SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
Disusun Oleh:
1. Rudi Salam Sinulingga
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini upaya peningkatan mutu
pendidikan terus dilakukan oleh berbagai
pihak dan pendekatan. Upaya-upaya
tersebut dilandasi suatu kesadaran
betapa pentingnya peranan pendidikan
dalam pengembangan sumber daya
manusia dan pengembangan watak bangsa
(Nation Character Building) untuk
kemajuan masyarakat dan bangsa
BAB II
PEMBAHASAN
1. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN
Pengertian Mutu Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
mutu adalah baik buruk suatu benda;
kadar; taraf atau derajat misalnya
kepandaian, kecerdasan dan sebagainya
(Depdiknas, 2001:768).
SECARA UMUM KUALITAS ATAU MUTU
ADALAH GAMBARAN DAN KARAKTERISTIK
MENYELURUH DARI BARANG ATAU JASA
YANG MENUNJUKKAN KEMAMPUANNYA
DALAM MEMUASKAN KEBUTUHAN YANG
DIHARAPKAN ATAU TERSIRAT
(DEPDIKNAS, 2002:7).
BERDASARKAN KONSEP RELATIF
TENTANG KUALITAS, MAKA PENDIDIKAN
YANG BERKUALITAS
APABILA:
a. Pelanggan internal berkembang baik fisik
maupun psikis.
b. Pelanggan eksternal:
1. Eksternal primer (para siswa)
2. Eksternal sekunder (orang tua, para
pemimpin pemerintahan dan perusahan)
3. Eksternal tersier (pasar kerja dan
masyarakat luas)
1.2. KUALITAS PENDIDIKAN YANG DIRENCANAKAN
Suksesnya perencanaan pendidikan diperlukan beberapa
kondisi, yakni:
1) adanya komitmen politik,
2) Perencana pendidikan harus tahu betul apa yang menjadi
hak, tugas dan tanggung-jawabnya,
3) Harus ada perbedaan yang tegas, antara area politis,
teknis, dan administratif,
4) Perhatian lebih besar diberikan pada penyebaran
kekuasaan untuk membuat keputusan politis,
5) Perhatian lebih besar diberikan pada pengembangan
kebijakan dan prioritas pendidikan yang terarah,
6) Tugas utama perencana pendidikan adalah pengembangan
secara terarah dan memberikan alternative teknis
sebagai sarana untuk mencapai tujuan politik pendidikan,
7) Harus mengurangi politisasi pengetahuan,
8) Harus berusaha lebih besar untuk mengetahui opini publik
terhadap perkembangan masa depan dan arah pendidikan,
9) Administrator pendidikan harus lebih aktif mendorong
perubahan-perubahan dalam perencanaan pendidikan,
10) Ketika pemerintah tidak menguasai lagi semua aspek
pendidikan maka harus lebih diupayakan kerja-sama yang
saling menguntungkan antara pemerintah-swasta-
universitas yang memegang otoritas pendidikan.
Dalam perencanaan
pendidikan ada dua strategi
penting, yaitu:
1) penetapan target
2) penetapan prioritas.
Dalam perencanaan pendidikan, terdapat
tujuh kriteria penilaian desain dan 4
implementasi kualitas program akademik,
yaitu atraktif, bermanfaat, kongruen,
berciri khusus, efektif, fungsional dan
pertumbuhan siswa.
Program pendidikan yang berkualitas apabila:
1. Menarik atau atraktif bagi pelanggan, dan
responsif terhadap kebutuhan dan ketertarikan
populasi khusus saat itu atau calon siswa.
2. Memperhatikan masalah, kebutuhan dan
perhatian masyarakat serta bermanfaat bagi
pelanggan.
3. Kongruen, artinya terdapat kesesuaian antara
yang ditawarkan dengan kenyataan.
4. Memiliki cirri khusus atau berbeda dengan
lembaga pendidikan yang lain (distinctive).
5. Efektif
6. Fungsional,
7. Memperhatikan kebutuhan dan pertumbuhan
