SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Kasus (Masalah Utama)
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
II. Proses Terjadinya Masalah
a. Pengertian
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan
yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri
dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat,
1999). Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi
secara :
1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus
operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus
hubungan kerja dll. Pada klien yang dirawat dapat terjadi
harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan :
pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang
tidak sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll),
harapan akan struktur, bentuk dan ffungsi tubuh yang tidak
tercapai karena dirawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas
yang tidak menghargai.
2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung
lama.
Tanda dan gejala
- Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat
tindakan terhadap penyakit
- Rasa bersalah terhadap diri sendiri
- Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu
- Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
- Percaya diri kurang
1
- Mencederai diri
b. Penyebab
Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang
tua, harapan orang tua ang tidak realistik, kegagalan yang berulang
kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan
pda orang lain dan ideal diri yang tidak realistik.
Stressor pencetus munkin ditimbulkan dari sumber internal dan
eksternal, seperti : trauma fisik maupun psikis, ketegangan peran,
transisi peran situasi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluargamelalui kelahiran atau kematian, serta transisi
peran sehat sakit sebagai transisi dari keadaan sehat dan keadaan
sakit.
c. Tanda dan gejala
- Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat
tindakan terhadap penyakit
- Rasa bersalah terhadap diri sendiri
- Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu
- Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
- Percaya diri kurang
- Mencederai diri
- Konsentrasi menurun
- Menyangkalfek labil
- Regresi perkembangan
d. Akibat
Klien yang mengalami gangguan harga diri rendah bisa
mengakibatkan gangguan interaksi sosial : menarik diri, dan
memicu munculnya perilaku kekerasan yang beresiko mencederai
diri, orang lain dan lingkungan.
2
Isolasi social merupakan suatu keadaan dimana individu dan
kelompok mengalami kebutuhan meningkatkan keterlibatan dengan
orang lain tetapi tidak mampu untuk melakukan kontak. (Copernitto
LJm 1998).
Tanda dan gejala
Data Subyektif
a. Klien mengatakan kesepian
b. Klien mengatakan tidak mempunyai teman
c. Klien mengatakan lebih sering di rumah, sendiri
d. Klien mengatakan tidak dapat berhubungan social
Data Obyektif
a. Menyendiri
b. Diam
c. Ekspresi wajah murung, sedih
d. Sering larut dalam pikiranya sendiri
Sedangkan perilaku kekerasaan adalah suatu keadaan dimana
seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan
secara fisik baik kepada diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Tanda dan gejala :
Data subyektif :
a. Mengungkapkan mendengar suara-suara yang
mengancam, menyuruh melakukan pencederaan pada diri
sendiri, orang lain atau lingkungan
b. Mengatakan takut, cemas atau khatir
3
Data Obyektif :
a. Wajah tegang dan merah
b. Mondar-mandir
c. Mata melotot, rahang menutup
d. Tangan mengepal
e. Keluar keringat banyak
f. Mata merah
III. Pohon Masalah
Isolasi sosial : menarik diri Perilaku kekerasan
Berduka disfungsional
IV. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji
1. Masalah keperawatan
a. Isolasi sosial : menarik diri
b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
c. Berduka disfungsional
2. Data yang perlu dikaji pada masalah keperawatan harga diri
rendah
4
Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
a. Data Subyektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu
apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan
perasaan malu terhadap diri sendiri.
b. Data Obyektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri
hidup.
V. Diagnosa Keperawatan
1. Harga diri rendah
2. Isolasi sosial : menarik diri
VI. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa 1. Harga Diri Rendah
a. Tujuan umum : klien tidak terjadi gangguan interaksi
sosial, bisa berhubungan dengan orang lain dan lingkungan.
b. Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1.1. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan
diri,
1.2. Jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang,
1.3. Bbuat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik
pembicaraan)
1.4. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya
1.5. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
5
1.6. Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang
berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong
dirinya sendiri
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
Tindakan :
2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2.2. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,
2.3. Utamakan memberi pujian yang realistis
2.4. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Tindakan :
3.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3.2. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah
pulang ke rumah
4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
Tindakan :
4.1.Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan
setiap hari sesuai kemampuan
4.2.Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4.3.Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien
lakukan
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
5.1. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien
5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
6
6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan :
6.1.Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara
merawat klien
6.2.Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
6.3.Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
6.4.Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
Diagnosa 2: Menarik diri
Tujuan Umum :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik dengan cara :
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan
dasar klien
2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Tindakan:
2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri
dan tanda-tandanya.
2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau mau
bergaul
2.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik
diri, tanda-tanda serta penyebab yang muncul
2.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang
lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
Tindakan :
3.1 Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika
terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll)
3.2 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan
berhubungan dengan orang lain
a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan prang
lain
b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan
dengan orang lain
c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain
3.3 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain
8
a. beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
perasaan dengan orang lain
b. diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain
c. beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial
Tindakan:
4.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
4.2 Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain
melalui tahap :
▪ K – P
▪ K – P – P lain
▪ K – P – P lain – K lain
▪ K – Kel/Klp/Masy
4.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah
dicapai.
4.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
4.5 Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu
4.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
4.7 Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan
ruangan
5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan
dengan orang lain
Tindakan:
5.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila
berhubungan dengan orang lain
5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat
berhubungan dengan orang lain.
9
5.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien
mengungkapkan perasaan manfaat berhubungan dengan
oranglain
6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga
Tindakan:
6.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga ::
▪ Salam, perkenalan diri
▪ Jelaskan tujuan
▪ Buat kontrak
▪ Eksplorasi perasaan klien
6.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
▪ Perilaku menarik diri
▪ Penyebab perilaku menarik diri
▪ Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak
ditanggapi
▪ Cara keluarga menghadapi klien menarik diri
6.3 Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada
klien untuk berkomunikasi dengan orang lain.
6.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian
menjenguk klien minimal satu kali seminggu
6.5 Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai
oleh keluarga
DAFTAR PUSTAKA
10
Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice.
Philadelphia : Lipincott-Raven Publisher. 1998
Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999
Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta :
EGC. 1998
Tim Direktorat Keswa. Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi
1. Bandung : RSJP Bandung. 2000
11

