Makalah ini membahas tentang pengorganisasian dalam manajemen. Pembahasan meliputi definisi pengorganisasian, prinsip koordinasi, pendelegasian dan desentralisasi wewenang, departementasi dan pembagian kerja, analisis pekerjaan, seleksi personalia, serta produktivitas. Tujuannya adalah memberikan pemahaman tentang pengorganisasian dan bagaimana menempatkan sumber daya manusia sesuai keahlian masing-masing.
2. KELOMPOK:
1. Siti Lailatul Nisa’ (1330000001)
2. Ni’matul Muyassaroh (1330000004)
3. Mila Alfiani (1330000008)
4. Fitri Nur Indahsari (1330000009)
5. Rudi Joko Laksono (1330000010)
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NAHDATUL
ULAMA (UNISNU) JEPARA
Untuk memenuhi tugas pengantar manajemen
Dosen: Shalihul Aziz Widya Iriawan, S. E., M.E.Sy
3. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya koordinasi yang kuat dan komunikasi yang lancar
antar karyawan dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan demi
kemajuan suatu perusahaan. Untuk memenuhi hal tersebut dalam
manajemen diperlukan suatu pengorganisasian yang sangat teratur.
Kemajuan suatu perusahaan dapat tercapai jika terbentuk
pengorganisasian yang teratur mengingat dengan pengorganisasian
semua pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Artinya
dengan pengorganisasian dapat menghemat waktu dan tenaga kita
untuk bekerja sehingga kita dapat mengerjakan pekerjaan yang lebih
penting karena pekerjaan yang lainnya dapat dilakukan oleh orang lain.
Dalam pengorganisasian menghendaki adanya pembagian
kerja atu spesialisasi, sesuai dengan teori klasik Adam Smith yaitu “ the
right man in the right place “ artinya seseorang yang memiliki keahlian
tertentu harus dipekerjakan atau ditempatkan pada keahliannya.
Misalnya orang yang ahli dalam bidang administrasi harus ditempatkan
di bagian administrasi pula, begitu juga dengan orang yang ahli dalam
bidang keuangan harus ditempatkan pada bagian keuangan pula.
Artinya dalam pembagian kerja itu harus benar-benar dilakukan
dengan cermat. Nah, dalam bab pembahasan akan dibahas mengenai
4. B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan diatas mengenai fungsi
pengorganisasian maka rumusan masalah
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Definisi Pengorganisasian?
2. Bagaimana Prinsip Dasar Koordinasi /
Organizing?
3. Bagaimana Bentuk Pendelegasian Dan
Desentralisasi Wewenang?
4. Bagaimana Bentuk Departementasi Dan
Pembagian Kerja Dalam Manajemen?
5. Mengapa Diperlukan Analisis Pekerjaan?
6. Apakah Yang Harus Dilakukan Dalam Hal
Seleksi Personalia?
7. Bagaimana Cara Mengatur Produktivitas
Dalam Suatu Perusahaan?
5. C. Tujuan
Berkenaan dengan judul makalah ini yaitu tentang
fungsi pengorganisasian manajemen maka tujuan kami
membuat makalah ini antara lain :
1. Untuk memberikan pemahaman kepada rekan-rekan
mahasiswa tentang fungsi pengorganisasian dalam
manajemen.
2. Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang
tata cara malakukan spesialisasi atau pembagian
kerja menurut keahlian masing-masing orang.
3. Sebagai referensi belajar untuk rekan-rekan
mahasiswa khususnya kami pribadi sehingga
menambah referensi belajar selain referensi dari
dosen.
4. Untuk diajukan kepada dosen pembimbing mata
kuliah pengantar manajemen sebagai pemenuhan
atas tugas yang diberikan, serta untuk
dipresentasikan kepada rekan-rekan mahasiswa.
6. PEMBAHASAN
Definisi Pengorganisasian
O Menurut Cefto Samuel C, The proccess of establishing
orderly uses for all organizational's resources.
(pengorganisasian merupakan proses mengatur
semua kegiatan secara sistematis dalam mengelola
sumber daya)
O Menurut Williams Chuck, Deciding where decision will
be made, who will do that jobs and task, and who will
work for whom. (memutuskan dimana keputusan akan
dibuat, siapa yang akan melakukan pekerjaan dan
tugas itu, dan siapa yang akan bekerja serta untuk
siapa mpekerjaan itu dilakukan)
O Menurut Daft Richard, Pengorganisasian merupakan
sebuah kegiatan pemanfaatan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan stategis.
