Dokumen tersebut membahas pembagian zaman praaksara berdasarkan arkeologi dan peninggalannya. Zaman praaksara dibagi menjadi zaman batu dan zaman logam, dimana zaman batu terbagi menjadi zaman batu tua, tengah, baru, dan besar, sedangkan zaman logam terbagi menjadi zaman tembaga dan perunggu. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh peninggalan yang ditemukan pada masing-masing z
1. PEMBAGIAN ZAMAN PRAAKSARA BERDASARKAN
ARKEOLOGI ATAU PENINGGALANNYA
Disusun oleh :
1. Diani Sari Widuri (09/X AKL 1)
2. Nur Fitriyani (22/X AKL 1)
3. Riska Nurhidayah(24/X AKL 1)
4. Salma Irma S. (27/X AKL 1)
2. PENGERTIAN ARKEOLOGI
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
peninggalan-peninggalan masa lampau/artefak.
Berdasarkan benda-benda peninggalannya,
zaman praaksara dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu :
1. zaman batu
2. zaman logam.
3. 1. ZAMAN BATU
Zaman batu terbagi menjadi empat zaman sebagai berikut:
a.ZAMAN BATU TUA (PALAEOLITIKUM)
b. ZAMAN BATU TENGAH ( MESOLITIKUM)
c. ZAMAN BATU BARU (NEOLITIKUM)
d. ZAMAN BATU BESAR (MEGALITIKUM)
Ciri-ciri kehidupan zaman batu tua :
1. hidup berpindah-pindah (nomaden)
2. berburu, dan mengumpulkan bahan makanan yang disediakan alam (food gathering)
3. Peralatan pada zaman batu tua dibuat dari batu yang masih kasar dan belum diasah. Alat dari
batu ini dibuat dengan cara membenturkan batu yang satu dengan yang lainnya. Pecahan batu yang
menyerupai kapak kemudian mereka gunakan sebagai alat
4. Menurut Teuku Jacob, pada zaman Batu Tua telah terdapat bahasa sebagai alat komunikasi,
meskipun dalam tingkat sederhana.
4. Berdasarkan tempat penemuannya, zaman batu tua terbagi
atas kebudyaaan pacitan dan kebudayaan ngandong.
1) Kebudayaan pacitan
Peralatan yang dihasilkan kebudayana Pacitan adalah kapak
genggam dan alat penetak (chopper), kebudayaan pacitan
ditemukan oleh Ralph Von Koenigswald pada tahun 1935, selain di
Pacitan, alat-alat tersebut ditemukan pula di beberapa daerah di
Indonesia, seperti Sukabumi (Jawa Barat). Arigi, Gombong (Jawa
Tengah), Lahat (Sumatera Selatan), Lampung, Bali, Sumbawa,
Flores, dan Sulawesi Selatan. Alat-alat tersebut ditemukan pada
lapisan yang sama dengan ditemukannya fosil Pithecanthropus
Erectus.
8. 2) Kebudayaan Ngandong
Peralatan yang dihasilkan kebudayaan Ngandong
adalah Flakes (alat serpih) berupa pisau atau
alat penusuk. Selain itu, ditemukan pula
peralatan dari tulang dan tanduk berupa belati,
mata tombak yang bergerigi, alat pengorek ubi,
tanduk menjangan yang diruncingkan, dan duri
ikan pari yang diruncingkan. Alat-alat tersebut
juga ditemukan di daerah lain, seperti sangiran
dan sragen (Jawa Tengah). Manusia pendukung
kebudayaan Ngandong adalah Homo soloensis
dan Homo Wajakensis. Kedua fosil manusia
purba tersebut ditemukan pada lapisan tanah
yang sama dengan peralatan kebudayaan
Ngandong.
9. B. ZAMAN BATU TENGAH (MESOLITIKUM)
Ciri khas zaman batu tengah :
Kjokkenmoddinger dan abris sous roche pertama kali
diteliti dan ditemukan oleh Van Stein Callenfels pada
tahun 1925.
Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur berupa
tumpukan kerang yang banyak ditemukan di sepanjang
pantai timur sumatera. Abris sous roche adalah gua
tempat tinggal yang ditemukan didaerah Lomoncong/
kebudayaan Toala di Sulawesi Selatan, Kebudayaan Batu
Tengah juga disebut kebudayaan Boson-Hoabinh.
