Bab 11 dokumen tersebut membahas tentang hukum Islam tentang pengurusan jenazah yang mencakup takziah dan ziarah kubur, perawatan jenazah meliputi memandikan, mengkafani, mensalatkan, dan menguburkan jenazah sesuai aturan dan ketentuan Islam.
2. Bab 11
“Hukum Islam Tentang Pengurusan
Jenazah”
Kelompok 5:
Anggota:
Ashifa Tahara
M. Falih F. M.
Risky Akbar
Royyan Faizin
Kelas : XI IPA 2
SMA Negeri 8 Depok
(Jalan H. M. Nasir No. 888 Kec. Cilodong kota Depok)
3. HOME
SK/KD
A. TAKZIAH dan ZIARAH
KUBUR
B. PERAWATAN JENAZAH
1. Memandikan Jenazah
2. Mengkafani Jenazah
3. Menyalatkan Jenazah
4. Menguburkan Jenazah
Video
4. ِ َ ْ ّ
ب س م ال ل ه ال ر ح م ن
ِ ّ ِ ْ ِ
ال ر حي م
ِ ِ ّ
ASPEK FIKIH
STANDAR KOMPETENSI :
MEMAHAMI KETENTUAN HUKUM ISLAM TENTANG
PENGURUSAN JENAZAH
KOMPETENSI DASAR:
1.
MENJELASKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
2.
MEMPERAGAKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
BACK
BACK
5. A.
1.
TAKZIAH dan ZIARAH KUBUR
Takziah
Adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal
dunia. Hukumnya sunah, bahkan menjadi wajib,
apabila jenazah muslim tidak ada yang mengurusnya.
Takziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah
dimakamkan, agar dapat membantu mengurus
jenazah, paling tidak mensalatkan, mengantarkan
jenazah ke makam.
BACK
BACK
6. Yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya keluarga
dekat dan dibantu oleh orang yang mengetahui tentang cara
mengurus jenazah. Rasulullah SAW bersabda:
عنا أبا يا هريرةا رضا يا اهللا عنها قلال :ا قلالا رسولا اهللا صلا يا اهللا عليها وسلم :ا منا شهدا
َ َع ُ ا َ ا َ ش ْ َدِ ا َ ا َمَّ ا َ ا َ ش ْ ا َ َدِ ا
َّا َ ش ْ ا َ َدِ ش ْ َع ُ ا َ ش ْ ا َ ا َ ا َ َدِ ا َ َع ُ ا َ ش ْ َع ُ ا َ ا َ ا َ ا َ ا َ َع ُ ش ْ َع ُ َع ُ ا َم
اجلجنلازةا حتا يا يصلا يا عليهلاا فلها قيرطلاا ومنا شهدهلاا حتا يا تدفنا فلها قيراطلانا قيلا وملاا َا ا
َ ش ْ ا َ ا َ ا َ ا َ ا َ مَّ َع ُ ا َيِّ ا َ ا َا َ ش ْ ا َ ا َ ا َ َع ُ َدِ ش ْ ا َ ا َ ا َ ا َ ا َ ش ْ ا َ َدِ ا َ ا َ ا َ مَّ َع ُ ا َ ا َ ا َ ا َ َع ُ َدِ ش ْ ا َ ا َ َدِ ش ْ ا َ ا َ ا َ ا ا
ا ) اجلقيراطلانا يلارسولا اهللا قلالا مثلا اجلجبلينا اجلعظيمينا )متفقا عليه
ِش ْ َدِ ش ْ ا َ ا َ َدِ ا َ ا َ َع ُ ش ْ ا َ َدِ ا َ ا َ َدِ ش ْ َع ُ ش ْ ا َ ا َ ا َ ش ْ َدِ ش ْ ا َ َدِ ش ْ ا َ ش ْ َد
Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang
(takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu qirat, dan
barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya
mendapat pahala dua qirat.’ Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat
apakah dua qirat itu? Beliau manjawab, ‘Laksana dua bukit besar.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)
BACK
BACK
7. Adab Bertakziah
Takziah hendaknya didasari dengan niat ikhlas karena
Allah SWT.
Berpakaian yang sopan dan menutup aurat
Bersikap dan bertingkah laku yang baik
Berdoa agar jenazah diampuni dosanya dan dirahmati
oleh Allah SWT. Cara mendoakan jenazah yang paling
baik ialah dengan jalan menyalatkannya
Hendaknya memberi nasehat kepada keluarga jenazah
agar bersabar, bertawakkal dan menjaga iman.
