SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 35
Om Swatiastu
Penyusun :
-Kelompok VIII :
1. I Wayan Adi Saputra/02.XA8 (085739020001)
2. I Gede Made Dian Putra Pratama/11.XA8 (081999080272)
3. Diki Candra Ariatna/12.XA8 (081805584816)
4. Sri Harta Dvikaryani/31.XA8 ()
5. I Gede Wira Ranata/39.XA8 ()
6. Ni Putu Widyartini/38.XA8 ()
Filum Mollusca
2
Mollusca A. Ciri-ciri Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum
Mollusca kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu
dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Adapun ciri-ciri
dari Filum Mollusca, yakni :
1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2. Habitatnya di air maupun darat
3. Bereproduksi secara seksual
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi)
9. Hidup secara heterotroph.
3
Mollusca A. Ciri-ciri Mollusca
A. Cara hidup Mollusca
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya
ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya.
B. Habitat Mollusca
Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong
dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya Siput.
C. Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan
betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu
jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal
ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi
larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
4
Mollusca B. Ciri-ciri Mollusca
Mollusca terdiri dari tiga bagian utama, yakni :
1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral
tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian
mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi
untuk menangkap mangsa.
2. Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di
dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ
pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh
mantel.
1. Ciri-ciri tubuh mollusca
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang
melindungi massa viseral. Mantel membentuk
suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di
dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan
tersebut adalah tempat lubang
insang, lubang ekskresi dan anus.
5
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
5
B. Klasifikasi
1. Kelas Gastropoda
2. Kelas Polyplacophora
5. Kelas Bivalvia (Pelecypoda)
3. Kelas Scaphopoda
4. Kelas Cephalopoda
6
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
6
1. Kelas Gastropoda
Gastropoda berasal dari kata
gaster = perut
podos = kaki
Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh
lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut
kaki.
Gastropoda adalah hewan hermafrodit, tetapi
tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh
Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput air
tawar (Lemnaea javanica), siput laut (Fissurella sp), dan
siput perantara fasciolosis (Lemnaea trunculata).
Gastropoda
7
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
7
A. Ciri-ciri Gastropoda
1. Pada umumnya, hewan ini bersifat herbivor, sering
memakan sayuran budidaya sehingga merugikan
manusia.
2. Gastropoda ada yang memiliki cangkang
tunggal, ganda, atau tanpa cangkang.Fungsi
cangkang untuk melindungi kepala, kaki, dan alat
dalam.
3. Cangkang umumnya berbentuk spiral asimetri atau
terpilin memanjang.
4. Pada kepala terdapat tentakel dan mulut.
5. Pada ujung tentakel panjang gastropoda darat
terdapat mata.
Gastropoda
6. Hidup di air laut & air payau atau daratan yang
lembab.
7. Rumahnya terdiri dari satu test yang terputar (terpilin)
memanjang melalui satu sumbu.
8. Tubuhnya terdiri dari kepala, kaki dan alat
pencernaan.
9. Kepala dilengkapi dengan alat pengunyah yang
disebut rongga mantel (berfungsi sebagai insang
pada air laut & berfungsi sebagai paru-paru pada
lingkungan darat.
10. Test terdiri dari zat gampingan dan terputar secara
spiral melalui satu garis lurus (putaran involut &
evolut).
11. Arah putaran test gastropoda terdiri dari Dextral
(searah jarum jam) & Sinistral (berlawanan putaran
jarum jam).
8
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
8
B. Struktur Tubuh
Gastropoda
9
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
9
C. Ordo
Gastropoda
Gastropoda
Archeogastropoda
Mesogastropoda
Neogastropoda
Archeogastropoda
yaitu berjumlah satu
atau dua buah, tersusun dalam
dua baris filament, jantung
beruang dua. Contoh ordo ini
adalah trochus.
10
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
10
C. Ordo
Gastropoda
Mesogastropoda, yaitu satu buah
tersusun dalam satu baris
filamen, jantung beruang
satu, mulut dilengkapi radula yang
berjumlah tujuh buah dalam satu
baris. Contoh ordo ini adalah
Lambis, Turitella.
Neogastropoda, yaitu insang sebuah
tersusun dalam satu baris
filament, jantung beruang satu, mulut
dilengkapi radula tiga buah dalam satu
baris. Contoh ordo ini adalah Murek.
11
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
11
D. Sistem Reproduksi
Gastropoda
Siput berkembang biak dengan kawin dan
bersifat hemaprodit, tetapi tidak mempu
melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut
ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan
sperma. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke
saluran sperma ditampung dalam kantung sperma
dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel
telur yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran
telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar
melalui lubang kelamin.
12
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
12
2. Kelas Polyplacophora
Polyplacophora
Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat
pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki
di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan
permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan
berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung
banyak insang
Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi
eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar
tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga
mempunyai fase larva trokoper
13
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
13
A. Ciri-ciri Polyplacophora
Polyplacophora
Ciri-ciri dari Polyplacophora, yakni :
1. Hewan ini memiliki ciri tubuhnya Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang
atau berbentuk pipih memanjang, tidak berkepala, tidak bertentakel, dan pada bagian punggungnya
terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya belapan) lempeng terlapis yang saling tumpang
tindih seperti genting. Di dalam mulutnya terdapat radula. Contoh kelas Amphineura ialah Chiton.
2. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral
mengandung banyak insang
3. Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di
luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton.
14
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
14
B. Struktur tubuh
Polyplacophora
15
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
15
C. Ordo
Polyplacophora
Polyplacophora
Aplacophora
Monoplacophora
Polyplacophora
Hewan ini memiliki ciri-ciri, yaitu cangkangnya
memiliki susunan yang bertumpuk-tumpuk seperti
susunan genting, hidupnya melekat di dasar
perairan. Pada mulutnya dilengkapi dengan
lidah parut atau radula. Contohnya adalah
Chiton.
16
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
16
D. Sistem Reproduksi
Polyplacophora
Reproduksi secara seksual, yaitudengan pertemuan sel oyum dan sel
sperma yang terdapat pada individu jantan dan betina
17
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
17
3. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas
Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan di pantai, hati-hati
dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya
hewan ini tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang
berbaris menyerupai taring
Dentalium vulgare hidup di laut dalam pasir atau
lumpur. Hewan ini juga memiliki cangkok yang berbentuk
silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya
sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif
bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap
mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan
digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu
pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai
kelamin terpisah
18
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
18
A. Ciri-ciri Scaphopoda
Scaphopoda
Tubuh ramping, memanjang dorsoventral, diselubungi oleh mantel.
1. Panjang tubuhnya biasanya 2,5-5 cm. Ada yang hanya 4 mm, tapi ada pula yang panjangnya 25 cm.
Memiliki cangkang. Cangkangnya terbuka pada kedua ujungnya, berbentuk silinder, dan biasanya
berwarna putih/kekuningan.
2. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia disebut captula dengan ujung yang menjulur, yaitu alat
peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna.
3. Kaki muncul dari ujung cangkang yang besar, berfungsi untuk menggali di pasir.
4. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di
mantel.
5. Hewan ini memiliki Kelamin terpisah.
Contoh : Siput gading (Dentalium vulgare)
19
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
19
B. Struktur tubuh
Scaphopoda
20
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
20
C. Ordo
Scaphopoda
Scaphopoda merupakan bagian Mollusca yang paling sedikit
memiliki anggota. Scaphopoda hidup di laut dan terpendan di
dalam pasir atau lumpur. Hewan ini memiliki cangkang yang
berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Scaphopoda
juga disebut siput gading. Contohnya adalah siput gading
panjang (Fissidentalium vernedel) yang memiliki cangkang
berbentuk seperti gigi yang ditemukan hidup di dasar perairan
teluk jepang yang berpasir. Jai tidak ditemukan ordo untuk kelas
Scaphopoda.
Sumber : books.google.com
21
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
21
D. Sistem Reproduksi
Scaphopoda
Scaphopoda bereproduksi secara
seksual dan masing-masing organ
seksual saling terpisah pada individu
lain. Fertilisasi dilakukan dengan cara
eksternal. Telur dilepaskan secara
terpisah dan sesudah stadium larva
yang singkat hewan-hewan muda
tenggelam di dasar laut.
22
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
22
4. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda
Cephalopoda berasal dari kata
ochepalo = kepala
opodos = kaki
Jadi Cephalopoda bergerak dengan kaki yang terletak di bagian
kepala. Aliran air dari sifon masuk ke dalam rongga mantel dan
disemburkan ke luar melalui sifon keluar menyebabkan
pergerakan Cephalopoda. Umumnya Cephalopoda memiliki alat
pertahanan diri berupa kantong tinta. Kepala Cephalopoda
tampak jelas dan memiliki mata yang besar. Tentakel pendek
mempunyai fungsi sebagai alat peraba dan pembau.
Octopus vulgaris
Stauroteuthis syrtensis
23
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
23
A. Ciri-ciri Cephalopoda
Cephalopoda
1. Kaki terdapat dikepala, tidak bercangkok (kecuali nautilus)
2. Bergerak lambat dengan tentakel, sirip, dan cepat dengan
cara menyemprotkan air
3. Warna kulit berubah sesuail lingkungan (karena zat kromator
pada kulitnya)
4. Alat kelamin terpisah
24
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
24
B. Struktur tubuh
Cephalopoda
Argonauta argo
Nautilus pompilius
Satu-satunya Cephalopoda
yang bercangkang
25
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
25
C. Ordo
Cephalopoda
Cephalopoda
Tetrabranchiata
Dibranchiata
Dibranchiata memiliki cangkang dalam
atau tidak sama sekali dengan lengn lebih
sedikit dibandingkan tetrabranchiata.
Hewan ini mempunyai kantung
tinta, sepasang insang, sepasang
nefrida, serta memiliki kromatofora.
Decapoda
Octapoda
26
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
26
C. Ordo
Cephalopoda
Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak,
diantaranya telah menjadi fosil (kelompok nautiloid dan ammonoids)
yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun yang lalu). Contoh
yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat dijumpai
di lautan pasifik dan lautan Indonesia.
Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit
dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang
insangserta dua pasang nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan
kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah famili
nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.
27
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
27
D. Sistem Reproduksi
Cephalopoda
Reproduksi terjadi secara seksual dgn cara
fertilisasi internal. Hewan jantan & betina
terpisah (diesis)
28
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
28
4. Kelas Bivalvia
Bivalvia
Bivalvia berasal dari kata
bi = dua
valvus = katup
Jadi Bivalvia memiliki cangkang yang berbentuk seperti sepasang
katup. Disebut juga Pelecypoda karena memiliki kaki yang pipih. Di
bagian tengah dorsal dari cangkang terdapat ligamen yang
menghubungkan kedua cangkang dan berfungsi sebagai engsel.
Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik dan nakreas.
Benda asing yang masuk ke lapisan nakreas akan dibungkus oleh
lendir yang terbentuk di bagian ini dan lama-kelamaan menjadi
mutiara.
29
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
29
A. Ciri-ciri Bivalvia
Bivalvia
1. Mempunyai kaki berbentuk pipih seperti kapak untuk
membuat lubang.
2. Cangkoknya terdiri atas dua bagian yang
dihubungkan dengan semacam engsel.
3. Pelecypoda (Bivalvia) tidak memiliki kepala.
4. Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi
dengan labial palpus.
5. Bivalvia tidak memiliki rahang atau radula.
30
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
30
B. Struktur tubuh
Bivalvia
palpus
mulut
otot anterior pedal retraktor
otot anterior pedal
adductor
otot posterior pedal retraktor
otot posterior pedal
adductor
sifon keluar
sifon masuk
lembar insang
mantel
cangkang
kaki
umbo
31
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
31
C. Ordo
Bivalvia
Bivalvia
Protobranchia
Taxodonata
Dysodonta
Pseudolamellibranchia
Klasifikasi berikut adalah berdasarkan klasifikasi
Newel (1965) yang didasarkan pada morfologi.
Hingga sekarang belum tersedia filogeni yang
dapat sepenuhnya dipercaya. Beberapa
kelompok diketahui parafiletik, terutama
Anomalodesmata. Terdapat pula sistematika
alternatif berdasarkan morfologi insang dari
Franc (1960) dan disebutkan bila perlu pada
daftar di bawah. Franc memisahkan
Septibranchia dalam kelompok tersendiri,
meskipun secara molekular malah membuat
Eulamellibranchia menjadi parafiletik.
32
Mollusca B. Klasifikasi Mollusca
32
D. Sistem Reproduksi
Bivalvia
Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau
berumah dua. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal.
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan
dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini
terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan.
Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva
ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang
tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada
ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi
akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini
hidup bebas di alam.
33
Mollusca C. Peranan Mollusca
33
Sebagai penghasil mutiara
1. Secara Alami
Di alam, mutiara terbentuk akibat adanya irritant yang masuk ke dalam mantel kerang mutiara.
Fenomena adanya irritant ini sering juga ditafsirkan dengan masuknya pasir atau benda padat ke dalam
mantel kemudian benda ini pada akan terbungkus nacre sehingga jadilah mutiara. Terbentuknya mutiara
alami terbagi atas dua bagian besar, terbentuk akibat irritant dan masuknya partikel padat dalam mantel
moluska. Pada prinsipnya, mutiara terbentuk karena adanya bagian epithelium mantel yang masuk ke dalam
rongga mantel tersebut. Bagian epithelium mantel ini bertugas mengeluarkan/mendeposisikan nacre pada
bagian dalam cangkang kerang disamping membentuk keseluruhan cangkang.
34
Mollusca C. Peranan Mollusca
34
Sebagai penghasil mutiara
2. Secara Buatan
Bentuk rekayasa ini dikenal dengan istilah grafting atau seeding atau juga implantation, yaitu dengan
menyisipkan inti (nucleus) bersama selembar organ mantel (irisan daging kerang mutiara lain yang dikenal
dengan nama ‘saibo’) ke dalam kerang mutiara. Organ mantel ini diambil oleh individu kerang mutiara yang
lain dan berperan sebagai donor. Berdasarkan penelitian, pemilihan donor yang baik akan menentukan
kualitas mutiara yang dihasilkan terutama dari segi warna, bentuk dan kilau mutiara. Inti dan irisan mantel ini
ditempatkan di dalam gonad kerang setelah sebelumnya dibuat irisan kecil pada dinding gonad.
35
Mollusca C. Peranan Mollusca
35
LANJUTAN…….
Irisan daging mantel akan membentuk kantung mutiara (pearl sac) dan nantinya akan memproduksi nacre.
Proses ini dikenal sebagai biomineralisasi, sama halnya dengan proses pembentukan tulang pada manusia
dan hewan bertulang belakang lainnya. Nacre adalah bagian permukaan yang berkilau dari mutiara atau
juga dinding bagian yang berkilau dalam kerang. Pada bagian dalam kerang, nacre diistilahkan sebagai
Mother of Pearl (ibu dari mutiara) sedangkan nacre yang melekat di inti disebut mutiara. Kualitas nacre yang
dihasilkan menjadi penentu kualitas mutiara secara keseluruhan. Proses penyisipan merupakan bagian kecil
dari rangkaian proses budidaya yang panjang sejak penentuan lokasi budidaya sampai pada penanganan
pasca panen. Prinsip proses penyisipan ini didasarkan atas bagaimana terbentuknya mutiara secara alami
dimana kerang akan membungkus irritant yang tidak dapat dihindari dengan nacre. Prinsip kerja ini sama bila
kerang mengalami kerusakan cangkang, mereka akan segera menutup lubangnya dengan nacre sehingga
mencegah tubuh lunaknya terekspos. Namun sejauh ini belum ada bukti bahwa mutiara alami terbentuk
karena masuknya butir pasir ke dalam tubuh kerang. Asumsi kuat yang menunjang terbentuknya lapisan
nacre ini adalah adanya virus seperti yang ditemukan pada beberapa jenis kerang mutiara yang
dibudidayakan.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Raden Iqrafia Ashna
 