peserta didik dalam segala aspeknya (kognitif,
afektif, moral, sosial, fisik, dan dimensi-dimensi
intrapersonal).
STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN
Kualitas pendidikan dapat
ditingkatkan melalui beberapa
cara:
1. meningkatkan ukuran prestasi
akademik
2. Membangun Cooperative
Learning
3. Menciptakan kesembatan dalam
belajar
4. Meningkatkan pemahaman dan
penghargaan belajar
5. Membantu siswa dalam
mendapatkan pekerjaan
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Konsep peningkatan mutu pendidikan
berbasis sekolah muncul dalam kerangka
pendekatan manajemen berbasis sekolah.
Pada hakekatnya MBS akan membawa
kemajuan dalam dua area yang saling
tergantung, yaitu, pertama, kemajuan
program pendidikan dan pelayanan kepada
siswa-orang tua, siswa-dan masyarakat.
Kedua, kualitas lingkungan kerja untuk
semua anggota organisasi (Nurkolis, 2003:
81).
MODEL-MODEL MANAJEMEN
BERBASIS SEKOLAH
Munculnya model MBS di
tiap-tiap Negara tak terlepas
dari sejarah pendidikan
negara tersebut. Mulanya
terdapat kelemahan pada
bidang tertentu yang
kemudian difokuskan untuk
ditingkatkan kinerjanya
(Nurkolis, 2003: 86-111).
MODEL MBS DI HONGKONG
Prinsip utama system MBS Hong Kong adalah telaah ulang (review)
terus-menerus terhadap dasar pembelajaan anggaran pemerintah,
perlunya evaluasi yang sistematis terhadap hasil, penegasan
tanggung-jawab lebih baik, hubungan yang erat antara tanggung-
jawab sumber daya dan tanggung-jawab manajemen, hubungan
yang jelas antara pembuat kebijakan dengan agen-agen pelaksana
(Nurkolis, 2003:87-88; Ibtisam Abu-Duhou, 2002:30-31).
MODEL MBS DI KANADA
Ciri-ciri MBS di Kanada sebagai berikut: penentuan
alokasi sumber daya ditentukan sekolah, anggaran
pendidikan diberikan secara lumpsum, alokasi
anggaran pendidikan tersebut dimasukkan ke dalam
anggaran sekolah, adanya program efektivitas guru
dan adanya program pengembangan profesionalisme
tenaga kerja (Nurkolis, 2003:89).
MODEL MBS DI AMERIKA SERIKAT
karakteristik MBS di Amerika Serikat Nampak pula dengan adanya
sekolah-sekolah khusus (semacam sekolah kejuruan). Inti dari
sekolah khusus terdiri dari elemen-elemen berikut : pilihan
pendidikan bagi para siswa, orang tua dan guru; sekolah khusus
menganut serta mewujudkan proses demokrasi di sekolah umum;
desentralisasi; keseimbangan otonomi dan akuntabilitas melalui
sekolah khusus; dan sistem lebih digerakkan oleh pasar
(Muholland, 1993, dalam Ibtisam AbuDuhou, 2002:48-49).
MODEL MBS DI INGGRIS
Di Inggris penerapan MBS dilindungi dan dikondisikan dengan
adanya komitmen politik dengan adanya Undang-undang
Pendidikan yang mengatur penetapan kurikulum, pelaksanaan
ujian nasional, dan pengelolaan pendidikan yang melibatkan
berbagai unsure masyarakat luas.
MODEL MBS DI AUSTRALIA
Karakteristik MBS di Australia dapat dilihat dari aspek
kewenangan sekolah yang meliputi :
Pertama, menyusun dan mengembangkan kurikulum dan
proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Kedua, melakukan pengelolaan sekolah dapat dipilih di antara
tiga kemungkinan, yaitu Standard Flexibility Option (SO),
Enhanced Flexibility Option – 1 (EO 1), dan Enhanced
Flexibility Option – 2 (EO 2).
Ketiga, membuat perencanaan, melaksanakan dan
mempertanggungjawabkan.
Keempat, adanya akuntabilitas dalam pelaksanaan MBS.