Memberikan bantuan seperlunya
Mengingatkan keluarga jenazah tentang hutang jenazah
BACK
BACK
8. A.
2.
TAKZIAH dan ZIARAH KUBUR
Ziarah Kubur
Ziarah kubur hukumnya sunnah. Rasulullah SAW
bersabda:
زوا املقبور ف انه ا تذكو ف انه ا تذكركم املموَتْت )رواه مسلم
َ ) َ ) ْْمُ َتْ َتْ ْمُ ْمُ َتْ ) َ ) َّنِهَّ ) َ ْمُ َتْ ) َ ) َ ) َّنِهَّ ) َ ْمُ ) َ رِّ ْمُ ْمُ َتْ َت
Artinya:
“Berziarahlah kamu ke kubur, karena sesungguhnya
ziarah kubur itu ddapat mengingatkan engkau kepada
mati.” (H.R. Muslim)
BACK
BACK
9. ADAB ZIARAH KUBUR
Ziarah kubur hendaknya didasari dengan niat karena
Allah SWT.
Hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat
Hendaknya mengucapkan salam kepada penghuni
kubur dan mendoakan mereka memperoleh
keselamatan serta kesejahteraan di alam kuburnya.
Tidak boleh menginjak-nginjak dan duduk diatas
makam,tidak boleh meludah, kencing dan buang
sampah diatas makam.
Tidak boleh minta tolong kepada penghuni kubur
BACK
BACK
10. B.
PERAWATAN JENAZAH
Adalah pengurusan jenazah seorang Muslim/ Muslimah
dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan
menguburkannya.
Hukum melaksanakan pengurusan jenazah dengan caracara tersebut adalah Fardu kifayah bagi orang Islam yang
masih hidup. Artinya, mereka berdosa jika tidak ada
seorang pun yang mengerjakannya
BACK
BACK
11. CARA PERAWATAN JENAZAH
1. MEMANDIKAN
Hadis Nabi:
Artinya : Mandikanlah dia (jenazah) dengan air serta daun bidara ( sabun).
(H.R. Bukhori dari Ibnu Abbas)
2. MENGKAFANI
Hadis Nabi :
Artinya: Janganlah kamu berlebih-lebihan untuk kafan karena sesungguhnya
kafan itu akan hancur sesungguhnya. (H.R. Abu Dawud dari Ali bin Abi Talib)
3. MENSALATKAN
Hadis Nabi :
Artinya: Salatkanlah jenazah-jenazah kalian. (H.R. Ibnu Majah )
1. MENGUBURKANNYA
Hadis Nabi artinya: Hendaklah kamu segerakan mengubur jenazah, karena
jika orang saleh maka kamu mendekatkannya kepada kebaikan, dan jika ia
bukan orang saleh, supaya kejahatan itu lekas terbuang dari tanggunganmu.
(H. R. Muslim dari Abi Hurairah)
BACK
BACK
12. B.
PERAWATAN JENAZAH: MEMANDIKAN
1. Memandikan Jenazah
Syarat-syarat jenazah wajib dimandikan:
Jenazah itu orang Islam
Didapati tubuhnya walaupun sedikit
Bukan mati syahid
Catatan dalam memandikan jenazah:
Yang memandikan jenazah harus sejenis,
kecuali suami boleh memandikan istri atau
sebaliknya, atau mahramnya.
BACK
BACK
13. TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT
Jenazah dibaringkan ditempat yang tinggi, seperti ranjang
yang diatasnya sudah diletakkan lima atau enam buah
potongan batang pisang (bantalan)
Jenazah dimandikan ditempat tertutup.
Jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan (penutup aurat)
Setelah jenazah dibaringkan diatas potongan batang pisang,
lalu dengan air dan sabun jenazah dibersihkan dari najis yang
melekat ditubuhnya. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan
hingga bersih dengan tangan kiri yang memakai sarung
tangan. Kemudian ganti sarung tangan yang bersih untuk
membersihkan gigi dan mulut jenazah.
BACK
BACK
14. TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT
Setelah jenazah dibersihkan dari najis, serta gigi dan mulutnya
dibersihkan lalu dengan menggunakan air dan sabun mandi,
seluruh tubuh jenazah dari rambut kepala sampai telapak kaki
dimanmdikan sampai bersih. Disunahkan memndahulukan
bagian tubuh sebelah kanan, kemudian bagian tubuh sebelah
kiri. Juga disunahkan dimandikan tiga kali atau lima kali.