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptBiologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Nurulilmi harar
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
anggapriktew
 

Mais procurados (20)

Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang laut
 
Filum mollusca
Filum molluscaFilum mollusca
Filum mollusca
 
Pernapasan Hewan
Pernapasan HewanPernapasan Hewan
Pernapasan Hewan
 
Materi biologi x ppt bab 3 fix
Materi biologi x ppt bab 3 fixMateri biologi x ppt bab 3 fix
Materi biologi x ppt bab 3 fix
 
Jaringan embrional
Jaringan embrionalJaringan embrional
Jaringan embrional
 
sel dan teori sel
sel dan teori selsel dan teori sel
sel dan teori sel
 
KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA
KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIAKEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA
KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA
 
Sistem peredaran darah pada hewan dan manusia
Sistem peredaran darah pada hewan dan manusiaSistem peredaran darah pada hewan dan manusia
Sistem peredaran darah pada hewan dan manusia
 
Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI Biologi bab 3 Kelas XI
Biologi bab 3 Kelas XI
 
Animalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum MolluscaAnimalia - Filum Mollusca
Animalia - Filum Mollusca
 
imperialisme dan kolonialisme indonesia
imperialisme dan kolonialisme indonesiaimperialisme dan kolonialisme indonesia
imperialisme dan kolonialisme indonesia
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan pptBiologi sel hewan dan tumbuhan ppt
Biologi sel hewan dan tumbuhan ppt
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Flagellata
FlagellataFlagellata
Flagellata
 
Phylum chordata
Phylum chordataPhylum chordata
Phylum chordata
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
 
Mitokondria
MitokondriaMitokondria
Mitokondria
 

Destaque

Power point mollusca
Power point molluscaPower point mollusca
Power point mollusca
Imawaty Yulia
 
Presentasi arthropoda
Presentasi arthropodaPresentasi arthropoda
Presentasi arthropoda
dinadiy
 
Phylum mollusca
Phylum molluscaPhylum mollusca
Phylum mollusca
Afifa Shah
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
Fauzan Ardana
 

Destaque (20)

