SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
Kuliah III
Matematika Teknik I
Indra Jaya Mansyur
Rianindrajaya@yahoo.com
Materi I
Persamaan Diferensial
Orde Satu
Persamaan Diferensial Orde Satu
• Persamaan terpisahkan
• Persamaan yang dapat dijadikan berbentuk
terpisahkan
• Persamaan Diferensial Eksak
• Faktor Integral
• Solusi umum persamaan diferensial orde
satu
• Pemanfaatan PDL pada penyelesaian
Rangkaian Listrik
Persamaan Diferensial Eksak
Persamaan diferensial yang berbentuk
M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 (1)
disebut eksak bila bagian kiri adalah diferensial total
atau eksak
Terlihat bahwa PD itu eksak bila terdapat fungsi
u(x,y) sehingga
M
x
u
=
∂
∂ N
y
u
=
∂
∂
(a.) (b.)
(2)dy
y
u
dx
x
u
du
∂
∂
+
∂
∂
=
(3)
Persamaan Diferensial Eksak
Syarat Eksak: (4)
x
N
y
M
∂
∂
=
∂
∂
Solusi:
)(ykdxMu += ∫
)(xldyNu += ∫
(5)
(b)
(a)
Persamaan Diferensial Eksak
Contoh 1: Selesaikanlah xy’ + y + 4 = 0
Jawab:
Sesuaikan dengan bentuk (1)
(y + 4) dx + x dy = 0
yaitu M = y + 4 dan N = x
Terlihat bahwa
x
N
y
M
∂
∂
=
∂
∂
Jadi persamaannya adalah persamaan
diferensial eksak
Persamaan Diferensial Eksak
Contoh 1: Selesaikanlah xy’ + y + 4 = 0
Jawab:
Jadi
4
)(
)()(
+==+=
∂
∂
+=
+=+= ∫∫
yM
dx
dl
y
x
u
xlxy
xldyxxldyNu
4=
dx
dl
l = 4x + c
u = xy + 4x + c 4−=
x
c
y
Persamaan Diferensial Eksak
Contoh 2: Selesaikanlah
2 x sin 3y dx + 3 x2
cos 3y dy
= 0
Jawab:
yxN
dy
dk
yx
y
u
ykyx
ykdxyxykdxMu
3cos33cos3
)(3sin
)(3sin2)(
22
2
==+=
∂
∂
+=
+=+= ∫∫
2
arcsin
3
1
x
c
y =
Persamaan Diferensial Orde Satu
• Persamaan terpisahkan
• Persamaan yang dapat dijadikan berbentuk
terpisahkan
• Persamaan Diferensial Eksak
• Faktor Integral
• Solusi umum persamaan diferensial orde
satu
• Pemanfaatan PDL pada penyelesaian
Rangkaian Listrik
Faktor Integral
Kadang-kadang PD
P(x,y) dx + Q(x,y) dy = 0 (1)
tidak eksak, tetapi dapat dibuat eksak
dengan jalan memperkalikannya dengan
suatu fungsi F(x,y) ( ≠ 0 ) yang disebut
faktor integral PD persamaan (1).
Faktor Integral
Contoh 1: Selesaikanlah x dy – y dx = 0
Jawab:
Persamaan diferensial ini tidak eksak. Faktor
integralnya adalah
sehingga diperoleh
y = c x
2
1
x
F =
0))(( 2
=





