O slideshow foi denunciado.
Seu SlideShare está sendo baixado. ×

Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang

Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
LIABILITAS JANGKA PANJANG
DEFINISI
Adalah semua pengorbanan sumber ekonomik yang mungkin timbul dari kewajiban kini, yang ...
2. Dijual pada tingkat premi atau diskonto pada tanggal pembayaran bunga
Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obl...
4. AMORTISASI BUNGA Metode Bunga Efektif
Berdasarkan bunga efektif amortisasi dilakukan dengan memperhatikan nilai waktu d...
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Próximos SlideShares
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
Carregando em…3
×

Confira estes a seguir

1 de 16 Anúncio

Mais Conteúdo rRelacionado

Diapositivos para si (20)

Semelhante a Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang (20)

Anúncio

Mais recentes (20)

Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang

  1. 1. LIABILITAS JANGKA PANJANG DEFINISI Adalah semua pengorbanan sumber ekonomik yang mungkin timbul dari kewajiban kini, yang tidak dilunasi dalam satu siklus usaha perusahaan atau dalam satu tahun, atau utang yang diharapkan tidak dilunasi dengan aset lancar atau utang jangka pendek lain. Contoh: utang obligasi, utang wesel, utang pensiun, utang sewa guna usaha, dan utang hipotik Utang Obligasi: Utang yang timbul berdasarkan kontrak yang disebut bond indenture yang berisi janji membayar: 1. Sejumlah uang tertentu pada tanggal jatuh tempo 2. Bunga periodik sebesar tingkat bunga tertentu dari nilai nominal; biasanya dibayar setengah tahunan meskipun tingkat bungnya ditujukan tahunan Jenis-Jenis Obligasi 1. Term Bond yaitu obligasi yang tanggal jatuh temponya bersamaan untuk seluruh obligasi yang dikeluarkan 2. Serial Bond yaitu obligasi yang dikeluarkan bersamaan, tetapi tanggal jatuh temponya terjadi secara bertahap 3. Collateral Trust Bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan surat berharga dari perusahaan lain 4. Debenture Bond yaitu obligasi yang tidak dijamin 5. Convertible bond yaitu obligasi yang pada waktu tertentu dapat ditukar dengan surat berharga misalnya Saham 6. Commodity Backed Bond , yaitu obligasi yang pada saat jatuh tempo akan dilunasi dengan persediaan atau barang-barang hasil produksi 7. Income Bond , yaitu obligasi yang bunganya tergantung pada laba/rugi perusahaan 8. Callable Bond, , yaitu obligasi yang dapat dilunasi setiap saat 9. Registered Bond , yaitu obligasi yang nama no rekening dan alamat pemiliknya dicatat ketika membeli sehingga bunga dapat dikirim pada pemilik 10. Bearer and Coupon Bond , yaitu obligasi yang , yaitu obligasi yang nama no rekening dan alamat pemiliknya tidak dicatat ketika membeli sehingga siapa saja dapat menerima bunga AKUNTANSI OBLIGASI 1. Dijual sebesar nilai pari; pada tanggal pembayaran bunga Contoh: Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 2.000.000; jangka waktu 10 th; bunga nominal 10%. Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Jurnal untuk tgl 2 Jan 2006 adalah: Kas Rp. 2.000.000 Investasi-obligasi 2.000.000 Utang obligasi Rp. 2.000.000 kas 2.000.000 1 Juli 2006 Beban bunga Rp. 100.000* Kas 100.000 Kas Rp. 100.000 Pendapatan bunga 100.000 *Rp. 2.000.000 x 10% x 6/12 = 100.000 31 Des 2006 Pada akhir tahun buku perlu diakui kewajiban bunga yang telah berjalan. Beban bunga Rp. 100.000* Piutang pendapatan bunga 100.000 Utang bunga Rp. 100.000 Pendapatan bunga 100.000 *Rp. 2.000.000 x 10% x 6/12 = 100.000 Utang bunga Rp. 100.000 Kas 100.000 Kas Rp. 100.000 Piutang pendapatan bunga 100.000 1