Power point mollusca
Power point molluscaPower point mollusca
Power point mollusca
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt mollusca
 
phylum mollusca
phylum molluscaphylum mollusca
phylum mollusca
 
Phylum Mollusca
Phylum MolluscaPhylum Mollusca
Phylum Mollusca
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 
BIOLOGI : MOLLUSCA
BIOLOGI : MOLLUSCABIOLOGI : MOLLUSCA
BIOLOGI : MOLLUSCA
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Mollusca kelas 1 SMA
Mollusca kelas 1 SMAMollusca kelas 1 SMA
Mollusca kelas 1 SMA
 
mollusca, athopoda, dan enchinodermata
mollusca, athopoda, dan enchinodermatamollusca, athopoda, dan enchinodermata
mollusca, athopoda, dan enchinodermata
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 
Kelas Mollusca (Smk Duta Pratama)
Kelas Mollusca (Smk Duta Pratama)Kelas Mollusca (Smk Duta Pratama)
Kelas Mollusca (Smk Duta Pratama)
 
Presentasi arthropoda
Presentasi arthropodaPresentasi arthropoda
Presentasi arthropoda
 
Phylum mollusca
Phylum molluscaPhylum mollusca
Phylum mollusca
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
 
Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)
 
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
Filum mollusca kelas Pelecypoda (bahan ajar 5)
 
Mollusca echinodermata
Mollusca echinodermataMollusca echinodermata
Mollusca echinodermata
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 

Semelhante a BIOLOGI - Mollusca kelas X

mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
RENAANDIKA1
 
muluska ( wati babon ) smk duta pratama indonesia
muluska ( wati babon ) smk duta pratama indonesiamuluska ( wati babon ) smk duta pratama indonesia
muluska ( wati babon ) smk duta pratama indonesia
aryana_imam
 
Artikel fhylum mollusca
Artikel fhylum molluscaArtikel fhylum mollusca
Artikel fhylum mollusca
Yuga Rahmat S
 
Artikel fhylum mollusca
Artikel fhylum molluscaArtikel fhylum mollusca
Artikel fhylum mollusca
Yuga Rahmat S
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
nhecha
 
filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum mollusca
ayu larissa
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
nhecha
 

Semelhante a BIOLOGI - Mollusca kelas X (20)

mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
 
Phylum mollusca
Phylum molluscaPhylum mollusca
Phylum mollusca
 
Molusca
MoluscaMolusca
Molusca
 
muluska ( wati babon ) smk duta pratama indonesia
muluska ( wati babon ) smk duta pratama indonesiamuluska ( wati babon ) smk duta pratama indonesia
muluska ( wati babon ) smk duta pratama indonesia
 
Ppt molusca
Ppt molusca Ppt molusca
Ppt molusca
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
8. mollusca
8. mollusca8. mollusca
8. mollusca
 
mollusca.ppt
mollusca.pptmollusca.ppt
mollusca.ppt
 
Artikel fhylum mollusca
Artikel fhylum molluscaArtikel fhylum mollusca
Artikel fhylum mollusca
 
Artikel fhylum mollusca
Artikel fhylum molluscaArtikel fhylum mollusca
Artikel fhylum mollusca
 
[Indonesia]Mollusca
[Indonesia]Mollusca[Indonesia]Mollusca
[Indonesia]Mollusca
 
Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi Presentation
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
 
Moluska ( smk duta pratama indonesia )
Moluska ( smk duta pratama indonesia )Moluska ( smk duta pratama indonesia )
Moluska ( smk duta pratama indonesia )
 
Tugas_bu_lilis.pptx
Tugas_bu_lilis.pptxTugas_bu_lilis.pptx
Tugas_bu_lilis.pptx
 
Group 5 phylum mollusca_X_semester 2
Group 5 phylum mollusca_X_semester 2Group 5 phylum mollusca_X_semester 2
Group 5 phylum mollusca_X_semester 2
 
filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum mollusca
 
LDS Biologi kelas X (STAD)
LDS Biologi kelas X (STAD)LDS Biologi kelas X (STAD)
LDS Biologi kelas X (STAD)
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
 
Filum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluskaFilum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluska
 

Último

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Último (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 

