2. Kamus Besar Bahasa Indonesia
= Tingkah laku perbuatan, atau
tanggapan seseorang terhadap
lingkungan yang bertentangan
dengan norma-norma dan hukum
yang ada di dalam masyarakat.
Secara umum
= Perilaku yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan,
baik dalam sudut pandang
kemanusiaan (agama) secara
individu maupun pembenarannya
sebagai bagian daripada makhluk
sosial.
PENGERTIAN PENYIMPANGAN
SOSIAL
3. PENGERTIAN PENYIMPANGAN
SOSIAL
James Vander Zanden
= Perilaku yang dianggap sebagai
hal tercela dan di luar batas-batas
toleransi oleh sejumlah besar
orang.
Paul B. Horton
= Setiap perilaku yang
dinyatakan sebagai pelanggaran
terhadap norma.
4. PENGERTIAN PENYIMPANGAN
SOSIAL
Gillin
= Perilaku yang menyimbang dari
norma dan nilai sosial keluarga
dan masyarakat yang menjadi
penyebab memudarnya ikatan
atau solidaritas kelompok.
Bruce J. Cohen
= Setiap perilaku yang tidak
berhasil menyesuaikan diri
dengan kehendak-kehendak
masyarakat.
5. PENGERTIAN PENYIMPANGAN
SOSIAL
Soerjono Soekanto
= Sikap tindak yang bertentangan
dengan aturan yang berlaku
atau harapan masyarakat, yang
mengakibatkan terjadinya
penolakan
Lewis Coser
= Salah satu cara untuk
menyesuaikan kebudayaan
dengan perubahan sosial.
7. TEORI BIOLOGIS
“Penyimpangan sosial disebabkan oleh faktor
biologis, yaitu: ketidaksesuaian (kecacatan) tubuh,
bentuk dan tipe tubuh.”Contoh:
Manusia
dengan wajah
pecandu
alkohol dan
penjahat
umumnya
memiliki tipe
tubuh
mesomorf .
8. TEORI PSIKOLOGIS
“Berpandangan bahwa penyakit mental dan
gangguan kepribadian berkaitan erat dengan
penyimpangan sosial. Serta,
ketidakmampuan menyesuaikan diri juga
menyebabkan penyimpangan sosial.”
9. TEORI SOSIALISASI
“Adanya gangguan terhadap proses sosialisasi nilai-nilai dan
norma-norma masyarakat yang menyebabkan timbulnya
penyimpangan.”
1) Transmisi budaya
Penyimpangan akan muncul jika seseorang melakukan
sosialisasi perilaku menyimpang dengan orang yang cocok.
2) Kebudayaan khusus yang menyimpang
Saat penyimpangan dilakukan berulang-ulang, akhirnya
menjadi kebiasaan dan merupakan hal yang wajar.
3) Asosiasi diferensial
Penyimpangan dapat ditemukan di mana saja, saat perilaku
menyimpang lebih dihargai dalam lingkungannya.
10. TEORI ANOMI
“Tidak adanya relasi antara tujuan dan cara-cara untuk
mencapai tujuan tersebut, sehingga memunculkan
penyimpangan.”
Ada 5 tingkah laku untuk menghadapi situasi
-Konformitas: menerima tujuan dan cara yang telah ditentukan.
-Inovasi: menerima tujuan, tetapi menolak cara-cara yang
melembaga.
-Ritualisme: menerima cara-cara yang melembaga, tetapi
mengabaikan tujuan.
-Pengasingan diri: menolak tujuan dan cara-cara yang melembaga.
-Pemberontakan: menolak tujuan dan cara-cara, serta
mengupayakan tujuan dan cara yang baru.
11. Konformitas (Conformity)
Gaelan belajar sungguh-sungguh agar
nilai ulangannya bagus
Inovasi (Inovation)
Untuk memperoleh nilai yang baik, Arif
tidak belajar, melainkan mengandalkan
joki UN.
Ritualisme (Ritualism)
Meski tidak memiliki keahlian di bidang
komputer, Mita berusaha mendapatkan
ijasah agar dapat diterima kerja di
perusahaan asing.
