Mengenal diri sendiri dan Allah akan menghantar orang percaya untuk menjalani kehidupan yang bijaksana dan berhikmat. Mari kita simak ketujuh langkah menuju hidup yang bijaksana melalui PPt e-Reformed berikut ini, dan mulai mempraktikkannya dalam keseharian kita.
2. Pengantar
Dalam materi ini, kita akan mempelajari
tujuh cara yang akan membimbing kita
menuju sebuah kehidupan yang bijaksana,
yang bisa dilakukan umat Kristen agar tidak
menciptakan sinkretisme*.
*paham baru yang merupakan perpaduan dari beberapa paham (aliran) yang
berbeda untuk mencari keserasian, keseimbangan, dan sebagainya. (KBBI)
3. Pengantar
John Calvin menulis kata pengantar dalam
karya besarnya Institutio yang perlu
mendapat pertimbangan khusus: "Hampir
semua kebijaksanaan yang kita miliki, yaitu
kebijaksanaan yang benar dan mendalam,
terdiri dari dua bagian saja: pengetahuan
mengenai Tuhan dan pengetahuan
mengenai diri kita sendiri.“
4. Pengantar
Rahasia objektivitas, pertumbuhan, dan
kebijaksanaan rohani adalah mencari Allah
sebagaimana adanya Dia dan memeriksa
kehidupan kita sendiri dengan saksama.
Dengan kebijaksanaan, yaitu mengenal diri
sendiri dan mengenal Allah sebagaimana
adanya Dia, akan menghubungkan kita
dengan rancangan kekal dari Pribadi yang
menciptakan kita (Amsal 4:7).
5. 7 Langkah untuk menuju hidup yang
bijaksana:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mempelajari karakter Allah.
Menjalani kehidupan yang mawas diri.
Melakukan saat teduh pribadi secara teratur.
Berpikir secara berbeda.
Menerima otoritas Alkitab.
Membedakan Alkitab dari norma-norma budaya.
Mengembangkan pertanggungjawaban terhadap
diri sendiri.
6. MEMPELAJARI KARAKTER ALLAH
1
Kita mempelajari atribut-atribut Allah untuk
mengenal siapa Dia sebenarnya. Kalau kita tidak
berusaha mengenal-Nya, kita hanya menjadi
orang Kristen tradisi. Orang Kristen tradisi
berusaha mengenal Allah sebagaimana yang
mereka inginkan (yang mereka ciptakan), bukan
Allah sebagaimana Dia.
Jika kita memiliki pandangan yang sinkretis
mengenai Allah sebagaimana adanya Dia, kita
tidak mengenal Allah, melainkan allah.
7. MENJALANI KEHIDUPAN YANG
MAWAS DIRI
(Yeremia 17:9; Efesus 4:22; Efesus 5:6)
2
Kita perlu selalu mawas diri dan secara rutin
meninjau cara dan gaya hidup kita agar tidak
tersesat atau terjebak pada Injil palsu yang
tidak menuntun kepada kebenaran.
Kehidupan yang tidak mawas diri, mau tidak
mau, merupakan kehidupan yang sinkretis,
yang berkompromi dengan cara-cara duniawi.
8. MELAKUKAN SAAT TEDUH PRIBADI
SECARA TERATUR
(Mazmur 1:2; Efesus 6:18; Yakobus 1:25)
3
Melakukan saat teduh harian dengan Tuhan
bukanlah suatu kewajiban, tetapi tindakan
yang bijaksana sebagai cara untuk
mengakomodasi kehidupan yang sibuk dan
padat dengan kegiatan.
Tanpa waktu bersama Tuhan setiap hari,
maka benih-benih sinkretisme akan berakar.
9. BERPIKIR SECARA BERBEDA
(Kisah Para Rasul 26:20)4
Pertobatan berarti berpikir secara berbeda.
Tuhan ingin kita berpikir berbeda, lain dari yang
biasa kita lakukan. Tuhanlah yang menggarap
rincian karakter dan sifat-sifat kita, dan Ia ingin
menambahkan sesuatu ke dalam karakter kita
dan membuang sesuatu dari karakter kita.
Saat kita menambahkan Yesus, tetapi tidak
menghilangkan dosa, kita tidak mengikuti Injil
Tuhan, melainkan injil palsu yang sinkretis.
10. MENERIMA OTORITAS ALKITAB
5
Orang percaya tidak boleh memercayai perasaan.