BIOLOGI - Mollusca kelas X

  • 1. Om Swatiastu Penyusun : -Kelompok VIII : 1. I Wayan Adi Saputra/02.XA8 (085739020001) 2. I Gede Made Dian Putra Pratama/11.XA8 (081999080272) 3. Diki Candra Ariatna/12.XA8 (081805584816) 4. Sri Harta Dvikaryani/31.XA8 () 5. I Gede Wira Ranata/39.XA8 () 6. Ni Putu Widyartini/38.XA8 () Filum Mollusca
  • 2. 2 Mollusca A. Ciri-ciri Mollusca Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Adapun ciri-ciri dari Filum Mollusca, yakni : 1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang. 2. Habitatnya di air maupun darat 3. Bereproduksi secara seksual 4. Struktur tubuhnya simetri bilateral. 5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel. 6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf 7. Organ ekskresi berupa nefridia 8. Memiliki radula (lidah bergigi) 9. Hidup secara heterotroph.
  • 3. 3 Mollusca A. Ciri-ciri Mollusca A. Cara hidup Mollusca Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya. B. Habitat Mollusca Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya Siput. C. Reproduksi Mollusca Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
  • 4. 4 Mollusca B. Ciri-ciri Mollusca Mollusca terdiri dari tiga bagian utama, yakni : 1. Kaki Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa. 2. Massa Viseral Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel. 1. Ciri-ciri tubuh mollusca 3. Mantel Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
  • 5. 5 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 5 B. Klasifikasi 1. Kelas Gastropoda 2. Kelas Polyplacophora 5. Kelas Bivalvia (Pelecypoda) 3. Kelas Scaphopoda 4. Kelas Cephalopoda
  • 6. 6 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 6 1. Kelas Gastropoda Gastropoda berasal dari kata gaster = perut podos = kaki Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut kaki. Gastropoda adalah hewan hermafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput air tawar (Lemnaea javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis (Lemnaea trunculata). Gastropoda
  • 7. 7 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 7 A. Ciri-ciri Gastropoda 1. Pada umumnya, hewan ini bersifat herbivor, sering memakan sayuran budidaya sehingga merugikan manusia. 2. Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang.Fungsi cangkang untuk melindungi kepala, kaki, dan alat dalam. 3. Cangkang umumnya berbentuk spiral asimetri atau terpilin memanjang. 4. Pada kepala terdapat tentakel dan mulut. 5. Pada ujung tentakel panjang gastropoda darat terdapat mata. Gastropoda 6. Hidup di air laut & air payau atau daratan yang lembab. 7. Rumahnya terdiri dari satu test yang terputar (terpilin) memanjang melalui satu sumbu. 8. Tubuhnya terdiri dari kepala, kaki dan alat pencernaan. 9. Kepala dilengkapi dengan alat pengunyah yang disebut rongga mantel (berfungsi sebagai insang pada air laut & berfungsi sebagai paru-paru pada lingkungan darat. 10. Test terdiri dari zat gampingan dan terputar secara spiral melalui satu garis lurus (putaran involut & evolut). 11. Arah putaran test gastropoda terdiri dari Dextral (searah jarum jam) & Sinistral (berlawanan putaran jarum jam).
  • 8. 8 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 8 B. Struktur Tubuh Gastropoda
  • 9. 9 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 9 C. Ordo Gastropoda Gastropoda Archeogastropoda Mesogastropoda Neogastropoda Archeogastropoda yaitu berjumlah satu atau dua buah, tersusun dalam dua baris filament, jantung beruang dua. Contoh ordo ini adalah trochus.
  • 10. 10 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 10 C. Ordo Gastropoda Mesogastropoda, yaitu satu buah tersusun dalam satu baris filamen, jantung beruang satu, mulut dilengkapi radula yang berjumlah tujuh buah dalam satu baris. Contoh ordo ini adalah Lambis, Turitella. Neogastropoda, yaitu insang sebuah tersusun dalam satu baris filament, jantung beruang satu, mulut dilengkapi radula tiga buah dalam satu baris. Contoh ordo ini adalah Murek.
  • 11. 11 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 11 D. Sistem Reproduksi Gastropoda Siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma ditampung dalam kantung sperma dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui lubang kelamin.
  • 12. 12 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 12 2. Kelas Polyplacophora Polyplacophora Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung banyak insang Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga mempunyai fase larva trokoper
  • 13. 13 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 13 A. Ciri-ciri Polyplacophora Polyplacophora Ciri-ciri dari Polyplacophora, yakni : 1. Hewan ini memiliki ciri tubuhnya Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang atau berbentuk pipih memanjang, tidak berkepala, tidak bertentakel, dan pada bagian punggungnya terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya belapan) lempeng terlapis yang saling tumpang tindih seperti genting. Di dalam mulutnya terdapat radula. Contoh kelas Amphineura ialah Chiton. 2. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung banyak insang 3. Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton.