12. Pengasingan diri (Retreatism)
Siswa yang membakar dirinya sendiri
karena tidak lulus Ujian Nasional.
Pemberontakan (Rebellion)
Pemberontakan G 30 S/PKI yang ingin
mengubah ideologi Pancasila menjadi
ideologi komunis.
13. TEORI REAKSI MASYARAKAT
“Bahwa seseorang yang telah melakukan penyimpangan
pada tahap primer (pertama) lalu oleh masyarakat sudah
diberi cap sebagai penyimpangan, maka orang tersebut
terdorong untuk melakukan penyimpangan sekunder
(tahap lanjutan) dengan alasan kepalang tanggung.”
Sering disebut labelling theory.
14. TEORI KONFLIK
Konflik budaya
“Apabila dalam suatu
masyarakat terdapat dua
budaya yang berbeda, maka
akan timbul pertentangan
budaya.”
Norma budaya dominan
dijadikan hukum tidak
tertulis.
Norma budaya minoritas
dianggap sebagai
penyimpangan.
Konflik sosial
“Penyimpangan timbul
akibat perbedaan kelas sosial
dalam masyarakat.”
15. TEORI PENGENDALIAN
“Penyimpangan terjadi karena lemahnya ikatan-ikatan
dengan lembaga-lembaga sosial di masyarakat,
seperti keluarga, sekolah, dan pekerjaan.”
Memandang norma yang diakui dan pemberian
hukuman sebagai alat kendali yang baik.
16. CIRI-CIRI PENYIMPANGAN SOSIAL
[PAUL B. HORTON]
Harus dapat didefinisikan
Penilaian menyimpang tidaknya suatu perilaku
harus berdasar kriteria tertentu dan diketahui
penyebabnya.
Bisa diterima, bisa juga ditolak
Penyimpangan ada yang positif ada yang negatif.
Bersifat adaptif (menyesuaikan)
Penyimpangan tidak selalu menjadi ancaman, dan
dapat menjadi alat pemelihara stabilitas sosial,
serta salah satu cara untuk menyesuaikan
kebudayaan dengan perubahan sosial.
17. Relatif dan mutlak
Tidak ada seorang pun yang masuk dalam kategori
sepenuhnya penurut (konformis) ataupun
sepenuhnya penyimpang.
Terdapat norma-norma penghindaran
Norma akan muncul jika ada nilai atau norma yang
melarang suatu perbuatan yang ingin sekali
diperbuat oleh banyak orang
Terhadap budaya nyata atau budaya ideal.
Terjadi kesenjangan antara kenyataan sehari-hari
dengan pengetahuan umum (peraturan).
CIRI-CIRI PENYIMPANGAN SOSIAL
[PAUL B. HORTON]
18. SEBAB-SEBAB PENYIMPANGAN
SOSIAL
Menurut Wilnes (Punishment and
Reformation), faktor penyebab terjadinya
penyimpangan sosial dibagi menjadi dua,
antara lain:Faktor subjektif, yaitu berasal dari
seseorang itu sendiri (sifat
pembawaan yang dibawa sejak
lahir).
Faktor objektif, yaitu berasal dari
luar (lingkungan). Misalnya
keadaan rumah tangga, seperti
hubungan antara orang tua dan
anak yang tidak serasi.
19. FAKTOR-FAKTOR OBJEKTIF
1. Ketidaksanggupan menyerap norma kebudayaan
Proses sosialisasi tidak sempurna tidak mampu
menyerap norma kebudayaan dalam kepribadian
tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak.
2. Proses belajar yang menyimpang
Sering melihat perbuatan menyimpang meniru
perbuatan menyimpang menjadi tokoh
penyimpangan sosial.
3. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial
Individu berupaya mencapai tujuan tidak mendapat
peluang mengupayakan peluang sendiri yang
merupakan tindakan menyimpang.
20. FAKTOR-FAKTOR OBJEKTIF
4. Ikatan sosial yang berlainan
Berhubungan dengan kelompok yang negatif
mencontoh perilaku-perilaku negatif
(menyimpang).