Perasaan harus berada di bawah otoritas moral
Alkitab, sebab perasaan dapat menjerumuskan
dan menuntun kita ke arah sinkretisme. Alkitab
harus menjadi otoritas terakhir kita, bukan emosi
yang goyah.
"Sebab, firman Allah itu hidup dan berkuasa, dan
lebih tajam daripada pedang bermata dua mana
pun. Firman itu menusuk jauh sampai
memisahkan jiwa dan roh, antara sendi dan
tulang sumsum, serta sanggup menilai pikiran
dan kehendak hati kita." (Ibrani 4:12, AYT)
11. MEMBEDAKAN ALKITAB DARI
NORMA-NORMA BUDAYA6
Kerajaan Tuhan di dunia adalah tatanan yang
benar-benar baru, cara hidup yang benar-benar
baru. Saat kita mencampuradukkan cara hidup
baru menurut Alkitab dengan budaya lama kita,
kita tidak akan dapat lagi secara peka melihat
gagasan-gagasan Kristen dengan jelas.
Salah satu kunci hidup sebagai orang Kristen yang
patuh ialah tidak mencampuradukkan ajaran
Alkitab dengan norma-norma budaya.
12. MENGEMBANGKAN
PERTANGGUNGJAWABAN
TERHADAP DIRI SENDIRI
7
Tujuan dari pertanggungjawaban adalah menolong
orang untuk berhasil dalam hidupnya. Ini hanya
akan dapat terjadi jika kita menjalani kehidupan
yang berkenan di hadapan Tuhan. Bagaimana kita
bisa mendapatkan kehidupan yang demikian?
Dengan menjalani hidup yang berintegritas, yaitu
kehidupan yang yang jujur dan utuh.
Hidup secara transparan di depan saudara-saudara
seiman menciptakan kemungkinan yang besar
untuk mengalami hidup integritas yang berhasil.
13. Penutup
Prinsip-prinsip yang disebutkan dari poin-poin
tersebut akan menandai kehidupan yang penuh
dengan hikmat. Prinsip-prinsip itu menunjukkan
kepada kita cara untuk mengenali diri sendiri dan
mengenal Tuhan seperti apa adanya Dia. Jika
prinsip-prinsip ini diterapkan, kita tidak akan
menjumpai injil palsu, melainkan iman
kepercayaan murni yang akan mengubah hidup
kita.
14. Pertanyaan Diskusi
1. Seberapa baik Anda dapat menggambarkan karakter dan
atribut Allah?
2. Apakah Anda dapat mengatakan bahwa Anda sudah
mengintrospeksi diri Anda dengan baik?
3. Apakah Anda menyisihkan waktu secara teratur untuk
bersaat teduh secara pribadi dengan Tuhan? Komitmen
untuk bersaat teduh dengan Tuhan yang realistis itu seperti
apa?
4. Dalam hal apa Anda sudah berpikir berbeda? Apakah Anda
sudah berpikir jauh berbeda seperti yang Anda inginkan?
Bagaimana kita maju lebih jauh lagi?
15. Pertanyaan Diskusi
5. Apakah Anda bergumul dengan masalah otoritas?
Mengapa taat terhadap firman Tuhan sebagai otoritas
moral itu amat penting?
6. Apakah Anda memandang dan menilai seseorang
berdasarkan ajaran Alkitab atau berdasarkan norma-
norma budaya yang terus berubah?
7. Apakah Anda memiliki seseorang yang kepadanya kita
harus bertanggung jawab? Apa keuntungan hubungan
yang bertanggung jawab bagi mutu perjalanan hidup
rohani kita?
16. Sumber referensi :
1. Mosley, Patrick M. "Tujuh Langkah Menuju Hidup yang Bijaksana". Dalam
https://reformed.sabda.org/node/221
2. Tim KBBI. "Sinkretisme". Dalam https://kbbi.web.id/sinkretisme
3. Alkitab Mobile. Dalam https://alkitab.mobi/ayt
4. Gambar: https://www.artbible.info/art
5. https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/58/John_Calvi
n_Museum_Catharijneconvent_RMCC_s84_cropped.png/512px-
John_Calvin_Museum_Catharijneconvent_RMCC_s84_cropped.png
6. https://en.wikipedia.org/wiki/Heinrich_Hofmann_(painter)#/media/File:Chri
st_in_Gethsemane.jpg
7. https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Peter_Paul_Rubens_-
_The_Meeting_of_Abraham_and_Melchisedek_-_WGA20438.jpg
8. https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Prophet_Anna,_by_Rembrandt_v
an_Rijn.jpg