  • 14. 14 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 14 B. Struktur tubuh Polyplacophora
  • 15. 15 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 15 C. Ordo Polyplacophora Polyplacophora Aplacophora Monoplacophora Polyplacophora Hewan ini memiliki ciri-ciri, yaitu cangkangnya memiliki susunan yang bertumpuk-tumpuk seperti susunan genting, hidupnya melekat di dasar perairan. Pada mulutnya dilengkapi dengan lidah parut atau radula. Contohnya adalah Chiton.
  • 16. 16 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 16 D. Sistem Reproduksi Polyplacophora Reproduksi secara seksual, yaitudengan pertemuan sel oyum dan sel sperma yang terdapat pada individu jantan dan betina
  • 17. 17 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 17 3. Kelas Scaphopoda Scaphopoda Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan di pantai, hati-hati dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya hewan ini tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring Dentalium vulgare hidup di laut dalam pasir atau lumpur. Hewan ini juga memiliki cangkok yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah
  • 18. 18 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 18 A. Ciri-ciri Scaphopoda Scaphopoda Tubuh ramping, memanjang dorsoventral, diselubungi oleh mantel. 1. Panjang tubuhnya biasanya 2,5-5 cm. Ada yang hanya 4 mm, tapi ada pula yang panjangnya 25 cm. Memiliki cangkang. Cangkangnya terbuka pada kedua ujungnya, berbentuk silinder, dan biasanya berwarna putih/kekuningan. 2. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia disebut captula dengan ujung yang menjulur, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. 3. Kaki muncul dari ujung cangkang yang besar, berfungsi untuk menggali di pasir. 4. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. 5. Hewan ini memiliki Kelamin terpisah. Contoh : Siput gading (Dentalium vulgare)
  • 19. 19 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 19 B. Struktur tubuh Scaphopoda
  • 20. 20 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 20 C. Ordo Scaphopoda Scaphopoda merupakan bagian Mollusca yang paling sedikit memiliki anggota. Scaphopoda hidup di laut dan terpendan di dalam pasir atau lumpur. Hewan ini memiliki cangkang yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Scaphopoda juga disebut siput gading. Contohnya adalah siput gading panjang (Fissidentalium vernedel) yang memiliki cangkang berbentuk seperti gigi yang ditemukan hidup di dasar perairan teluk jepang yang berpasir. Jai tidak ditemukan ordo untuk kelas Scaphopoda. Sumber : books.google.com
  • 21. 21 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 21 D. Sistem Reproduksi Scaphopoda Scaphopoda bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain. Fertilisasi dilakukan dengan cara eksternal. Telur dilepaskan secara terpisah dan sesudah stadium larva yang singkat hewan-hewan muda tenggelam di dasar laut.
  • 22. 22 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 22 4. Kelas Cephalopoda Cephalopoda Cephalopoda berasal dari kata ochepalo = kepala opodos = kaki Jadi Cephalopoda bergerak dengan kaki yang terletak di bagian kepala. Aliran air dari sifon masuk ke dalam rongga mantel dan disemburkan ke luar melalui sifon keluar menyebabkan pergerakan Cephalopoda. Umumnya Cephalopoda memiliki alat pertahanan diri berupa kantong tinta. Kepala Cephalopoda tampak jelas dan memiliki mata yang besar. Tentakel pendek mempunyai fungsi sebagai alat peraba dan pembau. Octopus vulgaris Stauroteuthis syrtensis
  • 23. 23 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 23 A. Ciri-ciri Cephalopoda Cephalopoda 1. Kaki terdapat dikepala, tidak bercangkok (kecuali nautilus) 2. Bergerak lambat dengan tentakel, sirip, dan cepat dengan cara menyemprotkan air 3. Warna kulit berubah sesuail lingkungan (karena zat kromator pada kulitnya) 4. Alat kelamin terpisah
  • 24. 24 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 24 B. Struktur tubuh Cephalopoda Argonauta argo Nautilus pompilius Satu-satunya Cephalopoda yang bercangkang
  • 25. 25 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 25 C. Ordo Cephalopoda Cephalopoda Tetrabranchiata Dibranchiata Dibranchiata memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengn lebih sedikit dibandingkan tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung tinta, sepasang insang, sepasang nefrida, serta memiliki kromatofora. Decapoda Octapoda
  • 26. 26 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 26 C. Ordo Cephalopoda Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak, diantaranya telah menjadi fosil (kelompok nautiloid dan ammonoids) yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun yang lalu). Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia. Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.
  • 27. 27 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 27 D. Sistem Reproduksi Cephalopoda Reproduksi terjadi secara seksual dgn cara fertilisasi internal. Hewan jantan & betina terpisah (diesis)