5. Akibat sosialisasi nilai-nilai sub-kebudayaan
yang menyimpang
Media massa menampilkan tayangan
penyimpangan sosial masyarakat kurang
selektif terjadi proses sosialisasi.
23. PENYIMPANGAN SOSIAL POSITIF
Merupakan bentuk penyimpangan atau perilaku
yang tidak sesuai, namun berdampak positif.
Memberi unsur kreatif dan inovatif, meski
caranya belum umum.
Misalnya: Perempuan dianggap tabu apabila
melakukan aktivitas atau berprofesi seperti laki-
laki (politikus, sopir, pembalap, dll.). namun hal
tsb memiliki dampak positif, yaitu emansipasi
wanita.
24. PENYIMPANGAN SOSIAL NEGATIF
Merupakan bentuk penyimpangan atau
perilaku yang tidak sesuai dan berdampak
buruk serta merugikan bagi pelaku juga
masyarakat.
Bobotnya dilihat dari norma atau nilai yang
dilanggar.
Misalnya: membolos, mencuri, korupsi, dsb.
26. MEDIA PEMBENTUK PENYIMPANGAN
SOSIAL
Lingkungan tempat tinggal
Apabila tinggal di lingkungan
yang baik, maka akan terbentuk
kepribadian yang baik, seperti:
gemar bergotong royong.
Media massa
Dapat menjadi faktor penentu
terpenting
Penyimpangan akan terbentuk
jika tidak memanfaatkan media
massa dengan sebaik-baiknya.
27. CONTOH PENYIMPANGAN SOSIAL
DAN FAKTOR-FAKTORNYA
Penyimpangan Sosial Faktor Penyebab
Penyalahgunaan
narkoba
Sosialisasi tidak sempurna dan
lingkungan pergaulan yang buruk
Pencurian Dorongan ekonomi
Kekerasan Lingkungan yang buruk dan media
massa
Hilangnya budaya lokal
akibat pengaruh budaya
asing
Pertentangan budaya, budaya asing
mendominasi
Homoseksual Proses sosialisasi tidak sempurna
28. CONTOH PENYIMPANGAN SOSIAL
DAN FAKTOR-FAKTORNYA
Penyimpangan Sosial Faktor Penyebab
Penipuan Dorongan ekonomi
Melanggar rambu-rambu
lalu lintas
Dorongan waktu, faktor subjektif
(tidak sabaran)
Transgender Proses sosialisasi tidak sempurna,
faktor subjektif (kurang bersyukur)
Buang sampah
sembarangan
Lingkungan tidak baik untuk
dicontoh
Bunuh diri Tekanan psikologis; tidak dapat
menerima kenyataan
30. PEMBAGIAN SIKAP ANTI-
SOSIAL
Berdasarkan sifatnya, sikap anti-sosial dibedakan menjadi dua:
Sengaja
(sadar,
tetapi tidak
memperdul
ikan
penilaian
orang lain)
Tidak
peduli
(tidak
peduli
dengan
lingkunga
n)
Contoh:
Vandalism
e
Contoh:
Membuang
sampah
sembarangan
31. ISTILAH DALAM ANTI-SOSIAL
[Soerjono Soekanto]
1. Antikoformitas = pelanggaran terhadap nilai-nilai
dan norma-norma sosial yang dilakukan dengan
sengaja oleh individu atau sekelompok individu.
Contoh: mencuri, membuat keributan,
mengasingkan diri, dll.
2. Aksi antisosial = aksi yang menempatkan
kepentingan pribadi ataupun kepentingan
kelompok tertentu atas kepentingan umum.
Contoh: tidak mau mengikuti kegiatan gotong
royong di masyarakat, memanipulasi data
keuangan sebuah organisasi demi kepentingan diri
sendiri, dll.
3. Antisosial Grudge = rasa dendam terhadap
32. TIGA WUJUD ANTI-SOSIAL
a)Dilakukan di jalan. Seperti:
melanggar rambu-rambu
lalu lintas dapat
mengakibatkan kecelakaan
yang akan merugikan orang
lain dan pelaku.
b)Dilakukan oleh tetangga.
Seperti: menyetel radio
keras-keras yang akan
mengganggu kenyamanan
orang lain.
c)Dilakukan terhadap