12. Ciri-ciri kehidupan zaman batu tengah
Peralatan yang digunakan terbuat dari batu yang telah diasah bagian yang tajamnya.
Zaman ini merupakan peralihan dari zaman batu tua (Paleolitikum) ke zaman batu baru
(neolitikum):
ciri-cirinya:
Cara hidup pada zaman batu tengah adalah sebagian masih food gathering dan berburu.
sebagian telah menetap dalam gua dan bercocok tanam sederhana (berladang) menanam umbi-
umbian.
Pada masa ini, manusia purba telah menjinakkan hewan dan menyimpan hewan buruan sebagai
langkah awal untuk berternak.
Mereka juga telah membuat gerabah dan mengenal kesenian dalam bentuk lukisan di dinding gua
(lukisan gua). Lukisan tersebut berupa gambar telapak tangan berlatar belakang warna merah dan
gambar babi rusa yang tertancap panah ( di Gua Leang-Leang, Sulawesi Selatan).
Peneliti terhadap lukisan-lukisan gua dilakukan oleh Heekeren Palm pada tahun 1950 di sebuah gua
di ulau Muna. Dia menemukan berbagai lukisan manusia, kuda, rusa, buaya, dan anjing. Di Maluku
dan Papua di temukan lukisan gua dalam bentuk gambar cap tangan, kadal, manusia, burung,
perahu, mata dan matahari.
Menurut van stein callenfels, kebudayaan Indonesia zaman Mesolitikum terbagi dalam tiga bagian,
yaitu bone culure di Sampung dan Ponorogo, flakes culture di Toala, Timor dan Rote dan pebble
culture di Sumatera Timur.
13. 1) Bone Culture)
Penelitian terhadap bone culture
dilakukan oleh van stein callenfels
pada tahun 1928-1931 di sampung
dan Ponorogo. Peralatan tersebut
demikan bersama dengan
penemuan Abris Sous Roche. Dan
fosil dari jenis manusia Papua
Melanosoid yang merupakan nenek
moyang orang Papua. Peralatan
dan fosil sejenis ditemukan pula di
Besuki dan Bojonegoro.
14. 2) Flakes Culture
Peralatan berupa alat serpih atau flakes culture
telah ada sejak Zaman Batu Tua. Alat serpih
menjadi sangat penting pada zaman batu tengah
sehingga memunculkan corak tersendiri, terutama
setelah mendapakan pengaruh dari budaya daratan.
Flakes culture diteliti oleh dua orang peneliti dari
Swiss, yaitu Fritz Sarasin dan Paul diteliti oleh dua
orang peneliti dari Swiss, yaitu Fritz Sarasin dan
Paul Sarasin pada tahun 1893-1896. Kedua peneliti
tersebut melakukan penelitian di Sulawesi Selatan.
Peralatan sejenis juga ditemukan di daerah lain,
yaitu Bandung, Flores, NTT, dan Timor, Flakes
culture merupakan pengaruh dari Asia daratan yang
masuk ke Indonesia melalui jalur timur, yaitu
Jepang, Taiwan, Filipina, dan Sulawesi
15. 3) Pebble Culture
Pebble culture adalah peralatan berupa
kapak genggam sumatera (pebble), kapak
pendek (hache courte), batu penggiling,
dan pisau. Pebble Culture diteliti oleh Yan
Stein Callenfels Pad atahun 1925. Dia
melakukan penelitian di pesisir Pulau
sumatera dan menemukan peralatan di atas
bersama kjokkenmoddinger. Pebble Culture
merupakan pengaruh dari kebudayaan
Bacson-Hoabinh (Indocina) yang masuk ke
Indonesia melalui jalur barat, yaitu Malaka
dan Sumatera.
16. C. ZAMAN BATU BARU ( NEOLITIKUM)
Ciri-ciri zaman batu baru antara lain :
sudah hidup menetap
makanan diproduksi sendiri dan telah diolah (food producing),serta hidup dari hasil bercocok tanam
Peralatan pada zaman Batu mulai telah diasah halus
Pada zaman ini terjadi revolusi kehidupan, yaitu perubahan dari kehidupan nomaden dengan food gathering
menjadi menetap dengan food producing
Menurut hasil penelitian, manusia purba pada zaman ini telah berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Melayu Polinesia.
