SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
Baixar para ler offline
- 9 -
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VIII, No. 02/II/P3DI/Januari/2016KESEJAHTERAAN SOSIAL
Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis
MELAWAN TERORISME MELALUI
SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN
Yulia Indahri*)
Abstrak
Hasil studi dan pengalaman empiris dalam menangani terorisme yang dilakukan PBB
menyimpulkan bahwa para teroris menganggap kondisi sosial yang mereka rasakan
hanya dapat diubah melalui kekerasan. Konsep pencegahan konvensional tidak efektif
lagi dalam upaya pemberantasan ideologi terorisme, sehingga diperlukan upaya
bersama dalam melawan musuh bersama. Kemajemukan masyarakat Indonesia dari
sisi etnik, suku, agama, pendidikan, dan ragam kelas sosial mengharuskan adanya
sosialisasi yang tepat dan dilindungi pelaksanaannya oleh peraturan yang berlaku.
Momentum Revisi Undang-Undang Anti Terorisme yang sudah disetujui untuk masuk
dalam Prolegnas 2016 menjadi awal gerakan bersama seluruh instansi yang terlibat,
seperti BNPT, Kepolisian, Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dalam melawan terorisme secara sinergis.
Pendahuluan
Sejak era reformasi, masyarakat
Indonesia terus-menerus dihantui oleh rasa
takut dengan adanya teror bom. Terjadinya
ledakan bom di berbagai daerah, selain
menimbulkan kerusakan dan jatuhnya korban
jiwa, juga sangat meresahkan masyarakat.
Peristiwa ledakan bom terakhir adalah
ledakan bom di kawasan Jl. M.H. Thamrin
pada 14 Januari pagi.
Istilah “terorisme” yang melekat pada
peristiwa ledakan bom tersebut merupakan
suatu diskursus yang fenomenal pasca-
runtuhnya gedung kembar World Trade
Center di New York, Amerika Serikat pada
11 September 2001. Wacana ini kemudian
menjadi diskursus global yang melibatkan
semua kalangan, tidak terkecuali kalangan
akademisi. Bahkan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) secara khusus mengeluarkan
Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor
1373 pada 28 September 2001. Tujuan
Resolusi tersebut salah satunya adalah
membentuk Komite Pemberantasan Terorisme
(Counter Terrorism Committee/CTC) yang
beranggotakan 15 Anggota Dewan Keamanan
PBB.
Terorisme tidak melihat latar belakang
etnik, suku, agama, dan ragam kelas sosial.
Dari sebuah curah pendapat antara para
akademisi, profesional, pakar, pengamat
politik, dan diplomat terkemuka yang
diadakan di kantor Menko Polkam tanggal
*)	 Peneliti Madya Studi Kemasyarakatan dan Sosiologi Perkotaan pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian
DPR RI. E-mail: y.indahri@gmail.com.
- 10 -
15 September 2001, dapat dicatat beberapa
pendapat atau pandangan mengenai teorisme
yang diartikan sebagai cara atau senjata
bagi kelompok yang lemah untuk melawan
kelompok yang kuat atau suatu cara bagi
kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
(Mbai, 2003:124). Terorisme dapat diartikan
sebagai cara kelompok miskin untuk meminta
perhatian kelompok kaya; kelompok yang
dimarjinalkan terhadap kelompok yang
diuntungkan; kelompok yang tertekan terhadap
kelompok yang arogan; serta kelompok yang
dimusuhi, diblokade, diembargo, diperlakukan
tidak adil, terhadap yang berkuasa.
Hasil studi dan pengalaman empiris
dalam menangani terorisme yang dilakukan
PBB menyimpulkan bahwa para teroris
umumnya mempunyai persepsi tentang
adanya kondisi sosial yang menindas secara
nyata atau khayalan (Mbai, 2003:126).
Mereka menganggap kondisi tersebut harus
diubah, tetapi proses damai untuk mencapai
perubahan tidak akan berpengaruh besar.
Oleh karena itu, kekerasan menjadi hal yang
lumrah bahkan satu-satunya jalan yang
dapat dilakukan. Hal terpenting bagi mereka
adalah tercapainya tujuan. Teror yang mereka
lakukan pada hakikatnya berkaitan dengan
ideologi yang dianut dan tujuan dirasakan
sebagai kewajiban. Oleh karena itu konsep
pencegahan konvensional tidak efektif lagi
dalam upaya pemberantasan terorisme. Tanpa
upaya resosialisasi dan reintegrasi ke dalam
masyarakat, mereka akan lebih radikal dan para
pengagum akan berbuat kekerasan lebih lanjut
dan menjadikan mereka sebagai pahlawan.
Sikap radikalisme yang diyakini oleh
para teroris dapat melahirkan bencana sosial-
politik. Indonesia sebagai salah satu negara
berpenduduk Islam terbesar berpotensi
besar dalam memunculkan aksi teror. Hal ini
juga didorong oleh proses perubahan sosial
yang berlangsung sangat cepat dan proses
transformasi ke masyarakat demokratis yang
penuh dengan konflik kepentingan. Diperlukan
upaya keras dalam memerangi terorisme secara
bersama-sama untuk menjamin keselamatan
kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai
negara kesatuan Republik Indonesia yang
demokratis. Untuk melibatkan seluruh
masyarakat dalam melawan terorisme, maka
perlu ada pemahaman yang sama mengenai
bahaya terorisme, dan hal ini dapat dilakukan
melalui sosialisasi dan pendidikan ke
masyarakat secara umum.
Deradikalisasi Narapidana
Terorisme
Terorisme bukan semata-mata gerakan
sosial belaka, namun juga merupakan
ideologi. Sebagai sebuah ideologi atau paham,