7. Jadi, perngorganisasian adalah suatu kegiatan
pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta
menggapai tujuan bersama. Pengorganisasian
merupakan sebuah aktivitas penataan sumber daya
manusia yang tepat dan bermanfaat bagi
manajemen, dan menghasilkan penataan dari
karyawan.
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan
pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta
menggapai tujuan perusahaan.
8. Dengan kata lain pengorganisasian adalah fungsi
manajemen yang berhubungan dengan
pembagian tugas. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan
pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
9. Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas
penataan sumber daya manusia yang tepat dan
bermanfaat bagi manajemen, dan menghasilkan
penataan dari karyawan.
Hal pokok yang perlu diperhatikan dari
pengorganisasian :
Menentukan arah dan sasaran satuan
organisasi.
Menganalisa beban kerja masing – masing
satuan organisasi.
Membuat job description ( uraian pekerjaan).
Menentukan seseorang atau karyawan yang
berdasarkan atas pertimbangan arah dan
sasaran, beban kerja, dan urian kerja dari
masing – masing satuan organisasi.
10. Prinsip Dasar Koordinasi /
Organizing
Seseorang yang duduk di satuan organisasi harus
memiliki kompentensi , yaitu kemampuan dan
kemauan.
Memiliki karakter, yaitu sikap dan kepribadian yang
sesuai dengan hal – hal pokok dalam berorganisasi.
Memiliki talenta, yaitu bakat dan potensi yang sesuai
dengan hal – hal pokok dalam berorganisasi.
Memiliki komitmen, yaitu keikatan dan loyalitas
dalam berorganisasi.
11. Agar karyawan dapat menjalankan prinsip dasar dengan baik
dan memiliki performa yang layak, manajemen berkewajiban
mengembangkan para pegawai.
Untuk itu perlu dilakukan hal – hal sebagai berikut:
1.
Untuk membentuk kompetensi, manajemen dapat meningkatkan
kemampuan lewat on the job training dan atau off the job training.
On the job training adalah pelatihan di tempat kerja, bisa berupa magang
atau belajar sambil bekerja baik dengan sesama karyawan yang lebih
senior maupun pada atasan mereka.
Off the job training adalah melatih kompetensi di luar tempat kerja.
Pelatihan ini bersifat teoritis seperti yang dilakukan oleh lembaga –
lembaga pendidikan formal seperti diploma, strata, maupun kursus yang
dilakukan oleh organisasi yang bersangkutan maupun lembaga lain.
Kedua komponen inilah ( kemampuan dan kemauan ) yang dapat melihat
kematangan seseorang dalam bekerja, yaitu seorang karyawan dapat
dikatakan matang dalam bekerja jika dia memiliki kemampuan yang cukup
dan semangat kerja yang tinggi.
12. 2.
3.
4.
Pembentukan karakter dapat dibentuk melalui proses
pembentukan kompetensi, yang umumnya dibentuk melalui
adanya pembaruan pengetahuan ( up date knowledge ) yang
dalam proses terus-menerus akan berubah menjadi sikap yang
selanjutnya menjadi prilaku yang selaras dengan visi dan misi
yang ditetapkan oleh manajemen.
Memiliki talenta. Talenta sering diterjemahkan dengan bakat
potensi. Bakat merupakan sikap bawaan seseorang yang
belum siap pakai untuk melakukan aktivitas secara layak.
Potensi merupakan bakat yang telah siap pakai karena adanya
proses pembelajaran, pelatihan, dan proses lain yang
dilakukan oleh seseorang.
Komitmen adalah suatu keadaan dimana seorang pekerja atau
karyawan memiliki tingkat kelekatan ( kohesif ) yang tinggi
pada organisasi dan manajemen. Komitmen dapat dibentuk
apabila prinsip dasar ( kompetensi, karakter, dan talenta )
dapat dilalui manajemen dengan baik.
