Generasi digital saat ini adalah pemilik alam digital. Mereka lahir, berinteraksi, dan bahkan bergereja secara digital. Gereja perlu menyadari pentingnya generasi ini dan memberi ruang bagi kolaborasi dengan cara baru agar tetap relevan. Bukan hanya mempertahankan status quo tapi terus memperbarui diri.
2. GARIS BESAR PRESENTASI
Bagian 1: Starting Point (Quo Vadis?)
• Dari Mana, Di Mana, Mau ke Mana?
• Generasi-Generasi Digital di Gereja
• QUO Vadis x Status QUO
• What’s Next?!
5. Dari Mana,
Di Mana,
Mau ke
Mana?
Dunia sudah mengarah
kepada era digital sekitar
20 tahun yang lalu
melalui revolusi
komunikasi.
6. Riset oleh HootSuite dan We Are Social:
Per Januari 2020, 64% (175,4 juta)
orang Indonesia dengan rentang usia
16-64 tahun sudah digital (terkoneksi
dengan internet) dan rata-rata
menghabiskan 7-8 jam per hari untuk
mengaksesnya!
7. Gerakan Indonesia Go Digital;
menjadikan Indonesia sebagai titik
ekonomi digital terbesar di Asia
Tenggara pada 2020.
Pemerintah Indonesia, 2018:
8. Tren digitalisasi dan segi-segi
masyarakat yang terkoneksi dengan
internet semakin hari semakin
meningkat.
Bagaimana dengan gereja?
9. Gereja tertinggal, bahkan ada yang melarang
penggunaan teknologi dalam ibadah.
•Berapa banyak anak muda yang ada di gereja?
•Berapa banyak dari mereka yang diperlengkapi
untuk turut melayani dengan cara mereka?
•Berapa banyak dari mereka yang turut mengambil
keputusan dalam langkah gereja?
10. Sementara gereja masih berkutat dengan boleh-
tidaknya penerapan teknologi dalam ibadah ...
•Dunia sedang menggarami generasi muda.
•Dunia mengenali kebutuhan generasi muda.
•Dunia membuka kesempatan bagi generasi muda
untuk mengaktualisasikan diri mereka sebebas-
bebasnya ...
11. Cerita dari awal Pandemi Covid-19:
Respons cepat industri pornografi dan
gaming vs. ketidaksiapan gereja
menanggapi pandemi Covid-19.
19. Generasi Digital dalam Gereja
Bukan membangun gereja dalam gereja,
tetapi terus-menerus memperbarui gereja
dengan skill, sifat, dan cara melayani yang
baru agar tetap relevan dengan zaman ini.
20. Respons
kita?
Gereja "tidak perlu iman"
untuk melihat ke mana arah
zaman ini. Kita mengabaikan
tanda-tanda ini sejak dua
dekade lalu dan sekarang
membayar harganya.