial menjadi sebuah piagam yang dibangun bersama atau Citizen’s Charter • Kongres nasional didahului empat pertemuan pendahuluan untuk mematangkan substansi hasil kesepakatan dan menggalang dukungan untuk memupuk sense of ownership di kalangan pemangku kepentingan …sehingga Kongres menghasilkan kesepakatan yang workable 23
  • 24. TUJUAN KONGRES NASIONAL PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA 2006 • Re-afirmasi komitmen nasional (pusat dan daerah) terhadap pembangunan manusia. • Penentuan dan penegasan jaminan kebutuhan minimum bagi setiap warga negara yang harus dicapai. • Indentifikasi, inventarisasi (pendataan dan mapping) terhadap permasalahan-permasalahan utama dalam pembangunan manusia • Membangun kesepakatan dan konsensus antar pemangku kepentingan dan khususnya di tingkat Pemerintah Daerah untuk memenuhi 4 (empat) Hak Dasar Manusia yaitu Hak atas Pangan, Pendidikan, Kesehatan, dan Rasa Aman serta untuk Kondisi Indonesia masa kini; penguatan wawasan kebangsaan, kebudayaan, keagamaan dan etika bangsa 24
  • 25. JADWAL RANGKAIAN KONGRES PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA 2006 • Pra-Kongres Nasional I Waktu : 21 - 22 Maret 2006 Tempat : Auditorium Bina Karna, Hotel Bumi Karsa, Kompleks Bidakara, Jakarta. • Pra-Kongres Nasional II Waktu : 16 – 17 Mei 2006 Tempat : Manado, Sulawesi Utara • Pra-Kongres Nasional III Waktu : 18 - 19 Juli 2006 (tentative) Tempat : Palembang, Sumatera Selatan • Pra-Kongres Nasional IV Waktu : 9 - 10 Agustus 2006 (tentative) Tempat : Yogyakarta, DI. Yogyakarta • Kongres Nasional Pembangunan Manusia Indonesia 2006 Waktu : 13 - 14 September 2006 Tempat : Jakarta 25
  • 26. KONGRES NASIONAL PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA 2006 dan TINDAK LANJUTNYA • Penegasan kembali seluruh komponen masyarakat ; Pemerintah Pusat, pemerintah daerah, kalangan legislatif, kalangan dunia usaha, kalangan masyarakat madani, dll untuk menyepakati agenda pembangunan manusia • Penegasan kembali perwujudan pembangunan manusia di setiap daerah, di setiap lembaga dan pelaku melalui pengembangan skema-skema/model kemitraan dalam pembangunan manusia • Membangun kemitraan antar pemangku kepentingan dalam pembangunan manusia • Melalui ribuan skema kemitraan pembangunan manusia yang dijalankan secara serentak maka perwujudan pembangunan manusia akan lebih cepat dan mudah dicapai. • Skema kemitraan pembangunan manusia ini merupakan “sarana/obyek” untuk seluruh komponen masyarakat untuk saling bekerja sama mewujudkan tujuan bersama; mengeratkan kohesi sosial, dan mendorong seluruh komponen menjalankan upaya yang kosntruktif dan bukan destruktif atau anarkhis. 26
  • 27. Tahapan Perwujudan Pembangunan Manusia Perspektif lintas isu Diskusi kelompok Hasil Kongres - Pendekatan tentang hak-hak dasar Nasional partisipatif warga: - Program kerja - Ketahanan pangan - Perspektif gender operasional - Kesehatan - Konteks kewilayahan - Pendidikan - Instrumen - Pendekatan budaya - Hak atas rasa aman - Forum dan jejaring - Pluralisme - Wawasan kebangsaan, kemitraan kebudayaan, keagamaan dan etika bangsa Pengembangan skema-skema/model kemitraan antar pemangku kepentingan/stakeholders dalam pembangunan manusia ; dari, oleh dan untuk masyarakat (pemerintah pusat, pemerintah daerah, kalangan legislatif, politik, dunia usaha, cendekiawan, kalangan masyarakat madani,dll) 27
  • 28. TERIMA KASIH BILLAHI TAUFIQ WAL HIDAYAH WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH 28