Pengertian Ilmu Ekonomi
Kata ekonomi berasal dari bahasa bahasa
Yunani yaitu “oikonomia”, yang berarti
manajemen rumah tangga.
Asal kata “oikos” yang berarti keluarga atau
rumah tangga, dan “nomos” yang berarti
peraturan, aturan,
Suatu ilmu yang mempelajari tentang segala
tingkah laku manusia yang bertujuan
untuk mendapatkan dan mengelola sumber
daya yang terbatas. Ilmu ekonomi juga dapat
dipahami sebagai usaha dalam membuat
suatu alternatif barang atau jasa untuk
memuaskan kebutuhan hidup manusia yang
tak terbatas.
Menurut Alfred W. Stonier dan Douglas C.
Hague membagi ilmu ekonomi menjadi 3
kelompok yaitu:
Ilmu Ekonomi Deskripstif (Descriptive
Economic)
Merupakan analisis ekonomi yang
menggambarkan kondisi sebenarnya
berdasarkan kondisi fakta dalam
perekonomian.
Misalnya, gambaran kondisi krisis moneter di
Indonesia yang terjadi pada tahun 1998.
Ilmu Ekonomi Teori (Economics Theory)
Adalah analisis ekonomi yang berusaha
menjelaskan, mencari pengertian, hubungan
sebab akibat, dan cara kerja sistem ekonomi.
Nah, dalam Ilmu ekonomi teori dibagi lagi nih
menjadi dua macam yaitu ilmu ekonomi mikro
dan ilmu ekonomi makro.
Ilmu Ekonomi Terapan (Applied Economics)
Yaitu analisis ekonomi teori untuk
merumuskan kebijakan-kebijakan dan
pedoman yang tepat untuk menangani
masalah ekonomi tertentu. Jadi, ilmu
ekonomi terapan lebih bersifat praktis dengan
menerapkan pengertian ekonomi pada bidang-
bidang atau masalah-masalah tertentu.
Misalnya, ekonomi di perusahaan, ekonomi
moneter, ekonomi perbankan dan sebagainya.
Perbedaan Teori Ekonomi Mikro dan
Makro
Tujuan analisis dari ekonomi mikro adalah
lebih memfokuskan pada analisis tentang
cara mengalokasikan sumber daya agar
dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Sedangkan tujuan analisis dari ekonomi
makro adalah lebih memfokuskan pada
analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi
terhadap perekonomian negara secara
keseluruhan.
1. Ekonomi mikro
Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu
ekonomi yang mempelajari tentang variabel
dalam lingkup ekonomi yang lebih kecil.
Contohnya perusahaan, perilaku konsumen,
permintaan, dan lain sebagainya. Ekonomi
mikro berupaya menemukan faktor-faktor apa
yang berkontribusi dari sebuah keputusan,
dan apa dampak pilihan ini terhadap pasar
umum.
2. Ekonomi Makro
Sedangkan ekonomi makro merupakan studi
holistik tentang struktur, perilaku, kinerja, proses
pengambilan keputusan ekonomi di tingkat
nasional.
Ekonomi makro berupaya memahami ekspektasi
inflasi, pengeluaran, penerimaan dan pinjaman
pada tingkat pemerintah (kebijakan fiskal),
pengangguran, dan kebijakan moneter.
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui keadaan
ekonomi secara keseluruhan.
Perbedaan Utama Ekonomi
Mikro dan Makro
Secara garis besar, ekonomi mikro dan makro
sebenarnya mengeksplorasi elemen yang sama
dengan sudut pandang yang berbeda. Perbedaan
utamanya ialah:
Ekonomi makro berupaya menemukan perspektif
umum, di tingkat nasional, sementara ekonomi
mikro berfokus pada perspektif individu, di tingkat
konsumen dan produsen.
Ruang Lingkup Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro berfokus pada hal yang lebih
rinci dan spesifik dibanding ekonomi makro.