keyakinan bahwa penggunaan kekerasan untuk
menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai
tujuan akan sulit dibasmi hanya dengan
pendekatan militer/keamanan saja. Sejumlah
fakta membuktikan bahwa paham radikal
seperti terorisme justru ditularkan di lembaga
pemasyarakatan (lapas). Melalui Gugus Tugas
CTC atau Counter Terrorism Implementation
Task Force (CTITF), PBB sudah memberikan
panduan strategi global deradikalisasi.
Upaya deradikalisasi menjadi penting jika
dikaitkan dengan pendidikan karena secara
ideal deradikalisasi diwujudkan dengan
program reorientasi motivasi, re-edukasi dan
resosialisasi.
Berpedoman pada CTIFT tersebut,
deradikalisasi menjadi visi Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT). Bahkan
sekarang, BNPT tengah membangun
pusat Deradikalisasi di Sentul, Jawa Barat.
Operasionalnya, BNPT bekerja sama dengan
berbagai pihak, dari akademisi, psikolog,
kalangan agama, sampai mantan pelaku teror
yang sudah insaf. Berbagai bentuk pendekatan
dan edukasi telah dilakukan terhadap
para narapidana terorisme. Namun dalam
pelaksanaannya, diakui bahwa lapas kesulitan
membina mereka.
Di satu sisi, BNPT berhasil dalam
melakukan deradikalisasi sebab ada terpidana
terorisme yang sadar dan kembali mencintai
negara Indonesia. Sebagai contoh, Umar
Patek alias Hisyam bin Alizein bersama empat
terpidana terorisme Poso yang menyatakan
kesetiaan kepada NKRI. Bahkan pada Hari
Kebangkitan Nasional 2015 lalu ia menjadi
pengibar bendera di Lapas Porong Sidoarjo,
Jawa Timur. Tetapi di sisi lain, Afif alias
Sunakim adalah mantan narapidana yang ikut
dalam aksi pengeboman dan penembakan
brutal di Jl. M.H. Thamrin. Di dalam penjara,
Afif diduga justru belajar tentang Islamic State
of Iraq and Syria (ISIS).
Artinya, deradikalisasi memang tak
mudah mengubah ideologi teror yang telah
melekat di pikiran seseorang. Oleh karena itu
tidak berlebihan jika pemerintah berupaya
melakukan revisi terhadap peraturan mengenai
terorisme dengan menitikberatkan pada
deradikalisasi, selain pencegahan dalam
- 11 -
penguatan upaya pemberantasan terorisme.
Selanjutnya pemerintah dan DPR diharapkan
secepatnya dapat memulai revisi Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Terorisme (UU Anti Terorisme).
Sosialisasi Anti Terorisme
Program deradikalisasi tak selesai hanya
di dalam lapas. Di luar lapas tetap harus ada
upaya kesejahteraan sosial dan kesetaraan
dengan masyarakat lain, baik bagi mereka
yang pernah terlibat terorisme maupun
bagi simpatisannya. Dari situ baru dapat
diharapkan munculnya rasa nasionalisme dan
selanjutnya mau berpartisipasi dengan baik
sebagai warga negara.
Di luar lingkup lapas, seluruh
masyarakat juga harus berperan aktif
seperti yang ditekankan oleh CTITF. Upaya
yang didorong CTITF untuk dilakukan
masyarakat adalah terbangunnya budaya
damai, adil, dan terus membangun semangat
toleransi beragama, dan saling menghormati
antaragama, antarkeyakinan, dan antarbudaya
melalui pendidikan dan pelaksanaan
sosialisasi program membangun kesadaran
publik.
Selama ini, sosialisasi terkait masalah
terorisme dirasakan masih sangat kurang.
Indonesia dapat belajar dari negara tetangga
Singapura atau Malaysia tentang membangun
kesadaran masyarakat terhadap bahaya
terorisme. Di negeri jiran tersebut, pamflet
atau spanduk tentang bahaya terorisme
dipasang di tempat-tempat umum, seperti
halte bus, stasiun kereta, dan pusat-pusat
perbelanjaan. Bahkan iklan audio visual
yang ditampilkan di ruang publik juga
memperlihatkan kepada publik langkah apa
saja yang harus dilakukan jika melihat orang
atau benda mencurigakan.
Di Indonesia, terbuka peluang untuk
bekerja sama dengan lembaga sosial
kemasyarakatan, akademisi, dan bahkan
ulama dalam mengadakan sosialisasi. Jika
sosialisasi terus digiatkan, warga akan
mengetahui apa yang harus diperbuat dan
kepada siapa melapor jika ada orang atau
benda mencurigakan di tempat umum. Satu
forum strategis yang muncul di masyarakat,
yaitu Forum Koordinasi Pencegahan
Terorisme (FKPT) diharapkan dapat menjadi
ujung tombak dalam kegiatan pencegahan
terorisme yang melibatkan masyarakat luas.
Saat ini sudah 32 provinsi membentuk FKPT
dengan kepengurusan definitif. Disayangkan,
hingga saat ini belum ada payung hukum
yang mengatur keberadaan FKPT sehingga
FKPT sulit menjalankan programnya,
termasuk sulit mendapatkan dana dari APBD.
Selain pembentukan FKPT, di tahun
2015 lalu, BNPT telah menerima piagam
penghargaan dari Yayasan Museum Rekor
Indonesia (MURI) terkait upaya pencegahan
terorisme. Rekor dunia ini didapat dari
pelaksanaan sosialisasi pencegahan terorisme
di kalangan SLTA se-DKI Jakarta. Bersama
FKPT di Jakarta, BNPT melibatkan 7.200
siswa dari 180 SLTA se-DKI Jakarta dalam
kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan selama
satu bulan dari 3 September dan ditutup 1
Oktober 2015.
Pendidikan Anti Terorisme
Dunia pendidikan juga turut berperan
dalam menyosialisasikan anti terorisme.
Langkah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang menerbitkan panduan -
beberapa saat setelah terjadinya peristiwa di