Pada akhir zaman ini telah dikenal system kepercayaan dalam bentuk animisme (kepercayaan tentang
adanya arwah nenek moyang yang memiliki kekuatan gaib) dan dinamisme (kepercayaan terhadap benda-
benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib). Mereka percaya bahwa ada kehidupan lain setelah mati.
Oleh karena itu, mereka mengadakan berbagai upacara terutama untuk kepala suku. Mayat yang dikubur
disertai dengan berbagai macam benda sebagai bekal di alam lain. Selain itu dibangun berbagai monumen
sebagai peringatan. Monumen tersebut rutin diberi sesajen agar arwah leluhur yang meninggal melindungi
dan memberikan kesejahteraan bagi sukunya.
Berdasarkan peralatannya, Kebudayaan zaman batu baru dibedakan menjadi kebudayaan kapal persegi dan
kapak lonjong, penanaman tersebut berasal dari Heine Geldern berdasarkan kepada penampang yang
berbentuk persegi panjang dan lonjong.
17. 1) Kebudayaan Kapak Persegi
Kebudayaan kapak persegi berasal dari Asia
daratan yang menyebar ke Indonesia melalui
jalur barat, yaitu melalui Malaka, Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Kapak persegi dibuat dari batu api kalsedon.
Kapak persegi dibedakan menjadi dua ukuran,
yaitu ukuran kecil (berfungsi sebagai kapak) dan
ukuran besar (berfungsi sebagai cangkul).
Dibeberapa daerah di Indonesia ditemukan bekas-
bekas pusat kerajinan kapak persegi, seperti di
Lahat (Palembang), Bogor, Sukabumi ,
Purwakarta, Tasikmalaya (Jawa Barat), dan
Pacitan (Jawa Timur). Kebudayaa kapak persegi
didukung oleh manusia Proto Melayu (Melayu Tua)
yang bermigrasi ke Indonesia menggunakan
perahu bercadik sekitar 2000 SM.
18. 2) Kebudayaan Kapak Lonjong
Ukuran kapak lonjong ada yang
besar (Walzenbeil) dan kecil
(Kleinbeil). Kleinbeil biasanya
digunakan sebagai benda wasiat.
Kapak lonjong sering disebut
dengan istilah Neolith Papua
karena penyebarannya terbatas
didaerah Papua dan dipakai oleh
bangsa Papua Melanosoid. Kapak
lonjong umumnya terbuat dari
batu kali yang berwarna kehitam-
hitaman.
19. D. ZAMAN BATU BESAR (MEGALITIKUM)
Zaman batu besar berlangsung dari zaman batu baru hingga zaman
perunggu. Manusia pada zaman ini mulai mengenal system
kepercayaan. Hasil peninggalan zaman Batu Besar, antara lain
sebagai berikut :
Menhir
Dolmen
Peti kubur batu
Waruga
Sarkofagus
Punden berundak
Arca
Pandhusa
20. Menhir adalah tiang / tugu batu besar sebagai tanda peringatan
untuk menghormati roh nenek moyang,. Menhir ditemukan di
Pasemah (Riau), Bada (Sulawesi Tengah), Banten, Bali, NTT, Jawa
Timur dan Kalimantan
21. Dolmen adalah meja batu yang digunakan untuk meletakkan sesaji.
Dolmend ditemukan di Sumba dan Sumatera Selatan.
22. Peti Kubur Batu adalah tempat mengubur mayat yang terdiri atas
papan-papan batu yang ditanam dalam tanah dan diberi tutup.
Biasanya batu yang digunakan adalah batu pipih.
23. Waruga adalah peti kubur batu berukuran kecil berbentuk kubus dan
tertutup ditemukan di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah
24. Sarkofagus (keranda) adalah lesung batu yang dipergunakan sebagai
tempat mayat dan diberi tutup. Ditemukan di Jawa Timur.