13. Pendelegasian merupakan alokasi atau
pembebanan tugas, wewenang dan permintaan
akan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
Untuk efektifnya pendelegasian ada beberapa
syarat :
Rencana dan kebijaksanaan harus jelas
Tugas dan wewenang harus dibatasi dengan
yang diharapkan
Orang yang diberi tugas disiplin yang terbaik
Komunikasi secara terbuka
Sistem pengawasan perlu diciptakan
14. Tindak lanjutnya ialah perlunya diadakan
desentralisasi wewenang secara konsekuen. Akan
tetapi biasanya orang takut untuk mengadakan
desentralisasi karena :
1. Biayanya tidak sedikit.
2. Hilangnya uniformitas kebijaksanaan.
3. Terlalu luasnya pengawasan.
4. Proses pengambilan keputusan yang sulit dll
Desentralisasi pada suatu saat pasti diperlukan
karena :
1. Kecenderungan orang ingin bebas mengambil
keputusan.
2. Dinamika usaha memerlukan putusan cepat.
3. Makin bertambahnya orang yang mampu
mengelola organisasi.
4. Teknik pengawasan berkembang dengan baik.
15. Departementasi merupakan pengelompokkan
kegiatan kerja yang hampir sama dan erat
hubunganya satu dengan yang lainnya.
Pembagian kerja merupakan pemecahan tugas
sedemikian rupa sehingga orang perorang di
dalam organisasi bertanggung jawab pada dan
melaksanakan kegiatan tertentu saja. Pembagian
kerja dalam ilmui ekonomi lebih dikenal dengan
spesialisasi.
Pembagian kerja pada akhirnya akan
menghasilkan departemen- departemen dan job
description dari masing-masing departemen
sampai unit-unit terkecil dalam organisasi.
16. Beberapa dasar dalam departementasi:
Departemen fungsional
Pekerjaan dapat dikelompokkan menurut fungsi dari
organisasi. Perusahaan bisnis meliputi fungsi seperti :
produksi, pemasaran, keuangan, akunting dan personalia
Rumah sakit meliputi fungsi seperti : bedah, psikiatri, rumah
tangga, farmasi dan pesonalia.
Departemen teritorial
Pembentukan kelompok atas dasar daerah geografis.
Logikanya adalah bahwa semua kegiatan dalam daerah
tertentu seharusnya ditugaskan kepada seorang manajer.
Departemen produk
Dalam banyak perusahaan besar yang produknya
beraneka ragam, kegiatan dan personalianya dikelompokkan
atas dasar produk.
Departementasi pelanggan
Contoh departementasi yang berorientasi pada
pelanggan adalah lembaga pendidikan.
Namun dalam praktek, dasar-dasar penggolongan itu tidaklah
dianut secara konsekuen, sebab seringkali didasarkan atas
kombinasi dari beberapa dasar yang tersebut di atas.
17. Analisis Pekerjaan
Menurut Summary of National Job Analysis Methode
Survey, analisa pekerjaan adalah “proses mempelajari dan
mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan
tanggung jawab suatu pekerjaan tertentu.”
Sedangkan kegunaan dari analisa kerja adalah sebagai berikut:
• Pengabsahan (validation) atas prosedur-prosedur pengangkatan
• Pelatihan (training)
• Evaluasi pekerjaan
• Penilaian prestasi
• Pengembangan karier
• Organisasi
• Perkenalan
• Penyuluhan
• Hubungan perburuan (labor relation)
• Penataan kembali (reengineering) pekerjaan.
18. SELEKSI PERSONALIA
Menurut Prof. Edwin B Flippo, seleksi adalah “pemilihan
seseorang tertentu dari sekelompok karyawan-karyawan
potensial untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu”.
Manajemen memutuskan pekerjaan apa yang terlibat dan
kemampuan-kemampuan individu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan secara efektif. Kemudian manajer
melihat prestasi para pelamar diwaktu yang lalu dan memilih
seseorang yang memiliki kemampuan, pengalaman dan
kepribadian yang paling memenuhi persyaratan suatu jabatan.
Prestasi masa lalu merupakan penunjuk paling baik bagi prestasi
dimasa yang akan datang. Apa yang dilakukan seseorang di
waktu yang lalu, seperti ditunjukkan oleh laporan- laporan
sekolah, pengalaman kerja dan kegiatan-kegiatan diluar
kurikulum, adalah predikator paling baik tentang apa yang
kemungkinan akan dilakukan di waktu yang akan datang.
19. Ada beberapa faktor yang cenderung
mempengaruhi prestasi karyawan. Beberapa faktor
tersebut adalah:
Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan dan
pengalaman kerja, untuk menunjukkan apa yang telah
dilakukan seseorang di waktu yang lalu.