Ekonomi mikro sebagai cabang
ilmu ekonomi mempelajari beragam
variabel ekonomi dalam lingkup kecil, seperti
perusahaan dan rumah tangga, ia mempelajari
mulai dari variabel ekonomi yang lebih kecil,
Ruang lingkup yang dikaji oleh ekonomi
mikro adalah konsumen dan produsen.
Teori –teori ekonomi mikro:
1. Teori Harga
Teori ini merupakan awal dari proses
permintaan dan penawaran suatu barang
ataupun jasa. Contohnya, sebelum
menentukan sebuah harga barang ada baiknya
melakukan riset pasar terlebih dahulu tentang
harga yang dipilih untuk barang atau jasa yang
ditawarkan.
Teori Produksi
Berbeda dengan ekonomi makro yang tidak memiliki
teori produksi, Teori produksi dilakukan agar
pendapatan, pengeluaran dan presentase laba yang
di dapat jelas.
Teori Distribusi
Tujuannya untuk melakukan analisis ekonomi mikro
terkait dengan upah tenaga kerja, besarnya bunga
yang harus dibayarkan kepada pemilik modal dan
keuntungan yang didapat produsen
Perilaku konsumen
Perilaku konsumen merupakan proses
konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, menilai dan membuang produk
barang/jasa pasca konsumsi.
Perilaku produsen
Penawaran
Permintaan
Investasi individu
Biaya
Penetapan harga tertinggi
Penetapan harga pasar
Distribusi barang dan jasa
Laba perusahaan
Rugi perusahaan
Monopoli pasar
Gaji karyawan
Stok/ persediaan barang
Ruang lingkup Ekonomi
Makro
Ekonomi Makro mempelajari ekonomi secara
keseluruhan. Studi ekonomi ini khusus belajar
tentang ekonomi dalam skala besar dan
menyeluruh.
Karena itulah, Ekonomi Makro sering dipakai
sebagai instrumen untuk melakukan analisa
dan merancang serangkaian target kebijakan
yang berkaitan dengan inflasi, tenaga kerja,
pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan.
Tujuan makro ekonomi
1. Menambah pendapatan nasional
Dengan mengetahui berapa jumlah pendapatan
nasional Indonesia maka dapat
mengukur pertumbuhan nasional dengan lebih jelas.
Kebijakan ekonomi yang diambil pun bisa lebih efektif
dan efisien.
2. Menambah kapasitas produksi
Bertambahnya kemampuan produksi nasional akan
mampu meningkatkan pembangunan ekonomi
Indonesia. Cara untuk menambah kapasitas produksi
tersebut salah satunya adalah dengan memperbaiki
situasi untuk investasi. Dengan demikian, investasi
yang masuk dapat memengaruhi produktivitas
nasional.
3. Membuka lapangan kerja
Adanya peluang kerja karena meningkatnya produktivitas nasional
pada gilirannya akan mampu meningkatkan kapasitas produksi. Di
sinilah peran kebijakan Ekonomi Makro di Indonesia, yaitu untuk
menarik para investor agar mau menanamkan modalnya. Dengan
demikian, lapangan kerja baru pun tercipta.
4. Mengendalikan inflasi
Salah satu penyebab inflasi adalah karena terlalu besarnya
permintaan terhadap sebuah komoditas. Akibatnya adalah harga
komoditas tersebut melambung tinggi. Melalui Ekonomi Makro,
Indonesia mampu melakukan kebijakan cash ratio, politik pasar
terbuka, dan politik diskonto. Tujuannya satu, menghentikan laju
inflasi di dalam negeri.
5. Mewujudkan kestabilan ekonomi
Teori-teori ekonomi makro
Pertumbuhan ekonomi
Tingkat pengangguran
Pendapatan nasional
Kesempatan kerja
Inflasi
Deflasi
Kerjasama antar negara
Kebijakan ekonomi
Pendapatan perkapita
Ekspor impor