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialYusuf Saktian
 
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanVituuuut
 
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwakehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwaFransiska Oktafiani
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Proposal terapi aktivitas kelompok pk
Proposal terapi aktivitas kelompok pkProposal terapi aktivitas kelompok pk
Proposal terapi aktivitas kelompok pklukmanur hayadi
 
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptYans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptyantosuryanto4
 
Contoh Proposal TAK JIWA
Contoh Proposal TAK JIWA Contoh Proposal TAK JIWA
Contoh Proposal TAK JIWA ayu rahmadani
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminalAnitha Bunga
 
laporan pendahuluan isolasi sosial:MD
laporan pendahuluan isolasi sosial:MDlaporan pendahuluan isolasi sosial:MD
laporan pendahuluan isolasi sosial:MDMas Mawon
 
Dokumentasi implementasi keperawatan
Dokumentasi implementasi keperawatanDokumentasi implementasi keperawatan
Dokumentasi implementasi keperawatanHerlin Nuraeni Wijaya
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragikmamasaugi
 
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri Encepal Cere
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriMas Mawon
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikKhairulAnwar237
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAmee Hidayat
 

Mais procurados (20)

Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
 
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem PernafasanAsuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan
 
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwakehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Proposal terapi aktivitas kelompok pk
Proposal terapi aktivitas kelompok pkProposal terapi aktivitas kelompok pk
Proposal terapi aktivitas kelompok pk
 
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptYans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
 
Contoh Proposal TAK JIWA
Contoh Proposal TAK JIWA Contoh Proposal TAK JIWA
Contoh Proposal TAK JIWA
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminal
 
laporan pendahuluan isolasi sosial:MD
laporan pendahuluan isolasi sosial:MDlaporan pendahuluan isolasi sosial:MD
laporan pendahuluan isolasi sosial:MD
 
Dokumentasi implementasi keperawatan
Dokumentasi implementasi keperawatanDokumentasi implementasi keperawatan
Dokumentasi implementasi keperawatan
 
Analisa data
Analisa data Analisa data
Analisa data
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
 
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
 
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Makalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontikMakalah keperawatan gerontik
Makalah keperawatan gerontik
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 

Semelhante a HargaDiri

Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi SosialLaporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi SosialYusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanYusuf Saktian
 
laporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan wahamlaporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan wahamMas Mawon
 
Askep harga diri rendah
Askep harga diri rendahAskep harga diri rendah
Askep harga diri rendahf' yagami
 
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanMas Mawon
 
Askep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanAskep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanf' yagami
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiYusuf Saktian
 