Setelah selesai dimandikan, kemudian dirapikan rambutnya
serta diwudukan sebagaimana wudu biasa. Kemudian
badannya dikeringkan dengan handuk. Selesailah memandikan
jenazah
BACK
BACK
15. 2. PERAWATAN JENAZAH: MENGKAFANI
2. Mengkafani Jenazah
Maksudnya membungkus jenazah dengan kain
kafan.
Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah
bagi orang-orang Islam yang masih hidup.
Kain kafan diperoleh dengan cara yang halal, yakni
diambilkan dari harta peninggalan jenazah, jika ia
meninggalkan harta.
Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan
yang bersih,berwarna putih, dan sederhana. Seperti
Sabda Rasulullah SAW:
BACK
BACK
16. ْ ُ ِ َِ ُ َْ َ َِّ ِ
ال ب س وا م ن ث يا ب ك م ال ب يا ض ف ا ن ها خ ي ر ث يا ب ك م
ََ ْ ُ ُ ِ َِ ْ ِ ْ ُ ِ ْ
) و ك ف ن وا ف ي ها م و تا ك م ) رواه الترمذي
ْ ُ َْ َ َ ِْ ْ ُّ َ َ
Artinya:
“Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna
putih, karena pakaian putih itu merupakan pakaian
terbaikmu, dan kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu.”
(HR. Tirmizi)
Juga Rasulullah SAW bersabda,
“janganlah kamu berlebih-lebihan memilih kain yang mahal-mahal
untuk kafan, karena sesungguhnya kain kafan itu akan segera
hancur,” (HR. Abu Daud)
BACK
BACK
17. CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH
a.
Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan
selapis kain kafan yang dapat melapisi seluruh tubuhnya.
Untuk jenazah laki-laki dibungkus tiga lapis kain kafan yang
tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya.
untuk jenazah wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar
kain kafan, yaitu kain basahan, baju, tutup kepala, kerudung
(cadar), dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh
tubuhnya.
BACK
BACK
18. CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH
b.
Cara memakaikan kain kafan:
Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu
bentangkan 4 utas tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat
kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak
dikafani.
Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah
disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harumharuman.
Jenazah hendaknya diolesi kapur harus halus, kemudian
diletakkan diatas hamparan kain kafan yang telah
disediakan. Kedua tangan diletakkan diatas dadanya, tangan
kanan diatas tangan kiri atau dibolehkan juga tangannya
diluruskan kebawah.
BACK
BACK
19. CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAH
b.
Cara memakaikan kain kafan:
Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah,
pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.
Setelah itu seluruh jenazah dibalut dengan kain kafan
sampai rapi, lalu diikat dengan empat utas tali yang sudah
disiapkan yaitu dibagian atas kepala, lengan, lutut, dan mata
kaki.
BACK
BACK
20. 3.
CARA MENSALATKAN JENAZAH
3. Menyalatkan Jenazah
Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan
dan dikafani. Hukumnya adalah fardu kifayah bagi orang-orang
muslim/muslimat yang masih hidup. Tentang jumlah orang yang
menyalatkan, Rasulullah bersabda:
ِ ََْ ُ
ع ن ا ب ن ع با س قا ل س م ع ت ر س و ل ا ص لي ا ع ل ي ع
َّ ِ
ُ ْ ُ َ ُْ ِ َ َ َ ٍ
َّ ِ ْ ِ َ
و س ل م ي ق و لُ ما م نْ ر ج ل م س ل م ي م و ت ف ي ق و م ع لي
ََ ُ ْ ُ ََ ُ ْ ُ َ ٍ ِْ ُ ٍ ُ َ
ِ َ
ْ ُ َ َ َّ َ
ِ ًَْ ِ
ِ َ ْ ُ ِ ْ ُ
ُ َ
ْ ُ َْ ِ َِ ََ
ّ ج نا ز ت ه أَ ر ب ع و نَ ر ج ل ً ل َي ش ر ك و ن بالل ه ش ي ئا ا ل
Artinya:
) ش ف ع ه مالل ه ف ي ه ) رواه احمد و مسلم
ِ ِْ ُ
ُ ُ َ َ َ
“Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang
islam yang mati, lalu jenazahnya disalatkan oleh empat puluh orang muslim
yang tidak musyrik, maka Allah menerima syafaat mereka terhadap jenazah
tersebut.”
BACK
BACK
21. Syarat-syarat Sahnya Salat Jenazah
1.
2.
3.
Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang islam,
suci dari hadas besar dan hadas kecil, suci badan,
pakaian, tempat dari najis, menutup aurat, dan
menghadap kiblat.
Salat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan
dan dikafani.