=
−
=−
x
y
d
x
dxydyx
dxydyxxF
Persamaan Diferensial Orde Satu
• Persamaan terpisahkan
• Persamaan yang dapat dijadikan berbentuk
terpisahkan
• Persamaan Diferensial Eksak
• Faktor Integral
• Solusi umum persamaan diferensial orde
satu
• Pemanfaatan PDL pada penyelesaian
Rangkaian Listrik
Solusi Umum
Persamaan Diferensial Orde Satu
Bentuk umum Persamaan Diferensial Linier (PDL)
ber-orde satu:
y’ + f(x) y = r(x) (1)
Jika r(x) =0 disebut homogen dan r(x) ≠ 0 disebut
tidak homogen.
y’ + f(x) y = 0 (2)
dapat diselesaikan dengan jalan memisahkan
variabel: dxxf
y
dy
)(−=
∫=
− dxxf
ecxy
)(
)(
Solusi Umum
Persamaan Diferensial Orde Satu
Solusi Persamaan Diferensial Linier (PDL) orde satu
tidak homogen adalah:
[ ]∫ += −
cdxreexy hh
)(
dimana
∫= dxxfh )(
Solusi Umum
Persamaan Diferensial Orde Satu
Contoh 1: Selesaikanlah y’ – y = e2x
Jawab:
Dari soal di atas diperoleh: f = -1 dan r = e2x
sehingga
diperoleh
∫ ∫ −=−== xdxdxfh
[ ] [ ] xxxxxxx
ceeceecdxeeexy +=+=+= ∫
− 22
)(
Solusi Umum
Persamaan Diferensial Orde Satu
Contoh 2: Selesaikanlah xy’ + y + 4 = 0
Jawab:
Sesuaikan dengan bentuk umum PDL
Dari soal di atas diperoleh:
dan
x
y
x
y
41
' −=+
x
f
1
=
x
r
4
−=
xe
xdx
x
dxfh
h
=
=== ∫ ∫ ||ln
1
4
41
)( −=





+





−= ∫ x
c
cdx
x
x
x
xy
Solusi Umum
Persamaan Diferensial Orde Satu
Contoh 3:
Selesaikanlah soal syarat awal berikut
y’ + y tan x = sin 2x y(0) = 1
Jawab:
Dari soal di atas diperoleh: f = tan x dan r = sin
2x = 2 sin x cos x, sehingga
xrexexe
xdxxdxfh
hhh
sin2;cos;sec
|sec|lntan
===
===
−
∫ ∫
[ ] xxccdxxxxy 2
cos2cossin2cos)( −=+= ∫
Solusi Umum
Persamaan Diferensial Orde Satu
Jawab 3:
Kenakan syarat awal y = 1 bila x = 0, yaitu:
1 = c – 2 atau c
= 3
Jadi jawabnya adalah:
y = 3 cos x – 2 cos2
x
Persamaan Diferensial Orde Satu
• Persamaan terpisahkan
• Persamaan yang dapat dijadikan berbentuk
terpisahkan
• Persamaan Diferensial Eksak
• Faktor Integral
• Solusi umum persamaan diferensial orde
satu
• Pemanfaatan PDL pada penyelesaian
Rangkaian Listrik
Pemanfaatan PDL pada
Penyelesaian Rangkaian Listrik
Contoh 1:
Suatu sistem listrik yang dapat dinyatakan sebagai
tahanan R yang dipasang seri dengan induktor L pada
sumber tegangan tetap v(t) tepat pada saat t = 0. Yang
ingin dicari adalah arus I(t) yang mengalir setelah
pemasangan tersebut. R dalam satuan ohm, L dalam
Henry, tegangan dalam volt dan waktu t dalam detik.
Jawab: ????
Pemanfaatan PDL pada
Penyelesaian Rangkaian Listrik
Jawab 1:
Model matematik rangkaian ini adalah
)()( tv
dt
di
LtRi =+ i(0) = 0
Hal 1: v(t) = E tetap dengan polaritas seperti pada gambar berikut
R
E L
Pemanfaatan PDL pada
Penyelesaian Rangkaian Listrik
Jawab 1 (cont.):
PDL menjadi
Solusi jawab umumnya adalah
L
E
i
L
R
dt
di
=+
at
atat
ec
R
E
L
R
acdte
L
E
eti
−
−
+=
=



+= ∫ ;)(
syarat awal i(0) = 0 maka jawab khususnya adalah
)1()( /τt
e
R
E
ti −
−=
Pemanfaatan PDL pada
Penyelesaian Rangkaian Listrik
Jawab 1 (cont.):
dimana (time-constant). Secara grafis i(t) dapat
digambarkan sebagai berikut.
i(t)
0 t
Pemanfaatan PDL pada
Penyelesaian Rangkaian Listrik
Jawab 1:
Hal 2 : v(t) = Vm sin ωt, maka jawab umum adalah