  2. 2. 2. Dijual pada tingkat premi atau diskonto pada tanggal pembayaran bunga Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 2.000.000; jangka waktu 10 th; bunga nominal 10%. Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Dijual pada kurs 97%. Jurnal untuk tgl 2 Jan 2006 adalah: Kas Rp. 1.940.000 Investasi obl 1.940.000 Diskonto Obligasi 60.000 Kas 1.940.000 Utang obligasi Rp. 2.000.000 Diskonto/Premium obligasi harus diamortisasi selama umur obligasi dan dibebankan sebagai biaya bunga. Jika amortisasi menggunakan metode GARIS LURUS maka amortisasi diskonto per tahun untuk obligasi di atas adalah sebesar: Rp. 60.000 : 10 = Rp. 6.000 Dijurnal sbb: Biaya bunga Rp. 6.000 Investasi-obl 6.000 Diskonto obligasi Rp. 6.000 Pendapatan bunga 6.000 Penjualan dengan premi. Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 2.000.000; jangka waktu 10 th; bunga nominal 10%. Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Dijual pada kurs 105%. Jurnal untuk tgl 2 Jan 2006 adalah: Kas Rp. 2.100.000 Investasi-obl 2.100.000 Utang obligasi Rp. 2.000.000 Kas 2.100.000 Premium Obligasi 100.000 Jika amortisasi menggunakan metode GARIS LURUS maka amortisasi premium per tahun untuk obligasi di atas adalah sebesar: Rp. 100.000 : 10 = Rp. 10.000 Dijurnal sbb: Premium obligasi Rp. 10.000 Pendapatan bunga 10.000 Biaya bunga Rp. 10.000 Investasi-obl 10.000 3. Dijual diantara tanggal pembayaran bunga Pada Tanggal 1 Maret 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 2.000.000; jangka waktu 10 th; bunga nominal 12%. Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Dijual pada kurs 103%. Jurnal untuk tgl 1 Maret 2006: Kas Rp. 2.100.000 Investasi-obl 2.060.000 Utang obligasi Rp. 2.000.000 Pendapatan bunga 40.000 Premium Obligasi 60.000 Kas 2.100.000 Biaya Bunga 40.000 kas = 103/100 x 2,000,000 + (2,000,000 x 12% x 2*/12) = 2.100.000 Biaya bunga = 2,000,000 x 12% x 2/12 = 40.000 Premium Obligasi = (103/100 x 2,000,000) – 2,000,000 = 60.000 * 2 adalah 2 bulan terhitung 2 Januari s/d 1 Maret Jika amortisasi menggunakan metode GARIS LURUS maka amortisasi premium per tahun untuk obligasi di atas adalah sebesar: Rp. 60.000 : 10 = Rp. 6.000 Dijurnal sbb: Premium obligasi Rp. 6.000 Pendapatan bunga 6.000 Biaya bunga Rp. 6.000 Investasi-obligasi 6.000 2
  3. 3. 4. AMORTISASI BUNGA Metode Bunga Efektif Berdasarkan bunga efektif amortisasi dilakukan dengan memperhatikan nilai waktu dari uang , yaitu nilai rupiah pada tingkat bunga nominal dan tingkat bunga efektif. Jumlah amorsisasi premium/diskonto obligasi merupakan selisih antara total biaya bunga pada periode tertentu dengan bunga nominal yang telah menjadi kewajiban Contoh 1: Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 900.000; jangka waktu 5 th; bunga nominal 8% bunga efektif 10% Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Perhitungan jumlah kas yang diterima: Nilai jatuh tempo obligasi 900.000 Nilai tunai = 900.000 x PVIF10;5% = 900,000 x 0,614 = 552.600 Nilaitunai bunga anuitas = (900.000 x 8% x 6/12) x PVIFA10;5% = 36.000 x 7,722 = 277.992 Kas yang diterima 830.592 Diskonto obligasi 69.408 skedul amortisasi diskonto: Tanggal Debit Biaya Bunga Kredit kas Kredit diskonto obligasi Nilai buku obligasi = nilai buku x 10% x 6/12 = nilai nominal x 8% x6/12 = Debit biaya bunga - kredit kas nilai buku awal + diskonto obligasi pada periode bersangkutan 