Letak mayat di sebelah kiblat orang yang
menyalatkan, terkecuali kalau salat jenazah dilakukan
diatas kubur atau salat gaib.
BACK
BACK
22. Rukun Salat Jenazah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Salat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah ta’ala.
Takbir empat kali.
Membaca surah Al-fatihah sesudah takbir pertama (takbiratul
ihram).
Membaca salawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua.
Membaca doa setelah takbir ketiga.
Berdoa setelah takbir ke-empat.
ُالل ه م ل َت ح ر م نا أَ ج ر ه ) ها ( و ل َ ت ف ت نا ب ع د ه
َ ْ َ ّ ِْ َ َ
َ
ُ َ ْ
َ ْ ِ ْ َ
ّ ُ
) ها (وا غْ ف ر ل نا و ل ه ها
َ) ُ َ َ َ َ ْ ِ
َ
َ)
Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahala tidak sampai kepada
kami dan janganlah Engakau fitnah sepeninggalnya, ampunilah kami
dan dia.”
Berdiri jika mampu
Mengucapkan salam
BACK
BACK
23. Bunyi doa setelah takbir ketiga:
(ال ل ه م ا غ ف ر ل هُ ) ه ا (وار ح م ه ها (و عا ف ه ها
َ) ِ ِ َ َ
َ) ُ ْ َ
َ َ
َْ ِ ْ ّ ِ ّ َ
ُوا ع ف ع ن ه ها (و أَ ك ر م ن ز ل ه ها (و و س ع م د خَ لَ ه
ْ َ ْ ّ َ َ
َ) ُ َ ُ ُ ْ ِ ْ َ
َ) ُ ْ َ ُ ْ َ
(ها (وا غ س ل ه ها ( ب ما ء و ث ل ج و ب ر د و ن ق ه ها
َ) ِ ّ َ َ ٍ ْ َ َ ٍ ْ َ َ ٍ َ ِ َ) ُ ْ ِ ْ َ
َ)
ِ َّ
م ن ال خ طا يا ك ما ي ن قي ال ث و ب ا ل َب ي ض مِ ن ال د ن س
َ
ُ َْ ْ ُ ْ ّ
ّ َُ َ َ َ َ َ ْ َ ِ
ً و أَ ب د ل ه ها (دا را خ ي را م ن دا ر ه ها (و أ َ ه ل
ْ َ
َ) ِ ِ َ ْ َ ً ْ َ ً َ
َ) ُ ْ ِ ْ َ
Artinya:
ِ َْ
ال ق ب رdia, kasihanilah)dia, sejahterakanlah dia م ن أَ ه ل هtempat
َ َِْ
َ
ِ ِ َ
َ)
ِْ ْ ِ ً َْ
“Ya Allah, ampunilah ْ ِ ها (و ق ه ها (ف ت ن ةdan luaskanlah خ ي را
kediamannya. Bersihkanlah ia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah ia dari dosa, )
مسلمGantilah rumahnya dengan َrumah
و ع ذا ب ال نا ر ) رواه
ِ ّ َ
َ َ
sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran.
yanglebih baik daripada rumahnya dahulu, dan gantilah kaum keluarganya, dengan
yang lebih baik dari kaum keluarganya dahhulu, dan peliharalah dia dari siksa kubur
dan siksa neraka” (HR. Muslim)
BACK
BACK
24. Sunah-sunah Salat Jenazah
1.
Mengangkat tangan ketika mengucapkan emapt takbir.
Sabda Rasulullah SAW:
عني ابني عمري أَنهي صليي اي عليهي وسلمي كاني يرفعي
ُ َ ْ َ َ َ َّ َ ِ ََْ ُ
َّ ُ ّ َ َ ُ ِ ْ ِ َ
يدَيهي عليي كلي تكبيراتي الجنازاةي )رواهي
ِ َ ََ ْ ِ َ ِْْ َ ّ ُ ََ ِ ْ َ
(البيهقي
Artinya: “Dari Ibnu Umar, Sesungguhnya Nabi SAW mengangkat
kedua tangannya, pada semua takbir salat jenazah (HR. alBaihaqy)
2.
Israr yaitu merendahkan suara bacaan salat
3.
Membaca Ta’awuz
BACK
BACK
25. Beberapa Hal tentang Salat Jenazah
Salat jenazah boleh dikerjakan secara munfarid, tetapi
sebaiknya secara berjama’ah.
Wanita yang bergama Islam boleh dan sah menyalatkan
jenazah.
Jika jenazah yang disalatkan ada ditempat salat,
perhatikanlah hal-hal berikut:
1.
2.
