2. Antibiotika:
- Produk organisme atau sintetis
- Kadar tertentu membunuh kuman
- Tidak berbahaya untuk host/manusia
Chemoterapeutika:
- Bahan kimia
- Kadar tertentu membunuh kuman
- Tidak berbahaya untuk host/manusia
3. Antiseptik:
- Membunuh kuman
- Berbahaya untuk manusia
Infeksi:
- Kuman masuk tubuh
- Melalui port d’entrée
- Timbul Reaksi tubuh - sistemik
- lokal
5. Kulit:
- Salah satu barrier tubuh
terhadap kuman
Luka Terbuka:
- Kesinambungan kulit terputus
- Akibat trauma/operasi
- Merupakan port d’entrée kuman
6. Macam-macam luka
hubungannya dengan infeksi:
- Luka bersih
- Luka kontaminasi
- Luka infeksi
Luka Bersih:
- Terjadi di kamar operasi
- Prinsip-prinsip asepsis
7. Luka Kontaminasi:
- Terjadi dimana saja
- Dalam masa inkubasi: 6-8 jam
Luka Infeksi:
- Terjadi dimana saja
- Lewat masa inkubasi > 8jam
- Terlihat pus
8. Jenis luka operasi
National research Council (USA)
– Clean
– Clean contaminated
– Contaminated
– Dirty
9. Clean (<2%)
Elevtive
Primary closed procedure
Respiratory
Gastrointestinal
Biliary
Genitourinary
Propharyngeal tract not eneted
No acute inflamation
No break in technique
10. Clean contaminated (<10%)
Urgent/emergency namun dapat dipastikan
clean
Elektive
Controled opening of respiratory
Gastrointestinal
Biliary
Oropharyngeal tract
Minimal spillage
Minor break in technique
11. Risk factor infeksi post operasi
Operasi abdomen
Lama operasi lebih dari 2 jam
Luka kontaminasi atau kotor
Pasien terdiagnosis 3 jenis penyakit
(The study of the Efficacy of Nosocomial Infection
control/SENIC)
12. Contaminated (20%)
Acute non purulent inflamation
Major technique break
Major sill from hollow organ
Penetrating trauma less than 4 hors
Chronic open wound to be grafted or
covered
13. Dirty (40%)
Purulence or abscess
Preoperative perforation o respiratory
Gastrointestinal
Biliary
Oropharyngeal tract
Penetrating trauma more than 4 hours
14. Macam-macam operasi:
- Operasi bersih:
Hernia, FAM
- Operasi bersih kontaminasi:
Appendectomy
Cholecystectomy
- Operasi kontaminasi:
reseksi usus spilage
- Operasi kotor:
peritonitis
15. Operasi bersih:
- Tidak perlu antibiotika
- Perlu antibiotika profilaksis
- Kerusakan jaringan yang luas
- Waktu operasi lama
- Faktor-faktor penderita:
- Usia lanjut - DM
- Keganasan - CRF
- Kortikosteroid - Sitostatika
16. Operasi Bersih Kontaminasi:
- Perlu antibiotika profilaksi
Operasi Kontaminasi:
- Antibiotika profilaksis
Operasi Kotor:
- Antibiotika Terapeutik
17. Antibiotika dalam pembedahan:
- Antibiotika profilaksis:
- prabedah
- intra bedah
-Antibiotika terapeutik:
- pra bedah
- pasca bedah
18. Antimikroba untuk Profilaksis
Antimikroba efektif untuk mencegah
infeksi
Profilaksis dengan menggunakan
antimikroba harus ditimbang manfaat
dibandingkan risikonya
Secara umum profilaksis antimikroba
dibagi menjadi 2 yakni pembedahan
dan non pembedahan
19. Pemilihan antibiotika:
- Tepat indikasi
- Tepat dosis
- Tepat saat pemberian
- Tepat cara pemberian
- Tepat penderita
21. Prinsip
Antibiotikharus mampu membasmi
kuman-kuman patogen pada luka.
Antibiotika telah terbukti efektif
berdasarkan hasil uji klinik
Kadar dalam darah harus > dari MIC
kuman patogen di luka dan
konsetrasinya harus dipastikan >MIC
saat mulai pembedahan (sebaiknya
diberikan 2 jam sebelum pembedahan
(Classen et al 1992)
22. Prinsip …
Pemberian jangka pendek ( idealnya 1
kali pemberian)
Antibiotika jenis baru sebaiknya tidak
digunakan unutk profilaksis tetapi unutk
mengobati luka dengan kuman patogen
yang resisten dengan antibiotika yang
rutin digunakan
Gunakan antibitika yang paling murah
harganya jika efikasinya sama
23. Profilaksis Non Pembedahan
Pemberian antibiotika untuk mencegah
kolonisasi atau infeksi yang asimptomatik
Indikasi :
– Orang yang berpotensi terpapar kuman virulen
– Orang dengan risiko infeksi tinggi (pasien dg
immunocompromised)`
Contoh pencegahan endokarditis pada
pembedahan rongga mulut dengan
amoksisilin/clindamysin