Kelima, menjamin dan mengusahakan sumber daya manusia
dan sumber daya keuangan. Keenam, adanya fleksibilitas
dalam penggunaan sumber daya sekolah (Nurkolis, 2003:95).
MODEL MBS DI PERANCIS
Terjadi perubahan mendasar pada tahun 1982-
1984, di mana otoritas lokal memiliki tanggung-
jawab terhadap dukungan finansial. Kekuasaan
badan pengelola sekolah menengah atas
diperluas ke beberapa area.
MODEL MBS YANG IDEAL
Gagasan lain tentang MBS yang ideal adalah
menerapkan pada keseluruhan aspek pendidikan
melalui pendekatan sistem. Konsep ini didasarkan
pada pendekatan manajemen sebagai suatu sistem
(Daniel C. Kambey, 2003:23; Made Pidarta, 2004:23).
MODEL MBS IDEAL TERSEBUT DAPAT
DIGAMBARKAN SEBAGAI BERIKUT :
Outcomes
PERAN MASING-MASING PIHAK
DALAM MBS
Pihak-pihak yang dimaksud
dalam manajemen berbasis
sekolah adalah kantor
pendidikan pusat, kantor
pendidikan daerah kabupaten
atau kota, dewan sekolah,
pengawas sekolah, kepala
sekolah, orang tua siswa dan
masyarakat luas (lih. Uraian
selengkapnya dalam Nurkolis,
2003: 115-128). 12
PERAN KANTOR PENDIDIKAN PUSAT
DAN DAERAH
Peran pemerintah daerah adalah
menfasilitasi dan membantu staf sekolah
atas tindakannya yang akan dilakukan
sekolah, mengembangkan kinerja staf
sekolah dan kinerja siswa dan seleksi
karyawan. Dalam kaitannya dengan
kurikulum, menspesifikasi tujuan,
sasaran, dan hasil yang diharapkan dan
kemudian memberikan kesempatan
kepada sekolah menentukan metode
untuk menghasilkan mutu pembelajaran
PERAN DEWAN SEKOLAH
DAN PENGAWAS SEKOLAH
1. Dewan sekolah (komite sekolah)
memiliki peran: menetapkan
kebijakankebijakan yang lebih luas,
2. Pengawas sekolah berperan sebagai
fasilitator antara kebijakan pemda
kepada masing-masing sekolah antara
lain menjelaskan tujuan akademik dan
anggarannya serta memberikan bantuan
teknis ketika sekolah menghadapi
masalah dalam menerjemahkan visi
pemda.
PERAN KEPALA SEKOLAH
Kepala sekolah memiliki
banyak fungsi antara lain :
1. sebagai evaluator
melakukan pengukuran
2. sebagai manajer
3. sebagai administrator
4. sebagai supervisor
5. sebagai leader
PERAN PARA GURU
Menurut Cheng (1996) peran para guru adalah sebagai
rekan kerja, pengambil keputusan, dan
pengimplementasi program pengajaran (Nurkolis,
2003:123).
PERAN PARA ADMINISTRATOR
Cheng (1996) juga
mengemukakan
bahwa peran
administrator
sekolah dalam
MBS adalah
pengembang dan
pemimpin dalam
mencapai tujuan.
PERAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT
Peran orang tua dan masyarakat secara kelembagaan adalah
dalam dewan sekolah atau komite sekolah. Filosofi yang menjadi
landasan adalah bahwa pendidikan yang pertama dan utama
adalah dalam keluarga (orang tua) dan masyarakat adalah
pelanggan pendidikan yang perkembangannya dipengaruhi oleh
kualitas para lulusan
KESIMPULAN
MBS sangat potensial untuk mendukung
paradigma baru manajemen pendidikan
dalam konteks otonomi daerah dan
desentralisasi pendidikan dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu
khususnya di Indonesia, konsep
Manajemen Berbasis Sekolah, perlu
mendapat tanggapan dan apresiasi yang
antusias dan bijak dari semua pihak
untuk kemajuan dunia pendidikan di
Indonesia.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxFarahDybha1
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfAPRILIANYUNTIARI
 