Jl. M.H. Thamrin - bagi para guru dan orang
tua dalam membicarakan kejahatan teorisme
kepada siswa dan anak-anak mereka, sangat
tepat. Panduan tersebut memperlihatkan
bahwa upaya untuk memberikan pemahaman
mengenai terorisme kepada masyarakat,
yang dimulai dari anak, sudah menjadi
perhatian pemerintah. Orang tua dan guru
perlu membantu anak dalam mencerna
dan menanggapi peristiwa teror. Semua
pihak diharapkan dapat membantu
menyebarluaskan panduan singkat bagi para
guru dan orang tua dalam membicarakan
kejahatan terorisme dengan siswa dan anak-
anak mereka.
Pemerintah sebenarnya sudah
berupaya menyisipkan muatan anti terorisme
dalam bentuk pendidikan keagamaan dan
kewarganegaraan. Menyikapi kejadian
terakhir di bulan Januari ini, Pemerintah
bahkan segera memperbaiki buku-buku
keagamaan guna menjadikan pelajaran
itu disebut Agama dan Kebhinekaan.
Diharapkan demokrasi, toleransi, dan
nilai-nilai perdamaian tidak hanya diajar
di kelas berupa hafalan dan teori, tetapi
juga dipraktikkan sehari-hari oleh seluruh
komunitas sekolah.
- 12 -
Koordinasi horisontal antar-seluruh
penulis dan penerbit buku pelajaran serta
koordinasi vertikal antara penulis dan penerbit
dengan pemerintah harus terus dilakukan.
Selain itu, pemerintah juga harus terus
mengawasi berbagai buku, terutama buku
pelajaran, yang beredar di masyarakat. Hal
ini mengingat masih ada buku pelajaran yang
memuat paham radikal yang menjadi konsumsi
peserta didik, bahkan di tingkat pendidikan
usia dini. Terakhir GP Ansor menemukan
sejumlah buku pelajaran tingkat Taman Kanak-
kanak berjudul Anak Islam Suka Membaca yang
isinya memuat unsur radikalisme, dan buku-
buku tersebut beredar di kawasan Depok, Jawa
Barat.
Penutup
Ketika pemerintah sedang berupaya
melakukan revisi UU Anti Terorisme dan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pendanaan Terorisme, maka momentum ini
menjadi penting bagi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan bekerja sama dengan
Kementerian Sosial, Kementerian Agama, serta
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi untuk merevisi buku-buku keagamaan
atau buku dengan tema kewarganegaraan
guna menjadikan sosialisasi anti terorisme
terintegrasi dalam pelajaran agama dan
kebhinekaan.
Rapat Panitia Kerja Program Legislasi
Nasional 2016, yang dihadiri unsur DPR,
DPD, dan pemerintah, telah bersepakat untuk
memasukkan Revisi UU Anti Terorisme dalam
daftar prioritas Program Legislasi Nasional
(Prolegnas) 2016. Dengan demikian, revisi
UU itu dapat dilakukan tahun ini, untuk
memberikan kepastian hukum terhadap
pengaturan kegiatan pembinaan, pencegahan,
dan deradikalisasi para teroris. Khusus untuk
deradikalisasi, dasar hukum diperlukan untuk
mengatur koordinasi sejumlah instansi yang
terlibat dalam program itu, seperti BNPT,
Kepolisian, Kementerian Agama, Kementerian
Sosial, dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Pemerintah dengan memanfaatkan forum
yang telah ada dan program kementerian
atau lembaga harus mulai melakukan gerakan
yang masif dan dilakukan di seluruh wilayah
Indonesia, untuk mengajak masyarakat
bersama-sama melawan teroris. Tanpa ada
kesadaran dan pemahaman bersama, sulit
untuk menghapuskan terorisme di Indonesia.
Tidak ada cara lain untuk memberantas
terorisme sampai ke akar-akarnya jika paham
itu tidak dijadikan musuh bersama.
Referensi
“Afif dan Ali, Dua Mantan Napi Pelaku Teror
Thamrin”, http://www.beritasatu.com/
nasional/341950-afif-dan-ali-dua-mantan-
napi-pelaku-teror-thamrin.html, diakses 16
Januari 2016.
“FKPT Butuh Payung Hukum Untuk
Menjalankan Pencegahan Terorisme di
Daerah”, http://www.bnpt.go.id/berita.php
?id=276&token=6357ee326dc04bb67911a8
32ed617105, diakses 22 Januari 2016.
“GP Anshor Temukan Buku TK Berisi
Kata Bom, Jihad, Sabotase, hingga
Gegana”, http://edukasi.kompas.com/
read/2016/01/20/14303871/GP.Anshor.
Temukan.Buku.TK.Berisi.Kata.Bom.
Jihad.Sabotase.hingga.Gegana, diakses 22
Januari 2016.
“Ideologi Tak Bisa Patah Hanya dengan
Penjara”, Suara Pembaruan, 18 Januari
2016.
Irjen. Pol. Drs. Arsyad Mbai, “Terorisme dan
Penanggulangannya”, Makalah Seminar
tentang Penegakan Hukum terhadap
Terorisme, Bandung 13 – 14 Oktober 2003.
Karimullah. 2011. “Pendidikan Berbasis Anti
Terorisme: Studi Analisis Buku Ajar
Pendidikan Agama Islam Madrasah
Aliyah”. Skripsi, UIN Sunan Ampel
Surabaya.
“Lapas Kesulitan Membina Napi Terorisme”,
Suara Pembaruan, 18 Januari 2016.
“Pakar: Sadarnya Napi Teroris Beri Harapan
Baik”, http://www.antaranews.com/
berita/497659/pakar-sadarnya-napi-
teroris-beri-harapan-baik, diakses 20
Januari 2016.
“Revisi UU Terorisme, Pencegahan Teroris
Jadi Prioritas”, http://baranews.co/
web/read/57568/revisi.uu.terorisme.
disiapkan.pencegahan.ruang.gerak.teroris.
jadi.prioritas#.Vp-j40_45dg, diakses 20
Januari 2016.
“Sosialisasi Pencegahan Terorisme di 180
Sekolah, BNPT Raih Penghargaan
dari MURI”, http://www.tribunnews.
com/nasional/2015/10/01/sosialisasi-
pencegahan-terorisme-di-180-sekolah-
bnpt-raih-penghargaan-dari-muri, diakses
21 Januari 2016.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanLusiana Diyan
 