+= ∫
−
cdtte
L
V
eti atmat
ωsin)(
)sin()(
222
φω
ω
−
+
+= −
t
LR
V
ecti mat
dimana
R
L
L
R
a
ω
φ arctan, == φ
R
ω L
222
LR ω+
Pemanfaatan PDL pada
Penyelesaian Rangkaian Listrik
Jawab 1 (cont.):
t
0 π 3π 5π t0
i(t)
suku exponensial
transient
steady state
Pemanfaatan PDL pada
Penyelesaian Rangkaian Listrik
Contoh 2:
Rangkaian seri R dan C; R dalam ohm dan C dalam
Farad. Rangkaian dipasang pada sumber tegangan
v(t) pada saat t = 0 dan muatan awal kapasitor C
adalah nol
Jawab: ????
Terima Kasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

statika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinstatika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesin
Rudi Wicaksana
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
nurwani
 
Metrologi Industri
Metrologi IndustriMetrologi Industri
Metrologi Industri
Opi Sumardi
 

Mais procurados (20)

Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
Gaya lorentz
 
Kayu kelas II
Kayu kelas IIKayu kelas II
Kayu kelas II
 
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbuk
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetikBahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
 
statika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinstatika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesin
 
Teknologi bahan kayu presentation
Teknologi bahan kayu presentationTeknologi bahan kayu presentation
Teknologi bahan kayu presentation
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
Perangkat RHVAC - Pembuatan Ulir Pipa Manual
Perangkat RHVAC - Pembuatan Ulir Pipa ManualPerangkat RHVAC - Pembuatan Ulir Pipa Manual
Perangkat RHVAC - Pembuatan Ulir Pipa Manual
 
3 medan listrik 2
3 medan listrik 23 medan listrik 2
3 medan listrik 2
 
Struktur mikro material teknik
Struktur mikro material teknikStruktur mikro material teknik
Struktur mikro material teknik
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Sni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Sni 07 2052-2002 baja tulangan betonSni 07 2052-2002 baja tulangan beton
Sni 07 2052-2002 baja tulangan beton
 
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasarModul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
 
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNANJENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
JENIS BAHAN PEREKAT PADA BANGUNAN
 
Metrologi Industri
Metrologi IndustriMetrologi Industri
Metrologi Industri
 
Momentum Impuls dan Tumbukan
Momentum Impuls dan TumbukanMomentum Impuls dan Tumbukan
Momentum Impuls dan Tumbukan
 
Sni kayu-2002
Sni kayu-2002Sni kayu-2002
Sni kayu-2002
 

Destaque

Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
Reski Aprilia
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
Dhifa Tasrif
 
Kuliah 2 matematika teknik i
Kuliah 2 matematika teknik iKuliah 2 matematika teknik i
Kuliah 2 matematika teknik i
Samuel Bojes
 
Tugas 2 matematika teknik
Tugas 2  matematika teknikTugas 2  matematika teknik
Tugas 2 matematika teknik
tuit
 

Destaque (20)

Materi Kuliah Matematika Teknik I
Materi Kuliah Matematika Teknik IMateri Kuliah Matematika Teknik I
Materi Kuliah Matematika Teknik I
 
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
 
Matematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - DiferensialMatematika Teknik - Diferensial
Matematika Teknik - Diferensial
 
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
Matematika Teknik [k.a.stroud 1st ed]
 
Bab i mtk 1
Bab i mtk 1Bab i mtk 1
Bab i mtk 1
 
Bab iii mtk 1
Bab iii mtk 1Bab iii mtk 1
Bab iii mtk 1
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Bab iv mtk 1
Bab iv mtk 1Bab iv mtk 1
Bab iv mtk 1
 