  • 28. 28 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 28 4. Kelas Bivalvia Bivalvia Bivalvia berasal dari kata bi = dua valvus = katup Jadi Bivalvia memiliki cangkang yang berbentuk seperti sepasang katup. Disebut juga Pelecypoda karena memiliki kaki yang pipih. Di bagian tengah dorsal dari cangkang terdapat ligamen yang menghubungkan kedua cangkang dan berfungsi sebagai engsel. Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik dan nakreas. Benda asing yang masuk ke lapisan nakreas akan dibungkus oleh lendir yang terbentuk di bagian ini dan lama-kelamaan menjadi mutiara.
  • 29. 29 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 29 A. Ciri-ciri Bivalvia Bivalvia 1. Mempunyai kaki berbentuk pipih seperti kapak untuk membuat lubang. 2. Cangkoknya terdiri atas dua bagian yang dihubungkan dengan semacam engsel. 3. Pelecypoda (Bivalvia) tidak memiliki kepala. 4. Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus. 5. Bivalvia tidak memiliki rahang atau radula.
  • 30. 30 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 30 B. Struktur tubuh Bivalvia palpus mulut otot anterior pedal retraktor otot anterior pedal adductor otot posterior pedal retraktor otot posterior pedal adductor sifon keluar sifon masuk lembar insang mantel cangkang kaki umbo
  • 31. 31 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 31 C. Ordo Bivalvia Bivalvia Protobranchia Taxodonata Dysodonta Pseudolamellibranchia Klasifikasi berikut adalah berdasarkan klasifikasi Newel (1965) yang didasarkan pada morfologi. Hingga sekarang belum tersedia filogeni yang dapat sepenuhnya dipercaya. Beberapa kelompok diketahui parafiletik, terutama Anomalodesmata. Terdapat pula sistematika alternatif berdasarkan morfologi insang dari Franc (1960) dan disebutkan bila perlu pada daftar di bawah. Franc memisahkan Septibranchia dalam kelompok tersendiri, meskipun secara molekular malah membuat Eulamellibranchia menjadi parafiletik.
  • 32. 32 Mollusca B. Klasifikasi Mollusca 32 D. Sistem Reproduksi Bivalvia Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal. Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam.
  • 33. 33 Mollusca C. Peranan Mollusca 33 Sebagai penghasil mutiara 1. Secara Alami Di alam, mutiara terbentuk akibat adanya irritant yang masuk ke dalam mantel kerang mutiara. Fenomena adanya irritant ini sering juga ditafsirkan dengan masuknya pasir atau benda padat ke dalam mantel kemudian benda ini pada akan terbungkus nacre sehingga jadilah mutiara. Terbentuknya mutiara alami terbagi atas dua bagian besar, terbentuk akibat irritant dan masuknya partikel padat dalam mantel moluska. Pada prinsipnya, mutiara terbentuk karena adanya bagian epithelium mantel yang masuk ke dalam rongga mantel tersebut. Bagian epithelium mantel ini bertugas mengeluarkan/mendeposisikan nacre pada bagian dalam cangkang kerang disamping membentuk keseluruhan cangkang.
  • 34. 34 Mollusca C. Peranan Mollusca 34 Sebagai penghasil mutiara 2. Secara Buatan Bentuk rekayasa ini dikenal dengan istilah grafting atau seeding atau juga implantation, yaitu dengan menyisipkan inti (nucleus) bersama selembar organ mantel (irisan daging kerang mutiara lain yang dikenal dengan nama ‘saibo’) ke dalam kerang mutiara. Organ mantel ini diambil oleh individu kerang mutiara yang lain dan berperan sebagai donor. Berdasarkan penelitian, pemilihan donor yang baik akan menentukan kualitas mutiara yang dihasilkan terutama dari segi warna, bentuk dan kilau mutiara. Inti dan irisan mantel ini ditempatkan di dalam gonad kerang setelah sebelumnya dibuat irisan kecil pada dinding gonad.
  • 35. 35 Mollusca C. Peranan Mollusca 35 LANJUTAN……. Irisan daging mantel akan membentuk kantung mutiara (pearl sac) dan nantinya akan memproduksi nacre. Proses ini dikenal sebagai biomineralisasi, sama halnya dengan proses pembentukan tulang pada manusia dan hewan bertulang belakang lainnya. Nacre adalah bagian permukaan yang berkilau dari mutiara atau juga dinding bagian yang berkilau dalam kerang. Pada bagian dalam kerang, nacre diistilahkan sebagai Mother of Pearl (ibu dari mutiara) sedangkan nacre yang melekat di inti disebut mutiara. Kualitas nacre yang dihasilkan menjadi penentu kualitas mutiara secara keseluruhan. Proses penyisipan merupakan bagian kecil dari rangkaian proses budidaya yang panjang sejak penentuan lokasi budidaya sampai pada penanganan pasca panen. Prinsip proses penyisipan ini didasarkan atas bagaimana terbentuknya mutiara secara alami dimana kerang akan membungkus irritant yang tidak dapat dihindari dengan nacre. Prinsip kerja ini sama bila kerang mengalami kerusakan cangkang, mereka akan segera menutup lubangnya dengan nacre sehingga mencegah tubuh lunaknya terekspos. Namun sejauh ini belum ada bukti bahwa mutiara alami terbentuk karena masuknya butir pasir ke dalam tubuh kerang. Asumsi kuat yang menunjang terbentuknya lapisan nacre ini adalah adanya virus seperti yang ditemukan pada beberapa jenis kerang mutiara yang dibudidayakan.