25. Punden berundak adalah bangunan yang berbentuk teras, makin ke
atas makin kecil dan digunakan sebagai tempat pemujaan. Punden
berundak ditemukan di Lebak sibedug, Banten. Punden berundak
percaya sebagai cikal bakal pembuatan candi di Indonesia
26. Arca adalah bangunan dari batu yang berbentuk binatang dan
manusia. Ditemukan di Dataran Tinggi Pasemah, Bangkinan, dan
Sumatera Selatan.
28. Pembagian Zaman Logam
Pengertian Zaman Logam adalah zaman yang ditandai
dengan kemampuan manusia yang pada saat itu untuk
membuat alat-alat dari logam.Zaman logam dibagi menjadi 3,
yaitu:
1. Zaman Tembaga
Zaman tembaga merupakan zaman yang menjadi awal manusia
mengenal logam dimana pada zaman ini manusia menggunakan tembaga
sebagai bahan dasar untuk membuat peralatan. Para ahli mengatakan
bahwa Indonesia tidak terpengaruh dengan zaman tembaga serta tidak
pula mengalaminya karena hingga sampai saat ini, belum ada ditemukan
peninggalan – peninggalan sejarah dari zaman tembaga di Indonesia.
Hanya negara – negara diluar Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam dan
Kamboja saja yang terpengaruh dengan zaman ini.
29. 2. Zaman Perunggu
Zaman perunggu merupakan zaman dimana manusia membuat peralatan dari
perunggu. Di Indonesia sendiri, ditemukan peninggalan – peninggalan sejarah
dari zaman perunggu yaitu :
Candrasa
merupakan sejenis kapak
yang menyerupai senjata tapi
tidak cocok sebagai
peralatan perang / pertanian
karena tidak kuat dan kokoh.
Candrasa ditemukan di
Bandung dan diperkirakan
digunakan untuk keperluan
upacara.
30. Kapak Corong
Kapak Corong atau Kapak
Sepatu merupakan alat
kebesaran dan upacara
adat yang berbentuk
seperti corong. Kapak
Corong ditemukan di Bali,
Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Tengah.
31. Nekara
Nekara adalah genderang besar untuk upacara
ritual, khususnya sebagai pengiring upacara
kematian, upacara memanggil hujan, dan sebagai
genderang perang dengan penyempitan dibagian
pinggangnya. Nekara “The Moon of Pejeng” yang
merupakan nekara terbesar di Indonesia terdapat
di Bali.
32. Moko
Moko merupakan sejenis
nekara yang ukurannya
lebih kecil yang berfungsi
sebagai benda pusaka
seorang kepala suku,
benda yang diwariskan
kepada anak laki-laki
kepala suku dan juga mas
kawin. Moko lebih banyak
ditemukan di Pulau Alor
dan Manggarai ( Pulau
Flores ).
33. Bejana Perunggu
Bejana Perunggu memiliki bentuk
seperti periuk tetapi langsing dan
gepeng. Di Indonesia, bejana
perunggu ditemukan di tepi
Danau Kerinci (Sumatera) dan
Madura. Kedua bejana yang
sudah ditemukan memiliki hiasan
yang serupa dan sangat indah
berupa gambar – gambar
geometri dan pilin – pilin yang
mirip huruf J.
34. Arca Perunggu
Arca perunggu ada yang berbentuk
manusia, adapula yang berbentuk
binatang. Arca perunggu,
umumnya, berbentuk kecil dan
terdapat cincin pada bagian
atasnya. Dimana cincin tersebut
digunakan sebagai alat untuk
menggantungkan arca itu karena
itulah arca juga digunakan sebagai
liontin. Di Indonesia, arca
perunggu ditemukan di Bangkinang
(Riau), Palembang (Sumsel) dan
Limbangan (Bogor).
35. 3. Zaman Besi
Zaman besi merupakan zaman dimana manusia telah mampu membuat peralatan dari besi yang lebih sempurna
daripada tembaga ataupun perunggu. Dengan cara, meleburkan besi dari bijihnya lalu menuangkan cairan besi
tersebut ke dalam cetakan.