Rangkuman bab 1 matematika teknik
Rangkuman bab 1 matematika teknikRangkuman bab 1 matematika teknik
Rangkuman bab 1 matematika teknik
 
Bismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimiaBismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimia
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
 
15. soal soal diferensial
15. soal soal diferensial15. soal soal diferensial
15. soal soal diferensial
 
Persamaan diferensial
Persamaan diferensialPersamaan diferensial
Persamaan diferensial
 
Kuliah 2 matematika teknik i
Kuliah 2 matematika teknik iKuliah 2 matematika teknik i
Kuliah 2 matematika teknik i
 
Tugas 2 matematika teknik
Tugas 2  matematika teknikTugas 2  matematika teknik
Tugas 2 matematika teknik
 
kalkulus2
kalkulus2kalkulus2
kalkulus2
 
Pemisahan variabel
Pemisahan variabelPemisahan variabel
Pemisahan variabel
 
Persamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasaPersamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasa
 
Perpindahan Massa
Perpindahan MassaPerpindahan Massa
Perpindahan Massa
 
Difusi dan difusi massa tunak
Difusi dan difusi massa tunakDifusi dan difusi massa tunak
Difusi dan difusi massa tunak
 

Semelhante a Kuliah 3 matematika teknik i

Pt 6 p-diffhomogen dan tak homogen-d4
Pt 6 p-diffhomogen dan tak homogen-d4Pt 6 p-diffhomogen dan tak homogen-d4
Pt 6 p-diffhomogen dan tak homogen-d4
parulian
 
1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx
1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx
1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx
topihijaucom
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
Jamil Sirman
 
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfintegral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
zefryDarmawan
 
PD orde2 Homogen
PD orde2 HomogenPD orde2 Homogen
PD orde2 Homogen
unesa
 

Semelhante a Kuliah 3 matematika teknik i (20)

Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
 
persamaan differensial
persamaan differensialpersamaan differensial
persamaan differensial
 
Persamaan diferensial
Persamaan diferensialPersamaan diferensial
Persamaan diferensial
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
 
sasasada
sasasadasasasada
sasasada
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
PERSAMAAN_DIFERENSIAL.pdf
PERSAMAAN_DIFERENSIAL.pdfPERSAMAAN_DIFERENSIAL.pdf
PERSAMAAN_DIFERENSIAL.pdf
 
Pt 6 p-diffhomogen dan tak homogen-d4
Pt 6 p-diffhomogen dan tak homogen-d4Pt 6 p-diffhomogen dan tak homogen-d4
Pt 6 p-diffhomogen dan tak homogen-d4
 
Pers diff
Pers diffPers diff
Pers diff
 
1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx
1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx
1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx
 
FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga
FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen HinggaFI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga
FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga
 
Modul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialModul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensial
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
 
makalah diferensial tugas akhir matematika
makalah diferensial tugas akhir matematikamakalah diferensial tugas akhir matematika
makalah diferensial tugas akhir matematika
 
Pendahuluan1
Pendahuluan1Pendahuluan1
Pendahuluan1
 
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfintegral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
 
Persamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasaPersamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasa
 
Matlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogenMatlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogen
 
Nilai dan Vektor Eigen.ppt
Nilai dan Vektor Eigen.pptNilai dan Vektor Eigen.ppt
Nilai dan Vektor Eigen.ppt
 