02/01/06 830.592,000 01/07/06 41.529,600 36.000,000 5.529,600 836.121,600 02/01/07 41.806,080 36.000,000 5.806,080 841.927,680 01/07/07 42.096,384 36.000,000 6.096,384 848.024,064 02/01/08 42.401,203 36.000,000 6.401,203 854.425,267 01/07/08 42.721,263 36.000,000 6.721,263 861.146,531 02/01/09 43.057,327 36.000,000 7.057,327 868.203,857 01/07/09 43.410,193 36.000,000 7.410,193 875.614,050 02/01/10 43.780,702 36.000,000 7.780,702 883.394,752 01/07/10 44.169,738 36.000,000 8.169,738 891.564,490 02/01/11 44.578,225 36.000,000 8.578,225 900.000* JUMLAH 429.550,715 360.000,000 69.408** *dibulatkan semestinya = 900.142,72 **dibulatkan semestinya = 69.550,71 Berdasarkan skedul amortisasi diskonto obligasi selama 5 tahun di atas jurnal yang dicatat antara lain sebagai berikut: 2 Jan 2006: Kas Rp. 830.592 Investasi Obligasi 830.592 Diskonto Obligasi 69.408 Kas 830.592 Utang obligasi Rp. 900.000 1 Juli 2006: Biaya bunga Rp. 41.529,600 Kas 36.000 Diskonto obligasi Rp. 5.529,60 Inv-obl 5.529,60 Kas 36.000 Pendapatan bunga 41.529,60 31 Desember 2006 3
  4. 4. Biaya bunga Rp. 41.806,080 Piutang bunga 36.000 Diskonto obligasi Rp. 5.806,080 Inv. Obligasi 5.806,080 Utang Bunga 36.000 Pendapatan bunga 41.806,080 Contoh 2: Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 900.000; jangka waktu 5 th; bunga nominal 8% bunga efektif 6% Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Perhitungan jumlah kas yang diterima: Nilai jatuh tempo obligasi 900.000 Nilai tunai = 900.000 x PVIF10;3% = 900,000 x 0,744 = 669.600 Nilaitunai bunga anuitas = (900.000 x 8% x 6/12) x PVIFA10;3% = 36.000 x 8,530 = 307.080 Kas yang diterima 976.680 Premium obligasi 76.680 Skedul Amortisasi Premium: Tanggal Debit Beban Bunga Debit Premium obligasi Kredit Kas Nilai buku obligasi = nilai buku x 6% x6/12 = kredit kas - Debit biaya bunga = nilai nominal x 8% x6/12 nilai buku awal - premium obligasi pada periode bersangkutan 02/01/06 976.680,000 01/07/06 29.300,400 6.699,600 36.000,000 969.980,400 02/01/07 29.099,412 6.900,588 36.000,000 963.079,812 01/07/07 28.892,394 7.107,606 36.000,000 955.972,206 02/01/08 28.679,166 7.320,834 36.000,000 948.651,373 01/07/08 28.459,541 7.540,459 36.000,000 941.110,914 02/01/09 28.233,327 7.766,673 36.000,000 933.344,241 01/07/09 28.000,327 7.999,673 36.000,000 925.344,568 02/01/10 27.760,337 8.239,663 36.000,000 917.104,905 01/07/10 27.513,147 8.486,853 36.000,000 908.618,053 02/01/11 27.258,542 8.741,458 36.000,000 900.000* JUMLAH 283.196,594 76.680** 360.000,000 *dibulatkan semestinya = 899.876,59 **dibulatkan semestinya = 76.803,41 5. BIAYA PENERBITAN OBLIGASI Berbagai biaya penerbiyan obligasi antara lain: pencetakan sertifikat obligasi; fee akuntan dan notaris; komisi; cost promosi; dan beban-beban serupa lainnya. SAK menetapkan biaya pengeluaran obligasi harus ditangguhkan pembebanannya dan diakui dalam rekening biaya penerbitan obligasi sebelum dimortisasi; dan diamortisasi sepanjang umur obligasi. Contoh: Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 10.000.000; jangka waktu 5 th; seharga Rp. 12.500.000 Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli; biaya penerbitan obligasi tersebut Rp. 125.000. Jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi dan amortisasi biaya penerbitan obligasi sbb: 4