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptxHusniAmril
 
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21Wayan Sudiarta
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Thufailah Mujahidah
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanLhya Baha
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
KURIKULUM MERDEKA.pptx
KURIKULUM MERDEKA.pptxKURIKULUM MERDEKA.pptx
KURIKULUM MERDEKA.pptxBarunaPutu
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran Dwi Karyani
 
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxPPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxJuniatiLasma
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 

Mais procurados (20)

Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
 
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
 
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
 
Diferensiasi .ppt
Diferensiasi .pptDiferensiasi .ppt
Diferensiasi .ppt
 
KOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptxKOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptx
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
KURIKULUM MERDEKA.pptx
KURIKULUM MERDEKA.pptxKURIKULUM MERDEKA.pptx
KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
 
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
KOMPETENSI GURU-DOSEN DI ABAD 21
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxPPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptx
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 

Semelhante a PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN

Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4Heldy Eriston
 
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolahManajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolahNuruddin Arranirri
 
Pp Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pp Kurikulum Berbasis KompetensiPp Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pp Kurikulum Berbasis Kompetensigesty
 
Persiapan akademik lbk f klasikal
Persiapan akademik lbk f klasikalPersiapan akademik lbk f klasikal
Persiapan akademik lbk f klasikalneviyarni
 
Materi Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptx
Materi Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptxMateri Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptx
Materi Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptxPetrusAdiyelsonNikoN
 
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxPresentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxAgungSutanto1
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajarandiq_cliquer
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas TinggiHeru Supanji
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxEllianiElliani
 
PPT manajemen kurikulum.pptx
PPT manajemen kurikulum.pptxPPT manajemen kurikulum.pptx
PPT manajemen kurikulum.pptxShezaYolanda1
 
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdfadhanoorfedy2
 
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan EkonomiHanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomiamoxizty
 
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna  Handayana 2 A  Pendidikan  EkonomiHanna  Handayana 2 A  Pendidikan  Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomiamoxizty
 
Manajemen komponen sekolah
Manajemen komponen sekolahManajemen komponen sekolah
Manajemen komponen sekolahoe2teach
 
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdfproker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdfKhalisnurulhidayah
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Dodyk Fallen
 
Bk silabus xi ktsp
Bk silabus xi ktspBk silabus xi ktsp
Bk silabus xi ktspJeny Hardiah
 

Semelhante a PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN (20)

Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4Analisis pengambilan keputusan  pendidikan  guru 4
Analisis pengambilan keputusan pendidikan guru 4
 
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolahManajemen%20 berbasis%20sekolah
Manajemen%20 berbasis%20sekolah
 
Pp Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pp Kurikulum Berbasis KompetensiPp Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pp Kurikulum Berbasis Kompetensi
 
Djafar copy
Djafar   copyDjafar   copy
Djafar copy
 
Suwandika
SuwandikaSuwandika
Suwandika
 
PPT MBS KELOMPOK 2.pptx
PPT MBS KELOMPOK 2.pptxPPT MBS KELOMPOK 2.pptx
PPT MBS KELOMPOK 2.pptx
 
Persiapan akademik lbk f klasikal
Persiapan akademik lbk f klasikalPersiapan akademik lbk f klasikal
Persiapan akademik lbk f klasikal
 
Materi Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptx
Materi Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptxMateri Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptx
Materi Pertemuan 11 - MODEL-MODEL KURIKULUM, Kurikulum kompetensi.pptx
 
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxPresentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docx
 
PPT manajemen kurikulum.pptx
PPT manajemen kurikulum.pptxPPT manajemen kurikulum.pptx
PPT manajemen kurikulum.pptx
 
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
 
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan EkonomiHanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
 
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
Hanna  Handayana 2 A  Pendidikan  EkonomiHanna  Handayana 2 A  Pendidikan  Ekonomi
Hanna Handayana 2 A Pendidikan Ekonomi
 
Manajemen komponen sekolah
Manajemen komponen sekolahManajemen komponen sekolah
Manajemen komponen sekolah
 
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdfproker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
 
Bk silabus xi ktsp
Bk silabus xi ktspBk silabus xi ktsp
Bk silabus xi ktsp
 

Mais de Rudi Salam Sinulingga

Mais de Rudi Salam Sinulingga (14)

Sounds, spelling and symbols
Sounds, spelling and symbolsSounds, spelling and symbols
Sounds, spelling and symbols
 
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
 
PPT ELLIPTICAL SENTENCE
PPT ELLIPTICAL SENTENCEPPT ELLIPTICAL SENTENCE
PPT ELLIPTICAL SENTENCE
 
PPT e-LEARNING
PPT e-LEARNINGPPT e-LEARNING
PPT e-LEARNING
 
PPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUKPPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUK
 
Romo and Juliet
Romo and JulietRomo and Juliet
Romo and Juliet
 
THE ABILITY OF THE SECOND YEAR’S STUDENTS OF SMK TELKOM SANDHY PUTRA IN DIFFE...
THE ABILITY OF THE SECOND YEAR’S STUDENTS OF SMK TELKOM SANDHY PUTRA IN DIFFE...THE ABILITY OF THE SECOND YEAR’S STUDENTS OF SMK TELKOM SANDHY PUTRA IN DIFFE...
THE ABILITY OF THE SECOND YEAR’S STUDENTS OF SMK TELKOM SANDHY PUTRA IN DIFFE...
 