Bab iii 2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
Bab iii  2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasionalBab iii  2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
Bab iii 2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasionalnatal kristiono
 
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliyaKetahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliyanatal kristiono
 
Membangun masyarakat hukum yang beradab
Membangun masyarakat hukum yang beradabMembangun masyarakat hukum yang beradab
Membangun masyarakat hukum yang beradabFAI Unmuh Ponorogo
 
Mengkaji pidato bungkarno.
Mengkaji pidato bungkarno.Mengkaji pidato bungkarno.
Mengkaji pidato bungkarno.rifaldynawawi
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara pjj_kemenkes
 

Mais procurados (9)

Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Bab iii 2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
Bab iii  2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasionalBab iii  2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
Bab iii 2.pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliyaKetahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
 
Membangun masyarakat hukum yang beradab
Membangun masyarakat hukum yang beradabMembangun masyarakat hukum yang beradab
Membangun masyarakat hukum yang beradab
 
Kb 3 modul 3
Kb 3 modul 3Kb 3 modul 3
Kb 3 modul 3
 
Mengkaji pidato bungkarno.
Mengkaji pidato bungkarno.Mengkaji pidato bungkarno.
Mengkaji pidato bungkarno.
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 

Destaque

9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anaksakuramochi
 
Selasar edisi 10 (Spesial Haul Gus Dur)
Selasar edisi 10 (Spesial Haul Gus Dur)Selasar edisi 10 (Spesial Haul Gus Dur)
Selasar edisi 10 (Spesial Haul Gus Dur)Jaringan GusDurian
 
Rpp sejarah-kelas-xii-peminatan
Rpp sejarah-kelas-xii-peminatanRpp sejarah-kelas-xii-peminatan
Rpp sejarah-kelas-xii-peminatanDzulfadhli SPd
 
Makalah reformasi filsafat sosial [pos]
Makalah reformasi   filsafat sosial [pos]Makalah reformasi   filsafat sosial [pos]
Makalah reformasi filsafat sosial [pos]Trisna Nurdiaman
 
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM PertanianUrgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM PertanianTrisna Nurdiaman
 
Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]Trisna Nurdiaman
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaTrisna Nurdiaman
 
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanKajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanTrisna Nurdiaman
 
Internet Sehat dan Literasi Digital
Internet Sehat dan Literasi DigitalInternet Sehat dan Literasi Digital
Internet Sehat dan Literasi DigitalICT Watch
 
Hidup Islami Dengan Teknologi oleh Farid Ma'ruf
Hidup Islami Dengan Teknologi oleh Farid Ma'rufHidup Islami Dengan Teknologi oleh Farid Ma'ruf
Hidup Islami Dengan Teknologi oleh Farid Ma'rufSuryono .
 
Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)Trisna Nurdiaman
 
DAMPAK MASALAH SOSIAL
DAMPAK MASALAH SOSIAL DAMPAK MASALAH SOSIAL
DAMPAK MASALAH SOSIAL GerbangIlmu
 
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITEUU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITEICT Watch
 
Materi training menjadi remaja berakhlak di era digital
Materi training menjadi remaja berakhlak di era digitalMateri training menjadi remaja berakhlak di era digital
Materi training menjadi remaja berakhlak di era digitalNamin AB Ibnu Solihin
 

Destaque (20)

9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
 
Selasar edisi 15
Selasar edisi 15Selasar edisi 15
Selasar edisi 15
 
Selasar edisi 10 (Spesial Haul Gus Dur)
Selasar edisi 10 (Spesial Haul Gus Dur)Selasar edisi 10 (Spesial Haul Gus Dur)
Selasar edisi 10 (Spesial Haul Gus Dur)
 
Rpp sejarah-kelas-xii-peminatan
Rpp sejarah-kelas-xii-peminatanRpp sejarah-kelas-xii-peminatan
Rpp sejarah-kelas-xii-peminatan
 
Makalah reformasi filsafat sosial [pos]
Makalah reformasi   filsafat sosial [pos]Makalah reformasi   filsafat sosial [pos]
Makalah reformasi filsafat sosial [pos]
 
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM PertanianUrgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
 
Donny B.U. Brief Curriculum Vitae
Donny B.U. Brief Curriculum VitaeDonny B.U. Brief Curriculum Vitae
Donny B.U. Brief Curriculum Vitae
 
Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]Makalah perilaku sosial [pos]
Makalah perilaku sosial [pos]
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesia
 
Selasar edisi 17
Selasar edisi 17Selasar edisi 17
Selasar edisi 17
 
Makalah institusi sosial
Makalah institusi sosialMakalah institusi sosial
Makalah institusi sosial
 
Makalah karl mark tsk
Makalah karl mark   tskMakalah karl mark   tsk
Makalah karl mark tsk
 