PD orde2 Homogen
PD orde2 HomogenPD orde2 Homogen
PD orde2 Homogen
 

Kuliah 3 matematika teknik i

  • 1. Kuliah III Matematika Teknik I Indra Jaya Mansyur Rianindrajaya@yahoo.com
  • 3. Persamaan Diferensial Orde Satu • Persamaan terpisahkan • Persamaan yang dapat dijadikan berbentuk terpisahkan • Persamaan Diferensial Eksak • Faktor Integral • Solusi umum persamaan diferensial orde satu • Pemanfaatan PDL pada penyelesaian Rangkaian Listrik
  • 4. Persamaan Diferensial Eksak Persamaan diferensial yang berbentuk M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 (1) disebut eksak bila bagian kiri adalah diferensial total atau eksak Terlihat bahwa PD itu eksak bila terdapat fungsi u(x,y) sehingga M x u = ∂ ∂ N y u = ∂ ∂ (a.) (b.) (2)dy y u dx x u du ∂ ∂ + ∂ ∂ = (3)
  • 5. Persamaan Diferensial Eksak Syarat Eksak: (4) x N y M ∂ ∂ = ∂ ∂ Solusi: )(ykdxMu += ∫ )(xldyNu += ∫ (5) (b) (a)
  • 6. Persamaan Diferensial Eksak Contoh 1: Selesaikanlah xy’ + y + 4 = 0 Jawab: Sesuaikan dengan bentuk (1) (y + 4) dx + x dy = 0 yaitu M = y + 4 dan N = x Terlihat bahwa x N y M ∂ ∂ = ∂ ∂ Jadi persamaannya adalah persamaan diferensial eksak
  • 7. Persamaan Diferensial Eksak Contoh 1: Selesaikanlah xy’ + y + 4 = 0 Jawab: Jadi 4 )( )()( +==+= ∂ ∂ += +=+= ∫∫ yM dx dl y x u xlxy xldyxxldyNu 4= dx dl l = 4x + c u = xy + 4x + c 4−= x c y
  • 8. Persamaan Diferensial Eksak Contoh 2: Selesaikanlah 2 x sin 3y dx + 3 x2 cos 3y dy = 0 Jawab: yxN dy dk yx y u ykyx ykdxyxykdxMu 3cos33cos3 )(3sin )(3sin2)( 22 2 ==+= ∂ ∂ += +=+= ∫∫ 2 arcsin 3 1 x c y =
  • 9. Persamaan Diferensial Orde Satu • Persamaan terpisahkan • Persamaan yang dapat dijadikan berbentuk terpisahkan • Persamaan Diferensial Eksak • Faktor Integral • Solusi umum persamaan diferensial orde satu • Pemanfaatan PDL pada penyelesaian Rangkaian Listrik
  • 10. Faktor Integral Kadang-kadang PD P(x,y) dx + Q(x,y) dy = 0 (1) tidak eksak, tetapi dapat dibuat eksak dengan jalan memperkalikannya dengan suatu fungsi F(x,y) ( ≠ 0 ) yang disebut faktor integral PD persamaan (1).
  • 11. Faktor Integral Contoh 1: Selesaikanlah x dy – y dx = 0 Jawab: Persamaan diferensial ini tidak eksak. Faktor integralnya adalah sehingga diperoleh y = c x 2 1 x F = 0))(( 2 =      = − =− x y d x dxydyx dxydyxxF
  • 12. Persamaan Diferensial Orde Satu • Persamaan terpisahkan • Persamaan yang dapat dijadikan berbentuk terpisahkan • Persamaan Diferensial Eksak • Faktor Integral • Solusi umum persamaan diferensial orde satu • Pemanfaatan PDL pada penyelesaian Rangkaian Listrik
  • 13. Solusi Umum Persamaan Diferensial Orde Satu Bentuk umum Persamaan Diferensial Linier (PDL) ber-orde satu: y’ + f(x) y = r(x) (1) Jika r(x) =0 disebut homogen dan r(x) ≠ 0 disebut tidak homogen. y’ + f(x) y = 0 (2) dapat diselesaikan dengan jalan memisahkan variabel: dxxf y dy )(−= ∫= − dxxf ecxy )( )(
  • 14. Solusi Umum Persamaan Diferensial Orde Satu Solusi Persamaan Diferensial Linier (PDL) orde satu tidak homogen adalah: [ ]∫ += − cdxreexy hh )( dimana ∫= dxxfh )(