Recount text for micro teaching
Recount text for micro teaching Recount text for micro teaching
Recount text for micro teaching
 
Ilmu Alamiah Dasar "Dampak Negatif dan Positif Makanan Kemasan"
Ilmu Alamiah Dasar "Dampak Negatif dan Positif Makanan Kemasan"Ilmu Alamiah Dasar "Dampak Negatif dan Positif Makanan Kemasan"
Ilmu Alamiah Dasar "Dampak Negatif dan Positif Makanan Kemasan"
 
Gaya gaya kepemimpinan
Gaya gaya kepemimpinan Gaya gaya kepemimpinan
Gaya gaya kepemimpinan
 
Organisasi sekolah power point
Organisasi sekolah power point Organisasi sekolah power point
Organisasi sekolah power point
 
Aspek hukum pendidikan wajib belajar
Aspek hukum pendidikan wajib belajar Aspek hukum pendidikan wajib belajar
Aspek hukum pendidikan wajib belajar
 
Teaching past tense by using card game
Teaching past tense by using card gameTeaching past tense by using card game
Teaching past tense by using card game
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
 

Último

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Último (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN

  • 1. MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN Disusun Oleh: 1. Rudi Salam Sinulingga
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran betapa pentingnya peranan pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan watak bangsa (Nation Character Building) untuk kemajuan masyarakat dan bangsa
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 1. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN Pengertian Mutu Pendidikan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mutu adalah baik buruk suatu benda; kadar; taraf atau derajat misalnya kepandaian, kecerdasan dan sebagainya (Depdiknas, 2001:768).
  • 4. SECARA UMUM KUALITAS ATAU MUTU ADALAH GAMBARAN DAN KARAKTERISTIK MENYELURUH DARI BARANG ATAU JASA YANG MENUNJUKKAN KEMAMPUANNYA DALAM MEMUASKAN KEBUTUHAN YANG DIHARAPKAN ATAU TERSIRAT (DEPDIKNAS, 2002:7).
  • 5. BERDASARKAN KONSEP RELATIF TENTANG KUALITAS, MAKA PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS APABILA: a. Pelanggan internal berkembang baik fisik maupun psikis. b. Pelanggan eksternal: 1. Eksternal primer (para siswa) 2. Eksternal sekunder (orang tua, para pemimpin pemerintahan dan perusahan) 3. Eksternal tersier (pasar kerja dan masyarakat luas)
  • 6. 1.2. KUALITAS PENDIDIKAN YANG DIRENCANAKAN Suksesnya perencanaan pendidikan diperlukan beberapa kondisi, yakni: 1) adanya komitmen politik, 2) Perencana pendidikan harus tahu betul apa yang menjadi hak, tugas dan tanggung-jawabnya, 3) Harus ada perbedaan yang tegas, antara area politis, teknis, dan administratif, 4) Perhatian lebih besar diberikan pada penyebaran kekuasaan untuk membuat keputusan politis, 5) Perhatian lebih besar diberikan pada pengembangan kebijakan dan prioritas pendidikan yang terarah, 6) Tugas utama perencana pendidikan adalah pengembangan secara terarah dan memberikan alternative teknis sebagai sarana untuk mencapai tujuan politik pendidikan, 7) Harus mengurangi politisasi pengetahuan, 8) Harus berusaha lebih besar untuk mengetahui opini publik terhadap perkembangan masa depan dan arah pendidikan, 9) Administrator pendidikan harus lebih aktif mendorong perubahan-perubahan dalam perencanaan pendidikan, 10) Ketika pemerintah tidak menguasai lagi semua aspek pendidikan maka harus lebih diupayakan kerja-sama yang saling menguntungkan antara pemerintah-swasta- universitas yang memegang otoritas pendidikan.
  • 7. Dalam perencanaan pendidikan ada dua strategi penting, yaitu: 1) penetapan target 2) penetapan prioritas.