  5. 5. 2 Jan 2006: Kas Rp. 12.500.000 Biaya penerbitan obl belum diamortisasi 125.000 Utang Obligasi Rp. 10.000.000 Premium Obligasi 2.625.000 =(2500.000 + 125.000) 31 Des 2006: Beban penerbitan Obligasi Rp. 25.000 Biaya penerbitan obl belum diamortisasi Rp. 25.000* *125.000 : 5 th = 25.000/th Soal: 1. Pada tgl. 1 Januari 2000 PT “Oke” mengeluarkan 10.000 lembar obligasi, bunga nominal 12% umur obligasi 5 th. dengan nilai nominal per-lembar Rp. 1.000,00. Bunga dibayar tiap tgl. 1 Jan dan 1 Juli, harga penjualan dinyatakan dalam bunga pasar sebesar 14%. Buat, jurnal penjualan; jurnal pembayaaran bunga dan jurnal amortisasi diskonto/premium dengan metode bunga efektif. PVIF10;7% = 0,508 PVIFA10;7% = 7,024 2. Pada tanggal 1 April 1999 PT. Jambu Monyet mengeluarkan 10.000 lembar obligasi nilai nominal Rp.1.000,00 dengan bunga 12% per-th, dan dijual pada bunga efektif 10%. Umur obligasi 4 th, bunga dibayarkan tiap 1 Apr. dan 1 Okt. Buat, jurnal penjualan; jurnal pembayaaran bunga dan jurnal amortisasi diskonto/premium dengan metode bunga efektif. 3. Sebutkan Macam-macam (tipe) obligasi n i PVIF )1( 1 + = i i PVIFA n )1( 1 1 + − = 5
  6. 6. 6. Penghapusan Utang Obligasi Secara umum penghapusan utang obligasi dapat dilakukan dengan a) pelunasan pada tanggal jatuh tempo, b) pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo, c) Pelunasan melalui penjamin (in-substance defeasance). Pelunasan pada tanggal jatuh tempo tidak menimbulkan masalah karena tidak memunculkan laba/rugi. Pelunasan Sebelum Tanggal Jatuh Tempo • Dapat dilakukan dengan cara membayar langsung kepada kreditur atau memperoleh kembali obligasi di pasar bebas • Pada perolehan kembali diskonto atau premi dan beban-beban lain yang terjadi harus diamortisasi • Pada pelunasan di pasar uang bisa terjadi di luar tanggal pembayaran bunga; berarti pada tanggal tersebut harus diakui amortisasi diskonto/premium, beban-beban dan juga bunga berjalan • Laba/Rugi Pelunasan Obligasi = Kas yang dibayarkan – Nilai buku Obligasi Contoh: Tanggal 1 Oktober 2008 PT. Marga menjual obligasi nominal Rp. 900.000; 8%; kurs 96%; Jatuh tempo pada 1 Oktober 2018. Biaya penjualan obligasi Rp. 20.000; bunga dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Amortisasi diskonto dilakukan dengan metode garis lurus . pada tanggal 1 Oktober 2013 dilunasi dengan kurs 102. Perhitungan: Harga perolehan kembali/harga pelunasan 900,000 x 102/100 918.000 Nilai buku Obligasi: Nominal 900.000 Diskonto Obligasi yg blm diamortisasi 36,000 x 5/10 (18.000) By. Penjualan obligasi yang blm diamortisasi 20,000 x 5/10 (10000) Nilai buku 1 okt 2013 872.000 Rugi Pelunasan obligasi (46.000) Jurnal: 1 Oktober 2013 Utang Obligasi Rp. 900.000 Rugi Pelunasan Obligasi 46.000 Diskonto Obligasi Rp. 18.000 Bb. Penrbt obl yang blm diamortisasi 10.000 Kas 918.000 (mencatat pelunasan obligasi) Biaya bunga Rp. 36.000 (900.000 X *% X 6/12) kas Kas Rp. 36.000 pendapatan bunga (mencatat pembayaran bunga) Pelunasan melalui Penjamin Utang ( In-substance Defeasance) In-substance Defeasance adalah istilah yang digunakan untuk menyebut perjanjian yang disusun dengan wali penjamin tentang pembayaran kembali atas satu/lebih utang jangka panjang (obligasi), dengan cara menempatkan surat berharga yang dibeli sebagai jaminan yang tidak dapat dibatalkan dari wali penjamin. Pokok dan bunga obligasi akan dilunasi oleh penjamin sampai tanggal jatuh tempo obligasi. 6