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanKajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
 
Internet Sehat dan Literasi Digital
Internet Sehat dan Literasi DigitalInternet Sehat dan Literasi Digital
Internet Sehat dan Literasi Digital
 
Hidup Islami Dengan Teknologi oleh Farid Ma'ruf
Hidup Islami Dengan Teknologi oleh Farid Ma'rufHidup Islami Dengan Teknologi oleh Farid Ma'ruf
Hidup Islami Dengan Teknologi oleh Farid Ma'ruf
 
Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)
 
DAMPAK MASALAH SOSIAL
DAMPAK MASALAH SOSIAL DAMPAK MASALAH SOSIAL
DAMPAK MASALAH SOSIAL
 
Literasi Digital - Internet Sehat
Literasi Digital - Internet SehatLiterasi Digital - Internet Sehat
Literasi Digital - Internet Sehat
 
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITEUU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
 
Materi training menjadi remaja berakhlak di era digital
Materi training menjadi remaja berakhlak di era digitalMateri training menjadi remaja berakhlak di era digital
Materi training menjadi remaja berakhlak di era digital
 

Semelhante a MELAWAN TERORISME

Kelompok_2_Makalah_ Politik Terorisme Dan Kekerasan.docx
Kelompok_2_Makalah_ Politik Terorisme Dan Kekerasan.docxKelompok_2_Makalah_ Politik Terorisme Dan Kekerasan.docx
Kelompok_2_Makalah_ Politik Terorisme Dan Kekerasan.docxSerpinAlpini1
 
Tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorif
Tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorifTinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorif
Tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorifmuammarzhorif
 
Pengertian Teroris
Pengertian TerorisPengertian Teroris
Pengertian TerorisFahmi Hamid
 
Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia
Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di IndonesiaMusni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia
Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesiamusniumar
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiLestari Moerdijat
 
TERORISME_ppt (1).pptx
TERORISME_ppt (1).pptxTERORISME_ppt (1).pptx
TERORISME_ppt (1).pptxdaii3
 
Presentasi terorisme
Presentasi terorismePresentasi terorisme
Presentasi terorismeadi setyawan
 
Problem akut penindakan terorisme di indonesia; ada dusta di ciputat
Problem akut penindakan  terorisme  di indonesia; ada dusta di ciputatProblem akut penindakan  terorisme  di indonesia; ada dusta di ciputat
Problem akut penindakan terorisme di indonesia; ada dusta di ciputatRizky Faisal
 
Ralat Drise Edisi 56 April 2016
Ralat Drise Edisi 56 April 2016Ralat Drise Edisi 56 April 2016
Ralat Drise Edisi 56 April 2016Guslaeni Hafid
 
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6adminpancasilamanaje1
 
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaBab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaWATI SRIWAHYUNINGSIH
 
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaBab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaWATI SRIWAHYUNINGSIH
 

Semelhante a MELAWAN TERORISME (20)

Kelompok_2_Makalah_ Politik Terorisme Dan Kekerasan.docx
Kelompok_2_Makalah_ Politik Terorisme Dan Kekerasan.docxKelompok_2_Makalah_ Politik Terorisme Dan Kekerasan.docx
Kelompok_2_Makalah_ Politik Terorisme Dan Kekerasan.docx
 
Tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorif
Tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorifTinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorif
Tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorif
 
Pengertian Teroris
Pengertian TerorisPengertian Teroris
Pengertian Teroris
 
Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia
Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di IndonesiaMusni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia
Musni Umar: Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia
 
Terorisme
TerorismeTerorisme
Terorisme
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
 
TERORISME_ppt (1).pptx
TERORISME_ppt (1).pptxTERORISME_ppt (1).pptx
TERORISME_ppt (1).pptx
 
Presentasi terorisme
Presentasi terorismePresentasi terorisme
Presentasi terorisme
 
Problem akut penindakan terorisme di indonesia; ada dusta di ciputat
Problem akut penindakan  terorisme  di indonesia; ada dusta di ciputatProblem akut penindakan  terorisme  di indonesia; ada dusta di ciputat
Problem akut penindakan terorisme di indonesia; ada dusta di ciputat
 
Ralat Drise Edisi 56 April 2016
Ralat Drise Edisi 56 April 2016Ralat Drise Edisi 56 April 2016
Ralat Drise Edisi 56 April 2016
 
Penculikan Anak - Laporan Penelit-kelompok_3_XI_IPS_1.docx
 Penculikan Anak - Laporan Penelit-kelompok_3_XI_IPS_1.docx Penculikan Anak - Laporan Penelit-kelompok_3_XI_IPS_1.docx
Penculikan Anak - Laporan Penelit-kelompok_3_XI_IPS_1.docx
 
Materi terorisme internasional
Materi terorisme internasionalMateri terorisme internasional
Materi terorisme internasional
 
Tugas ppkn workshop edit
Tugas ppkn workshop editTugas ppkn workshop edit
Tugas ppkn workshop edit
 
Tugas ppkn workshop edit
Tugas ppkn workshop editTugas ppkn workshop edit
Tugas ppkn workshop edit
 
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6
 
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga KiniMemahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
 
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaBab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
 
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaBab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
 
Transnasional
TransnasionalTransnasional
Transnasional
 
Transnasional
TransnasionalTransnasional
Transnasional
 

Mais de sakuramochi

10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksualsakuramochi
 
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakartasakuramochi
 
7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBOsakuramochi
 
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuansakuramochi
 
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandungsakuramochi
 
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTNsakuramochi
 
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesiasakuramochi
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...sakuramochi
 
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasansakuramochi
 
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMPsakuramochi
 
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuansakuramochi
 
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklimsakuramochi
 
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesiasakuramochi
 

Mais de sakuramochi (13)