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docLP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docBintiSaja
 
laporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasilaporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasiMas Mawon
 
Gangguan hubungan-sosial
Gangguan hubungan-sosialGangguan hubungan-sosial
Gangguan hubungan-sosialpurnamabela
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfHoirulIhsan
 
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)Andre Vano
 
Api isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaApi isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaMaulia Hindun
 
379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadiTatakustara
 
ASKEP GANG. KONSEP DIRI oke.ppt
ASKEP GANG. KONSEP DIRI oke.pptASKEP GANG. KONSEP DIRI oke.ppt
ASKEP GANG. KONSEP DIRI oke.pptRahmaElliya
 

Semelhante a HargaDiri (20)

Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi SosialLaporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
 
laporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan wahamlaporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan waham
 
Askep jiwa lengkap
Askep jiwa lengkapAskep jiwa lengkap
Askep jiwa lengkap
 
Askep harga diri rendah
Askep harga diri rendahAskep harga diri rendah
Askep harga diri rendah
 
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
 
Askep waham 1
Askep waham 1Askep waham 1
Askep waham 1
 
Askep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanAskep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasan
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docLP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
 
laporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasilaporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasi
 
Gangguan hubungan-sosial
Gangguan hubungan-sosialGangguan hubungan-sosial
Gangguan hubungan-sosial
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
 
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
 
Api isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaApi isolasi sosial ida
Api isolasi sosial ida
 
Askep waham
Askep wahamAskep waham
Askep waham
 
379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi379137187 rpl-bidang-pribadi
379137187 rpl-bidang-pribadi
 
ASKEP GANG. KONSEP DIRI oke.ppt
ASKEP GANG. KONSEP DIRI oke.pptASKEP GANG. KONSEP DIRI oke.ppt
ASKEP GANG. KONSEP DIRI oke.ppt
 

Mais de Yusuf Saktian

Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaStrategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaYusuf Saktian
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriYusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriYusuf Saktian
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareLembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareLeaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareYusuf Saktian
 
Lembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuLembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuYusuf Saktian
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiYusuf Saktian
 
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokProporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanStrategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriStrategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriYusuf Saktian
 
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - HalusinasiStrategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - HalusinasiYusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahYusuf Saktian
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan DiriYusuf Saktian
 

Mais de Yusuf Saktian (20)

Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendengaStrategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
Strategi pelaksanaan halusinasi_pendenga
 
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diriStrategi pelaksanaan defisit perawatan diri
Strategi pelaksanaan defisit perawatan diri
 
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ DiareLembar Balik Gastroenteritis/ Diare
Lembar Balik Gastroenteritis/ Diare
 
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ DiareLeaflet Gastroenteritis/ Diare
Leaflet Gastroenteritis/ Diare
 
SAP TBC
SAP TBCSAP TBC
SAP TBC
 
Lembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB ParuLembar Balik TB Paru
Lembar Balik TB Paru
 
Leaflet TB
Leaflet TBLeaflet TB
Leaflet TB
 
Ppt hipertensi
Ppt hipertensiPpt hipertensi
Ppt hipertensi
 
Sap hipertensi
Sap hipertensiSap hipertensi
Sap hipertensi
 
Lembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensiLembar balik hipertensi
Lembar balik hipertensi
 
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokProporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanStrategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri RendahStrategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan DiriStrategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
 
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - HalusinasiStrategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
 

Último

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Último (20)