3.
a.
b.
Jenazah diletakkan didepan orang yang menyalatkan (imam),
dengan posisi jenazah kepalanya diutara, basan dan kakinya
menjulur keselatan.
Bila jenazahnya laki-laki, maka yang menyalatkan (imam),
hendaknya berdiri menghadap jenazah sejajar dengan kepalanya.
Tetapi jika jenazahnya perempuan, imam berdiri sejajar dengan
bagian tengah jenazah
BACK
BACK
26. Beberapa Hal tentang Salat Jenazah
c.
d.
Jika jenazahnya benyak terdiri dari laki-laki dan wanita, maka cara
menyalatkannya boleh sekaligus, dengan ketentuan jenazah laki-laki
diletakkan lebih dekat dengan yang mensalatkan (imam), sedangkan
jenazah wanitanya lebih dekat ke kiblat.
Salat jenazah dikerjakan sesuai dengan urutannya, sebagaimana
tercantum dalam rukun salat.
4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang jenazahnya tidak ada ditempat
salat. Tata caranya sama dengan kalau jenazahnya ada ditempat.
5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya. Hukumnya boleh, sabda Rasulullah
SAW: Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur yang masih basah,
kemudian beliau mensalatkannya dan mereka (para sahabat) berbaris
dibelakang beliau dan bertakbir emapt kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
BACK
BACK
27. 4. Menguburkan Jenazah
Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan disalatkan. Hukum
penguburan jenazah muslim adalah fardu kifayah atas orang Islam yang
masih hidup.
Penguburan jenazah sebaiknya disegerakan. Sesuai Sabda Rasulullah
SAW:
أُسرعواي بالجنَزةي فاني كانتي صالحةي قربتمونهاي
َ َْ ُ ُّْ َ ً َ ِ َ ْ َ َ ْ َِ ِ َ َ ِْ ْ ُ ِ ْ
اليي الخيري واني كانتي غيْري ذلكي فشري تضعونهاي
َ َ ْ ُ َ َ ٌّ َ َ َ ِ َ َ ً ْ َ َ ْ ِ َ ِ ْ َ ْ َ ِ
)عليي رقابكمْي )رواهي الجماعة
ُ ِ َ ِ ََ
“Segerakanlah jenazah itu dikuburkan. Jika ia seorang yang saleh, ia
akan segera cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak saleh
saleh (ahli maksiat), ia akan cepat meninggalkan kejelelakan dari
BACK
BACK
pundak-pundak kamu semua.” (HR. Al-Jama’ah)
28. TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN
Lubang Kubur
Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara
kearah selatan. Panjangnya harus disesuaikan
panjang jenazah. Dalamnya harus cukup, sehingga
bau busuk mayat tidak tercium dari luar. Dibagian
dasar kubur hendaknya dibuatkan lubang lahat,
yakni lubang tempat meletakkan jenazah.
BACK
BACK
29. TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN
Tata Cara Penguburan Jenazah
Setelah sampai di makam, hendaknya (masih dalam
usungan) diletakkan di pinggir atas lubang sebelah kiblat.
Kemudian tiga laki-laki Muslim (keluarga dekat jenazah)
turun kelubang kubur, dan tiga lainnya berdiri diatas
menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri menghadap
jenazah, mengangkat jenazah tersebut dan menyerahkan
kepada tiga laki-laki yang berdiri di lubang kubur.kemudian
jenazah diletakkan dengan hati-hati dilubang lahat dengan
posisi miring, kepala disebelah utara, kaki sebelah selatan
menghadap kiblat.
BACK
BACK
30. TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN
Tata Cara Penguburan Jenazah
Ketika jenazah dimasukkan kedalam lubang kubur disunnahkan
membaca:
ا ملةا رسولا هللاا بسما هللاا وعل ي
َسِب ِ ةَّ سِب ِ سَ ْوُ ِلْ سِب ِ سِب ِ سِب ِ ِلْ سِب ِ سِب ِ سَ سَ س
Artinya: “Dengan nama Allah dan atas nama Agama Rasulullah.”
Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan yang
menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat
mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan dilubang lahat,
jenazah ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun tanah.
BACK
BACK
31. TENTANG LUBANG dan TATA CARA
PENGUBURAN
Perbuatan sunnah pada Waktu Pemakaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jika jenazah perempuan, dinaungi dengan kain
Meninggikan kubur sekadarnya
Menandai kubur dengan batu atau kayu
Menaruh kerikil diatas kubur dan pelepah basah
Menyiram kubur dengan air
Mendoakan mayat
BACK
BACK