Bakat dan Minat (aptitude and interest), untuk
memperkirakan minat dan kapasitas / kemampuan
seseorang.
Sikap dan kebutuhan (attitudes and need), untuk
meramalkan tanggung jawab dan wewenang seseorang.
Kemampuan-kemampuan analitis dan manipulatif, untuk
mempelajari kemampuan pemikiran dan penganalisaan.
Kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat
kemampuan fisik seseorang dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Ketrampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai
kemampuan dalam pelaksanaan aspek- aspek teknik
pekerjaan.
20.
Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan
dan diperkenalkan dengan organisasi melalui berbagai bentuk
orientasi. Tahap orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan
penyesuaian karyawan baru dengan organisasi. Proses ini
merupakan proses penting karena suatu pekerjaan baru adalah
sulit dan menyebabkan frustasi bagi karyawan baru. Menurut
American Society for Personel Administration, situasi baru adalah
“berbeda dan asing, serta proses orientasi yang jelek dapat
memadamkan antusiasme dan usaha mulai dari permulaan”.
Karena berbagai perusahaan melaporkan bahwa lebih setengah
dari pengunduran diri suka rela terjadi dalam 6 (enam) bulan
pertama, Orientasi yang tepat dapat berbuat banyak untuk
mengurangi masalah ini dan biaya-biaya yang menyertainya.
Oleh sebab itu sering dipakai ukuran kepuasan para penyelia dan
karyawan lama terhadap masuknya karyawan baru
tersebut, disamping kepuasan karyawan baru, untuk menilai
keberhasilan proses orientasi. Bila tahap seleksi tidak berbuat
kesalahan biasanya proses orientasi juga tidak akan mengalami
21. • Ada beberapa pendapat orang mengenai
produktivitas, diantaranya;
• Menurut J. Ravianto, bahwa Produktivitas adalah suatu konsep
yang menunjang adanya keterkaitan hasil kerja dengan sesuatu
yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari tenaga kerja.
• Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan, bahwa
:”Produktivitas adalah hubungan antara hasil nyata maupun fisik
(barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya , misalnya
produktivitas ukuran efisien produktif suatu hasil perbandingan
antara hasil keluaran dan hasil masukan.
• Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil keluaran
dengan hasil masukan. keefektifan ini dilihat dari beberapa faktor
masukan yang dipakai dibandingkan dengan hasil yang dicapai.
Sedangkan produktivitas kerja yaitu jumlah produksi yang dapat
dihasilkan dalam waktu tertentu.
• Faktor–faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga
kerja atau pegawai adalah manusia yang merupakan faktor
produksi yang dinamis, memiliki kemampuan berpikir dan motivasi
kerja, apabila pihak manajemen perusahaan mampu
22. Kemampuan
Sikap
Situasi dan keadaan lingkungan
Motivasi
Upah
Tingkat pendidikan
Perjanjian kerja
Penerapan teknologi
Pengaruh penerimaan tenaga kerja terhadap produktivitas atas dasar
pengertian kemampuan dari tenaga kerja yang terkait dengan keahlian
seseorang di bidangnya (profesional) dalam menyelesaikan pekerjaan, maka
manajemen personalia sebagai departemen yang bertugas dalam penerimaan
(rekruitmen) tenaga kerja berperan penting dalam menjalankan prosedural
yang berlaku, prosedur penerimaan tenaga kerja adalah bagian dari berbagai
sistem yang mempengaruhi produktivitas perusahaan sehingga kecermatan
dan ketelitian dalam pengambilan keputusan untuk menerima tenaga kerja
dapat baru dapat dipertanggungjawabkan.
23. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas khususnya mengenai fungsi manajemen yaitu
pengorganisasian maka kami dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
Fungsi pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan pembagian tugas. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian juga suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia
dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan
rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Komunikasi antar bagian dalam pengorganisasian harus harus dijaga dengan
baik supaya adanya koordinasi yang kuat dan tidak terjadinya komunikasi
sehingga pertukaran informasi dapat berjalan dengan lancar yang akhirnya
meningkatkan kesejahteraan perusahaan.
Dengan adanya pengorganisasian dapat menghemat waktu dan tenaga yang
pada akhirnya dapat menjadikan suatu perusahaan menjadi maju dan
berkembang.