Adapun hasil peninggalan dari zaman besi yang sudah ditemukan di Indonesia antara lain:
Mata Panah
Mata panah merupakan salah satu alat berburu yang dibuat pada zaman besi. Awalnya, mata panah dibuat
dengan cara meruncingkan besi dengan menggunakan tulang. Tetapi seiring perkembangan zaman hingga ke
zaman logam besi, mata panah yang dibuat pun menjadi jauh lebih baik dan awet dibandingkan bahan
sebelumnya. Alat ini sering digunakan untuk menangkap ikan ataupun berburu hewan lainnya. Penninggalan mata
panah ini banyak ditemukan di gua-gua dekat sungai dan salah satunya berada di Maros dan Kalumpang (Sulawesi
Selatan).
36. Perhiasan
Selain sebagai alat berburu,
besi juga dapat dilebur
menjadi perhiasan pada saat
itu. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya ditemukan
perhiasan yang diperkirakan
telah dibuat pada zaman
besi. Perhiasan seperti
gelang dan manik-manik
merupakan salah satu benda
zaman besi yang telah
banyak ditemukan.
37. Mata Pisau
Mata pisau pada zaman besi dinilai sebagai alat yang bernilai tinggi karena memiliki beberapa
kegunaan. Salah satunya adalah untuk melindungi diri dari serangan binatang buas yang masih banyak
berkeliaran pada saat itu. Lalu, selain menjadi senjata, mata pisau juga dapat digunakan sebagai alat
untuk mengumpulkan makanan. Bahan makanan dari hasil buruan ataupun tanaman sekitarnya bisa
dikumpulkan dan dapat diolah dengan lebih mudah juga. Satu hal lagi yang merupakan kegunaan dari
mata pisau ini adalah untuk memudahkan mendapatkan bahan-bahan membuat rumah. Dengan mata
pisau, manusia dapat mengumpulkan tanaman yang dapat dijadikan atap atau alas untuk tempat
perlindungannya.
38. Mata Sabit
Mata sabit dapat dikatakan
hampir sama dengan mata
pisau. Hanya saja mata
sabit memiliki ukuran yang
lebih besar dan diduga
digunakan untuk menyabit
tumbuhan. Alat ini masih
dipakai hingga sekarang
sebagai alat pertanian.
39. Mata Pedang
Pedang diperkirakan pertama kali dipakai
oleh bangsa Hittie, Myceania, Yunani, dan
Proto-Celtit Halstatt. Karena persediaan
besi yang melimpah, manusia mulai
mengembangkan akal pikirnya untuk
menciptakan alat perang dari biji besi
yang ada. Pembuatan pedang pada
awalnya memiliki kualitas yang sangat
buruk, dimana hasil besi terbaik untuk
membuat sebuah pedang justru memiliki
kualitas yang jauh lebih rendah daripada
perunggu.
40. Perisai Perunggu
Perisai ini diyakini merupakan peninggalan zaman besi dan dibuat pada tahun 300
sebelum masehi. Perisai ini merupakan perhiasan peninggalan bangsa Kelt yan
ditemukan di Sunga Witham dekat Lincoln, Inggris. Perisai ini dilapisi dengan
kerangka kayu pada saat pertama kali ditemukan dan bagian belakang perisai ini
dihiasi dengan batu karang dari kawasan Mediterania dan potongan kulit babi hutan.
Hal tersebut menandakan bahwa perisai ini merupakan barang berharga pada zaman
pembuatannya. Hingga sekarang, perisai tersebut dikenal dengan nama The Witham
Shield.
41.
42. 1. Apa yang dimaksud Arkeologi?
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang peninggalan-peninggalan masa
lampau/artefak.
43. 2. Sebutkan 3 peninggalan
kehidupan zaman batu tua!
1. Alat Serpih
2. Alat Penetak
3. kapak Genggam
44. 3. Sebutkan 5 hasil peninggalan zaman
Batu Besar ( Megalitikum)!
Menhir
Dolmen
Peti kubur batu
Waruga
Sarkofagus
45. 4. Apa yang dimaksud zaman logam?
zaman yang ditandai dengan kemampuan manusia
yang pada saat itu untuk membuat alat-alat dari
logam.
46. 5. Sebutkan pembagian dari zaman
logam!
1. Zaman tembaga
2. Zaman perunggu
3. Zaman besi