  • 15. Solusi Umum Persamaan Diferensial Orde Satu Contoh 1: Selesaikanlah y’ – y = e2x Jawab: Dari soal di atas diperoleh: f = -1 dan r = e2x sehingga diperoleh ∫ ∫ −=−== xdxdxfh [ ] [ ] xxxxxxx ceeceecdxeeexy +=+=+= ∫ − 22 )(
  • 16. Solusi Umum Persamaan Diferensial Orde Satu Contoh 2: Selesaikanlah xy’ + y + 4 = 0 Jawab: Sesuaikan dengan bentuk umum PDL Dari soal di atas diperoleh: dan x y x y 41 ' −=+ x f 1 = x r 4 −= xe xdx x dxfh h = === ∫ ∫ ||ln 1 4 41 )( −=      +      −= ∫ x c cdx x x x xy
  • 17. Solusi Umum Persamaan Diferensial Orde Satu Contoh 3: Selesaikanlah soal syarat awal berikut y’ + y tan x = sin 2x y(0) = 1 Jawab: Dari soal di atas diperoleh: f = tan x dan r = sin 2x = 2 sin x cos x, sehingga xrexexe xdxxdxfh hhh sin2;cos;sec |sec|lntan === === − ∫ ∫ [ ] xxccdxxxxy 2 cos2cossin2cos)( −=+= ∫
  • 18. Solusi Umum Persamaan Diferensial Orde Satu Jawab 3: Kenakan syarat awal y = 1 bila x = 0, yaitu: 1 = c – 2 atau c = 3 Jadi jawabnya adalah: y = 3 cos x – 2 cos2 x
  • 19. Persamaan Diferensial Orde Satu • Persamaan terpisahkan • Persamaan yang dapat dijadikan berbentuk terpisahkan • Persamaan Diferensial Eksak • Faktor Integral • Solusi umum persamaan diferensial orde satu • Pemanfaatan PDL pada penyelesaian Rangkaian Listrik
  • 20. Pemanfaatan PDL pada Penyelesaian Rangkaian Listrik Contoh 1: Suatu sistem listrik yang dapat dinyatakan sebagai tahanan R yang dipasang seri dengan induktor L pada sumber tegangan tetap v(t) tepat pada saat t = 0. Yang ingin dicari adalah arus I(t) yang mengalir setelah pemasangan tersebut. R dalam satuan ohm, L dalam Henry, tegangan dalam volt dan waktu t dalam detik. Jawab: ????
  • 21. Pemanfaatan PDL pada Penyelesaian Rangkaian Listrik Jawab 1: Model matematik rangkaian ini adalah )()( tv dt di LtRi =+ i(0) = 0 Hal 1: v(t) = E tetap dengan polaritas seperti pada gambar berikut R E L
  • 22. Pemanfaatan PDL pada Penyelesaian Rangkaian Listrik Jawab 1 (cont.): PDL menjadi Solusi jawab umumnya adalah L E i L R dt di =+ at atat ec R E L R acdte L E eti − − += =    += ∫ ;)( syarat awal i(0) = 0 maka jawab khususnya adalah )1()( /τt e R E ti − −=
  • 23. Pemanfaatan PDL pada Penyelesaian Rangkaian Listrik Jawab 1 (cont.): dimana (time-constant). Secara grafis i(t) dapat digambarkan sebagai berikut. i(t) 0 t
  • 24. Pemanfaatan PDL pada Penyelesaian Rangkaian Listrik Jawab 1: Hal 2 : v(t) = Vm sin ωt, maka jawab umum adalah     += ∫ − cdtte L V eti atmat ωsin)( )sin()( 222 φω ω − + += − t LR V ecti mat dimana R L L R a ω φ arctan, == φ R ω L 222 LR ω+
  • 25. Pemanfaatan PDL pada Penyelesaian Rangkaian Listrik Jawab 1 (cont.): t 0 π 3π 5π t0 i(t) suku exponensial transient steady state
  • 26. Pemanfaatan PDL pada Penyelesaian Rangkaian Listrik Contoh 2: Rangkaian seri R dan C; R dalam ohm dan C dalam Farad. Rangkaian dipasang pada sumber tegangan v(t) pada saat t = 0 dan muatan awal kapasitor C adalah nol Jawab: ????