  • 8. Dalam perencanaan pendidikan, terdapat tujuh kriteria penilaian desain dan 4 implementasi kualitas program akademik, yaitu atraktif, bermanfaat, kongruen, berciri khusus, efektif, fungsional dan pertumbuhan siswa.
  • 9. Program pendidikan yang berkualitas apabila: 1. Menarik atau atraktif bagi pelanggan, dan responsif terhadap kebutuhan dan ketertarikan populasi khusus saat itu atau calon siswa. 2. Memperhatikan masalah, kebutuhan dan perhatian masyarakat serta bermanfaat bagi pelanggan. 3. Kongruen, artinya terdapat kesesuaian antara yang ditawarkan dengan kenyataan. 4. Memiliki cirri khusus atau berbeda dengan lembaga pendidikan yang lain (distinctive). 5. Efektif 6. Fungsional, 7. Memperhatikan kebutuhan dan pertumbuhan peserta didik dalam segala aspeknya (kognitif, afektif, moral, sosial, fisik, dan dimensi-dimensi intrapersonal).
  • 10. STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN Kualitas pendidikan dapat ditingkatkan melalui beberapa cara: 1. meningkatkan ukuran prestasi akademik 2. Membangun Cooperative Learning 3. Menciptakan kesembatan dalam belajar 4. Meningkatkan pemahaman dan penghargaan belajar 5. Membantu siswa dalam mendapatkan pekerjaan
  • 11. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Konsep peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah muncul dalam kerangka pendekatan manajemen berbasis sekolah. Pada hakekatnya MBS akan membawa kemajuan dalam dua area yang saling tergantung, yaitu, pertama, kemajuan program pendidikan dan pelayanan kepada siswa-orang tua, siswa-dan masyarakat. Kedua, kualitas lingkungan kerja untuk semua anggota organisasi (Nurkolis, 2003: 81).
  • 12. MODEL-MODEL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Munculnya model MBS di tiap-tiap Negara tak terlepas dari sejarah pendidikan negara tersebut. Mulanya terdapat kelemahan pada bidang tertentu yang kemudian difokuskan untuk ditingkatkan kinerjanya (Nurkolis, 2003: 86-111).
  • 13. MODEL MBS DI HONGKONG Prinsip utama system MBS Hong Kong adalah telaah ulang (review) terus-menerus terhadap dasar pembelajaan anggaran pemerintah, perlunya evaluasi yang sistematis terhadap hasil, penegasan tanggung-jawab lebih baik, hubungan yang erat antara tanggung- jawab sumber daya dan tanggung-jawab manajemen, hubungan yang jelas antara pembuat kebijakan dengan agen-agen pelaksana (Nurkolis, 2003:87-88; Ibtisam Abu-Duhou, 2002:30-31).
  • 14. MODEL MBS DI KANADA Ciri-ciri MBS di Kanada sebagai berikut: penentuan alokasi sumber daya ditentukan sekolah, anggaran pendidikan diberikan secara lumpsum, alokasi anggaran pendidikan tersebut dimasukkan ke dalam anggaran sekolah, adanya program efektivitas guru dan adanya program pengembangan profesionalisme tenaga kerja (Nurkolis, 2003:89).
  • 15. MODEL MBS DI AMERIKA SERIKAT karakteristik MBS di Amerika Serikat Nampak pula dengan adanya sekolah-sekolah khusus (semacam sekolah kejuruan). Inti dari sekolah khusus terdiri dari elemen-elemen berikut : pilihan pendidikan bagi para siswa, orang tua dan guru; sekolah khusus menganut serta mewujudkan proses demokrasi di sekolah umum; desentralisasi; keseimbangan otonomi dan akuntabilitas melalui sekolah khusus; dan sistem lebih digerakkan oleh pasar (Muholland, 1993, dalam Ibtisam AbuDuhou, 2002:48-49).
  • 16. MODEL MBS DI INGGRIS Di Inggris penerapan MBS dilindungi dan dikondisikan dengan adanya komitmen politik dengan adanya Undang-undang Pendidikan yang mengatur penetapan kurikulum, pelaksanaan ujian nasional, dan pengelolaan pendidikan yang melibatkan berbagai unsure masyarakat luas.