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

HargaDiri

  • 1. LAPORAN PENDAHULUAN I. Kasus (Masalah Utama) Gangguan konsep diri : harga diri rendah II. Proses Terjadinya Masalah a. Pengertian Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999). Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara : 1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja dll. Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll), harapan akan struktur, bentuk dan ffungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai. 2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama. Tanda dan gejala - Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit - Rasa bersalah terhadap diri sendiri - Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu - Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri - Percaya diri kurang 1
  • 2. - Mencederai diri b. Penyebab Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua ang tidak realistik, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pda orang lain dan ideal diri yang tidak realistik. Stressor pencetus munkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal, seperti : trauma fisik maupun psikis, ketegangan peran, transisi peran situasi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluargamelalui kelahiran atau kematian, serta transisi peran sehat sakit sebagai transisi dari keadaan sehat dan keadaan sakit. c. Tanda dan gejala - Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit - Rasa bersalah terhadap diri sendiri - Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu - Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri - Percaya diri kurang - Mencederai diri - Konsentrasi menurun - Menyangkalfek labil - Regresi perkembangan d. Akibat Klien yang mengalami gangguan harga diri rendah bisa mengakibatkan gangguan interaksi sosial : menarik diri, dan memicu munculnya perilaku kekerasan yang beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan. 2
  • 3. Isolasi social merupakan suatu keadaan dimana individu dan kelompok mengalami kebutuhan meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk melakukan kontak. (Copernitto LJm 1998). Tanda dan gejala Data Subyektif a. Klien mengatakan kesepian b. Klien mengatakan tidak mempunyai teman c. Klien mengatakan lebih sering di rumah, sendiri d. Klien mengatakan tidak dapat berhubungan social Data Obyektif a. Menyendiri b. Diam c. Ekspresi wajah murung, sedih d. Sering larut dalam pikiranya sendiri Sedangkan perilaku kekerasaan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik kepada diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Tanda dan gejala : Data subyektif : a. Mengungkapkan mendengar suara-suara yang mengancam, menyuruh melakukan pencederaan pada diri sendiri, orang lain atau lingkungan b. Mengatakan takut, cemas atau khatir 3
  • 4. Data Obyektif : a. Wajah tegang dan merah b. Mondar-mandir c. Mata melotot, rahang menutup d. Tangan mengepal e. Keluar keringat banyak f. Mata merah III. Pohon Masalah Isolasi sosial : menarik diri Perilaku kekerasan Berduka disfungsional IV. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji 1. Masalah keperawatan a. Isolasi sosial : menarik diri b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah c. Berduka disfungsional 2. Data yang perlu dikaji pada masalah keperawatan harga diri rendah 4 Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
  • 5. a. Data Subyektif Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri. b. Data Obyektif Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup. V. Diagnosa Keperawatan 1. Harga diri rendah 2. Isolasi sosial : menarik diri VI. Rencana Tindakan Keperawatan Diagnosa 1. Harga Diri Rendah a. Tujuan umum : klien tidak terjadi gangguan interaksi sosial, bisa berhubungan dengan orang lain dan lingkungan. b. Tujuan khusus : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan : 1.1. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, 1.2. Jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, 1.3. Bbuat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan) 1.4. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya 1.5. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien 5
  • 6. 1.6. Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri 2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Tindakan : 2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 2.2. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, 2.3. Utamakan memberi pujian yang realistis 2.4. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 3. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan Tindakan : 3.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 3.2. Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah 4. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Tindakan : 4.1.Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan 4.2.Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien 4.3.Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan 5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan Tindakan : 5.1. Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan 5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien 5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah 6
  • 7. 6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada Tindakan : 6.1.Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien 6.2.Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat 6.3.Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah 6.4.Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga Diagnosa 2: Menarik diri Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain Tujuan Khusus : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan : 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara : a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal b. Perkenalkan diri dengan sopan c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai d. Jelaskan tujuan pertemuan e. Jujur dan menepati janji f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya 7
  • 8. g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien 2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri Tindakan: 2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya. 2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau mau bergaul 2.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang muncul 2.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain. Tindakan : 3.1 Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll) 3.2 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan prang lain b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain 3.3 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain 8
  • 9. a. beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang lain b. diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain c. beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain 4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial Tindakan: 4.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain 4.2 Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap : ▪ K – P ▪ K – P – P lain ▪ K – P – P lain – K lain ▪ K – Kel/Klp/Masy 4.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai. 4.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan 4.5 Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu 4.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan 4.7 Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan 5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain Tindakan: 5.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain 5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan orang lain. 9
  • 10. 5.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan manfaat berhubungan dengan oranglain 6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga Tindakan: 6.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :: ▪ Salam, perkenalan diri ▪ Jelaskan tujuan ▪ Buat kontrak ▪ Eksplorasi perasaan klien 6.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang : ▪ Perilaku menarik diri ▪ Penyebab perilaku menarik diri ▪ Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi ▪ Cara keluarga menghadapi klien menarik diri 6.3 Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain. 6.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu kali seminggu 6.5 Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga DAFTAR PUSTAKA 10
  • 11. Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice. Philadelphia : Lipincott-Raven Publisher. 1998 Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999 Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998 Tim Direktorat Keswa. Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung : RSJP Bandung. 2000 11