  7. 7. Contoh: PT. Astra menempatkan lima obligasi yang dikeluarkan senilai Rp. 414.000.000 ke wali penjamin. Jaminan dibeli dari BAPEPAM seharga Rp. 212.000.000 untuk melunasi bunga obligasi dan pokok utang. PT. Astra hanya memerlukan Rp. 212.000.000 untuk melunasi pokok dan bunga obligasi sampai tanggal jatuh tempo. Jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah: Utang Obligasi Rp. 414.000.000 Laba pelunasan Obligasi Rp. 202.000.000 Kas 212.000.000 OBLIGASI BERSERI Yaitu: Obligasi yang pelunasannya dilakukan dalam satu seri / bertahap. Masa jatuh tempo tidak sama, namun berurutan dalam jumlah-jumlah tertentu. • Perhitungan amortisasim agio atau disagio setiap periode akan menurun sesuai dengan penurunan jumlah utang obligasi • Amortisasi dapat dilakukan dengan metode garis lurus ayau bunga efektif. • Metode garis lurus yang digunakan dalam amortisasi agio/disagio obligasi berseri disebut METODE OBLIGASI BEREDAR. Contoh: PT. Kaltex menerbitkan obligasi berseri pada tanggal 1 Januari 2008. sebesar Rp. 500.000.000; dijual dengan harga Rp. 504.500.000; Obligasi dengan nilai Rp. 100.000.000 jatuh tempo tiap tanggal 1 Januari mulai tahun 2009. Bunga obligasi 10%/th. Tahun buku perusahaan sama dengan tahun kalender. Buat tabel amortisasi agio/disagio. Jawab: % amortisasi = Nominal Obl beredar dalam periode tersebut jumlah nominal obligasi yang beredar pada seluruh periode Amortisasi/th = % amortisasi x agio Tahun Nom. Obl beredar Bagian Agio yang diamortisasi Agio Amortisasi Agio tiap tahun 2008 500.000.000 5/15 4.500.000 1.500.000 2009 400.000.000 4/15 4.500.000 1.200.000 2010 300.000.000 3/15 4.500.000 900.000 2011 200.000.000 2/15 4.500.000 600.000 2012 100.000.000 1/15 4.500.000 300.000 1.500.000.000 4.500.000 Pelunasan Obligasi berseri sebelum tanggal jatuh tempo Dari contoh soal diatas, pada tanggal 1 Juli 2009 obligasi dengan nominal Rp. 50.000.000 yang seharusnya jatuh tempo pada 1 Januari 2012 ditarik dengan kurs 105 ditambah bunga berjalan. Amortisasi agio yang dibatalkan mulai 1 Juli 2009 – 31 Desember 2011. Amortisasi agio untuk periode 1 januari 2009 – 30 Juni 2009 (6 bln) dicatat dalam rekening biaya bunga obligasi. Agio yang dibatalkan dihitung sebagai berikut: Agio yang dibatalkan tahun n = Nominal yang dibatalkan X Agio per rupiah obl X periode Nominal baredar di tahun n Agio per Rupiah obligasi = Agio X nominal beredar th n Total nominal beredar Jadi: Agio yang dibatalkan th 2009 = 50.000.000 X {4.500.000 X 400.000.000} X 6/12 400.000.000 1.500.000.000 7
  8. 8. = 1/8 X (0.003 X 400.000.000) X 6/12 = 75.000 Agio yang dibatalkan th 2010 = 50.000.000 X {4.500.000 X 300.000.000} X 12/12 300.000.000 1.500.000.000 = 1/6 X (0.003 X 300.000.000) X 12/12 = 150.000 Agio yang dibatalkan th 2011 = 50.000.000 X {4.500.000 X 200.000.000} X 12/12 200.000.000 1.500.000.000 = 1/4 X (0.003 X 200.000.000) X 6/12 = 150.000 Maka total agio yang dibatalkan = 75.000 + 150.000 + 150.000 = 375.000 Menghitung laba/rugi penarikan: Nominal obligasi 50.000.000 Agio yang batal 375.000 + Nilai buku obligasi 50.375.000 Pelunasan = 105/100 X 50.000.000 52.500.000 - Rugi pelunasan 2.125.000 Bunga Berjalan: 6/12 X 10% X 50.000.000 = 2.500.000 Jurnal Pelunasan obligasi : Utang Obligasi 50.000.000 Agio Obligasi 375.000 Biaya bunga obligasi 2.500.000 Rugi Pertukaran 2.125.000 Kas 55.000.000 TABEL AMORTISASI AGIO – METODE OBLIGASI BEREDAR SESUDAH PENARIKAN KEMBALI OBLIGASI Tahun Amortisasi Agio Tahunan Sebelum Revisi Pembatalan Agio Amortisasi Agio Tahunan Sesudah Revisi 2008 Rp 1.500.000 - Rp 1.500.000 2009 Rp 1.200.000 - Rp 1.200.000 2010 Rp 900.000 Rp 75.000 Rp 825.000 2011 Rp 600.000 Rp 150.000 Rp 450.000 2012 Rp 300.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 4.500.000 Rp 375.000 Rp 4.125.000 8