10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
 
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
 
7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO
 
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
 
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
 
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
 
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
 
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
 
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
15_Wacana Penerapan Full Day School Untuk Siswa SD dan SMP
 
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
 
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
 
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
 

Último

SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 

Último (14)

SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

MELAWAN TERORISME

  • 1. - 9 - Info Singkat © 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI www.pengkajian.dpr.go.id ISSN 2088-2351 Vol. VIII, No. 02/II/P3DI/Januari/2016KESEJAHTERAAN SOSIAL Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis MELAWAN TERORISME MELALUI SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN Yulia Indahri*) Abstrak Hasil studi dan pengalaman empiris dalam menangani terorisme yang dilakukan PBB menyimpulkan bahwa para teroris menganggap kondisi sosial yang mereka rasakan hanya dapat diubah melalui kekerasan. Konsep pencegahan konvensional tidak efektif lagi dalam upaya pemberantasan ideologi terorisme, sehingga diperlukan upaya bersama dalam melawan musuh bersama. Kemajemukan masyarakat Indonesia dari sisi etnik, suku, agama, pendidikan, dan ragam kelas sosial mengharuskan adanya sosialisasi yang tepat dan dilindungi pelaksanaannya oleh peraturan yang berlaku. Momentum Revisi Undang-Undang Anti Terorisme yang sudah disetujui untuk masuk dalam Prolegnas 2016 menjadi awal gerakan bersama seluruh instansi yang terlibat, seperti BNPT, Kepolisian, Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam melawan terorisme secara sinergis. Pendahuluan Sejak era reformasi, masyarakat Indonesia terus-menerus dihantui oleh rasa takut dengan adanya teror bom. Terjadinya ledakan bom di berbagai daerah, selain menimbulkan kerusakan dan jatuhnya korban jiwa, juga sangat meresahkan masyarakat. Peristiwa ledakan bom terakhir adalah ledakan bom di kawasan Jl. M.H. Thamrin pada 14 Januari pagi. Istilah “terorisme” yang melekat pada peristiwa ledakan bom tersebut merupakan suatu diskursus yang fenomenal pasca- runtuhnya gedung kembar World Trade Center di New York, Amerika Serikat pada 11 September 2001. Wacana ini kemudian menjadi diskursus global yang melibatkan semua kalangan, tidak terkecuali kalangan akademisi. Bahkan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) secara khusus mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1373 pada 28 September 2001. Tujuan Resolusi tersebut salah satunya adalah membentuk Komite Pemberantasan Terorisme (Counter Terrorism Committee/CTC) yang beranggotakan 15 Anggota Dewan Keamanan PBB. Terorisme tidak melihat latar belakang etnik, suku, agama, dan ragam kelas sosial. Dari sebuah curah pendapat antara para akademisi, profesional, pakar, pengamat politik, dan diplomat terkemuka yang diadakan di kantor Menko Polkam tanggal *) Peneliti Madya Studi Kemasyarakatan dan Sosiologi Perkotaan pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. E-mail: y.indahri@gmail.com.
  • 2. - 10 - 15 September 2001, dapat dicatat beberapa pendapat atau pandangan mengenai teorisme yang diartikan sebagai cara atau senjata bagi kelompok yang lemah untuk melawan kelompok yang kuat atau suatu cara bagi kelompok tertentu untuk mencapai tujuan (Mbai, 2003:124). Terorisme dapat diartikan sebagai cara kelompok miskin untuk meminta perhatian kelompok kaya; kelompok yang dimarjinalkan terhadap kelompok yang diuntungkan; kelompok yang tertekan terhadap kelompok yang arogan; serta kelompok yang dimusuhi, diblokade, diembargo, diperlakukan tidak adil, terhadap yang berkuasa. Hasil studi dan pengalaman empiris dalam menangani terorisme yang dilakukan PBB menyimpulkan bahwa para teroris umumnya mempunyai persepsi tentang adanya kondisi sosial yang menindas secara nyata atau khayalan (Mbai, 2003:126). Mereka menganggap kondisi tersebut harus diubah, tetapi proses damai untuk mencapai perubahan tidak akan berpengaruh besar. Oleh karena itu, kekerasan menjadi hal yang lumrah bahkan satu-satunya jalan yang dapat dilakukan. Hal terpenting bagi mereka adalah tercapainya tujuan. Teror yang mereka lakukan pada hakikatnya berkaitan dengan ideologi yang dianut dan tujuan dirasakan sebagai kewajiban. Oleh karena itu konsep pencegahan konvensional tidak efektif lagi dalam upaya pemberantasan terorisme. Tanpa upaya resosialisasi dan reintegrasi ke dalam masyarakat, mereka akan lebih radikal dan para pengagum akan berbuat kekerasan lebih lanjut dan menjadikan mereka sebagai pahlawan. Sikap radikalisme yang diyakini oleh para teroris dapat melahirkan bencana sosial- politik. Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk Islam terbesar berpotensi besar dalam memunculkan aksi teror. Hal ini juga didorong oleh proses perubahan sosial yang berlangsung sangat cepat dan proses transformasi ke masyarakat demokratis yang penuh dengan konflik kepentingan. Diperlukan upaya keras dalam memerangi terorisme secara bersama-sama untuk menjamin keselamatan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai negara kesatuan Republik Indonesia yang demokratis. Untuk melibatkan seluruh masyarakat dalam melawan terorisme, maka perlu ada pemahaman yang sama mengenai bahaya terorisme, dan hal ini dapat dilakukan melalui sosialisasi dan pendidikan ke masyarakat secara umum. Deradikalisasi Narapidana Terorisme Terorisme bukan semata-mata gerakan sosial belaka, namun juga merupakan ideologi. Sebagai sebuah ideologi atau paham, keyakinan bahwa penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan akan sulit dibasmi hanya dengan pendekatan militer/keamanan saja. Sejumlah fakta membuktikan bahwa paham radikal seperti terorisme justru ditularkan di lembaga pemasyarakatan (lapas). Melalui Gugus Tugas CTC atau Counter Terrorism Implementation Task Force (CTITF), PBB sudah memberikan panduan strategi global deradikalisasi. Upaya deradikalisasi menjadi penting jika dikaitkan dengan pendidikan karena secara ideal deradikalisasi diwujudkan dengan program reorientasi motivasi, re-edukasi dan resosialisasi. Berpedoman pada CTIFT tersebut, deradikalisasi menjadi visi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Bahkan sekarang, BNPT tengah membangun pusat Deradikalisasi di Sentul, Jawa Barat. Operasionalnya, BNPT bekerja sama dengan berbagai pihak, dari akademisi, psikolog, kalangan agama, sampai mantan pelaku teror yang sudah insaf. Berbagai bentuk pendekatan dan edukasi telah dilakukan terhadap para narapidana terorisme. Namun dalam pelaksanaannya, diakui bahwa lapas kesulitan membina mereka. Di satu sisi, BNPT berhasil dalam melakukan deradikalisasi sebab ada terpidana terorisme yang sadar dan kembali mencintai negara Indonesia. Sebagai contoh, Umar Patek alias Hisyam bin Alizein bersama empat terpidana terorisme Poso yang menyatakan kesetiaan kepada NKRI. Bahkan pada Hari Kebangkitan Nasional 2015 lalu ia menjadi pengibar bendera di Lapas Porong Sidoarjo, Jawa Timur. Tetapi di sisi lain, Afif alias Sunakim adalah mantan narapidana yang ikut dalam aksi pengeboman dan penembakan brutal di Jl. M.H. Thamrin. Di dalam penjara, Afif diduga justru belajar tentang Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Artinya, deradikalisasi memang tak mudah mengubah ideologi teror yang telah melekat di pikiran seseorang. Oleh karena itu tidak berlebihan jika pemerintah berupaya melakukan revisi terhadap peraturan mengenai terorisme dengan menitikberatkan pada deradikalisasi, selain pencegahan dalam
  • 3. - 11 - penguatan upaya pemberantasan terorisme. Selanjutnya pemerintah dan DPR diharapkan secepatnya dapat memulai revisi Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (UU Anti Terorisme). Sosialisasi Anti Terorisme Program deradikalisasi tak selesai hanya di dalam lapas. Di luar lapas tetap harus ada upaya kesejahteraan sosial dan kesetaraan dengan masyarakat lain, baik bagi mereka yang pernah terlibat terorisme maupun bagi simpatisannya. Dari situ baru dapat diharapkan munculnya rasa nasionalisme dan selanjutnya mau berpartisipasi dengan baik sebagai warga negara. Di luar lingkup lapas, seluruh masyarakat juga harus berperan aktif seperti yang ditekankan oleh CTITF. Upaya yang didorong CTITF untuk dilakukan masyarakat adalah terbangunnya budaya damai, adil, dan terus membangun semangat toleransi beragama, dan saling menghormati antaragama, antarkeyakinan, dan antarbudaya melalui pendidikan dan pelaksanaan sosialisasi program membangun kesadaran publik. Selama ini, sosialisasi terkait masalah terorisme dirasakan masih sangat kurang. Indonesia dapat belajar dari negara tetangga Singapura atau Malaysia tentang membangun kesadaran masyarakat terhadap bahaya terorisme. Di negeri jiran tersebut, pamflet atau spanduk tentang bahaya terorisme dipasang di tempat-tempat umum, seperti halte bus, stasiun kereta, dan pusat-pusat perbelanjaan. Bahkan iklan audio visual yang ditampilkan di ruang publik juga memperlihatkan kepada publik langkah apa saja yang harus dilakukan jika melihat orang atau benda mencurigakan. Di Indonesia, terbuka peluang untuk bekerja sama dengan lembaga sosial kemasyarakatan, akademisi, dan bahkan ulama dalam mengadakan sosialisasi. Jika sosialisasi terus digiatkan, warga akan mengetahui apa yang harus diperbuat dan kepada siapa melapor jika ada orang atau benda mencurigakan di tempat umum. Satu forum strategis yang muncul di masyarakat, yaitu Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam kegiatan pencegahan terorisme yang melibatkan masyarakat luas. Saat ini sudah 32 provinsi membentuk FKPT dengan kepengurusan definitif. Disayangkan, hingga saat ini belum ada payung hukum yang mengatur keberadaan FKPT sehingga FKPT sulit menjalankan programnya, termasuk sulit mendapatkan dana dari APBD. Selain pembentukan FKPT, di tahun 2015 lalu, BNPT telah menerima piagam penghargaan dari Yayasan Museum Rekor Indonesia (MURI) terkait upaya pencegahan terorisme. Rekor dunia ini didapat dari pelaksanaan sosialisasi pencegahan terorisme di kalangan SLTA se-DKI Jakarta. Bersama FKPT di Jakarta, BNPT melibatkan 7.200 siswa dari 180 SLTA se-DKI Jakarta dalam kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan selama satu bulan dari 3 September dan ditutup 1 Oktober 2015. Pendidikan Anti Terorisme Dunia pendidikan juga turut berperan dalam menyosialisasikan anti terorisme. Langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menerbitkan panduan - beberapa saat setelah terjadinya peristiwa di Jl. M.H. Thamrin - bagi para guru dan orang tua dalam membicarakan kejahatan teorisme kepada siswa dan anak-anak mereka, sangat tepat. Panduan tersebut memperlihatkan bahwa upaya untuk memberikan pemahaman mengenai terorisme kepada masyarakat, yang dimulai dari anak, sudah menjadi perhatian pemerintah. Orang tua dan guru perlu membantu anak dalam mencerna dan menanggapi peristiwa teror. Semua pihak diharapkan dapat membantu menyebarluaskan panduan singkat bagi para guru dan orang tua dalam membicarakan kejahatan terorisme dengan siswa dan anak- anak mereka. Pemerintah sebenarnya sudah berupaya menyisipkan muatan anti terorisme dalam bentuk pendidikan keagamaan dan kewarganegaraan. Menyikapi kejadian terakhir di bulan Januari ini, Pemerintah bahkan segera memperbaiki buku-buku keagamaan guna menjadikan pelajaran itu disebut Agama dan Kebhinekaan. Diharapkan demokrasi, toleransi, dan nilai-nilai perdamaian tidak hanya diajar di kelas berupa hafalan dan teori, tetapi juga dipraktikkan sehari-hari oleh seluruh komunitas sekolah.
  • 4. - 12 - Koordinasi horisontal antar-seluruh penulis dan penerbit buku pelajaran serta koordinasi vertikal antara penulis dan penerbit dengan pemerintah harus terus dilakukan. Selain itu, pemerintah juga harus terus mengawasi berbagai buku, terutama buku pelajaran, yang beredar di masyarakat. Hal ini mengingat masih ada buku pelajaran yang memuat paham radikal yang menjadi konsumsi peserta didik, bahkan di tingkat pendidikan usia dini. Terakhir GP Ansor menemukan sejumlah buku pelajaran tingkat Taman Kanak- kanak berjudul Anak Islam Suka Membaca yang isinya memuat unsur radikalisme, dan buku- buku tersebut beredar di kawasan Depok, Jawa Barat. Penutup Ketika pemerintah sedang berupaya melakukan revisi UU Anti Terorisme dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme, maka momentum ini menjadi penting bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Kementerian Sosial, Kementerian Agama, serta Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk merevisi buku-buku keagamaan atau buku dengan tema kewarganegaraan guna menjadikan sosialisasi anti terorisme terintegrasi dalam pelajaran agama dan kebhinekaan. Rapat Panitia Kerja Program Legislasi Nasional 2016, yang dihadiri unsur DPR, DPD, dan pemerintah, telah bersepakat untuk memasukkan Revisi UU Anti Terorisme dalam daftar prioritas Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2016. Dengan demikian, revisi UU itu dapat dilakukan tahun ini, untuk memberikan kepastian hukum terhadap pengaturan kegiatan pembinaan, pencegahan, dan deradikalisasi para teroris. Khusus untuk deradikalisasi, dasar hukum diperlukan untuk mengatur koordinasi sejumlah instansi yang terlibat dalam program itu, seperti BNPT, Kepolisian, Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemerintah dengan memanfaatkan forum yang telah ada dan program kementerian atau lembaga harus mulai melakukan gerakan yang masif dan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, untuk mengajak masyarakat bersama-sama melawan teroris. Tanpa ada kesadaran dan pemahaman bersama, sulit untuk menghapuskan terorisme di Indonesia. Tidak ada cara lain untuk memberantas terorisme sampai ke akar-akarnya jika paham itu tidak dijadikan musuh bersama. Referensi “Afif dan Ali, Dua Mantan Napi Pelaku Teror Thamrin”, http://www.beritasatu.com/ nasional/341950-afif-dan-ali-dua-mantan- napi-pelaku-teror-thamrin.html, diakses 16 Januari 2016. “FKPT Butuh Payung Hukum Untuk Menjalankan Pencegahan Terorisme di Daerah”, http://www.bnpt.go.id/berita.php ?id=276&token=6357ee326dc04bb67911a8 32ed617105, diakses 22 Januari 2016. “GP Anshor Temukan Buku TK Berisi Kata Bom, Jihad, Sabotase, hingga Gegana”, http://edukasi.kompas.com/ read/2016/01/20/14303871/GP.Anshor. Temukan.Buku.TK.Berisi.Kata.Bom. Jihad.Sabotase.hingga.Gegana, diakses 22 Januari 2016. “Ideologi Tak Bisa Patah Hanya dengan Penjara”, Suara Pembaruan, 18 Januari 2016. Irjen. Pol. Drs. Arsyad Mbai, “Terorisme dan Penanggulangannya”, Makalah Seminar tentang Penegakan Hukum terhadap Terorisme, Bandung 13 – 14 Oktober 2003. Karimullah. 2011. “Pendidikan Berbasis Anti Terorisme: Studi Analisis Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Madrasah Aliyah”. Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya. “Lapas Kesulitan Membina Napi Terorisme”, Suara Pembaruan, 18 Januari 2016. “Pakar: Sadarnya Napi Teroris Beri Harapan Baik”, http://www.antaranews.com/ berita/497659/pakar-sadarnya-napi- teroris-beri-harapan-baik, diakses 20 Januari 2016. “Revisi UU Terorisme, Pencegahan Teroris Jadi Prioritas”, http://baranews.co/ web/read/57568/revisi.uu.terorisme. disiapkan.pencegahan.ruang.gerak.teroris. jadi.prioritas#.Vp-j40_45dg, diakses 20 Januari 2016. “Sosialisasi Pencegahan Terorisme di 180 Sekolah, BNPT Raih Penghargaan dari MURI”, http://www.tribunnews. com/nasional/2015/10/01/sosialisasi- pencegahan-terorisme-di-180-sekolah- bnpt-raih-penghargaan-dari-muri, diakses 21 Januari 2016.