  • 17. MODEL MBS DI AUSTRALIA Karakteristik MBS di Australia dapat dilihat dari aspek kewenangan sekolah yang meliputi : Pertama, menyusun dan mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kedua, melakukan pengelolaan sekolah dapat dipilih di antara tiga kemungkinan, yaitu Standard Flexibility Option (SO), Enhanced Flexibility Option – 1 (EO 1), dan Enhanced Flexibility Option – 2 (EO 2). Ketiga, membuat perencanaan, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan. Keempat, adanya akuntabilitas dalam pelaksanaan MBS. Kelima, menjamin dan mengusahakan sumber daya manusia dan sumber daya keuangan. Keenam, adanya fleksibilitas dalam penggunaan sumber daya sekolah (Nurkolis, 2003:95).
  • 18. MODEL MBS DI PERANCIS Terjadi perubahan mendasar pada tahun 1982- 1984, di mana otoritas lokal memiliki tanggung- jawab terhadap dukungan finansial. Kekuasaan badan pengelola sekolah menengah atas diperluas ke beberapa area.
  • 19. MODEL MBS YANG IDEAL Gagasan lain tentang MBS yang ideal adalah menerapkan pada keseluruhan aspek pendidikan melalui pendekatan sistem. Konsep ini didasarkan pada pendekatan manajemen sebagai suatu sistem (Daniel C. Kambey, 2003:23; Made Pidarta, 2004:23).
  • 20. MODEL MBS IDEAL TERSEBUT DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI BERIKUT : Outcomes
  • 21. PERAN MASING-MASING PIHAK DALAM MBS Pihak-pihak yang dimaksud dalam manajemen berbasis sekolah adalah kantor pendidikan pusat, kantor pendidikan daerah kabupaten atau kota, dewan sekolah, pengawas sekolah, kepala sekolah, orang tua siswa dan masyarakat luas (lih. Uraian selengkapnya dalam Nurkolis, 2003: 115-128). 12
  • 22. PERAN KANTOR PENDIDIKAN PUSAT DAN DAERAH Peran pemerintah daerah adalah menfasilitasi dan membantu staf sekolah atas tindakannya yang akan dilakukan sekolah, mengembangkan kinerja staf sekolah dan kinerja siswa dan seleksi karyawan. Dalam kaitannya dengan kurikulum, menspesifikasi tujuan, sasaran, dan hasil yang diharapkan dan kemudian memberikan kesempatan kepada sekolah menentukan metode untuk menghasilkan mutu pembelajaran
  • 23. PERAN DEWAN SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH 1. Dewan sekolah (komite sekolah) memiliki peran: menetapkan kebijakankebijakan yang lebih luas, 2. Pengawas sekolah berperan sebagai fasilitator antara kebijakan pemda kepada masing-masing sekolah antara lain menjelaskan tujuan akademik dan anggarannya serta memberikan bantuan teknis ketika sekolah menghadapi masalah dalam menerjemahkan visi pemda.
  • 24. PERAN KEPALA SEKOLAH Kepala sekolah memiliki banyak fungsi antara lain : 1. sebagai evaluator melakukan pengukuran 2. sebagai manajer 3. sebagai administrator 4. sebagai supervisor 5. sebagai leader
  • 25. PERAN PARA GURU Menurut Cheng (1996) peran para guru adalah sebagai rekan kerja, pengambil keputusan, dan pengimplementasi program pengajaran (Nurkolis, 2003:123).
  • 26. PERAN PARA ADMINISTRATOR Cheng (1996) juga mengemukakan bahwa peran administrator sekolah dalam MBS adalah pengembang dan pemimpin dalam mencapai tujuan.
  • 27. PERAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT Peran orang tua dan masyarakat secara kelembagaan adalah dalam dewan sekolah atau komite sekolah. Filosofi yang menjadi landasan adalah bahwa pendidikan yang pertama dan utama adalah dalam keluarga (orang tua) dan masyarakat adalah pelanggan pendidikan yang perkembangannya dipengaruhi oleh kualitas para lulusan
  • 28. KESIMPULAN MBS sangat potensial untuk mendukung paradigma baru manajemen pendidikan dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu khususnya di Indonesia, konsep Manajemen Berbasis Sekolah, perlu mendapat tanggapan dan apresiasi yang antusias dan bijak dari semua pihak untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.