  9. 9. AKUNTANSI WESEL JANGKA PANJANG 1. Penerbitan wesel pada nilai nominal Contoh: Pada tanggal 2 Januari 2008 PT. Kemchick menyerahkan wesel nominal Rp. 50.000.000; bunga 10%/th; jangka waktu 5 th kepada Bank BCA. Tingkat bunga wesel = tingkat bunga pasar. 2 Januari 2008 Kas Rp. 50.000.000* Utang Wesel Rp. 50.000.000 (mencatat penerbitan wesel) 31 Desember 2008 Beban bunga Rp. 5.000.000 Kas Rp. 5.000.000 (mencatat pembayaran bunga) • Jika wesel diterbitkan tanpa bunga, nilai tunai wesel diukur berdasarkan kas yang diterima. • Kas yang diterima dihitung dengan menerapkan tingkat bunga implisit; yaitu tingkat bunga yang menyamakan jumlah kas yang diterima saat ini dengan kas yang diterima di masa yang akan datang. • Umumnya nilai kas yang diterima lebih kecil dari nilai nominal; perlu diakui diskonto. Contoh: Pada tanggal 2 Januari 2008 PT. Kemchick menyerahkan wesel tanpa bunga nominal Rp. 60.000.000; dengan menerima kas sebesar Rp. 40.560.000; jangka waktu 5 th kepada Bank BCA. Maka bunga implisit dapat dihitung sbb: 60.000.000 x PVIF10,i = 40.560.000 PVIF10;i= 40.560.000/60.000.000 = 0,676 Apabila dilihat pada tabel PVIF maka nilai tersebut berada pada periode 10 tingkat bunga 4% . Jadi bunga implisit per tahun adalah 8% selama 5th Jurnal 2 Januari 2008: Kas Rp. 40.560.000 Diskonto wesel 19.440.000 Utang wesel RP. 60.000.000 Skedul Amortisasi diskonto: Periode Debit Biaya Bunga Kredit kas Kredit diskonto obligasi Nilai buku obligasi Nilai buku awal periode x 8% 0; karena wesel tanpa bunga Biaya bunga- kas Nilai buku awal periode + diskonto yang diamortisasi 2008 40.560.000 2009 3.244.800 - 3.244.800 43.804.800 2010 3.504.384 - 3.504.384 47.309.184 2011 3.784.735 - 3.784.735 51.093.919 2012 4.087.513 - 4.087.513 55.181.432 2013 4.414.515 - 4.414.515 59.595.947 19.035.947 Jurnal amortisasi diskonto 31/12/08: Beban bunga Rp. 3.244.800 Diskonto wesel Rp. 3.244.800 2. Penerbitan wesel untuk kas dan hak-hak istimewa 9
  10. 10. Contoh: PT. Indomobil mengeluarkan wesel tanpa bunga nominal Rp. 10.000.000; dijual sebesar nilai nominal; jatuh tempo 5 th mendatang. Tingkat bunga imputed sebesar 10%. Dalam pertukaran tersebut. Disebutkan pemberian hak kepada penerima wesel (pemberi pinjaman) untuk membeli barang dagangan Rp. 50.000.000 dari pihak penjual wesel dengan harga jual sebesar 85% dari harga jual umum selama jangka 5 th mendatang. Perhitungan: Diskonto wesel = Nilai nominal - Nilai tunai pokok wesel = 10.000.000 - PVIF10;5% x 10.000.000 = 10.000.000 – 0.614 x 10.000.000 = 3.860.000 Sebagai pemasok barang dagangan PT. Indomobil mencatat pendapatan diterima di muka sebesar Rp. 3.860.000 Jurnal: Kas Rp. 10.000.000 Diskonto wesel 3.860.000 Utang wesel Rp. 10.000.000 Pendapatan diterima di muka 3.860.000 Diskonto utang wesel dapat diamortisasi menggunakan metode bunga efektif maupun garis lurus 3. Penerbitan wesel untuk transaksi non kas Contoh: PT. Araya memiliki sebidang tanah yang jika dijual dengan harga tunai nilainya Rp. 360.000.000; PT. Citraland membeli tanah tersebut dengan menerbitkan wesel tanpa bunga jangka waktu 5 th. Rp. 500.000.000; harga jual tunai Rp. 360.000.000. Jurnal PT. Araya: Piutang Wesel Rp. 500.000.000 Diskonto piutang wesel Rp. 140.000.000 Tanah 360.000.000 Jurnal PT. Citraland: Tanah Rp. 360.000.000 Diskonto utang wesel 140.000.000 utang Wesel Rp. 500.000.000 10
  11. 11. TABEL PRESENT VALUE 11
  12. 12. 12
  13. 13. 1 13
  14. 14. TABEL PRESENT VALUE ANUITAS 14
  15. 15. 15
  16. 16. 16

×